Tittle: Noona Neomu Yeppeo (Special Baekhyun’s Birthday)
Author: Muni .Z ft Nana .M
Genre: Straight, Romance, Friendship, a little bit comedy
Cast:
- Byun Baekhyun
- 11 member EXO lainnya
- Ham Iie Seul (OC)
Rated: General
Length: Oneshoot
Disclaimer:
Annyeonghaseyo semuanyaa~
Demi menyambut hari jadinya abang Bacon, akhirnya FF ini tercipta juga berkat kerja keras kami *basuh keringat di jidat abang Kai* -_- Ehm by the way ini FF kombinasi pertama kami loh. (cie debut) *kedip-kedip najong *readers muntah*
jadi mohon maaf jika banyak typo atau alur yang kecepetan dan lain lain dan lain lain.
Ini juga ide gila munculnya dari otak author gila, ya seperti kami kami ini. MuNa (Muni Nana) yang shipper MuNa mana suaranyaaa?! (readers: ga ada thor, buruan ah)
Oke oke, happy reading semuaaa! Chuuu~ kkkk~
Wait, bentar bentar. Ngumpul yok kita nyanyi bareng
TU! WA! GA!
SAENGIL CHUKKAE HAMNIDA! SAENGIL CHUKHAE HAMNIDA! TANJOUBI OMEDETOU! TANJOUBI OMEDETOU! SELAMAT ULANG TAHUN BAEKHYUN! BACON BAEKKI! SELAMAT ULANG TAHUN! (author ga ngerti ini lagu ucapan selamat ulang tahun pake melodi yang mana, yang penting PD aja nyanyi okeh!) *nimpuk kue ke wajah Baekhyun oppa* nyahahaha xD KABUR READERS!
Kamsahamnida, readers! *bow bareng Ka Nana, dan Kai juga Luhan, eh iya Baekhyun juga. Semua member EXO deh*
Happy reading! ^^~~~~~~~
♥ ♥ ♥
Baekhyun menatap layar ponselnya sebentar lalu menatap titik-titik hujan yang turun, menghembuskan nafasnya pelan kemudian kembali menatap layar ponsel lebih lama dari sebelumnya. Lamat-lamat bibir tipisnya membentuk lengkungan indah yang mampu membuat semua orang merasa nyaman di dekatnya
Diliriknya jam dinding di tengah ruangan bercat putih itu. Pukul 5.15 pm
“Sebentar lagi” gumamnya hampir tak terdengar
Disudut lain Sehun terus berbisik-bisik disamping Chanyeol yang tengah merebahkan badannya diatas karpet yang didominasi abu-abu bermotif abstrak
“Hyung, lihat Baekhyun hyung bersikap aneh lagi” Sehun menarik-narik ujung kaos Chanyeol
“Dia kan memang begitu” Chanyeol masih tetap pada posisinya
“Tapi hyung yang ini lain”
Sehun menekan-nekan pipi Chanyeol dengan telunjuknya agar menoleh pada Baekhyun. Dengan sedikit kesal Chanyeol melihat ke arah Baekhyun, matanya yang hampir tertutup terpaksa ia buka
“Kau lihat kan hyung, Baekhyun Hyung tersenyum pada ponselnya” Sehun sedikit berjingkrak-jingkrak disamping Chanyeol
“Apa dia baru menang lotre? Ah kalau iya aku akan minta traktir bubble tea selama seminggu. Bagaimana hyung ide yang bagus bukan?”
Hening
“Hyung?”
Hening
“Hyung?”
Samar-samar terdengar dengkuran halus dari arah Chanyeol yang tidur memunggunginya. Sehun mengerucutkan bibirnya kesal kemudian ikut merebahkan badannya disamping Chanyeol.
Sehun hampir memejamkan matanya saat Baekhyun mendekatinya
“Sehun-ah aku pergi sebentar ne. Suho hyung, Kyungsoo dan Jong In akan pulang malam”
Sehun memperhatikan penampilan hyungnya dari atas hingga bawah, menatapnya skeptis
“Kau seperti teroris”
Baekhyun sedikit tertawa
“Tidak ada teroris seimut ini” tangkis Baekhyun sambil memasang masker hitamnya
“apalagi di tambah itu, ah sangat mengerikan” ujar Sehun sambil menutup matanya dengan kedua tangan
Lalu Bakhyun meninggalkannya, merasa Baekhyun tidak lagi di dekatnya, Sehun berteriak
“Hyung! Mau kemana?”
Namun, Baekhyun hanya meletakkan telunjuk kanannya di depan mulut yang sudah di tutupi masker, dan mengedipkan sebelah mata kepada Sehun tanpa memberi petunjuk apapun
“semoga, Baekhyun hyung membawakan ku bubble tea” ujar Sehun sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada, tingkah konyol.
***
Dibalik pohon baobab kecil itu namun cukup untuk bersembunyi di baliknya. Baekhyun berdiri menyandarkan punggungnya menunggu seseorang lewat tanpa menyadari kehadirannya. Dua minggu sudah dia melakukan hal yang mungkin orang anggap konyol ini, masa bodoh baginya, yang terpenting adalah dia dapat melihat Noonanya.
Namun, sayang. Hingga kini Baekhyun tidak cukup punya keberanian untuk menemuinya atau bahkan hanya untuk menyapanya, hei jangan mengatainya pengecut!
Baekhyun hanya takut noonanya akan berfikir sama halnya dengan Sehun tadi, walau sedikit tak masuk akal.
Samar-samar terdengar senandung kecil suara seorang perempuan. Baekhyun sangat hafal suara itu, bubu-buru dia mengeluarkan ponsel dari saku kirinya dan mengarahkan kamera ponselnya pada seorang gadis berambut hitam panjang yang melewati pohon baobab, tamengnya sekarang
Gadis itu terus berjalan dan bersenandung kecil sampai tubuhnya tak terlihat dibalik tikungan
Baekhyun mendesah kecil “Ah, seandainya aku tak menghiasi layar kaca di tiap rumah, pasti kini aku sudah bisa menjadi namjachingu noona itu” gumam Baekhyun sambil menerawang jauh di langit sore yang berwarna jingga.
Noona neomu yeppo…
Geu geunyuhreul boneun naneun micheo
Merasakan getaran kecil berasal dari ponsel yang berada di saku kirinya, padahal baru saja tadi ia masukkan. Dengan sedikit terburu Baekhyun merogoh saku tersebut dan menslide unlock layar ponselnya
“yeoboseyo?” tanya Baekhyun
“Hyung, bagaimana? apa kau menang lotre?” tanya seseorang di sana
“mworago?”
“ah, sudahlah. Ppali! Belikan aku bubble tea, aku dehidrasi disini”
“Sehun-ah aigooo~ aku tidak menang lotre, kenapa kau—”
Bip bip bip
“yeo..yeob–” seru Baekhyun tertahan karena baru menyadari dia tidak tersambung ke operator manapun
“haish! Dasar anak satu ini, orangtua mana yang sanggup membesarkan anak senakal ini?” umpat baekhyun kesal
Namun, ketika kedua manik mata Baekhyun menatap layar ponselnya, secara refleks ia tersenyum, dan merasa ada jutaan kupu-kupu tengah bermain di perutnya
“noona neomu yeppo” ujarnya sambil tersenyum gembira, dan berjalan menuju salah 1 kedai toko untuk membeli bubble tea.
***
“aku pulang” seru Baekhyun di sambut dengan senyuman khas Chanyeol, dan tampang polos Sehun namun kali ini lebih memuakkan dari apapun.
“kalian kenapa? Apa ada yang salah denganku?” tanya Baekhyun karena merasakan berhadapan dengan orang yang tidak waras
“anni… tapi ceritakan pada kami apa yang terjadi.” celetuk Chanyeol tanpa mengubah ekspresi wajahnya
“dan itu bubble tea untukku kan hyung? Ah sudah ku kira” tambah Sehun sambil menunjuk plastik yang di jinjing Baekhyun
“Yeollie~! Sehunnie~!” seru Baekhyun
“NDEEE?!” mereka menjawab secara serentak
“aku tidak memenangkan apapun” ujarnya lemas
“cepat duduk di sini, dan ceritakan pada kami kronologinya. Aku juga ingin tersenyum saat melihat layar handphoneku” seru Chanyeol
Sehun sedikit terbatuk.
“Aahh… anni lupakan lupakan. Maksudku, aku juga ingin punya sesuatu yang membuatku bahagia. Itu saja Hyunnie~” ralat Chanyeol kalap.
“kurasa kalian berhasil menjadi penguntitku. Aku jadi punya ide menarik” seru Baekhyun
“apa benar-benar menarik? Apakah itu seperti mendeteksi bom di sebuah mall?” tanya Sehun antusias sambil mengaduk-ngaduk gelas plastik bubble teanya
“tak ada penjinak bom yang tersenyum saat melihat ponselnya Sehunnie~ ini lebih menyenangkan” ujar Baekhyun
“JINJJA?!” seru mereka berdua, terlebih suara Chanyeol yang memekakkan telinga ketika berteriak, tidak seperti suara Baekhyun yang terdengar indah hingga 7 oktaf sekalipun.
“nde” Baekhyun tersenyum riang sambil mengangguk-anggukkan kepalanya berkali-kali seperti mainan kucing di dashboard mobil, cukup menggelikan
“diam dan dengarkan. 2 minggu silam aku melihat seorang noona yang saangat cantik berjalan di depanku, saat itu aku tidak sengaja, namun kuperhatikan setiap sore sekitar pukul 5 sore lewat 30 menit dia selalu melalui jalan yang sama. awalnya aku kira hanya kebetulan, namun keesokan harinya aku melihatnya lagi. Hingga kini sudah 2 minggu aku memperhatikan noona itu. dan aku sangat menyukainya, sangat anggun. Sempurna untuk menjadi istri masa depanku”
Jelas Baekhyun sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada, tersenyum dengan makna yang tak bisa di jelaskan.
“Hya! Hya! Jangan terlena dengan dongeng sebelum tidur. Jelaskan pada kami bagian apa yang menarik” seru Chanyeol tak sabaran
“bagaimana kalau kalian juga menemaniku untuk menguntit noona itu? kita bisa mengetahui secara bersama dimana noona itu tinggal, dan bekerja” jelas Baekhyun dengan mata berbinar
“ah, itu sih menarik bagimu. Lagipula bila berhasil, mati-matian kau akan mengajaknya ke pelaminan kan, bukan kita ber-tiga” ujar Chanyeol tak tertarik
“tapi aku menyetujuinya Hyung, beberapa minggu inidan kedepannya kan kita tidak terlalu sibuk, aku sih bisa mati kebosanan di dorm ini. pasti seru untuk menjadi stalker” ujar sehun dengan polosnya
“ah, nde~ kau benar Sehunnie~ pasti sangat membosankan di dorm saja. Tapi, kalau kau tak mau ikut tak apa Yeollie~ biar aku dan Sehun saja”
“Hyunnie~~ kau tega! Membiarkanku di dorm sendirian”
“itukan maumu” ujar Baekhyun acuh
“Hyunnie~~ kyaaah~ awas kau Hyunnie, malam ini kau tidur di sofa ruang tengah!”
“Kya~ Kya~!”teriak Baekhyun tak mau kalah melempar sebuah bantal ke arah Chanyeol. Chanyeol berdiri dan berlari mengelilingi ruangan itu, sedang Baekhyun mengejarnya dan berhasil membuat dorm itu gaduh.
Sehun hanya memandangi mereka berdua layaknya sedang melihat anak TK salingberkejaran di taman. “ah, manis sekali” gumam Sehun sambil menghabiskan bubble teanya
***
“nah, itu noona yang kumaksud. Cantik kan?” seru baekhyun di balik pohon baobab, di belakangnya ada Chanyeol dan juga Sehun yang juga memperhatikan noona itu dengan seksama
“ne, pantas saja” gumam Chanyeol
“keundae, bila Baekhyun hyung hanya melihat saat dia pulang, tak akan pernah tahu kan, noona itu bekerja di mana. Bagaimana kalau besok pagi kita ke sini lagi” ujar sehun menyampaikan pendapat
“nde, aku juga terfikir seperti itu, namun aku selalu bangun terlambat”
“bagaimana kalau aku yang berjaga dari jam 7 sampai sekitar jam 8 pagi. Hyung selanjutnya”
“ya, kita bergantian saja” seru Chanyeol
“arraseo, kajja kita pulang. Kita lanjutkan bicaranya di dorm saja” ajak Baekhyun
***
“HYUNG! BAEKHYUN HYUNG! AKU TAHU HYUNG! AKU TAHU!” teriak Sehun heboh
“Sehunnie~ kau darimana? pagi-pagi sudah diluar, pulang dan berteriak. Apa yang kau ketahui?” tanya Kai lembut setelah mengalihkan perhatian dari layar televisi
“itu, aku tahu. Ah Baekhyun hyung! Dimana dia, Kai?” tanya Sehun masih dengan semangatnya
“ dia masih tidur, cepat bangunkan. Tapi jangan buat keributan” perintah Kai
“akan kupastikan, dia yang berteriak setelah ini” seru Sehun dan melesat ke kamar Baekhyun
“ah, dasar mereka. Pagi-pagi sudah tidak waras” gumam Kai dan melanjutkan menonton acara di televisi
“Hyung! bangun! Hyung~!” seru Sehun sambil menggoyang-goyangkan badan Baekhyun dan juga Chanyeol bersamaan
“HYUNG!” teriak Sehun tepat di telinga Baekhyun, dan berhasil membangunkannya
“ah kau, kukira tadi seorang yeoja memanggilku. Tapi mengapa dengan panggilan hyung ya? aku jadi bingung. Untunglah aku hanya bermimpi” ujar Baekhyun sambil menekan-nekan kelopak matanya yang masih sedikit terpejam
“aku tahu dimana noona itu bekerja”
Seolah baru saja di setrum oleh listrik berkekuatan 1000 Volt, Baekhyun tersadar. Sangat sadar bahkan.
“eo..eodiga? kedai kopi? Teh? Restoran cepat saji? Atau di counter pulsa?” tanya Baekhyun
“lebih elit dari yang hyung sebutkan”
“dimanaaa.. ah langsung beritahu saja”
“nde, noona itu bekerja di toko bunga, tak jauh dari pohon baobab itu”
“geure? Jja!! Kita langsung kesana!” Seru Baekhyun heboh, dan menarik tangan Sehun
“hyung…. sadarlah, semua yeoja akan pingsan bila kau pergi dengan keadaan seperti itu” ujar Sehun
“aigoo~ Aku mandi dulu, ne! jangan ikut!” seru Baekhyun masih bersemangat bahkan lupa membawa handuknya
Beberapa menit kemudian
“Sehunnie~ kau masih di sana?” tanya Baekhyun dari dalam kamar mandi
“nde. Wae hyung?” Sehun yang saat itu tengah memainkan ponselnya memalingkan wajah ke arah pintu kamar mandi
“engg.. anu… aku lupa membawa handukku, dan aku… baru ingat setelah…” ujar Baekhyun terbata
“arraseo… akan kuambilkan” jawab Sehun mengerti apa yang di maksud
“ini hyung. sekaligus baju gantimu” ujar Sehun
“gomawo Sehunnie”
“neeee~”
***
“Hyung, apa tidak kita bangunkan Chanyeol hyung?” tanya Sehun ketika mereka berjalan menuju pelataran parkir
“ah, tak usah, biar dia terima hasil jadinya saja. Dia terlihat lelah karena begadang tadi malam”
“jja!” ajak Baekhyun dan menuju ke sisi kiri mobil, di kursi pengemudi
“bagaimana kalau aku langsung saja membeli bunga di toko bunganya?” tanya Baekhyun meminta pendapat
“anni, biar aku saja yang beli Hyung. Sekaligus aku menanyakan bunga kesukaan dia” tawar Sehun
“tak akan seru bila sang gadis sudah mengetahui bunga apa yang di berikan oleh lelakinya” tambahnya dan berhasil membuat Baekhyun tersipu malu
“geuroum” gumam Baekhyun lalu terdiam sambil mengemudi juga memikirkan perkataan Sehun barusan
“ah, keundae. Bunganya diletakkan di tanah bukan? Itu berbahaya. Maksudku, kita sengaja membelikan bunga itu. namun bila bunga kesayangannya di letakkan di tanah begitu saja, sangat tidak berperasaan. Bagaimana kalau aku yang memberikannya langsung?” tawar Baekhyun
“dengan masker?” tanya Sehun
“molla, menurutmu?”
“terserah Hyung saja. Kurasa tempat itu cukup sepi, untuk hitungan orang yang menyadari keberadaan Hyung”
“nde, aku akan memberikan bunga itu. tapi kau yang membelikannya bukan?”
“siap Hyung!”
Tak terasa percakapan singkat itu mengantarkan mereka ke tempat yang mereka tuju.
“aku menunggu disini” seru Baekhyun
***
“Sehunnie~ iroena! ini sudah jam 5 sore, jja! kita keluar mobil” ya, Baekhyun dan Sehun menunggu selama itu sambil melihat tingkah laku noona idaman Baekhyun dari dalam mobil. Cukup membosankan, namun tidak untuk Baekhyun.
Sehun saja dari tadi sudah menguap berulang kali memejamkan mata, namun dibangunkan Baekhyun saat noonanya melakukan tiap aktifitas yang berbeda.
“ergh… masih setengah jam lagi Hyung, biarkan aku memejamkan mata sebentar”
“biarkan aku mengecek bunga itu” seru Baekhyun
“di jok belakang” ujar Sehun masih memejamkan mata
“tidak layu, nde”
Baekhyun mengendus pelan di sekitar bunga tulip yang tadi Sehun beli, ya ternyata noonanya menyukai bunga tulip.
‘Sehun memang bisa di andalkan, aku menyayangimu Sehunnie~ kekeke~’ batin Baekhyun
“wangi, prevent as perfect!”
“good job, Baekhyun! Kini kau tinggal keluar, ah nde. Beberapa sentuhan di bagian rambut” seru Baekhyun sambil merapikan rambutnya
“pengharum mulut” Baekhyun mengambilnya dan menyemprotkan ke mulutnya
“parfum”
“Daebak Baekhyun! Kau memang yang terbaik untuk menyatakan perasaan kepada perempuan” puji Baekhyun dengan konyolnya, karena bangga dengan dirinya sendiri
***
Baekhyun kini tidak lagi bersembunyi di balik pohon Baobab, dan menggunakan masker, bahkan seperti jaket, dan topi. Namun kini ia berpenampilan seperti namja biasa. Untunglah tak ada yang menyadari, salah satu member boyband terkenal tengah dimabukkan oleh cinta hingga ia berani untuk keluar dorm dengan pakaian sesantai mungkin, dan tanpa staff yang menemani.
“noona itu datang” gumam Baekhyun
“annyeong has—“ Baekhyun hendak menyapa noona itu, namun saat melangkah Baekhyun merasakan tubuhnya limbung, dan–
BUG!
Tiba-tiba Baekhyun terjatuh tepat di depan noona idamannya
“annyeong. Sini ulurkan tanganmu, biar ku bantu” seru noona itu, sambil mengulurkan tangan ke arah Baekhyun dan membantunya berdiri
“cwesonghamnida. Aku sangat ceroboh. Gamsahamnida noona” sesal Baekhyun dengan pipi yang masih merona menahan malu, dan menunduk berulang kali
“ne, gwenchana”
“Aaah~ ye. Annyeong haseyo, Byun Baekhyun imnida” tanpa sadar Baekhyun mengulurkan tangan, dan tersenyum semanis mungkin
“Ham Iie Seul imnida” balas noona itu, dan saling membungkuk
“noona, maukah kau menerima bunga ini? aku menyukai noona~” Baekhyun mengeluarkan kalimat yang tanpa di duga , namun sudah terlanjur karena bunga itu telah Baekhyun sodorkan ke noonanya.
‘Aah Ppabo! Kau tidak romantis Byun Baekhyun! Seharusnya kau mengajaknya berjalan, atau membeli eskrim, sekedar bubble tea mungkin. Lalu duduk di taman. Barulah itu saat yang tepat untuk menyatakannya’ batin Baekhyun.
“Gomawo Baekhyun-ah. ah seandainya tadi aku mampir ke toko sebentar, dan membelikanmu sesuatu. Kau hari ini berulang tahun, bukan? Aku bahkan tak menyangka akan bertemu denganmu hari ini. Saengil chukkae hamnida Baekhyun-ah!”
“maksud noona?” Baekhyun terlihat seperti berfikir sesuatu
“geureom .. biar ku tebak, noona salah 1 penggemarku?”
“anni. Bukan aku, tapi adikku. Errr.. ya, adikku. Dia sangat mengagumimu. Postermu tertempel banyak di kamar kami”
mendengar penjelasan noonanya Baekhyun yakin, cintanya tak akan bisa berjalan semulus yang ia bayangkan
“ah, aku jadi terharu. Terimakasih noona, aku tak membutuhkan apapun. Mmm, bagaimana kalau ku antar noona pulang saja? Hitung-hitung itu saja hadiahnya” tawar Baekhyun
“ rumah ku ada di balik gang ini, jangan repot-repot Baekhyun-ah”
“tidak noona, tak apa. Ya, sudah ku bilang anggap saja ini hadiah ulangtahun dari seorang gadis yang Byun Baekhyun sukai, bukan?” tawarnya dengan senyum yang lagi-lagi menjadi jurus andalannya
“benar, tak apa?” tanya Iie Seul meyakinkan
“nde” Baekhyun menangguk semangat
Baekhyun kini berjalan beriringan dengan seorang gadis yang menyita hampir seluruh memori otaknya, tak lama. Hanya 5 menit.
“sudah sampai” kini Iie Seul yang membuka suara dalam keheningan 5 menit yang mereka ciptakan.
“chagi-ah?” seru seseorang dengan suara yang sedikit asing di telinga Baekhyun
Iie seul menoleh menuju suara tersebut, dan segurat senyuman terlukis di wajah cantiknya
“ne~”
Baekhyun’ POV
Seorang namja yang memanggil iie seul dengan sebutan ‘chagi’ tadi berjalan mendekati kami berdua, atau uh-oh! bahaya, dia mendekatiku. Aku sudah menyiapkan ribuan alasan, bila dia hendak memukulku, namun.Apa itu?
dia mengeluarkan pena, dan selembar kertas
“Annyeong, Byun Baekhyun. Aku sangat mengagumimu. Bisakah kau tuliskan suatu hal untukku, dan bagaimana kalau kau bubuhkan tanda tanganmu juga? Aku akan sangat berterimakasih” tuturnya dengan mata berbinar.
“aah? Nde.. ndee.. dimana? Eerrr.. maaf bila tulisanku tidak begitu bagus” ujarku masih shock dengan kejadian ini. bagaimana bisa terjadi? Apa ini adiknya? Yang noona maksud mengagumiku, dan maksud noona tadi, fotoku ada di kamar mereka? Apa? Mereka sepasang suami istri. Ah aku bisa gila
“noo… noona, lelaki ini suamimu?” tanyaku takut takut
“nde, kami adalah sepasang suami istri. Namun umurnya yang beberapa tahun lebih muda, memintaku untuk memanggilnya adik saja”jelas iie seul
“nde, kami baru 5 bulan menikah. Kekeke” tambah namja itu, ah dia … jeongmal kyeopta. Aku bahkan melupakan tujuan utamaku hari ini
“ah, nde chagi-ah. bagaimana kalau kita memasak sesuatu untuk Baekhyun hyung di hari ulang tahunnya”
“cho..choggiyo. hyung? kau kelahiran tahun berapa?” tanyaku
“hanya berbeda beberapa bulan denganmu, tapi aku senang memangil idolaku dengan sebutan hyung. sungguh kekeke”
Demi apapun, bisakah aku kembali ke 3 minggu yang lalu, dan tidak mengenal noona secantik Ham Iie Seul, dan tidak mengenal suaminya yang tergila-gila padaku, dan sadarkah namja itu bahwa aku tergila-gila dengan istrnya, kakaknya.
Ini kejutan yang Suho hyung rekayasa bukan? Sengaja menjadikan hal gila ini menjadi hadiah ulangtahunku?
***
Author POV
Baekhyun berjalan gontai menuju mobil yang ia bawa tadi bersama Sehun, setelah dengan susah payah dan selembut mungkin dia menolak ajakan Iie Seul dan suaminya untuk makan dirumah mereka.
Apa mereka sengaja mau membuatku terbakar hah?
Batin Baekhyun kesal. Dibukanya pintu mobil tanpa tenaga
Sehun menggeliat pelan kemudian mengusap matanya, mengerjap beberapa kali saat dirasa cahaya matahari sore menusuk kornea matanya
“Bagaimana hyung? Berhasil?” Ucap Sehun dengan suara parau khas orang bangun tidur
“Terlambat” jawab Baekhyun lemas
“Terlambat apanya? Bagaimana bisa?” Sehun menaikan sebelah alisnya tidak mengerti
“Dia sudah jadi milik orang lain” Baekhyun menenggelamkan wajahnya diatas stir mobil
“Mwo! Maksud hyung dia sudah punya namja chingu? Aish sayang sekali padahal dia sangat serasi dengan hyung. Bagaimana kalu kita coba lagi hyung, siapa tahu noona mau menerima hyung dan memutuskan pacarnya?” Ucap Sehun menggebu
“Sehun-ah dia sudah punya suami” lirih Baekhyun masih pada posisinya
“MWORAGO?!!? Ba-bagaimana mungkin?”
Respon Sehun sama terkejutnya dengan Baekhyun tadi. Namun dengan cepat Sehun memulihkan keterkejutannya setelah melihat keadaan Baekhyun yang sedikit berantakan
“Gwaenchana hyung. Mungkin dia bukan orang yang tepat untuk mendapatkan hati hyung, tuhan itu menciptakan makhluknya berpasang-pasangan dan aku yakin setelah ini kau akan menemukan gadis terbaik yang tuhan ciptakan untukmu”
Sehun tersenyum tulus di akhir kalimat panjangnya dan menepuk bahu Baekyun pelan berusaha menghiburnya dan dibalas oleh anggukan dan senyum tak kalah tulus dari hyungnya itu.
Tapi sedetik kemudian Baekyun tersadar. Darimana maknae mereka mendapat kata-kata sebagus itu?
“Ah hyung, bagaimana jika kita kesuatu tempat dulu sebelum kembali ke dorm? Hitung-hitung untuk merefresh suasana hati hyung” usul Sehun
Baekhyun terlihat berfikir sebentar kemudian mengangguk menyetujui. Mobil merekapun melaju meninggalkan tempat yang mungkin akan menjadi kenangan yang menyesakkan bagi Baekhyun jika mengingat tempat ini, tepat dibawah pohon baobab kecil itu, dan jalan setapak disampingnya yang selalu noona cantiknya lewati.
Tepat pukul 8.30pm Baekhyun dan Sehun sampai di dorm. Keadaannya sangat gelap
“Kenapa gelap begini, tidak seperti biasanya” gumam Baekhyun sembari meraba dinding mencari stop contact lampu utama. Dan tepat ketika lampu menyala
“SAENGIL CHUKKAE BAEKHYUN HYUNG/AH”
11 pria tampan berteriak bersamaan mengagetkan Baekhyun dengan memakai kostum tokoh kartun, sedikit aneh. Terlihat Sehun di tengah-tengah mereka memakai kostum rusa. Bagaimana dia berganti baju secepat itu?
Mata Baekhyun memanas, rasa kecewa, menyesal dan sakit dihatinya tiba-tiba menghilang seketika, berganti dengan rasa haru dan bahagia yang tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.
Hyung dan dongsaengnya membuat kejutan untuknya, di hari ulang tahunnya, 11 member Exo disini. Ah rasanya Baekhyun ingin menangis sekarang, tapi dia harus menahannya, apa kata member lain nanti jika dia menangis?
Sehun yang menyadari air muka Baekhyun segera berjalan mendekat dan menghambur memeluk Baekhyun, melihat apa yang Sehun lakukan 10 member lain ikut menghambur memeluk Baekhyun namun gagal karena terhalang Sehun yang memeluk Baekhyun dengan kostum rusanya.
Baekhyun gagal menopang tubuhnya dan terhuyung ke belakang, member Exo lain dengan brutal menindih Baekhyun
Semuanya larut dalam tawa kebahagiaan dihari yang awalnya menyakitkan untuk Baekhyun, namun sangat membahagiakan setelahnya.
“HYUNG DAN DONGSAENGKU AKU MENCINTAI KALIAAANNNN!!!”
Teriak Baekhyun dibawah tumpukan namja tampan itu, tidak peduli walaupun suaranya tenggelam oleh suara gaduh dari member lain.
END
