Tittle : Because … I Miss You
Genre : Romance
Main Cast : – Park chanyeol (EXO-K) as Chanyeol
– Baekhyun (EXO-K) as Baekki, Dia, Aku
Author : yosa lee (@yosalee93)
Note : ini FF tentang couple favorite ku di EXO, FF ini singkat banget dan dengan thema yang baru pertama kali aku buat, masih dengan bahasa yang rancu (hehehe) J. Happy reading
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dia masih disana, dibawah payung birunya dengan jaket dan sepatunya yang basah. Lengannya yang bergetar hebat di dekapnya erat dengan satu tangannya yang lain. Ya.. dia berharap setidaknya hujan kali ni tidak membuatnya demam lagi.
***
“Apa kau akan menungguku?”
“Tentu, aku akan menungggu mu sampai kapanpun”
“Janji”
“Janji!”
***
Angin berhembus dingin di tengkuknya yang polos tanpa selembar syal. Ah, dia lupa membawanya tadi. Tapi, tak ada waktu untuk pulang, Chanyeol, suaminya sebentar lagi akan tiba. Sesaat dia melirik bangku kosong disampingnya, dia tak mungkin duduk disana karena hujan telah membasahi seluruh permukaan bangku itu.
Kini, kakinya mulai membeku, hujan yang ganas di sore kelabu ini telah membuat seluruh kaki hingga lututnya basah kuyup.
“ah..” suaranya parau.
Bahkan nafas yang keluar dari bibirnya yang membiru terasa lebih dingin dari sebelumnya.
***
“Apa kau akan bertahan jika harus menunggu lama?”
“Tentu, aku akan terbiasa”
“Bagaimana jika hujan? Kau tak kuat dingin”
Chanyeol merengkuh wajahku dengan tangannya yang besar.
“mengingatmu akan membuatku hangat”
“Apa seperti ini juga…”
Dia menciumku.
***
Chanyeol berjanji. Suaminya telah berjanji. Dia tahu itu, dia tahu kalau Chanyeol akan menepatinya. Walaupun dia harus menahan dirinya selama 4 tahun di gubuk tua mereka, dia tahu Chanyeol pasti kembali.
Itulah mengapa dia ada disini, 2 jam berdiri di taman kota dengan seluruh tubuh yang membeku karena dingin, bahkan bernafaspun terasa menyakitkan
Aku tahu, kau akan kembali
***
“Aku pasti segera kembali, baekki” aku suka panggilan itu.
Aku tersenyum tipis mencoba meredam hatiku yang gelisah.
“Aku akan mencari uang yang banyak untukmu. Kau tahu, kalung mutiara yang kita lihat di majalah, aku akan membelikannya”
Aku memeluknya erat, menyembunyikan pipiku yang basah.
“tunggu aku, 4 tahun lagi, di taman kota”
Dia membalas pelukanku. Hangat. Kehangatan terakhir yang kurasakan sebelum kini hanya dingin yang menusuk tulang.
***
Dia menyerah, kaki rapuhnya tak lagi sanggup menahan kerasnya suhu sore itu. Dia masih memegang payungnya saat gigi-giginya bergemeletuk keras menahan dinginnya bangku taman yang menebus rok panjangnya.
Sejurus kemudian jemari lentik itu meraih sebuah amplop dari saku jaketnya yang mulai kuyup. Di bukanya perlahan amplop itu, dan di dalamnya terdapat selembar surat.
Ah, ini surat ku untukmu yang tak pernah ku kirim, chan.
Setetes air jatuh bebas dari wajah itu, selanjutnya bibir tipisnya memecah keheningan sore dengan suara yang lembut.
“Cintaku yang sederhana,
Separuh dari nafasku telah kau bawa pergi
Sebagian malam-malamku telah kau curi
Aku sesak,
Kau membuatku gila.
Cintaku yang sederhana,
Saat hangatmu pergi
Aku takut,
Kau mungkin hanya bahagia semuku,
Hanya cerita dongeng yang akan berakhir saat kututup sampul belakangnya.
Cintaku yang sederhana,
Kau sudah mencuri semuanya
Cintaku sudah kau bawa seutuhnya
Bisakah aku berharap lagi?
Cintaku yang sederhana,
Adakah kau merindukanku?
Karena disini aku hampir mati tanpamu…”
“Aku mencintaimu, Baekki”
Dia mematung sesaat, kemudian berlari menembus hujan untuk merengkuh tubuh itu.
“Chanyeol..” dia berbisik pelan. Tenaganya sudah habis.
Chanyeol memeluk tubuhnya erat, membuat dia yakin kalau suaminya nyata. Chanyeol sudah kembali.
“Maafkan aku, baekki maaf membuat mu menunggu selama itu”
Sesaat sesuatu yang hangat menyapu pipi dinginya. Dia melihat keatas dan menemukan pria itu telah basah oleh kesedihan.
“Chanyeol, kau menangis?” dia menyentuh pelan pipi Chanyeol. Hangat.
“tidak sayang, hujan membasahi wajahku”
Chanyeol berbohong, dia tahu. Namun dia kembali memeluk tubuh itu, menemukan rasa hangat yang samar saat Chanyeol memberikan sebuah ciuman lembut di dahinya.
“Aku merindukanmu”
THE END
