Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

You Cheated (Chapter 1)

$
0
0

Author : Miku14

Cast :

  • Oh Sehun
  • Kim Da Ran
  • Jung Dae Hyun
  • Kwon So Hyun

Genre : friendship, romance, hurt, school life.

Rating : PG-15

Leght : Twoshot

01

 

 Jadi kebaikannya hari ini adalah palsu?

 

(a♥‿♥a)(^o❤‿❤)

 

Di sebelah kanan dinding kamarku. Dia, dia yang selalu memasang tampang keren dan sangat rupawan selalu melihat semua yang aku lakukan. Dari mulai bangun pagi sampai tidur lagi. Dialah pacarku, Oh Sehun. Hahaha.. pacar khayalan. Yang kuceritakan hanyalah posternya.

 

Oh Sehun yang begitu kukagumi. Dia seorang aktor muda yang berbakat dan.. tidak terlalu terkenal. Memang, dia masih belum seterkenal Song Joong Ki ataupun Kim Soo Hyun karena dia masih sangat muda dan baru dalam dunia entertainment. Aku yakin, jika dia selalu aktif dan bekerja keras dia akan bisa menyaingi senior-seniornya.

 

Aku begitu mencintainya. Perasaan ini tidak pernah kuduga sebelumnya. Walaupun ia tak pernah tahu siapa aku dan aku tidak pernah melihatnya langsung. Tapi suatu saat, aku berjanji akan bertemu dengannya. Aku janji dan akan kubuktikan!

.

.

 

“Daran, kau mau ikut aku nggak?” tanya Sohyun padaku.

“Ikut kemana?” aku balik bertanya.

“Katanya Oh Sehun mengadakan fanmeeting di sekitar taman Chungju.” ujar Sohyun.

“YA, BENARKAH??!!” jeritku dan langsung berdiri saking terkejutnya.

 

“Kim Daran! Bisa kah kau tak mengagetkan kami?” omel Yoo Youngjae, ketua kelasku yang super duper galak dan disiplin. Sepertinya dia terganggu dengan teriakanku barusan. Apakah tadi terlalu keras?

“Maaf, aku nggak sengaja.” ucapku sambil membungkuk-bungkukkan badan.

“Pasti perihal Oh Sehun lagi,” sambar Daehyun, teman yang duduknya tepat di belakangku itu ikut campur pembicaraanku dan Sohyun.

“Kau pintar sekali, bagaimana kau bisa tahu?” balasku.

“Sudah pasti aku tahu. Dan semuanya juga sudah tahu. Kau kan sangat fanatik dengan cowok vampire itu.” kata Daehyun.

“Ya, Jung Dae Hyun! Berhenti memanggilnya vampire!” omelku.

“Habis kulitnya terlalu putih untuk disebut manusia.” ujar Daehyun.

“Kau nyebelin sekali!” cibirku.

 

“Sudah-sudah, jangan ribut. Gimana, kau mau ikut, nggak?” tawar Sohyun lagi.

“Sudah jelas mau, dong! Aku mau memberi kado spesial untuknya.” kataku.

.

.

 

Aku sampai rumah dan langsung memasuki kamar. Kupandangi tembok manapun yang terdapat poster Oh Sehun dan langsung menatapnya tajam.

“Sehuna.. kau tahu Jung Dae Hyun, nggak? Dia itu nyebelin sekali, masa dia menghinamu vampire. Kau kan manusia, tampan pula. Aku tidak terima! Walaupun vampire terkenal dengan karismanya, tapi aku yakin nggak ada vampire yang bisa mengalahkan ketampananmu, iya kan?” ocehku seperti orang gila karena bicara sendiri di depan poster. Aku benar-benar terobsesi olehnya.

 

== You Cheated! ==

Waktu yang kutunggu akhirnya datang juga. Aku akan menghadiri fanmeetingnya Oh Sehun. Aaaaa~ senangnya… Tapi kata Sohyun ia tidak jadi datang karena ada keperluan mendadak bersama orang tuanya. Huh! Apa-apaan itu, padahal dia yang mengajakku. Terpaksa aku harus pergi sendirian.

 

Kurasa bawaanku ini terlalu banyak. Hoodie, kipas, lightstick, sticker, dan poster. Dan itu semua adalah merchandise yang aku dedikasikan untuk Oh Sehun. Hahaha, memang bisa dibilang fanatik, tapi untuk Oh Sehun apa sih yang nggak, kekeke~

.

.

 

Sampailah aku di tempat dilangsungkannya fanmeeting Oh Sehun. Tidak terlalu ramai rupanya. Aku bingung apa yang harus aku rasakan. Senang ataukah sedih?

Aku berhak senang, karena jika sepi aku tak perlu berdesak-desakan mengantri. Tapi.. kalau sepi begini, kasian Sehun oppa-nya. Nanti dia sedih jika yang mendukungnya sedikit. Semoga ini hanya dugaanku jika penontonnya sedikit. Aku yakin ketampanannya bisa mengubah segala pikiranku.

 

Aku sudah masuk ke gedung tempat fanmeeting berlangsung. Suasananya sangat sepi, yang membawa lightstick pun hanya beberapa. Jika dihitung dengan jari masih bisa.

Sesi pertanyaan pun dibuka. Media masa pun bergantian menanyakan pertanyaan yang sudah mereka siapkan.

Media: “Bagaimana pendapatmu tentang fans yang datang hari ini?”

Sehun: “Mereka sangat spesial.” jawab Sehun oppa. Yeah! Dia bilang aku spesial.

Media: “Sekarang kau sedang disibukkan dengan kegiatan apa, apa ada job terbaru?”

Sehun: “Aku sedang sibuk syuting menjadi Model Music Video salah satu Girlgroup, iklan, pemotretan majalah, dan yang paling baru aku akan syuting sebuah variety show, dan itu rahasia. Akan ada kejutan di dalamnya, jadi tunggu saja..”

Variety show apa? Kenapa Sehun oppa tak mau memberi tahu, sih? Kalau dia kasih tahu kan aku bisa mengantisipasi untuk nonton.

.

.

 

Fanmeeting pun berakhir. Akhirnya bisa melihat Sehun oppa secara langsung, padahal kan biasanya aku hanya bisa melihat posternya. I’m so satisfied..

 

Kapan ya aku bisa bertemu dengannya lagi, ngobrol dengannya, dan meremas pipinya yang menggemaskan itu. Sehun oppa.. saranghamnida..

 

Aku sampai di halte bus. Kenapa hanya aku sih yang berdiri di sini. Aku mendadak takut. Semoga tak ada yang jahil menggodaku. Tapi tiba-tiba saja dua lelaki berpostur tinggi dan kekar mendekatiku. Apa yang akan mereka lakukan?

“Cewek, sendirian aja nih. Ikut kita, yuk!” ajaknya. Aku hanya diam, daripada aku melawan dan itu akan lebih menakutkan. Tapi aku bingung, darimana dua orang ini datang? Bukannya daerah sini sangat mustahil jika ada premannya?

 

Lelaki yang satunya lagi tiba-tiba saja mencolek daguku sambil berkata, “Manis..”

Dih, menjijikkan. Byuntae!

“Jangan melakukan yang berlebihan, ya!” teriakku.

“Kalau aku melakukan yang berlebihan kau mau apa, huh?!” balas lelaki itu dan semakin mendekatkan wajahnya ke wajahku.

 

“Hey!” jerit seseorang membuat lelaki yang menggangguku itu menoleh. Yang berteriak itu, Oh Sehun?! Tidak salah lihat kah aku? Seketika lelaki -yang kurasa- Oh Sehun itu menghampiri kami bertiga.

“Kalian cepatlah pergi, jangan ganggu gadis ini!” suruh Sehun oppa dengan tatapan mautnya. Langsunglah dua lelaki itu pergi. Lho, kenapa hanya dengan perkataan Sehun oppa yang seperti itu mereka langsung kabur?

 

“Kamu nggak papa?” tanya Sehun oppa.

“Aku nggak papa, terima kasih,” ucapku.

“Sama-sama..” balasnya tersenyum. Tuhan, untung kau kuatkan aku. Coba saja tidak, mungkin senyuman itu bisa membunuhku.

“Kau benar-benar Oh Sehun?”

“Tentu saja, memangnya siapa, Song Joong Ki, atau Lee Seung Gi?”

“Tidak. Hanya saja.. kenapa bisa kau ada di sini, kau kan..” belum selesai aku bicara, Sehun oppa langsung meletakkan jari telunjuknya tepat di atas bibirku. Aku mematung dengan hal yang ia lakukan. Jantungku berdegup kencang dan akan meledak.

 

“Sudah jangan banyak tanya. Kau mau kemana, mau pulang ya?” tanya Sehun oppa.

“I i iya....” jawabku.

“Gitu ya? Sayang sekali, padahal aku ingin mengajakmu jalan.”

“Apa, jalan?”

“Sekali-kali aku ingin berjalan-jalan seharian dengan penggemarku. Mereka kan juga bagian dari karirku.”

 

“Sudahlah, tidak perlu basa-basi, ayo!” ajak Sehun oppa yang langsung menarik tanganku tanpa menunggu persetujuanku terlebih dahulu. Aku benar-benar shock.

 

Benarkah ini? Apa aku tidak bermimpi, Oh Sehun, idolaku, lelaki yang selalu kupuja-puja memaksaku untuk mengajak jalan. Jika ini mimpi, kuharap jam weker tak pernah jahil untuk berdering dan tak ‘kan kubiarkan mama membangunkanku dengan percikan air.

 

Sampailah aku di depan mobil sport keren berwarna merah yang sangat bagus. Apakah mobil ini milik Oh Sehun?

“Sehun-ssi, apa ini mobilmu?” tanyaku. Sehun oppa pun mengangguk.

“Cepat, naik!” suruhnya dan membukakan pintu mobilnya lalu mendorongku masuk. Setelah itu ia memutari mobilnya dan duduk di kursi supir.

 

Ia menginjak gasnya dan langsung melaju dengan kecepatan sedang. Dengan tenangnya ia menyetir dan senyuman manis tak pernah hilang dari bibirnya. Astaga, manis sekali!

“Sehun-ssi, kita mau kemana?” tanyaku.

“Ke tempat yang indah. Kau mau?” tawarnya. Tentu saja aku mau, batinku.

“Oh iya, panggil aku Sehun oppa. Kau memanggilku dengan bahasa yang terlalu formal.”

“Apa tidak apa-apa jika memanggilmu seperti itu? Aku kan hanya fangirl biasa..” aku merendah.

“Kau begitu istimewa bagiku, jangan sungkan memanggilku seperti itu.” kata Sehun oppa. Ha? Aku begitu istimewa, astaga.. idolaku yang satu ini benar-benar romantis.

 

Btw, aku belum tahu namamu. Coba kau kenalkan namamu!” pinta Sehun oppa.

“Ah, iya. Saking girangnya aku kau ajak jalan aku sampai lupa memperkenalkan diri. Aku Kim Da Ran. Aku kelas 1 di Chungju High School.” kataku memperkenalkan diri.

“Oh, baru kelas 1 ya..”

“Sejak kapan kau mengidolakanku?” tanya Sehun oppa.

“Sejak aku kelas 3 SMP. Saat aku melihat posemu di sebuah majalah yang kubeli. Kau begitu tampan dan berkarisma.” tuturku mengingat masa lampau.

“Jangan terlalu melebihkanku..” Sehun oppa terlihat malu-malu.

.

.

 

Sehun oppa menghentikan mobilnya. Sampailah kami di depan sebuah took baju terkenal. Kenapa dia mengajakku kemari? Mungkin dia mau membeli baju untuk keperluannya. Aku tidak bisa membayangkan jika aku disuruh memberi pendapat tentang baju yang beli. AAAAAAAH!!!

 

“Ayo masuk!” pinta Sehun dengan lembut padaku. Aku membuka pintu mobil dan mengikuti Sehun oppa dari belakang. Tak apalah jika terlihat seperti assistant-nya, yang penting kan aku bersamanya.

“Hey, Daran! Kenapa kau jalan di belakang dan bukan di sampingku. Berjalanlah di sampingku!” omel Sehun oppa dan langsung mundur dan menyetarakan posisi jalannya denganku. Ia merangkul pundakku, Awwww!!!

 

“Oh Sehun.. kau datang lagi kemari. Dan sekarang bersama seorang gadis, siapa dia?” tanya pramuniaga cantik yang sepertinya akrab dengan Sehun oppa.

“Dia ini, pacarku..” jawab Sehun oppa langsung memperkuat rangkulannya padaku. Lho, dia bilang aku pacarnya? Lagi-lagi dia membuatku kaget.

“Bagus sekali, sekarang kau punya pacar. Selamat,” ucap pramuniaga itu.

“Ya, aku kesana dulu ya.. Aku mau pilih-pilih baju untuknya.” kata Sehun oppa.

 

Kami pun sampai di di tempat khusus dress. Dressnya keren-keren, aku ingin membeli salah satu dari sekian banyak ini. Tapi aku sedang hemat uang. Uangku kan hampir habis untuk membeli lightstick, kipas, dan gantungan kunci Oh Sehun.

“Daran! kau mau yang mana, biar oppa belikan..” ucap Sehun oppa.

“Benarkah? Nggak usah deh, aku nggak mau ngerepotin oppa,” balasku.

“Ya ampun.. nggak akan repot. Kau pilih salah satu dress atau oppa akan marah.” ancamnya. Lama-lama idolaku ini agak aneh.

“Tapi, jawab dulu pertanyaanku. Kenapa tadi oppa bilang aku ini pacar oppa?” tanyaku.

“Sudahlah, kamu nggak perlu bahas itu. Cepat pilih dress yang kau mau. Yang paling kau suka, bagus, dan anggun. Pasti kau akan sangat cantik jika memakai salah satu dress di sini.” jawab Sehun oppa seakan mengalihkan pembicaraan. Hanya menjawab pertanyaanku saja apa susahnya, sih!

.

.

 

Setelah sibuk memilih-milih dress, akhirnya kudapatkan juga dress yang sregg dengan hatiku. Sehun oppa membawanya ke kasir lalu membayarnya.

“Terima kasih, silahkan datang kembali lain kesempatan.” ucap sang kasir.

 

Sehabis itu, segeralah kami pergi ke taman wisata. Kami mencoba banyak sekali wahana permainan. Dari yang membuat tertawa hingga pusing.

 

Sehun oppa membelikanku permen kapas, kami memakannya berdua. Tanpa kehendakku ia menyuapiku secuil permen kapas manis itu. Aku sedikit malu untuk menerima cuilan permen kapas itu. Banyak orang yang melihati kami. Tapi kenapa, sama sekali tak ada yang menghampiri Sehun oppa, padahal ia sama sekali tidak menyamar. Dia kan artis, walaupun tidak terlalu punya banyak fans tapi kuyakin semua orang tahu dia.

 

Oppa..” panggilku lirih.

“Apa?” balas Sehun oppa.

“Ini..” kataku sambil memberikan sebuah bingkisan kecil yang sedari tadi memang sudah kusiapkan untuk Sehun oppa dari rumah. Saat fanmeeting tadi aku lupa memberikannya. Dan sekarang aku sudah ingat.

“Apa ini?” tanya Sehun oppa sambil membolak-balikkan bungkusan kado yang kuberikan.

“Buka saja..” balasku. Sehun oppa pun membuka bungkusan itu dengan sedikit kasar.

“Jam weker?” tanya Sehun oppa heran.

“Iya, aku dengar oppa susah bangun pagi. Dengan ini aku ingin membuatmu lebih disiplin waktu. Maaf jika kau tidak suka.” ujarku.

“Oh, begitu. Oke, no problem.” jawab Sehun oppa. Kenapa dia mendadak dingin begitu. Kok sifatnya 180o berubah, tadi dia baik, hangat, dan ramah. Tapi sekarang kenapa jadi dingin dan tidak peka seperti ini? Ah, positive thinking saja. Mungkin dia kelelahan karena berjalan-jalan seharian denganku.

 

“Sudah seharian penuh nih, aku harus pulang..” kata Sehun oppa.

“Pulang?” balasku.

“Iya, kan cuma sehari..” jawab Sehun oppa.

“Ah iya iya..” kataku sedikit memendam kecewa.

 

Hanya sehari aku melewati hari yang indah ini dengan Sehun oppa. Sehari yang benar-benar tak ‘kan kulupakan, aku benar-benar senang. Sehun oppa semakin melangkah jauh dari pandanganku. Kakiku mendadak berlari sekencang-kencangnya mengejar langkah Sehun oppa.

 

Setelah mataku mendapatkan punggungnya yang lebar segeralah aku memeluknya dari belakang.

“Sehun oppa, jangan pergi.. aku sangat menyukaimu,” ucapku. Sehun oppa pun berbalik dan memandangiku.

“Aku sangat menyukai oppa, aku ingin terus bersama oppa..” ulangku.

 

Tiba-tiba saja Sehun oppa mendorongku dan menatapku lekat-lekat.

Oppa..

“Sesungguhnya, aku..”

 

“Ya! cuuuutttt, perfect!!!

Terdengar teriakan dari suara yang berat itu.

“Bagus, Oh Sehun. Aktingmu sangat natural. Kuyakin variety show ini akan naik rating.” kata lelaki itu bertepuk tangan dengan tawa lebar.

“Terima kasih, nak. Kau sudah mau kerja sama dengan kami. Kau tahu nggak ini acara apa?” tanya lelaki itu padaku.

“Tidak, memangnya apa?” aku balik bertanya.

“Kau masuk dalam acara You Cheated!, variety show yang akan menipu penggemar seorang selebriti tanpa diketahui.” jelas lelaki itu.

“Berkat kau kami mendapatkan adegan yang begitu bagus.” timpal lelaki tua yang satunya lagi.

 

Aku berlari mendekati Sehun oppa yang berdiri tegap sambil meletakkan tangannya di saku.

“Sehun oppa, katakan padaku jika ini tidak benar. Iya kan?” ucapku.

“Maaf, tapi ini memang kenyataan. Dress itu juga sudah direncanakan.” jawab Sehun oppa.

“Hahahaha.. Sudah direncanakan ya, ah~ baiklah, ini kukembalikan dress-nya, hanya rencana, bukan benar-benar untuk untuk, kan?” kataku memberikan tas berisi dress yang tadi ia belikan lalu berbalik dan langsung lari agar tak ketahuan jika aku menangis.

.

.

 

Ternyata semuanya cuman akting ya? Aku tertipu. Dalam hatiku, kenapa rasanya begitu sakit? Kim Da-ran! Harusnya kan kau senang, walaupun cuma sehari kau bisa bertemu dengan idolamu, Oh Sehun. Itu impianmu sejak dulu, kan? Tapi mengingat kebaikannya yang begitu berlebihan lalu pada akhirnya ia bilang ini hanya tipuan, rasanya aku benar-benar ingin menangis sekencang-kencangnya. Meluapkan semua kesedihanku.

OH SEHUN JAHHAAAATTT!!!

 

Aku melihat kamarku, tetap seperti dulu. Kulihat sebelah kanan dinding kamarku, hatiku mendadak sakit lagi. Apa aku harus melepas poster jumbo lelaki yang telah menipuku itu? Semakin kulihat aku selalu ingat tentang kejadian itu. Jika ingat, akhirnya aku menangis lagi.

 

Baiklah, lepas saja semua posternya, lalu dibakar. Kau pintar sekali, Kim Da Ran!

 

== You Cheated! ==

 

End or TBC?? xD

Halloooo.. ^^

Aku bikin FF dan ini menceritakan seorang fangirl. Siapa yang fangirl??

Terinspirasi dari komiknya Igarashi Kaoru. Jadi ini bukan plagiat, oke??

Sama ada inspirasi satu lagi, yaitu lagunya AKB48 – Enkyori Poster.

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles