Love it’s hurt (Chapter 2)
Author: @ghinanj
Cast: Jang Seohwa
Wu Yifan (Kris)
Choi Haneul
Genre: Flat, Sad, Romance maybe(?)
_________________________
Terlihat dua orang perempuan memasuki cafe, “Seohwa-ah”. Seohwa membalikan badan, dia langsung tertegun. Seohwa melihat Kris dan perempuan itu, perempuan yang tidak Seohwa suka, ya Choi Haneul, Seohwa benci dia karena dulu dia sempat ingin menghancurkan hubungan Seohwa dan Kris, walaupun sekarang Seohwa tidak berhak membenci dia karena Seohwa bukan siapa siapa Kris lagi. “sedang apa kalian disini?” tanya Seohwa. “apa kau tidak pernah ke cafe? Jika pernah, apa yang biasa kau lakukan di cafe? Itu yang kami lakukan sekarang. Ada…..” “sudahlah Haneul. Apa kalian ingin bergabung? Seperti nya akan asyik jika kalian disini” ucap Kris memotong pembicaraan Haneul. “tidak, terimakasih. Aku dan Yerin bisa duduk di kursi lain” ucap Seohwa sambil menarik tangan Yerin. Yerin yang tidak mengerti apa apa cukup diam dan mengikuti Seohwa saja. “Seohwa-ya, aku tidak mengerti apa yang terjadi tadi” tanya yerin karena penasaran. “sudah, lupakan saja yerin-ah.”
Seohwa duduk di kursi yang jarak nya agak sedikit jauh dari Kris, dia sengaja tidak mengambil kursi yang dekat. Dia tidak mau melihat kejadian yang seharusnya tidak di lihat oleh nya. Seohwa memandang ke luar jendela cafe sambil mengaduk ngaduk coffe nya, “Seohwa-ya, lelaki yang memangilmu itu siapa? Ah aku sangat penasaran Seohwa” tanya Yerin. “bukan siapa siapa Yerin-ah, berhenti menanyakan tentang dia” jawab Seohwa dengan malas. Gemuruh air hujan yang tidak terlalu jelas itu terdengar ke dalam cafe. Seohwa memikirkan Kris yang sekarang jarak nya sangat dekat dengan nya, ingin sekali dia berbincang dengan Kris, tapi melihat Kris dan Haneul bagaikan sepasang kekasih, hati Seohwa bagaikan tertusuk beribu-ribu jarum, sangat sakit.
Sesampainya di rumah, Seohwa menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, menatap langit langit kamar. Pikirannya berantakan akibat kejadian tadi, bertemu Kris dan Haneul sedang berdua di cafe. Hubungannya dengan Kris sampai sekarang tidak jelas, dulu saat dia meninggalkan Seohwa tidak ada yang mau mengakhiri hubungan mereka, tidak salah jika Seohwa masih mengharapkan lelaki itu kembali, dan menjadi milik Seohwa seutuhnya. “Aku butuh mesin waktu untuk mengembalikan ini seperti semula, aku akan mencegah dia saat akan meninggalkanku, aku ingin dia selalu ada di sisiku sampai saat ini. Aku ingin semua nya kembali seperti dahulu, tidak ada yang menyakiti perasaan kita satu sama lain. aku tidak mau membohongi perasaanku di depan orang lain. aku benci keadaanku sekarang”. Gerutu Seohwa dalam hati, dia menutup mata nya memakai bantal. Dia menangis untuk kesekian kali nya. Menangisi orang yang belum tentu menangisinya juga, itu sangat sia-sia dan sakit.
“Seohwa ya, bangunlah! sudah pagi, nanti kau telat masuk kantor!” ibu Seohwa berteriak dari dapur. Seohwa mengucek ngucek matanya yang sembab, kepala nya terasa berat, mungkin akibat dia menangis semalaman. Setelah siap, Seohwa menuruni tangga dengan langkah gontai untuk sarapan, dia mengambil satu roti dengan dilapisi selai coklat kesukaan nya, lalu dia langsung pergi ke kantor. Di tengah jalan, tiba tiba mobil Seohwa mogok. “aish, kenapa di saat seperti ini kau harus mogok mobil jelek, ini sudah siang kalau kau mogok seperti ini aku akan telat!” Seohwa menuruni mobil dan mencari bantuan, terlihat mobil yang berhenti di depan Seohwa. “mobil mu kenapa Jang Seohwa? Kau pergi bersamaku saja. Disini juga ada Haneul”. Haneul menatap tajam ke arah Seohwa, seakan akan dia ingin memakan Seohwa hidup hidup jika dia menerima tawaran Kris. Tapi apa boleh buat, ini keadaan nya sangat mendesak, karena jika menunggu busway, Seohwa akan telat masuk kantor apalagi ini baru minggu kedua dia magang di kantor nya. Sebenarnya, Seohwa tidak mau menerima tawaran Kris tapi setelah berpikir dua kali, tidak ada salahnya dia menerima tawaran Kris. Seohwa masuk ke mobil Kris dan mobil nya di bawa oleh mobil derek ke bengkel. “Aku dengar kau magang di perusahan ayahku? Apa benar?” Kris berbicara untuk menghilangkan keheningan di mobil. “Ya, benar.” Seohwa menjawab seadanya. “Bagus lah” Kris tersenyum. “bagus apanya, tidak akan nyaman jika aku harus bertemu denganmu setiap hari Tuan Wu.” Seohwa menggerutu dalam hati. Perjalanan ke kantor sangat lama bagi Seohwa, apalagi dia harus bertemu dengan Kris setiap hari. Itu sangat menyebalkan baginya.
“Ini, tugas untukmu, kerjakan semua file ini dan harus selesai hari ini. Mengerti?” Haneul menyerahkan tumpukan file “Dan ingat, jangan mendekati Kris, dia itu miliku sekarang!” Haneul menatap Seohwa dengan tajam “Ya, aku mengerti. Tapi maaf sebelumnya, aku sudah tidak tertarik dengan lelaki itu lagi.”
Seohwa memijat kecil kepalanya, dia sudah sangat lelah sekarang. Lalu dia mengeluarkan obat dari laci. Saat dia akan memakan obat, ada yang memegang tangannya “Jangan makan itu”.
TBC
Akhirnya chapter kedua selesai, maaf lama soalnya minggu kemarin abis uts hehe makasih yang udah mau baca, ditunggu comment nya. No silent reader ya
