Tittle : You’re The One / ChanBaek~
Author : Byun
Cast : Byun Baekhyun ~ Park Chanyeol~
Length : Ficlet
Genre : Romance~ Yaoi
Rating : T
All Chanyeol side~
Hari ini aku menatap dua manik kecoklatan itu lagi. retinanya memancarkan aura keindahan dalam sosoknya. Apakah mata itu punya sihir? Aku tak tahu. Atau mata itu memiliki kekuatan untuk menghipnotis? Akupun tak tahu. Aku benar – benar tak tahu.
“apa yang kau lihat channie?” suara itu. aku menyukainya. Segalanya aku suka. Entahlah. Aku meraup dua pipi tirus itu. hangat.
“matamu” ucapku tanpa berhenti menatap matanya yang kini menatapku sedikit heran. Mungkin ia heran karena setiap kali hanya itu jawaban yang ia dapat ketika ia bertanya kesekian kalinya.
“aku bosan” ia beringsut. Tapi ku cegah dengan memeluknya seduktif. Begitu erat, aku tak pernah rela melepas setiap pelukanku kecuali dia yang memaksa melepasnya. Dan akan ada raut kekecewaan diwajahku setelahnya.
“tapi aku tidak” aku menatapnya, lebih dalam dari sebelumnya. Ia mengangkat wajahnya menyorotkan tatapan yang seolah menyampaikan ‘mengapa kau suka menatap mataku’
“Chanyeol~ aku bosan. Mengapa terus menatapku?” ku lihat ia kembali tertunduk, dua tangan kecilnya disandarkan pada dadaku. Karena tak ada tempat lain, jarak kita begitu dekat. Hampir tak ada sekat yang membatasi.
“kau bosan? Apa aku membosankan?” aku berusaha mencari wajah yang tertunduk itu. sempat ingin ku angkat namun ku urungkan sebentar, aku hanya ingin tahu alasannya mengapa ia bosan.
“anniyeo~ aku..aku hanya malu jika kau terus menatapku” wajah cantiknya itu kembali tertunduk. Bukankah ini begitu membuat hatiku kian membuncah. Mengapa Baekhyun begitu cantik. aku tahu dia juga laki – laki sama sepertiku. Apa Tuhan salah memberinya wajah? Mungkin.
“lihat aku baekhyunnie~” aku mengangkat wajah cantik itu, aroma kemerahan terpatri di kedua pipinya yang tirus. Dia benar benar malu. Dan itu semakin menggelitik hatiku. Sungguh aku mencintainya. Hanya baekhyun.
Dua mata itu menatapku. Aku mengembangkan senyumku, dan ia membalasnya. Kini benar benar tak ada jarak. Dua indra penciuman kami bertemu, aku menyentuh wajah itu. begitu lembut, berapa kali sehari ia melakukan perawatan? Mengapa wajah ini tak ada cacat satu titikpun.
Ku rasakan nafas yang saling beradu. Aku masih ingin menyentuh wajahnya lebih lama.
“Chanyeol~ aku ingin bertanya sesuatu” Baekhyun membuka keheningan diantara suasana yang benar benar ‘hangat’ ini.
“hm~ bertanyalah” balasku singkat. tanpa melepaskan dua dahi dan hidung yang menyatu serta sentuhan jemariku di wajah cantiknya.
“apa kau juga seperti ini dengan kekasihmu yang sebelumnya?”
Pertanyaan itu. aku tak tahu harus tertawa atau terkejut. Atau bahkan dua duanya. Sungguh mengapa ‘peri cantik’ ini tiba – tiba berpikiran seperti itu. bahkan aku tak pernah memikirkan masa lalu. Karena aku benar benar tak punya masa lalu. Baekhyun adalah yang pertama. Jadi masa laluku tentu saja Baekhyun. Juga masa depanku.
“tentu saja~” balasku tersenyum dan kembali merapatkan pelukan dan sentuhan sentuhan yang kuberikan.
Namun raut cantik itu nampak tak suka dengan yang aku katakan. Bibir cantiknya ia buat begitu merapat. Semua tau jika seperti itu maka tandanya ia ‘kecewa’ atau merajuk?
“ku kira aku special” peri cantikku kembali menunduk, dengan cepat aku mengangkatnya dan kembali menyatukan indra penciuman kami.
“tidak~ tapi kau terlalu special” jari jemariku menelusuri lekuk tirus wajahnya. Ia hanya diam dan tak lama dengan pemikiran pemikirannya ia kembali berbicara.
“apanya? Aku sama saja dengan mantan mantan kekasihmu. Kau memperlakukanku sama dengan mereka” benar benar aku tak bisa melihat peri cantikku sesedih ini. Tapi megapa aku justru ingin tertawa. Ini konyol. Apa yang ia katakan? Mantan – mantan? Bagaimana mungkin. Bahkan kekasihku hanya satu dan akan tetap satu sampai aku mati. Itu janjiku. Dan itu hanya Baekhyun.
“kekasihku yang dulu yang sekarang yang akan datang itu sama~ hanya kau baekhyunnie~” aku kembali menelusuri wajah itu hingga jemariku menuntunku menyentuh bibir cantik kemerahan itu.
“maka dari itu aku akan memperlakukan kekasihku dengan hal yang sama seperti ini. Masa laluku adalah dirimu, masa masaku yang sekarang adalah dirimu. Masa depanku adalah dirimu. Semuanya sama” dua tangan kecil itu masih terjaga didadaku. Sedikit meremas kerah kemejaku. Aku tersenyum karenanya.
Ia tak berucap. Hanya deru nafas tertahan yang terdengar dan begitu terasa diwajahku.
“Park Chanyeol~” ia menatap mataku, begitu dekat.
“hm?” kembali aku menyentuh iris tipis kemerahan itu.
“kau menyebalkan~ tapi aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Chanyeol~” dan yang ku ketahui sekarang adalah aku melihat seorang peri menangis. aku benar – benar merasa bodoh dan bersalah.
“mengapa menangis? Seorang peri tak pantas menangis. Ia hanya pantas bahagia” aku berusaha menenangkannya dan menghapus air mata yang terlalu berharga untuk ‘peri’ secantik dirinya.
“pabbo~ aku manusia bukan peri. Dasar menyebalkan” dua tangan kecilnya memukul dadaku. Tak ada rasa sakit. Justru bahagia yang aku rasakan. Melihatnya merajuk seperti ini, membuatku tak perlu berpikir dua kali bahwa ia memang takdirku. Begitu juga aku, aku adalah takdirmu Baekhyun.
“tapi kau suka~ bahkan sangat mencintaiku~ bukan begitu? Hm?” untuk kedua kalinya tangan kecil itu dilayangkan untuk memukul dadaku.
“kapan aku mengatakannya?” aku tahu, peri cantik ini tengah tersipu malu.
“aku merekam ucapanmu. Jadi kau tak bisa mengelak lagi” aku tersenyum ‘menang’ dan ia terus meninju dadaku.
“isssssh~ aku membencimu Chanyeol~ sangat membencimu”
“aku tahu. Aku juga sangat mencintaimu. Hiduplah denganku Byun Baekhyun. Aku ingin menjagamu. Aku ingin jadi orang pertama yang kau lihat saat kau terbangun dari tidurmu dipagi hari. Aku ingin jadi satu satunya orang yang mengatakan bahwa masakan istriku sangat enak. Aku ingin jadi orang yang beruntung karena setiap pagi kecuali sabtu dan minggu kau yang memakaikan dasi untukku sebelum aku berangkat ke kantor. Aku ingin jadi satu – satunya orang yang kau buatkan air hangat untukku mandi setelah lelah bekerja. Aku ingin jadi orang yang terakhir kau lihat disampingmu sebelum kau tertidur”
‘Peri cantik’ ini menatapku tak percaya. Tetesan bening itu kembali menganak sungai di kedua pipinya. Aku mengusapnya pelan. Mengecup kedua matanya bergantian. Lalu meraih iris tipis kemerahan itu. menyalurkan kehangatan melalui sebuah ciuman.
Aku tak ingin melepaskan ciumanku dibibir cantiknya. Dua tangan kecilnya disandarkan didadaku. Dua tanganku melingkar kuat disekitar pinggang cantik ini. Sampai ia memintaku untuk menyudahi dulu ciuman kami. Aku terpaksa melepasnya.
“aku serius jadi tak usah memintaku menjelaskan apa yang aku katakan tadi” aku berkata bahkan sebelum baekhyun mengatakan apa yang ingin dikatakannya. Aku hanya tahu dari raut wajahnya. Ia ingin penjelasan yang lebih dalam. Aku tahu itu.
Baekhyun tersenyum.
“aku juga ingin jadi satu – satunya orang yang merasakan sentuhan bibirmu dan dekapan hangatmu seperti ini Chanyeol~” ku lihat ia sedikit menundukan wajahnya. Aura kemerahan kembali menyelimuti wajah kekasihku ini. Dia begitu cantik. aku bersumpah.
“orang yang pertama kau lihat dipagi hari adalah aku. Aku yang akan memasak masakan yang enak enak untukmu. Aku yang akan memasang dasi untukmu sebelum kau berangkat ke kantor. Aku yang akan membuat air hangat untukmu mandi setelah pulang dari kantor. Dan orang yang kau lihat sebelum kau tidur juga hanya aku” lanjutnya. Setelahnya aku benar – benar semua kebahagiaan telah ada didepan mataku.
Aku kembali menarik raut cantiknya. Menariknya kedalam sebuah ciuman hangat yang lebih dalam dari sebelumnya.
“dan aku juga ingin jadi satu – satunya orang yang menyentuhmu~ merasakan hangatnya bibir indahmu~ dan mendekapmu hangat seperti ini” balasku sembari mempererat pelukan kami.
END~
Selesai~ dan selamat menempuh hidup baru yaa chanbaek~ jangan lupa authornya diundang~ *siap jadi penghulu* XD
Yang mau kenalan sama author boleh di follow aja entar dipolbek XD
Twitter : @baekyuniken
Facebook : Niken Presia
Sekian yaaa~! modus banget XD~
