TITLE : Pinky Boy, Luhan
AUTHOR : Sandy [ @Sandy_Lee99 ]
CAST : EXO MEMBERS
GENRE : FRIENDSHIP, BROTHERSHIP, ETC
LENGTH : ONESHOOT
——————————–
Suara gaduh dari kelas 3 di SMA XOXO terus bergema. Pagi itu seperti biasanya semuanya sibuk dengan hal masing masing. Hingga akhirnya Bel masuk pun berbunyi. Kegaduhan dari kelas mulai berkurang. Suasana semakin hening saat pak guru Sooman masuk ke kelas. Dari belakang pak Sooman ada seorang anak laki laki.
“Dia sepertinya anak baru..” Bisik Kyungsoo (D.O) kepada Jongin teman sebangkunya.
“Ya, mungkin saja” Jawab Jongin (Kai).
“Selamat Pagi anak-anak, hari ini kalian mendapatkan teman baru. Dia datang dari Seoul” Jelas pak Sooman, “Kau.. Perkenalkan dirimu..”
Anak baru tadi kemudian tersenyum, dan mulai membungkukkan badannya sebagai tanda penghormatan. Lalu dia memulai memperkenalkan diri..
“Annyeong.. Namaku Luhan.. Aku dari Seoul, mohon bimbingan teman-teman semua..”
“Seoul?” Jongdae (Chen) keheranan.
“Kenapa anak kota pindah disekolah terpencil didesa sini?” Minseok (Xiumin) Ikut keheranan.
“Aneh..” Wufan (Kris) menambahkan.
“Luhan, dibelakang sana ada tempat duduk kosong, silahkan duduk” Pak Sooman mempersilahkan duduk.
Luhan kemudian duduk, disampingnya ada Sehun. Mereka kemudian melakukan perkenalan singkat.
“Annyeong, Thehun imnida~”
“Annyeong, Luhan imnida ^^”
Pelajaran berlangsung seperti biasa, sampai jam istirahat tiba. Mereka yang biasanya langsung melahap bekal masing masing kemudian berkumpul. Membicarakan anak baru tadi.
“Kau lihat dia makan bekalnya..” Tao angkat bicara.
“Iya, makan bekalnya mewah. Tapi kenapa banyak sayuran yang dibentuk seperti bunga-bunga aissh~” Chanyeol Mengkritik.
“Jangan jangan dia banci, lihat saja. Sweater Rajutnya warna pink. Hadeeh~” Berikutnya Kritik dari Baekhyun.
“Iya, Baekhyun benar! Bisa jadi dia.. kekeke” Chanyeol dan yang lainnya tertawa.
“Heh! Kalian sedang apa? Kenapa bergosip, seperti anak perempuan saja! Sebentar lagi jam istirahat selesai, kalian tidak makan, hah!?” Kata Suho si ketua kelas.
Kemudian semuanya bubar. Jam istirahat telah selesai, pelajaran kembali dilanjutkan. Hingga akhirnya Bel pulang berbunyi. Anak anak berhamburan keluar kelas.
“Lihat!” Lay menepuk pundak Tao. “Itu anak baru tadikan?”
“Hm?” Tao mencari arah yang Lay maksud. “Oh iya! Itu Luhan, wah anak kota. Dijemput dengan mobil. ckckck”
“Ah sudah lah, biarkan saja anak banci itu” Chanyeol tiba tiba datang, “Jangan lupa sore ini ya!”
Sore tiba… Semua anak tadi bermain Bola Sepak dilapangan. Semua tertawa lepas, permainan tampak seru dan menyenangkan. Sejenak permainan mereka berhenti. Sebuah Layang-Layang jatuh ke tengah lapangan. Semua tampak keheranan.
“Ini punya Thiapa?” Sehun memungut layangan itu.
Lalu dari kejauhan terdengar suara orang berlari, semua melihat ke arah orang itu.
“Dia?” Suho merasa kurang yakin.
“Maaf, itu layangan ku” Luhan berlari dan tampak kelelahan tapi tetap tersenyum khas.
“Layangan Pink ini?” Baekhyun bertanya.
“Iya? Boleh aku mengambilnya kembali” Luhan memintanya dengan sopan.
Sehun menyerahkan layangan itu. “Ini ambilah, Luhan”
“Gomawo~” Luhan sedikit membungkuk, berterimakasih, kemudian pergi meninggalkan yang lainnya.
Semua menunjukan wajah keheranan. Kecuali Kris yang sibuk dengan Bola dan terkesan cool.
“Kenapa tidak kita ajak main Bola saja tadi?” Kata chanyeol.
“Sudahlah lupakan saja, ayo kita lanjutkan saja mainnya.” Ajak Baekhyun.
“Ha, Layangan Pink. Aku meragukan kelaki-lakiannya” Ejek Chanyeol.
“Belisiik~” Sehun menarik pipi Chanyeol, seolah tidak terima.
“Heh! Cadel! Apa yang kau lakukan! Ini Sakit!” Chanyeol marah, kemudian mendorong Sehun.
BRUK!! Bola mengenai kepala Chanyeol.
“Yakk!! Apa-apaan ini Kris!?” Chanyeol semakin meradang, saat dia melihat Kris yang menendang Bola tadi ke arahnya.
“Sudahlah, ayo main lagi” Ajak Suho.
Mereka kembali mulai bermain. Suho memang memiliki sosok kepemimpinan yang sangat baik. Semua akan segera patuh saat Suho memberikan perintah.
Keesokan Harinya…
Suasana kelas kembali gempar sama seperti saat pertama Luhan masuk kelas. Kali ini saat pelajaran Bimbingan Konseling, dimana guru memberikan tugas agar mereka maju satu persatu kedepan kelas, dan menceritakan tentang keluarga masing-masing. Saat giliran Luhan untuk maju dan menceritakan tentang keluarganya. Dia hanya berdiri terdiam, tangannya mengepal kuat, dan kepalanya tertunduk. Lalu tiba tiba dia menangis. Sambil terbata-bata dia mulai bercerita… Seisi kelas menjadi hening…
Luhan menceritakan tentang adiknya, Hanni. Hanni adalah satu satunya saudara yang Luhan miliki. Ia sangat menyayangi adik perempuannya itu. Hanni adalah anak yang lincah, ia sangat pintar dan selalu meraih juara kelas. Harusnya yang sekarang duduk di kelas 5 SD terpaksa harus berhenti sekolah. Hanni menderita Kanker Darah yang membuat dokter angkat tangan dengan penyakitnya, dengan kata lain, Hanni sudah tidak bisa sembuh lagi.
Luhan sekeluarga pindah ke desa agar Hanni bisa menghirup udara segar. Hanni sangat menyukai warna Pink. Bahkan Sweater Pink yang dipakai Luhan adalah rajutan tangannya. Hanni juga sangat senang melihat Layang-layang terbang dilangit biru. Setiap sore Luhan mendorong kursi roda Hanni, dan menerbangkan Layang-Layang bewarna Pink untuknya.
“Hanni bertepuk tangan seolah-olah aku baru saja menyulapkan pelangi dilangit untuknya, dengan senyumnya yang manis dia bilang ‘Lebih tinggi! Oppa! Terbangkan Lebih Tinggi’” Dengan tangisan yang yang tersedu Luhan melajutkan ceritanya, “Setiap malamnya aku selalu berdoa, Agar Hanni bisa sembuh. Aku sangat menyayangi Hanni. Tetapi jika kamu harus pergi, Pergi saja.. Tak apa.. Oppa akan menerbangkan Layang-layang pink kesukaan mu untuk kau lihat dari atas awan sana..” Luhan mengakhiri ceritanya.
Suasana kelas menjadi haru. Semua anak perempuan terlihat menangis, sedangkan anak laki-laki seperti menahan air mata. Cerita Luhan tadi, kemudian di sambut dengan Bel pulang. Semua anak berhamburan pulang.
Sore harinya…
Luhan kembali bermain layang-layang bersama adiknya, Hanni.
“Oppa! Bagus sekali!” Teriak Hanni sambil bertepuk tangan.
“Kau suka? Hehe” Luhan mengelus kepala adiknya, itu.
Tapi tiba-tiba… Layangan Luhan putus..
“Yak! Layangannya Putus!! Hanni tunggu sebentar ya! Oppa akan mengejar layang-layang itu untuk mu.” Saat Luhan akan lari, tiba tiba Hanni menarik baju Luhan hingga ia ikut terseret dan jatuh dari kursi rodanya. “Hanni!?”
Hanni tampak kesakitan. “Oppa, jangan berlari lagi. Hanni tidak suka melihat Oppa kelelalahan Cuma untuk mengejar layang-layang Itu buat Hanni.”
Luhan hanya terdiam kemudian memeluk adiknya itu.
“Luhaan!” Terdengar teriakan dari arah belakang.
Hanni dan Luhan melihat ke arah asal suara tersebut. Ternyata yang berteriak tadi adalah Sehun. Sehun datang bersama teman-teman lainnya. Semua membawa layang-layang bewarna pink.
“Kami ingin bermain layang-layang bersama” Chanyeol menunjukan layang-layang pinknya. “Aku menggambarkan serigala, biar tidak terlalu terlihat girly. Kekeke~” Semua tertawa.
Semua menerbangkan layangan mereka bersama. Luhan dan Hanni tampak bahagia, tidak hanya ada satu, sekarang ada sebelas layangan pink di langit biru.
“Terimakasih.. Sehun.. Jongdae.. Kyungsoo.. Jongin.. Lay.. Tao.. Kris.. Suho.. Minseok.. Chanyeol.. Baekhyun..” Luhan kembali meneteskan air mata haru.
“Gomawo, OPPADEUL!!” Hanni terlihat senang, ia bertepuk tangan. Semua tersenyum.. Bahagia..
S E L E S A I
NOTE :
Fanfiction ini merupakan pengembangan dari Cerita Pendek yang berjudul “Rahasia Pink Dito” oleh Pradikha Lestari. Cerpen ini dapat dibaca pada majalah Bobo Edisi 08 yang terbit pada 30 Mei 2013, halaman 26 dan 27.
Kemudian oleh saya sendiri dikembangkan, dan diubah menjadi FanFiction yang diganti tokoh dan jalan ceritanya. Jadi jangan heran jika pembaca sekalian merasa pernah membaca cerita yang jalan ceritanya seperti demikian. Saya hanya mengambil garis besar dari cerita, kemudian mengembangkannya tanpa ada unsur plagiat dari Fanfiction lain. Saya harap Fanfiction ini mampu menghibur dan memberikan sisi positif buat pembaca sekalian. ^^
Kesempurnaan hanya milik Tuhan, untuk itu saya membutuhkan masukan berupa kritik dan saran dari pembaca sekalian yang bisa langsung ke alamat Twitter saya di @Sandy_Lee99. Terimakasi ^^
