Title: The Prince & Ms Pauper (TPMP), Part 8 : Unrevealed Truth
uthor : Kunang | Main Cast : Baek Hyun (EXO-K), Yoo Ra (OC), Dae Hyun (B.A.P)| Support Cast: Kris (EXO-M), Chan yeol (EXO-K), Kai (EXO-K), Ji Yeon (T-Ara), Bo Eun (OC), Min Ki (OC) & the others, find by your own | Special Cast : Se Hun (EXO-K) | Length : Chaptered | Genre : Family, romance, school life, friendship, fantasy | Rating : PG-15
Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4| Chapter 5 | Chapter 6 | Chapter 7
Summary :Like Aristotle said “Love isn’t something you find. Love is something that finds you”.Kang Yoora, seorang yeoja kutu buku berkacamata, kalau bisa memilih dia tidak ingin terlibat hubungan dengan namja kaya dan hanya ingin melewatkan hari-harinya semasa senior high dengan tenang. Tapi bagaimana jika tiba-tiba sang Pangeran Sekolah yang biasa mengacuhkannya berbalik menyukainya dan mulai menginvansi hidupnya?
Disclaimer : Kang Yoo Ra milik milik KangYoora Michelle Hwang Kazuko, Shin Min Ki milik Gege Wijaya, Han Bo Eun milik Annisa A. Ruti dan Park Ji Yeon milik Iga Nur Azizah untuk Byun Baekhyun, Daehyun, Kai, Kris, dan Chan yeol milik grup mereka, dan mereka adalah milik Tuhan YME. Inii FF ASLI hasil karya KUNANG , jadi kalau ga mau dijadiin bubble tea sama HunHan, please jangan plagiat ini FF.
Author Note : yeyeyey.. akhirnya cepet juga ya udah di publish? hehe ini sebagai pengganti karena sebelumnya Kunang ngepost ch. 7 lumayan lama. Oke happy reading
=====|| Yoora PoV || ======
“Ini dimana?” aku menatap sekeliling ku dengan bingung dan cemas. Semuanya terlihat begitu gelap dan hampa. Aku benci gelap, rasanya mengerikan tidak mengetahui apa yang kita pijak ataupun apa yang tiba-tiba akan muncul. Untunglah setelah rasanya lama sekali akhirnya terlihat setitik cahaya seputih salju di kejauhan, makin lama semakin terang hingga membuat mata ku menyipit karena silau.
“Yoora ya…”
“Eh?”
Suara yang ku kenal. Suara yang akhir akhir ini selalu membuat hatiku serasa disirami hangatnya mentari pagi, hangat. Suara Baekhyun oppa! Dan aku yakin suara itu berasal dari cahaya di depanku. Benar saja, perlahan aku bisa melihat sosok Baekhyun oppa yang menggunakan pakaian serba putih keluar dari cahaya terang itu, matanya menatap sedih ke arah ku dan bibirnya terkatup rapat tanpa senyum lebar yang biasa menghiasi wajahnya. Tidak ada pancaran keceriaan yang biasanya membuatku tersenyum atau lebih sering membuatku kesal. Kenapa?
“Baekhyun oppa?” aku berlari ke arah sosok Baekhyun oppa, tidak mempedulikan mata ku yang terasa pedih karena intensitas cahaya yang begitu tinggi. Dan akhirnya aku pun berada tepat di depan Baekhyun oppa, harus menatap wajahnya yang seperti hampir menangis begitu menyakitkan ku. Rasanya seperti ada beribu jarum yang menusuki dadaku, sakit.
“Kau kenapa?”
“Yoora ya… kau tahu kan aku sungguh-sungguh mencintai mu?”
“…” aku hanya terdiam, lidah ku tercekat. Rasanya hati ku bergetar begitu mengingat ini adalah pengakuan ke tiga puluh satu dari Baekhyun oppa, pengakuan kalau dia mencintai ku. Semakin sering dia mengatakannya, semakin kacau ritme jantungku saat mendengarnya.
“Ra-ya… walau mungkin kau sama sekali tak mencintai ku, tak mengapa…”
Mendengar pernyataan Baekhyun kali ini membuatku dadaku sesak dan mata ku memanas, apalagi ketika air matanya perlahan mengalir dari sudut mata teduhnya. Kenapa Baekhyun oppa menangis? Dan terlebih mengapa dia seenaknya mengambil kesimpulan seperti itu?
Aku ingin sekali menamparnya dan meneriakinya ‘pabo’! Atau lebih ingin mengunci bibirnya, menciumnya agar tidak berkata hal-hal yang tak masuk akal. Apa namja ini benar-benar tidak sadar kalau dia telah berhasil mencairkan hati ku yang telah beku oleh Kris?
“Aku…” rasanya seluruh syaraf lidah ku lumpuh seketika begitu tangan ku melewati tubuhnya begitu saja seperti melewati udara kosong, dan seketika itu juga kesadaran menghantam ku. Aku tidak bisa menyentuh Baekhyun oppa.
Aku mencintai mu Baek Hyun oppa,
Aku menyayangi mu
Aku menginginkan mu
Aku ingin menyentuh mu
Kenapa begitu sulit mengatakannya? seolah ada yang membius lidah ku, mematikan semua syaraf yang ada disana hingga aku tak bisa berkata sepatah kata pun.
“Yoora ya… terima kasih untuk segala nya, selamat tinggal”
Jangan katakan itu! Jangan katakan selamat tinggal! Jangan tinggalkan aku! aku tak peduli kau masuk ke dalam tubuh siapapun, aku tak peduli kalau kau selamanya jadi hantu, aku tak peduli kau selalu mencereweti aku, yang kupedulikan aku hanya ingin kau selalu di samping ku…
Aku ingin bersama mu Baekhyun oppa!
“Jangan menangis Yoora ya.. berbahagialah untuk bagian ku juga” kata Baekhyun oppa, dan kemudian dia tersenyum sedih. Senyum yang tidak akan pernah bisa aku lupakan, rasanya tangis ku bisa pecah kapan saja.
Dan kemudian perlahan sosok Baekhyun oppa semakin samar dan memudar, menghilang seolah sebelumnya Baekhyun oppa adalah debu yang diterbangkan oleh angin. Seketika itu juga tangis ku pecah. Rasanya ada sesuatu yang direbut dari hatiku dengan paksa, rasanya sakit dan perih.. beginikah sakitnya melihat orang yang kau cintai hilang begitu saja?
“BAEKHYUN OPPA!!! JANGAN PERGI!! HUAHIKS HIKS HIKSS….”
****|| End of Yoora’s Dream||***
““BAEKHYUN OPPA!!! JANGAN PERGI!! HUAHIKS HIKS HIKSS….”
Arghh….
Aku tiba-tiba terbangun karena rasa pedih di bibirku, dan ternyata bibirku berdarah, mungkin aku tak sengaja menggigit bibirku sendiri. Sedangkan wajah ku jangan ditanya lagi, dipenuhi oleh air mata. Aku melihat ke sekeliling kamar bernuansa merah muda ini, menyadari kalau yang kulihat tadi hanya lah mimpi, mimpi yang terasa begitu nyata. Rasanya air mataku belum bisa berhenti, mimpi tadi menyadarkan ku kalau keberadaan Baekhyun oppa begitu besar bagi ku.
Menyadarkan ku, jika seorang Kang Yoora telah menyerahkan hatinya pada Byun Baekhyun
“Oppa…” aku melirik ke sofa dan menyadari Baek Hyun oppa sama sekali tidak ada. Biasanya dia tidur di sofa atau terkadang dia menghilang saat malam hari. Lalu mata ku melirik ke arah jam, jam 2 malam, belum waktunya Baekhyun oppa kembali ke tubuh bear. Prince bear juga tidak ada di samping tempat tidurku, jadi dimana Baekhyun oppa?
Yoora ya… terima kasih untuk segala nya, selamat tinggal
Suara Baekhyun oppa dimimpiku terngiang lagi, membuat hatiku terasa seperti diremas remas.
Baekhyun oppa! Kau dimana?
Klekk…
“Baekhyun oppa? Kau kah itu?”
“Yoora ya… kau baik-baik saja kan?” seseorang membuka pintu, tadinya aku berharap itu adalah Baekhyun oppa tapi rasanya harapan ku bagai dihempaskan ke bumi saat menyadari yang membuka pintu adalah Daehyun.
“Ra ya~ kau mencari ku?” aku mengerjapkan mata tak percaya begitu sosok lain, begitu transparan masuk begitu saja menembus Daehyun dan langsung duduk di kursi samping tempat tidurku.
“Baekhyun oppa….” Kali ini aku kembali menangis, aku tak peduli Baekhyun oppa akan menganggapku cengeng atau apa, yang penting tadi, kepergiannnya hanyalah bagian dari mimpi burukku.
“Kau mimpi buruk? Tenang lah semua baik-baik saja ” Baekhyun mendekatiku dan kemudian matanya melebar ketika melihat bibirku “Ya Tuhan, kenapa sampai terluka seperti ini? kau menggigit bibir mu sendiri?”
“Kau pikir gara-gara siapa?” rungutku sambil mengambil tisu untuk menyeka darah dari luka kecil di bibirku, Baekhyun oppa hanya mengerjap bingung.
“Aku yakin ini pasti gara-gara Yoora memimpikan kau yang memaksanya menikahinya” kata Daehyun yang jelas sekali menatap ku dan Baekhyun –yang sepertinya cemberut karena kata-kata Daehyun-. Aku mengerjapkan mata bingung, bagaimana mungkin Daehyun bisa melihat Baekhyun oppa? Bukan kah jiwa Baekhyun oppa hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu termasuk aku?
Oh ya… kejadian kemarin pagi ..
Flash back
Sebelum aku dapat berpikir lebih lanjut, Daehyun telah meletakkan sebelah tangannya di tengkuk ku. Perlahan ia mendekatiku sambil memejamkan matanya. Ntah kekuatan aneh apa yang membuatku sama sekali tidak bergerak, yang kulakukan hanya memejamkan mataku berharap ada seseorang yang menghentikan ini.
Baekhyun oppa!
“STOP IT JUNG DAE HYUN!”
PRANG
DAKKK
DUANG
TRANNGG *suara barang-barang dapur dilemparkan, spatula, sendok, garpu, panci bahkan pisau (don’t try at home!! Author serius!)
“HAHAHHAHAHAHA.. STOPP!! Aku hanya bercanda!! Stopp hahahahhahaha… stop hyung! Ampuni aku Baekhyun hyung!” Daehyun yang dari tadi sibuk menghindar terlihat agak ngeri melihat Baekhyun bear yang sedang terbang sekarang sudah mengangkat penggorengan dengan kedua tangan bonekanya. Sebentar.. Daehyun bilang tadi “Baekhyun hyung”? apa ini berarti Daehyun sudah tahu kalau…
“Aku tidak butuh penjelasan mu Jung Daehyun!” bear sekarang menggembungkan pipinya, sepertinya masih menimbang nimbang ke arah mana dia akan melempari Daehyun dengan penggorengan. Aku memijit kepalaku yang tiba-tiba pusing karena pertengkaran kedua namja yang seperti anak kecil ini.
Ya sudah deh, kalau seperti ini sudah terlanjur ketahuan
“SUDAHH!!!! “ Aku merebut penggorengan dari tangan bear, dan kemudian menarik nafas panjang sebelum menatap Daehyun yang masih saja memasang cengiran lebar.
“Yoora ya tapi Daehyun tadi sudah kelewatan!”
“Dan kau juga tadi kelewatan bear!” aku menaruh penggorengan dan kemudian melipat tangan ku di dada, bersiap untuk menginterogasi school representative ku itu “Daehyunnie, sejak kapan kau tahu mengenai Baekhyun oppa?”
“Baekhyun oppa?” Daehyun menaikkan sebelah alisnya seolah tidak percaya dengan apa yang ku katakan, aku berdeham.
“Memangnya apa masalah mu?” Baekhyun oppa mendengus, tapi aku tahu dia tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Sebegitu kah senangnya dia dipanggil ‘oppa’ oleh ku?
“Memang kenapa? Dia memang setahun lebih tua daripada kita kan?” tambah ku, dan sepertinya aku salah bicara karena senyuman Baekhyun oppa menghilang seketika.
Daehyun tersenyum tidak puas “Terserahlah… oya, tentu saja aku tahu mengenai Baekki hyung, aku bisa melihat Baekhyun hyung, maksud ku aku bisa melihat nya saat dia menjadi hantu di malam hari sama seperti mu Yoora ya, hanya bedanya kau hanya bisa melihat Baekhyun sedangkan aku bisa melihat hantu-hantu lainnya”
“Kau punya sixth sense?” kataku agak terkejut
“Pantas saja selama ini kau sering bertindak aneh, bahkan sampai berpura-pura hendak mencium Yoora ku” kata Baekhyun masih dengan nada kesal.
Aku hanya diam, hatiku dijalari perasaan khawatir karena sekarang Daehyun mengetahui rahasia Baek oppa, seolah membaca pikiran ku Daehyun berjalan mendekati ku dan kemudian menepuk bahu ku.
“Tenang saja Yoora ya, kalau kau ingin keadaan Baekhyun hyung kali ini tetap rahasia, aku tak akan memberi tahu siapapun, tapi…” Daehyun mengalihkan pandangannya ke arah Baekhyun bear “Hyung, mulai hari ini kau harus tidur di kamar ku!”
“MWO?! Memangnya kau siapa mengatur-atur ku seperti itu??”
End of Flashback
“Chagiya, kau melamun?”
“Ah.. haha sedikit….” Aku menatap 2Hyun, Baekhyun oppa dan Daehyun yang sekarang sudah duduk di kasur ku, lalu pandangan ku kembali ke arah Baek Hyun. Rasanya hatiku mendadak sakit ketika mengingat mungkin saja 20 hari ke depan aku sudah tidak bisa bersama dengan Baekhyun oppa.
“Yoora, wae? Kenapa menatapku terus?”
“Aku tidak menatap mu terus! Jangan ngawur, aku mau tidur dulu Baekhyun oppa dan Daehyunnie, anneyong!” kataku sambil memeluk guling dan menutup seluruh tubuhku dengan selimut
“Aku akan menemani mu Ra-ya”
“YAAA!!! Ikut dengan ku Bakhyun hyung!! Mau kubocorkan rahasia mu tentang ciuman pertama mu pada Yoora?”
“MWO!! AWAS KALAU KAU SAMPAI BICARA MACAM-MACAM JUNG DAEHYUN!”
Kata-kata Daehyun membuat ku penasaran dan menegakkan punggung ku “memang nya ceritanya bagaimana?”
“Ciuman pertama Baekhyun hyung ada—“
‘Baiklah baiklah! Aku tidur di kamar mu!!” potong Baekhyun oppa yang sepertinya kesal, mulutnya membentuk pout lucu sekali. Sepertinya walau sering bertengkar, hubungan Baekki dan Daehyunnie cukup dekat.
Untunglah sepertinya untuk saat ini aku tak perlu melihat ekspresi Baekhyun oppa yang menyedihkan seperti di mimpiku tadi.
Aku menggeleng dan tersenyum, ya cepat atau lambat aku harus mengungkapkan perasaan ku pada Baek Hyun oppa
Sebelum semuanya terlambat dan nasi menjadi bubur.
=========|| Yoora PoV END||=========
=========|| Baek Hyun PoV ||=========
12th Day of 31th Day
@Kediaman keluarga Jung
“Kau mau kemana hyung?! Ingat Yoora sudah memperingat kan mu untuk tidak membuntutinya!” kata Daehyun begitu aku beranjak dari kursiku, tepat saat akhirnya matahari tenggelam dan aku bisa bebas dari tubuh bear.
“Aku tahu” jawab ku dengan nada malas tanpa berbalik “Aku hanya ingin pulang dan memastikan keadaan Min saja”
“Hyung, tunggu!” Daehyun menghampiriku yang hendak melangkah menembus pintu, sambil menggerutu aku berbalik, oke … sebenarnya aku penasaran kenapa Yoora belum juga pulang, padahal sekarang sudah gelap. Apakah dia masih bersama dengan namja yang merebut tubuh ku itu?
“Apa lagi Dae?”
“Apa hyung benar-benar menyukai Yoora?” Tanya Daehyun, membuat ku menaikkan alis. Sungguh itu adalah pertanyaan paling bodoh di dunia, apa dia hilang ingatan? Atau di sekolah dia terlalu sibuk di perpustakaan bersama buku-buku tebal nya itu? Seluruh Se kang Senior High tahu kalau aku, Byun Baek Hyun menyukai Kang Yoo Ra dan sebagai School Representative seharusnya dia tahu benar hal tersebut.
“Baiklah.. jangan pasang tampang seperti itu hyung hahahha… “ Daehyun terkekeh dan tak lama kemudian dia berdeham, wajahnya kembali berubah menjadi serius “Tapi apa hyung yakin kalau Yoora juga menyukai hyung?”
“Apa maksud mu Jung Dae Hyun?” mata ku menyipit, pertanyaan Daehyun kali ini membuat hati ku gundah. Aku sadar kalau selama ini Yoora belum membalas perasaan ku bahkan gadis itu pernah menolakku mentah-mentah, tapi akhir akhir ini aku merasa kami saling bisa membuka diri, dan mungkin saja Yoora menyukai ku kan?
Sebentar.. kenapa aku merasa kurang percaya diri?”
“Hmm… ada deh” Daehyun berkata ringan kemudian melewati ku untuk membuka pintu “Aku juga hendak pergi, ada yang harus kulakukan”
“Daehyun, apa kau menyukai Yoora?” tanya ku begitu Daehyun sudah keluar dan hendak menutup pintu, dia diam sejenak.
“Bukan kah itu sudah jelas? Dan lagipula dia adalah takdir ku”
Ckrek *suara pintu ditutup*
“MWO? Apa kau bilang? Takdir? Tskk..”
Sebentar? Jadi Daehyun benar-benar menyukai Yoora? Aku menjambak rambut ku, agak frustasi, Ra ya—bagaimana caranya agar kau hanya menjadi milikku?
========Baekhyun PoV END==========
=======Yoora PoV==========
Seharian ini aku kencan dengan fake Baekhyun. Baekhyun satu ini membawa ku ke tempat-tempat yang sama sekali tidak aku sangka. Dia membawa ku pusat olahraga untuk bermain basket dan taekwondo, setelahnya kami ke water park untuk bermain air, setelah puas kami makan siang terlambat dan menghabiskan sore hari di perpustakaan kota. Mempelajari mengenai astronomi dan rasi rasi bintang dan kemudian melihat bintang di planetarium. Kencan seperti ini mengingatkan ku pada seseorang …
Kris oppa?
Aku menatap pantulan diriku sendiri di kaca besar toilet perempuan, rasanya aneh sekali melihatku tanpa kaca mata karena tadi fake Baekhyun setengah memaksaku untuk membelikan ku lensa kontak. Mataku sekarang terarah pada tangan kiri ku yang masih dihiasi sebuah gelang perak dengan anagram nama ku dan kris, aku pernah mencoba melepasnya tapi aku selalu merasa tak nyaman jika gelang itu tak melingkar di pergelangan lengan ku.
Lukisan… Taekwondo… astronomi… planetarium.. dan perasaan saat bersama fake Baekhyun, kenapa begitu mirip saat aku bersama Kris oppa?
Aku menggelengkan kepalaku cepat, tidak mungkin bisa begitu kebetulan. Mungkin hanya perasaan ku saja. Kris oppa pasti sekarang sudah bahagia dengan wanita lain, dan aku tak ada waktu untuk memikirkannya. Aku harus bisa membongkar siapa fake Baekhyun agar bisa menyelamatkan Baekhyun oppa! Aku menyemangati diri ku sendiri sebelum kembali ke dalam restaurant, ya aku dan fake Baekhyun sedang makan malam di restaurant keluarga, bukan restaurant bintang 5 yang menyajikan makanan dari koki ternama, tapi lebih ke restaurant yang bisa dinikmati semua kalangan. Family restaurant.
Dan restaurant ini juga yang dulu pernah aku kunjungi bersama Kris oppa
“Maaf lama menunggu”
“Gwenchana, chagiya kau mau memesan apa?”
“Aku ingin ayam goreng dan sesuatu yang hangat” kataku sambil menatap wajah Baekhyun oppa sekilas, sekarang aku baru mengerti kenapa banyak siswi yang menyukainya. Baekhyun oppa memang memiliki wajah sempurna dan senyum yang menawan, walau entah bagaimana hati ku bisa mengetahui dengan pasti namja di depan ku bukanlah Baekhyun oppa-dia hanya merebut tubuh Baekhyun oppa!
“Kalau begitu jjampong?” tawar fake Baekhyun, aku menganguk “Kalau begitu tolong 2 porsi jjampong dan 1 porsi ayam goreng, juga 2 matcha latte”
Matcha latte?
Aku menelan ludah, itu minuman favoritku dan Kris. Anni lebih tepatnya awalnya itu adalah minuman favorit ku, Kris oppa mengejekku karena menyukai minuman dari dedaunan tapi akhirnya dia yang malah jadi ketagihan.
Dalam waktu kurang dari 15 menit saja makanan kami sudah datang, karena kami sudah sangat lapar, kami makan tanpa banyak berbicara. Hingga aku perhatikan namja di depan ku sama sekali tak menyentuh ayam goreng yang sebenarnya aku pesan untuk kami berdua.
“Makan saja ayam nya kalau mau” kata ku sambil mengambil ayam dan memakannya, fake Baekhyun mengangkat bahunya.
“Chicken isn’t my style”
“Heoh?”
Aku melebarkan mataku, sementara namja di depan ku kembali memakan jjampongnya, dan tidak sampai tiga menit makanannya sudah habis padahal porsinya cukup besar hingga aku tidak yakin akan sanggup menghabiskannya.
“Haahhhh?” tiba-tiba aku tersadar saat piring berisi ayam goreng disampingku entah sejak kapan sudah hampir bersih, dan saat itu juga aku memergoki sosok baekhyun yang sedang memakan ayam goreng di depan ku, tersenyum innocent.
Bukan kah belum sampai sepuluh menit lalu dia bilang ‘Chicken is not my style??’
“Aku masih lapar” kata fake Baekhyun, dan kembali mengambil ayam goreng dengan cueknya. Sementara aku masih membeku, kaku…
Bagaimana mungkin kelakukan fake Baekhyun begitu mirip dengan Kris oppa?
Triiiinggg…. Triiinggg……….
E-mail dari seseorang, aku langsung mengambil handphone ku, ternyata dari adikknya Baekhyun oppa
From : Min Ki –ya
Eonni… benarkah kau mau diam-diam main ke rumah kami sabtu depan? Baekhyun oppa pasti senang. Mian mungkin nanti aku tak ada di rumah, aku harus mencari Kris oppa
Kris… Kris?? Aku menatap huruf demi huruf di ponsel ku lekat-lekat, apa mungkin ini hanya kebetulan, atau mungkin ‘Kris oppa’ yang dimaksud Min adalah …. Kris – Wu Yi Fan?
“Kenapa chagiya?”
“A…aniyo! Bukan apa-apa” kata ku sambil menutup ponselku, tidak, ini pasti hanya kebetulan. Tapi mungkin aku harus segera memastikannya.
Fake Baekhyun = Kris oppa, mungkinkah?
============= Author PoV ============
13th Day of 31th Day
Keesokkan harinya
@Kelas 3A
Sepertinya bukan hanya Baekki yang aneh, Yoora juga
Seorang namja jangkung berwajah cute menatap tajam Baekhyun dan Yoora yang baru saja keluar dari kelas mereka. Sudah beberapa hari ini Baekhyun terlihat jauh lebih akrab dengan Yoora, tapi anehnya Baekhyun tidak cerita apapun padanya. Biasanya walau hanya sedikit terjadi perubahan hubungan antara Baekhyun dan Yoora, namja jangkung itu pasti menjadi salah seorang yang pertama tahu.
Ya, Park Chan Yeol tahu betul kalau Byun Baekhyun berubah setelah kecelakaan itu. Apa mungkin ada sesuatu yang terjadi dan tidak diketahuinya? Sesuatu yang membuat sahabat terdekatnya, Byun Baek Hyun berubah padanya?
Diam diam Chan Yeol telah mencatat dalam otaknya daftar perbedaan Baekhyun sebelum dan setelah kecelakaan, perbedaan terbesar adalah perasaanya sendiri saat bersama Baekhyun yang sekarang. Dia merasa asing dengan Baekhyun yang sekarang. Seolah Baekhyun yang sekarang adalah orang asing baginya, atau mungkin Baekhyun berubah adalah efek dari kecelakaan?
Chan Yeol menghembuskan nafas panjang sebelum kembali berjalan, tak sengaja mata lincahnya menangkap sosok yang dikenalnya dari elementary school masih ada di dalam kelas dan sedang bersiap-siap keluar sambil membawa banyak buku. Tanpa sadar senyum sudah menghiasi wajah tampannya yang sebelumnya terlihat kusut.
Han Bo Eun
Segera Chan Yeol bersiap-siap dan berdiri di depan pintu saat menyadari gadis yang diperhatikannya berjalan terburu-buru ke arah pintu dan kemudian….
“DORRR!!!!”
BRAAKKKK *suara buku-buku jatuh*
“KYAAA!!!!! “ sesuai perhitungan Chan Yeol , Bo Eun sangat terkejut hingga melompat ke belakang membuat si happy virus langsung meledak tertawa. Menjahili gadis ini adalah hobinya dari kecil yang sudah tidak bisa tertolong lagi.
“HAHAHHAHAHHAHAHA KENA KAU HAN BO!”
“YAAA!! PARK CHAN!!! AWAS KAUUUU!!!!!” Langsung saja Bo Eun menaikkan lengan bajunya dan berusaha membalas Chan yeol dengan mencubiti namja jangkung itu tapi percuma saja, Chan Yeol terlalu gesit dan berhasil menghindar
“Hahahahhahaha okee okee… stop it! I’m just kidding okay?” kata Chan Yeol masih tertawa kecil, sedangkan Bo Eun memelototinya tajam dan sibuk membawa buku berat yang tadi dia jatuhkan. Agak merasa bersalah Chan yeol membantunya.
Untunglah, sepertinya Han Bo Eun tidak berubah
“Bo Eun ah, akhir akhir ini kenapa kau tak pulang bersama Yoora?”
Bo Eun terdiam dan kemudian dia mengangkat bahunya, mendadak raut wajahnya terlihat sedih “Yoora harus langsung pulang untuk menjemput adiknya Daehyun, sejak dia tinggal di rumah noonanya Daehyun rasanya dia jadi agak aneh”
“Hmm…Baekhyun juga, dia berubah….” Chan Yeol merebut semua buku berat yang akan dibawa Bo Eun dan berjalan mendahuli gadis itu “ini mau dikembalikan ke perpustakaan kan? Biar aku yang bawa”
“Apa kau yakin bukan kau yang berubah Park Chan Yeol? Tumben kau baik padaku?” Bo Eun menyipit curiga, membuat Chan Yeol mendengus. Baik salah, jahil salah, memang Han Bo Eun adalah gadis yang paling membuat seorang Park Chan Yeol penasaran. Ya, tanpa namja itu sadari dia sudah tertarik pada Bo Eun sejak lama.
“Bo Eun ah, bagaimana kalau kita menyelidiki Baek Hyun dan Yoora, aku merasa ada sesuatu yang terjadi diantara mereka. Sesuatu yang tidak kita ketahui, dan mungkin….” Chan Yeol tidak melanjutkan kata-katanya, dia hampir saja berkata ‘mungkin saja hal ini ada sangkut pautnya dengan Lynn’ sahabat mereka dulu. Chan yeol sampai merasa aneh sendiri bisa berpikir seperti itu.
“Mungkin apa?”
“Ah.. aku lupa” kata Chan yeol mengelak “Bagaimana? Mau membantu ku kan? Kita gencatan senjata dulu, ya ya ya ya??”
“Memangnya selama ini kita berperang?” Bo Eun menggelengkan kepalanya, sementara Chan yeol terus menganguk anguk meminta persetujuan “Baiklah, lagi pula aku penasaran apa yang disebunyikan oleh Yoora dari ku”
“Good girl!” Chan yeol menepuk nepuk kepala Bo Eun seolah dia adalah anak anjing, dan langsung saja gadis itu menepis tangan jahil si happy virus
“Kalian berdua tidak berubah” Ji Yeon tiba-tiba muncul dari balik koridor yang lain, membuat Bo Eun dan Chan Yeol menghentikan langkah mereka “Kalian akan ke perpustakaan kan? Bergegaslah sebentar lagi perpustakannya tutup”
“Ah nee…” Bo Eun tersenyum kaku saat gadis cantik di depannya tersenyum dan menganguk, lalu pergi saja melewati mereka. Aneh, semua orang selalu bilang kalau Park Ji Yeon adalah gadis yang dingin, padahal Bo Eun merasa kalau Ji Yeon selama ini selalu ramah dan menyapanya.
“Park Chan! Kenapa melamun? Jangan bilang kalau kau mengincar Ji Yeon ya?” Bo Eun agak kesal saat menyadari namja di sampingnya masih memperhatikan punggung Ji Yeon yang menghilang saat gadis itu menuruni tangga.
“Ah… bukan begitu… hanya saja, Ji Yeon… ntah mengapa aku selalu merasa dia mirip dengan seseorang yang kukenal dulu”
Bo Eun mengerjap, tanpa sadar dia menganguk, ya anehnya Bo Eun juga merasa telah mengenal Ji Yeon sebelumnya.
===========Daehyun PoV ===========
Malam hari, bulan purnama
Tanpa siapapun sadar… aku selalu menunggu, takdir ku
Walau aku bereinkarnasi, aku tahu, ingatan tentang takdir ku tidak akan pernah hilang
Tentang takdir ku dan masa lalu kau, aku , dan juga boneka kutukan itu
Engkau yang seharusnya menjadi takdir ku dulu, Princess Clara
Walau kau sekarang bereinkarnasi , aku yakin kau tetap takdir ku
Flashback, kehidupan ku sebelumya
“Bukan kah mereka lucu sekali pangeran?” putri Clara yang saat itu masih berumur 16 tahun memamerkan boneka beruang couple yang menurutku sangat menggelikan, aneh-aneh saja boneka beruang diberi baju.
“Apanya yang lucu?” aku memandang kedua boneka itu agak malas, Clara menggembungkan pipinya dan kemudian aku tahu dia merapalkan mantra sihir dalam hatinya. Aku langsung menegakkan diriku waspada,kebiasaan ku ketika gadis ini akan menyihir, ya kami adalah keturunan dari keluarga penyihir terkenal .
“Kalau begini lucu tidak” Kedua boneka beruang itu tiba-tiba terbang dan seolah hidup mengikuti tingkah Clara yang mengeluarkan aegyo nya, mau tak mau aku tertawa. Dasar gadis ini.
“Pangeran, mau kah kau menyimpan satu bonekanya? “
………………………………
Dan begitu saja, beberapa hari setelah itu kaum penyihir jahat menghabisi seluruh keluarga Princess Clara. Ayah dan ibunya ditemukan terbunuh dan Clara tak ada dimanapun,menghilang, aku shock… hingga tahap dimana aku tak bisa mengeluarkan kemampuan sihir ku…
Apapun yang keluarga ku lakukan agar kekuatan sihir ku kembali seperti memanggil cenayang, tabib atau pun ahli sihir ternama sia-sia belaka..
Dan dua tahun kemudian, aku pergi dari keluarga ku dan hidup sebagai manusia biasa. Begitu membosankan dan menyedihkan tanpa Clara dan sihir. Itu adalah kejadian kira-kira seratus tahun yang lalu hingga tiba-tiba aku bertemu dengan dewa kematian… Kim Him Chan
“Mau kuberitahu caranya agar kekuatan sihir mu kembali?” Him Chan mengedip “dan mungkin juga kau bisa ketemu dengan orang yang kau anggap ‘takdir’ mu”
“Apa maksudmu?” aku kira namja yang kutemui di gedung pencakar langit saat itu hanyalah hantu biasa, tapi setelah melihat sayap hitam raksasanya mungkin dia berbeda.
“Jatuhkan dirimu dari gedung pencakar langit ini, dan kupastikan di masa datang kau akan bereinkarnasi dan bertemu dengan princess Clara mu”
Aku mengerjap, bagaimana dia tahu semuanya? Aku menatap ke bawah… ini lantai 30, bahkan penyihir tanpa kekuatan sihir seperti ku tidak ada bedanya dengan manusia biasa jika harus jatuh dari sini.
“Aku pegang janjimu Kim Him Chan” kataku, Kim Him Chan menganguk dan saat itu juga, tanpa sedetik pun ragu, aku menjatuhkan diri ku ke bawah.
Aku datang Princess Clara…
………………………………
@Jung Corporation
Aku terbangun. Keringat dingin menbanjiri tubuhku. Mimpi itu lagi.
Atau bukan mimpi?
Aku tahu kejadian-kejadian tadi bukan sekadar mimpi yang tak berarti.
Aku menatap kesekeliling dan menyadari kalau aku masih di ruangan direktur salah satu kantor cabang perusahaan yang dikelola orang tua ku. Ayah ku meminta agar sepulang sekolah aku yang mewakilinya meeting dengan salah satu klient penting kami, dan setelah meeting sepertinya aku ketiduran di sofa.
Aku bangun dari sofa ku dan memijat-mijat kepalaku yang terasa pening, akhir-akhir ini sepertinya aku sering sakit kepala.
Selama ini aku tak begitu mempercayai perkataan Ji Yeon dan Him Chan yang mengatakan bahwa aku bukan manusia biasa. Keturunan penyihir? Menggelikan… memangnya di jaman modern seperti ini masih ada yang namanya sihir atau penyihir?
Memang selama ini aku bisa melihat hantu, tapi bukankah itu karena aku memiliki sixth sense?
Tapi begitu bertemu Kang Yoora, ntah mengapa aku selalu merasa bahwa gadis ini adalah gadis di kehidupan ku sebelumnya. Gadis yang sering mampir dalam setiap mimpiku. Ada perasaan yang kuat saat aku menatapnya, saat di dekatnya hatiku akan terasa hangat dan jantungku akan berdebar lebih cepat, dan saat dia tak ada dihadapanku aku akan merasa kacau dan kehilangan arah.
Mungkin aku sudah gila
“Kau belum gila, kau hanya jatuh cinta”
“Kim Him Chan?”
Seorang namja jangkung dengan sayap hitam besar menyembul dari punggungnya menatapku sinis. Entah sejak kapan dia sudah berdiri di samping jendela besar. Tidak biasanya dia menggunakan jaket kulit dan celana jeans selayaknya manusia biasa.
“Sudah kuduga, pasti lambat laun kau menyadarinya”
“Memang apa yang kusadari?” tanya ku malas
“Kau masih mau menyangkal kalau kau bukanlah ‘manusia biasa’? kau adalah keturunan keluarga penyihir terakhir yang begitu melegenda, tentunya selain ‘gadis itu’, tapi berbeda dengan mu ‘gadis itu’ tidak memiliki kekuatan terpendam sebesar kau” jelas Him chan yang kutanggapi dengan cuek, malah aku sibuk mengambil sebotol air es untuk mendinginkan dahi ku yang sakit. Pusing.
Ya.. aku sudah bosan mendengar kata-kata si dewa kematian cerewet ini. Siapa yang tidak bosan diceramahi oleh dewa kematian aneh seperti Kim Him Chan selama lebih dari 10 tahun?
“Yah… kau tidak menanggapi ku lagi, tapi tak apa-apa … aku hanya ingin kau tidak terpengaruh oleh Lynn, bagaimana pun Byun Baek Hyun sahabat mu kan?” kata Him Chan membuat mata ku menyipit “Aku tahu Daehyun, kau sudah tahu pertaruhan 31 hari antara Baekhyun dan orang itu kan?”
“Boneka terkutuk itu ada bersama Baekhyun dan Yoora” jawabku pada akhirnya “walau aku tak berbuat apapun pada akhirnya mereka akan berpisah”
“Ternyata kau bisa licik juga” Himchan berbalik dan mendongak, sepertinya menatap langit malam yang kelam dari balik kaca lantai tertinggi di perusahaan ku ini “Tapi jangan lupa, cinta sejati bisa memiliki kekuatan tak terkira yang bisa memecahkan kutukan paling kuat dan hitam sekalipun”
………………………
=============|| Daehyun POV end||============
=============|| Baek Hyun PoV||=============
14th Day of 31th Day
@keesokkan harinya, Geong Gyu Elementary School
Ada yang aneh dengan Yoora
Dari kemarin dia selalu terlihat gugup saat bersama ku, kadang dia malah berkata hal dengan berbelit belit. Entah mengapa aku merasa dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi ketika aku menanyakan padanya apa ada hal yang mengganggunya, dia selalu berkata ‘bukan apa-apa’.
Dan sebenarnya bukan hanya Yoora yang aneh tapi si happy virus dan Bo Eun juga, kenapa sih mereka berdua membuntuti aku dan Yoora sejak tadi? Bahkan sampai ke sekolah dasar tempat biasa Yoora menjemput Yoogeun.
Ya, aku (walaupun terpaksa masih harus dalam wujud bear ku) dan Yoora sedang menunggu Yoogeun yang akan pulang telat dari sekolah. Sebenarnya aku agak malas dengan bocah satu ini. Dia masih penasaran dengan ku dan pernah hampir mencoba ingin membongkar isi tubuh bear -_-“.
“Bear… apa mungkin mereka mencurigai sesuatu?” Yoora menepuk kepala ku sambil berbisik “Ahhh… aku tidak mau lagi diomeli oleh Him Chan oppa seperti saat dia tahu kalau kau ketahuan oleh Daehyunnie, untung saja kata Himchan oppa Daehyun itu bukan manusia biasa. Tapi masa Daehyun bukan manusia biasa? Memangnya dia makhluk apa? Alien?”
Aku memutar mata ku, jelas tidak terlalu senang jika Yoora mulai berbicara mengenai Daehyun “Entahlah” kata ku dingin
“YOORA YA—“
“Daehyunnie?”
Seketika mood ku bertambah jelek, apa yang dilakukan Jung Daehyun disini? Jangan bilang dia mau menjemput adiknya juga. Aku tahu itu hanya bagian dari alasannya, dia hanya ingin mencari perhatian Yoora.
“Sudah menunggu lama disini” kata Daehyun, Yoora menggeleng
Menunggu lama? Apa-apa an ini? seolah mereka janjian bertemu saat kencan saja!
Yoora : Bear control ekspresimu! Chan Yeol dan Bo Eun masih memperhatikan kita! Telepati dari Yoora, aku mendengus
Aku : Kapan kau dan Daehyun janjian bersama menjemput Yoogeun?
Yoora : Kami tidak janjian, entahlah dia yang datang tiba-tiba
“Wahhh… maaf aku melupakan keberadaan mu hyung” bisik Daehyun sambil menunduk saat duduk di samping Yoora, jelas sekali dia tidak menyembunyikan ‘smirk’ nya padaku, awas saja nanti kalau aku sudah keluar dari sosok bear nanti malam. Akan kubuat dia tidak bisa tidur semalaman dengan suatu cara yang hanya sedikit orang tahu.
“HYUUNGGG!!!” Yoogeun berlari ke arah kami, dan baguslah lebih tepatnya bocah itu berlari ke arah Daehyun tepat saat bel sekolah sudah berbunyi sebanyak tiga kali. “Kali ini kau menjemputku? Sebelum kita pulang makan es Krim dulu ya ya yaaa?”
Bagus Jung Yoogeun, ajaklah hyung mu itu makan es Krim, dan kemudian Yoora pulang bersama ku
=============|| Baek Hyun PoV eND||=============
=============|| Author PoV||=============
Sementara itu…
Dibalik semak-semak
“Siapa bocah itu?” seorang gadis yang rambut panjangnya digelung menyipit saat melihat seorang anak kecil menghampiri Daehyun dan Yoora “Jangan bilang kalau selama ini Daehyun dan Yoora diam-diam sudah berhubungan sejak lama bahkan mereka sudah punya anak dan—“
PLETAKK
“YAAA PARK CHAN—“ Bo Eun hampir saja berteriak kalau saja namja jangkung yang berjongkok di sebelahnya tidak menutup mulut gadis itu. Ya, Chan Yeol lah yang tadi menjitak kepalanya juga karena tidak tahan dengan imajinasi Han Bo Eun.
“Shhttt… mereka bisa menyadari keberadaan kita!” guman Chan Yeol, tanpa menyadari kalau sebenarnya Yoora dan Baekhyun sudah mengetahui dari awal jika Bo Eun dan Chan Yeol mengituti mereka “Dan lagi apa-apaan kesimpulan mu? Bocah itu adiknya Daehyun”
“Hmpfff…”
“Ah,,, aku lupa” Chan yeol segera melepaskan tangannya yang menutupi lebih dari setengah wajah Bo Eun, hampir membuat gadis itu kehabisan nafas.
“Hahhh.. hahhh.. haahh.. kau sengaja ya ingin aku mati kehabisan nafas? Seharusnya aku tidak percaya kalau kau ingin gencatan senjata dengan ku Park Chan!”
“Han Bo, itu karena kau malah berbicara yang bukan-bukan! Kalau Baekki mendengar mu, kau bisa di culik lalu dimasukkan ke kandang buaya!”
“YAA!! Jangan memanggil ku Han Bo! Dan lagi Baekhyun oppa tidak akan melakukan hal kekanakkan seperti itu!” Bo Eun tampak tidak terima, sedangkan Chan yeol malah tersenyum mengejek. Sepertinya kedua orang ini sudah lupa pada tujuan awal mereka dan sama sekali tidak menyadari jika target mereka sudah pergi.
“Tentu saja bisa! Aku tahu sejak awal kau mendukung Yoora dengan Daehyun, heii.. kau teman siapa? Aku, kau dan Baekhyun kan sudah kenal dari SD, bisa-bisanya kau malah mendukung Yoora dengan Daehyun.
“Itu karena…”
“Apa? Kau tak bisa menjawab?”
Bo Eun menatap Chan Yeol dalam, hati namja itu mencelos saat menyadari ekspresi Bo Eun yang sekarang terlihat hampir menangis.
“Aku menyukai Baekhyun oppa”
Sesaat keheningan melanda mereka berdua. Bo Eun selama ini menyukai Baek Hyun? Tanpa sadar Chan yeol menggigit bibirnya sendiri untuk menahan perih di hatinya. Rasanya beberapa detik dia tak bisa bernafas karena rasa sesak di dadanya. Kenapa terasa sangat sakit saat gadis di depannya mengakui perasaannya, ya perasaan untuk sahabat terdekatnya.
“Han Bo… kau sedang tidak bercanda kan?”
Bo Eun menggeleng, setetes air mata mengalir dari pelupuk matanya “Tapi aku tahu jelas, Baekhyun oppa menyukai Yoora, dan Yoora gadis yang pantas untuknya.. aku—“
“Wahhhhh… apa yang kakak-kakak lakukan disini?” kata salah satu bocah laki-laki yang memergoki mereka bersembunyi di balik semak-semak, totalnya ada dua anak perempuan dan seorang anak laki-laki yang sepertinya baru saja keluar dari kelas mereka.
“Ah kami.. tidak—“ Chan Yeol gelagapan
“Seonsaengnimmm!!!! Ada orang asing bersembunyi disiniiii!!!!” teriak anak kecil perempuan yang sepertinya blasteran
“Teriakan mu kurang keras Lauren” kata gadis kecil lainnya “WAHHHH!!! eonni kenapa kau menangis? Apa oppa ini yang sudah membuat eonni menangis?”
“Aku tidak menangis, aku—-“
“Kami pergi dulu ya adik adik manis!” tanpa menunggu lama Chan Yeol menarik tangan Bo Eun untuk pergi, matanya sekilas melirik ke arah kursi tempat tadi dia dan Bo Eun melihat Yoora bersama Daehyun. Tapi pikiranya sama sekali tidak ada disana, saat mendengar pengakuan Bo Eun keinginannya untuk menyelidiki Yoora dan Baekhyun lenyap sudah karena pikirannya dipenuhi hal lain.
Bagaimana mungkin Chan Yeol baru sadar menyukai Bo Eun, saat gadis ini berkata dia menyukai sahabatnya sendiri?
==========Author PoV End===========
=========Kang Yoora PoV ===========
15th Day of 31th Day
@Kediaman Jung HyeSeong, 18.00 KST
“Oh Sehun! Apa yang kau lakukan disini?” aku menatap adikku yang pasang pose sok cool, entah sejak kapan dia berdiri di ambang pintu. Dan kemudian mata ku beralih ke arah Baekhyun yang tadi mengikutiku dari belakang. Jadi ini benar-benar Oh Sehun? Padahal malam ini aku berencana untuk pergi ke rumah Baekhyun, aku masih penasaran apa mungkin fake Baekhyun adalah Kris? Walau itu kemungkinan yang menggelikan, entah mengapa aku merasa harus memastikannya.
“Annyeong noona, sampai kapan kau mau membiarkan ku berdiri disini?” kata Sehun yang terlihat sudah bosan, aku menganguk dan kemudian mempersilahkan dia masuk. Saat ini di rumah tidak ada siapapun, Daehyun oppa sedang keluar. Hyeseong eonni juga sedang ada pekerjaan.
Sebenarnya aku sedikit bersyukur Sehun tiba-tiba datang, sedikit saja aku lebih lama terlebih ketika matahari tenggelam dan jiwa Baekhyun oppa sudah lepas dari bear, mungkin aku bisa mati karena bingung apa yang harus kulakukan. Kenapa aku jadi sering melihat wajah Baekhyun, bahkan membayangkan yang aneh-aneh seperti mungkin aku bisa menyentuh tubuhnya dan memeluknya.
Padahal aku tahu jelas, aku tak akan bisa menyentuh Baekhyun saat ini dan itu membuatku frustasi
“Kau tahu darimana aku tinggal disini Sehunnie?” kataku saat Sehun sudah duduk di sofa. Sedangkan aku duduk di sofa yang berhadapan dengannya, di samping arwah Baekhyun. Sebenarnya Sehun sekolah di Gye Dong Senior High School, sekolah khusus laki-laki di kawasan Ilsan, tidak terlalu jauh dari Gangnam hanya menempus waktu 45 menit dengan kendaraan umum. Baru beberapa bulan dia menjadi siswa tahun pertama disana
“Ini” Sehun melemparkan sebuah surat undangan, mataku terbelalak begitu melihat siapa pengirimnya ‘Hyeseong eonni??’ dan terlebih lagi aku kaget karena eonni mengajak Sehun menjadi modelnya di peragaan busana bergengsi.
Baekhyun : Aku tidak tahu Yoora ya, ternyata adik mu seorang model
Aku : Mana kutahu, aku pikir yang dia sukai hanya olahraga dan dance
“Dari mana Hye Seong eonni mengenal mu”
“Rahasia hehehhehehe… oh ya, HyeSeong noona bilang kalau kau sekarang pacaran dengan adiknya, siapa itu namanya.. Jung Dae Hyun?”
Baekhyun menatapku tajam, aku langsung menggelengkan kepalaku cepat “Aku bukan pacarnya Daehyun! Hye seong eonni hanya bercanda”
“Lalu siapa namja chingu noona sekarang?” tanya Sehun lagi, dan aku tahu dia melihat ke arah gelang pemberian Kris yang masih kupakai “Noona… kupikir kau sudah melupakan Wu Yi Fan gege, ternyata aku salah”
“Bukan seperti itu, aku —“
=============Baekhyun PoV============
“Noona… kupikir kau sudah melupakan Wu Yi Fan gege, ternyata aku salah”
Apa yang Sehun katakan? Wu Yi Fan? Kris hyung?
Aku mengingat kembali tulisan yang ada pada gelang milik Yoora, ya aku pernah menebak kalau ada kata ‘Wu Yi Fan’ di gelang tersebut, tapi aku tak begitu mempedulikannya. Aku tak pernah berpikir kalau Yoora dan Kris hyung pernah berhubungan.
Dan gelang itu sepertinya sangat berharga bagi Yoora, apa itu artinya Yoora masih mencintai Kris hyung?
Sebentar…. Apa mungkin yang selama ini menjadi diri ku adalah Kris hyung? Karena orang di sekitarnya yang mengenalnya dan tiba-tiba menghilang hanyalah Kris.
Aku menggelengkan kepala ku kuat, kenapa aku begitu mudahnya menebak? Bisa saja kan tidak sesederhana kelihatannya.
BRAKKK
Pintu depan tiba-tiba dibuka mendadak membuatku, Yoora dan Sehun langsung berdiri sekaligus mengalihkan pikiranku dari kemungkinan kemungkinan yang tadi memenuhi otakku.
“Hye Seon eonni? Bukan kah kau ada fashion show?” Tanya Yoora heran, ya gadis yang muncul di hadapan kami adalah noonanya Daehyun. Dia terlihat agak kacau, sepertinya dia terburu buru pulang.
“Oh.. syukurlah kau sudah ada disini Oh Sehun! Tadinya aku akan minta tolong Min, tapi dia tidak bisa. Yoora ya juga! Aku butuhh bantuan kalian, lihat selain kalian aku juga sudah meminta tolong mereka!”
Nafas ku rasanya agak terhenti saat menatap sosokku sendiri memasuki rumah, ingin rasanya aku menyudutkannya dan membuat namja itu mengakui siapa dia sebenarnya? Mengapa dia tega merebut tubuh ku? Apa dia benar-benar Kris hyung? Aku benar-benar ingin tahu. Dan untuk apa Hyeseong noona mambawanya kemari? Bahkan dia mengajak Chan Yeol, dan Bo Eun juga.
“Yoora ya!!! Wahhh kau semakin tampan saja Sehunnie” kata Bo Eun heboh
“Dan sepertinya kau tambah gendut saja noona genit” balas Sehun, membuat Bo Eun cemberut. Aku tersenyum getir, seandainya aku masih sama nyatanya dengan mereka semua .. entah mengapa aku merasa disisihkan….
“Oh ya.. Yoora dan Sehun-ah sebenarnya begini, model yang seharusnya menjadi modelku di peragaan busana malam ini berhalangan hadir karena pesawat mereka delay. Sangat sulit menggantikan mereka, aku tahu kalian masih amatir tapi setidaknya acara ini harus tetap dilaksanakan, jadi tolong!! Terutama Yoora, aku kan sudah mengajari mu dasar-dasar catwalk, aku yakin tak ada masalah.
“Ta.. tapi…”
“Yoora apa kau ingin karir eonni hancur hanya karena gagal melakukan sebuah fasion show?, jebal…”
Aku menatap Yoora yang menatapku memohon, aku tahu Yoora gadis yang tidak tegaan. Lagi pula mungkin tidak buruk. Aku menganguk, Yoora tersenyum lega dan kemudian menganguk.
“Jadi kau mau?”
“Nee eonni”
Dan kemudian tanpa aku sangka Hyeseong eonni sudah mengambil hp yang sejak tadi dia kalungkan di lehernya “Kau dengar sendiri Daehyunnie, Yoora akan ikut, jadi bagaimana dengan mu?”
“….”
“Hei.. jawab noona mu ini, baiklah kalau tidak mau Baekhyun yang akan—-“
“Oke oke aku ikut!” suara Daehyun disebrang, terdengar jelas karena hp Hyeseong noona dalam modus loudspeaker. Ntah mengapa aku mulai mencium sesuatu yang tidak beres.
Piiiippp *suara telepon dimatikan*
“Yoora ya” sekarang Hyeseong eonni memegang kedua bahu Yoora dengan tangannya “Bersiap-siaplah menjadi pengantin paling cantik di dunia”
“Heohhhh????”
Dan sepertinya benar-benar firasat buruk!
===========TBC===========
Nahh kebongkar kan Dae makhluk apa? ch. depan udah mulai klimaks dan lebih ke Lynn & Kris juga
Aku kasih clue, sebenarnya Hyeseong eonni mau Yoora dan Daehyun menjadi modelnya dan menggunakan sepasang gaun pengantin yang dia rancang. Kyaaaaa apa itu akan terjadi?? Kandidat cowoknya masih ada Chanyeol, Sehun dan Baekhyun jadi-jadian kok kekekke~~ dan lagi apa mungkin si Baek mau masuk ke tubuh thehun lagi *dijitak thehun pake ulekkan
Kita liat part 9 * tapi mungkin tahun depan kekekekeke~~
Comments are <3, kalau komentnya sampe 50 ++ mungkin kalian ga usah nunggu sampai tahun depan
