Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Deplore

$
0
0

deplore

Title : Deplore || Author : Dinuts || Main Cast : Hello Venus’s Yoo Ah Ra and Exo’s Kim Joon Myun  || Length : Vignette || Genre : Life || Rating : Teen || Disclaimer : Storyline is mine || Summary: Kau tahu, setidaknya kau harus berhati-hati dalam berucap, terlebih dengan seseorang yang baru kau temui.

Yoo Ah Ra sangat suka membaca komik.

 

Tapi, Yoo Ah Ra kurang beruntung ketika bertemu dengan Penulis komik tersebut.

 

Ia, kurang berhati-hati.

Deretan toko yang berada di sepanjang  jalan Oxford sudah membalikan tanda Close menjadi Open beberapa jam yang lalu. Sebuah toko buku yang terletak di paling ujung ini baru saja dikunjungi oleh seorang wanita yang mengenakan mantel coklat dengan sepatu high converse berwarna merah yang tersimpul tali yang diikat seperti pita.

Yoo Ah Ra.

Sudah menjadi kewajiban rutin yang ia lakukan setiap minggunya – pergi ke toko buku- membeli serial komik yang ia nikmati. Tak perduli dengan berapa budget yang ia habiskan untuk membaca semua serial komiknya. Terakhir kali Ah Ra menghabiskan waktu membaca komik adalah serial yang menghabiskan enampuluh tujuh vol atau bisa dikatakan enampuluh tujuh episode, itu berarti enampuluh tujuh buku komik yang ia sudah beli. – Ia pembaca yang ambisius-

Ah Ra melihat setiap rak-rak buku yang menjajarkan komik. Ia hapal betul dimana letak komik yang sekarang ia cari, karena ini bukan kali pertama dia mencari komik yang diinginkannya. Judulnya ‘Lost Senji’ dan sekarang ia harus mencari vol ke 10 sampai dengan 17. Ah Ra sangat menyesali tugas artikel kuliah yang menggangunya untuk membaca kelanjutan serial komik tersebut.

“ Hei bung…  kau sudah datang,”

Tak perduli dengan suara penjaga atau pemilik toko yang mungkin sedang menyapa seseorang, Ah Ra tetap fokus membaca serial ke sepuluh yang ia temukan tak bersegel pelastik. Kedua ujung bibirnya tertarik sekilas dan saat itu juga ia menutupnya, mengembalikan komik itu ke rak.

Ah Ra lupa, bahwa semenjak kedatangannya kemari, dia belum sarapan. Akhirnya dia membawa semua serial yang akan dibelinya ke kasir untuk membayar.

Perhatiannya terhenyak saat ia sedang melihat setiap gerakan dari seorang kasir di toko itu. Seseorang disampingnya mengajak bicara.

“ Kau.. suka membaca serial komik itu? Apa isinya menarik?”

Mungkin Ah Ra terlalu apatis untuk melihat siapa yang bertanya. Ia masih memperhatikan kasir yang masih sibuk mengetik barcode dari komik itu ke komputernya. Hingga akhirnya ia berani menoleh ke orang tersebut dan menjawab pertanyaannya mengenai komik yang ia beli.

“ Tidak! Semua isinya hanyalah lelucon dan kekonyolan belaka, absurd!

Ah Ra tidak tahu dengan siapa ia sedang berbicara, atau terlebih ia tidak mau tahu bahwasanya ia sedang berbicara dengan seseorang yang menuangkan seluruh idenya dalam serial komik tersebut.

Kim Joon Myun.

Sepersekian detik Joon myun menaikan kedua alisnya, dahinya berkerut menyadari apa yang baru saja ia dengar dari seorang pembaca komik hasil pemikirannya sendiri. Sang pemilik toko yang juga teman Joon myun terkekeh.

Tidak..  Joon myun tidak sakit hati atas ucapannya, namun sekarang yang ada dipikiran Joon myun adalah;

‘ Mengapa dia ingin membacanya sampai serial ke 17? Jika itu absurd baginya?’

Setelah Ah Ra keluar dari toko buku itu, Joon myun menghela napas berat.

“ Kau kenal denganya?” tanya sang pemilik toko yang juga menjadi kasir sedang memeriksa data opname karena terjadi penjualan.

“ Hanya saja dia yang tak mengenalku, kami satu kelas.”

-

-

Hari ini dosen Shin memberikan intruksi di kelas dengan mengatur bangku kuliah menjadi leter U. Membiarkan ia berdiri di tengah menjelaskan materi kuliah.

Ah Ra tiba-tiba berlari dan berhenti tepat di ambang pintu dengan nafas terengah-engah. Dosen Shin hanya memberikan anggukan kepala yang menunjukan bangku kosong.

Saat ingin duduk di kursi yang dituju, dan saat itulah Ah Ra terheran dengan seseorang yang duduk di seberang. Orang itu, yang ia temui saat di toko buku beberapa minggu yang lalu. Ah Ra hanya mengira ‘mungkin dia hanya mengejar sks yang belum diselesaikan’. Ah Ra mencoba tak menghiraukan, apalagi saat mereka saling memandang, secepat kilat Ah Ra membuang pandangannya itu.

Hingga akhirnya dosen Shin membicarakan tentang sebuah hasil karya tulis yang dituang dalam seni. Ujung-ujungnya dosen Shin membicarakan tentang komik yang mana Ah Ra juga baru selesai membacanya tadi pagi, itu salah satu penyebab ia datang terlambat.

“ Ngomong-ngomong tentang komik Lost Senji…” dosen Shin sedikit melirikan matanya ke arah Joon myun sambari tersenyum “…. Siapa yang sudah membaca serial terbarunya? Serial ke Sembilan belas?”

Tanpa ragu.. Ah Ra mengangkat tangan kanannya sembari tersenyum, hingga semua pasang mata di kelas itu, tertuju padanya.

“ Wahhh… ternyata kau mempunyai pembaca yang setia,” ucapnya.

Ah Ra sedikit kaget, sehingga tangannya yang menjadi saksi bahwa ia sudah membaca komik Lost Senji vol Sembilan belas perlahan turun.

Pertama, dosen Shin berbicara sambil melihat ke arah Joon myun. Orang yang sebenarnya baru Ah Ra lihat saat ini di kelas. Tapi bukan, sedarinya sudah lama sebenarnya mereka satu kelas, hanya saja Ah Ra tak menyadari hal itu.

Kedua, Joon myun tersenyum sembari melihat ke arahnya.

“ Cerita bagian mana, yang menurutmu sangat menarik di vol ke sembilan belas?” dosen Shin bertanya lagi.

Ah Ra berfikir sejenak. Ia sejujurnya masih sangat ingat setiap cerita halaman per halaman. Hingga akhirnya ia mengingat sebuah cerita yang tak asing baginya.

“ Saat Sizuka memberitahu Senji bahwa komik tersebut isinya hanyalah lelucon dan kekonyolan belaka,”  Ah Ra mengucapnya dengan frekuensi yang kurang normal sembari memikirkan hal yang menurutnya;

‘Aku pernah mengatakan hal semacam ini,’

Dosen Shin tertegun, ketika mendengar opini yang baru saja Ah Ra katakan tentang komik yang dibaca Ah Ra. Apa dari semua bacaan komik tersebut, hanya kisah itu yang diingat Ah Ra. Dialog antara Sizuka dengan Senji masalah komik yang Sizuka baca. Apa hanya itu.

Lelucon dan Konyol.

Dosen Shin paham bagaimana jalan cerita komik tersebut, karena ia salah satu penggemar komik buatan Joon myun itu.

“ Ahhh… dunia memang sempit. Penulis dan pembaca,” ucapnya yang tangan kirinya menunjuk ke arah Joon myun dan tangan kanannya menunjuk ke arah Ah Ra. Dia mencoba mengabaikan perkataan Ah Ra yang sangat klise tadi.

Jadi.. penulisnya adalah ;

Seseorang yang pernah Ah Ra temui di toko buku beberapa minggu yang lalu.

Seseorang yang baru ia sadari kehadirannya di kelas.

Kim Joon Myun

Iya, Kim Joon Myun. Ah Ra baru ingat namanya. Ia sering mendengar nama itu di kelas. Namanya begitu familiar, apalagi dosen yang mengajar di kelasnya rata-rata sering mengucapkan nama Joon Myun.

Dan yang terakhir,

Pojok kanan cover di komik ‘Lost Senji’ yang masih ia baca. Kim Joon Myun tertera di sana.

Chan!!

Seketika Ah Ra mengusap keningnya dan tertunduk.

Ada kalanya cercahan yang kau lontarkan mempunyai makna yang terselubung

KLOK

KLAK

Jackpot…

 

-FIN-

 

Haduh.. tiba-tiba pengen bikin Vignette, jadilah Vignette absurd ini. Ide buat bikin Vignette ini muncul dikala aku sedang ada kuliah aspek hukum dlm bisnis. Saat itu juga, aku hanya memikirkan jalan cerita tanpa memperdulikan dosen yang sedang menerangkan, huhuhu apa ini! jangan ditiru T_T

Oh iya, soal komik Lost Senji, itu aku ngarang dan mungkin ga bakal ada di dunia nayata. Ini hanyalah fan fict ^_^

Terima kasih sudah membaca.

 

 

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles