Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Unpredictable Forecast (Chapter 6b)

$
0
0

Unpredictable Forecast | Chapter 6b

 

Author: trafalkid

Length: Chaptered

Genre: Fantasy, war, action, little bit romance

Rating : PG-15

Main Cast: Jung Ae Rim (OC) , Oh Sehun, Huang Zitao, Park Chan Yeol

Other Cast : Ares, other Exo’s member, and Mama

….

Sehun tak bisa berpikir jernih. Teriakan yeoja yang dicintainya tak cukup untuk membuat amarahnya reda.

Dengan kekuatan penuh, ia menerjang habis apa yang ada di  depannya. Tak peduli kawan maupun lawan.

“Don Fico, hentikan sikapmu itu!”, seorang pria paruh baya merangkak mendekati Sehun.

Seorang pria berambut pirang menimpalinya, “Dengarkan titah kapten!”.

Wusss…

Angin kencang berhembus.

Pria paruh baya itu –Magelhaens terlempar sejauh 200 m.

Dengan tangan mencengkram kerah Sehun, seorang kru lain dari Magelhaens turut andil. “Kau gila! Kau membunuh kapten kita!”.

Wuss..

Pria itu ikut mengalami nasib yang sama dengan kaptennya.

Sehun melangkah menjauhi kumpulan makhluk yang tergeletak di jalanan Cordoba.

Cacian keluar dari para kru Magelhaens yang juga mengalami reinkarnasi. Sedangkan makhluk-makhluk penghuni ellysium yang lain juga memberinya sumpah serapah. Dan pastinya monster-monster kiriman Mama yang jatuh juga meneriakinya dengan makian yang sangat kasar.

Ia tak menoleh sedikitpun. Pandangannya lurus ke depan.

Langkah Sehun tak terhenti.

~~~

Ae Rim jatuh berlutut. “S-s-sehun”.

Tenggorokannya terasa begitu kering. Ia tak percaya bahwa kekacauan itu ditimbulkan oleh Sehun –namja yang dikenal baik oleh Ae Rim.

~~~

Sehun.. ia adalah contoh dari manusia yang hidupnya selalu ia isi dengan kebajikan. Ia sungguh orang yang amat baik. Saking baiknya, ia bahkan tak mau membunuh seekor semut. Dan ya.. ia vegetarian, ia juga tak tega memakan daging.

Nama aslinya adalah Ramone Slocum. Namun bangsa Spanyol saat itu memanggilnya dengan julukan Don Fico, yang berarti penguasa baik yang terhormat. Ia adalah seorang pangeran yang dikenal sangat merakyat. Pria itu memiliki ketertarikan yang tinggi dalam pelayaran. Oleh karena itu Raja Spanyol mengikutsertakan anaknya itu ketika Magelhaens hendak melakukan pelayaran mengelilingi dunia.

History of Oh Sehun

Saat itu terjadi gonjang-ganjing dalam istana. Magelhaens menemukan seorang anak yang luar biasa tampan. Tapi ia tak menceritakan bahwa anak itu ditemukannya di atas tabung kaca di tree of life. Tree of life sendiri keberadaannya tersembunyi. Pohon itu hanya akan menampakkan diri pada orang-orang yang dirasanya tepat.

Magelhaens mulai menyadari bahwa anak yang ditemukannya itu bukan anak biasa. Ia meyakini itu. Terutama ketika mengingat tempat menemukan anak itu. Dan juga… tabung kaca?  Pada zaman itu benda seperti tabung kaca adalah benda yang sangat aneh, seperti ketika manusia purba menemukan api.

Raja Spanyol tak ingin mengulik tentang kronologis anak itu. ia begitu terpana dengan anak yang sedang tidur di pangkuan pelaut asal Portugis itu. Rajapun mengadopsinya sebagai anak.

Ia diberi nama Ramone Slocum. Raja sengaja memberinya nama tersebut untuk membedakan statusnya dalam keluarga kerajaan.

Ramone tumbuh sebagai anak yang luar biasa baik. Sejak mulai di adopsi ia memang suka blusukan. Ia sering keluar dari istana dan mengunjungi penduduk di kerajaannya. Hal itu membuat hubungan pihak istana dan rakyat menjadi harmonis. Rakyat mencintai pangeran tampan itu.

Pada suatu waktu matahari membakar wilayah kerajaan Spanyol. Ramone menjadi gelisah akan hal itu. Lalu secara mengejutkan ketika ia merentangkan tangannya, angin segar bertiup.

Awalnya Ramone heran. Lalu ia mencobanya lagi… lagi dan lagi. Lalu ia mencobanya dengan kekuatan penuh.

Alhasil, rakyat tak lagi merasa gerah akibat teriknya matahari. Mereka kini merasa udara begitu segar. Mereka tidak merasa kepanasan ataupun kedinginan.

Kemampuannya dalam mengendalikan angin itu ia sembunyikan rapat-rapat. Tak seorangpun di kerajaannya yang tahu akan hal itu.

Sejak saat itu Ramone mulai mengasah kemampuannya bermain angin.        Kemudian ia menyadari sesuatu. Selama ia hidup, ia tak pernah merasa gerah. Dan ketika berlari, tak satupun yang dapat menandinginya.

Ketika usianya beranjak 10 tahun, ia mulai berpikir lebih dalam.

Ia bukan anak kandung dari orang tuanya saat ini. Lalu ia anak siapa? Kenapa rupa fisik yang ia miliki begitu berbeda dengan warga Spanyol?

Pertanyaan itu membuatnya mendatangi orang yang menemukannya – Magelhaens.

Magelhaens menceritakan perihal bagaimana ditemukannya pangeran itu.

Samar-samar Ramone mengingat sesuatu.

 Ia mengingat seorang anak. Anak itu begitu konyol dan menyebalkan. Tapi ia sungguh anak yang baik. Anak itu sering bermain-main dengan api. Tak ayal kamar milik anak itu beberapa kali terbakar hangus.

Kemudian ia melihat sosok pria yang ia duga sebagai ayah dari anak itu. Pria itu memanggil nama anak itu dan anak lain. Dan entah kenapa ia merasa dirinyalah yang dipanggil.

Hanya itu yang ia ingat. Setelah itu ingatan tersebut tiba-tiba tak meninggalkan jejak di otak Ramone.

Ketika remaja, Ramone Slocum menjadi tangan kanan Magelhaens. Kapten itu sangat menyayangi anak buahnya itu. Apalagi Ramone adalah salah satu krunya yang termuda, bagaimana tidak, Ramone ikut berlayar ketika menginjak umur 17 tahun. Dan ia juga merupakan navigator ulung di ekspedisi Magelhaens. Di masa unyu-unyunya itu ia lebih memilih menantang nyalinya untuk menaklukkan samudra.

Ketika Magelhaens dan krunya singgah di Filipina, mereka diserang oleh penduduk setempat karena mereka tidak menyukai kedatangan orang asing. Akibatnya, Sang Kapten tewas beserta beberapa krunya.

Di saat terjadi kerusuhan itu, Ramone tengah tertidur di kapal. Ia mengigau. Ia berjalan-jalan mengelilingi kapal dengan berkendara angin. Tapi ia melangkah terlalu jauh. Ia menjauhi kapalnya. Dan ketika ia terbangun, tau-tau ia berada di daratan Afrika. Ia tidak sadar jika tertidur selama 2 tahun.

Saat matanya yang terpejam itu terbuka, sontak ia kebingungan.

Tak mau lama-lama berlarut dalam kebingungannya, pria itu mulai terbang kembali ke Filipina berbekal instingnya sebagai navigator dan kendaraan anginnya.

Di Filipina, ia tak menemukan keberadaan krunya. Ia hendak bertanya pada penduduk setempat, namun instingnya mengatakan bahwa ia harus kembali ke Spanyol.

Setibanya di Spanyol, Ramone memutuskan untuk menyelinap di antara kerumunan warga yang tengah berbincang-bincang.

Ia mendapat fakta mengejutkan. Magelhaens bersama krunya tewas karena dibunuh di daratan asing. Dan hanya 8 orang krunya yang berhasil menyelamatkan diri dan kembali ke Spanyol. Tapi sebelumnya mereka melanjutkan ekspedisi mereka untuk berkeliling dunia. Dan ketika berhasil pulang ke Spanyol mereka membawa buah tangan yang tak ternilai harganya yaitu 26 ton rempah-rempah.

Dan hal fatal yang ia baru saja sadari adalah… ia tertidur 2 tahun lamanya.

Ia ingin sekali kembali ke istana. Tapi ia tak mau menciptakan keributan massal karena fakta bahwa ia juga salah satu kru Magelhaens yang masih hidup. Terlebih ia adalah seorang pangeran. Ia tak mau membohongi rakyat dan pihak istana perihal alasan kenapa ia masih hidup.

Akhirnya dengan tekad bulat, Ramone kembali menyelinap untuk keluar dari kerumunan itu.

Ia terbang di atas Spanyol dengan ketinggian yang tak dapat dijangkau oleh pandangan mata manusia.

Di tengah perjalannya itu, ia tersentak akan kehadiran pohon raksasa di sebuah hutan di daerah Cordoba. Pohon itu terlihat begitu indah. Alih-alih daunnya berwarna hijau, daun pohon itu memiliki banyak warna dan terlihat sangat futuristik. Perlahan ia terbang menuju pohon itu.

Ia bertengger di salah satu dahan pohon.

Dilihatnya sebuah pintu yang sedikit tersembunyi di balik dedaunan pohon itu. Karena penasaran ia mencoba membuka pintu itu.

Ruangan kosong.

Ramone mengelilingi ruangan itu. Tidak ada apa-apa.

Tunggu.

Ia melihat serpihan kaca di atas lantai.

Ia memungut serpihan kaca yang besar.

Seketika ia terpikirkan sesuatu. Ia melihat-lihat serpihan itu. Senyum merekah di bibir indahnya.

~~~

7 jam berlalu. Ramone memandang takjub sesuatu yang berada di depannya.

Tadi bahan-bahan seperti kayu, paku, dan bahan bahan lainnya tiba-tiba muncul di beberapa sudut ruangan itu. Ramone tentu tak menyia-nyiakan hal itu, karena nalurinya sebagai penakluk samudra tak bisa hilang begitu saja.

Sebuah sekoci Spray.

Ia telah membuat sebuah sekoci sederhana yang bertenagakan angin dalam waktu 7 jam.

Ia mengecek kondisi sekoci itu. Perfect. Tidak ada cacat.

Dilandasi keyakinan yang tinggi, saat itu juga Ramone mengeluarkan sekoci itu dari tree of life .

Malam yang indah di Cordoba.

Ia duduk di atas sebuah dahan pohon. Angin berhembus.

Beberapa menit kemudian ia tersadar keberadaan sekocinya. Diiringi dengan senyum manisnya ia mulai berlayar mengelilingi dunia dengan sekoci anginnya.

~~~~

 Ramone – atau yang Ae Rim kenal sebagai Sehun adalah orang yang sangat ramah, penyayang, dan dermawan. Semua perbuatan baik melekat pada dirinya.

Ia mendapat kesempatan 3 kali untuk bereinkarnasi. Dan ia adalah penduduk Elysium. Hello! Elysium diisi oleh manusia-manusia yang kebaikannya jauh di atas kejahatannya. Dan juga untuk memperoleh kelahiran kembali, jika ia bukan orang yang ‘benar-benar baik” tentu tak ‘kan mungkin mendapatkan itu.

Dan ia dipilih oleh warga Elysium untuk berjuang mendapat keberpihakan Ae Rim. Mereka yakin akan mudah bagi Sehun untuk mendapat yeoja itu. Dan dugaan mereka tepat.

Tampan, kaya, atletis, baik, dan cerdas. Yeoja mana yang tak mau melirik ke arahnya?

Namun semua itu tak berguna sekarang.

Sehun tak mendapat keberpihakan Ae Rim.

~~~

Ae Rim bangkit dan menghapus air matanya, “Aku harus menyadarkannya”.

“Kronos, antarkan aku kesana. Kau tak ‘kan bertarung disana, itu tak melanggar batas wilayah ‘kan? Maksudku .. kau hanya mengantarku sampai sana selanjutnya kau boleh meninggalkanku”.

Tao masih duduk anteng, ia tak beranjak dari kursinya. “Kau benar”.

Senyum Ae Rim merekah.

“Tapi aku tidak mau”.

Ucapan Tao itu membuat iris mata Ae Rim berubah menjadi keperakan.

Sepertinya Tao belum cukup membuat Ae Rim bertambah kesal. “Kau .. milikku. Bukan miliknya”, ujar Titan itu.

Ae Rim geram dibuatnya, “Cih! Aku selamanya milik Sehun! Oh Sehun!”.

“Sudah menjadi takdir bahwa kau akan memihakku. Kau tak bisa memihaknya. Jika kau melanggarnya .. kau…”, kalimat Tao terhenti.

Tao dan Ae Rim.. mata mereka tak bisa berkedip selama lebih dari 10 detik.

Mereka menonton pemandangan tak terduga di layar TV.

“Ramone, hentikan!”, suara lembut seorang gadis menyadarkan Sehun.

Sehun berkedip-kedip.

Gadis itu memeluk Sehun dari belakang.

“Ramone yang kukenal bukan lelaki yang jahat”, gadis itu melepas pelukannya.

Sehun menghadap ke belakang.

“Clarinda”, mata Sehun membelalak. “Apa yang kau lakukan disini? Wanita tidak diperbolehkan ikut campur dalam perang ini. Kembalilah ke Elysium”.

Senyum terkembang dari gadis hispanik itu. “Aku merindukanmu. Kau berjanji akan kembali setelah ikut dalam ekspedisi Magelhaens. Tapi nyatanya kau tewas di Filipina, dan jasadmu sudah berubah menjadi abu. Taukah kau bahwa aku menjadi perawan tua karenamu? Kau berjanji akan menikahiku. Dan aku yakin akan hal itu. Aku juga meyakini bahwa kau masih hidup”.

Sehun menggigit bibir bawahnya, “Maaf”.

Senyum gadis itu terlihat manis dengan lesung pipinya. “Waktu tahu bahwa kau juga menghuni Elysium, aku sangat bahagia. Aku mencoba mencarimu. Tapi… kau terus saja mengalami reinkarnasi. Selama ribuan tahun aku menunggumu. Aku menunggumu menepati janjimu”.

“Ah, ada sesuatu yang perlu kujelaskan. Aku tidak meninggal ketika rumor kru Magelhaens dibunuh. Aku masih hidup. Hanya saja aku tidak mau membuat keributan di Spanyol”, ujar Sehun. “Aku hanya berkesempatan bertemu denganmu sekali ketika rapat dewan di ellysium. Aku senang melihatmu menghuni Elysium”

Gadis itu memeluk Sehun lagi dengan erat, “Ramone orang baik ‘kan?”.

….

Ae Rim tak bisa mencerna apa yang baru saja di lihatnya.

Tao meraih lengan Ae Rim. Kemudian ia mendekap yeoja itu.

Lagi… Ae Rim menangis.

“Sehun!”, ia meneriakkan nama itu dengan begitu pilu.

Tao tahu siapa yeoja yang memeluk Sehun itu. Ia adalah kekasih Sehun sebelum ia meninggal.

“Sehunku!”, isakan Ae Rim menjadi-jadi.

~~~

Perairan Karibia

Pasukan Mama terlihat kalah imbang dibanding jumlah para bajak laut.

“Hah! Kukira pasukan Mama akan sungguh sulit ditaklukkan. Tapi ternyata itu hanya semudah membalik telapak tangan”, ujar Kapten Kid.

Prang prang, suara pedang tak henti-hentinya membuat atmosfer perang semakin panas. Senapan dan meriam juga tak mau kalah dalam menyemarakkan suasana.

“Dimana dia?”, tanya Bartholomew.

“Tak perlu campur tangan pria itu”, jawab Kapten Barbarossa. “Nah, sekarang berhentilah mengoceh dan hancurkan pihak lawan!”.

“Ayay kapten!”, jawab kru dari Barbarossa.

Seorang namja terlihat sedang mencari sesuatu dalam sebuah kotak.

Tangannya meraba-raba isi kotak itu.

Lalu sensasi dingin mulai menjalar ketika jemarinya bersentuhan dengan suatu benda.

Ia mengeluarkan benda itu dari dalam kotak.

Setelah menemukan apa yang ia cari, ia bergegas turun ke bawah kapal.

Ia memandang ke dalam lautan dengan panorama eksotis itu.

Wajah imutnya kini terlihat garang.

Ia melirik ke arah pil yang ada dalam genggamannya. Kemudian ia menenggak pil itu dan terjun ke dalam lautan.

Sebuah gelembung muncul melingkupi seluruh bagian tubuhnya. Gelembung itu membuat sang pria tak perlu repot-repot berenang. Ya, karena sejatinya ia tak bisa berenang.

Ia melihat sebuah kapal kuno yang karam di dalam lautan.

Tanpa berpikir 2 kali ia segera menuju ke kapal itu.

Namja itu masuk ke dalam bagian kapal itu.

Ia menoleh ke kanan dan kiri.

“Sepertinya kau menerima tawaranku. Hahaha”, suara tawa menggelegar di sepenjuru kapal. Sebuah sosok samar menghampiri namja yang berselimutkan gelembung itu.

“Apa kataku, kau pasti akan menyetujuinya cepat atau lambat”, ujar sosok itu dengan senyum penuh kemenangan.

Namja di depannya itu hanya diam tanpa berkata sepatah kata apapun. Pandangannya tajam melihat sosok di depannya itu.

“Ah, maafkan aku sebelumnya. Kurasa aku belum bisa menjamu Sang Raja Bajak Laut dengan baik”, sontak beberapa sosok lainnya di sudut ruangan itu berpendar-pendar dan terlihat semakin nyata.

“2 orang cukup”, kata-kata itu terlontar dari mulut Sang Raja Bajak Laut.

“Hahaha, baiklah. Kalian semua pergilah. Dan jangan sampai aku memergoki kalian sedang menguping pembicaraan kami!”, tak perlu waktu lama hantu-hantu itu sudah lenyap dari pandangan mata.

“Apa kau mau biskuit? Atau secangkir susu hangat? Ah, iya aku juga memiliki persediaan tuna yang cukup banyak”, goda hantu itu.

To the point saja. Bantu aku”, ucapan Xiu Min itu membuat tawa hantu di depannya semakin kentara.

“Hahahahahahahaha. Seorang Raja Bajak Laut meminta bantuan padaku? Padaku? Hahahaha”, saking lebarnya tawa hantu itu sampai seakan-akan dia hendak menangis.

Xiu Min masih tak bergeming dari posisinya.

“Ah, anak kucing yang baik. Kurasa tanpa gelembung ini kau pasti akan mudah menjemput ajal, hmm? Hahaha, dasar pengguna devil fruit! Sungguh lemah! Kau tahu mereka terlihat sangat menjijikkan di mataku. Ya pengecualian untukmu. Mengarungi lautan tapi tak bisa berenang, sungguh konyol. Hahahahaha”, hantu itu masih dalam tawanya yang mengerikan.

“Aku tidak punya banyak waktu lagi, Davy Jones!”, bentak Xiu Min.

Davy Jones menghentikan tawanya, “Ya ya, baiklah aku mengerti. Tapi kau tahu ‘kan resiko apa yang akan kau terima jika kau bersekutu denganku?”.

“Aku tahu. Dan biarkan aku yang menanggung semuanya”, jawab Xiu Min dengan pembawaan tenang.

Davy Jones mengitari gelembung Xiu Min, “Menarik sekali. Padahal di atas sana pertempuran dimenangkan oleh pihakmu. Dan kau masih memerlukan bantuanku? Padahal kau memiliki ratusan aliansi bajak laut dari seluruh dunia yang rela mati demimu”.

Xiu Min menghela napas. “Memang kami terlihat unggul saat ini. Tapi instingku mengatakan ini hanya secuil kesempatan yang diberikan Mama agar kami bisa menyombongkan diri. Saat kami mulai terlena oleh kebahagiaan karena mengira berhasil mengalahkan pasukan Mama, pasti nantinya ada pasukan lain yang jauh lebih kuat yang dikirim oleh Mama dan meluluh lantakkan kami. Dan akan sangat tipis kemungkinan kami akan menang. Kau tahu sendiri ‘kan bagaimana tentara resmi dari Mama kekuatannya seberapa?”.

Davy Jones menyisir janggut dengan jemarinya, “Ah, wanita itu. Mama. Sudah lama aku tak bertemu dengannya. Di zamanku dulu wanita itu memiliki fans fanatik yang amat banyak. Aku juga mengaguminya. Cantik dan mematikan. Nah, kurasa kini aku tahu apa makna sebenarnya dari mematikan itu”.

“Dia bisa membuat makhluk apapun mati dalam sekejap. Bahkan kurang dari 1 detik. Dan juga aku pernah mendengar bahwa jika kau menatap matanya, kau akan segera terbuyarkan”. Xiu Min meletakkan tangannya di dahi dan mendongak ke atas.

Davy Jones kini memakai setelan pakaian bajak laut berwarna navy favoritnya. “Baiklah, jadi kapan aku harus muncul ke permukaan?”.

“Tunggu intruksiku”, Xiu Min kini menatap lurus ke arah mata Davy Jones.

Davy Jones menggelengkan kepala, “Ckckck, baru kali ini aku diperintah oleh seorang bocah. Apalagi dia adalah anak kucing yang manis”.

“Bocah katamu? Umurku 22 tahun. Aaargh! Meskipun menurutmu aku bocah tapi aku bisa menaklukkan seluruh lautan di dunia. Camkan itu! Dan… oh, aku lupa. Kau mungkin mengiraku hanya sebagai shape-shifter kucing bukan? Ketahuilah bahwa maksud dari kucing adalah seluruh keluarga kucing. Aku bisa berlari secepat cheetah, aku bisa memajat bak leopard, tenagaku sekuat harimau, aku bisa meremukkan tulang lawanku dengan gigitan Hyena dan dengan menggunakan kecerdikannya, dan aumanku semengerikan singa”.

“Hyena? Jadi kau memiliki tawa seperti hyena? Dan.. hyena cerdik? Bah, simpanselah hewan yang tercerdik bung. Dasar kucing Cina”, ejek Davy Jones.

“Tidak, tentu saja. Kau mungkin kurang update tentang perkembangan zaman saat ini. Penelitian menunjukkan bahwa hyena jauh lebih pintar dari simpanse. See? Ah, aku memang berasal dari China. Dan beberapa orang menjulukiku Xiamen – harimau Cina Selatan. Tapi aku mengubah sedikit nama itu dan menggunakan nama Xiu Min sebagai nama bajak lautku”, papar Xiu Min.

Davy Jones kembali memutari gelembung Xiu Min, “Ya, aku bisa melihatnya. Kau ahli strategi yang sangat baik. Kau memiliki kharisma menakjubkan sebagai seorang Raja Bajak Laut. Tapi aku tak bisa mengenyahkan pandanganku bahwa kau adalah kucing kecil yang menggemaskan. Aku ingin sekali melihatmu bermain bola benang”. Davy Jones hendak menyentuh gelembung Xiu Min. Tapi gelembung itu segera melayang ke atas dan pergi meninggalkan Davy Jones.

~~~

EXO Planet

Kai duduk anteng di dalam ruang kendali yang berada di sebuah ruangan di bawah tanah.

Ia melihat layar hologram yang terpampang di depannya.

Peperangan ini tak terlalu buruk, pikirnya.

Kedua tangannya kini bertumpu di kepalanya.

Tidak seperti rekan-rekan seperjuangannya yang lain, kinerja Kai dalam situasi perang ini bisa dibilang sangat baik. Ia memimpin penyerangan dengan menggunakan otaknya yang cemerlang. Ia tak perlu repot-repot terjun langsung ke medan perang. Hanya dengan memberikan arahan lewat chip yang terletak di dekat telinganya, semua pasukannya akan segera melaksanakan perintahnya itu.

Tak sekalipun ia mengalihkan perhatian dari layar di depannya. Sekali saja perhatiannya teralihkan, maka itu akan beresiko sangat fatal.

Seekor golden monkey menyuapi Kai dengan yoghurt rasa tomat.

Well, jangan salahkan Kai. Dia bukan tipe orang yang mainstream.

Lagipula selera makan penduduk Bumi dan Exo Planet jelas perbedaannya.

Dan monyet itu bukanlah monyet asli. Ia adalah sebuah manekin monyet yang oleh Kai diberi chip khusus agar monyet itu bisa hidup dan melayaninya di situasi apapun.

4 cup yoghurt tomat sudah habis dimakan oleh Kai. Itu membuat konsentrasinya bertambah dan stressnya berkurang. Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa kandungan lycopene dalam tomat mampu menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel-sel otak. Sedangkan serotonin dalam yoghurt bisa mengurangi stress dan membuat pemakannya merasa lebih relax.

See? Ia memang tidak mainstream, tapi bukan berarti ia adalah alien aneh. Karena ia mengonsumsi sesuatu juga dengan berpikir jauh ke dalam.

~~~

Stockholm, Swedia

Darah berceceran di sepenjuru kota. Penduduk lokal hilang tak berbekas.

Sepasukan tentara sipil terus menerus menembakkan peluru ke arah para vampir. Tak heran karena para tentara sipil itu adalah kaki tangan Mama.

Kris menunjukkan seringainya, “Hah, peluru perak. Mitos yang sudah basi”, diakhiri dengan kalimat itu Kris menggigit leher seorang Letnan lawan.

Pertarungan saat ini didominasi oleh para vampir. Mereka menikmati kudapan di sekitar mereka. Tapi lain halnya dengan Kris. Ia adalah vampir, tapi ia tidak meminum darah. Kenapa? Karena ia adalah seorang demigod. Ia memang menggigit tapi tidak menghisap darah.

Langit malam di Swedia penuh dengan bintang-bintang. Sebuah petir menggelegar.

Kris mengangkat kepalanya, “Ayah, kurasa aku tak bisa membantumu saat ini”.

~~~

Ae Rim and Tao Side

Tao berusaha menenangkan yeoja dalam pelukannya itu. Tapi yeoja itu tak mau menghentikan tangisannya.

“Dasar stalker”.

Suara itu membuat Tao berjengit. Ia melirik ke arah layar TV.

“Tenang saja, oppa Ae Rim belum benar-benar tewas”, mata namja dalam layar TV itu menyipit.

Ae Rim menoleh ke arah sumber suara. “Kau bohong! Kau tak perlu menghiburku seperti itu, Baek Hyun-ssi!”.

Senyum licik menghias sudut bibir Baek Hyun.

“Awas di belakangmu!”, Ae Rim memperingatkan Baek Hyun.

Baek Hyun belum sempat menoleh.

“Tidaaaaaaaaaaaak!”, Ae Rim kembali berteriak.

Ia menutup kedua matanya.

Tao menunjukkan rasa kagumnya. “Hahaha, sudah kuduga bocah itu keren juga”.

Ae Rim meninju muka Tao.

Tao mengelus-elus pipinya.

“Kau! Ia mati dan kau tertawa karena itu!”, hardik Ae Rim. Yeoja itu lalu mengarahkan pandangannya ke arah TV.

 

“Aku mati?”, sindir Baek Hyun.

Ae Rim terpengarah, “T-t-t-tapi k-k-kau… di b-b-belakangmu…”.

“Kau harus melihat aksinya tadi. Telunjuknya mengarah ke arah belakang dan… cuiii cahaya membuyarkan manticore di belakangnya”. Tao masih terkagum-kagum dengan kemampuan sang profesor itu.

Ae Rim melongo. “Tidak mungkin! Cahaya itu tidak bisa menghancurkan monster!”.

“Pikiranmu terlalu sempit. Kau pasti tahu ‘kan tentang kecepatan cahaya?”, tanya Tao.

Ae Rim menggelengkan kepala dengan muka innocent.

Tao menepuk jidatnya. “Intinya dia menggunakan cahaya sebagai peluru, dan telunjuknya itu sebagai pistol. Nah, maka…”.

“Maaf saudara-saudara, tapi sepertinya saya sibuk di sini. Nah, sampai jumpa”. Kalimat Baek Hyun itu mengakhiri pembicaraan mereka.

“Dia bodoh! Oppaku sudah mati!”, kini Ae Rim menjerit.

“Belum tentu. Kau tahu seberapa jenius bocah itu? Kudengar dia juga seorang necromancer. Ya, tapi aku tidak tahu pastinya apakah ia bisa membuat oppamu hidup kembali atau tidak. Yang jelas bocah itu masih sibuk dengan urusannya”. Tao melepas pelukannya.

 

“Tapi tidak menutup kemungkinan ‘kan?”, tanya Ae Rim dengan isak yang ia tahan.

“Ya, sepertinya”, jawab Tao.

Sebuah suara berdengung di pikiran Ae Rim.“Kenapa kau hanya bersembunyi di sini? Kau terlalu takut untuk melawanku?”.

Bulu kuduk Ae Rim berdiri. “Dia… datang”.

~~~

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles