Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

So Lucky To Have You

$
0
0

gishafzworkart6

 

Tittle : So Lucky to Have You

Author : gishafz (Twitter : @ginashafanm)

Main Cast : Oh Sehun (EXO), Han Na Young (OC/ Ulzzang)

Genre : Happy Romance and Little Sad

Rating : PG-17

Lenght : Oneshoot

Disclaimer : Cerita ini khayalan dan MURNI 100% keluar dari otak author ! Jangan menjadi Siders dan Plagiat, hargai karya author ya ! FF ini udah pernah di posting di http://saykoreanfanfiction.wordpress.com/2014/02/09/freelance-so-lucky-to-have-you/

“`- Happy Reading -“`

Na Young Pov

FLASHBACK ON

                Na Young, begitulah namaku disapa oleh teman-teman. Aku terlahir ke dunia ini 17 tahun yang lalu tepatnya tanggal 1 Januari 1997. Aku begitu menyayangi keluarga ku, orang tuaku begitu sabar untuk mendidik, merawat, dan membesarkanku. Namun, pada  tahun 2003 ayahku meninggal dunia karena kecelakaan kereta. Sedih rasanya mengingat tentang Ayah, walau pada saat ayahku meninggal aku masih berumur 6 tahun. Tetapi aku begitu hafal wajah Ayahku, karena sebelum kecelakaan kereta itu terjadi.  Beliau memberiku sebuah baju yang aku idamkan dan aku masih ingat kata-kata terakhir Ayahku,

“Na Young cantik, kau jangan nakal ya selama tidak ada Ayah. Ayah akan merindukanmu nanti, kita akan bertemu di surga ya “. Dengan nada yang amat sedih

“ Iya ayah, aku akan selalu merindukanmu “. Dengan nada gembira dan kami pun berpelukan.

Aku tidak mengetahui Surga itu apa pada umur 6 tahun itu. Aku kira Surga adalah nama kota yang tak lain adalah tujuan tempat kerja ayahku.  Aku baru menyadari ayahku tidak ada pada umur 9 tahun. Karena tidak pernah ada yang mengecup lembut dahi atau pelipis kecilku saat itu, dan bila aku menanyakan tentang keberadaan Appa pasti keluargaku bungkam. Karena mengingat hal itu aku memberanikan diri untuk bertanya kepada Ibu ku.

“ Surga itu apa ? “ tanya ku lantang.

“ Na Young sayang, mengapa kau menanyakan itu ? “ sembari mengusap lembut puncuk kepalaku.

“ Karena ayah pernah berkata  dia sedang pergi ke Surga, semanjak itu aku belum melihat ayah lagi. Sebenarnya kemana Ayah, Eomma ? “ sembari ku kerucutkan bibirku.

“ Na Young, sebaiknya Ibu tidak memberitahu masalah ini tapi bila kau besar nanti ibu akan memberi tahumu dan ibu yakin kau akan mengerti dan tahu “

“ Mengapa kau tidak memberitahu ku sekarang ? Aku hanya bertanya tentang Surga dan keberadaan Appa!!!“ kataku dengan nada marah dan air mata bagai permata ini hampir tumpah membasahi pipi ku.

Eommaku menutup mulutnya seperti menggunakan gembok nomor sehingga bila tidak tahu password kunci nomor tersebut,  tidak akan ada yang bisa membukanya. Air mata ini sebenarnya sudah menumpuk dikantung mataku sejak tadi dan air mataku baru tumpah dengan deras begitu melihat Eomma hanya diam dan seperti mencari alasan yang tepat (Hello~~!, aku ini berumur 9 tahun. Aku juga mengerti bila melihat mata kebohongan dan mata jujur), aku sudah tidak sanggup dengan semua ini. Kini aku mengerti arti Surga dengan sendirinya. Sebuah tempat mulia yang ada di akhirat atau dunia terakhir dan kita pun tidak akan pernah mati disana karena itu dunia terakhir kita. Dan aku mengerti mengapa ayah tak kembali lagi, karena ayah sudah meninggal dan hidup di dunia akhirat sana.

“ Baiklah Eomma ! Aku mengerti semua ini, terimakasih sudah menjawab pertanyaanku dengan jawaban yang sangat sederhana “ kuberikan senyum tipis kebohongan dan aku berdiri beranjak dari sofa ke kamar tidurku.

Kulihat dari balik pintu kamar, tampaknya Eomma sangat tak mengerti apa yang aku katakan tadi.

FLASHBACK OFF

                Begitu sedih mengingat masa-masa dunia kelam kecilku dulu. Baiklah aku akan segera ceria dengan semua penderitaan ini, aku sadar di dunia ini pasti semua akan meninggal termasuk aku. Hari ini adalah hari yang paling aku benci. Bagaimana tidak ! Hari ini adalah hari aku berpindah sekolah ke sekolah baru ku yaitu Seoul Senior High School lebih disingkat Seoul SHS. Aku sudah siapkan beberapa alat buku tulis, seragam lengkap dengan name tag nama siswa lalu lambang Seoul SHS, dan perlengkapan lainnya yang aku butuhkan untuk sekolah. Kata Eomma, aku masuk ke kelas 12-A yaitu kelas unggulan. Sebelum bisa pindah ke Seoul SHS,  aku mengikuti test terlebih dahulu. Dan aku pun LULUS dengan nilai yang cukup akurat rata-ratanya hampir 90. Sebenarnya aku tidak ingin pindah dari Gangnam Senior High School. Aku sangat betah disana namun karena masalah derajat keluarga akhirnya aku dipindahkan ke Seoul SHS agar elit kata Eomma, aku hanya bisa pasrah. Bila aku tidak turuti, hanya akan menambah masalah dan akhirnya akan ada api menyelimuti hati dan ujung-ujungnya bertengkar. Ohh aku benci bertengkar.

*** Seoul SHS ***

Aku diantarkan oleh supir pribadi Eomma ku ke sekolah. Sebelum masuk gerbang sekolah

“ Na Young, kau harus bersikap ramah dan sopan. Jaga sikapmu ! Jangan sampai kau berbuat ulah dan mempermalukan dirimu sendiri. Ayo Na Young kau pasti bisa berbaur !! Fighting Na Young ~ “ berbicara pelan dalam hati.

Aku keluar dari mobil dengan gaya santai dan tidak ada unsur sombong

“ Khamsahamnida Tuan Lee sudah mengantarkanku “ senyum andalanku pun keluar

“Selamat ya ! Ayo berjuang “ sambil melajukan mobil

Ku tarik tali tasku dan aku tarik agak ke atas dan mulai melangkah dengan santai. Ketika baru melangkah beberapa saja, banyak siswa yeoja maupun namja melihat ku dengan tampang yang bingung dan sinis. Apa karena baru melihat wanita secantik dan kulit seputih mutiara ini ?

“ Mengapa semua orang melihat sinis pada ku ?“ gerutuku dalam hati

Karena tidak betah melihat siswa/i melihat ku sinis dan bingung aku pun menundukkan kepala plus salam, aku pun mengabaikan orang yang aku hormati walau itu adik kelasku. Aku pun mencari-cari kelas 12-A. Tapi mengapa tak kunjung ternampak juga tulisan di atas dinding kelas  *12-A* aku hanya melihat tulisan yang nampak kelas 12-B sampai dengan 12-J dan sampai akhirnya

“ Annyeong Haseyo “ sapa seorang namja yang menundukan kepalanya 90 derajat

“ Nado Annyeong “ ku balas juga dengan tundukan kepala dan salam

“ Sepertinya kau sedang mencari kelas ne ? Emm, apa kau murid baru ? “ tanyanya dengan penuh tanda tanya

“ Ne, aku murid baru dan aku sedang mencari kelas. Apa kau tahu dimana kelas 12-A ? “

“ Kita sekelas, aku siswa kelas 12-A. Ayo ikut aku ! “ sambil menarik tangan kananku dengan sigap cepat dan seperti pesawat jet yang melesat di udara

“ Ba…baikla- “ belum perkataanku selesai dia sudah menarik tangan ku dengan cepat.

-***-

“ Kita sudah sampai di kelas 12-A“ dan namja ini masih memegang tanganku erat sembari menunjukan papan nama kelas di dinding.

“ Oh baiklah, Kamsahamnida ne ^^ “ sambil ku lepaskan pegangan erat namja itu

“ Oh ne, mianhaeyo aku dari tadi memegang tangan mu” sembari menundukan kepalanya.

*TEEETTT suara bel masuk kelas dan ajar mengajar akan segera dimulai*

“ Yah sudah masuk, oh ne Sehun Imnida nama lengkap Oh Sehun. Waduh ada sonsaengnim “ sembari masuk ke dalam kelas dengan senyum (menurutku itu senyum khasnya *aku suka dengan senyumannya oh sungguh itu membuatku layu)

“ Oh ne, Na You-“ perkataan ku belum selesai ternyata suara bel masuk bergema. Sehun segera masuk ke kelas tanpa mengajakku. Para sonsaengnim beranjak ke kelas yang akan diajarnya. Ketika akan berkata nama ku ternyata songsaengnim sudah akan datang sehingga perkataanku tidak selesai dan aku juga belum mendapatkan tempat duduk pula.

“ Em, Han Na Young ne ? “ tanya sonsaengnim itu

“ Ne, Na Young imnida “ ku bungkukkan badan ku ini hingga 90 derajat dan tersenyum lebar tanda gembira ku.

“Oh ne,  Apa kau belum mendapat tempat duduk Han Na Young ? “ sambil membungkukkan badannya mungkin hanya 10 derajat saja.

“ Belum sonsaengnim, tadi saya belum sempat masuk kelas ini. Jadi saya belum mendapat tempat duduk “

“ Oh ne, ayo masuk Na Young dan nanti kau memberi perkenalan dengan siswi di kelas “ ketika berkata seperti itu, sonsaengnim menarik bahuku halus dan beranjak masuk ke dalam kelas bersama ku.

Author Pov

Ketika Na Young beranjak ke dalam kelas, semua mata tertuju pada Na Young. Sungguh mata itu seakan bertanya-tanya siapa gadis cantik, kulit putih seperti mutiara, dengan rambut terurai. Terutama namja-namja yang ada dikelas itu. Mata mereka tertuju pada wajah Na Young yang cantik nan jelita sungguh bak malaikat penolong. Tak lama mata mereka kini kembali ke tatapan Kirei Sonsaengnim karena suaranya

“ Annyeong Haseyo ! Disini kita kedatangan murid baru. Dia pindahan dari Gangnam SHS. Ayo nak perkenalkan dirimu “ sembari menyuruh Na Young memperkenalkan diri

“ Annyeong Haseyo, Han Na Young Imnida. Panggilan Na Young, senang bertemu kalian “ tak lupa Na Young membungkuk 90 derajat dan tersenyum khas yang bisa membuat para namja tergila-gila

“ Nado Annyeong Han Na Young “ sapa siswa/i yang berada di kelas itu dan mereka membungkukkan badan mereka terhadap Na Young

“ Ne, Na Young. Kamu duduk bersama Sehun ne. Karena tidak ada meja lagi. Gwaenchanayo? “ menunjuk tempak duduk Sehun

“ Ne Sonsaengnim. Gwaenchanayo “ jawab Na Young. Na Young pun berjalan menuju meja yang diduduki Sehun

Na Young Pov

“ Apa duduk dengan Sehun ? Hmm.. Sehun yang tadi menolongku menunjukan kelas ? Ah Tuhan aku senang sekali. Lagi pula namja itu sangat baik “ gerutu ku dalam hati.

Aku beranjak jalan menuju meja yang di duduki Sehun. Tampak terlintas wajahnya yang kaget karena dia duduk dengan Yeoja yaitu aku. Tetapi tak lama kemudian ia mengeluarkan senyum khasnya padaku yang pernah ia keluarkan tadi pagi pada saat di depan kelas.

Perlahan aku menarik kursi yang berada tepat sebelah Sehun. Perlahan juga aku duduki kursi itu sembari membenarkan rok pendek yang membuatku agak tak nyaman. Bagiku rok sekolah Seoul SHS ini sangat pendek dibandingkan dengan rok sekolah di Gangnam SHS. Disini aku mulai gugup sekali, mengapa aku gugup sekali karena Sehun sedari tadi melihat ke arahku terus. Astaga Sehun ! Jangan buat aku gugup ku mohon ! Aku baru bertemu denganmu sebentar tapi hati ini serasa ingin meledak bila dekat denganmu. Sehun akhirnya melihat papan tulis. Ahh, lega sekali akhirnya Sehun tidak melihatku lagi. Suasana hening tercipta antara aku dan Sehun. Tetapi keheningan itu pudar ketika Sonsaengnim menyuruh siswa/i membuka buku Sejarah

“ Na Young-ssi, apa kau membawa buku Sejarah ? “ Sehun bertanya tetapi matanya tidak berpaling dari papan tulis

“ Ne. Aku membawanya Sehun-ssi “ kataku sambil melihat wajah tampannya yang sukses membuatku tergila-gila.

Kami semua membuka buku Sejarah yang akan dipelajari dan membacanya.

*BEL ISTIRAHAT*

“ Kita akhiri sampai disini ne. Jangan lupa selesaikan PR itu, besok Sonsaengnim akan memeriksanya. Annyeong Haseyo “ sonsaengnim pun beranjak keluar dari kelas.

Tak pakai lama aku keluarkan bekal yang tadi pagi kubuat. Kimchi dan Spagheti dengan saus barbeque membuat aku tak tahan untuk berlama-lama diam apalagi untuk mencicipi hasil masakan ku sendiri. Sebelum memakannya, terlebih dahulu aku bersihkan sumpit menggunakan sapu tangan agar tidak ada bakteri.

“ Sepertinya enak “

“ Oh ne, apa kau mau Sehun-ssi ? Aku bisa membaginya untukku dan untukmu “ perkataan itu langsung keluar dari mulutku begitu cepat, sungguh cepat. Cepat-cepat ku tutup mulutku, karena takut perkataan yang bersifat sok akrab pada Sehun itu keluar lagi.

“ Apa boleh ? Aku sangat ingin kimchi itu “ Sehun memelas dengan mukanya yang menurutku arghhh sangat-sangat tampan dan seperti baby puppy. Aku tidak tahan melihatnya.

“ Tentu saja boleh. Ini ? “ Kusodorkan Kimchi itu ke arah mulut tebal nan manis Sehun. Baru saja ku peringatkan diriku untuk tidak berkata yang bersifat sok akrab pada Sehun tapi perkataan itu keluar dengan cepat seperti Cheetah yang sedang mengejar mangsanya. Dan tubuhku seolah-olah mendukungku agar perkataan itu keluar. Buktinya tangan kanan ku menyodorkan sebuah kimchi ke arah mulut Sehun.

“ Benarkah ? Baiklah ~ Ammm “ Suara Sehun yang sedang melahap habis kimchi  pemberianku. Sehun tampak sedang mengunyah kimchi itu.

Aku sungguh kaget ! Amat kaget ! Dia benar-benar melahap habis kimchi itu dan dia memegang tangan kananku yang tadi mengambil kimchi. Mungkin dia takut kimchi itu jatuh, sehingga Sehun memegang tangan kananku. Jantungku berdegup tidak normal ketika Sehun memegang tanganku, aku amat takut bila Sehun mendengarnya. Aku hanya bisa pasrah terhadap perlakuaan Sehun kepadaku.

“ Emm…  Apa kau yang membuatnya Na Young-ssi ? “ menelahn habis kimchi itu dan melepaskan genggaman tangannya tadi

“ Ne Sehun-ssi. Tidak enak ne ? “ ku pandang manik hitam yang ada di mata Sehun

“ Anio. Sungguh ini sangat enak ! Sepertinya kau pintar memasak ne ? Aku ingin sekali mempunyai yeojachingu pintar memasak “ sembari memandangku dan tersenyum khasnya LAGI

DEG-DEG-DEG ~

Jantungku kembali berdegup amat kencang dari sebelumnya. Sejujurnya di kelas ini hanya ada aku dan Sehun karena siswi yang lain sibuk membeli makanan di kantin ataupun mereka sibuk berpacaran dan lain-lain aku tidak tahu itu.

“ Terimakasih Sehun-ssi “  aku senyum dan memalingkan mataku ke arah kimchi dan spagheti yang kini hampir habis karena tadi ku lahap.

Aku terkejut, ketika terdapat benda yang lembut namun agak keras tampak memegang dan agak sedikit meremas pada bahuku. Ku lihat siapa yang memegang bahuku. Ku lihat ternyata Sehun, yang membuatku terkejut lagi muka kami saling berhadapan dan berdekatan. Hidung kami hampir menempel. Tinggal beberapa inci lagi bibir kami dapat bersentuhan.

“ Sehun-ssi ? “ aku ingin menyadarkan sehun dengan menepuk dada bidangnya. Sepertinya Sehun  sedang melamun

“ Sehun-ssi sadarlah ! “ Aku mengguncang tubuh Sehun

“ Mianhaeyo, apa kau ada acara hari ini Na Young-ssi ? “ sembari menjauh dari wajahku

“ Tidak ada mengapa ? “

“ Kita kerjakan tugas yang diberi Sonsaengnim bagaimana ? “ sembari membuka halaman yang tadi di PR kan Sonsaengnim dan menunjukan halaman itu padaku

“ Oh ne, aku lupa. Baiklah Sehun-ssi, dimana ? “ aku melihat halaman yang ditunjukan Sehun

“ Di apartementku ? Apa kau mau ? “

 

DEG-DEG-DEG ~

Terkejut bercampur dengan rasa senang. Itu yang aku rasakan ketika perkataan itu keluar dari mulut Sehun

“Na Young-ssi ? Kau melamun ternyata” sambil mengalihkan pandangannya, dan kini tatapannya tertuju pada manik coklat lekat mataku

“ Ba..ba..baiklah Sehun-ssi ! “

“Kita pulang bersama ne ?” mengeluarkan senyuman khasnya LAGI

Aigooooo!! Mimpi apa aku ? Aku diajak pria tampan ke apartementnya ?  Sehun kau membuatku tergila-gila padamu ! Padahal kita baru bertemu beberapa jam yang lalu !

“ Ne “ kataku singkat

*PULANG SEKOLAH*

Author Pov

Na Young tidak berganti pakain terlebih dahulu, inilah sifat malas Na Young. Tetapi dia sudah meminta izin untuk mengerjakan tugas di rumah temannya kepada Eommannya dan Eommanya memperbolehkannya. Mereka seperti orang yang sedang berpacaran. Jalan berdua di trotoar. Berjalan perlahan sembari melihat bunga-bunga yang tertanam di pinggiran trotoar, tetapi sayangnya mereka tidak berpegangan tangan.

*Regalily Apartement*

Apartement yang terdapat di Jantung Seoul atau tepatnya di inti Jantung Seoul. Apartement yang mewah ini hanya bisa dibeli oleh keluarga kaya, seperti keluarga Sehun. Orang tua Sehun bergerak dalam bisnis pakaian atau pabrik pakaian yang bukan sembarangan bahannya (sama seperti usaha orang tua Na Young, dan sepertinya orang tua Sehun dan Na Young saling mengenal). Tak jarang mungkin jumlah bersih dari hasil kerja ayah Sehun adalah 400 Juta perbulan dengan pegawai  kurang lebih 100 orang, tak heran karena bisnis ini amat sukses dan terbilang amat menguntungkan. Kembali kepada Sehun dan Na young,  mereka berdua menyusuri lorong dengan perlahan, memasuki lift dan akhirnya sampai di apartement milik Sehun. Sehun menekan password pada layar kode kunci. Bagi Sehun ini pertama kalinya ia mengajak seorang yeoja masuk ke apartementnya.

*TING* tanda suara pintu terbuka, mereka berdua memasuki apartement itu. Sejakdari sekolah menuju apartement Sehun, mereka berdua tidak nampak berbincang-bincang. Mereka tampak hening dan tampak berbungkan-bungkam seperti mulutnya habis tersengat lebah madu. Keheningan itu pudar ketika Sehun mempersilahkan Na Young masuk ke apartementnya.

“Silahkan masuk Na Young-ssi ?” Sehun mempersilahkan Na Young masuk ke dalam apartementnya

“Ne” Jawab Na Young amat singkat

@Ruang Tengah/ Keluarga apartement Sehun

“Silahkan duduk, kau ingin minum apa Na Young-ssi ? “ tanya Sehun sambil beranjak ke dapur

“Cukup air putih saja Sehun-ssi”  jawab Na Young cepat.

Na Young tampak melihat tiap sudut ruang keluarga yang ada di apartement milik Sehun

“Sehun kau amat bersih, rapih, dan kreatif” Na Young mengatakannya dalam hati

“Ini Na Young-ssi” menyodorkan air putih yang cukup dingin ke arah Na Young yang sedang terduduk diam tengah menatap layar tv LCD yang amat besar di hadapannya

“Oh ne. Kamsahamnida” Na Young mengambil air putih yang tadi di genggam oleh tangan kekar Sehun

“Bisakah kita tidak perlu menggunakan bahasa yang formal lagi ? Mmm.. Na Young ?” Sehun menanyakan itu kepada Na Young dengan ekspresi wajah yang bisa dibilang memelas

“Ne Sehun” jawaban singkat dari bibir mungil Na Young

“Baiklah Na Young. Kajja kita kerjakan tugas sejarah dari Sonsaengnim” Sehun berjalan mendekatiNa Young dan bertujuan untuk duduk disebalah yeoja cantik itu

Namun akan cerobohnya Sehun, dia tersandung oleh bantal tebalnya dan kini wajah Sehun berada tepat di hadapan wajah Na Young.

Sehun Pov

Astaga aku amat ceroboh sekali. Tinggal beberapa inci lagi bibirku dan bibir Na Young dapat bersentuhan. Tahan Sehun tahan ! Tidak baik melakukannya, apalagi dia yeoja yang baik. Tapi aku tidak dapat menyadarkan diriku dari kedekatan wajahku dan wajah Na Young. Mengapa susah sekali agar wajahku dapat berjauhan dari wajah Na Young? Sepertinya anggota tubuhku dan pikiranku seperti bekerjasama agar aku tidak menjauhi wajahku dan wajah Na Young.

Tak aku sadari ! Kumiringkan wajahku dan ku pegang tengkuk leher yeoja itu perlahan. Kulihat nampak wajah yeoja itu yang amat terkejut atas perlakuaanku ini pada saat ku darat bibirku sempurna di atas bibir lembutnya yang berwarna bunga sakura. Perlahan dia memejamkan matanya dan dia juga memiringkan kepalanya. Dan perlahan ku gerakkan ini bibirku ini selembut mungkin.

Agar mudah mengakses bibir mungil nan lembutnya itu, aku segera duduk dan ku angkat Na Young dan yeoja itu kini berada di pangkuanku. Na Young melingkarkan kedua tangannya di leherku dan aku melingkarkan kedua tanganku di pinggangnya. Aku menjalar dan mengusap punggungnya dan kini tanganku tengah berada di tengkuk leher Na Young. Ku tekan tengkuk lehernya agar dapat memperdalam ciumanku. Ku gerakan kembali bibirku dengan lembut dan melumatkannya lembut. Ku rasakan rasa ice cream strawberry ketika aku mencium bibirnya dan rasa hanyat yang menjalar ke tubuhku. Yeoja itu belum membalas ciuman hangatku. Tetapi lama-kelamaan bibir mungilnya baru bergerak ketika 5 menit kemudian. Ciuman ini kami berdua lakukan selama 15 menit. Ciuman lembut ini ku pertahankan agar tidak menjadi menjadi ciuman yang panas dan penuh nafsu. Perlahan ku buka kancing kemeja putih Na Young dan aku ciumi lehernya dengan lembut, aku tidak ingin tanda kemerahan pada leher Na Young. Nampaknya Na Young menikmatinya dan akupun menikmatinya. Tidak ada sama sekali serangan dari yeoja ini. Kini Na Young meremas rambut hitam lekatku mungkin dia geli. Ku cium kembali bibir mungilnya. Kami berdua sungguh menikmatinya. Dan akhirnya ku akhiri ciuman lembut ini dengan sebuah kalimat

“Saranghaeyo Na Young. Maukah kau menjadi yeojachingu ku ?” ku lihat wajah Na Young lekat dengan senyuman andalanku

“Nado Saranghaeyo Sehun. Ne, aku mau” jawab Na Young yang kini memelukku erat dan menenggelamkan wajahnya di dada bidangku.

“Dan aku berjanji ! Menikahimu. Semoga kita bisa bersama selamanya. Aku akan membuatmu tersenyum selamanya, tidak akan membuatmu terluka, menghapus semua kesedihan yang menyelimutimu selama ini” Kucium puncuk rambutnya. Dan kuusap lembut punggungnya

“Berjanjilah Sehun” ucap singkat yeoja itu yang kini sudah menjadi yeojachingu ku

Na Young Pov

Astaga ! Wajahku dan wajah Sehun amat dekat, hanya beberapa inci bibir kami dapat bertemu sempurna.

CHU ~

Benda apa ini yang menempel pada bibirku? Basah dan lembut ? Bergerak pula ? Pikirku dalam hati. Kubulatkan mataku ketika melihat bibir Sehun tengah menempel pada bibirku. Kurasakan darahku mengalir deras seperti air yang berada di air terjun. Oh sungguh ini ciuman pertamaku, dan Sehun yang telah mengambilnya. Aku sangat gembira !! ku pejamkan mataku perlahan dan memiringkan wajahku. Sehun tiba-tiba duduk dan mengangkatku untuk berada dipangkuannya. Ku lingkarkan kedua tanganku di leher Sehun dan kini kedua tangan Sehun berada dipinggangku.

Kini Sehun terpejam dan mulai memainkan bibirnya, tetapi aku belum membalasnya. Kini tangan Sehun menjalar dan mengusap-usap punggungku. Ini yang membuatku geli setengah mati. Dan kini tangan Sehun berada di leherku dan menekan tengkuk leherku untuk  memperdalam ciumannya dan inilah yang membuatku membalas ciuman yang diberikan Sehun. Ciuman Sehun sungguh lembut dan terbilang tidak penuh nafsu, aku sangat menikmati ini sungguh! Ciuman ini amat hangat sehingga siapapun yang merasakannya tidak ingin melepasnya.

Ciuman bibir kami terlepas, dan kini Sehun melepas 1 kancing kemeja putihku. Aku tidak memberi sedikit perlawanan karena jujur saja aku sangat menikmatinya. Kini bibir tebal dan manis Sehun sedang mengecup hangat leherku. Ku remas rambut hitamnya karena aku geli. Darahku berdesir amat cepat.

Ciuman hangat ini seperti kami sedang berbicara tentang perasaan kami masing-masing. Sejujurnya aku amat MENYUKAI SEHUN walaupun aku baru saja menemuinya tadi pagi dan semoga saja Sehun juga menyukaiku. Kini bibir Sehun kembali mencium bibir mungilku. Amat lembut sekali. Dan ciuman ini diakhiri dengan sebuah kalimat yang keluar dari bibir Sehun yang membuatku tekejut setengah mati.

“Saranghaeyo Na Young. Maukah kau menjadi yeojachingu ku ?” dengan senyuman khasnya lagi

“Nado Saranghaeyo Sehun. Ne, aku mau” jawab ku dan aku langsung memeluk Sehun dan menenggelamkan wajahku di dada bidangnya.

“Dan aku berjanji ! Menikahimu. Semoga kita bisa bersama selamanya. Aku akan membuatmu tersenyum selamanya, tidak akan membuatmu terluka, menghapus semua kesedihan yang menyelimutimu selama ini” sembari mencium puncuk rambutku dan megusap lembut punggungku

“Berjanjilah Sehun” kataku dengan nada senang.

5 Tahun kemudian

Dan Sehun benar-benar mewujudkan janji yang pernah ia ucapkan itu kepadaku ! Sehun menikah denganku. Dan aku sangat senang karena orang tua Sehun dan orang tuaku merestui itu. Memang orang tuaku dan orang tua Sehun sudah mengenal satu sama lain bahkan kata eommaku orang tua Sehun adalah rekan bisnisnya. Dari hasil pernikahan kami, kami mempunyai 1 orang anak yang cantik yang baru berumur 1 tahun. Sehun kini menjadi Direktur di perusahaan ayahnya. Walaupun dia sangat sibuk, dia masih bisa memberi waktu senggang untuk aku dan anakku. Dia selalu membuatku tersenyum, tidak pernah membuatku terluka, dan dia dapat menghilangkan semua duka yang pernah menyelimuti hatiku dulu. Dan kini Sehun dapat menggantikan duka hatiku karena Ayahku yang sudah meninggal. Oh Sehun aku sangat berterimakasih padamu. Kau namja yang baik aku yakin itu ! Semoga kita bisa hidup bersama sampai akhir hayat dan ajal yang memisahkan kita. So lucky my love, so lucky to have you, Oh Sehun.

 

THE END

Annyeong ? Gimana-gimana ? Aduh ini FF pertama kali author.Jadi maklumin ya kalau ceritanya gak nyambung plus gaje gini xD. Maaf juga kalau endingnya ngegantung.

Siders kirim komentar dong :D. Bagi Readers juga jangan lupa untuk kritik dan saran FF pertamaku ini. Maaf kalau banyak typo dimana-mana dan perkataannya kurang baku. Tolong hargai karyaku ne ! Jangan jadi plagiator guys !

Oh ya sedikit curcol aja aku buat FF ini sebenarnya sudah 3 bulan yang lalu tapi masih canggung buat ngirim. Buat admin yang bertugas, terimakasih sudah menshare FF gajeku ini hehe.. Akhir kata “Wassalam dan Terimakasih”



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles