Song : Westlife – If Your Hearts Not In It
Genre : Romance
Rating : PG-13
Lenth : 886 words
Cast : Byun Baek Hyun
Lee Yu Mi (OC)
DO NOT COPY PASTE and DO NOT PLAGIARIZE
IT’S ONLY MY IMAGINATION
Annyeonghaseyo ^^ ini sequel dari FF aku yang judulnya “Hello”, linknya http://unicorneatmybacon.wordpress.com/2013/12/17/hello/
Commentnya please ^^ Gumawo~ <3
*
Sedari tadi kamu hanya memainkan pointer mousemu. Matamu membaca beberapa judul di ratusan tulisan yang kamu temukan. Dan nama yang kamu kenal berada disitu lengkap dengan beberapa video dan foto – fotonya.
Kamu mulai beranjak dari tempatmu duduk, berjalan ke dapur dan mengambil jus buah dikulkas.
Young Gi sedang duduk menonton drama dibelakangmu, ia membiarkan konsentrasinya berbalik padamu dan mengamati gerak gerikmu.
“Kenapa kau?”.
“Apanya?”.
“Kau, kenapa?”.
“Aku haus”.
Entah kenapa kerongkonganmu gatal. Kamu meneguk isi di dalam karton itu sebanyak yang kamu bisa.
“Itu jus jeruk Yoo Mi – ya”.
Beberapa tegukan sudah meluncur dengan mulus di kerongkonganku, lalu berhenti melihati gambar buah didepan kartonnya.
“Jeruk…”, ucapku lirih.
Pasti itu ulah Baekhyun, dia suka jus jeruk. Dia selalu membeli satu karton jus jeruk dan menaruhnya di dekat karton jus jambu kesukaanku. Jangan membuangnya, aku akan meminum ini ketika aku kesini, kau ingat apa kata – katanya waktu itu.
“Yang aku tahu, kau tak begitu menyukai jus jeruk”, lanjut Young Gi, masih memperhatikanmu.
Sungguh, kamu tidak menyukai jus jeruk. Rasanya masam, membuat perutmu selalu mual ketika meminumnya. Namun kali ini berbeda, rasa masam yang kau rasakan seperti tidak berasa.
Entah lidahmu sedang mati rasa atau bagaimana.
Kamu menghela nafas dalam dan menutup karton itu kembali, menaruhnya kedalam kulkas lalu mengambil karton yang ada disebelahnya setelah mencermati dengan seksama gambar buah yang ada disana.
Dengan tatapan aneh Young Gi menoleh kelayar PC-mu, foto lelaki yang juga ia kenal terpampang jelas disana, foto itu diambil beberapa hari lalu.
“Lagi…?”.
“Apa?”.
“Berita itu lagi?”.
“Hm”.
“Di konser yang sama?”.
“Ani…”.
“Di lain venue?”.
“Dan lain negara”.
Kamu menghela nafas panjang, mengurut ringan keningmu. Kamu tahu itu akan terjadi lagi, seketika dadamu terasa sesak.
“No comment”, kata Young Gi.
Mata Young Gi kembali menatap ke arah televisi. Sedikit tak peduli dengan keadaanmu. Kembali ia hanyut ke dalam alur drama yang dibintangi oleh aktor kesukaannya. Sejurus kemudian kamu berjalan meninggalkan dapur dan mematikan PCmu.
“Aku akan pergi ke noraebang malam ini bersama Yu Ra, kau mau ikut?”.
“Tidak, malam ini Baekhyun akan datang”.
Mata Young Gi terus menatap ke layar TV LCD-mu yang berwarna putih, “Kamu harus mulai mengatakan padanya”.
Kamu tak mendengarkannya berbicara terus berjalan gontai menuju kamarmu, merebahkan tubuhmu dan sedetik kemudian berteriak, “Jangan lupa kunci pintu Young Gi-ya!!!”.
“Aish, aku belum mau pergi, bodoh!!!”.
*
“Apa katamu?”, kata Baekhyun memandang lurus kehadapanmu.
Tak ada suara yang kamu bisa dengar setelah itu. Seakan otakmu telah mencair dan menutup ke indra pendengaranmu.
“Kita… sampai sini saja”.
“Aku tak mengerti maksudmu”.
“Aku melihatmu, Baekhyun-a…. jadi jangan bilang kalau kau tak tahu…”.
Dalam hening yang kalian berdua ciptakan, memorimu mulai merasuk kejadian beberapa tahun lalu. Sesaat kamu mengetahui Baekhyun masuk ke satu manajemen dengan girlgroup favoritnya, SNSD.
Itu membuatmu senang dan takut.
Kamu selalu tak banyak bicara ketika Baekhyun mulai menceritakan pertama kali dia bertemu dengan gadis idealnya, leader SNSD. Betapa baik gadis itu terhadapnya juga terhadap member – member satu groupnya.
Seiring berjalannya waktu kamu mulai melihat banyak berita tentang mereka. Banyak video yang memperlihatkan bahwa Baekhyun selalu memandang gadis itu. Baekhyun mulai berkata kepada orang – orang kalau dia menyukai juga menghormati mereka.
Rasa aneh selalu muncul di rongga – rongga tubuhmu ketika kamu melihat satu persatu apa yang mereka lakukan bersama diatas panggung pada sebuah konser. Baekhyun selalu “mengekor” di belakang gadis itu kemana gadis itu pergi, kemana gadis itu berjalan, disisi panggung sebelah mana ia berdiri.
Selama kamu ini kamu tak pernah sekalipun membicarakan semua itu kepada Baekhyun, pacarmu. Kamu mengira semua itu akan baik – baik saja, kamu tahu masalah yang ia punya sudah cukup pelik dengan ditambahnya sedikit waktu juga tekanan yang ia dapatkan.
Tidak, kamu tidak mau menambah beban pikiranya.
Bukan geram, namun ada sedikit rasa cemburu ketika kamu melihat mereka berdua bergandengan tangan di sela – sela pertunjukan akan berakhir. Kamu mulai gusar ketika kamu melihat bagaimana gadis itu memainkan atau memegang rambut Baekhyun.
Dan semua yang kamu lihat selama ini membuatmu ragu, Baekhyun tak selalu memperhatikan gerak – gerik kemana kamu melangkah. Terlihat jelas, Baekhyun memang mengagumi gadis itu, tidak… menyukai. Byun Baekhyun, pacarmu… menyukai gadis itu.
Itu, kenyataan itu membuat dadamu semakin sesak.
Malam ini, tak sekali dua kali kamu mendengar Baekhyun menghirup nafasnya dalam – dalam dan dihembuskan melalui mulutnya, mungkin otaknya sedang menyusun apa kata –kata yang tepat.
“Aku tahu kau menyukainya”, katamu.
Tak ada bantahan atas pernyataanmu, dan itu mulai menyakitkan hatimu. Kamu mulai paham bahwa posisimu telah lama tergantikan.
“Dan tak ada alasan bagiku untuk terus bisa diam, aku tak bisa terus berpura – pura merasa baik – baik saja setelah aku melihatmu bersama gadis itu”.
“Maafkan aku”.
Maafkan aku, kata – kata itu yang keluar dari mulutnya. Membuatmu semakin yakin bahwa memang ini yang dia inginkan darimu.
“Kau tahu, tak adil rasanya bagiku. Aku mencintaimu, namun kau mulai jatuh cinta pada orang lain”.
“Aku….”.
“Kau bahkan tak tersenyum sebahagia itu ketika kau bersamaku”, potongmu.
Malam itu untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun masa pacaranmu dengan Baekhyun kalian berbicara serius tentang orang lain, tentang gadis lain.
Baekhyun menangkupkan kedua tangan dimukanya. Mungkin ia merasa bersalah padamu, mungkin juga apa yang kamu ucapkan padanya seribu persen benar. Entahlah kamu tak tahu.
“Pergilah…”, ucapmu pada akhirnya. “Aku tak mau memaksamu untuk terus bersamaku”.
*
Pada akhirnya memang harus seperti itu, ketika orang yang kamu cintai tidak lagi mencintaimu. Kamu harus sadar ketika bahagianya bukan lagi karenamu.
Kamu harus bersedia meninggalkan atau bersedia ditinggalkan.
*
Maaf ya aku lagi galo *plak*
Sequel “Hello It’s Me” sudah selesai lhoooo~~~ nanti aku bakal publish di blog pribadi sama di EXO Fanfiction ini juga ^^
Thank’s for LCR ^^
Hello It’s Me http://exofanfiction.wordpress.com/2014/01/14/hello-its-me/
First Snow http://exofanfiction.wordpress.com/2014/01/16/first-snow/
All The Things You Never Knew http://exofanfiction.wordpress.com/2014/01/15/all-the-things-you-never-knew/
The Name I loved http://exofanfiction.wordpress.com/2014/02/12/the-name-i-loved/
