Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Damn! I Love Her (Chapter 4)

$
0
0

TITLE : DAMN! I LOVE HER

 

CAST : – OH SEHUN

- KIM NANA

- CHOI YEONJU

- PARK JIHYE

 

AUTHOR : @WENNYESS

LENGTH : CHAPTERED

RATING : PG-15

GENRE : SCHOOL LIFE, ROMANCE

new-picture-10

 

CHAPTER 4

 

D-DAY, 12 june. 00:00

trrrrttt trrtttt..

“yeoboseyo?” sehun mengangkat teleponnya

“sehun-a! kau tau ini hari apa?” rupanya nana yang menelpon sehun. suaranya kedengaran sangat bersemangat

“jamkan.. eoh, ini hari sabtu”

“berarti?”

“berarti? berarti ini hari libur”

“mwo?! ya! apa kau tidak mengingat sesuatu?”

“mengingat sesuatu? hmm.. ahh”

“wae? apa kau mengingatnya?” nana berbicara dengan aegyo kali ini

“eugh, suaramu membuatku merinding. tentu saja aku ingat. kau akan memainkan lagu yang kemarin kau ciptakan kan?”

“mwo?! kau tidak ingat sama sekali?! ah sudahlah!” tiitt, nana mengakhiri panggilannya dengan sehun

 

trrrttt trrttt…

“wae?!” belum lama setelah nana memutuskan panggilannya dengan sehun, teleponnya kembali berbunyi. nana mengangkat telepon sehun dengan sebuah teriakan, bukan teriakan marah, tapi ini teriakan kesal

“hahahahaha, kau ini. tentu saja aku mengingatnya”

“kau tadi menjahiliku?”

“sepertinya begitu”

“yaa! oh sehun, neo jinjja…”

“happy anniversary kim nana”

“kau mengingatnya dengan baik, hihi. happy anniversary oh sehun”

“jam 11 siang kutunggu kau diluar”

“eoh? kau mau apa?”

“mengajakmu jalan-jalan. kau mau tidak?”

“tentu saja aku mau! kita mau kemana?”

“kemana saja, aku tak punya ide”

“kau mengajakku jalan-jalan tanpa tujuan? kau ini.. ah bagaimana kalau kita ke taman bermain?”

“setuju. sekarang kau tidurlah”

“eung, neodo” ucap nana

“jalja”

“jalja”

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

NANA POV

08:00, alarm ku bunyi. tidak seperti biasanya, hari ini aku bangun dengan sangat bersemangat, aku langsung menuju ke wc selesai mandi aku lalu mengeringkan rambutku menggunakan hair-dryer lalu mencatok rambutku dengan catokan sosis yang membuat rambutku bergelombang dengan indah. aku menaruh softlens dan bedak pada wajahku, dan lip-tint pada bibirku. aku termasuk orang yang tidak memakai banyak make-up, aku lebih menyukai wajah yang alami. sekarang tinggal memilih baju, apa yang harus aku pakai? setelah mengotak-atik lemariku, aku memutuskan untuk baju berlengan panjang berwarna putih yang dimasukkan ke dalam rok warna hitam, jadi terkesan seperti dress. langkah terakhir, aku menyemprotkan parfum ke badanku. selesai, tinggal menunggu sehun menjemputku.

 

“aku menunggumu diluar” begitu isi pesan dari sehun barusan

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

-amusement park-

 

“wah oh sehun! kau terlihat begitu tampan hari ini, hahaha” sehun memang kelihatan sangat tampan hari ini, ia menggunakan kemea putih 3/4 lengan, menggunakan jeans panjang lalu ditambah dengan sepatu, sempurna.

“kau juga terlihat cantik hari ini, kau pasti berdandan secantik mungkin karena ingin bertemu denganku ya?” sehun menggodaku

“jangan geer ya, aku memang terlihat cantik setiap saat, kau saja yang baru menyadarinya sekarang!”

“hahaha, kajja. kita bersenang-senang hari ini”

 

permainan pertama yang kita naiki adalah roller coaster, aku dan sehun sangat menyukai permainan ini. kami juga menaiki biang lala dan menikmati pemandangan dari atas, selama di biang lala, aku dan sehun berpegangan tangan, hahaha. hampir semua permainan sudah kita masuki kecuali………… rumah hantu. ya aku sangat phobia dengan tempat-tempat seperti ini. namun sehun lebih dahulu menarik tanganku. didalam sangatlah gelap, pertama kami disuruh berjalan kaki, didalam tempat itu hanya ada aku dan sehun, aku tidak tahu apa yang aku lihat didalam, tempatnya sangat gelap dan menakutkan, belum lagi dengan sound effect yang diputar. aku hanya menunduk dan memegang lengan sehun. ketika ada suara yang mengagetkan, aku hanya berteriak, dan aku bisa mendengar sehun menertawaiku. selesai berjalan kaki, kami menaiki kereta.

perasaanku sedikit lebih tenang karena kami tidak lagi berjalan kaki, selama duduk dikereta, aku hanya menunduk, kedua tanganku menutup erat telingaku agar aku tidak mendengar suara-suara aneh, dan kupejamkan mataku erat-erat.

“kau takut?” sehun membisikkannya ke telingaku

“seperti yang kau lihat” aku meringis pelan. karena sehun duduk dikanan dan aku dikiri, sehun merangkulku dan menyandarkan kepalaku ke bahunya, telapak tangan kirinya ia letakkan dikepalaku, seolah-olah memelukku.

“kau tidak takut?” aku bertanya pada sehun, masih dalam posisi seperti tadi

“tidak, ini sangat menyenangkan. bukalah matamu, kita sudah sampai” kata sehun sambil melepaskan tangannya dari kepalaku

“kau ini, jangan pernah membawaku ketempat seperti ini lagi” aku memukul lengannya pelan

“hahaha mian, sekarang aku sudah mengetahui phobiamu yang lain, selain kau phobia dengan segala jenis binatang, kau juga phobia  dengan hal-hal gaib, hahaha” kata sehun sekali lagi tertawa

“puas kau?” aku mencibirnya

“sangat” ia kembali menggenggam tanganku.

“oh, gula kapas, kajja” aku menarik tangannya.

 

“ahjussi berikan aku satu ya”

“ne agasshi”

“ini uangnya, terima kasih ahjussi”

 

kami mencari tempat duduk lalu menikmati gula kapas ini, sesekali aku menyupinya ke sehun. kami tak lupa mengambil beberapa selca. sungguh menyenangkan. langit sudah mulai gelap, kami memutuskan untuk segera pulang. tapi.. sepertinya ini bukan jalan menuju rumahku, kami pergi ke.. kafe? oh, mungkin untuk makan malam..

 

“pesanan atas nama oh sehun” kata sehun kepada salah satu pelayan kafe itu

“baiklah” pelayan itu mengantar kami ke suatu tempat, outdoor?

 

apa sehun menyiapkan sesuatu untukku? batin nana

betapa terkejutnya aku, disana sudah terdapat 2 pasang kursi yang saling berhadapan, dan beberapa hidangan makanan diatasnya, ditambah lagi dengan puluhan lilin yang membuat tempat itu menjadi dangat indah, dan juga beberapa mawar merah dan putih yang disebar dilantai.

“woah!!” kataku tak percaya

“kau suka?” sehun bertanya kepadaku

 

aku hanya mengangguk tanpa memalingkan pandanganku terhadap pemandangan indah ini. sehun mengajakku duduk. kami lalu menyantap makanan yang  sudah disediakan diatas meja. ditambah dengan wine, dan……. susu?

“ya! kenapa kau meminum wine dan aku hanya segelas susu?” protesku

“hanya orang dewasa yang boleh meminum wine nana-ya, kau masih kecil. hahaha” canda sehun

“mwoya, ini tidak adil” namun tetap saja aku meminum susu tersebut

“sstt, minum saja”

“huh.. tapi sehun-a, apa kau yang menyiapkan ini semua?” tanyaku

“eo. khusus untuk kim nana”

“jinjja? gomawo, ini sangat indah!” kataku diikuti sebuah senyuman

“aku punya hadiah untukmu” sehun mengangkat tas gitar yang sudah ia beli waktu itu.

“gitar? wah! persis dengan gitar yang aku inginkan di toko itu! gomawo sehun-a! aku sangat menyukainya!”

“kau menyukainya? baguslah” sehun tersenyum saat mendengar bahwa nana menyukainya

“aku juga mempunyai sesuatu untukmu, namun akan kuberikan ketika sampai dirumah nanti. oh iya, kau masih ingat lagu yang aku ciptakan? aku sengaja menciptakannya untuk dinyanyikan hari ini. boleh aku bernyanyi sekarang?”

sehun mengangguk. aku memundurkan kursiku, lalu mulai mencari kunci yang pas untuk lagu ini.

jreeng~ aku memetik gitar itu dan mulai bernyanyi

 

it’s when i look at him

when it feels so beautiful

completely natural

well, it’s love i guess

 

why is it so confusing

i always thought i couldn’t love him anymore than i do

but i do

 

he is my lover, my lifepartner, my best friend, he still the man of my dreams

 

i had someone watch over me, my protector

that kept me safe and warm

i’ve never missed somebody so

i’ve never loved so strong

until i met you

 

his voice that driving me crazy

his shoulder that driving away my tears

he’s the happiness that i’m looking for

he changed me from bitter to better

 

oh let me love you more

oh let me love you more

oh let me love youu~~ more..

 

sehun bertepuk tangan dengan ekspresi kagum.

“bagaimana? kau menyukainya?” aku tersenyum lega

sehun berdiri dari posisi duduknya dan berjalan kearahku. ia menunduk dan mengangkat daguku sedikit keatas.

chu.. ia menciumku keningku, ciuman itu cukup berlangsung lama

“gomawo. aku sangat menyukainya” katanya setelah ia melepaskan ciumannya

“ne? eohh… iya, b..baguslah” kataku mulai salah tingkah, bisa kutebak wajahku pasti memerah

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

-nana’s home-

 

“terima kasih untuk hari ini, aku sangat senang” kataku setelah sehun sudah mengantarku kedepan rumah

“aku juga, kau masuklah sana”

“kau tunggu disini dulu!” aku berlari kedalam rumah dan membawa hadiahku untuknya

“jjan! ini untukmu, kuharap kau menyukainya”

“kenapa kau beg-”

chu~ aku berjinjit lalu mencium pipi kirinya untuk menghentikan protesnya

“terima kasih sudah menjadi bagian penting dalam hidupku, kau pulanglah dengan hati-hati” aku tersenyum

“arasseo, gomawo. aku akan menghubungimu kalau sudah tiba”

“eo, aku masuk duluan, jalga!” aku melambaikan tanganku

“jamkan nana-ya!”

“eo?” aku menghentikan langkahku dan berbalik

sehun menarik tanganku lalu membuat tubuhku masuk kedalam pelukannya.

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

sehun pov

 

aku membuka hadiah yang nana berikan, sebuah sepatu yang sangat indah, dan terdapat surat samping sepatu itu.

 

“sehun-a. ini adalah sepatu basket pasangan, aku mempunyai sepasang yang sama denganmu disini, kuharap kau memakainya dipertandingan basket nanti.

ah iya, tidak terasa sudah 6 bulan kita bersama, meskipun begitu banyak pertengkaran, namun itu malah membuatku merasa semakin menginginkanmu. aku harap 6 bulan kedepannya kita masih bisa merayakannya seperti hari ini bersama.

dan kuharap setiap tanggal 12 juni di tahun-tahun selanjutnya yang akan datang, kau masih tetap berada disampingku, menjadi orang yang selalu berada disisiku, menjadi orang yang tidak akan melepaskan tanganku, menjadi orang yang selalu menghapus air mataku.

terima kasih sudah membuatku menjadi pribadi yang dewasa, terima kasih sudah menutupi celah pada diriku. terima kasih sudah menjadi penyebab rasa semangatku. terima kasih sudah menjadi penyebab senyum dan tangisku.

terima kasih telah mengajariku bagaimana rasanya mencintai dan dicintai”

 

anak ini selalu membuatku terharu dengan kata-katanya. aku mengambil hpku dan..

 

“eoh, sehun-a” jawab nana setelah ia mengangkat teleponku

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Nana pov

malam ini dimana malam sehun bertanding, aku pergi bersama yeonju, disana sudah terdapat begitu banyak orang, kami sudah menemukan kursi yang pas untuk 2 orang. tidak lama setelah kami menunggu, pertandingan itupun dimulai, dan tepat sekali, sehun memakai sepatu yang aku berikan, sepatu itu terlihat sangat cocok dikakinya. aku terus memperhatikan sehun saat bermain, ia sangat lincah dalam hal olahraga, saat ditengah permainan sehun melihat ke arahku dan memberikan senyumnya, aku membalas senyumnya dan berkata “hwaiting!” namun tanpa suara, dia mengerti apa yang aku katakan, ia mengangguk dan kembali bermain.

 

“kau sangat hebat sehun-a!” kataku sambil memberinya air mineral dingin dan sebuah handuk

“anggap saja kemenanganku kali ini kuberikan untukmu” katanya sambil membersihkan keringatnya menggunakan handuk

“jinjja? woahh.. gomawo!” kataku sambil tersenyum

“kajja, kita mencari makan dan akan kuantar kau dan yeonju pulang”

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

**note: ceritanya disini park jihye sudah sering menjahili nana dari beberapa minggu setelah nana dan sehun jadian, namun baru author tampilkan sekarang, karena takut ceritanya berbelit-belit*

Nana pov

aku belum pernah bercerita ya? tentang teman kelas sehun, namanya jihye. iya dia sangat sensi terhadapku, kalian tau kenapa? semua itu karena sehun, dia mengira bahwa aku merebut sehun darinya. semenjak sehun dan aku berpacaran, jihye selalu melakukan apapun sesukanya terhadap diriku. dia pernah mencoret-coreti buku yang aku bawa kesekolah, menyembunyikan semua buku pelajaranku, menyembunyikan kecoak dilaci mejaku, entah kapan semua itu dia lakukan, padahal dia tidak sekelas denganku. namun setiap dia melakukan itu aku tidak pernah memarahinya sekalipun, namun kali ini…. dia benar-benar keterlaluan. yeonju dan aku tadi pulang melewati halaman belakang sekolah, tempat itu memang sepi. ketika aku berjalan melewati taman, aku terjatuh karena seseorang menyenggolkan kakinya padaku, itu menyebabkan lututku luka dan berdarah akibat mengikis batuan di jalan. setelah aku jatuh, ia menyiramkan seember air untukku, lalu menabur tepung dipakaianku, untung saja tepung itu tidak mengenai wajah dan rambutku. melihat kejadian tadi, aku melihat yeonju sempat mengeluarkan hpnya, apa ia menelpon sehun? tidak.. aku tidak ingin sehun mengetahui ini.

“park jihye, masih tidak puaskah kau?” aku berdiri menahan rasa sakit dilututku

“menurutmu?”

“apa semua ini masih gara-gara sehun?”

“aku tidak akan berhenti melakukan ini sampai kau merelakan sehun untukku”

“kau ingin sehun? hah?! kau menginginkan dirinya?! coba saja rebut dia dariku!!” mataku mulai memerah, namun belum meneteskan air

mata, aku berusaha menahannya, tidak ingin kelihatan lemah dihadapan jihye

“baiklah kita lihat saja siapa yang akan memiliki sehun nantinya” jihye berkata dengan santai, diikuti senyum licik dari bibirnya

“asal kau tau jihye-ssi, dengan cara apapun kau melukaiku, aku tidak akan memberikan sehun kepadamu. apa kau tidak bisa pergi dari sini dan jangan menganggu hubugan kami lagi?! apa sebegitu rendahnya dirimu sampai kau merusak imagemu demi seorang pria? apa di dunia ini hanya sehunlah seorang pria yang bisa kau lihat?! hah?!” aku berteriak terbawa emosi, kini air mataku mulai menetes

 

prakk! jihye menamparku

“sekarang kau puas? apa kau masih ingin menamparku? tampar saja aku!! tampar!! kalau perlu pukul aku!!”

“baiklah kau yang memintanya” jihye menjambak rambut nana, lalu menghempaskannya sekali lagi ke lantai namun…

 

sehun pov

“apa semua ini masih gara-gara sehun?”

“aku tidak akan berhenti melakukan ini sampai kau merelakan sehun untukku”

“kau ingin sehun? hah?! kau menginginkan dirinya?! coba saja rebut dia dariku!!”

“baiklah kita lihat saja siapa yang akan memiliki sehun nantinya”

“asal kau tau jihye-ssi, dengan cara apapun kau melukaiku, aku tidak akan memberikan sehun kepadamu. apa kau tidak bisa pergi dari sini

dan jangan menganggu hubugan kami lagi?! apa sebegitu rendahnya dirimu sampai kau merusak imagemu demi seorang pria? apa di

dunia ini hanya sehunlah seorang pria yang bisa kau lihat?! hah?!”

 

prakk! jihye menampar nana

“sekarang kau puas? apa kau masih ingin menamparku? tampar saja aku!! tampar!! kalau perlu pukul aku!!”

“baiklah kau yang memintanya”

 

aku mendengar semuanya, semua ini gara-gara…. aku?

jihye menghempaskan tubuh nana ke lantai, namun aku dengan sigap menahannya, untung saja dia tidak terjatuh.

“kenapa kau menahanku?!” nana berteriak kepadaku, wajah nana memerah karena tangisan dan emosinya bercampur menjadi satu

“park jihye! kenapa kau berhent?! pukul aku, kalau itu bisa membuat kau pergi menjauhi sehun dan aku.pukul aku!!”

“kau gila?! sadarkan dirimu bodoh!!” aku memarahi nana, ya.. aku memarahinya. baru kali ini aku membentak dia. kata-kata itu keluar begitu saja, kurasa aku ingin memaki diriku sendiri atas kata-kataku tadi.

“caramu sungguh kekanak-kanakan sekali jihye-ssi” kata-kata terakhir nana sebelum ia berlari menjauh dari kami

“park jihye, aku mohon tolong jauhi kami, dan janganlah berani menyentuh nana lagi. apa kau tidak malu melihat dirimu yang sekarang? kau menginginkanku? kau ingin merebutku dari nana? bermimpilah”

“kau ingin aku menjauh dari kalian? baiklah, caranya gampang, kau hanya perlu mengikuti 3 keinginanku”

“hanya itu? asal itu bisa membuat kau pergi meninggalkan kami, aku setuju” aku langsung menyetujuinya tanpa berpikir panjang, setelah itu aku pergi mencari nana yang tadinya lari meninggalkan kami.

 

Nana pov

aku berlari sekencang mungkin menjauh dari mereka, satu-satuya yang ada dipikiranku adalah wc, aku berlari ke wc tentu saja dengan jalan yang sedikit pincang akibat luka di lututku, luka ini tidak berhenti mengeluarkan darah. di wc, aku menangis sepuasnya, untung saat itu keadaan wc  lagi kosong. aku sempat mendengar sehun membentakku tadi, baru kali ini dia membetakku, aku tidak marah padanya, namun tetap saja.. rasanya sakit.

kurasakan hpku bergetar, ku angkat telepon yang masuk

“…” aku tidak berbicara, hanya menangis yang bisa kulakukan

“nana-ya, kau dimana?”

“…..” aku tetap menangis, rasanya terlalu sulit untuk berbicara

“kau di wc rupanya, uljima sebentar lagi aku sampai. keluarlah”

aku membuka pintu wc ku, dan keluar dari wc. kulihat sehun sudah berada diluar sana. aku berlari ke arahnya dan ingin memeluknya, namun langkahku terhenti, aku baru menyadari kalau aku sedang basah dan bajuku penuh dengan tepung. aku mengurungkan niatku untuk memeluknya. ku mundurkan langkahku sambil menggeleng.

“kenapa? kau takut memelukku karena kau sedang basah dan kotor?”

aku diam, ternyata dia mengerti maksudku. dia berjalan ke arahku lalu menarikku ke pelukannya, aku berusaha melepaskannya namun apa daya sehun sangatlah kuat menahanku.

“mian karena sudah membentakmu, jeongmal mianhae” sehun mengeratkan pelukannya

aku mengangguk tanda mengerti lalu memukul dada sehun, dia melepaskan pelukannya.

“ada apa?”

“uhukkk uhukk! ohok.. ya apa kau lupa kalau kau sedang memeluk seorang gadis? kau memelukku terlalu erat, aku sampai susah bernafas”

“ahh, mian. ayo kita obati lukamu”

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

Sehun pov

malam ini aku menerima pesan dari jihye.

 

from: jihye

keinginan pertamaku, untuk besok, lusa, dan besok lusa, temani aku ke mall sepulang sekolah.

 

to: jihye

apa kau gila? aku tidak mau.

 

from: jihye

kau tidak mau?baiklah, kau liat saja apa yang terjadi pada nana besok

 

 

 

#TBC

gimana ceritanya? maaf kalau sedikit membingungkan, jangan lupa komen yaa^^ tunggu chapter berikutnya, akan terajadi ‘sedikit? atau mungkin banyak?’ pertengkaran^^



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles