Title : The Prince and Ms Pauper (TPMP), Part 11 : Parting
Author : Kunang | Main Cast : Baek Hyun (EXO-K), Yoo Ra (OC), Dae Hyun (B.A.P)| Support Cast: Kris (EXO-M), Chan yeol (EXO-K), Kai (EXO-K), Ji Yeon (T-Ara), Bo Eun (OC), Min Ki (OC) & the others, find by your own | Special Cast : Huang Zi Tao (EXO-M) | Length : Chaptered | Genre : Family, romance, school life, friendship, fantasy | Rating : PG-15
Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4| Chapter 5 | Chapter 6 |
Chapter 7 | Chapter 8 | Chapter 9 | Chapter 10
Warning : may be some typos
Summary :Like Aristotle said “Love isn’t something you find. Love is something that finds you”.Kang Yoora, seorang yeoja kutu buku berkacamata, kalau bisa memilih dia tidak ingin terlibat hubungan dengan namja kaya dan hanya ingin melewatkan hari-harinya semasa senior high dengan tenang. Tapi bagaimana jika tiba-tiba sang Pangeran Sekolah yang biasa mengacuhkannya berbalik menyukainya dan mulai menginvansi hidupnya?
Disclaimer : Kang Yoo Ra milik milik KangYoora Michelle Hwang Kazuko, Shin Min Ki milik Gege Wijaya, Han Bo Eun milik Annisa A. Ruti dan Park Ji Yeon milik Iga Nur Azizah untuk Byun Baekhyun, Daehyun, Kai, Kris, dan Chan yeol milik grup mereka, dan mereka adalah milik Tuhan YME. Inii FF ASLI hasil karya KUNANG , jadi kalau ga mau dijadiin bubble tea sama HunHan, please jangan plagiat ini FF.
====||.: Author PoV:.||====
27th Day of 31th Day (5 Days left)
@Apartment Mewah di Kawasan Gang Nam
Tok.. tok …tok…..
Tett……..tett…………… tet……..
“JIYEON!!! PARK JIYEON!!! BUKA PINTUNYA!!!”
Sudah beberapa menit sejak suara bel dibarengi ketukan pintu terus menerus terdengar dari balik sebuah pintu kokoh. Gadis jangkung semampai yang berada di dalamnya menghela nafas panjang, mata hitam kelamnya mengerjap beberapa kali saat memperhatikan seorang gadis cantik lainnya yang sekarang terlelap di tempat tidur ukuran king size. Sementara tepat di belakang gadis jangkung tersebut, berdiri seorang pria tinggi berpakaian serba hitam dengan lingkaran hitam menghiasi sekitar bola matanya. Jelas sekali dari paras wajahnya dia bukanlah orang Korea.
“Noona, apa ada lagi yang harus kulakukan?” Tanya pria itu, matanya yang terkesan bengis menatap jauh ke arah pintu kamar yang terbuka, tepat ke arah pintu masuk utama apartment milik gadis yang dia panggil ‘noona’ itu.”Apa aku perlu melakukan sesuatu agar namja itu pergi?”
“Tidak perlu Zi Tao, dia tamu ku, sekarang kau boleh pergi. Dengan menculik gadis ini, hutang mu padaku sudah lunas. Kau bisa kembali melaksanakan tugasmu sebagai dewa kematian, dan satu lagi jangan beri tahu Kim Him Chan mengenai masalah ini”
Tao tersenyum miring “Tentu saja Lynn maksud ku Jiyeon noona” dan kemudian namja jangkung itu pun menghilang bagaikan angin. Ya, namja itu adalah Huang Zi Tao, salah satu dari dewa kematian selain Kim Him Chan. Lynn pernah bertemu dengannya saat ia telah bunuh diri, dan seharusnya Lynn tidak mati saat itu juga jika Tao tidak salah membaca daftar kematiannya. Tapi Lynn tidak menyesal, karena berkat Tao akhirnya dia bisa kembali hidup menjadi orang lain, menjadi seorang Park Ji Yeon.
Dan itu semua membuatnya bahagia.
Benarkah?
Jiyeon menekan dadanya yang terasa sakit saat kembali menatap wajah gadis yang tertidur di depannya. Lebih sakit lagi saat ia teringat kata-kata Baekhyun tempo hari, saat hari kematian Kris –Ya, tubuh Kris memang telah binasa tapi jiwanya masih berada di dalam tubuh Baekhyun, jika tidak ada manusia biasa yang mengetahui rahasia ini dalam 5 hari ke depan maka Kris akan tetap hidup. Sama seperti dirinya, hidup di dalam tubuh orang lain. Tapi berbeda dengan dirinya, Kris akan hidup bersama orang yang dicintainya. Kris akan bahagia.
Jiyeon tidak tahu mengapa dia begitu peduli pada kebahagiaan Kris. Himchan bilang, jika perasaan Jiyeon pada Kris adalah cinta. Tapi di sisi lain Jiyeon juga sangat membenci melihat Baekhyun bahagia, jadi apakah itu kebalikan dari cinta?
“JI YEON!!!! BUKA PINTU!!! AKU TAHU YOORA ADA DI DALAM!!! YA!!! PARK JI YEON!!”
“Merepotkan… “ gumam Ji Yeon, dia pun akhirnya beranjak dari kamar dan berjalan ke pintu depan. Membuka kuncinya dan saat itu juga mendapati sesosok namja berwajah cute yang menatapnya dengan emosi.
“DI MANA YOORA?”
“Tenanglah Kris, Yoora mu baik-baik saja”
Kris yang masih berada dalam tubuh Baekhyun, tanpa berkata apapun lagi langsung menerobos ke dalam apartment Ji yeon. Tak butuh waktu lama, namja itu telah menemukan gadis yang dicintainya tertidur di kamar dengan gaun putih berbahan sutra yang melekat di tubuh rampingnya, membuatnya seolah menjelma menjadi putri tidur.
“Yoora!! Ra-ya!! Ireohna!! Yoora!! Kang Yoora!!”
“Percuma saja, dia baru akan bangun dalam waktu lima hari” kata Ji yeon tenang, dia menyandar ke pintu sementara Kris yang sekarang merangkul Yoora, masih menepuk nepuk pipi putih Yoora yang tertidur, berusaha membangunkannya.
“M…Mwo?! Lima hari?”
“Kau tidak salah dengar Kris oppa, atau mulai sekarang aku juga harus mulai menyebut mu Baekhyun oppa?”
Perlahan Kris kembali menidurkan Yoora, dia pun berdiri untuk kembali menatap Jiyeon. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang ada di pikiran gadis aneh ini. Dahulu Ji yeon tiba-tiba saja datang disaat dia terkena serangan jantung di apartmentnya. Kris pikir mungkin saat itu dia akan benar-benar mati, dan kemudian Jiyeon pun tiba-tiba saja muncul di hadapannya. Tersenyum, tapi raut wajahnya terlihat menyedikan.. sulit untuk di deskripsikan. Dan saat itulah Jiyeon bertanya 3 pertanyaan pada Kris yang dulu sedang sekarat.
Flash back
“Kris, apakah kau ingin hidup?”
Dan saat itu sambil menahan sakit Kris menjawab “Ya”
“Kris, apakah kau ingin kembali bersama Yoora?”
Kris tidak tahu bagaimana caranya Jiyeon tahu mengenai Yoora, tapi rasa sakit yang melandanya saat itu membuatnya hanya mengikuti nalurinya “Ya”
“Kris, apa kau membenci Byun Baekhyun?”
Byun Baekhyun. Adik tiri yang disayangi oleh ibunya melebihi dirinya, dicintai Min melebihi dirinya, disukai orang-orang melebihi dirinya. Namja yang menurutnya tidak pernah mengenal kata ‘sakit’, ‘sedih’, ‘putus asa’ dan frasa-frasa menyakitkan lainnya. Senyuman lebar selalu tersungging di bibirnya, dan semua orang menyukai leluconnya.
Dan… bahkan dia pun berani mendekati Kang Yoora. Mantan kekasihnya, yang selama ini selalu diam-diam Kris awasi dan jaga.
“Ya…”
Ji yeon mengendurkan senyumannya saat itu sambil mengulurkan tangannya ke arah Kris yang meronta kesakitan di tempat tidurnya “Perkenalkan, nama ku Park Ji Yeon, aku akan menolongmu mendapatkan apa yang kau inginkan tapi kau juga harus bekerja sama dengann ku, Kris oppa”
Flashback end
Dan setelah kejadian itu, Kris tak bisa mengingat apapun. Yang dia tahu, keesokkan harinya dia terbangun secara ajaib di rumah sakit dengan luka yang cukup serius karena kecelakaan bukan karena penyakit jantungnya. Tapi yang paling membuat namja itu terkejut, dirinya telah menjadi sosok lain, tanpa dia sadari dia sudah menempati tubuh Byun Baekhyun!
“Apa sebenarnya yang kau mau Jiyeon-ah? Kenapa kau melakukan semua ini pada Yoora?! Cepat buat dia sadar!”
“Hahhahahhahahhaha…..” tiba-tiba saja tawa Jiyeon meledak “Seharusnya kau berterima kasih padaku oppa! kau tahu waktu yang tersiksa untuk game bodoh mu dan Baekhyun hanya tinggal lima hari lagi? Yoora adalah ancaman terbesar mu, tentunya kau ingat kan resiko jika Yoora sampai membocorkan rahasia mu dan mengatakan bahwa kau bukanlah Baekhyun oppa kan? Karena jika itu terjadi, kau akan benar-benar mati”
“Tapi—“
“Tenang saja, dia tak akan mati karena tidak makan atau minum apapun selama lima hari ini karena aku sudah memberikan obat khusus padanya” Jiyeon menegakkan punggungnya dan berjalan menghampiri Kris “Kris… kau sudah terlibat terlalu jauh dengan semua ini, tentunya kau ingin hidup bersama Yoora kan?”
Kris tak berkata apapun, dia masih menatap Jiyeon penuh benci dan sekarang menggendong Yoora yang tertidur ala bridal style. Dia tak bisa mempercayakan Yoora pada Jiyeon, bagaimana pun caranya dia harus membawa Yoora pergi. Tapi baru sampai pintu apartment, Kris berhenti.
“Kau tidak menghalangi ku?”
Jiyeon tak berkata apapun, hanya tersenyum. Senyum yang sama dengan yang kris lihat saat pertama kali bertemu dengannya. Senyum penuh luka.
“Kris.. maukah kau mendengar saran ku untuk yang terakhir kalinya? Aku punya tempat yang tepat untuk menidurkan putri tidur mu itu”
======Author PoV END=====
======Baekhyun PoV======
Beberapa jam kemudian
@Koonkuk Station
Yoora diculik!
Aku hanya bisa membelalakkan mata ku saat namja di depan ku ini tiba-tiba saja muncul dan mengatakan bahwa gadis ku diculik. Yoora diculik? Bagaimana mungkin? Bukankah seharusnya saat ini yeojachingu ku itu sedang bersama Kris?
“Ini bukan waktunya untuk bengong disini! Aku sudah pergi ke apartment Jiyeon, tapi tak ada siapapun disana. Kris hyung juga seolah menghilang. Bukankah kau bisa berkomunikasi dengan Yoora melalui telepati? Mungkin kau bisa melacaknya?”
Aku menggelengkan kepala “Aku sudah mencoba, tapi tak ada balasan, ah…” aku menggigit bibir ku saat teringat telepati Yoora sekitar jam 10an, hanya sekali tapi saat itu aku tidak mengindahkannya karena sedang berbicara dengan Mrs. Lim, seorang ahjumma yang pernah bekerja di rumah kediaman orang tua tiri Lynn. Darinya aku mengetahui banyak hal mengenai Lynn yang tidak pernah ku ketahui.
‘Baekhyun oppa, tolong—‘
Hanya telepati itu. Tapi sebentar, bagaimana mungkin Daehyun bisa tahu kalau aku adalah—“Daehyun ah, maksud ku Daehyun hyung”
“Ya! Berhenti berkata nonsense! Aku tahu kau sebenarnya Baekhyun hyung!” Daehyun terlihat frustasi “Seharusnya aku mencari Yoora sendiri saja dan tidak berpikir untuk menjemput orang bodoh seperti mu disii”
“Kau tahu kalau aku adalah Baekhyun?”
“Cih sejak awal pun aku tahu, kadang-kadang kau meminjam tubuh Sehun kan? Karena kau tak mungkin berkeliaran tanpa tubuh di siang hari dan akan merepotkan jika harus pergi menggunakan tubuh bear” Daehyun menatapku sangsi “Jangan salah sangka, aku belum menyerah mengenai Yoora”
“Aku tahu, setelah menemukan Yoora, kita akan menyelesaikan masalah antara kita” kataku, jujur saja hatiku benar-benar tidak tenang dan aku sama sekali tidak senang harus mendapat bantuan dari Daehyun untuk menemukan Yoora. Tapi… ini bukan saatnya untuk bertindak bodoh.
Dan tiba-tiba saja ponsel Daehyun berdering, ia pun dengan agak tidak sabar mengambil hp nya di saku coatnya dan menerima panggilan.
“Benarkah? Jadi di mana lokasinya?” Daehyun menatap ku sekilas saat dia menerima panggilan, aku langsung teringat tentunya Daehyun adalah putra tunggal dari pemilik Jung corp yang memiliki perusahaan komunikasi terbesar di Korea Selatan. Tentunya dia dapat meminta bantuan melacak telepon dengan mudah.
“Bagaimana?”tanya ku tak sabar
Daehyun memberi isyarat agar aku diam “Baiklah, terima kasih infonya” katanya dan kemudian mematikan panggilannya “Aku meminta bantuan Yongguk hyung, hacker jenius yang bekerja di perusahan ku untuk melacak hp yoora, menurut dia sekarang Yoora berada di Daegu”
“Daegu?” baru saja padahal aku dari Daegu untuk mencari kebenaran mengenai Lynn, apa ini semua rencana Lynn?
Triinggg
Bunyi notification Samsung Galaxy Note 3 milik Daehyun, dengan segera Daehyun dan aku melihat link yang dikirimkan Yongguk hyung. Dengan cepat Daehyun membuka link tersebut dan langsung terhubung ke google maps, memperlihatkan sebuah tempat yang ditandai oleh tanda merah. Dengan stylus di tangannya, Daehyun terus menerus mengutak atik note nya hingga muncul sebuah alamat yang familiar.
“Bukan kah ini ….” Aku menatap Daehyun “Tidak salah lagi—-“
“Kau tahu dimana?”
“Iya… ini adalah bangunan lama panti asuhan ku dan Lynn maksud ku Jiyeon dulu, tepat berada di sebelah panti asuhan ku yang baru. Ibu Kris maksud ku ibu tiri ku yang membelinya”
“Aku benar-benar tak mengerti, sebenarnya ada hubungan apa kau dengan Lynn”
“Bukan saat nya untuk itu, Daehyun ah… perasaan ku tak enak, kita harus cepat-cepat menyelamatkan Yoora!”
****//****
@KTX (Korean Train Xpress) to Daegu
“Seharusnya kita menyewa helikopter saja!” aku bergumam kesal sambil menatap ke luar. Langit begitu cerah dan salju sudah mulai mencair menandai mulai berakhirnya musim dingin. Tapi aku sama sekali tak bisa merasakan keindahannya. Beberapa hari terakhir ini rasanya aku hampir gila. Waktu ku semakin menipis dan aku semakin menyadari aku sama sekali tak ingin meninggalkan Yoora, dan sekarang …. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada Yoora?
Tidak .. tidak.. jika Kris hyung yang bersama dengan Yoora, gadis itu akan baik-baik saja… tapi jika Lynn terlibat… Lynn tahu jika Yoora adalah hal paling berharga bagiku.
Yoora…. Chagiya… balas telepati ku
“Tenanglah.. walau kau panik seperti itu, saat ini kita tak bisa berbuat apapun”ucap Daehyun yang duduk tepat di depan ku, aku menegakkan punggungku dan mendapati Daehyun sedang menunduk. Kedua tangannya yang gemetar menopang kepalanya. Tidak, Daehyun tidak terlihat ketakutan atau cemas, entah mengapa aku merasa aura di sekitar Daehyun menjadi gelap.
“Daehyun-ah gwenchana?”
Daehyun mendengus keras, tapi tidak menunjukkan tanda-tanda lain dia mendengar suara ku. Aku berusaha tidak mengindahkannya dan kembali tanpa sadar bergumam sambil menatap jendela. Berharap KTX ini bergerak jauh lebih cepat bahkan melebihi kecepatan cahaya agar sekarang juga sudah bisa sampai ke Daegu.
“Lynn… Lynn aku tahu kau bisa mendengar ku” kata-kata Daehyun membuatku menoleh padanya, tapi Daehyun masih dalam posisinya semula, membuatku bingung, atau.. jangan-jangan dia sedang mencoba berkomunikasi dengan Lynn melalui telepati?
“Daehyunnie?”
Dan kemudian kata-kata Daehyun selanjutnya membuatku sadar, bahwa aku tak pernah benar-benar mengenal Daehyun dengan baik. Sorot mata Daehyun sekarang terasa begitu dingin dan gelap, seolah udara di sekitarnya dipenuhi rasa amarah dan tidak terima, mau tak mau hal itu membuatku merasa agak takut.
“Lynn.. “Bisik Daehyun, masih terdengar cukup jelas “ingat…kalau kau sampai menyakiti Yoora sekecil apapun, aku akan membunuh mu, dan aku serius”
====||.: Baekhyun PoV end:.||====
====||.: Author PoV:.||====
“Oppa….” suara seorang gadis dalam tidurnya membuat namja yang tertidur tepat di samping gadis itu terbangun. Ya, dengan pakaian lengkapnya Kris tadi tertidur sambil memeluk seorang gadis bergaun putih dengan bulu mata lentik yang menghiasi kelopak matanya. Gadis itu menutup rapat mata coklat hazelnya. Rambut panjang coklat kemerahan gadis itu dibiarkan tergerai. Baru kali ini Kris dapat benar-benar tidur dengan nyenyak, dan itu karena gadis yang sangat dicintainya, Kang Yoora ada dipelukannya.
Kris mengendurkan pelukannya, memperhatikan paras cantik Yoora yang sejak tadi tenggelam dalam dada bidangnya. Kris menyejajarkan wajahnya dengan Yoora dan mencium dahi gadis itu penuh cinta, dan kemudian dia tersenyum tipis saat merasakan keinginan kuat untuk mencium bibir tipis Yoora.
“Ra-ya you’re mine …please just be mine” bisik Kris lalu ia pun mendekatkan wajahnya ke wajah Yoora, perlahan Kris menutup matanya dan menarik nafas panjang seolah ingin mencium lebih dalam aroma gadis yang lebih memabukannya dibandingkan alkohol sekalipun. Dan ketika bibir mereka hampir bersentuhan …
“Baekhyun oppa….”
‘Gyutt’
Kris membuka matanya dan langsung menjauhkan wajahnya dari Yoora. Perlahan dia memegang dadanya yang terasa bocor dan membusuk, sakit… sakit sekali…. Dan Kris langsung tahu kenapa dadanya terasa sangat sakit. Bukan, bukan karena penyakit jantungnya. Tubuh Baekhyun cukup sehat tidak seperti tubuhnya yang sekarang telah terkubur di dalam tanah. Tapi itu karena kenyataan yang baru saja menamparnya, dan juga seolah mengiris hatinya.
Yoora yang sekarang mencintai Baekhyun
Yoora yang sekarang tak lagi mencintainya
Kris menyapu matanya yang ntah sejak kapan berair. Menggelengkan kepalanya dan kembali memeluk Yoora dengan erat seolah melepaskannya sedikit saja akan membuatnya kehilangan gadis itu untuk selama-lamanya. Dan jika hal itu sampai terjadi, Kris akan lebih memilih mati.
“Baekhyun oppa”
Gumaman Yoora membuat Kris tak tahan dan kembali melepaskan gadis itu, ia terduduk sedangkan matanya masih menatap lekuk wajah gadis yang dicintainya.
‘It’s like face of an stranger’ lamun Kris dalam hati ‘Yoora ya, I definitely don’t understand why you like him more. Well, I won’t understand it. Probably ever’
“Please just be mine Ra-ya” bisik Kris, dia hanya bisa mendengus saat mendapati Yoora kembali mengingaukan nama Baekhyun.
“In that case, I don’t care about anything” Kris pun kembali menidurkan kepalanya di sebelah Yoora. Gadis yang sekarang sangat dekat dengannya, tapi ntah mengapa malah terasa lebih jauh dari sebelumnya. Perlahan ia kembali merangkul Yoora ke dalam pelukannya .
“Whether you are in love with whoever, I don’t care anymore if this love is right or wrong. I simply …. Love you, I love you…”
Kris terus menggumamkan tiga kata terakhir itu di telinga Yoora, tanpa dia sadari ada sepasang mata yang dengan penglihatan supernya sejak tadi memperhatikannya dari balik kaca tebal dan gorden yang menutupi kamar yang ditempati Kris dan Yoora. Tepatnya orang itu mengamati dari atap bangunan berlantai dua yang berada tepat di sebelah kamar yang sekarang ditempati Kris dan Yoora.
“Menyedihkan….”
“Mwo?” Pemilik sepasang mata itu berbalik, matanya melebar saat menyadari sosok namja yang sepertinya telah berada cukup lama di belakangnya “Kim Him Chan, bagaimana mungkin kau–“
“Seharusnya kau tak meminta bantuan Zi Tao jika tak ingin ketahuan oleh ku ahahhahahhaha” Himchan tertawa menyebalkan, membuat Jiyeon yang sedang tidak mau meladeni Himchan sekarang berbalik hendak pergi.
“Sekarang bukan hanya kau, tapi Kris pun terlihat menyedihkan” ujar Himchan setelah tawanya mereda, sekaligus membuat Jiyeon menengok.
“Apa maksudmu?”
“Kau dan Kris, karena kalian terlihat menyedihkan, akan kuberitahu dua hal mengenai cinta” kata Himchan sambil melipat tanganya, ekspresinya terlihat meyakinkan “Yang pertama kalian tidak bisa memaksakan cinta, karena cinta sendiri yang akan menemukan jalannya dan yang kedua, kalian tak akan bahagia jika berusaha memisahkan cinta sejati”
“Aha.hahahhah..hahhahahhaha….”kali ini tawa Jiyeon yang pecah, bahkan dia tertawa hingga perutnya terasa sakit sementara Himchan hanya menatapnya dengan iba “seharusnya kau jadi cupid saja, bukan dewa kematian. Sudah! Kau tak usah mencampuri urusan ku Kim Him Chan, atau kau akan menyesal! Dengan mudah aku bisa membunuh Baekhyun, kau ingat? Hanya menyentuhnya saja aku bisa mengurangi waktunya”
“Lalu kenapa tak kau lakukan lagi?”
“Mwo.. ?” Ji yeon terdengar agak shock
“Kau takut… karena bagaimana pun, Baekhyun adalah orang yang berharga bagi mu, jangan membantah Jiyeon-ah, aku tahu dalam lubuk hatimu yang terdalam, kau sama sekali tak ingin kehilangan dia” jawab Himchan tak mempedulikan tatapan tajam Jiyeon “Ah.. terserah pada kalian saja, aku sudah cukup puas menonton kalian selama ini, aku pergi dulu!”
Dan kemudian Himchan pun lenyap bersama dengan angin malam yang berhembus.
“Aku tak ingin kehilangan Baekhyun? Ahahhahahhaha JANGAN MEMBUATKU TERTAWA!”
====||.: Author PoV End:.||====
====||.: Baekhyun PoV:.||====
29th Day of 31th Day (3 Days left)
@Kediaman keluarga Shim, Daegu
“Aku rasa… Lynn, maksud ku Jiyeon mempermainkan kita”
Aku menatap Daehyun yang terlihat sangat kesal sekarang. Aku tak bisa menyalahkannya karena aku merasakan hal yang sama. Sudah dua hari ini kami mencari keberadaan Yoora di Daegu dengan melacak keberadaan ponsel Yoora. Anehnya, ponsel itu terus pindah dari bangunan lama panti asuhan ku dengan Lynn, lalu setelah sampai sana ponsel itu terdeteksi di sekolah dasar tempatku dahulu dengan Lynn, setelahnya ponsel itu terlacak di hotel kecil tempat biasa panti asuhan kami menghabiskan waktu berlibur dan terakhir di bekas rumah yang keluarga angkat Lynn pernah tempati. Di sana pulalah kami menemukan ponsel Yoora.
Dan semua tempat yang kudatangi dua hari ini adalah tempat yang dipenuhi memoriku bersama Lynn dan juga Chanyeol. Aku merasa Lynn sengaja menyuruh seseorang untuk membawa ponsel Yoora sambil berpindah-pindah tempat.
“Bukan….” Aku membuka mulutku sambil tetap menatap bangunan di depan ku, rumah Lynn dahulu dimana ia pernah disiksa disana “Lynn ingin membuatku mengingat apa yang hampir kulupakan, Lynn… begitu… membenci ku”
“Mwo?”
Aku mengelap wajah ku begitu menyadari air mata telah mengalir di pipiku. Tiba-tiba saja aku teringat saat terakhir kali aku mengantar Lynn ke rumah baru nya ini. Dia terlihat sangat ketakutan dan tidak mau melepaskan tangan ku. Tapi aku tak peduli dan malah menyuruhnya cepat-cepat masuk ke rumah karena aku akan kembali ke sekolah dan latihan baseball.
“Jika aku jadi kalian, aku akan lebih memilih melacak letak ponsel Kris Wu”
“Kim Him Chan…” desis Daehyun
“YAA! Sejak kapan kau di belakang ku! Kau membuatku terkejut!”umpatku saat menyadari Himchan sudah di belakang ku, mataku mengerjap begitu menyadari sesuatu “Daehyun-ah, kau juga bisa melihat Kim Him Chan?”
“Tentu saja, bahkan aku sudah mengenal nya beratus tahun lalu”
“Heoh?!” aku mendelik sangsi pada Daehyun, namja aneh ini apa mau membohongi ku? atau dia sedang mencoba bercanda? Aku bahkan mengenal betapa culunnya dia saat middle school, candaannya selalu tidak lucu.
“Sudahlah… sebenarnya dari dua hari lalu aku juga sudah meminta Yongguk hyung untuk melacak ponsel Kris dan Jiyeon juga, sepertinya ponsel mereka menggunakan suatu teknologi yang membuat kami susah untuk melacaknya. Tapi tenang saja, Yongguk hyung adalah hacker paling jenius yang kami miliki. Aku yakin dia bisa menemukan lokasi nya dalam waktu dekat”
“Hahahhahahha…. Baiklah, kalau begitu good luck!” dan Himchan pun menghilang
Piiipp….
Daehyun mengambil Note 3 nya, bibirnya tersenyum licik “Apa ku bilang! Sekarang aku dapat lokasinya”
“Mana?”
Aku pun menatap alamat yang baru saja dikirimkan ke note Daehyun. Dahiku melipat mengingat itu adalah alamat yang aku kenal. Itu adalah alamat villa terpencil di pinggiran kota Seoul yang pernah didatangi oleh ku saat mengantar Jiyeon. Sudah lama sekali, saat aku masih berhubungan dengan Jiyeon. Dan tentunya saat itu aku belum tahu kalau Jiyeon adalah Lynn.
“Kau tahu tempat apa ini hyung?” tanya Daehyun dengan ekspresi dingin
“Maksud mu?”
“Ini adalah tempat Jiyeon maksudku Lynn mengakhiri hidupnya”
DRAAAKKKKKK
Dan tiba-tiba saja Daehyun membanting Samsung galaxy note nya dengan keras hingga gadget tersebut nyaris terbelah menjadi dua bagian
“Daehyunnie.. tenanglah”
“Dan jika gadis itu berani menyakiti Yoora, akan kubuat dia mengakhiri hidupnya untuk kedua kalinya!” kata-kata Daehyun membuat ku terhenyak, dan beberapa lama kemudian ekspresinya kembali seperti semula “Kenapa kau diam saja hyung? Kau kaget kan? Aku tak sebaik yang kau kira, demi mendapatkan Yoora, apapun bisa kulakukan”
Entah kepercayaan diri dari mana, aku pun tersenyum dan menatap mata Daehyun dalam-dalam “Bagiku, demi kebahagiaan Yoora, apapun bisa ku korbankan”
====||.: Author PoV:.||====
30th Day of 31th Day (2 Days left)
Malam harinya, Villa keluarga Park di pinggiran kota Seoul
Jiyeon duduk di kursi panjang menghadap grand piano. Perlahan jari-jarinya yang lentik bergerak lincah memainkan nada dari lagu kanak-kanak yang begitu dia kenal. Matanya perlahan menutup rapat untuk mendapatkan bayangan lebih jelas saat dia memainkan lagu ini dulu, jauh saat dia masih sekolah dasar dan tinggal dipanti asuhan. Bongseon eomma, pengurus panti asuhan selalu memuji permainan pianonya dan hampir setiap sebelum tidur mereka bernyanyi bersama sementara Jiyeon memaikan musiknya dengan piano mainan kecilnya.
Dan saat itu, adalah yang terindah. Ntah mengapa bahkan Jiyeon masih ingat jika Baekhyun lah yang paling semangat bernyanyi. Dan tidak diragukan lagi, sejak kecil suara namja itu saat menyanyi sudah sangat keren.
TRANG
Jiyeon tiba-tiba memencet tuts tuts piano dengan kasar saat rasa benci menyeruak dari dadanya. Mengingat Baekhyun selalu membuatnya merasa menjadi iblis tak berhati. Jika saja Yoora bukanlah gadis yang dicintai Kris, mungkin Jiyeon akan mencoba melukai Yoora agar Baekhyun menderita.
“Jiyeon ah… makanlah, kau dua hari ini hampir tak makan apapun” tawar Kris yang sejak beberapa menit lalu memperhatikannya. Dia menaruh sebungkus kimbab di atas grand piano.
“Memangnya kau sudah makan?” Jiyeon menatap sangsi pada Kris, lebih tepatnya pada sosok Baekhyun yang masih ditempati oleh Kris. Terlihat jelas bahwa kondisi pria ini tidak terlihat lebih baik dari padanya. “Kau terlihat tidak baik, aku pikir kau akan bahagia karena Yoora disisimu”
“Kau salah Jiyeon ah” Kris tersenyum pahit, matanya menatap kosong ke arah Jiyeon seolah gadis itu kasat mata “Kang Yoora tak ada di sisi ku, dia begitu jauh …”
“Apa maksud mu?”
Dan kemudian setetes air mata mengalir di pipi Kris untuk pertama kalinya sejak mereka membawa Yoora. Dan itu membuat Jiyeon merasa dadanya berlubang, pedih. Entah apa yang mendorongnya, gadis itu berdiri lalu memeluk Kris dengan eratnya.
“Jiyeon-ah?”
“Tidak bisa kah kau bahagia, Kris?”
“Apa maksud mu?”
“Bukan kah kau akan bahagia jika Yoora ada di samping mu? Hanya tinggal dua hari, setelah dua hari ini kau akan tetap hidup, setelah dua hari ini Yoora akan terbangun dan menjadi milikmu”
Perlahan Kris menjauhkan tubuh Jiyeon darinya, Kris menghembuskan nafas panjang saat menyadari wajah Jiyeon yang telah dipenuhi air mata. Bagaimana jika Yoora keesokkan lusa terbangun dan menyadari Baekhyun benar-benar telah meninggalkannya?
“Uljima….kenapa kau menangis Jiyeon-ah?” Kris menghapus air mata yang mengalir di pipi Jiyeon, dan tanpa ia duga Jiyeon kembali memeluknya sambil terisak. Jiyeon benar-benar merasa hampir gila beberapa hari ini. Dia kira ia akan bisa merasa bahagia karena berhasil membuat Baekhyun menderita karena kehilangan Yoora, ikut bahagia saat melihat Kris akhirnya kembali dengan wanita yang dicintainya.
Tapi tidak…. Ia tidak bahagia ….
“Baekhyun oppa?”
Dua patah kata itu spontan membuat Kris dan Jiyeon melepaskan pelukan mereka. Dan betapa terkejutnya mereka berdua saat mendapati gadis yang mereka pikir sedang tertidur di lantai dua, kini tengah berdiri di ujung tangga. Mata cokelat hazelnya menatap ke arah Kris penuh rasa kecewa.
“Aku tak tahu …. Kau.. kau pasti bukan Baekhyun oppa” dan seketika itu juga Yoora kehilangan kesadarannya, lebih buruknya tubuhnya terjatuh ke anak tangga di depannya membuat tubuh gadis itu terguling dengan kasar.
BRUKKK.. DUAKK…
“YOORA!!!!!”
***//***
Beberapa saat kemudian
“Hyung? Kau yakin tempatnya di sini?” tanya Daehyun pada Baekhyun begitu dia menepikan mobilnya di pinggir sebuah villa besar. Villa itu benar-benar terlihat tidak berpenghuni dengan penerangan temaram di luarnya. Ya, setelah perjalanan yang cukup panjang dari Daegu, akhirnya mereka kembali ke Seoul untuk menemukan Yoora.
“Nee… dulu aku pernah mengantarnya…” jawab Baekhyun, kembali dia memegang kepalanya yang terasa sakit sejak berjam-jam lalu, sementara keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya. Sudah hampir tiga berlalu sejak ia meminjam tubuh Oh Sehun, dan Baekhyun tahu dia sudah hampir mencapai limitnya.
“Kau baik-baik saja? Kalau kau sakit, lebih baik kau tunggu di mobil”
“Anni.. aku ikut!”dengan segenap kekuatan yang tersisa Baekhyun pun turun dari mobil mengikuti Daehyun yang telah keluar terlebih dahulu, di luar dugaan lututnya terasa begitu lemah. Jika Baekhyun tidak salah memperkirakan, dia hanya mempunyai waktu kurang sejam untuk tetap berada di tubuh Baekhyun jika kata-kata Himchan benar bahwa dia hanya bisa memakai tubuh orang lain maksimal hanya 3 hari yang setara dengan 72 jam saja. Himchan bilang, jika dipaksakan mungkin saja akan melukai orang itu dalam hal ini Oh Sehun. Dan yang terburuk, mungkin saja dia tak akan bisa masuk lagi ke dalam tubuh orang lain bahkan dirinya sendiri, atau dengan kata lain, mati.
DRAAKKKK
Daehyun membuka pagar tak terkunci di depannya dengan kasar dan berlari meninggalkan Baekhyun yang agak terseok. Tanpa mengetuk pintu, pria berambut abu kebiruan itu menendang pintu utama hingga kuncinya jebol dan pintu berhasil terbuka lebar.
“Selamat datang Daehyun oppa” Jiyeon yang seolah tengah menunggunya menyeringai, badannya yang ramping dan dibalut dress berwana hitam menyandar pada grand piano“bagaimana? Apa kau cukup bersenang-senang selama dua hari ini di Daegu?”
“PARK JI YEON!” Daehyun menatap Jiyeon penuh benci “Di mana Kang Yoora?”
Jiyeon meneguk salivanya saat merasakan seluruh tubuhnya bergetar karena aura gelap yang telah Daehyun ciptakan. Alih-alih menjawab pertanyaan Daehyun, bola mata hitam gadis itu beralih ke namja berwajah tirus yang baru saja masuk. Nafas namja itu tersengal.
“Ahhh….. Oh Sehun, maksud ku Baekhyun oppa, apa kabar mu?”
“LYNN!!!” sentak Baekhyun tiba-tiba. Ia mendahului Daehyun untuk mendekati Ji yeon yang menatapnya penuh dendam “Dimana Yoora? Tolong.. tolong jangan sakiti Yoora, dia tak ada hubungannya dengan masa lalu kita, target mu hanya aku”
Jiyeon mendengus lalu menegakkan punggungnya. Gadis itu menatap tajam bergantian ke arah Daehyun dan Baekhyun “Kang Yoora sudah mati“
“Anni…” Tubuh Oh Sehun yang ditempati oleh Baekhyun ambruk seketika. Kata-kata Jiyeon bahkan terasa setajam pisau yang menyayat hatinya, sakit dan pedih. Tembok-tembok hitam seolah tiba-tiba tercipta di sekelilingnya, menghalangi indra penglihatannya untuk mendapatkan cahaya. Sementara itu otaknya tiba-tiba terasa tidak dapat bekerja, tidak mungkin… tidak mungkin gadis yang dicintainya itu tiba-tiba saja meninggal mendahuluinya.
“Itulah kenyataannya oppa, jika kau tak percaya, kau bisa mengecek ke rumah sakit terdekat disini. Kris oppa baru saja mengabariku kalau nyawa Yoora sudah tak tertolong” kata Jiyeon dengan nada meyakinkan, padahal gadis itu tidak yakin. Ya, setengah jam lalu Yoora terjatuh dari tangga dan Kris segera membawa gadis itu ke rumah sakit terdekat. Dia belum tahu apa kah Yoora selamat atau tidak.
“GEOTJIMAL!” dalam sekejap mata Daehyun dengan kemarahan yang meluap melesat mendekati Jiyeon dan setengah mencekiknya dari belakang. Entah sejak kapan sebuah pisau berwarna keperakkan telah tertempel di leher mulus gadis itu, siap memutuskan pembuluh darahnya kapan saja. “Katakan yang sebenarnya! DIMANA KANG YOORA?!”
Jiyeon menatap Daehyun penuh rasa dendam dan sakit hati. Sejak dulu ia ingin sekali memukul Daehyun, ia sangat membenci sekaligus menyayangi namja itu.
“Apa karena gadis itu, kau akan tega membunuh ku oppa?” tanya Jiyeon. Air mata mulai mengalir dari sudut matanya, tapi itu semua tidak membuat tatapan menakutkan Daehyun berubah
“Park Jiyeon! Lebih baik kau mengatakan dimana Yoora sebelum kesabaran ku hilang!”
Cess
Darah segar mengalir saat ujung pisau menusuk leher Jiyeon, membasahi lehernya yang putih dengan cairan kental berwarna merah, darahnya.
“Bunuh aku… bunuh aku oppa!”
“BERHENTIII!!!!!!” pekik Baekhyun. Beberapa detik kemudian Baekhyun sudah menerjang Daehyun dari belakang dan sukses membuat Jiyeon terlepas dari sekapan Daehyun. Sebagai gantinya, mereka masih bergelut di lantai dengan pisau tajam diantara keduanya.
“PABO!!!!! KENAPA KAU MENGHALANGI KU HEOH?!!”
“LYNNNNN!!!! LARIIIII!!!!!!!”perintah Baekhyun, tepat saat tubuh lemah yang ditempatinya dengan mudah dibalik oleh Daehyun.
“Baekhyun oppa? Ke.. kenapa kau…malah”
“Bagaimana pun kau adalah sahabat ku Lynn, dulu aku memang tidak bisa melindungimu, tapi sekarang… aku.. aku tak ingin kehilangan mu”
“Oppa!” alih alih pergi, Jiyeon terduduk lemas. Kebencian di hatinya memudar seketika. Betapa bodohnya dia selama ini, padahal bukan hanya dia yang menderita tapi juga Baekhyun.
“Seharusnya kau tahu, kau tidak akan menang dengan kondisi mu saat ini pangeran Hyun” bisik Daehyun, matanya yang berwarna hitam kelam telah berubah menjadi berwarna merah darah. Sedangkan cahaya memantul dari pisau perak yang ujungnya telah menempel tepat di dada bidang Oh Sehun.
“Pangeran Hyun? Apa maksud mu?” Baekhyun mengerenyit tak mengerti, sementara tangannya masih berusaha menahan pergelangan tangan Daehyun yang terus menekan ke arahnya hingga Baekhyun bisa merasakan ujung pisau yang runcing “Daehyun-ah, tenanglah… ingat… tubuh ini milik Oh Sehun, adik Yoora. Tolong jangan lakukan hal bodoh!”
Daehyun mendorong Baekhyun hingga namja itu terpojok di sudut ruangan “Hidupmu senang sekali rupanya pangeran Hyun. Kau bahkan tak mengingat kehidupan kita sebelumnya, kau bahkan mendapatkan kembali cinta putri Clara”
“Apa maksud mu?”
“JANGAN PURA-PURA BODOH!” Jung Daehyun mengangkat pisaunya tinggi-tinggi, hingga sebuah tangan memeluknya dari belakang, membuat pisau nya tidak jadi menembus dada namja di depannya karena meleset dan melukai tipis ke wajah tirus Oh Sehun.
“HENTIKAN!”pekik Jiyeon, dia sama sekali tidak beranjak sejak terbebas dari sekapan Daehyun. Ia memang masih belum benar-benar mengerti mengapa Baekhyun oppa malah begitu baik menolongnya setelah dia menculik gadis yang dicintai nya itu. Tapi terlebih dari itu, dia tak ingin Baekhyun benar-benar lenyap karena Daehyun.
“Hentikan oppa… aku lah yang bersalah… aku…”
“LEPASKAN TANGAN KU PARK JIYEON!”
“Oppa.. dengar aku” kali ini Jiyeon terisak “Maafkan aku! Maaf kan aku! Tidak ada Pangeran Hyun, tidak ada putri Clara, tidak ada negeri EXO, tidak ada kau yang menderita di kehidupan sebelumnya,”
“Apa maksud mu?” Daehyun akhirnya menoleh ke arah Jiyeon
“Oppa berhentilah… Baekhyun oppa sudah cukup menderita”
“Itu semua bohong, aku… aku yang telah memohon pada seseorang untuk menambahkan ingatan palsu padamu, Kang Yoora dan yang lainnya” jelas Jiyeon sambil menatap mata Daehyun dalam-dalam “Sejak aku mengenal oppa dua tahun lalu, aku langsung menyadari kalau oppa memiliki kekuatan supranatural dan sixth sense sepertiku, dan aku… aku menggunakan oppa untuk menyingkirkan Baekhyun oppa”
“Tidak… tidak mungkin, kau pasti berbohong, selama ratusan tahun ini aku menunggu untuk bereinkarnasi agar bisa bersama dengan putri Clara, dan kau bilang jika itu hanya khayalan saja heoh?”
“Mianhae oppa.. mianhae….“ pinta gadis itu lagi, semakin erat memeluk Baekhyun “Aku tahu ini tak pantas, tapi ini permintaan ku terakhir kalinya, permintaan Jung Seohyun, adik kandungmu oppa. Jebal… jangan bunuh Baekhyun oppa”
TRANG
Pisau terjatuh begitu saja dari tangan Daehyun, menciptakan dentingan keras diantara suasana hening yang hanya diselingi isakan Jiyeon dan señgalan nafas Baekhyun. Perlahan Daehyun membalik untuk mendapati Jiyeon yang sekarang menangis semakin keras.
“Seohyunnie? Anni… Seohyun sudah meninggal. Mobil penculik yang membawa Seohyun mengalami kecelakaan beruntun dan meledak”
Jiyeon menggeleng cepat sambil menghapus air matanya “Anni oppa, nyatanya ada yang menaruhku sejak bayi di depan panti asuhan yang sama dengan Baekhyun oppa, dan ini…” Jiyeon mengeluarkan sebuah kalung perak dengan liontin berbentuk hati yang tertulis ‘Lynn’ dari balik bajunya..
“Apa maksud mu?”
“Aku menemukan ini dari apartmen mu oppa” Jiyeon membuka genggaman tangan kanannya dan sebuah kunci kecil berwarna keperakkan menatap mereka balik, Jiyeon pun memasukkan ujung kunci itu ke dalam lubang kecil di ujung liontin.
Cklek
“Ba.. bagaimana bisa? Itu.. itu liontin kunci pemberian mendiang ibu ku, ah… bukankah…” Daehyun terhenyak saat liontin tersebut tiba-tiba terbuka dan menampakkan sebuah foto yang tak lebih besar dari ukuran setengah ibu jarinya. Foto anak berumur sekitar 1 tahun dengan seorang bayi, fotonya dengan adiknya.
“Kau benar-benar Jung Seohyun? Seohyunnie!” Daehyun pun memeluk Jiyeon dengan erat “Mianhae… seharusnya aku mencari mu, aku pikir.. kau sudah…”
Jiyeon menggeleng “Ini bukan salah oppa” gadis itu mengerjap begitu menyadari namja jangkung di belakang oppanya itu sama sekali tak bergerak. Perlahan dia melepaskan pelukannya dengan Daehyun oppa “Oppa!! OPPA!!! BAEKHYUN OPPA TIDAK SADARKAN DIRI!”
“Hyung?” Daehyun menyingkirkan pisau yang terjatuh di sebelahnya dan mendekati tubuh Oh Sehun yang telah merosot dan berbaring begitu saja di lantai yang dingin.
“OPPA! Baekhyun oppa! Baekhyun oppa, dimana kau?”
“Seohyun! Seohyun tenanglah!! Baekhyun hyung hanya sedang tertidur, dia tidak apa-apa, dia tidak mati!”
“Bukan… bukan seperti itu oppa… bukan seperti itu… hiks hikss….. “ Jiyeon menatap seluruh dinding putih ruangan di sekitarnya “Oppa… yang tertidur adalah Oh Sehun, aku.. aku tak bisa merasakan keberadaan Baekhyun oppa!”
====||.: Author PoV End:.||====
=======Kang Yoora PoV ========
@Zero Points
“Yoora-ya, chagiya, ireohna…. Sampai kapan kau mau jadi putri tidur?”
“Hmm….?”
Aku membuka mata ku saat sesuatu yang lembut dan hangat menempel di bibirku. Mencium ku lembut dengan penuh cinta dan kasih. Dan seolah sedetik kemudian, dia menjauhkan wajahnya dari ku.
“Ckk.. kau lancang sekali mencuri ciuman seorang gadis ketika sedang tidur!”
“Hahahhaha.. habis kau tidur lama sekali chagiya” katanya masih dengan senyum lebarnya, aku yang tersadar sedang barbaring di pahanya pun bangun dan mendapati kami berdua berada di suatu padang rumput yang begitu sunyi dan tenang. Sepanjang mata memandang hanya bebukitan dengan rumput hijau yang dapat kulihat, dan langit begitu biru tanpa gumpalan awan.
“Baekhyun oppa… dimanakah kita?” aku mengerenyit bingung menatap sekitar kami yang begitu hening bahkan tidak ada sedikit pun angin yang berhembus apalagi suara serangga.
“Kau bisa menyebutnya zero point atau titik nol”
“Heoh? Di sini?”
Baekhyun menganguk, ia tersenyum lebar saat meminggirkan beberapa helai rambut ial ku yang menghalangi pandangannya dari mataku. “Ini adalah tempat yang dilalui ketika seseorang telah terpisah dari raganya”
“Ta.. tapi kenapa kau ada di sini? Kenapa kita ada di sini? Apa mungkin kita—“
“Bukan kita, tapi aku, ya hanya aku Ra ya”
“Anni… waktu mu belum habis, bukan kah masih ada beberapa hari lagi? Aku… aku akan memberitahu semua orang jika Kris yang—-“
“Tenanglah” Baekhyun menangkap tangan ku yang hendak berlari mencari jalan keluar dari tempat aneh ini, ia pun memelukku dengan eratnya “Aku tahu kau tak bisa, …. Aku mengenalmu lebih dari dirimu sendiri Yoora ya, selamanya kau tak akan memaafkan dirimu jika membuat Kris hyung benar-benar mati. Dan aku.. aku juga sangat menyayangi Kris hyung, aku ingin dialah yang tetap hidup”
“Jika begitu aku akan ikut bersama dengan mu oppa, kau tak bisa meninggalkan ku, tidak setelah kau mengambil sebagian hati ku”
Baekhyun oppa tersenyum sedih dan kemudian dia mengecup dahi ku dalam-dalam “Aku akan menunggu mu Yoora ya, tapi bukan sekarang… sekarang kau harus hidup, bukan kah kau masih memiliki Oh Sehun? Bukan kah kau berjanji dengannya saat kecil jika kau akan terus mendampinginya hingga dia tak membutuhkan mu?”
“Jadi oppa benar-benar akan pergi?” kata-kata Baekhyun oppa benar-benar membuat hatiku perih, dan aku pun tak bisa lagi menahan air mataku yang tumpah begitu saja. Semakin erat aku memeluk Baekhyun oppa, ntah mengapa aku memiliki perasaan dia bisa saja menghilang begitu saja.
“Maafkan aku Yoora ya, seandainya saja aku mengenal mu lebih cepat…hahahhaha.. rasanya aneh sekali aku jadi sentimentil seperti ini” Baekhyun oppa tertawa kecil dan semakin pelan, aku bisa melihat jelas jika ia berusaha menutupi air matanya “Chagiya.. aku tak punya banyak waktu lagi”
Aku menggeleng. Air mataku mengalir semakin keras. “Tidak.. pasti ada cara lain agar kau tetap bersama ku oppa, pasti ada cara agar kau tetap hidup! Aku akan meminta bantuan Himchan oppa, dia pasti mengetahui sesuatu, dia…hiks.. hiks…”
Baekhyun oppa menggeleng pelan “Tidak ada gunanya Yoora, Himchan hyung bukanlah Tuhan. Dia tak akan bisa membantu ku…”
“TIDAK!!!”
Baekhyun tersenyum sedih “Ra ya, maafkan aku…aku bukanlah kekasih yang baik. Aku tak bisa menolong mu saat kau keluar dari apartment mu. Aku tak bisa membelikan sesuatu yang bagus bagi mu. Aku tak bisa menghabiskan waktu lebih lama dari mu, terlebih lagi selama ini aku sama sekali tidak bisa menyentuh mu dengan tubuh ku sendiri. Aku juga ingin hidup bersama mu lebih lama lagi selayaknya manusia biasa, hingga kita lanjut usia dan akhirnya hanya terpisahkan maut. Sampai kita memiliki cucu dan menikahkan mereka semua…Maafkan aku Ra ya, tapi aku tak bisa”
Dan entah sejak kapan Baekhyun oppa mulai terlihat memudar. Tubuhnya pun tak lebih dari bayangan yang sama sekali tidak bisa ku sentuh. Sedangkan aku, aku masih menatapnya sambil berurai air mata.
“Berjanjilah padaku chagiya, kau akan hidup bahagia untuk bagian ku juga” kata Baekhyun oppa, dia menepuk kepalaku tapi aku sama sekali tak merasakan sentuhannya “Dan ingatlah, kau tak sendiri. Hiduplah bahagia bersama Sehun. Aku tahu walaupun dia adik mu, dia akan selalu menjaga mu. Dan kau juga memiliki Kris dan Daehyun yang mencintamu, juga teman-teman yang menyayangi mu, aku yakin kau akan baik-baik saja”
Aku menggeleng lemah “Jebal… jangan tinggalkan aku, aku hanya menginginkan oppa”
“Berjanjilah padaku Ra ya… berjanjilah demi cinta kita, dan aku berjanji suatu saat kita akan bersama”
“Tapi….”
“Ra-ya.. aku tak punya waktu lagi” suara Baekhyun semakin lemah bersamaan dengan wujudnya yang tak bisa aku tangkap lagi. Aku memukul dadaku yang terasa begitu sakit dan sesak.
“Baiklah… jika dengan itu aku bisa bertemu dengan oppa, aku berjanji…”
“Saranghae Ra-ya”
Dan akhirnya Baekhyun pun benar-benar lenyap dari hadapanku. Aku terisak semakin keras saat merasa hidup ku akan mulai hampa mulai sekarang. Tapi aku ingin percaya kata-kata Baekhyun oppa, ya suatu saat kita pasti akan bersama selamanya.
///sebulan kemudian///
Sudah sebulan sejak kepergian Baekhyun oppa. Tidak ada manusia lain yang tahu selain aku, Jiyeon, Daehyun, Kris dan Min (adik kandung Kris) mengenai kejadian sebulan yang lalu. Ya, Min tahu semuanya. Keesokkan hari setelah aku terjatuh dari tangga dan tidak sadarkan diri, Kris oppa memanggil adiknya untuk menceritakan mengenai jati diri dia sebenarnya. Jika dia adalah Kris dan bukanlah Baekhyun. Kris oppa sudah mau merelakan nyawanya untuk Baekhyun, tapi sepertinya Baekhyun oppa tahu itu sehingga dia meninggalkan kami lebih cepat sehari dari waktu game yang diberikan Kim Himchan .
“Yoora, benar kau tidak apa-apa pulang sendiri? Baekhyun mana sih! Dia benar-benar namja yang tidak bertanggung jawab!” kata Boeun sambil menepuk ku yang sedang sibuk membereskan buku ku dan memasukkannya ke dalam tas, dia terlihat cemas
“Ahhahahha.. sudahlah, jangan pikirkan dia, kau pulang saja bersama Chanyeol” aku mengedip jahil kepada pria jangkung yang sudah berdiri di depan pintu kelas. “Aku benar-benar senang pada akhirnya, Tom and Jerry malah jadi couple, dan mana berani aku mengganggu kalian”
Wajah Bo eun seketika itu juga memerah “Kau ini menggoda ku terus, sudahlah kalau begitu kami duluan ya!”
Aku menganguk dan melambai ke arah Bo eun dan Chanyeol yang kemudian menghilang dari balik pintu. Kelas sekarang telah benar-benar sepi. Perlahan aku mengeluarkan boneka Prince Bear ku, boneka yang selama sebulan ini ditempati oleh Baekhyun oppa. Aku tersenyum saat mengingat Yoogeun kembali ingin mencoba mengetes kepintaran Robot Bear ini kemarin, kubilang saja sedang rusak.
Aku benar-benar merindukan Baekhyun oppa…
Semuanya seolah kembali seperti semula. Walau Kris oppa kali ini harus tetap menempati tubuh Baekhyun dan benar-benar terbiasa. Tapi syukurlah kali ini dia tak berusaha meniru semua kebiasaan dan sifat Baekhyun. Aku berharap Kris bisa membuka hati untuk Jiyeon yang kutahu benar-benar mencintainya. Sedangkan Daehyun, dia masih tetap diam-diam memperhatikan dan menjaga ku. Sejujurnya aku ingin dia berhenti, bahkan sejak seminggu lain aku sudah mendapatkan apartment kecil dan pindah dari rumahnya.
“Aku tak peduli jika kau tidak akan pernah mencintaiku, aku hanya ingin kau mengijinkan ku berada di sisi mu Ra ya”
Itu lah kata-kata Daehyun setiap dia membantu atau mendekati ku. Tapi aku tak bisa. Bersama dengan laki-laki lain seolah mengkhianati janjiku dengan Baekhyun oppa. Aku berjanji akan terus hidup dan bahagia, dan Baekhyun oppa berjanji bahwa suatu saat kami akan bertemu.
Dan aku ingin waktu itu cepat-cepat datang…
Setelah beres merapikan semua buku ku aku pun bergegas pergi ke tempat baruku bekerja part time. Karena aku tidak mengurus Yoogeun lagi, tentunya aku harus mencari tambahan untuk menyewa apartment bukan? Untung saja Chanyeol berbaik hati memberi ku rekomendasi untuk bekerja di salah satu kafe milik keluarganya.
Dak
“Eh apa ini?” aku mengerenyit saat tak sengaja menendang sebuah kotak yang ntah sejak kapan diletakkan di depan kelas ku. Aku pun mengambil kotak itu dan membukanya, tenyata sebuah boneka beruang berwarna putih bagai salju dengan gaun pink yang melekat di tubuhnya. Untuk pertama kalinya sejak sebulan yang lalu aku tersenyum saat mengingat Baekhyun pernah mengatakan bahwa boneka beruang yang diberikan oleh gadis masa kecilnya adalah sebuah boneka putih menggunakan gaun berwarna pink. Benar- benar kebetulan.
Atau jangan-jangan ini bukan kebetulan?
Aku menekan kepalaku saat tiba-tiba saja memori masa kecil ku menyeruak bagai film yang baru saja diputar. Ya, tidak salah lagi, gadis kecil yang memberi boneka beruang ini pada Baekhyun oppa adalah aku. Tapi… siapa yang menyimpannya disini, apa mungkin.. Baekhyun oppa?
Baekhyun oppa!
Tanpa berpikir panjang aku berlari kencang dengan boneka beruang itu ditangan kiriku, dan prince bear di tas ku. entah mengapa aku begitu yakin bisa menemukan Baekhyun oppa sekarang. Dan tiga jam kemudian, dengan menggunakan kereta, aku pun sudah sampai di bibir pantai tempat ku pernah bertemu dengan Baekhyun oppa saat kami masih kecil.
“Baekhyun Op— maaf aku salah orang” hati ku mencelos ketika menyadari orang yang pertama kali kutemui ternyata bukan Baekhyun oppa. Aku merutuki diriku sendiri setelah menunduk minta maaf pada orang yang salah ku kenali itu. Bagaiman bisa aku sebodoh ini? bukan kah Baekhyun oppa sudah tidak ada?
“Yoora ya? Chagiya? Aku disini?”
DEG
===tbc===
Ayoooo siapa yg manggil Yoora
gimana part ini? hehehhehe apa rame? miann kalo ngga, apalagi sampe bingungin T.T… tinggal 1 chapter lagi! Dan semua rahasia akan terbongkar!! dan mian kalo ada typo hehe.. aku ngerjainnya ngebut, kmren2 amnesia masi ada hutang ff ini *dijitak
Oyaa kunang bakal bikin secret story buat FF ini, yg jelas ceritanya masih “rahasia” tapi masih berhubungan dengan main cast FF ini hehehhe… tapi hanya kalau koment di part ini lebih dari 50 koment T.T.. *sebenernya aku aga sedih, sepertinya masih banyak sider, tapi begimana pun aku masih senengg pada baca.. /abaikan tiba2 curhat. Dan juga secret story ini bakal limited dan dipassword, yg jelas kunang saranin yg mau baca secret story mending koment kalau bisa panjang di part ini *eh
please kindly put some comments, oh yaa.. yg pengen dipasangin sehun yg masi ngejomblo di FF ini *kesian banget sii thehun* buat part 12/end, silahkan koment dan tulis nama korea kalian + karakter ceweknya ^^
thank youu for reading & kindly put some comments :), it’s like oxigen for me
and last.. sorry for very late update T.T
