Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Can You Hear My Heart ?

$
0
0

Can You Hear My Heart?

Author : Chanri (@deswul141297)

Genre : Romance, Angst(?)

Rate:General

Cast : –Park Chanyeol – Kim Nana

Length : Oneshoot

 New Picture

#Nana POV

Aku duduk di sudut ruangan coffee shop ini sembari menikmati Capucino dan waffle pesanan ku. Sudah satu bulan ini aku kemari setiap harinya . Mungkin orang-orang akan mengira kalau aku ini pecinta kopi karena setiap hari duduk berlama-lama di coffe shop seperti ini sambil menikmati aroma dan cita rasa

kopi selayaknya pecinta kopi lainnya.Tapi sungguh ,bukan itu alasan ku datang kemari. Dan sesungguhnya aku menghabiskan secangkir kopi itu begitu lama karena aku tidak menyukainya, aku akan jauh lebih senang jika bisa duduk disini sambil menikmati jus jeruk atau bubble tea. Aku juga bukan datang kemari untuk menikmati fasilitas wifi coffe shop ini. Aku punya satu alasan yang mampu membuatku meminum kopi yang aroma dan rasanya akan membuat kepalaku terasa pusing ini . Park Chanyeol, dia adalah alasan ku ada disini. Dia adalah tetanggaku , aku mengenal nya di hari pertama ia pindah ke apartemen sebelahku. Saat itu aku baru saja kembali dari mini market dengan bahan makanan di tanganku. Dia adalah seorang pecinta kopi sehingga dia dengan perasaan gembira pergi ke coffe shop ini setiap hari nya bersamaku .

Yah,lebih tepat nya dia pergi kemari dan aku mengikutinya. Aku duduk di sudut ruangan ini karena di tempat inilah aku bisa melihatnya dengan jelas tanpa diketahui olehnya. Aku akui aku ini bodoh , kalian boleh membandingkanku dengan si kembar dari master sun Hanna brown dan Cha hee joo. Tapi tentu saja aku ini Cha hee joo ,yang hanya bisa menyimpan perasaannya dan hanya berani menatap orang yang ia sukai dari jarak jauh. Jika saja aku memiliki kepribadian seperti Hanna , tentu saja saat ini aku sedang berada satu meja dengannya bukan duduk di sudut ruangan ini sambil menuliskan perasaanku padanya di buku harian seperti ini. Dia sudah keluar dari coffe shop ini sekarang, jadi aku memutuskan untuk kembali ke apartemen dan menghentikan kegiatan stalking ku ini.

                Saat memasuki apartemen aku melihat seorang pria telah duduk di sofa ruang tamu ku . Dia melempar senyum nya yang begitu manis padaku .

“Ke coffe shop lagi?”

“euhm” aku menjatuhkan tubuhku di sebelah pria itu sambil menghela nafas

“sekarang kau menyukainya?bukankah kopi membuat kepala mu pusing?”

“aku cukup menikmati nya sekarang”

“kalau begitu, lain kali kita pergi bersama”

“okey”

Pria itu adalah kakakku, Kim junmyeon. Meskipun aku tidak memiliki ikatan darah dengannya dia begitu menyayangi ku . Dan rasa sayang yang ia miliki kepada ku bukanlah rasa sayang seorang kakak pada adik nya, dia melihatku sebagai seorang wanita . Karena hal itu lah aku harus tinggal di apartemen ini.

Ayah dan ibu angkatku mulai mengasuh ku ketika aku berumur 15 tahun. Saat itu mereka baru saja kehilangan anak perempuan mereka, dan mereka memilih aku sebagai anak mereka dengan alasan aku memiliki kemiripan dengan mendiang anak mereka. Awal nya semua hal berjalan begitu sempurna, orang tua kaya raya yang menyayangi ku, kakak laki-laki yang tampan dan begitu manis , rumah yang hangat dan makanan enak setiap harinya. Tapi di hari kelulusan ku di sma dia mengatakan sesuatu yang mengagetkan kami semua, pria itu mengatakan bahwa dia tidak bisa lagi menerima aku sebagai adik nya karena dia menaruh perasaan padaku. Semenjak itulah ayah memutuskan agar aku tinggal di apartemen, agar kami tidak terlalu dekat dan kakak bisa melupakan perasaan nya. Namun hal ini sia-sia, karena hampir setiap hari kakak datang ke apartemen ku dan tidak ada yang berubah dengan perasaannya. Saat aku di panti asuhan dulu aku mengira dicintai orang lain adalah hal yang baik, Tapi hal itu tidak selalu benar. Ketika kau dicintai oleh orang yang salah justru kau harus menanggung masalah yang mungkin lebih berat daripada saat tak seorang pun mencintaimu. Mungkin ini berlebihan,tapi ini lah yang aku rasakan . Masa ketika aku dibuang oleh orang tuaku di panti asuhan masih lebih mudah ditolerir daripada saat-saat ini.

“Nana-a kau baik-baik saja kan?”

“yak oppa, apa kita terlalu sering mengobrol?sepertinya kau kehabisan kata-kata sehingga harus menanyakan hal klise seperti itu”

aku tertawa setelah menanggapi pertanyaan kakak ku itu, dan kakak juga hanya membalas nya dengan sebuah senyuman. Setelah menghabiskan jus yang dia buat sendiri , kakak memutuskan untuk kembali ke kampus. Dia bilang ada sesuatu yang harus dia kerjakan . Aku merasa sedikit lelah hari ini kepala ku juga terasa sakit , jadi ketika kakak pulang aku memutuskan untuk pergi tidur .

Can You Hear My Heart?

#Jun Myeon POV

Aku mengemudikan mobil ku menyusuri jalanan seoul yang dipadati begitu banyak kendaraan ini, aku harus kembali ke kampus karena Prof Shin yang menyebalkan itu mengharuskan aku untuk mengumpulkan tugas hari ini juga , Padahal aku ingin berlama-lama berada di dekat Kim nana, Seorang adik yang telah mencuri hatiku dan memaksaku menjadi seorang oppa yang jahat. Aku bukannya tidak tau kalau dia menderita harus tinggal sendiri di apartemen itu ,aku hanya tidak bisa menahan perasaan ku ini. Aku hanya ingin melihatnya dan mencintainya setiap hari , jadi aku memutuskan untuk menjadi pria yang egois.

Dengan bersusah payah menerobos kerumunan mobil itu, aku akhirnya sampai di kampus dan saat itu aku teringat akan hal yang harus aku berikan pada Nana. Hal ini lebih penting daripada tugas Prof Shin , jadi aku harus kembali ke apartemen Nana secepatnya.

Can You Hear My Heart?

#Nana POV

Aku terbangun dari tidur dengan kepala yang terasa begitu berat, ini bukan karena kopi yang aku minum di coffe shop tadi . Ini adalah rasa sakit yang sudah terlalu sering aku rasakan sejak aku masih di panti asuhan dulu. Aku membuka laci meja untuk mencari obat ku sambil menahan rasa sakit yang tidak bisa diajak kompromi ini. Aku lupa dimana aku meletakkan nya jadi aku harus mencari nya di semua laci yang ada. Rasa sakit ini terlalu mendesakku , ditambah lagi darah segar mengalir dari hidungku tepat ketika aku menemukan botol obat ku yang sudah kosong. Aku baru ingat harusnya kakak mengantarkan obat itu hari ini. Sekilas aku mendengar suara bel berbunyi , mungkin itu kakak dia pasti lupa memberikannya tadi . Aku mencoba berjalan meskipun pintu rumahku rasanya berpindah menjadi sepuluh kali lebih jauh dari sebelumnya karena aku harus terseok-seok menahan rasa sakit ku ini. Dan tepat ketika aku membuka pintu aku tidak bisa lagi menahannya, aku terjatuh di pelukan pria di depan rumah ku ini ,dan setelah itu duniaku menjadi gelap.

#Author POV

Mobil ambulans yang membawa Nana melaju melintasi hujan deras yang mengguyur seoul sore ini . Pria di samping nya menatap Nana dengan tatapan khawatir yang tidak dibuat-buat. Ia memegang tangan Nana dengan buku harian Nana di sisi nya. Sekarang mobil itu telah sampai di Rumah sakit , dengan langkah yang terburu-buru para dokter dan perawat membawa Nana ke ruang UGD untuk ditangani . Pria itu hanya bisa duduk di ruang tunggu dengan perasaan sedih yang terus menderanya . Ponsel yang berada di sebelah pria itu berdering, ia lalu melihat kearah ponsel itu. Ternyata itu adalah sebuah panggilan dari kontak bernama “준면오빠” . Iaberinisiatif untuk menerima panggilan dari ponsel itu. Ponsel itu bukanlah miliknya , ponsel itu milik Nana . Chanyeol , pria itu berinisiatif untuk membawanya ke rumah sakit karena dia pikir keluarganya mungkin akan menghubungi Nana.

“Nana-a ,neo eodia?”

“Apa kau kakak nya Nana?dia di rumah sakit sekarang “

Jun myeon memutus panggilannya setelah mendengar suara di seberang sana yang mengatakan bahwa gadis yang dicintai nya ada di rumah sakit sekarang . Hal yang Jun myeon lupakan hari ini adalah obat milik Nana. Dia harusnya memberikan obat itu ketika datang berkunjung. Namun dia terlalu senang melihat wajah adik nya itu sehingga melupakan hal yang begitu penting. Karena itulah Jun Myeon tergesa-gesa kembali ke apartemen Nana tanpa mempedulikan Dosen nya yang menyebalkan itu . Tapi dia terlambat ,karena Chanyeol telah lebih dulu datang ke apartemen Nana. Meskipun Jun myeon harus bersyukur karena jika Chanyeol tidak datang maka Nana mungkin saja bisa berada dalam kondisi yang lebih mengkhawatirkan.

            Jun myeon sudah sampai di rumah sakit ketika dokter yang menangani Nana keluar dari ruang UGD. Dokter itu begitu familiar untuk Jun myeon , dokter itu adalah dokter yang menangani mendiang adiknya dulu . Dokter itu juga menjadi dokter yang selalu menangani Nana ketika penyakitnya itu kambuh. Dokter itu mengatakan pada Jun myeon bahwa keadaan Nana kritis,Jun myeon lalu masuk ke ruangan tempat Nana di rawat, sedangkan Chanyeol dia merasa tidak memiliki hak untuk masuk kesana sehingga dia memutuskan untuk pergi ke taman dengan buku harian Nana bersamanya.

            Chanyeol mulai membuka lembar pertama buku harian itu , lembaran yang membuatnya tau kalau buku harian yang jatuh di dekat pintu apartemen nya itu adalah milik Nana, karena di lembaran itu terdapat foto Nana tersenyum bahagia sambil memeluk boneka beruang miliknya. Ini mengingatkan Chanyeol pada hari pertamanya di apartemen itu, dia melihat Nana tersenyum dengan senyum yang sama dengan senyum di foto itu dengan membawa bahan makanan yang baru saja ia beli di mini mrket di depan apartemen mereka. Sejak saat itu Chanyeol merasa bahwa ia menyukai Nana. Tapi Chanyeol sama bodohnya dengan Nana, jika Nana mengamati Chanyeol ketika ia di Coffe shop maka Chanyeol akan mengamati Nana dari jauh ketika ia berbelanja di mini market sembari berdoa pada tuhan untuk memberi nya keberanian untuk mendekati gadis itu , sungguh menggelikan . Karena kebodohan mereka berdua,mereka berakhir seperti ini. Hanya bisa mengamati dari kejauhan bahkan belum sempat untuk berjabat tangan dan mengenalkan diri mereka.

Chanyeol terus membuka lembaran buku harian itu sampai akhirnya dia menemukan satu halaman dan ia tertarik untuk membacanya.

“Bagiku tinggal sendiri di apartemen ini bukanlah suatu hal yang sulit untuk dijalani, yang membuatku merasa kesulitan adalah penyakitku yang kian memburuk ini. Sebenarnya aku tau bahwa aku tau kalau aku sama sekali tidak mirip dengan mendiang putri kandung keluarga angkatku ini, satu-satu nya hal yang sama adalah penyakit kami. Dia juga menderita leukemia, sama sepertiku. Dan penyakit itulah yang merenggut nyawanya. Penyakitku kini sudah semakin parah, jadi aku takut aku akan pergi begitu cepat , dan dalam keadaan sendirian di apartemen ini. Kalaupun aku harus pergi, aku ingin pergi di pelukan ibu ku, di rumah ku yang hangat itu ditemani kakak dan ayah yang menyayangiku.”

Chanyeol tertegun mendapati bahwa Nana terkena penyakit ganas dan sekaran ia berada di ujung masa hidupnya.Hal ini membuat hati Chanyeol terasa sakit. Tapi tidak sampai disitu saja. Keterkejutan chanyeol bertambah dengan apa yang dilihatnya pada lembaran yang ia buka sekarang , disana terdapat fotonya dan dibawah foto itu terdapat tulisan tangan Nana yang membuat hati pemuda itu menjadi jauh lebih sakit.

“Chanyeol-ssi , aku harap tuhan akan memberi keberanian padaku untuk mendekati mu. Aku ingin sekali mengenalmu dengan lebih baik , berada di dekat mu setiap harinya,menghabiskan waktu bersama-sama denganmu. Apakah kau tau bahwa jantungku selalu berdetak untukmu?Bisakah kau mendengar hatiku yang selalu memanggil namamu?”

Kalimat terakhir yang Nana tulis di buku harian nya membuat Chanyeol tergesa-gesa melangkahkan kaki nya ke dalam rumah sakit , ia berlari menyusuri lorong rumah sakit dengan perasaan yang sudah tidak dapat di deskripsikan lagi. Air mata nya jatuh begitu saja tanpa Chanyeol perintahkan. Dan yang membuat hati nya semakin sakit adalah ketika ia sampai di ruangan Nana,ia mendapati orang tua dan kakak Nana menangis tersedu-sedu disebelah tubuh Gadis itu. Gadis yang dicintai nya itu sudah tak lagi bernyawa . Chanyeol mendekati Nana ,ia tersenyum dan merasa bersyukur karena akhirnya ia memiliki keberanian untuk bisa berada sedekat ini dengan Nana, meskipun semuanya sudah sangat terlambat sekarang . Namun senyum Chanyeol tidak bisa menghentikan air mata nya,karena rasa bersyukur nya tidak lebih besar dari rasa sedih nya kehilangan gadis yang dicintainya itu.

Andai saja keberanian itu datang lebih cepat pada salah satu dari mereka, mungkin jalan hidup mereka tidak akan seperti ini. Setidaknya Nana bisa kembali ke pangkuan Tuhan dengan Chanyeol di sampingnya dengan status sebagai kekasih Nana. Tapi kini Chanyeol hanya bisa menerima dan mensyukuri yang sudah terjadi, karena Chanyeol yakin tuhan telah menyiapkan skenario terbaik untuk hidupnya. Dia juga berdoa gadis yang dicintai nya itu akan hidup tenang di sisi Tuhan dan merasakan kebahagian yang belum sempat ia nikmati di dunia ini.

 

THE END



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles