title : it’s not just a game! (chapter 1)
author : damchukiddo
main cast : Jung Jihyun (OC), kim jongin a.k.a Kai, Oh Sehun (EXO-K)
support cast : Lee Hyerim (OC) & EXO-K members
Genre : romance, school life
Rating : PG –15
length : series/chaptered
disclaimer : all characters belong to God and his/her family. It’s pure from my imagination. So, sorry for similarity of the plot, weird storyline, typos and etc, i’m still amateur. No bash. No plagiarism. No sider!~
enjoy ^^
______
“hey Awas!”
Brukkk!
Sesuatu menabrak tubuh Jihyun dari belakang membuat tubuh gadis itu jatuh ke lantai dengan kasar. Jihyun mengerang kesakitan, masalahnya bukan hanya terjatuh, punggungnya juga tertimpa sesuatu. entahlah mungkin sesuatu yang mempunyai roda kecil. Kesadarannya belum pulih sempurna sampai seseorang membantunya untuk berdiri. Oh si penabrak itu.
“gwenchana? Maafkan ak-“
Jihyun pergi setelah merapih kan seragamnya dan memberi si penabrak tatapan tidak suka. Si penabrak hanya melongo melihat Jihyun pergi tanpa sepatah kata dan tanpa mendengarkan permintaan maaf si penabrak sampai akhir.
“Tunggu, maafkan aku!” teriak si penabrak. Namun percuma, Jihyun sudah berbelok ke koridor yang lainnya.
“dasar aneh..” gumam si penabrak
“ada apa?” Tanya seorang teman yang menghampirinya
“tidak, hanya insiden kecil. Kajja, ayo ke kelas” ucap si penabrak sambil menyeret kerah temannya
“ya! Lepaskan. Aku bisa berjalan sendiri!” teriaknya kesakitan
Si penabrak tidak peduli dan tetap menarik kerah temannya itu menuju ke kelas.
_______
Pintu kelas di buka dengan kasar, menimbulkan suara berisik yang mengganggu para penghuni ruangan itu. si pelaku berjalan menuju bangkunya tanpa mempedulikan tatapan tidak suka dari yang lainnya. Sesampainya di bangkunya, ia langsung melemparkan tubuhnya dikursi, dan mengambil iPod putih kesayangannya lalu menenggelamkan wajahnya di meja. Tubuhnya sangat sakit saat ini –terutama punggungnya. dia butuh asupan agar tubuhnya kembali sehat, untuk sementara tentunya.
“ya Jung Jihyun!. Ada apa? Sepertinya kau sedang tidak baik.” Tanya Hyerim dari balik buku yang dia baca.
Jihyun mengangkat wajahnya, dan menatap temannya itu dengan tatapan tak dapat diartikan. Entah itu kesal, marah, kesakitan, memelas dan lain-lain. Itu cukup membuat Hyerim bingung dan merasa simpati terhadap temannya yang satu itu. tidak biasanya temannya yang selalu tenang ini menampilkan raut wajah seperti itu.
“Hyerim-ah..”
“oke, ayo kita ke kantin. Sepertinya kau butuh asupan pagi ini. Tenang saja, Jiwoo-ssaem tidak akan masuk hari ini, dia sedang ada pelatihan. jadi kita bisa berlama-lama di kantin. Saat di kantin kau baru boleh bercerita. Kajja!” ucap Hyerim sambil menutup bukunya dan bangun dari kursinya.
“uh I love you, Hyerim”
Hyerim hanya bergidik ngeri sambil berjalan menuju kantin yang diikuti oleh Jihyun.
_______
“sekarang ceritakan apa yang terjadi kepada mu hari ini” ucap Hyerim setelah mereka duduk dan memesan sesuatu.
Jihyun meneguk chocolate milk yang dia pesan tadi. Ah perasaannya selalu lebih tenang ketika sudah meminum atau memakan sesuatu yang berbau cokelat. Entahlah, ada sesuatu yang membuat semangatnya kembali walaupun hanya mencium baunya saja. Mungkin cokelat mempunyai magis atau sihir. Jihyun tidak tau dan tidak peduli, yang penting dia bisa memakannya sampai perutnya tidak bisa menampung lagi.
“Masalah rumah. As usual.” Ucap Jihyun dengan tenang
“tunggu, itukan sudah biasa bagimu lalu kenapa kau terlihat sangat kesal? Apakah kali ini lebih parah?”
“Aku belum selesai berbicara, dengarkan dulu sampai akhir”
“Okay, lanjutkan”
“Aku sedang malas pergi ke sekolah pagi ini. Karena masalah rumah tadi dan hari ini ada pelajaran sejarah, kau tau aku sangat membeci pelajaran itu –terlebih lagi guru nya. Lalu, saat aku sedang berjalan di koridor seseorang menabrak ku dari belakang. Kau tau bagaimana rasanya di tabrak, jatuh dengan keras lalu punggungmu terkena skateboard? Aku bersumpah itu sakit sekali. Dan ya mood ku makin rusak karena penabrak itu”
“oh jadi begitu. Apa kau tau siapa yang menabrak mu? Apakah dia meminta maaf?”
“ya, dia sempat membantu ku berdiri tapi aku langsung pergi tanpa mendengar permintaan maafnya dan aku asing dengan wajah itu. aku tidak peduli”
“ya! Kau ini coba hilangkan sikap tidak peduli mu itu. coba jika kau diam lebih lama, mungkin saja kalian akan berkenalan, lalu kalian akan dekat dan kalian akan berpacaran. itu akan menjadi sesuatu yang romantis!”
“mungkin aku harus menghentikan mu untuk menonton drama lagi” ucap Jihyun sambil memutarkan bola matanya.
“terserah, tapi lihatlah! Pangeran memasuki kantin kita!” ucap Hyerim histeris sambil menunjuk ke pintu masuk kantin.
Jihyun menengok ke belakang untuk melihat apa yang membuat temannya itu menjadi histeris seperti itu. oh, seperti biasa, pikirnya. Dia tidak mengerti mengapa para siswi di sekolahnya sangat bisa menjadi histeris dan gila saat melihat mereka –oke perlu ia jelaskan bahwa ‘mereka’ disini adalah EXO, 5 orang namja yang bisa dibilang mempunyai pengaruh di sekolah nya. Ya selain mempunyai pengaruh, mereka juga tampan –tapi biasa saja dimata Jihyun- Karena itu lah mereka mendapatkan kepopuleran dengan cepat. Jihyun memperhatikan sekumpulan namja-namja itu, tapi ada sesuatu yang mengganjal dan tidak biasa. Jihyun makin memfocus kan pandangannya kepada namja-namja itu, dan oh sekarang dia mengerti.
“Hyerim-ah, kenapa mereka ada berenam? Bukannya hanya berlima?” Tanya Jihyun kepada Hyerim yang sedang melihat mereka dengan tatapan berbinar.
“mereka menambah satu anggota baru. Dia baru pindah ke Korea beberapa hari yang lalu. Ku dengar sebelumnya dia tinggal di London bersama orang tua nya. Dia teman baik dari anak-anak EXO, pantas saja dia langsung bergabung dengan mereka. Dan dia juga tampan –ah tidak dia sangat tampan. Lebih tampan dari yang lain. Setahuku namanya Kim Jong In, tapi dia sering di sebut Kai oleh yang lainnya. Walaupun ia tinggal di London, tetapi bahasa Koreanya sangat fasih, karena dia dilahirkan di Korea. Lihat lah! Senyumnya sangat menawan Jihyunnie!” tutur Hyerim tanpa henti.
Jihyun hanya bisa menganga mendengar pernyataan Hyerim. Bukan karena dia terpesona atau terkagum-kagum dengan anggota baru itu. Tetapi dia kagum dengan Hyerim yang dia tidak tau dari mana bisa mendapatkan informasi lengkap seperti itu. Mungkin temannya yang satu ini patut di beri penghargaan untuk kecepatannya mencari informasi.
“Darimana kau mendapat informasi seperti itu?”
“Dari mana saja. Dia juga seorang pemain basket. Keahliannya dalam bermain basket juga tidak bisa di ragukan sama seperti Chanyeol dan Sehun. Ah! Dia terlihat makin tampan di mata ku!”
“Chanyeol itu siapa? dan Sehun juga yang mana Hyerim aku tidak tahu” eluh Jihyun
“Ya! Kau ini sekolah dimana? Oh iya aku lupa sikap tidak pedulimu itu. biar ku jelaskan dari awal. Pertama itu ada Kim Joonmyun atau biasa di panggil Suho, dia bisa dibilang leader karena dia yang paling tua diantara mereka. Dia sangat pintar dan juga kaya. Lalu Byun Baekhyun, dia sangat imut dan suaranya sangat indah. Lalu ada Park Chanyeol, kapten basket sekolah kita. Do Kyungsoo, dia juga pandai menyanyi dan setahuku dia juga pandai memasak. Lalu Kai yang baru bergabung, oh iya dia juga pandai menari. Dan yang terakhir adalah Oh Sehun, maknae yang sangat dingin. Tetapi jika kau mengenal nya lebih jauh, sebenarnya dia adalah seorang yang manja dan imut tentunya” jelas Hyerim sambil menunjuk satu persatu dari keenam namja itu.
“Sepertinya aku benar-benar harus memberimu penghargaan Lee Hyerim”
“Terserah kau itu hanya dasarnya saja, tapi mereka memang tampan Jung Jihyun. Kau saja yang tidak pernah memperhatikannya”
“Hyerim, kau tau yang menabrak ku itu adalah–..”
“Lihatlah! Mereka menuju kesini Jihyun! Apakah aku bermimpi?! Jihyun cubit aku!”
Lalu Jihyun mencubit lengan Hyerim. Tidak begitu keras namun cukup membuat Hyerim kesakitan
“Aww!! Ya! Mengapa kau mencubitku?”
“Kan kau yang menyuruhku mencubit mu” Jihyun berkata dengan polos
Hyerim menatap kesal Jihyun, lalu kembali memfocus kan pengelihatannya pada para ‘pangeran’ yang di elu-elukan oleh hampir semua siswi di sekolahnya.
“Jihyunnie! Mereka semakin mendekat!!” Hyerim berkata dengan histeris
“Hyerim, bisakah kita kembali ke kelas? Aku merasa tidak nyaman”
“Tidak sampai aku mengobrol dulu dengan mereka! Ini kesempatan bagus Jihyun!”
“Terserah kau saja lah” Jihyun memutar bola matanya. Menatap namja-namja yang sedang menuju ke tempatnya dengan datar. Dia tidak merasa senang dengan mereka, berbeda dengan Hyerim yang sedang menatap mereka dengan tatapan berbinar. Seketika mood Jihyun kembali mendadak turun. Dia menatap gelas kosong di depannya. Dia membutuhkan asupan lagi.
______
“a-yo Kim Jongin! Selamat datang di sekolah baru mu!” teriak Baekhyun heboh di iringi tepuk tangan dari Chanyeol ketika Kai memasuki ruang kelas barunya di ikuti oleh Sehun di belakangnya.
Serempak Kai menjadi perhatian seisi kelas. Ada yang tidak peduli, Ada yang berbisik-bisik, ada yang terpesona melihatnya, kebanyakan para yeoja yang terkagum-kagum. Yang menjadi pusat perhatian hanya bersikap tidak peduli. Kai hanya berjalan lurus menuju bangkunya yang berada dekat teman-temannya, begitu malas untuk memperhatikan sekitarnya.
“Bagaimana kesan pertama saat memasuki sekolah ini?” Tanya Suho ketika Kai sudah duduk di bangkunya.
“Not bad. Aku belum sempat melihat-lihat tempat disini. Tapi sepertinya banyak hal menarik.” Jawab Kai datar
“Lalu bagaimana pendapatmu tentang yeoja-yeoja di sini? Tidak kalah cantik dengan yeoja di London kan” Tanya Baekhyun sambil mengedipkan sebelah matanya.
Kai hanya memutar bola matanya melihat tingkah sahabatnya yang heboh itu.
“Aku tidak tau. Aku tidak memperhatikan”
“Ayolah Kai! Kau pindah kesini untuk mencari suasana baru kan? Kami ingin Kai yang dulu. Kai yang sekarang adalah makhluk menyedihkan yang Susah move on. Sungguh itu sangat tidak keren!” tutur Sehun yang di sambut tawa yang menyembur dari yang lainnya.
Kai hanya memberikan deathglare nya pada Sehun yang memasang wajah tanpa berdosa sama sekali. Jika dia bukan sahabatnya, Kai bersumpah sudah memukul wajah Sehun saat ini.
“Itu benar Kai. Kau harus move on. Everything has changed but you still stuck in the moment with her? Hey it’s not cool!” ujar Kyungsoo menohok Kai.
“Terserah kalian. Sekarang aku ingin ke kantin, aku lapar. Kalian harus antarkan aku dan kalian yang akan membayarnya, karena aku seorang murid baru” ucap Kai sambil meninggalkan para sahabatnya menuju ke kantin.
“YA!!” protes kelima temannya tidak terima dengan pernyataan Kai. Tapi mereka tetap mengikuti Kai menuju kantin.
______
Sepanjang perjalanan menuju kantin, tidak jauh dengan apa yang terjadi di kelas. Tidak perlu repot-repot untuk menebar pesona agar menjadi pusat perhatian karena mereka memang selalu menjadi pusat perhatian. Apalagi sekarang bertambah dengan adanya Kai. Mereka makin menjadi pusat perhatian –terutama Kai. Tapi mereka tidak peduli sama sekali, tetap acuh walaupun berpuluh-puluh pasang mata menatap mereka. Mereka terlalu terbiasa menjadi pusat perhatian.
“Wah wah sepertinya ada yang akan mengalahkan reputasi ku di sekolah ini” ujar Chanyeol dengan nada yang dibuat-buat terdengar sedih sambil merangkul bahu Kai.
“Kau salah Chanyeol, yang benar itu ada yang mengalahkan reputasi kita” tutur Baekhyun dengan nada yang dibuat-buat juga.
Kai melepaskan rangkulan Chanyeol di bahunya. Dia memang tidak suka skinship dengan orang lain. Biasanya itu akan di sukai para yeoja. Entah apa yang membuat hal itu disukai, malah itu sangat menggelikan pikir Kai.
“Reputasi apa? Aku tidak akan mengambil reputasi kalian. Aku tidak membutuhkannya karena itu mungkin akan menyusahkan ku” ucap Kai datar.
“Walaupun kau tidak menginginkannya, sepertinya kau tetap akan mendapatkan nya Kai. Jangan salahkan kami jika besok kau sudah memiliki fansclub tersendiri tanpa sepengetahuan mu. Atau mungkin hari ini juga kau akan mendapatkannya.” Tutur Suho sambil menunjuk ke sekumpulan yeoja yang sedang histeris hebat pada saat mereka melewati nya.
“Itu sangat mengerikan..” Kai bergidik ngeri melihat sekumpulan yeoja itu. Mendadak bulu kuduknya meremang. Sepertinya ini akan menjadi hal yang sulit.
Suasana di kantin juga tidak jauh berbeda dengan tadi. Ya mereka menjadi pusat perhatian kembali –terlebih lagi Kai. Sebenarnya Kai merasa risih melihat yeoja-yeoja yang selalu histeris setiap kali dia dan teman-temannya lewat. Hey memangnya kita apa? Kita sama-sama manusia yang dilahirkan oleh seorang ibu, tidak oleh seorang ayah ayolah kenapa mereka heboh sekali?, pikir Kai.
Tiba-tiba seorang yeoja tertabrak –atau lebih tepatnya menabrakan diri ke bahu Kai, dan pura-pura jatuh terhuyung di depan Kai. Reflek Kai menangkap tubuh yeoja itu. Sebenarnya Kai dan yang lainnya tau itu hanya akal-akalan yeoja itu saja, tapi Kai tidak terlalu ambil pusing. Setelah membantu yeoja itu berdiri, Kai tersenyum –yang terlihat dipaksakan dan langsung pergi meninggalkan yeoja yang mulai dikerubungi oleh yeoja lainnya.
“Aigoo, uri Kai membuat banyak yeoja pingsan di hari pertama nya” ucap Kyungsoo cecekikan sambil ber-high five dengan yang lainnya.
Kai hanya memberikan tatapan shut-up-your-mouth kepada teman-temannya itu. Mereka memang bisa jadi sangat menjengkelkan di beberapa waktu. Seperti sekarang ini.
“Guys, sepertinya aku punya urusan sebentar” ujar Sehun tiba-tiba sambil melihat ke salah satu bangku di kantin.
“Ada apa?” Tanya Baekhyun sambil mengikuti arah tatapan Sehun.
Yang lainnya juga ikut melihat arah tatapan Sehun.
“Oh aku mengerti Sehun-ah. Uri baby sudah tumbuh dewasa ternyata. Aku tidak menyangka” celetuk Suho dengan dramatis.
Sehun menghiraukan perkataan Suho lalu berjalan lurus menuju bangku itu meninggalkan teman-temannya di belakang. Terserah lah jika mereka akan mengkuti nya atau tidak –tapi sepertinya mereka akan tetap mengikuti Sehun walaupun dia melarangnya, sekarang dia hanya butuh menghampiri bangku tersebut dan menyelesaikan urusan nya dengan secepatnya.
“Hey, ladies! Bolehkah kami ikut duduk disini?” Tanya Chanyeol sok cool saat mereka sampai di bangku tersebut.
“Tidak bisa kah kau melihat bangku ini terisi? Masih banyak bangku kosong yang lain” jawab seorang yeoja dengan datar –atau lebih tepatnya kelewat dingin.
Mereka semua tersentak. Chanyeol menganga dengan lebar, mungkin jika tidak ada Baekhyun yang menutupnya, dagunya itu bisa sampai menyentuh lantai kantin. Baru pertama kali mereka ditolak pada saat pertama bertemu seperti ini. Biasanya para yeoja akan tebar pesona jika mereka dekati. Tapi kali ini, sepertinya dunia sudah terbalik.
Sehun tak sengaja membaca nametag yang tersemat di seragam yeoja itu. Nama ‘Jung Jihyun’ terpampang rapi dengan tulisan Hangeul. Yeoja yang unik, pikirnya.
“Hey hey, calm girl. Kami tidak akan menggodamu” tutur Suho
“Aku punya nama dan aku tidak berharap kalian akan menggodaku”
“Ya! Ada apa dengan teman mu ini?” Tanya Kyungsoo pada yeoja yang duduk di sebelah Jihyun –pada Hyerim tepatnya.
“A-ah tidak, dia memang memiliki selera humor yang rendah” jawab Hyerim sedikit gugup. Bagaimana tidak, namja terpopuler di sekolah nya itu mengajaknya bicara. Satu kesempatan yang tidak akan ada dua kali, pikirnya.
Jihyun hanya memutarkan bola matanya mendengar pernyataan Hyerim. Temannya itu sangat tidak asik hari ini. Mood nya makin menurun saja.
“Okay sepertinya mood yeoja ini sedang tidak baik. Ya! Oh Sehun cepat selesaikan urusan mu. Sebentar lagi bel akan berbunyi” ujar Baekhyun sambil memukul pundak Sehun.
Sehun kembali ke alam sadarnya oleh pukulan Baekhyun setelah sekumpulan fantasy dan imaji berkerubung di kepalanya. Sehun melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. 10 menit lagi bel akan berbunyi. Ia harus lekas menyelesaikan urusannya.
“oh, maafkan aku tadi tidak sengaja menabrak mu di koridor” ucap Sehun tanpa ekspresi.
Hyerim dan yang lainnya melongo. Jihyun hanya menatap Sehun dingin lalu tersenyum sangat sinis, seakan meremehkan permintaan maaf Sehun. Sehun sedikit terkejut melihat ekspresi yang di tunjukan oleh Jihyun. Ia Jarang sekali –lebih tepatnya tidak pernah mendapat senyuman sinis seperti itu dari seorang yeoja.
“Bermain skateboard di koridor penuh orang-orang itu hal paling kekanakan untuk orang yang ‘berpengaruh’ sepertimu. Oh Sehun” ucap Jihyun menekankan pada kata ‘berpengaruh’ dengan sinis. Lalu pergi meninggalkan mereka yang masih melongo melihatJihyun menjauh dari hadapan mereka. Hyerim yang tersadar lebih dulu langsung meminta maaf dan pergi mengejar sahabatnya tersebut.
“Jadi urusan mu sudah selesai?” Kai angkat bicara. Sebenarnya dia juga sedikit terkejut dengan perlakuan yeoja tadi. Murid yeoja disini sedikit fantastis.
“Ya, sepertinya.”
“wah ini gila! Baru aku diacuhkan seperti ini. Wah dunia sudah terbalik. Pesonaku sudah tidak berfungsi lagi!” Baekhyun menggelengkan kepalanya dengan dramatis. Kemudian diangguki oleh Chanyeol.
“Jihye memang dingin, tapi dia tidak pernah memperlakukan aku seperti itu. Ini benar-benar daebak!” Suho bertepuk tangan. Jihye adalah kekasih dari Suho. Dari semuanya memang hanya Suho yang serius untuk memiliki kekasih. Yang lainnya masih menikmati masa kejayaan mereka.
“eomma ku saja tidak pernah seperti itu padaku.” Kyungsoo membulatkan kedua matanya.
Kai mendecakkan lidahnya, “sudah terpesonanya? Ayo kita kembali ke kelas.”
“eh kau tidak jadi makan?”
“sayangnya kalian terlalu lama mengagumi gadis itu.” Tepat saat itu bell masuk berbunyi nyaring. Kai membalikan badannya lalu berjalan kembali ke kelas. Yang lainnya mengikuti Kai, sambil sesekali tersenyum bahagia. Syukurlah kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk mentraktirnya makan.
_______
“ya! Jung Jihyun! Ya tunggu sebentar!”
“apa?!” Jihyun membalikkan badannya secara tiba-tiba, alhasil membuat Hyerim yang sedang berlari menabrak tubuh Jihyun. Dan keduanya pun jatuh secara bersamaan.
“aduh..” Jihyun meringis sambil mengusap sikunya yang terkena lantai.
“maafkan aku, makanya kalau mau berhenti bilang dahulu.”ucap Hyerim sambil membantu Jihyun untuk berdiri.
“mana mungkin aku memberi aba-aba untuk berhenti kepadamu bodoh” Jihyun memutarkan bola matanya.
“ya ya terserah. Yang menabrak mu tadi pagi itu Sehun?”
“memang.”
“Ya! Mengapa kau tidak memberi tahuku?! Kau kan tahu teman mu ini mengagumi dia dan teman-temannya. Atau jangan-jangan kau sudah mulai menyukai mereka jadi kau merahasiakan ini?”
Jihyun menjitak kepala Hyerim, “kau gila? mana mungkin aku menyukai mereka. Lagian aku tidak tahu siapa namanya mana bisa aku memberi tahumu.”
“lalu mengapa kau tadi pergi? Harusnya kau tinggal lebih lama agar aku bisa berbicara banyak dengan mereka! Kau juga tidak menerima permintaan maaf dari Sehun. Mungkin saja sehabis ini kalian bisa dekat! Dan aku bisa dekat dengan member yang lain. Ah kau tidak bisa melihat kesempatan emas ini!”
“kau cerewet sekali. Mengapa kau tidak tinggal saja dan malah mengejarku?”
“karena aku harus memperbaiki image mu di mata mereka!”
“alibi.”
“oh atau, sebenarnya kau tadi sangat gugup jadi kau sinis pada Sehun iya kan?!”
“aku tidak menyukai Sehun ataupun mereka semua Lee Hyerim!”
“kau berbohong ya? Jujur saja kau mulai menyukai mereka kan?”
Jihyun menatap Hyerim dengan sinis, “terserah kau saja.” Lalu dia pergi meninggalkan Hyerim.
“ya ya jung Jihyun tunggu aku!!”
______
Hari pertama di sekolah baru di lewati Kai dengan datar. Murid-murid memberikan respon yang sama seperti di sekolahnya yang sudah-sudah. Selalu menampilkan mata yang berbinar dan histeris. Membosankan. Kecuali ada satu yang menarik sedikit perhatiannya. Seseorang dengan pandangan sinisnya.
Yeoja yang ditabrak oleh Sehun.
“Hun.”
“hmm?” Sehun menjawab sambil setengah tertidur. Sekarang mereka sedang berada di bus untuk pulang. Kai menolak dijemput oleh supir karena Baekhyun dan Chanyeol berpendapat ‘anak lelaki yang masih diantar-jemput itu hanya anak mamih’ dan Kai tidak mau mendapat panggilan ‘anak mamih’ dari teman-temannya. Lagipula rumah Kai hanya berjarak 3 rumah dari kediaman Sehun, jadi Ia memiliki teman pulang.
“yeoja di kantin itu siapa?”
Sehun yang sudah sadar dengan sempurna membenarkan posisi duduknya, “yeoja yang mana?”
“yeoja yang membuat kau dan yang lainnya terkagum-kagum.”
Sehun mengerutkan dahinya, terlihat seperti mengingat-ngingat semua kejadian di sekolahnya tadi. Kemudian ia teringat dengan insiden kecil yang terjadi pagi tadi. “oh, yeoja sinis tadi pagi?”
“nah, iya itu. Kau menabraknya? Kapan?”
“tadi pagi saat ke kelas. Memang kau tidak melihat? Kau kan bersama ku.”
Kai mengernyit bingung, “yang kau bilang ‘hanya insiden kecil’?”
“iya, mungkin.”
“kau mengenalnya?”
“tidak. Bahkan aku baru melihat wajahnya.”
“yang lain mengenalnya?”
“sepertinya tidak. Dia bukan siswi populer. Memangnya kenapa?”
“oh, tidak apa-apa.”
“kau tertarik dengannya?”
Kai mendengus meremehkan, “tidak mungkin, dia aneh.”
Bus pun terhenti di halte dekat rumah mereka. Kai dan Sehun turun lalu berjalan ke arah utara. Mendadak Sehun berhenti berjalan.
“waeyo? Kenapa kau berhenti?” tanya Kai.
Sehun menyeringai, “aku mendapatkan ide. Bagaimana kalau kau mendekatinya?”
“apa maksudmu? Mendekati siapa?” Kai mengernyit.
“mendekati yeoja yang tadi pagi. Jika kau berhasil menjadikannya kekasih, aku berikan apapun yang kau inginkan.”
Kai terbelalak, “kau gila? menjadikan yeoja seperti itu permainan? Tidak. Aku tidak mau.”
“ayolah, kau takut gagal? Sejak kapan Kai menjadi penakut?”
“aku tidak takut. Jika barang mahal yang kita pertaruhkan, aku bersedia. Jika seorang gadis, aku tidak mau. Terlebih gadis seperti itu. Mengerikan.”
“alibi, bilang saja kau memang takut.”
Kai berpikir sejenak, “ok, aku ikut. Tapi kau juga harus mengikutinya.”
“apa maksudmu?” Sehun mengernyit.
“kau juga harus ikut. Jadi jika diantara kita bisa menjadikan dia kekasih itu yang menang. Dan yang kalah, harus memberikan apa saja yang diinginkan si pemenang selama sebulan. Bagaimana?”
Sehun menimang-nimang, “ok call! Kita mulai dari esok hari. Aku pergi duluan, ada yang harus ku urusi.” lalu Sehun melesat pergi menaiki skateboardnya meninggalkan Kai.
Kai mendadak teringat sesuatu. “YA! OH SEHUN SIAPA NAMA YEOJA ITU?” Kai berteriak. Namun percuma, Sehun sudah menghilang dipersimpangan. Bagaimana ia bisa mendekati yeoja itu bahkan ia tidak tahu namanya sama sekali? Sudahlah bagaimana nanti saja, pikirnya. Lalu Kai pun kembali jalan pulang ke rumahnya.
–TBC
a-yoo! GG/no. Waddupp, my first fanfic>.< masih acak-acakan, aneh, gaje, abal dan lain lain. Maafkan saya yang masih pemula dan amatiran ini ya /bow 100derajat/? Big thanks juga buat admin yang udah ngepost ff saya, jeongmal gamsahamnida!! J. Oh iya makasih juga buat yang udah rela relain buang waktu buat baca ff ini, makasih makasih!! Comment comment yaapp kritik&saran sangat diperlukan sekali. Sekali lagi terimakasih!!^^ chu chu~
