Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Just You My Monster (Chapter 2)

$
0
0

glulul

Author             : Asih_TA

Tittle               : Just You My Monster (Chapter 2)

Story & Poster: By Me

Main Cast        : Baek Lauren (OC)

                        Oh Sehun ( EXO )

                        Wu Kris ( EXO )

Other Cast       : Park Chanyeol (EXO), Hyorin (SISTAR), Nana (AF), Byun Baekhyun (EXO), Jung Daehyun (BAP)

Genre              : Romance, Married Life, Little Smut, Tragedy

Leght               : Multichapter

Rated               : PG 17+

Disclaimer       : Anneyong semua, bertemu lagi dengan Author dengan membawa FF kedua, sebelumnya Author sudah pernah ngepost FF pertama yang berjudul ‘ My Boyfiend is a Wolf ‘ tapi masih berlanjut . Ini FF hasil pemikiran Author sendiri. Selamat membaca :D , Oh iya Komentarnya jangan lupa :D

PLAGIATOR!! HATERS AND SIDERS? GO AWAY!

MAAF JIKA ADA KESAMAAN TOKOH DAN ALUR CERITA ITU ADALAH HAL YANG SAYA TIDAK KETAHUI, SAYA MOHON MAAF.

JANGAN LUPA KOMENTARNYA YA

Just You My Monster ( Chapter 2 )

~ Inilah Aku seorang Gangster yang jatuh cinta pada Pesonamu ~

Author POV

Apa yang dia lakukan . . . . . .

Apa yang dia fikirkan . . . . . .

Dia ingin bunuh diri . . . . . . . .

Lauren berlari menuruni tangga kampusnya mencari sosok Namja yang baru saja loncat dari ketinggian 10 m. Semua orang disekelilingnya tak berhenti menatapnya heran. Dengan langkah yang terburu-buru dan Matanya tak henti mengeluarkan air mata. Yeoja itu terus berlari sampai disebuah kolam yang berada di belakang kampusnya dan cukup membuatnya tertegun untuk melihatnya.

“ Aku mendapatkannya.” Namja yang dicari Lauren itu pun berada di dalam kolam sekolahnya, tak sedikit bajunya yang terlihat koyak dan Namja itu menghampiri Lauren yang sedang menunggunya di pinggir kolam.

“ Sehun Kau?” Kata Lauren sambil menunjuk wajah laki-laki yang berhadapan dengannya.

“ Mwo!” Ucap Sehun dingin dan tanpa wajah bersalah.

“ KAU GILA! APA KAU INGIN MATI ATAU KA Mmmppp. . . .”

Ucapan Lauren berhenti ketika sebuah benda kenyal dan basah mendarat dibibirnya dan melumbatnya lembut kemudian dalam seketika wajah Laurenpun merah seperti tomat.

“ Diamlah Nyonya Baek atau aku akan menciumimu di tengah-tengah lapangan sana.” Ujar Sehun dingin dan lauren tidak berhenti mengedip-ngedipkan matanya seolah-olah ini semua mimpi baginya.

“ Aku akan menemui pulang sekolah nanti dan Foto ini akan kusimpan jadi tidak ada orang yang mengetahuinya.” Lanjut Sehun sambil menujukan sebuah foto dengan menjepitnya disela-sela jarinya dan langsung pergi meninggalkan Lauren yang masih terdiam pada posisinya.

Tunggu dulu foto? Omo aku lupa “ YAK! SEHUN KEMBALIKAN FOTO ITU!” Teriak Lauren sekeras mungkin agar Sehun menolehkan kepalanya tapi nihil Sehun sudah berlalu pergi meninggalkannya dan Lauren seakan lupa dengan tujuan pertamanya yaitu mengambil foto itu agar tidak ada yang melihatnya termasuk Sehun.

***

Baek Lauren POV

ARGGGG!!!! Aku mengerang frustasi mengingat Namja itu, Oh Sehun kenapa dia bisa mendapatkan fotoku. Dia benar-benar menyebalkan.

“ Sudahlah Lauren aku yakin Sehun bisa menyimpannya dengan baik.” Timbal Hyorin dan mengelus punggungku pelan. Hyorin adalah sahabatku satu-satunya yang mengerti situasiku dan keluargaku tak heran jika ia selalu menyemangatiku.

“ Tapi Lauren Kenapa Sehun tadi terlihat basah dan berantakan.” Sambung Hyorin meminta penjelasan kepadaku yang sedang dalam keadaan Bad mood.

“ Sebenarnya saat dia meloncat tadi dia sempat menjatuhkan tubuhnya ke ranting-ranting pohon dan terakhir ke dalam kolam.” Jelasku malas.

“ Wah tampaknya seorang laki-laki yang berhati dingin dan kejam seperti Sehun bisa juga terlena karena pesona seorang wanita sepertimu Lauren.” Goda Hyorin dan menatapku jail.

Aku yang mendengar perkataan Sahabatku pun hanya tersenyum miris tapi mengingat apa yang dia lakukan padaku membuatku bertindik ngeri dan lagi-lagi aku tak ingin bersuara. Karena aku tidak ingin membahas masalah tadi padanya.

“ Ayo masuk sudah waktunya ke kelas.” Hyorin menarik tanganku berniat membawaku kedalam ruangan namun sebelum kami beranjak dari tempat duduk Seseorang menarik tanganku dengan kasar.

“ Chanyeol Sunbae?” Ucapku tertahan mengetahui siapa orang tersebut.

“ Ikut aku!” Katanya ketus tanpa melihat Hyorin dan Hyorin hanya mengeleng-gelengkan kepalanya. Membiarkan Chanyeol Membawaku.

Chanyeol masih memegang tanganku kuat menyusuri lorong-lorong sekolah yang sepi. Semua mahasiswa sudah masuk keruangannya. Tidak ada siapapun disini kecuali aku dan mantan pacarku Park Chanyeol.

“ Wae Sunbae? Ada apa denganmu?” Gerutuku kesal dengan sikapnya yang tiba-tiba. Sampai di ujung lorong dia melepaskan genggamannya dan menatapku tajam.

“ Dua insan manusia sedang menikmati ciuman mereka di pinggir Kolam.” Sindir Chanyeol menatapku dengan ekspresi yang sulit diartikan.

“ Kau melihatnya?” Tanyaku yang mengerti arti dari kalimatnya.

“ Kau pikir aku tidak melihatnya? Apa kalian berdua berpacaran.”

Chanyeol menahan emosinya yang sudah meluap-luap dan aku hanya menatapinya dengan perasaan aneh dan curiga. Dia cemburu.

“ Chanyeol tenanglah dia tak sekejam yang kau fikirkan.” Ucapku mencoba menenangkan dirinya tapi itu tidak merubah apa-apa.

“ Setelah dia membunuh Myungsoo.” Katanya. Aku langsung terdiam mendengar ucapan Chanyeol padaku. Mungkin dia benar tapi juga tidak semuanya salah.

“ Aku sudah memberitaumu tentang identitas aslinya kenapa kau masih bersamanya Lauren!” bentak Channyeol dan aku hanya menghela nafasku panjang mencoba untuk tidak masuk dalam situasi rumit ini.

“ Kau Cemburu Sunbae?” Tanyaku to the point.

“ Tentu saja.” Chanyeol tidak lagi meluap-luap tapi sekarang lebih terlihat tenang dan dia mengalihkan pandangannya menatap keluar penjuru sekolah.

“ Wae? Kita tidak hubungan apa-apa lagi bukan.” Ucapku selembut mungkin agar tidak ada pertengkaran lagi diantara kami.

“ Kau Salah!” Gerakan tangan chanyeol dengan santainya menarikku kedalam pelukannya. Aku dapat merasakan derapan jantungnya berdetak kencang.

“ Kembalilah padaku. Aku akan menjagamu.” Chanyeol menarikku semakin erat kedalam pelukannya. Aku tau ini gila tapi haruskah aku menerimanya.

***

Oh Sehun POV

HHAAAAA Kalian ketahuan . . . . Beraninya kau Park Chanyeol, kau pikir aku tidak melihatnya. Kau ingin bermain-main denganku ternyata. Kau tidak berhak menyentuhnya sejengkalpun. Aku memang pergi tadi tapi bukan berarti aku tidak memperhatikanmu Nyonya Baek.

Sejak pengumuman untuk masuk ke dalam keruangan aku sedari tadi memperhatikan dua orang insan sedang asik dengan dunianya. Dari jarak yang cukup jauh aku dapat sedikit mendengar pembicaraan mereka.

“ Sehun kita harus bagaimana?” Tanya Daehyun yang sedari tadi setia bersamaku.

“ Suruh anggota lain ‘Bawakan Chanyeol Padaku’ “ Perintah ku dan Daehyun menganggukan kepalanya pelan.

“ Apakah kami harus membunuhnya?” Tanya Daehyun lagi.

“ Jangan! Bawakan saja dia dalam keadaan mengenaskan. Aku tidak ingin Baby ku nangis nanti. Kau tau itu sangat merepotkan.” Jawabku dan memberikan senyum Evilku.

“ Baiklah kalau itu maumu Teman.” Ucapnya dan merangkulku.

“ Jangan terus melihat pemandangan itu. Itu hanya akan membuatmu emosi kawan.” Lanjutnya.

“ Ne aku tau.” Ucapku dingin. Daehyun langsung melepaskan tangannya dari ku dan berjalan meninggalkan ku sambil menepuk-nepuk punggungku.

Mataku kembali tak henti-hentinya melihat pemandangan yang sangat luar biasa yang ada dihadapanku sekarang. Baek Lauren Kau tak bisa lepas dariku dan kau Park Chanyeol jangan mencari maslah denganku. “ Setelah ini kau pasti jatuh kedalam pelukanku Nyonya Baek.”

***

Baek Lauren POV

Setelah kejadian tadi hubungan ku bersama Chanyeol sudah sedikit membaik tapi bukan berarti aku menerimanya. Aku tau dia sedikit kecewa namun Chanyeol menyuruhku untuk memikirkannya lagi. Bukannya aku tidak mau menerimanya kembali tapi sejak dulu orang tuanya tidak setuju dengan hubungan kami begitu juga dengan orang tuaku. Tapi yang lebih mengherankan yaitu Orang tua kami berdua Memang Akrab sejak Dulu sampai Sekarang.

Aku mengendus kesal dan hari ini benar-benar lelah untukku. Aku mencoba berkonsentrasi pada dosen ku yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerikku.

“ Akhh ada apa denganku. Ya Tuhan kenapa perasaanku tidak enak.” Gumamku kecil.

“ YA! Nyonya Baek bisakah kau berkonsentrasi.” Tegur Dosen Lee padaku dan aku hanya menundukan kepalaku ketika semua kelas meledakan suaranya menertawaiku.

“ Apa kau ada masalah hari ini Nyonya Baek?” Tanya Dosen Lee menatapku tajam.

“ Anni . . . Do. . sen Lee . . “ Jawabku terbata-bata.

“ Bisa kita Lanjutkan pelajaran kita Nyonya Baek?” Ucap Dosen Lee denganku dengan nada yang sedikit menggoda dan alhasil semua kelas membuat ledakan tawa lagi terdengar.

Aku kembali melirik Jam ruangan yang menunjukan pukul 12.00 dan sudah waktunya seluruh Mahasiswi pulang. Terlihat jelas diraut wajahku yang malas untuk pulang karena masih mengingat kejadian kemarin saat Sehun mencoba memperkosaku. Dalam seketika tubuh bertindik ngeri ketika mengingat kejadian itu.

Drrt. . . . . Drrt . . . . Drrt . . . .

Sebuah getaran handpone dari seragamku menuyuruhku untuk mengambilnya dan membaca pesan yang berada di sana.

FROM : OH SEHUN

Aku tidak bisa menjemputmu sekarang mungkin lain kali saja. Tapi kau jangan bersedih Nyonya Baek aku punya hadiah untukmu jadi pulanglah kerumah SEKARANG.

“Mwo! Apa-apa ini Bukannya dia bilang akan menjeputku. Dasar laki-laki aneh. Mau apa sebenarnya dirimu Oh Sehun.” Gumamku kesal.

Dengan perasaan yang campur aduk. Dengan langkah yang lemah aku mencoba berjalan dengan kaki yang lemas. Kembali datang ke kandang Singa yang siap dan kapan saja menerkamku hidup-hidup. Mungkin orang berfikir aku gila tinggal bersama seorang pembunuh seperti Oh Sehun laki-laki kejam dan tidak mempunyai perasaan.

Author POV

Lauren berjalan dengan perasaan yang cemas. Sejak tadi ia merasakan sesuatu yang aneh. Tapi pikiran itu ditepisnya. Ia merasa dirinya tidak aman jika Sehun selalu berada di dekatnya. Sesampai di Apartemen Sehun. Lauren sedikit takut untuk masuk ke dalam tapi karena Sehun mengancamnya untuk datang dengan mangatakan dengan kata ‘SEKARANG’. Kemudian yeoja itu kembali mengumpulkan keberaniannya dengan masuk kedalamnya.

“Aku Pulang.” Teriak Lauren cukup keras agar penghuni didalam Apartemen itu mendengarnya. Tapi nihil tidak ada yang menjawabnya.

“ Huff mungkin dia sedang tidur.” Gumam Lauren. Ketika ia hendak berjalan menuju kamarnya ia mendengar sesuatu.

Buk. . . . Buk . . . .Buk . . . .

“ Suara apa itu? . . . . Mungkin perasaanku Saja.” Lauren kembali menggerakan kakinya menuju kamarnya dan lagi-lagi suara itu terdengar.

Buk . . . . Buk . . . . Buk. . . .

Lauren tidak lagi berniat melanjutkan aktifitasnya untuk kembali kekamarnya tapi justru berbalik arah dari kamarnya. Ia merasa curiga dengan suara itu. Suara itu seperti suara hantaman.

Kecurigaan Lauren semakin bertambah ketika suara itu terdengar oleh kamar Sehun. Dengan langkah yang hati-hati Lauren memberanikan diri untuk melihat apa yang sebenarnya yang terjadi di kamar Sehun.

Ketika ia sedikit membukakan pintu kamar Sehun untuk mengintip. Mata Lauren tebelalak kaget melihat apa yang ada di depannya sekarang. Ia mencoba menahan tangisnya melihat keadaan seorang Namja yang tegeletak di lantai dengan wajah babak belur dan tangan yang diikat. Bukan hanya itu saja Namja itu terlihat terluka parah di bagian tangannya dan mengeluarkan banyak darah.

“ Cha. . nyeol. . . Sun. . .bae . . .” Mulut Lauren terbata-bata menyebutkan nama Namja itu. Ia mencoba mendekati Chanyeol.

“ Jangan Mendekat Lauren!” Suara Chanyeol tegas dan tajam tapi Lauren dapat bernafas lega sekarang karena Chanyeol baik-baik saja. Ia tidak tau apa tujuan Sehun membuat Chanyeol seperti ini.

“ Sunbae Ken. . .”

“PERGI!”

“ Mwo?” Lauren mengerutkan dahinya binggung sebenarnya apa yang terjadi. Ia berniat membantu Chanyeol untuk berdiri tapi Chanyeol menepisnya.

“ Lauren aku mohon pergilah.” Lagi-lagi Chanyeol menyuruh Lauren untuk pergi dengan cepat Lauren menggelengkan kepalanya.

TUKKK

Lauren merasakan seseorang menutup ruangan kamar dengan kasar. Ketika Lauren menolehkan kepalanya kebelakang ia mendapati sosok Sehun tengah berdiri sambil melipatkan kedua tangannya di dada dan menatapnya.

“ Sehun. . Inikah hadiah yang kau maksud?” Tanya Lauren.

“ Kau Suka?” Sehun memberikan senyum iblisnya.

“ Apa-apa ini Sehun. Kenapa kau melakukan ini padanya.” Ucap Lauren menahan air matanya. Sehun mendekatkan dirinya kepada Lauren dan mengelus kepalanya Lembut.

“ Tenang lah Sayang… aku tidak akan membunuhnya seperti adik kelas tersayangmu itu.” Bisik Sehun tepat di telingga Lauren. Dan membuat Lauren betindik ngeri.

“ Apa . . mak . .sudmu?” Tanya Lauren terbata-bata.

“ You Know? Myungsoo kubunuh karena ia berani menyukaimu Nyonya Baek . . . dan itu membuatku tidak suka dengannya.” Sehun dengan bebasnya menyingkirkan rambut yang terjurai panjang menutupi leher jejangnya kemudian mulai menjilatinya. Lauren tidak dapat berbuat apa-apa melawanpun percuma saja.

“ Aku ingin mantanmu melihat kita Lauren.” Lagi-lagi Sehun membisikannya di telingga Lauren.

“ Aku Mohon Sehun . . Ja. . ngan . . mmppff” Sehun mengalihkan aktifitas dari leher ke bibirnya dan melumbat-lubatnya kecil.

“ LEPASKAN DIA SEHUN!!!” Chanyeol berteriak menyuruh Sehun untuk menghentikan aktifitas panas tadi.

Sehun menghentikan aktifitasnya. Ia tersenyum pernuh arti. Inilah saat-saat yang paling ditunggunya.

Baek Lauren POV

Terulang kedua kalinya tapi tak sama. Mungkin kalimat itulah yang cocok untuk keadaan yang menimpaku sekarang. Monster itu membuatku benar-benar menjadi gila. Gila oleh sifatnya. Aku tidak tau kalau Sehun terlalu berambisi pada apa yang menurutnya miliknya.

“ Sehun hentikan!” Aku mencoba menahan Sehun ketika ia mulai beranjak pergi dariku dan berniat menghampiri Chanyeol.

“ Kau tak perlu takut aku tidak akan membunuhnya sayang.” Ucap Sehun dengan senyum evilnya.

“ Pengawal!” Sehun setengah berteriak dan datanglah seorang penjaga rumah ini menghapiriku dan Sehun.

“ Bawa Nyonya Baek ke kamarnya.” Perintah Sehun dingin.

“ Mwo! Sehun andweee. . . yak!!!! Lepaskan aku Sehun . . . Sehun . . .” Aku mencoba berteriak sekencang mungkin tapi ia malah membalikkan tubuhnya menghampiri Chanyeol. Pengawal tersebut menarikku paksa keluar kamarnya Sehun.

“ Sehun hiks . . . Aku Mohon jangan membunuhnya. . . hiks. . .“ Aku masih berteriak dalam tangis ketika Sehun menutup pintu kamarnya. Oh God tolong jangan sampai Sehun membunuhnya karena itu terjadi lagi aku kehilangan orang yang berarti bagi hidupku untuk kesekian kalinya.

Oh Sehun POV

Semuanya berjalan dengan lancar. Chanyeol telah jatuh pada perangkapku ketika aku menyuruh Daehyun dan Baekhyun membawanya kesini.

“ BRENGSEK KAU SEHUN!!! APA YANG KAU INGINKAN.” Teriaknya tepat di wajahku.

“ Ckck sungguh kasihan keadaanmu PARK CHANYEOL.” Ucapku remeh dan menggeleng-gelengkan kepalaku melihat setiap incih tubuhnya yang terlihat mengenaskan.

“ Kau lupa siapa dirimu park Chanyeol? Kau jangan lupakan statusmu Tuan Park.” Lanjutku.

“ Kau terlalu terobsesi untuk memilikinya Tuan Oh.” Katanya tak kalah.

“ Itu Bukan Urusanmu. Aku lebih berhak bersamanya bukan?”

“ Aku tidak perduli akan status itu!” Ucapnya dengan nada menggeram.

“ Baiklah itu terserah padamu Tuan Park. Kau boleh keluar sekarang. Aku takut jika baby ku akan menangis semalaman jika aku membunuhmu.” Ujarku remeh.

“ Ucapkan selamat tinggal pada ‘Cinta Terlarang’ mu.” Lanjutku singkat dan jelas. Aku membalikkan tubuhku menginggalkannya di dalam ruanganku. Bagaimanapun dan apapun aku adalah seorang Monster untukmu Baek Lauren. Jadi tak semudah itu untukmu lari dariku.

***

Author POV

Sinar matahari masuk dengan bebasnya kedalam ruangan seorang yeoja yang tengah lelap dari tidurnya. Ia bangun dengan keadaan wajah yang kusut dan kelopak mata yang lebih menghitam. Yeoja itu terus menanggis tadi malam menghawatirkan seorang Namja yang siap dihantam oleh seorang Monster penguasa dunianya.

Sejak tadi malam yeoja itu tidak bisa keluar karena pengawal tersebut mengucinya di kamarnya.

“ kau boleh keluar sekarang Nona.” Ucap seorang Namja setengah baya yang tak lain adalah penjaga sekaligus pengawal Oh Sehun.

“ Tuan sedang tidak ada dirumah sekarang. Ia menyuruh saya untuk sarapan pagi ini dan berangkat ke kampus pagi ini.” Ucap pengawal itu lagi.

“ Tidak usah repot-repot aku bisa pergi sendiri.” Ucap Lauren tanpa melihatnya.

“ Tidak bisa Nona. Ini perintah.” Terangnya sopan.

Lauren hanya mengelah nafasnya berat dan kasar. Sehun benar-benar membatasinya sekarang dan Sehun sudah mengatur sebagian dari hidup Lauren.

Baek Lauren POV

Aku menyusuri lorong-lorong ruangan yang ada di kampusku berharap bertemu dengan seseorang yang dapat memberi tauku atas kejadian yang menimpanya malam tadi. Kakiku dengan kecepatan penuh membuat pemandangan disekelilingku melihatku dengan heran. Sampai di ruangan yang cukup jauh dari ruanganku berada.

“ Daehyun-Sunbae? Kau melihat Chanyeol?” Tanyaku ketika melihatnya hendak keluar ruangan.

“ Anni aku tidak melihatnya. Katanya dia izin hari ini.” Jawabnya dengan senyumnya yang khas menampakan setiap deretan giginya.

“ Benarkah? Syukurlah” Kataku meyakinkan bahwa Chanyeol tidak apa-apa. Untunglah Sehun tidak membunuhnya tadi malam. Aku merasa dibalik hati Sehun yang keras dan kejam tersimpan belas kasihan yang mungkin tak pernah terlihat.

“ Wae? Ada apa?” Tanya Daehyun heran.

“ Anni bukan apa-apa. Kalau begitu aku permisi dulu Sunbae.” Jawabku seraya meninggalkannya. Ada yang aneh dengan Daehyun hari. Dia kelihatan tidak bahagia.

Aku kembali melajutkan aktifitasku Kuliahku hari ini. Aku sudah mengetahui keadaan Chanyeol dan aku dapat sedikit bernafas lega. Hari ini semua mahasiswa beristirahat tapi niatku kekantin tertunda karena aku sudah sarapan cukup banyak tadi pagi jadi aku memutuskan untuk menenangkan pikiranku yang sedang mumet.

Aku tersentak kaget ketika seseorang menjambak rambutku dengan kasar dan aku tau siapa dia.

“ Nana lepaskan rambutku.” Perintahku sambil meringis kesakitan.

“ Apa yang kau lakukan bersama Oppa kami di atas atap Kampus kemarin?” Ucap Nana dengan nada seperti mengacam.

“ Kami tidak melakukan apa-apa Akkhh sakit . . jangan menariknya terlalu kencang.” Ujarku meringis kesakitan untuk kesekian kalinya. Nana dan kedua temannya menertawakanku. Ini benar-benar memuakkan. Jika di Apatermen aku akan berurusan bersama Sehun lain hal nya jika aku berada dikampus maka aku akan berurusan kepada Fans-fansnya.

“ Apa yang kalian lakukan!” Ucap seorang laki-laki yang tak lain adalah Oh Sehun. Kemudian Nana melepaskan tangannya dari rambutku dan menatap Namja itu dengan kagum.

“ Kami minta maaf Sehun. Kami akan pergi.” Ujar Nana meminta maaf dan meninggalkan kami bersama.

“ Apa yang kau lakukan disini Oh Sehun.” Ujarku tanpa melihatnya.

“ Memberikanmu sebuah intruksi.” Katanya dingin dan duduk disampingku.

“ Apa maksudmu?”

“ Mulai besok kau harus berada disampingku dan tidak boleh sendiri.”

“ Mwo! Kenapa aku bukan fans mu.”

“ Memang bukan tapi sesuatu yang besar akan terjadi besok.”

Aku mengerutkan dahiku bingung. Ada apa ini Sehun kelihatan aneh hari ini. Apa yang akan terjadi besok.

“ Besok apa yang terjadi? Apa ada kaitannya denganku?” Tanyaku.

“ Ne.. Kau akan mengetahuinya besok dan soal pernikahan kita. Kita akan melakukannya 5 hari lagi.”Ujar Sehun kembali dengan espresi wajahnya yang dingin.

Aku langsung menutup mulutku rapat-rapat tidak dapat berbicara jika sudah membicarakan masalah pernikahan. Secepat itukah aku belum siap menjadi seorang ibu nantinya.

“ Kita akan mejalaninya bukan ‘Nyonya Oh’?” Ujarnya sambil memberikan senyum evilnya kembali.

“ Dasar kau benar-benar Monster Oh Sehun!”

~TBC~

Wahhhh gimana?????

Keren gak????

Masih adakah yang menunggu FF Author yang My Boyfriend is a Wolf – Chapter 7 nya bersabar ya :D

Mohon banget komentarnya :D ( Memohon pake pupy eyes)

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles