I’m Serious
Cast :
- Jung Jinri
- Lee Jia
- Oh Sehun
- Xi Luhan
- Kim Yon Hwa
Genre : romance,sad,schoolife
Length : oneshoot
Ratting : T
Author : babyhun
Twitter : @ElisaOctaviaS
Disclaimer : Annyeong,ini ff pertama author. Mungkin agak gaje,mohon dimaklumi karena ff pertama. Yang mau kenalan sama author sapa di twitter aja ya @ElisaOctaviaS. Hati – hati karena banyak typo bertebaran tapi aku usahain gak ada typo.
~ Happy Reading ~
Suasana malam ini terasa canggung. Jinri duduk di sofa dengan tatapan kosong dan keheningan yang menyelimuti ruangan itu. Eomma menmatap Jinri dengan cemas.
“Eomma tidak ingin memaksamu,tapi keadaan Appamu sudah parah” ucap Eomma. Jinri masih saja diam. Ia memandang kedepan dengan tatapan datar.
“ Jinri-a! Kau mendengar eomma tidak ?!” bentak Eomma.
Jinri mendesah,”Eomma,aku tetap tak bisa pindah…” balas Jinri.
“Waeyo?”
“Mmmm.. karena…”
“Karena apa?” potong Eomma tak sabar.
“ Besok Sehun akan menyatakan perasaanya padaku, Jia yang memberitahukan hal itu” ucap Jinri akhirnya.
“ Sehun? Oh Sehun? Yang pernah mengantarmu pulang?” Tanya Eomma penasaran. Jinri mengangguk pelan.
“Jadi kau lebih mementingkan Sehun dari Appamu?”. Jinri tersenyum meremehkan mendengar pertanyaan Eommanya.
“Dia bukan Appa kandungku! Buat apa aku peduli!” balas Jinri. Eomma menatapnya dengan tatapan tak percaya. Lalu, ia melayangkan sebuah tamparan di pipi kiri Jinri.
“ Kenapa kau tega mengatakan itu?” bentak eommanya.
Jinri mengankat kepalanya,menatap eommma dengan tatapan nanar. Bahkan air mata mukai mengalir dari kedua bola matanya.
“ Eomma… Apa salahku…?” Tanya Jinri pelan.
“Eomma tidak sadar? Dia telah membunuh Appa kandungku! Eomma sadarlah!” balas Jinri.
Eomma hanya diam termenung mendengar ucapan Jinri. Lalu,Jinri segera pergi menuju kamarnya. Setelah masuk,ia segera mengunci pintu itu dan menyenderkan punggunya di pintu itu. Jinri mengangis tersedu – sedu,melihat apa yang telah dilakukan eommanya kepadanya. Jinri tidak bisa menerima Appanya karena Appa tirinya itu yang telah membunuh Appa kandungnya. Sehingga Jinri lebih memilih tinggal di Korea bersama Eommanya. Jinri juga tidak menyukai Oppa tirinya,Luhan. Jinri menghentikan tangisannya ketika eomma mengetuk pintu kamarnya.
“Jinri-a. Eomma ingin bicara denganmu. Tolong buka pintunya” ucap Eomma dari luar. Jinri pun membuka pintu dengan perlahan. Eomma langsung memeluknya ketika ia menampakkan dirinya.
“ Mianhe eomma sudah menamparmu”. Jinri masih menangis di pelukan eommanya.
“ Kalau kau memang tidak mau ikut eomma ke China,ya sudah. Eomma akan menyuruh Jung ahjumma untuk menemanimu disini” ucap eomma.
Jinri pun tersenyum mendengarnya.”Ne,eomma. Gomawo”.
***
Pagi ini Jinri bangun dengan semangat. Mungkin,ini akan menjadi hari yang membahagiakan baginya. Hari ini adalah hari ulang tahunnya dan Sehun akan menyatakan perasaannya padanya. Setelah mandi dan memakai seragamnya, Jinir segera menuju di dapur.
“Pagi eomma!” sapa Jinri riang.
“Ne,cepat sarapan. Eomma kan berangkat ke China jam 10 pagi. Munhkin kau bias meminta izin ke Choi seosangnim untuk mengantar Eomma ke bandara”
“Ne,eomma” balas Jinri.
Setelah sarapan dan pamit kepada Eomma, Jinri berangkat menuju sekolahnya. Ia berangkat menggunakan bus. Ia berangkat pagi sehingga sekolah masih terlihat sepi. Jinri berjalan riang,lalu tanpa sengaja ia melihat Sehun dan Yon Hwa teman sekelasnya sedang di taman. Jinri berjalan hendak menya,namun sebuah kejadian terjadi membuat Jinri mengurungkan niatnya. Tiba – tiba saja Yon Hwa mencium bibir Sehun dan Yon Hwa melingkarkan tangannnya di leher Sehun. Jinri merasakan tubuhnya yang melemas ketika melihat itu. Ia segera pergi dari tempat itu menuju gerbang sekolahnya. Hendak pulang ke rumahnya.
Sehun yang melihat Jinri segera mendorong tubuh Yon Hwa dengan kasar lalu berlari menyusul Jinri. Ia segera menahan tangannya.
“Jinri-a! Tunggu! Aku bias menjelaskannya!” ucap Sehun terengah – engah.
“Menjelaskan apa maksudmu? Menjelaskan hubunganmu dengan Yon Hwa?” Tanya Jinri dengan kesal. Lalu,segera berlari meninggalkan Sehun. Ia berlari menuju halte bus dan segera menaikinya. Tak peduli dengan teriakan Sehun.
Di rumah,ia segera mengambil koper miliknya dan menaruh semua barangnya di dalam koper itu. Eomma menghampirinya di kamar.
“ Jinri-a. Kenpa kau pulang lagi?”Tanya eomma penasaran.
“Aku mau ikut eomma saja!” jawab Jinri ketus. Eomma memandangnya dengan tatapan bengong.
“ Ikut ke mana? Ke China?” Tanya eomma masih penasaran.
Jinri mendengus kesal dan menjawab dengan gemas.”Ne,eomma. Memanmgnya mau kemana lagi?”.
“Oh,ya sudah. Kita akan berangkat jam 7.30 dan sekarang masih jam 7” jawab eomma.
“ Ngomong – ngomong kenapa tiba – tiba kau minta ikut eomma?’ lanjut eomma.
“Aku benci Sehun! Dia tak menepati janjinya!”
“Maksudmu? Eomma tak mengerti?”
“ Dia bilang mau menyatakan perasaanya padaku. Tapi,ia malah berciuman dengan yeoja lain” ucap Jinri sambil memajukan bibirnya karena kesal.
“Sudahlah,kau bersabar saja. Jangan sampai terbawa emosi,karena cinta bisa saja mempermainkanmu” ucap eomma. Jinri menganggukan kepalanya tanda mengerti.
“Eomma kebawah ya. Nanti eomma akan memanggilmu” ucap eomma lalu turun.
“Ne” jawab Jinri.
Jinri segera mengambil handphone di tasnya lalu ia mengirim pesan kepada Jia. Setelah itu,ia memasukkan barang – barang pribadinya di tas ransel lalu turun ke bawah.
***
Jia duduk di kursinya sambil memandang ke sekelilingnya. Orang yang ia cari tak ada. Ia mengambil handphonenya dan melihat ada 1 pesan masuk dan itu dari…Jinri. Jia segera membuka dan membacanya. Hampir saja ia menjatuhkan handphonenya karena terkejut. Di dalam pesannya Jinri mengatakan akan pindah ke China.
‘Ada apa dengan Jinri?’ Tanya Jia dalam hati. Setelah membalas pesan itu,Jia berlari mencari Sehun. Mereka bertemu di lorong sekolah.
“Jia,kau melihat Jinri?”Tanya Sehun dengan napas terengah – engah.
“Kau tidak mendapat pesan dari Jinri?” Tanya Jia bingung. Sehun menggelengkan kepalanya.
“ Jinri bilang dia akan pindah ke China!”teriak Jia kesal.
“Mwoya?” Tanya Sehun kaget.
“Ne,dia baru saja mengatakannya padaku” ucap Jia.
“Ah! Ini semua gara – gara Yon Hwa!” teriak Sehun frustasi.
“Kita dating saja kerumahnya,mungkin dia belum pergi” .
“Ne,kajja!” ajak Sehun.
Mereka segera berlari menuju mobil Sehun di parkiran dan berangkat menuju rumah Jinri.
***
Jinri berjalan pelan menuju mobilnya sambil membawa koper besar miliknya. Sebenarnya,ia sangat sedih harus pergi. Tapi,itu hanya akan membuat perasaanyya menjadi sakit. Terlebih hatinya.
“Eomma,kita naik pesawatnya jam berapa?” Tanya Jinri.
“Jam 10” jawab eomma.
“Lalu yang menjaga rumah kita siapa? Jung ahjumma?” tanyanya lagi.
“Ne”
Beberapa menit kemudian Jung ahjumma datang. Setelah pamitan dan Eomma berpesan beberapa hal kepada Jung ahjumma mereka berangkat ke bandara menggunakan taksi. Perjalanan menuju bandara memakan waktu hampir 2 jam.
Sehun langsung turun dari mobilnya setelah memarkirkan mobil itu didepan rumah Jinri. Ia berlari menuju halaman rumah dan langsung memencet bel rumah Jinri. Jung ahjumma keluar untuk melihat tamu yang datang.
“Annyeong” sapa Sehun.
“Ne,mau cari siapa?” Tanya Jung ahjumma.
“Jinri dimana sekarang?” Tanya Jia tanpa basa – basi.
“Anda temannya ya,Jinri baru saja berangkat menuju bandara” jawab Jung ahjummma yang hampir membuat Sehun dan Jia berteriak kaget.
“Mwoya? Jadi dia benar – benar pergi ke China?” teriak Jia.
“Ne” jawab Jung ahjumma.
“Mereka naik pesawat yang jam berapa?” Tanya Sehun panik.
“Jam 10 pagi” . Sehun segera melirik jam tangannya dan tersentak kaget.
“Ini sudah jam 8.30. Kita masih bisa menyusulnya. Kajja!”ajak Sehun dan berlari menuju mobilnya.
“Kami pergi dulu ahjumma. Gomawo” ucap Jia lalu menyusul Sehun menuju mobilnya.
***
Terdengar pengumuman dari speaker pesawat untuk penumpang jurusan China untuk segera menaiki pesawat. Jinri dan Eomma berjalan meninggalkan café lalu menuju tempat pemeriksaan tiket lalu masuk kedalam pesawat. Setelah perjalanan jauh menuju China akhirnya mereka sampai pada siang hari yang terlihat hampir menuju sore hari. Di bandara Luhan sudah menunggu untuk menjemput mereka. Selama perjalanan menuju rumah,mereka tak bicara apa – apa. Sampai di rumah Luhan langsung mengantar eomma ke kamarnya.
“Eomma istirahat ya,aku mau menunjukkan kamar Jinri” ucap Luhan.
“Ne”jawab Luhan lalu berjalan keluar menuju ruang tamu. Di sana,Jinri sedang duduk di salah satu sofa.
“Hey,aku ingin menunjukkan kamarmu” ucap Luhan. Jinri tak menanggapi ucapan Luhan,ia segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mengikuti Luhan. Mere berjalan menuju lantai 2. Di sana terdapat 3 buah kamar,1 kamar terletak di dekat tangga sedangkan 2 kamar lainnya berada di pojok ruangan.
“Ini kamarmu” ucap Luhan sambil membuka pintu kamar itu.
“Aku tidur di kamar yang dekat tangga saja” kata Jinri sambil berjalan menuju kamar yang di dekat tangga tetapi Luhan mencegahnya.
“Kamarmu bukan disitu,kau tak bisa menolaknya!”. Jinri hanya mendengus kesal lalu masukke dalam kamar itu.
“Kau ngapain masih disini?” Tanya Jinri ketus.
“Kamarku ada di depan kamarmu.kalau butuh apa – apa datang saja” ucap Luhan lalu turun ke bawah.
Eomma meminta Luhan untuk mengantarnya ke rumah sakit tempat Appa dirawat. Setelah itu,Luhan pulang lagi menuju rumahnya. Di rumah,ia menghampiri Jinri di kamarnya. Tanpa permisi ia segera masuk.
“Yak! Kenapa tidak ketuk dulu sebelum masuk!” teriak Jinri kesal.
Luhan tidak memedulikan teriakan Jinri,”Kau sudah makan siang?” tanyanya.
“Buat apa kau menanyakan hal itu?”
“Aku mau mengajakmu makan di luar,kebetulan aku sedang lapar”.
“Ya sudah” jawab Jinri akhirnya. Mereka pergi menuju sebuah restoran yang lumayan jauh dari rumah mereka. Luhan mengajak Jinri duduk di pojok restoran. Setelah pelayan datang mereka memesan makanan. Jinri tak berselera untuk makan,ia hanya memandang makanannya.
“Waeyo?” Tanya Luhan yang melihat Jinri hanya diam bergeming.
“Tadi kan aku sudah bilang,aku gak lapar” jawab Jinri dengan enggan.
“Ya,sudah. Sekarang kau mau kemana?” Tanya Luhan.
“Aku mau pulang saja,ini sudah hampir malam,nanti eomma bisa marah” ucap Jinri lalu segera bangkit dari duduknya.
“Eomma tak ada di rumah,ia di rumah sakit menjenguk Appa,eomma juga bilang mungkin akan menginap” ujar Luhan.
“ I don’t care,ayo pulang!”
“Ne”. Setelah membayar di kasir mereka segera pulang menuju rumah.
***
Di rumah,Jinri masuk ke kamarnya untuk mandi. Sebelumnya ia mengunci pintu kamar terlebih dahulu supaya Luhan tidak masuk secara diam – diam. Selesai mandi dan berpakaian Jinri segera melangkah keluar. Namun,ia terkejut ketika melihat Luhan berdiri di depan pintunya.
“ Kau,ngapain disini??” Tanya Jinri ketus. Luhan tak menjawa pertanyaannya,lalu ia berjalan mendekati Jinri. Jinri segera mundur perlahan. Oh,tidak. Jinri merasa dalam bahaya sekarang.
“Apaan sih Luhan!” bentak Jinri ketika Luhan mendorongnya hingga ia membentur tembok.
“ Kau mau kemana?” Tanya Luhan dingin,datar.
“ Bukan urusanmu! Awas! Aku mau pergi!”. Tetapi Luhan menahan bahunya,lalu mencium bibirnya. Karena terkejur,Jinri memejamkan matanya. Lalu,ia segera melepaskan bibirnya.
“ Kau memang aneh!” ucap Jinri lalu pergi keluar dari kamarnya.
“Hey,kau mau kemana?” Tanya Luhan lalu menyusulnya.
“ Aku mau ke rumah sakit”. “Biar kuantar”.
“ Tak usah!”. Tetapi Luhan malah menarik tangan Jinri dan menyuruhnya masuk. Terpaksa,Jinri mengalah.
***
Sehun memandang handphonenya dengan tatapan gusar. Ia sedang bingung dan resah sekarang. Jia yang duduk di sebelahnya menatap Sehun bingung.
“ Kenapa kau tidak telepon Jinri?” Tanya Jia.
“ Aku bingung”.
“ Sudah cepat telepon”. “Ne”. Sehun segera memencap nomor Jinri.
“Yoboseyo” ucap Sehun ketika Jinri menjawab panggilannya.
“ Ne…” balas Jinri.
“ Jinri-a. Aku Sehun. Sangeul chukkae Jinri”
“ Gomawo Sehun “
“ Jinri kau lupakan kejadian tadi pagi ya” kataku pelan.
“ Ne,gak – apa – apa “
“ Jinri-a,aku mau ngomong sesuatu sama kamu” ucap Sehun.
“ Ne,apa?” tanyanya. Belum sempat Sehun mengatakannya,sambungan telepon terputus.
“Jinria-a,Jinria-a?? Ah!” decak Sehun kesal.
“ Waeyo?” Tanya Jia penasaran.
“Sambungan teleponnya tiba – tiba terputus”.
***
Jinri merasakan tubuhnya memebeku ketika Sehun meneleponnya. Bahkan, namja itu mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Ternyata,ia salah kira,kejadian tadi pagi hanyalah kecelakaan yang disengajakan Yon Hwa. Mungkin,Jinri akan meminta kepada eommanya untuk pulang ke Korea.
“ Dari siapa?” Tanya Luhan. Tetapi,Jinri tetap asyik dengan Sehun. Luhan menjadi emosi dan segera merebut handphone itu dari Jinri,memutus sambungannya lalu melemparkan handphone itu ke jok belakang mobil itu.
“Luhan!” bentak Jinri kesal.
“Kau milikku dan tak ada yang boleh merebutnya dariku” balas Luhan dingin dan datar.
“ Kau kenapa sih,selalu mebuatku kesal! Aku mau pulang saja!”. Ia segera menga,bil handphone itu dan menelepon eommanya dan meminta pulang. Eomma sempat tak setuju tetapi Jinri tetap memaksanya. Dan,eomma membolehkan Jinri pulang.
“ Besok pagi aku akan pulang dank au harus mengantarkanku sampai ke bandara!” ucap Jinri senang karena ia akan bertemu dengan Sehun. Luhan hanya menatapnya kesal serta tak bisa berkata apa – apa. Ia hanya menampakkan wajah yang mengatakan terserah kau dan merelakan Jinri pergi.
***
Jinri sampai di Korea siang hari dan Sehun sudah menunggunya. Jinri berjalan canggung kearah Sehun.
“ Hi!” sapa Sehun ramah.
“ Ne,hi”.
“Sudah lama kita tak bertemu . Oh,ya aku ingin mengajakmu ke tempat favoritku”.
“ Ne” balas Jinri
Di sebuah pinggir pantai,Sehun memegang kedua tangan Jinri sambil tersenyum lalu berkata,
“ Jinri-a neol saranghae. Maukah kau jadi yeojachinguku?” Tanya Sehun.
“ Kau serius?” Tanya Jinri tak percaya.
“ Ne. I’m serious”.
“ Baiklah,aku mau…”. Belum sempat Jinri menyelesaikan ucapannya tetapi Sehun sudah langsung mencium bibirnya. Jinri memejamkan matanya dan membiarkan Sehun menciumnya semakin dalam.
***
Akhirnya selesai juga,mianhe kalau ceritanya kebanyakan dan agak aneh serta gaje. Gomawo yang udah baca dan memberikan komentar serta like. Terima kasih banyak! ^_^
