Ms. Lollypop and Mr. Cold Chap 3
Author: Miichanie
Title: Ms. Lollypop and Mr. Cold
Cast: -Oh Sehun
-Kim Cheonsa (OC)
-Park Minhee
-Exo-K
-Sehun and Cheonsa Parent’s
Other Cast: Find by yourself^^
Genre: School Life, Comedy, Romance .
Rating: PG-17 *baru naik ‘3’*
Length: 1700-Words
OwO
Sesampainya di Sungai Han..
Sehun dan Cheonsa sedang berlari-lari kecil di pinggiran Sungai Han. Sehun menggandeng erat tangan Cheonsa. Hingga Cheonsa merasa risih.
“Aiiishh.. Sehun! Kau mau buat tanganku merah eoh? Kau pikir aku anak anjing yang akan hilang!” omel Cheonsa. Sehun langsung melepas genggamannya dan pergi lebih dulu dari Cheonsa.
“Yak! Oh Sehun! Namja Pabo itu tidak habis akal untuk membuat diriku yang sudah rapuh (?) ini capek -_-.” Cheonsa lebih memilih bersandar di salah satu pohon ditaman itu. Saat sedang asik melihat-lihat, ia dikejutkan oleh 3 orang yeoja yang langsung melabraknya.
“Hei Yeoja Murahan!! Berani-beraninya kau ya, mendekati Sehun! Apa kau tidak tahu, bahwa ia adalah Calon Namjachingu-ku? Pergi kau, Yeoja Murahan!!” teriak salah satu dari mereka.
“Apa kau bilang? Sehun adalah ‘Namjachingu’-mu kan? Toh, dia sudah ada aku.” Balas Cheonsa sambil tersenyum remeh. Karena ia mengikuti kelas Wushu, ia sudah hampir bersiap dengan gaya kuda-kuda andalannya. Untung saja yeoja, bukan namja.
“Emangnya kau siapa dia hah?” tanya yeoja 1 laginya dengan marah.
“AKU ADALAH YEOJACHINGU RESMI DARI OH SEHUN!!” teriak Cheonsa. Ia sudah tidak tahan. Inikah perbuatan fans Sehun? Oh, mereka benar-benar gila seperti yang ia bayangkan. Dan…
DUAGH!
Yeoja yang pertama kali berteriak ke arah Cheonsa memukul keras pipi kiri Cheonsa. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya.
“Hanya itu? Ayo, lakukan sepuasmu.” Jawab Cheonsa sambil memandang mengejek keyeoja itu. Yeoja itu siap menampar pipi Cheonsa, yang tangannya langsung diambil Cheonsa. Cheonsa segera meninju perut yeoja itu hingga yeoja itu tersungkur kebawah.
DUAGHH!!
Orang-orang mulai ramai berdatangan. Begitu juga Sehun. Sebenarnya ia baru saja dari toilet, lalu melihat pemandangan yang sangat jelas. Cheonsa yang berdiri didepan 3 yeoja dan salah satunya tersungkur dibawah. Sehun berlari kencang menerobos kerumunan dan menghampiri Cheonsa. Saat warga mulai membawa yeoja itu kerumah sakit, Sehun membawa pulang Cheonsa dan menarik tangannya dengan sangat kencang hingga berbekas kemerahan.
“APALAGI?! SETELAH KAU PERGI MENINGGALKANKU DAN BERHADAPAN DENGAN INI SEMUA, APALAGI!” tanya Cheonsa dengan amarah yang memuncak. Ia sudah sangat muak dengan 3 yeoja centil itu. Ditambah Sehun.
“Kau tahu apa yang kau lakukan?” tanya Sehun dengan nada dingin dan penekanan di setiap katanya.
“Ya, aku tahu. Yeoja centil itu melabrakku dan meninju pipiku. Dan, 1 lagi. Ia mengatakan bahwa dirinya adalah yeojachingumu. Puas?” jawab Cheonsa. Air mata mulai mengalir dari matanya.
PLAKK!
Sehun menampar pipi kanan Cheonsa. Ia tidak tahu mengapa ia menamparnya. Air mata semakin deras dipipi Cheonsa. Cheonsa berlari meninggalkan Sehun yang terdiam. Dan, hujan deras pun mulai turun.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Setelah 1 jam berlari *ga capek neng?*abaikan*, Cheonsa menghampiri sebuah Gazebo ditaman kota. Ia terdiam. Ia lebih memilih memakan permen yang selalu tersedia di kantongnya. Sesaat kemudian, ia melihat seseorang yang berlari kearah Gazebo miliknya. Ia memicingkan mata. Sesampainya sosok itu di Gazebo Cheonsa, ia baru menyadari bahwa itu Sehun. Sehun dengan matanya yang merah, seperti orang yang sehabis menangis. Cheonsa memalingkan wajahnya kearah lain. Air matanya mendesak keluar, tapi ia tahan. Sehun memeluk tubuh mungil Cheonsa dari belakang.
“Mianhae, Jebal Mianhae.” Ucap Sehun menahan tangis. Ia akui bahwa ia hanyalah seorang namja cengeng didepan Cheonsa, bukanlah seorang Sehun yang terkenal dengan Image dinginnya. Sehun memutar tubuh Cheonsa. Ia menghapus darah yang mengalir disudut bibir Cheonsa.
“Aaww. Appoo..” ringis Cheonsa. Dengan sigap, Sehun mengecup pelan luka itu. Cheonsa menatap Sehun.
“Masih sakit?” tanya Sehun. Cheonsa menggeleng.
“Maafkan aku ne? Aku tadi ga sengaja nampar. Terus, kamu jangan dengerin yeoja aneh itu. Jebal Mianhae TmT.” Ujar Sehun. Cheonsa mengangguk dan menampilkan senyum 5 jari(?) miliknya.
“Tapi enak loh waktu aku ninju perutnya.” Ucap Cheonsa sambil cengengesan. Sehun hanya menggelengkan kepala. Cheonsa hendak mengambil permen disakunya. Saat meraba-raba, raut wajahnya berubah.
“OMOOOO!! KUNCI RUMAHKU HILANG!!” teriak Cheonsa.
“Bagaimana ini? Eomma dan Appa sedang di Jepang sebulan. Masa iya aku tidur didepan? Aish Sehun, bantu aku *-*” ucap Cheonsa.
“Gimana, kalau nginap dirumahku? Mumpung ada Eomma dirumah, jadi bisa ngobatin luka.” Tawar Sehun. Cheonsa hanya mengangguk pasrah. Saat hujan mulai reda, mereka mulai menyusuri jalanan kota itu. Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Mereka segera balik kerumah Sehun menggunakan Taxi. Karena kalau jalan kaki, mungkin gitu sampai dirumah bisa hilang deh kaki mereka/?.
At Sehun House *Ceilah bhs. Inggris :v*
Sehun dan Cheonsa masuk kedalam rumah dan disambut oleh Eomma Sehun.
“Omoo, Cheonsa kenapa bibirmu?” tanya Eomma Sehun melihat sudut bibir Cheonsa. Ia menyeka sedikit luka itu. Cheonsa menatap Sehun.
“Tadi dia ketabrak tiang yang ada pakunya. Makanya berdarah.” Jawab Sehun asal. Ia hanya mengelak. Masa ia, dia bilang ke Eommanya gini “Iya, tadi Cheonsa berantam sama anak cewek. Ditumbuk deh.” Kan ga Logik reader :3.
Cheonsa hanya mengangguk mendengar alasan Kurang Pintar dari Sehun. Eomma Sehun menggiring Cheonsa menuju ruang tamu dan mengambil kotak P3K.
“Aaaww.. Appo, Ahjumma.” Rengek Cheonsa.
“Selesai. Ngomong-ngomong, manggilnya jangan Ahjumma. Panggil aja Eommonim. Kan bentar lagi kamu jadi menantu Eommonim^^.” Tukas Eomma Sehun.
“Ne, Ahju- eh Eommonim^^.” Jawab Cheonsa.
“Ehm, Eommonim, Cheonsa boleh nginap disini gak? Tadi, kunci rumah Cheonsa hilang. Rumah Cheonsa lagi kosong.” Tanya Cheonsa ragu.
“Tentu saja boleh, sayang. Kamu tidur dikamarnya Sehun nanti ya. Eommonim pergi ke ke Busan dulu ya. Mau nengok teman Eommonim. Sehun, jaga Cheonsa. Jangan sampai Eomma lihat luka sedikit aja di Cheonsa.” Lalu, pergilah Eomma Sehun. Sehun pergi kelantai 2 dan menuju kamarnya. Sedangkan Cheonsa hanya bisa pasrah mengikutinya dari belakang.
“Nah, kau tidur dikasur. “ ucap Sehun.
“Terus, kau tidur dimana?” tanya Cheonsa.
“Dikasur lah.” Jawab Sehun enteng.
“Jadi, aku seranjang gitu samamu?!” pekik Cheonsa. Sehun hanya mengangguk pura-pura polos. Cheonsa mengacak rambutnya frustasi.
“Di. Sofa.” Ucap Cheonsa dengan penekanan.
“Ini kan kamarku. Kau saja :p” balas Sehun. Akhirnya, mau tidak mau, Cheonsa tidur dikasur bersama Sehun.
“Sehun, ada baju?” tanya Cheonsa nyengir. Sehun bergegas mengambil bajunya yang Paling kecil di lemarinya. Ia memberikan sebuah baju lengkap dengan celana bergambar panda berwarna pink. Tawa Cheonsa meledak.
“Tadi pagi sepeda pink, sekarang panda pink. Udahlah Hun, jujur aja.” Ujar Cheonsa sambil ketawa. Sehun hanya mendengus kesal. Cheonsa bergegas ke kamar mandi dikamar Sehun untuk ganti baju. 5 menit kemudian ia pun keluar, walau baju itu masih sedikit longgar.
Lalu, terdengar ketukan dipintu yang sangat unyu :3
Oppa? *Tok Tok Tok Tok Tok Tok*
Sulli boleh masuk gak?
Sehun segera membuka pintu. Ia mendapati Sulli, adiknya yang berumur 5 tahun sedang memegang boneka beruang berwarna Pink. Ia tersenyum sangat lebar, hingga Eye Smile miliknya terpampang dengan sangat jelas. Sulli memasuki kamar Sehun dan tersenyum ke arah Cheonsa. Cheonsa membalas senyum itu.
“Cheonsa noona ya?” tanya Sulli. Cheonsa mengangguk.
“Huwaah, Cheonsa noona cantik. Kok, noona mau sama Sehun Oppa yang jelek?” tanya Sulli polos. Cheonsa hanya tertawa dan mengacak rambut Sulli.
“Sulli mau ngapain kekamar Oppa?” tanya Sehun datar.
“Oh iya, hampir lupa. Besok kan ada acara di sekolah Sulli. Disitu, orang tua harus dibawa. Tapi karena Eomma sama Appa ga ada, mau gak kalau Oppa sama Noona yang gantiin? Soalnya, kalau saudara juga gak apa-apa. Mau yaa *-*” jelas Sulli. Sehun dan Cheonsa mengangguk.
“Makasih Noona! Oppa!” ucap Sulli riang sambil keluar dari kamar Sehun. Cheonsa melirik jam. Sudah pukul 12.
“Sehun..”
“Ya?”
“Lapar Hun T3T.” Ucap Cheonsa sambil nyengir.
“Aku ga pandai masak.” Balas Sehun sambil tiduran dikasurnya.
“Udahlah, aku tidur aja supaya hilang rasa laparnya.” Ujar Cheonsa sambil bersungut-sungut. Ia berbaring dikasur Sehun. Sehun ikut-ikutan tidur disampingnya. Sehun memeluk pinggang ramping Cheonsa dari samping.
“Ngapain meluk-meluk? -_-.“ Ucap Cheonsa sambil mencoba melepas tangan Sehun. Tetapi, karena Sehun terlalu kuat, akhirnya Cheonsa mengalah. Ia memejamkan matanya dan terbang ke alam mimpi.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
“Aish, jam berapa ini?” gumam Sehun yang kesadarannya belum pulih total. Ia sadar, ada hembusan nafas yang mengenai wajahnya. Barulah ia sadar, bahwa wajahnya dan wajah Cheonsa hanya berjarak 5 cm. Hidung mereka bahkan berdekatan. Sehun tersenyum melihat wajah polos Cheonsa saat tertidur. Tidak bisa ia pungkiri, bahwa umur Cheonsa yang sudah menginjak 18 tahun tetapi masih bersifat kekanak-kanakan. Pernah terjadi 1 hal yang sangat memalukan untuk Sehun.
Flashback On
Saat itu, Sehun sedang bersantai di kelas. Ia mendengarkan musik dari I-Pod dengan tenang. Tapi, ketenangan itu hanya sebentar saja.
“Huwaaaa… Hiks, Minhee jahat.” Cheonsa memasuki kelas dengan air mata yang sudah mengalir deras. Sehun mendekatinya.
“Ada apa?” tanya Sehun.
“Tadi Minhee gak mau kasih Bubble Tea-nya. Padahal Cheonsa cuma minta sedikit.” Adu Cheonsa. Sehun hanya melongo mendengar penjelasan Cheonsa. Hanya gara-gara Bubble Tea, Cheonsa bisa nangis? Oke, sekarang, Sehun tahu bahwa Cheonsa jugalah penggemar Bubble tea kelas Kakap sepertinya.
Flashback Off
Cheonsa menggeliat dari tidurnya. Sehun segera berpura-pura tidur.
“Sehun, masih tidur?” tanya Cheonsa polos. Padahal,jelas-jelas didepannya Sehun menutup matanya. Sehun menggeliat dan memeluk Cheonsa.
“Sehun, lepaskan.” Ucap Cheonsa pelan.
“Sehun.. sesak.”merasa diabaikan, Cheonsa kembali memohon.
“DIAMLAH!” merasa diganggu, akhirnya Sehun berteriak dan otomatis membuat Cheonsa diam. Ini adalah pertama kalinya dibentak oleh lelaki untuk Cheonsa. Ia ingin menangis namun ditahan. Sehun membuka matanya. Ia mengelus pelan pipi Cheonsa.
“Kau lapar kan? Kajja, kita makan direstoran bersama Sulli.” Ajak Sehun.
“Tapi, bajuku? Masa iya, udah mantep makan direstoran tapi bajunya piyama.” Rengek Sehun.
“Sebentar, kau tunggu disini.” Sehun keluar dan pergi melintasi jalanan padat Seoul. 15 menit kemudian, ia datang dan membawa sebuah plastik. Cheonsa mengambil plastik itu dan tercengang dengan apa yang dilihatnya.
“Gaun?” tanya Cheonsa. Sehun mengangguk dan bersiap mengganti bajunya. Cheonsa membawa baju itu kekamar mandi dan memakainya. Baju itu berwarna ungu selutut, bermotif panda dan bagian lengan yang tidak ada *ngerti?* Cheonsa keluar dari kamar mandi dan melihat Sehun sudah siap. Mereka memanggil Sulli dan menaiki mobil menuju restoran itu.
Di restoran..
Sehun, Cheonsa dan Sulli duduk di meja no.15. Restoran itu sangat ramai dan berkelas. Cheonsa melihat sekeliling dan, matanya berhasil menangkap sesuatu yang sangat dibencinya…
3 yeoja pengganggu tadi…
TBC
Ahaay, kelar juga dah nih chap *elap keringat. Disini, ada cast baru. Merekalah yang akan mengganggu kehidupan Cheonsa dan Sehun. Jadi, jangan mikir kalau ff ini selalu happy ending yak *ketawa evil.
Ngomong-ngomong, bentar lagi kan aku ujian, jadi untuk chap 4 agak lama. Mian :’( tapi aku janji, ff ini akan terus berjalan dengan baik.
Oke, see you at chap 4 guys! /Miichan/
