Title : Love, Kiss & Basketball
Author : Julia Hwang
Genre : Romance, School life, Fluff
Rating : PG15+
Leght : Oneshoot
Main Cast :
- Xi Luhan
- Park Chorong
Other Cast :
- Jung Eunji
- Park Chanyeol
- And other cast..
Disclaimer : Semua cast milik Tuhan dan orang tua mereka masing-masing. Mereka semua hanya di gunakan untuk kepentingan fanfiction semata. Jika ada kesamaan cast, itu hanya unsur ketidaksengajaan ! Jika ada kesamaan alur cerita berrati dia dan saya SEHATI ! ^^
Summary : “Aku menyukai seorang gadis yg kukenal
saat aku saja pindah di sekolah ini. Gadis yg mampu membuatku tak bisa berpaling darinya dan mencari cara apapun untuk mendekatinya.”
~Love, Kiss & Basketball~
“Xi Luhan, Xi Luhan, Xi Luhan!! Kenapa setiap orang membicarakan pria Beijing China itu! Apa dia begitu penting hah ?” Omel gadis cantik dengan poni dan rambut lurus panjangnya, Park Chorong.
“Ada apa lagi, Park Chorong ?” Tanya Eunji yg sedang melakukan proyek (?) kecilnya di samping Chorong. Ia berkali-kali menggelengkan kepalanya mendengar omelan sahabat tercintanya dengan topik yg sama setiap harinya, karena Xi Luhan. Seorang pria tampan pemain basket paling handal incaran gadis-gadis di sekolah mereka. Dan itu yg membuat seorang Park Chorong membencinya.
“Eunji-ah..” Panggil Chorong dengan lirih dan langsung menoleh ke arah Eunji di sampingnya.
Eunji langsung menoleh lemas ketika Chorong sudah mengaitkan lengan pada lengannya seperti anak kecil yg merengak meminta susu pada ibunya. Ia langsung menghela nafasnya berat.
“Dengar! Dia tidak seburuk yg kau pikir! Dia baik, sopan dan pintar, tapi kenapa kau begitu membencinya ?” Tanya Eunji dan Chorong langsung mengerucutkan bibirnya kesal.
Chorong langsung menoleh kesal ke arah lapangan basket dari arah kantin dan langsung menunjuk tepat ke titik yg ia tuju “Dia!” Tunjuknya ke arah Luhan. “Si Beijing China itu adalah pria paling menyebalkan di antara pria-pria lain! Apa kau lupa ? Dia mempermalukanku di depan semua murid satu sekolah ini dengan mengkritik cara berpakaianku! Sampai sekarang aku masih tidak terima di permalukan olehnya!! Cih! Memangnya siapa dia, Dasar pria gila!”
Park Chorong seorang gadis cantik yg terkenal sangat tangguh di sekolahnya. Semua murid sudah mengetahui kebenciannya terhadap Xi Luhan, pria tampan pindahan dari Beijing China itu. Sejak insiden beberapa waktu lalu, saat Luhan dengan sukses membuat Chorong malu dan di tertawakan satu sekolah olehnya hanya karena omongan pedas Luhan mengkritik cara berpakaian Chorong yg kata Luhan sangat menjijikkan di matanya. Dan mulai sejak itu, kedua kubu ini saling menyerang dan tidak pernah akur satu sama lain. Tidak ada yg berani mendekat saat mereka sudah beradu mulut. Menjauhlah atau kau ingin melihat dua macan mengamuk di saat yg sama.
Luhan dan Chorong memang sangat populer di kalangan murid-murid Seoul High School. Keduanya sama-sama pintar dan cerdas, yg satu sangat hobby bermain basket sedangkan yg satunya lagi sangat suka bernyanyi. Dan keduanya selalu bersaing untuk menduduki posisi pertama di sekolah dan di kelas (mereka satu kelas).
Eunji dengan cepat menurunkan tangan Chorong yg masih menunjuk ke arah Luhan dan mulai panik dengan kata-kata Chorong yg terlihat sedikit menyindir dan sedikit berteriak juga membuat semua orang menatap merea berdua sekarang.
“Huss.. Sudahlah. Lebih baik kau lupakan dan kita pergi. Perasaanku sudah tidak enak disini!” Kata Eunji langsung meninggalkan Chorong sendiri di kantin sambil cengengesan.
“Ya! Eunji-ah! Jung Eunji! Mau kemana, hey!” Teriak Chorong memanggil sampai Eunji hilang di balik kelas.
“Aiisshh.. Dasar menyebalkan!”
-***-
Seperti biasa saat ada jam kosong di kelas, Chorong selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi perpustakaan. Setiap yg melihat pasti berpikir Chorong adalah gadis yg pintar, tapi jika mereka tau tujuan utama Chorong pergi ke perpustakaan adalah untuk tidur sejenak. Sooman ahjussi, sang penjaga perpustakaan bahkan sudah mengetahui kebiasaan gadis cantik itu dan ia selalu mengijinkannya.
Chorong langsung mengambil tempat favoritenya, di pojok rak buku khusus novel-novel remaja dengan meja dan bangku yg terletak dekat jendela. Membuat suasana jadi semakin nyaman untuk tidur, begitu kata Chorong.
Ia mengambil satu novel tebal (sebagai penyamaran) dan mulai tertidur dengan lelapnya sambil mendengarkan lagu dari headset yg terpasang di telinganya.
Suasana perpustakaan cukup sepi karena sekarang masih jam pelajaran, hanya ada 3 murid yg salah satunya Chorong yg berada disana.
“Selamat siang ahjussi..” Sapa seorang pria yg baru saja masuk ke dalam perpustakaan.
“Luhan, tumben kau kesini. Tidak ada pelajaran ?” Tanya Sooman ahjussi melihat pria itu adalah Xi Luhan, pria Beijing China seperti julukan Chorong untuknya.
“Hari ini jam pelajaranku kosong, jadi aku lebih baik kesini daripada ribut di dalam kelas. Aku kesana dulu ahjussi.” Kata Luhan sambil berpamitan dengan Sooman ahjussi dan mulai masuk ke dalam perpustakaan.
Luhan mengunyah permen karet sambil terus berkeliling melihat-lihat buku di dalam sana. Ia juga beberapa kali membuat gelembung dari permen yg ia kunyah. Sampai ia berhenti di satu temapt yg menurutnya menarik dan duduk disana. Tepat di depan Chorong yg masih tertidur.
Posisi tidur Chorong menghadap ke arah jendela, jadi ia tak akan menyadari Luhan sekarang duduk di depannya sambil menahan tawa.
Luhan terus berdiam diri disana sambil menatap Chorong yg masih tertidur, ditemani permen karet yg tak pernah habis ia kunyah. Chorong membalik posisi tidurnya dan sedikit menggeliat, membuat Luhan sudah tidak bisa menahan tawanya lagi dan cekikikan pun keluar dari mulutnya. Chorong yg mendengar walaupun tidak jelas langsung membuka matanya heboh dan mendapati pria yg paling ia benci saat ini sudah berada di hadapannya dengan menahan tawa.
“Ya! Apa yg kau lakukan di.. Hmmpp.. hmmpphh..” Kalimat Chorong terhenti saat dengan cekatan Luhan membekap mulutnya dengan panik. Bagaimana tidak, Chorong berteriak sangat keras di tempat sehening perpustakaan ini. Jika ada yg mendengar selain Sooman ahjussi, mereka tidak akan segan mengutuk Chorong maupun Luhan.
“Ya! Bisakah kau kecilkan suara cempreng panci mu itu ? Kau tau ini perpustakaan ? Aku tidak akan melepasmu jika kau masih berteriak seperti itu lagi!” Luhan mulai menasehati Chorong yg berada di sampingnya dengan masih mendekap mulutnya. Chorong hanya mengangguk sekilas dan berusaha melepas dekapan Luhan padanya. Dan akhirnya Luhan mengalah.
Baru saja Chorong kembali membuka mulutnya dan mengomel, Luhan lebih dulu memberikan isyarat agar Chorong mengecilkan suaranya.
“Hey kau! Sejak kapan kau disitu dan memandangku yg sedang tidur hah ? Apa kau ingin mempermalukanku lagi ?” Luhan hanya tersenyum kecut mendengar kalimat Chorong padanya. Ia tidak menghiraukan ucapan Chorong dan sibuk kembali mengunyah permen karetnya.
“Dengar, gadis panci, ini adalah perpustakaan dan tempat umum, siapa saja boleh masuk ke dalam sini dan duduk di manapaun yg ia suka. Jadi apa masalahmu, aku hanya ingin duduk disini, dan jangan terlalu percaya diri, siapa juga yg sedang memandangmu tidur. Tidak masuk akal!” Sindir Luhan tak kalah menyakitkan dari Chorong. Gelombang amarah sudah memuncak di ubun-ubun Chorong bersiap untuk meledak. Ia heran, kenapa pria di hadapannya ini suka sekali mencari masalah dengannya.
“Dan kau tau, Park Chorong-ssi! Kita terkenal sebagai couple yg paling disegani di sekolah karena ketidak akuran kita. Apa kau senang ?” Tanya Luhan masih menatap Chorong dengan senyum evilnya dan sedikit mendekatkan wajahnya di depan Chorong.
Chorong langsung melipat tangannya dan berbalik menatap Luhan tajam, tanpa di duga ia juga mendekatkan wajahnya pada Luhan. Mata mereka bertemu dan saling menatap tajam satu sama lain.
“Tentu saja! Penyebab utama ketidakakuran kau dan aku adalah hal bodoh yg kau buat dan membuatku memBENCImu sampai sekarang! Kau mengerti ?” Desis Chorong tajam dan sedikit menekankan kata ‘Benci’ pada Luhan.
“Hahahaha…”
Luhan hanya tertawa dan membuang permen yg di kunyahnya tadi membuat Chorong mengerutkan keningnya. Setelah itu tanpa disadari Luhan bangun dari kursinya dan berjalan dengan senyum seperti seorang psikopat membuat Chorong bergidik ngeri melihatnya. Luhan terus mendekat sedangkan Chorong terus memundurkan tubuhnya hingga membentur dinding yg berada di belakangnya. Keringat dingin mulai jatuh dari pelipisnya, tapi demi harga diri Chorong menghilangkan rasa gelisahnya dengan mengangkat dagu tinggi-tinggi seperti ingin menantang Luhan.
Wajah mereka sudah sangat dekat satu sama lain. Tidak ada yg berniat melepaskan tatapan membunuh dari keduanya. Tanpa di duga kembali, Luhan melingkarkan lengannya pada pinggang Chorong dan memajukan tubuhnya agar makin mendekat padanya. Chorong hanya bisa diam dan shock dengan perlakuan Luhan padanya saat ini. Ia ingin sekali mengomel tepat di wajah Luhan, tapi tenggorokannya seperti tercekat dan kehabisan kata-kata. Tidak ada yg bisa Chorong lakukan selain menatap Luhan dengan wajah shock dan takutnya.
Luhan menyondongkan kepalanya mendekat tapi Chorong dengan cepat berpaling dan membuat Luhan tersenyum kembali. “Bagaimana jika aku melakukan ini padamu ?” Dengan separuh nafas Chorong menoleh kembali pada Luhan dengan mata membelalak lebar. Ia menatap lekat manik mata Luhan yg berada tepat di hadapan matanya.
“Apa kau masih akan membenciku, Park Chorong-ssi ?”
Dengan satu gerakan , Luhan melingkarkan lengan kanannya di tengkuk Chorong, menarik dan mencium lembut gadis itu. Tersengat listrik, begitu yg Chorong rasakan sekarang saat Luhan berani mencium dan mencuri first kissnya. Chorong terus memarahi dirinya dalam hati karena tidak bisa berkata apa-apa lagi pada Luhan. Ia hanya diam sedangkan Luhan terus menikmati (?) bibirnya dengan lembut. Setelah beberapa saat, Luhan melepas ciuman hangat mereka dan tersenyum menatap Chorong. Ia juga melepas lengannya dari pinggang Chorong dan mengacak pelan rambut gadis itu.
“Hahaha.. Neomu kyeopta!” Kata Luhan sambil berbalik ingin pergi. Setelah jarak mereka sudah tidak sedekat tadi, Luhan kembali berbalik dan melambaikan tangannya pada Chorong.
“Aku harap kau bisa tidur malam ini! Annyeong~” Pamitnya dan menghilang dari balik pintu perpustakaan.
Kepergian Luhan tetap membuat Chorong tidak berkutat dari tempatnya berdiri. Wajahnya masih sangat shock dan ia terus memegang jantungnya yg berdegup dengan kencang. Satu hal yg bisa Chorong nilai dari Luhan, pria itu seperti mempunyai 2 kepribadian. Disisi lain ia begitu menyebalkan terutama saat berhadapan dengan Chorong, tapi disisi yg satunya Luhan terlihat berkharisma dan penyayang, dia sangat pandai membuat seorang wanita luluh akan perlakuannya, sangat jauh berbeda dengan sifat sebelumnya, itulah yg saat ini Chorong rasakan.
-***-
“Park Chorong!! Kau tidak sekolah ??” Teriak Chanyeol sambil terus mengetuk pintu kamar Chorong. Chorong hanya bisa mendengus dan menggeliat di ranjangnya.
“Diamlah oppa!! Kau mengganggu tidurku!!”
“Sudah 3 hari kau tidak sekolah dengan alasan sakit yg tidak jelas, sebenarnya ada apa denganmu ?” Kembali Chanyeol bertanya karena merasa tidak puas dengan jawaban Chorong sebelumnya.
Sudah 3 hari Chorong tidak masuk sekolah sejak insiden ciumannya yg tidak di ketahui orang-orang bahkan sahabatnya sendiri, Jung Eunji membuatnya sempat merasakan demam tinggi dan harus istirahat selama 2 hari. Tapi saat hari kedua ia sembuh, ia malas kembali ke sekolah karena satu, ia sangat malas bertemu Pria Beijing China, Xi Luhan.
“Ya! Aku masih sakit, biarkan aku tidur oppa!” Kembali Chorong tak terima dan membalas Chanyeol tak kalah kesalnya.
“Sakit ? Kau sudah sembuh kemarin dan sekarang sudah waktunya kembali bersekolah. Kau tidak bisa membohongiku, Park Chorong!”
Tiba-tiba setelah mengucapkan kalimat terakhirnya pintu terbuka tanpa perintah dan terlihat disana wajah Chorong yg sedang menahan amarah pada Chanyeol saat ini. Ia menatap tajam Chanyeol yg sekarang tersenyum menatapnya.
“Pergilah! Aku akan bersiap-siap!” Perintah Chorong yg hanya di balas anggukan dan kedipan mata dari Chanyeol.
“Itu baru namanya adikku.”
.
.
.
.
Lusa depan sekolah Seoul High School akan mengadakan turnamen basket tahunan. Tim basket sekolah mereka yg ketuanya adalah Xi Luhan terpaksa harus meluangkan waktu belajarnya untuk terus berlatih sepanjang hari. Chorong dengan wajah yg malas dan tertekuk melewati gedung olahraga dan entah kenapa dewi fortuna sedang tidak ada padanya, tiba-tiba saja Luhan memanggil dan menghentikan langkahnya.
Chorong hanya diam dan menunduk, ia nampak gelisah saat sekarang Luhan sudah berada di hadapannya dan menyapanya. Tidak ada yg pernah melihat kejadian ini sebelumnya, Luhan dan Chorong yg terkenal tidak pernah akur di manapun mereka berada sekarang nampak memperhatikan satu sama lain. Begitulah yg di pikirkan teman-teman satu tim Luhan yg melihat fenomena ini.
“Hei..” Sapa Luhan saat ia baru saja sampai di hadapan Chorong. Chorong hanya mengalihkan perhatiannya dan sedikit menoleh sambil tersenyum kikuk pada Luhan.
“Kudengar kau sakit selama 3 hari hmm.. apa sekarang kau baik-baik saja ?”
Bodoh! Kata-kata itu terus Chorong sebutkan dalam hatinya. Betapa bodoh pria Beijing China di hadapannya kini. Kenapa dia harus bertanya pertanyaan yg membuatnya mati kutu sekarang. Bingung, Chorong bingung apa yg harus ia katakan. Ia sebenarnya gugup, jantungnya terus berdegup kencang setiap mendengar kata-kata yg keluar dari mulut Luhan.
Sampai saat ini Chorong sangat enggan menatap mata Luhan. Ia hanya terus mengangguk tanpa berbicara sepatah kata apapun.
“Hmm.. Sudah hampir masuk kelas. Aku pergi dulu!” Akhirnya selama beberapa detik tidak berani bicara, akhirnya Chorong memberanikan diri mengeluarkan suaranya dan langsung menunjuk jam tangan yg melingkar manis di pergelangan tangannya pada Luhan. Setelah mendapat persetujuan dari Luhan gadis itu langsung beranjak pergi dengan langkah cepat.
Dan satu hal lagi, Chorong sejak dulu sangat membenci kata-kata ini. Ia tak pernah percaya kata-kata ini akan datang padanya dan ia rasakan sekarang pada seorang pria yg ia benci sejak dulu. Tapi Chorong tidak bisa menyanggahnya lagi, saat bertemu dengannya, mendengarnya bicara, mencium aroma tubuhnya Chorong menyadari bahkan ia kesal akan hal ini bahwa.. Ia menyukai Xi Luhan.
-***-
Sudah beberapa hari sekolah Chorong tidak dihiasi keributan dari dua insan yg saling membenci lagi, Chorong dan Luhan. Chorong sekarang menjelma menjadi gadis pendiam dan sangat jarang untuk berbicara, sedangkan Luhan masih sibuk dengan turnamen yg sekarang akan di laksanakan siang hari di gedung olahraga. Sudah beberapa hari juga, Chorong masih menyimpan rasa sukanya pada Luhan, semakin dilihat Luhan juga sering berpapasan dengannya tapi dengan cepat Chorong pasti akan menjauh. Ia takut bertemu Luhan.
“Kau baik-baik saja ?” Tanya Eunji saat ia baru saja dari kantin dan menemui Chorong dengan wajah tertekuk.
“Aku selalu baik.” Jawab Chorong pendek.
“Kudengar saat berakhirnya turnamen, Luhan akan memperkenalkan gadis yg ia suka.”
Chorong langsung terlonjak dan menatap Eunji heboh “Benarkah ?”
“Wae ? Kenapa kau terlihat sangat antusias ? Hah.. Apa kau cemburu Park Chorong ? Kau menyukai Xi Luhan kan ?”
Chorong langsung menjitak kepala Eunji karena omongannya yg ceplas ceplos itu. Ia kembali diam dan sepertinya pupus sudah harapannya pada Luhan. Hatinya seakaan hancur berkeping-keping. Berarti selama ini ia hanya gadis bodoh yg mengharapkan seseorang yg tak akan mungkin bisa bersamanya.
“Kau akan menonton pertandingan itu ?” Tanya Eunji kembali sambil menatap Chorong penuh harap.
“Sepertinya tidak!”
~Love, Kiss & Basketball~
Turnamen basket tahunan sekolah Seoul High School akan dimulai sebentar lagi. Gedung olaharaga yg luas itu bahkan sudah penuh sesak dengan para penonton yg akan menonton pertandingan akbar ini. Dan satu hal lagi, Luhan akan mengenalkan gadis pujaannya jikalau mereka menang saat pertandingan.
Eunji memaksa Chorong untuk ikut menonton, tapi sempat di tolak mentah-mentah oleh Chorong takut ia akan sakit hati nantinya. Bahkan sebelumnya suhu badannya kembali hangat dan membuat Eunji panik, tapi Chorong bilang tidak akan terjadi apa-apa dengannya.
Chorong memperlambat langkahnya di kala gedung olahraga sekolahnya sudah terlihat. Eunji sudah mendahuluinya karena ingin mencari kursi kosong untuk ia dan Chorong duduki nanti. Pikiran gila muncul saat ia berbalik arah dan hendak kabur, tapi lagi-lagi pria Beijing China itu sudah lebih dulu berada di belakangnya sambil terkekeh dan menggaruk tengkuknya.
“Ya! Kenapa kau masih disini ? Bukankah pertandingan akan segera di mulai ?” Tanya Chorong bingung dan setengah gugup pada Luhan.
Luhan hanya tersenyum menatap Chorong “Hmm.. Apa kau tidak akan menonton pertandingannya ?”
Chorong mendongak menatap Luhan seakan mencari tau apa arti dari pertannyaan pria itu padanya “Oe ? Ngg.. Sebentar lagi aku menyusul! Aku ingin keluar sebentar.. hmm.. mencari cemilan! Ya mencari cemilan hehehe”
Mereka berdua tertawa dan kembali membisu sampai tiba-tiba teman satu tim Luhan memanggilnya.
“Park Chorong-ssi ?” Panggil Luhan sebelum ia benar-benar pergi.
“Ya ?”
“Maafkan aku.” Kata-kata Luhan seakan mengingat kembali kejadian beberapa hari lalu saat mereka berdua berciuman disana. Chorong hanya terpaku menatap pria yg sekarang sering tersenyum padanya itu.
“Maafkan untuk semua kesalahan yg pernah aku perbuat padamu.” Tambahnya lagi. Chorong kembali diam.
“Dan.. aku sangat berharap kau akan menonton pertandinganku!”
Hampir 10 detik Chorong hanya bisa diam sampai Luhan sudah tidak berada di hadapannya lagi. Ia langsung menggelengkan kepalanya keras-keras dan menatap gedung olahraga di hadapannya dan berkali-kali ponselnya berdering memanggil, itu pasti Eunji. Butuh waktu lama Chorong mencerna satu persatu kalimat yg Luhan ucapkan padanya. Apakah itu tulus atau hanya sekedar memperbaiki hubungan mereka saja. Tiba-tiba saja langkahnya melangkah maju hingga masuk ke dalam arena gedung olahraga.
.
.
.
Beberapa murid Seoul High School sedang menikmati pesta kecil-kecilan yg di buat Luhan atas kemenangan mereka tadi di turnamen basket. Mereka merayakannya dengan penuh suka cita di aula sekolah. Chorong ikut bergabung tapi hanya sebagai penonton saja, karena dari awal ia memang tidak berniat ikut. Tapi karena Eunji, ia tidak bisa menolaknya.
“Teman-teman aku akan mengumumkan sesuatu!” Tiba-tiba suara Luhan menggema di aula saat ia berteriak di tengah-tengah pesta membuat semua mata tertuju padanya.
“Sekarang saatnya!” Setelah Eunji selesai mengucapkan kalimatnya, Chorong langsung bangun dari duduknya dan beranjak akan pergi. Tapi langsung di tahan oleh Eunji dan menatapnya bingung.
“Aku ada les, jadi aku harus pulang!” Kata Chorong berbohong dan langsung mendapat tatapan tajam dari Eunji. Chorong sudah tau apa yg akan Luhan umumkan pada mereka semua, dan itu pasti akan membuat hatinya tambah sakit. Jalan keluarnya adalah segera pergi jauh dari tempat itu.
“Aku menyukai seorang gadis yg kukenal saat aku saja pindah di sekolah ini. Gadis yg mampu membuatku tak bisa berpaling darinya dan mencari cara apapun untuk mendekatinya.”
Sorak sorai kembali memenuhi aula saat kata-kata Luhan sukses membuat mereka semua membuka telinga leba-lebar. Kecuali Chorong yg harus menerima kenyataan pahit ini dan lebih fokus memainkan game yg berada di ponselnya (karena ia tak jadi pergi karena Eunji lagi)
Luhan menarik nafas panjangnya “Gadis itu ada disini bersama kalian! Dan kuharap ia mau menemaniku berdiri disini sebentar saja.”
Belasan pasang mata saling memandang satu sama lain dan mencari-cari siapakah gadis yg di maksud Luhan.
“Park Chorong..” Panggil Luhan dan sukses membuat semua pasang mata itu menoleh pada gadis yg sekarang terlihat bingung dengan situasi di hadapannya saat ini.
“Maukah kau menemaniku sebentar disini ?”
Mata Chorong langsung melebar dan kembali jantungnya berdegup dengan kencang saat Luhan memintanya untuk maju ke depan bersamanya. Eunji dengan antusias langsung menarik Chorong dan membawanya ke hadapan Luhan.
Chorong masih saja bingung saat Luhan melambaikan tangan dan seketika memegang tangannya. “Aku tidak tau mengapa, saat aku bertemu denganmu aku sangat menyukai cara kau menatap seseorang. Penuh dengan rasa kasih sayang di dalamnya membuatku jatuh cinta seperti ini padamu, Park Chorong!”
Sekali lagi, Chorong ingin sekali pingsan saat itu juga dan menahan malu saat semua murid menyorakinya dan Luhan.
“Maka dari itu aku selalu mencari masalah denganmu, kenapa ? Itu untuk menarik perhatianmu—“
“Tunggu! Aku tidak me—“
“Kumohon jangan di potong dulu!”
Kata Luhan terlihat kesal saat Chorong tiba-tiba memotong kalimatnya. “Aku menyukaimu! Aku menyukaimu, Park Chorong!”
Akhirnya saat itu tiba, Luhan ternyata memilik perasaan yg sama jauh sebelum Chorong menyukai pria itu. Chorong tak habis pikir selain bergembira dalam hati. Entah kenapa ia ingin sekali memeluk pria itu tapi tak bisa.
“Maukah kau menjadi kekasihku ?”
Waktu seketika berhenti setelah Chorong mengetahui bahwa Luhan bukan hanya menyukainya, tapi langsung menyatakan perasaannya saat itu bahkan di depan teman-teman mereka yg sekarang nampak shock dan tak habis pikir.
Chorong masih diam dengan tangan yg terus di genggam Luhan. Tanpa ia sadari ia mengangguk. Dan apa yg terjadi lagi ? Luhan langsung memeluknya dengan erat dan mengucapkan beberapa kali rasa terima kasih pada Chorong.
“Hey.. Couple kebanggan kita akhirnya mendapatkan kebahagiannya! Chukkae Chorongie~! Kalian memang sangat serasi!” Teriakan Eunji sukses membuat Chorong malu setengah mati dalam dekapan Luhan. Luhan hanya bisa tersenyum dan tertawa mendengar untaian kata-kata dari beberapa temannya saat ini.
“Saranghae, Park Chorong~!” Bisik Luhan tepat di telinga gadis itu dan mencium lembut pipinya.
“Nado saranghae, Xi Luhan~!”
.
.
.
-END-
Thankyou for EXO Fanfiction yg udah bersedia ngepost ff saya ini ^^ Ini ff pertama yg di post di sini, jadi jangan lupa RCL nya dari para readers :* Ini juga sudah pertama di post di blog pribadi saya disini dan di dedikasikan untuk ulang tahun EXO Luhan ^^
Oke mungkin itu aja and See you~
-Julia Hwang-