Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

A Little Too Not Over You (Chapter 1)

$
0
0

~A Little Too Not Over You~

 

Author : Code_B (Ganti ID)

Length : Chapter

Genre : Romance, Marriage Life

Main Cast : > Xi Lu Han  > Kim Ah Yeon

Rate : PG-13

 

Twitter : @Sayang_Luhan

FB : BertyHan

 

Disclaimer : This Fanfiction is Mine. No Plagiat,No Silent Readers and No Bash!! Oke. And Don’t Forget to RCL ne ? R to the C to the L RCL~~  FF ini terinspirasi dari beberapa FF.

 

THANKS TO ADMIN!!! :D

 

I Hope you Like This FF Guys ;)

 

@-_-_-_-_-_-_-_-_-_-@

 

06.00 AM

 

KRIING…. KRING…

 

Bunyi alarm weker yang sangat nyaring itu membuat seorang yeoja yang masih bergelut dengan selimutnya merasa terusik. Masih dengan mata terpejam yeoja yang diketahui bernama Kim Ah Yeon ini mulai meraba-raba meja yang ada disebelah ranjangnya dan mengambil jam wekernya. Setelah mematikannya, Ah Yeon terdiam sebentar. Ia merasakan hembusan nafas seseorang dilehernya dan sebuah kaki yang menindis badannya.

 

Aish pasti ini Ah Ri eonni… Kenapa dia tidur dikamarku ?

 

“Eonni ireona… Sudah pagi”

 

“……..”

Merasa tak diberi respon. Ah Yeon pun mulai memukuli badan orang itu yang tertutupi selimut.

 

“Eonni! Ireona! Ya! Kenapa eonni ada dikamarku ?!”

 

“Aish mwoya ??”

 

Ah Yeon terlonjak kaget saat mendengar suara berat tadi. Setahunya suara kakak perempuannya tidak berat seperti itu. Ah Yeon mulai merasakan firasat yang buruk.

 

Kenapa suara eonni menjadi seperti itu ? Atau jangan-jangan….

 

Perlahan dari bawah selimut muncul wajah seorang namja yang mungkin masih setengah sadar. Wajah namja berambut pirang itu juga kusut. Namja ini masih belum menyadari ada seseorang disampingnya yang sedang menatapnya dengan pandangan membunuh.

 

“Kyaaaaaaaa!! Ya! Namja busuk! Kenapa kau ada diranjangku eoh ?! Dasar tidak tahu diri!! Pergi kau!” teriak Ah Yeon. Ah Yeon mulai memukuli namja ini dengan brutal. Namja ini langsung sadar sepenuhnya.

 

“Ya! Ya! Ya! Berhenti memukuliku! Hey… Aku juga tidak tahu mengapa aku disini!”  Namja ini berusaha untuk mengelak dari pukulan Ah Yeon yang memang lumayan keras.

 

“Pembohong!”

 

CKLEK

 

“Eh anak kita sudah bangun” Dua sosok yeoja paruh baya memasuki kamar Ah Yeon dengan senyum mengembang. Sontak dua anak itu mengalihkan pandangannya.

 

“EOMMA ?!”

 

“Eomma… Kenapa eomma disini ? dan juga… Kenapa aku juga disini bersama kacang busuk ini ?” Namja ini melirik seorang yeoja disampingnya. Ah Yeon melotot pada namja itu tapi tak diperdulikan olehnya.

 

“Kau bilang apa ?!”

 

“Kenapa Luhan-ah ? Kaget ? Hahahahaha Aku dan eomma Ah Yeon yang merencanakan ini. Kalian akan menikah pagi ini. Kita sudah mempersiapkan segala hal tanpa kalian ketahui” Ucap eomma Luhan tenang.

 

“WHAT ??!! Eomma! Shireo!!” teriak Ah Yeon. Ini benar-benar mendadak. Bagaimana bisa eomma mereka merencanakan ini tanpa persetujuan mereka ? Benar-benar gila. Lagipula Ah Yeon dan juga Luhan masih belum siap menikah diumur mereka yang masih muda ini.

Dalam hal ini, Ah Yeon yang paling bimbang. Ia sudah mempunyai kekasih, namanya Jongin. Ia sudah bersama Jongin selama 2 tahun. Ia harus bilang apa sama Jongin jika ia dijodohkan dan akan menikah ? Ahh… Ah Yeon mulai merasa pusing.

Entah bagaimana tentang Luhan… Namja imut itu juga sama frustasinya dengan Ah Yeon. Berkali-kali ia mengusap wajahnya. Namja berumur 24 tahun ini memijat pelipisnya pelan. Apakah ini karma untuknya ?

 

“Aku tidak mau eomma! Kekanakkan sekali… ” bantah Luhan kesal. Eomma Luhan mendekati Luhan dan memukul kepala anaknya lumayan keras.

 

“Aw! Eomma!” ringis Luhan pelan. Namja itu merebahkan dirinya diranjang Ah Yeon dan memejamkan matanya sebentar. Dan sejak tadi Ah Yeon hanya bisa terdiam, mungkin ia shock.

 

“Issh Mau tidak mau.. Kalian harus MAU! Titik! Dan apa kau bilang tadi ? Kekanakkan ? Kau harus bertanggung jawab rusa kecil atas perbuatanmu itu kepada Ah Yeon! Eomma tidak mau mempunyai anak yang tidak mau bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Lagipula eomma dan appa sangat ingin kau menikah dengan Ah Yeon. Kita akan sangat bahagia jika kau menikah dengan Ah Yeon. Sudah sana cepat mandi!” Eomma Luhan menarik-narik tangan anaknya supaya beranjak untuk mandi.

 

“Ah malas” ucap Luhan santai. Sontak membuat eomma Luhan melotot pada anaknya. Eomma Luhan menjewer telinga kanan anaknya lumayan keras.

 

“Aduh! Aw! Eomma.. Sakit!”

 

“Acara pernikahan kalian akan dilaksanakan jam 10 nanti” ucap eomma Ah Yeon. Ah Yeon memutar matanya malas. Ia benci ini.

 

“Mimpi apa aku semalam ?” ujar Ah Yeon dengan nada yang menyedihkan. Ia melirik Luhan yang ternyata juga sedang menatapnya. Lalu ia mendengus malas. Hari ini adalah hari yang terburuk bagi mereka berdua.

 

“Cepat mandi Luhan-ah!” Eomma Luhan menyeret tangan anaknya untuk segera mandi.

 

“Iya eommaku sayang yang paling cerewet!”

 

Setelah eomma Luhan dan Luhan keluar, sekarang tinggal Ah Yeon dan eommanya dikamar.

 

“Ah Yeon-ah cepatlah mandi!” bukannya menuruti, Ah Yeon malah merebahkan badannya diranjang lagi. Eomma Ah Yeon berkacak pinggang didepan anaknya.

 

‘Anak ini juga susah diatur’ batin eommanya.

 

“Kalau kau tidak mau, Kau akan kunikahkan dengan Yong Jin!”

 

Ah Yeon melebarkan matanya saat mendengar nama itu. Dinikahkan dengannya ? Yong Jin si anak gendut dan menyeramkan itu ? Oh tidak.. tidak.. tidak. Ah Yeon akan menenggelamkan dirinya di Sungai Han jika itu terjadi. Jika disuruh pilih antara Luhan atau Yong Jin. Tanpa berpikir lebih panjang, Ah Yeon akan memilih Luhan. Yah, walaupun namja itu sangat menyebalkan.

 

“Ah… Baiklah eomma… Ah Yeon pasrah saja” Ah Yeon akhirnya dengan lesu berjalan menuju kamar mandi yang ada dikamarnya.

 

Ini semua gara-gara si namja kunyuk itu! Kalau ia tak lepas kendali saat itu, mungkin sekarang aku bebas! Dan aku bisa menikah dengan Jongin! Haah Andai aku bisa memutar waktu…

 

 

_FlashBack_

 

Ah Yeon berjalan dikoridor rumah sakit dengan bernyanyi riang. Mumpung dikoridor itu sepi, jadi ia bisa bernyanyi dengan lepas. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Itu adalah jam pulang Ah Yeon. Yah.. Di umur yang ke 22 tahun ini, ia sudah bisa menjadi dokter muda di salah satu rumah sakit Seoul. Ini adalah salah satu cita-cita Ah Yeon dari sekian juta mimpinya. Sampai sekarang pun, ia tak menyangka jika ia bisa mencapai mimpinya yang satu ini.

 

“Tell me why~ I can’t seem to face the truth…. I’m just a little too not—”

 

“DOKTER KIM!!”

 

“Haish mwonya ?? Menganggu saja” gumam Ah Yeon lalu ia membalikkan badannya. Ia melihat Suster Jung berlari ke arahnya.

 

“Ada apa lagi Jenny-ah ?” Ah Yeon melihat Jenny menyodorkan sebuah smartphone kepadanya. Ah Yeon langsung mengambil smartphone itu.

 

“Dari mana kau mendapatkannya Jenny-ah ? Gomawoyo!” ujar Ah Yeon dengan riang.

 

“Kau meninggalkannya diruanganmu. Dan hey! Kenapa kau memanggilku se-informal itu. Ini masih dilingkungan rumah sakit Dokter Kim..”

 

“Tapi ini sudah diluar jam kerja kan ? Jadi santai saja”

 

“Terserahlah”

 

“Ah aku mau pulang sekarang.. Kau mau ikut ?”

 

“Ah terima kasih.. Tapi aku sudah dijemput Min Ho Oppa”

 

“Arraseo.. Bye~”

 

Ah Yeon telah sampai di tempat parkir mobil. Tiba-tiba Smartphone yang ada disaku jasnya bergetar. Ah Yeon langsung sumringah saat melihat nama yang tertera disana ‘Kkamjong <3’

 

“Jongin-ah~”

 

“……..”

 

“Ya.. Saya Kim Ah Yeon. Ada apa dengannya ?”

 

“……”

 

“Baiklah… Saya akan segera kesana.. Terima kasih”

 

Ah Yeon menutup telfonnya dan memasukkan lagi benda itu ke saku jasnya. Ah Yeon menghela nafas berat.

 

“Apa kau ada masalah yang begitu berat Jongin-ah ? Sampai kau harus ke tempat terkutuk itu. Tsk! Kau menyebalkan!”

 

Tak butuh waktu lama, Ah Yeon segera melajukan mobilnya ke sebuah club malam.

 

 

 

@Club

 

Ah Yeon melangkahkan kakinya ke tempat terkutuk ini dengan tidak ikhlas. Ah Yeon sangat benci tempat ini tapi ia harus ke sini demi menjemput Jongin yang katanya sedang mabuk berat. Baru satu langkah ia masuk, sudah tercium bau alkohol yang sangat menyengat. Ah Yeon mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru. Banyak sekali pasangan yang bercumbu dengan tidak tahu malunya. Harusnya Ah Yeon mengingat ini tempat apa.

Ah Yeon masih belum menemukan sosok Jongin. Akhirnya, Ah Yeon berjalan ke tempat bartender.

 

“Eumm… Jeogi…  Apakah kau yang tadi menelfonku ? Aku Kim Ah Yeon” Sang bartender yang bername tag Xiumin itu segera memberikan sebuah senyuman pada yeoja ini.

 

“Ah iya nona… Aku yang menelfonmu”

 

“Kemana si Jongin ?”

 

“Oh tadi ada seorang yeoja yang membawanya pergi, Aku tak tahu siapa”

 

“Ah begitu ya… Terima kasih sudah memberitahuku” Ah Yeon tersenyum pada Xiumin lalu Xiumin juga membalasnya.

 

“Sama-sama nona”

 

Mwo ?? Dia dibawa sama seorang yeoja ?? Siapa dia ?? Awas saja kalau kau selingkuh Jongin-ah! Mati kau ditanganku!

 

Sebelum Ah Yeon beranjak dari tempatnya, Matanya tak sengaja menangkap seorang namja disampingnya yang sepertinya sedang mabuk berat. Ah Yeon mencoba mengingat wajah namja ini. Ia seperti pernah mengenalnya.

 

“Luhan sunbae ?” Ah Yeon menepuk pundak namja bernama Luhan itu. Luhan terlonjak kaget.

 

“Eoh… Kau mengenalku ? hik.. hik (suara cegukan)” Ah Yeon hanya bisa menutup hidungnya saat bau alkohol menguar dari mulut Luhan.

 

“Mattda… Kau Xi Lu Han.. Kau tidak mengenalku ? Aku adalah hoobae yang sering kau bully dulu” Ah Yeon mendengus kesal saat mengingat waktu sekolah dulu ia sering sekali dibully oleh sunbaenya yang satu ini.

 

“Euung… Kim Ah Yeon ? si Kacang busuk itu ?” Luhan berdiri di hadapan Ah Yeon walau masih sempoyongan. Ia panas saat melihat Ah Yeon.

 

“Ne.. Ini aku, Kim Ah Yeon. Oh ya.. Kenapa kau dis— Eummpphh” Ah Yeon membelakakan matanya. Ini terjadi tiba-tiba. Luhan mencium bibir Ah Yeon dengan ganasnya. Ah Yeon menutup bibirnya rapat-rapat. Ah Yeon tahu sekarang Luhan lagi mabuk berat. Okay… Ini adalah kesalahannya. Seharusnya ia tak harus disini berlama-lama. Ia takut ‘sesuatu’ akan terjadi padanya nanti.

Merasa ciumannya tak dibalas, Luhan semakin menarik tengkuk Ah Yeon untuk memperdalam ciumannya. Ah Yeon memukul dada Luhan untuk segera melepaskannya tapi apa daya.. ia tak bisa. Akhirnya, Ah Yeon menggigit bibir Luhan dengan keras. Dan berhasil Luhan melepaskannya sambil mengaduh kesakitan dibibirnya. Ada sedikit darah disana.

 

“Oh.. Kau mulai sedikit ganas sayang…” Merasa ada kesempatan, Ah Yeon berniat melarikan diri tapi tangan Luhan sudah menahannya duluan. Luhan merengkuh Ah Yeon dengan erat.

 

“Kau mau kemana ? Aku sudah lama menantimu sayang… hik.. hik.. Ikut aku!”

 

“K…Kau mau membawaku kemana!!”

 

“Ikut saja.. hik..hik.. Yang jelas kita akan bersenang-senang” Ah Yeon melihat Luhan menyeringai. Ini pertanda buruk. Luhan menarik tangan Ah Yeon keras, Ah Yeon mencoba untuk berontak tapi malah tangannya yang sakit.

 

“T-Tolong aku sunbae hiks..hiks.. Ja-Jangan lakukan itu! hiks..hiks..”

 

Luhan tak menghiraukan Ah Yeon. Namja itu membawa Ah Yeon ke sebuah kamar yang berada di club itu. Dan hal yang paling Ah Yeon takutkan akhirnya terjadi. Luhan melakukan itu padanya. Ah Yeon hanya bisa menangis dalam diam. Hatinya sangat sakit.

 

Maafkan aku Eomma, Appa, Jongin-ah.. Hiks… Hiks.. Maafkan aku….

 

@-_-_-_-_-_-_-_-_-_-@

 

 

“Eomma!! Appa!! Eonni!! Hiks..hiks…” Ah Yeon sekarang sedang berada dirumah orang tuanya. Yah, semenjak sudah bekerja ia memutuskan untuk tinggal sendiri di sebuah apartemen. Ia tak ingin merepotkan ayahnya dan juga ibunya.

Eomma Ah Yeon datang dari dapur dengan tergopoh-gopoh masih dengan memegang panci. Ah Yeon langsung berlutut didepan eommanya. Eomma Ah Yeon hanya memandang heran anaknya.

 

“Kau kenapa sayang ?”

 

“Eomma… Maafkan Ah Yeon… hiks…hiks.. Aku sudah kotor eomma!”

 

“Kotor apanya ? Badanmu tidak kotor kok” ujar eomma Ah Yeon polos. Ah Yeon hanya bisa meringis saat mendengar eommanya. Akhirnya, Ah Yeon menceritakan masalah yang  sedang menimpa dirinya kemarin malam. Wajah Eomma Ah Yeon langsung memerah pekat setelah Ah Yeon menceritakan semuanya.

 

PLAK!

 

“Aw! Eomma! Kenapa kau menamparku dengan panci ?!!” Ah Yeon memegang pipi kirinya yang memerah.

 

“KATAKAN PADA EOMMA SIAPA NAMA NAMJA ITU ??!! PADAHAL KAU MAU EOMMA JODOHKAN! TAPI KENAPA KAU- Aish… POKOKNYA DIA HARUS BERTANGGUNG JAWAB!”

 

“Di-Dia Sunbaeku eomma… Namanya Xi Lu Han..” Eomma Ah Yeon terdiam sesaat dan itu membuat Ah Yeon bingung sendiri. Apakah ia salah bicara ?

 

“Apakah ia berasal dari China ? Apakah warna rambutnya coklat ?”

 

“Ne eomma.. Darimana eomma tahu ?” Ah Yeon mengernyit kan dahinya.

 

“Dia adalah namja yang akan eomma jodohkan padamu. Ahhh… Akhirnya eomma tak usah memaksa mu lagi untuk menikah dengannya karena ada alasan yang cukup kuat untuk menikahkan kalian. Eomma bahagia!”  Terlihat sekali raut wajah gembira terpasang di wajah nyonya Kim ini. Ah Yeon hanya cengo melihatnya. Bukannya merasa marah malah senang, Ibu yang aneh -_-

 

“Eomma! Aku tidak mau menikah dengannya! Aku mau menikah sama Jongin!”

 

“Eh ? Tidak bisa! Kalau kau hamil anaknya Luhan bagaimana ?? Dan juga pasti Jongin tidak akan mau dengan mu lagi!”

 

“Eomma!!”

 

“Sudahlah Ah Yeon-ah. Luhan harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Lagipula eomma sangat ingin kau menikah sekarang… Eomma dan Appa akan sangat bahagia jika kalian menikah. Kalau kau tidak mau menikah dengannya, eomma akan menangis sepanjang hari”

 

“Jangan lakukan itu eomma!”

 

“Eomma hanya ingin yang terbaik untukmu. Eomma yakin setelah kau menikah dengannya, perlahan-lahan kau mulai bisa mencintainya begitupun juga Luhan”

 

“Itu tidak mungkin terjadi eomma.. Kita saling membenci satu sama lain”

 

“Justru itu.. Benci bisa jadi cinta..” bisik nyonya Kim ditelinga Ah Yeon. Setelah itu, nyonya Kim beranjak dari tempatnya. Ia tak sabar ingin memberitahukan ini kepada nyonya Xi.

 

“Eomma bicara apa sih ?” gumam Ah Yeon. Ah Yeon bangun dari duduknya lalu ia berjalan ke teras rumah. Ia merebahkan dirinya di kursi panjang yang berada disitu. Tangan kanannya merogoh saku celananya untuk mengambil handphonenya.

 

“Kenapa ia tak menghubungiku hari ini ?” gumam Ah Yeon saat melihat handphonenya yang tidak tertera SMS ataupun telfon dari kekasihnya. Tiba-tiba handphonenya bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk. Ah Yeon pikir itu Jongin tapi ternyata nomor tak dikenal.

 

From : 010xxxxxxx

 

Maafkan aku atas kejadian kemarin malam… Sungguh aku tak bermaksud untuk melakukan itu padamu. Itu benar-benar diluar kendaliku. Jika terjadi apa-apa padamu, aku……. bersedia untuk bertanggung jawab.

 

-Lu Han-

 

Ah Yeon memandang layar handphonenya dengan datar. Ia tak berniat membalas pesan itu.

 

Apa jadinya jika aku menikah dengannya ? Membayangkannya saja sudah mengerikan. Pasti dia akan membully ku setiap hari.

 
@-_-_-_-_-_-_-_-_-_-@

 

“Kyaaaa!! Benarkah ?? Haish dasar anak itu kurang ajar” ujar Nyonya Xi dari sana. Nyonya Kim sedang menelpon Nyonya Xi untuk membicarakan ini.

 

“Jadi bagaimana ?”

 

“Eumm… Bagaimana kalau kita merencanakan persiapan pernikahan mereka secara diam-diam ??”

 

“Eum.. Apakah tidak apa-apa ? Apakah Luhan setuju tentang pernikahan ini ?”

 

“Pasti dia setuju. Kalau dia tidak setuju, akan kuhajar dia” ujar Nyonya Xi sambil cekikikan. Tak disangka reaksi eomma Luhan sama saja dengan eomma Ah Yeon -_-

 

“Bagaimana kalau mereka menikah bulan depan ?”

 

_FlashBack End_

 

Luhan sudah selesai dirias. Dengan Tuxedo hitam dengan rambut yang di hair up, membuatnya terlihat semakin menawan. Appa Luhan menepuk pundak anaknya.

 

“Pergilah ke altar sekarang” ujar Appa Luhan sambil tersenyum pada anaknya yang membuatnya menampakkan kerutan dimatanya.

 

“Apakah Appa bahagia ?” ujar Luhan pelan.

 

“Tentu. Appa sangat bahagia. Akhirnya.. Kau sudah dewasa dan mungkin akan menjadi seorang ayah juga kekekeke. Tapi.. tetap saja Appa kecewa, Kenapa kau melakukan itu pada Ah Yeon diluar nikah ?!”

 

“Haish Appa~ Berhentilah mengungkit tentang itu!”

 

“Hahaha sudahlah cepatlah ke altar”

 

“Ne”

 

Kenapa aku gugup sekali ?? batin Luhan.

 

Sementara itu, di ruangan lain Ah Yeon hampir selesai. Ah Yeon nampak sangat cantik dengan gaun pernikahannya yang berwarna putih ini. Rambut panjangnya disanggulkan ke atas.

 

“Cha~ Sudah selesai… Kyaaaaa!! Anak eomma cantik sekali” ujar nyonya Kim sambil memutar tubuh anaknya untuk melihat penampilannya.

 

“Ya! Kenapa ekspresimu datar seperti itu ?? Kau harus senyum sayang” ujar nyonya Kim sambil membuat senyuman dibibir Ah Yeon.

 

CKLEK

 

Terlihat seorang pria paruh baya melongokkan kepalanya ke dalam.

 

“Ah Yeon-ah… Kajja”

 

“Sekarang ?”

 

“Ani… Tahun depan -_-” Appa Ah Yeon hanya bisa menatap anaknya datar.

 

“A-Arraseo…” Ah Yeon pun berjalan menuju pintu dan ia langsung menggandeng tangan ayahnya.

 

@Altar

 

Tamu yang hadir digedung ini hanya sedikit saja. Memang sengaja, mereka hanya mengundang keluarga terdekat mereka saja. Dan kalian harus tau… Jongin juga ada disini. Ia hanya tersenyum miris melihat Ah Yeon. Ah Yeon masih belum menyadari ada Jongin ditempat ini.

Ayah Ah Yeon bisa merasakan tangan anaknya yang gemetaran. Ia tersenyum dalam hati. Didepan sudah terlihat Luhan yang menatap Ah Yeon dengan pandangan yang sulit diartikan.

Ayah Ah Yeon memberikan tangan Ah Yeon pada Luhan tapi Ah Yeon malah mempererat tangannya pada ayahnya. Seolah tak mau lepas dari ayahnya. Luhan memandang Ah Yeon dengan bingung. Appa Ah Yeon memandang anaknya tajam.

 

“Jangan bikin malu”desis ayahnya. Akhirnya, ia pun menerima tangan Luhan. Luhan membawa Ah Yeon ke depan pendeta. Mereka pun mulai mengucapkan janji suci mereka. Tapi lucunya, mereka mengucapkan itu dengan nada datar dan seperti tidak ikhlas.

 

“Sekarang… Sang suami boleh mencium sang istri” ucap pendeta

 

Luhan maju mendekati Ah Yeon. Ah Yeon bisa merasakan hembusan nafas Luhan diwajahnya.

 

“Saranghae” ujar Luhan datar

 

“Nado saranghae” ujar Ah Yeon dengan nada datar juga.

 

CHUP~

 

Luhan mencium pipi kanan Ah Yeon dan itu membuat para orang tua dan tamu kecewa. Ah Yeon segera mengusap kasar pipi kanannya seolah jijik.

Orang tua mereka gemas sekali melihatnya. Ingin rasanya mereka menendang satu-satu pantat anak mereka.

 

Mereka pun membalikkan badan mereka menghadap para tamu. Ah Yeon dan Luhan memberikan sedikit senyuman pada mereka. Tapi tiba-tiba saja sebuah senyuman yang tadi terpasang diwajah Ah Yeon seketika luntur saat melihat namja berkulit tan yang sedang menatapnya sedih.

 

“Jongin— Aw!” ucapan Ah Yeon terhenti karena Luhan mencubit lengannya. Luhan berbisik padanya.

 

“Jaga matamu nyonya Xi. Kau milikku sekarang” bisik Luhan sambil menyeringai. Ah Yeon hanya bisa menelan ludahnya kasar.

 

@-_-_-_-_-_-_-_-_-_-@

 

Pasangan pengantin baru ini akhirnya sampai disebuah apartemen mewah. Selesai acara, mereka langsung mengemas barang-barang mereka dirumah masing-masing. Setelah itu, mereka langsung kesini. Apartemen ini adalah pemberian oleh orang tua mereka.

 

Mereka sekarang sedang berada di area parkir.

 

“Ya! Namja busuk! Bawakan koperku~ Aku tidak kuat”

 

“Bawa sendiri, Aku sedang membawa punyaku” ujar Luhan singkat. Ia pun berjalan mendahului Ah Yeon yang terlihat kesusahan menyeret kopernya yang lumayan besar.

 

“Issh menyebalkan”

 

Karena tak tega melihat Ah Yeon, Akhirnya Luhan memanggil petugas di apartemen itu untuk membawakan barang-barang mereka ke apartemen.

 

Sampai di apartemen, mereka menghempaskan tubuh mereka di atas sofa.

 

“Aduuh.. Pinggangku sakit sekali” keluh Ah Yeon.

 

“Sama”

 

“Ya! Pagi tadi…. Bagaimana bisa kau ada dikamarku ??? Apakah kau berteleportasi ??” ujar Ah Yeon dan langsung dengan jitakan dari Luhan.

 

“Haish kau ini. Mana ada hal seperti itu. Ayahku bilang  aku diberi obat bius sama mereka lalu Ayah dan dongsaengku membawaku ke rumahmu. Dan mereka menidurkanku diranjangmu. Tapi anehnya kau tak merasa terganggu sedikitpun. Kau tidur seperti orang mati. Emmh.. Begitu sih ceritanya”

 

“Ouuh begitu. Huuh aku jadi ingat kejadian waktu itu… Kenapa kau melakukan itu padaku ?!!!” teriak Ah Yeon didepan wajah Luhan. Luhan sontak memundurkan wajahnya.

 

“Eoh… Keuge.. K-Kau tau kan aku lagi mabuk berat. J-Jadi aku melakukannya tanpa sadar. M-Maafkan aku… Lagipula, kenapa kau tidak lari saja dariku waktu itu ?” Mendengar itu, Ah Yeon memandang Luhan datar.

 

“Aku sudah mau lari! Tapi kau menahanku!” Luhan nyengir tidak jelas.

 

“Jinjjayo ?”

 

“Ne! Sunbae gila!”

 

“Ya! Jangan memanggilku sunbae… Panggil saja Oppa”

 

“Ouuh Tidak.. Tidak.. Tidak.. Lidahku akan keseleo saat aku memanggilmu seperti itu”

 

“Dasar kacang busuk menyebalkan -_-”

 

 

 

 

Beberapa menit kemudian, tak ada pembicaraan diantara mereka. Sampai akhirnya, mereka melirik satu sama lain.

 

“Kita pisah ranjang!” ujar Ah Yeon dan Luhan bersamaan.

 

“Kau meniruku!”ujar Ah Yeon. Luhan memandang Ah Yeon malas.

 

“Mungkin kita memang jodoh” asal Luhan.

 

CKIT

 

“Aw!” Luhan mengusap lengannya yang memerah karena cubitan Ah Yeon. Ah Yeon mendengus kesal. Luhan melirik jam yang melingkar ditangannya. Sudah jam 10 malam. Ia bangkit dari duduknya untuk ke kamar.

 

“Kau mau kemana ?” Luhan menoleh ke Ah Yeon.

 

“Aku mau tidur. Ini sudah jam 10. Dan kau juga harus tidur. Barang-barangnya besok saja kita bereskan” ucap Luhan setelah itu ia masuk ke kamarnya. Ah Yeon pun juga beranjak untuk ke kamarnya.

 

@______________@

 

Pagi pun tiba. Ah Yeon yang sudah bangun sejak jam 6 pagi tadi sedang sibuk membuat sarapan untuk mereka. Barang-barangnya juga sudah ia bereskan tinggal punya Luhan yang belum. Ah Yeon melirik kamar Luhan.

 

“Kenapa ia belum bangun ? Ini sudah jam 9 pagi” Akhirnya, Ah Yeon berinisiatif untuk mengetuk pintu kamar Luhan. Belum sempat Ah Yeon mengetuk, Luhan sudah membukanya duluan. Harum maskulin langsung menguar dari tubuh Luhan.

 

“Kau mau kemana ?”

 

“Aku ada urusan sebentar” lalu ia segera berlalu melewati Ah Yeon. Ah Yeon langsung menarik kerah baju Luhan.

 

“Ya! Ya! Ya! Apa yang kau lakukan ?”

 

“Suamiku yang menyebalkan~ Kau harus sarapan dulu! Aku sudah capek-capek membuatnya!”

 

“Haish jinjja. Ne.. Istriku yang galak” Luhan pun segera menuju dapur untuk mengambil makan. Ah Yeon pun segera mengikuti Luhan dari belakang. Namun, tiba-tiba Ah Yeon merasa perutnya mual. Ia pun terburu-buru masuk ke kamar mandi.

 

“Kau kenapa kacang busuk ??” teriak Luhan dari dapur tapi tak dihiraukan olehnya.

 

“Hoeek…. Hoekk…. Hoeek…” Ah Yeon merasa aneh saat tak ada yang keluar dari mulutnya. Yang keluar hanya air liurnya saja. Padahal ia sedang mual-mual.

 

Ada apa denganku ini ?

 

GDEBUK!

 

PRANG!

“LUHAN!!”

 

To Be Continue….

 

 

Eottheyo ?? Ceritanya gak jelas ya ? Ouh maafkan aku xD Maaf kalau alurnya pasaran ‘-‘ Okeeh… Sekarang author hanya butuh RCL dari kalian :D Kalau banyak yg ngerespon, author bakal lanjutin :D

RCL———————à

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles