Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Maybe Love? – A Sequel to Pansy of EXO LOVE SERIES

$
0
0

Pansy Sequel Art

Maybe Love?

a sequel to P A N S Y from E X O LOVE SERIES -FLOWER

by Rianocing

Kim Joonmyeon, Sung Hae-Kyung.

PG-13

Alternate Universe, Romance, Comedy, Fluff

Series-shots, Sequel

Disclaimer : hi hi ^^ masih adakah yang menunggu exo love series flower? please visit blog saya ya, hehehe http://rianocingnotes.wordpress.com/ rencana bakal update di sini dan di blog pribadi hehe

**M A Y B E   L O V E ?**

Jangan tanya aku, karena aku sendiri juga tidak tau pasti. Jangan tanya padanya, karena ia tidak akan pernah mengerti. Dan jangan bahas ini karena ini tabu bagiku, ya bagai narkotika sosoknya menghujam pikiranku.’

 

Oke, satu aku bukanlah gadis yang mudah jatuh cinta dan kedua, aku ini bukan gadis gila yang rela basah-basahan demi menonton sebuah pertandingan sepakbola antar kampus.

Tiga, aku tergolong gadis rasional yang berpikir dengan logika, dan aku tidak pernah mengandalkan perasaanku-well, hampir tidak pernah.

Akhir, aku ini tergolong gadis gila kerja-bukan materialistis! yang disebut workaholic oleh kebanyakan orang. Dan fokusku adalah mengejar profit dan income. 

Namun entah mengapa aku seolah kehilangan akal saat pertama melihatnya. Oh ayolah, pria dengan tubuh mungil-pendek, sungguh. Aksen lucu saat berbicara-yang bisa kau sebut aksen seoul yang tak begitu jelas dan terbata-bata. Siapa yang tidak akan jatuh hati? Well, ini berlebihan namun faktanya aku jatuh hati.

“ck, kau pasti memikirkan Suho-ssi lagi.” Ya, begitulah faktanya. Memangnya mau memikirkan siapa lagi? Bagaimana tidak kau pikirkan bila kau baru saja melakukan hal yang paling bodoh dan tidak masuk akal dalam belasan atau puluhan tahun dalam seumur hidupmu-aku tau ini sedikit berlebihan.

*(Pansy) Musim panas lalu aku mengasuh saudara Joonmyeon dan aku melakukan hal bodoh! Memalukan. Aku bahkan mengira Baekhyunlah yang mengirimiku pesan dan menelfonku. Padahal jelas itu bukan nomor handphone Baekhyun. Oh Tuhan, mengingat aku begitu idiot-pasti, pasti sangat idiot.

Terlalu idiotik sampai aku tidak mengecek dengan benar gaya penulisan karena aku terlalu bahagia melihat Joonmyeon dan berbicara dengannya di tempatku bekerja part-time.

Oke, itu tidaklah buruk. Namun kau tau? Aku dengan spontan menyatakan perasaanku padanya, bukankah itu memalukan? Dan ia hanya terkekeh saat itu, dan wajahku memerah, lalu aku meninggalkan rumah itu dan kuputuskan tidak-tidak boleh, tepatnya.- kembali lagi kesana!

Ya, bukannya Joonmyeon tidak memberiku kabar. Ia mengirim beberapa pesan singkat yang sudah berjumlah tujuh puluh dua dan tak berani kubaca dan kubuka hingga saat ini. Dan ini sudah melewati beberapa bulan!

eonnie (*kakak perempuan), kurasa sudah saatnya kau bicara pada Suho-ssi. Dengan menghindar, kau memperkeruh suasana.. tau?” astaga itu buruk. Aku tidak mau! Membayangkannya saja aku ngeri.

“berhentilah berlebihan, Hae-kyung jelek!” Ah suara pria cadel ‘s’ itu lagi! Siapa lagi kalau bukan pria keturunan raksasa dengan tinggi mencapai tiang-ya, tidak setinggi tiang sih’.

oppa (*kakak lelaki, kekasih. Diucapkan gadis pada pria.), kau jahat sekali! Hae-kyung eonnie tidak jelek ‘kok. Ia hanya tidak bisa merawat dirinya saja.” Oh, benar-benar kau Im Dahyun! Memuji diawal dan menjatuhkanku di akhir! Menyedihkan!

“Dahyun-a, sebaiknya kau dan Sehun pergi berkencan saja. Kurasa otak wanita pengangguran ini sudah tak terlalu berfungsi dengan benar.” Baek-ah tertawa mengejek.

Ah! Dia sama menyebalkannya dengan Baekhyun! Pria cerewet itu! Tapi setidaknya mereka lebih baik dari Sehun si dingin dan Dahyun si polos bermulut pedang. Oke, jangan sampaikan apa yang kuutarakan karena mereka akan membunuhku kalau tau. Jadi ini rahasia, oke?

“Sung Hae-kyung! Lihat aku membawa siapa!” suara cempreng khas ini, siapa lagi kalau bukan Baekhyun?

Aku menoleh dengan lesu, astaga.. itu Joonmyeon! Mengapa ia selalu muncul saat aku dalam kondisi memalukan-tentu saja, baju milik saudara sepupuku Jongin, yang kujamin kedodoran, dan celana jins ketat dari masa SMA ku yang panjangnya tak bisa menutupi pahaku. Dan rambutku? Jangan tanya karena lebih berantakan dari rambut medusa.

Senyumku memudar saat Joonmyeon berjalan kearahku dengan tatapan yang seolah menghakimi. Atau memang matanya seperti itu?

“kenapa tak membalas sms dariku?” aku terdiam. Matilah aku! “oh ya? Kau tau aku miskin jadi tidak punya pulsa.” Aku berdalih.

“oh ya? Bagaimana bisa mengirimi Baekhyun sms dan email kalau begitu?” Baekhyun nyengir saat kupandang, mengirim sinyal SOS dan gadis toa Baek-ah malah mengisyaratkan Dahyun dan jangkung Sehun serta si ribut Baekhyun memberikan kami berdua privasi.

Kenapa kalian tidak peka? Habislah aku! “maaf,” aku menunduk saat keempat mahluk itu meninggalkan kami. Ya aku tidak yakin mereka benar-benar meninggalkan kami. Apalagi ditambah duokepo (*istilah anak remaja; mau tau urusan orang lain/mengusik privasi) Baek itu dan duo polos Hyun-Hun, ya, walau Sehun sedikit menyebalkan. Aku yakin mereka akan menguping.

“Baek sudah bilang,” aku menelan ludah. Bukankah Baekhyun berjanji tidak akan bilang apapun? Astaga.

“kau tidak perlu malu mengakui perasaanmu, tindakanmu sangat berani ‘kok. Dan setiap orang bebas jatuh cinta. Ya, walau kadang jatuh cinta pada sosok yang salah dan belum pasti dapat kita miliki,” Joonmyeon tersenyum, menambah lima puluh persen ketampanannya.

“lagipula, siapa yang tau? Ternyata, aku bisa juga suka pada gadis sepertimu.” Mataku membulat, aku yakin aku tampak aneh.

“ap-ap-apa?” mendadak aku menjadi sangat idiot, semuanya berjalan lambat. “hfft,” Joonmyeon menghela nafas, tertawa. “kau lucu sekali. Aku bilang, aku suka padamu. Lagipula, bunga Pansy yang kau kirim berhasil memberi dampak.”

Ya, aku pernah mengiriminya bunga Pansy yang punya pesan ‘think of me’ secara iseng, kuharap Joonmyeon tidak tau arti tersembunyi itu. Tolong Tuhan, aku akan lebih rajin ke gereja di hari minggu dan tidak akan pernah memukul sepupuku Jongin lagi.

“ya, aku suka padamu yang seperti ini.” Joonmyeon tertawa manis. “aku juga.” Aku tersenyum, ia menarikku kedalam pelukannya. Aroma mint menerobos masuk ke indra penciumanku. “hei, memangnya kenapa denganku?” aku mendongak kearahnya, mengingat ia menggantung kalimat akhirnya.

“ya, kau gadis biasa. Gadis cerewet, aneh, lucu, tidak nyambung, terlalu jujur, tidak rasional, tergila dan terlalu biasa yang pernah kutemui, gadis satu-satunya yang tidak berusaha menjaga image di hadapanku. Dan menurutku kau gadis teristimewa yang pernah kutemui.”

Aku menatapnya dengan kesal, oke tak masalah setidaknya aku istimewa meski cuma itu yang positif.

“tapi itu yang membuatku menyukaimu.” Dan disaat itu juga, waktu seolah berhenti saat dua pasang organ yang biasa mengunyah makanan dipertemukan dan saling memaut dengan irama yang senada. Ya, mungkin tidak buruk juga. Setidaknya aku mendapat happy endingku. Terkadang menjadi biasa itu indah.

***

A/N : annyeonghaseo! Aku kembali lagi! Masih ada yang nunggu gak EXO LOVE SERIES? Hehehe, banyak yang bilang ending ‘Pansy’ agak gantung, karena kubaca dan memang gantung. Maka, ya say hi to this fanfict kekeke~ Please leave your comment ^^. Jangan bingung ya ^^ Cuma beda username tapi penulisnya sama kok hehe. Your comment means a lot ^^ hope you still read this!



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles