Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Thriller Love [Chapter 1]

$
0
0

Cover FF

Title: Thriller Love

 Main Cast:

  •  Choi Min Young
  • Byun Baek Hyun
  •  Oh Se Hun

Other Cast:

  • Natasya Im
  • Jung Se Ra
  • EXO Member
  • and others

Genre: Family, Sad, Friendship, and Thriller

Length: Chapter

Author name: KimKiCha28 (@tasyamabc)

*Jamsil Indoor Stadium* 06.30 PM KST

#Min Young POV#

Hari itu adalah hari dimana EXO bakal mengadakan Fan Meeting di Seoul. Walaupun ini yang kesekian kalinya, Fans tetap saja memadati Venue tempat fan meeting itu dilaksanakn. Yah dari sekian banyak fans itu aku berhasil mendapatkan tempat paling bagus untuk melihat EXO dari dekat. Walaupun tidak kebagian tiket untuk VIP, tapi aku masih bisa melihat anggota EXO dari dekat. For Your Informatio aja ya, untuk Fan Meeting kali ini kita bisa bebas milih duduk dimana. Kita cuman dibedakan untuk yang bisa interaksi langsung dengan yang tidak langsung.

“Min Young!” seru seseorang memanggil namaku. Aku pun langsung menoleh kearah suara itu datang.

“Ah! Natasya? Aku sudah lama menunggumu disini. Hampir saja kursi ini ada yang mengambil. By the way, Gomawo buat tiketnya. Tanpa kamu mungkin aku gak bakal bisa nonton fan meeting.” ujarku kepadanya.

“haha! Cheonma. Aku tahu kau juga ingin menghadiri fan meeting ini. Aku tidak mungkin pergi sendiri kan?”

“kau tahu? Aku meninggalkan pekerjaan part time untuk hari ini. Untung saja Yoo Ra eonnie mengizinkanku. dia juga memberiku uang jajan tanpa potongan gaji. Wah betapa senangnya.” Jelasku.

Setelah waktu menunjukkan pukul 07.30 waktu KST, acara fan meeting ini pun dimulai. Beberapa dari fans meneriakan Fanchant dan mengayunkan Lightstick silver yang identik dengan EXO.

“Se Hun!” Teriak Tasya ketika melihat Se Hun melambai kearah kameranya.

“Jjinjayo? Syassi-ah! Kau harus bisa mengontrol suara mu. Aku tidak dapat mendengar apa yang mereka bilang” seruku sambil sedikit berteriak agar Tasya dapat mendengarku.

“Ah, Kau sendiri kenapa tidak berteriak nama Lay oppa? Youngie kau harus tau bagaimana fanatiknya aku?” jawab Tasya juga dengan sedikit teriakan.

Aku pun tidak dapat menjawab Tasya, aku sangat tahu bagaiman fanatiknya dia. Bayangkan saja, dia sampai mencoba menjenguk Se Hun ke dorm EXO pada saat tangan Se Hun terkilir akibat latihan untuk comeback stage album Overdose. Walaupun sudah kuperingatkan dia tak akan bisa menjenguk, tetapi dia tetap bersikeras untuk datang menjenguk. Dan dia pernah mencoba untuk memberikan sebuah kado secara langsung ke Se Hun pada saat Se Hun ulang tahun.

“Geurae Wolf Naega Wolf. Awu.. saranghaeyo. Nan neukdaego nan minyeo.” Seluruh fans didalam Venue ikut bernyanyi mengiringi EXO dengan seseali fanchant dibagian tengah lagu. Setelah EXO membawakan beberapa lagu, MC pun mengajak EXO bermain games ditemani dengan satu fans pilihan mereka. Mendengar itu seluruh fans didalam Venue itu pun mulai berteriak riuh, meminta kepada anggota EXO untuk memilih mereka. Beberapa Lightning pun menyorot beberapa bagian dari tempat fans itu berada. Tepat pada suatu saat, Baekhyun pun berteriak,

“Stop! Seluruh Lightning berhenti! Aku sudah menemukan seseorang yang akan bermain games bersama kami!” ujar Baekhyun tepat ketika mengucapkan kalimat itu fans kembali riuh karena perkataan Baekhyun barusan.

“Yang pakai baju warna biru merah di sektor Reguler B!” tunjuk Baekhyun. Sontak saja aku terkaget ketika Baekhyun menunjukku. Aku mencoba memastikan apakah ada yang memakai baju warna Biru Merah disektor B ini. Karena Tasya berkata bahwa tidak ada yang memakai baju warna Biru Merah di sektor ini akhirnya aku pun berjalan mendekati stage.

Ketika selangkah lagi menuju stage, Baek Hyun pun segera berkata, “Ah.. Mianhaeyo. Kurasa baju yang dikenakan oleh fans yang kutunjuk itu bukan warna Biru Merah, tetapi Biru Pink. Mianhae, karena membuat kalian bingung.” Ujar Baek Hyun dengan senyum khasnya.

Seketika saja mood-ku langsung berubah, bayangkan sudah berapa fans yang melihat ku berjalan kearah panggung. Kalian harus tau seberapa malunya aku saat ini.

‘Oh, Lay oppa. Kau juga harus menyembuhkan mata Baek Hyun itu segera. Apakah dia punya penyakit buta warna?’ ya hatiku berkata seperti itu. Yah untung saja didalam hati. Karena kau tahu? Disini dipenuhi oleh fans dari Baek Hyun

“Ya! Mianhaeyo, Min Young. Kukira dia mengatakan tanpa ada kesalahan. Ternyata dia salah melihat warna. Kurasa itu akibat efek Lightning yang terlalu terang.” Ujar Tasya. Disaat yang sama Baekhyun pun tertawa diatas panggung karena menyadari kesalahannya tanpa mengetahui aku yang malu akibat kesalahannya itu. Melihat itu aku semakin kesal.

“Hey! Dia kira dia siapa? Apa dia tahu seberapa malunya aku, Dasar Baek Hyun!” Seruku, tepat di saat itu juga seluruh fans di sektor B melihatku termasuk anggota EXO. Dan kalimat Min Young barusan mendatangkan keheningan yang tak diinginkan.

“Apa apaan dia menghina Baekhyun! Memangnya dia siapa?” Ujar Beberapa fans di sektor B.

“Apa dia memang fans EXO atau hanya seorang anti-fans yang ingin merusak acara?” Ujar salah satu fans yang berada didekatnya.

“Nah, siapa namamu?” tanya Su Ho sembari membuat keheningan barusan menjadi sebuah keriuhan.

“Jung Se Ra..” jawab fans yang naik keatas panggung tadi.

“Mari kita bermain, Nona Jung.” Mendengar perkataan Baek Hyun barusan para fans langsung berteriak riuh.

“Oh maksudku, mari kita Bermain games. Haha.” Ujar Baek Hyun segera memperbaiki perkataannya barusan. Sontak saja fans di venue ini tertawa mendengar selorohan Baek Hyun.

“Mwo?! Itu Jung Se Ra kan? Yang punya Popularitas di sekolah. Kalau tidak salah dia juga salah satu trainee JYP ent.” Ujar Tasya.

“Aku tidak peduli!” ujar ku ketus.

Jujur saja walaupun suasananya sudah berubah riuh lagi, tapi tetap saja kekesalanku masih sangat besar. Dia kira dia siapa. Dasar artis, suka bertindak semaunya, kecuali Lay Oppa.

Dua jam kemudian, Fan Meeting ini pun selesai. Jujur saja, kekesalanku terhadap insiden tadi masih tersisa. Jika saja ada Baek Hyun itu disini, aku akan mencaci makinya juga. Dia kira aku ini tidak mengeluarkan kalori ketika harus berjalan menuju panggung melewati padatnya fans. Ditambah lagi dengan celotehan fans yang mengatakanku anti-fans. Aku sangat membenci hal ini.

“Youngie-ah, ayo cepat keluar.” Ajak Tasya.

“Kau tahu apa yang terjadi jika aku keluar bersamaan dengan mereka? Apalagi akibat insiden tadi? Aku bisa diserang habis habisan oleh para fans Baek Hyun itu. Ditambah lagi dengan masa sebanyak ini. Aku tidak dapat hidup lagi mungkin.” Ujarku.

“iya juga sih.. yasudah kita tunggu saja sampai agak sepi.” Uja Tasya pasrah.

“Nah gitu dong.” Ujarku.

“lagian kamu gak harus nyahut kaya gitu tadi diantara fans kaya gitu? Untung aja kamu tidak diserang oleh lautan fans. Kamu berdoa saja beritanya tidak sampai kesekolah.” Ujar Tasya. Dia ini tidak mengerti seberapa malunya aku. Sebenarnya aku pingin ngejawab apa yang dia bilang, tapi kuurungkan. Karena tanpa dia mungkin aku gk bakal ngehhadiri fan meeting ini.

“udah sepi nih, Young. Kajja kita keluar.”

“Ne Kajja.” Ujar ku. Sebenarnya aku masih takut akan serangan fans Baek Hyun itu. Apalagi mereka rata rata masih remaja labil yang lepas dari pengawasan orang tua.

Diluar Venue disaat aku turun tangga, ada seorang cowok yang gayanya fashionista gitu berlari entah darimana. Tanpa melihat sekitar dia pun menabrakku hingga terjatuh.

“Oh, Shit! Sial kali aku hari ni!” seru ku

“Jalan tu pakai mata dong!” seruku kepada cowok itu.

“Jeosonghamnida.” Ujar cowok itu sembari membungkuk, disaat dia membungkuk itu kacamata hitam yang dia kenakan terjatuh didekatku. Aku pun mengambilkan kacamata itu dan memberikannya pada cowok itu. Betapa terkagetnya aku melihat siapa yang menabrakku itu. Dia cowok yang membuat aku sial selama Fan meeting barusan berlangsung.

“Dasar artis! Kalau kamu bukan artis, aku sudah meninjumu dari tadi.” Ujar ku kepada Baek Hyun. Ya dialah yang menabrakku.

“apa salahku? Aku saja baru bertemu denganmu.” Ujar dia ketus kepadaku.

“Dasar artis songong! Apa kau tidak sadar akan kesalahanmu. Aku sedang muak, menyingkir segera dari pandanganku.” Ujarku mendorongnya. Tentu saja dia tidak terima atas doronganku, dia pun, mendorong balik aku. Aku pun kehilangan keseimbangan berusaha menggapai tangannya. Naasnya tepat saat tangannya tergapai, aku pun terjatuh dan menarik tangannya. Bayangkan saja bagaimana posisi kami sekarang.

“Kya! Dasar Byuntae! Kau tahu ini tempat umum!” ujar ku sambil mendorongnya dari hadapan ku. Segera saja aku berdiri dan segera berlalu sambil menarik lengan Tasya yang masih tercengang melihat kejadian barusan.

“Kajja Tasya, kita harus pergi dari sini!”ujarku.

# Baek Hyun POV #

“Dasar artis songong! Apa kau tidak sadar akan kesalahanmu. Aku sedang muak, menyingkir segera dari pandanganku.” Ujarnya mendorongku. Tentu saja aku tidak terima atas perlakuannya, aku pun mendorong balik dia. Dia pun kehilangan keseimbangan berusaha menggapai tanganku. Walaupun aku berusaha menghindar dia pun mendapatkan tanganku. Naasnya tepat saat tanganku tergapai oleh, ia pun terjatuh dan menarik tanganku. Bayangkan saja bagaimana posisi kami sekarang.

“Kya! Dasar Byuntae! Kau tahu ini tempat umum!” ujar nya sambil mendorongku. Segera saja ia berdiri dan segera berlalu sambil menarik lengan temannya yang masih tercengang melihat kejadian barusan.

“Kajja Tasya, kita harus pergi dari sini!”ujarnya sambil melihat sinis pada ku. Aku pun memandangnya seakan akan tidak terjadi apa apa. setelah dia menghilang dari pandanganku, aku pun segera bergegas masuk kedalam Venue fan meeting. Tanpa sengaja aku menginjak sesuatu. Saat aku melihat apa yang kupijak, aku menemukan sebuah Handphone. Aku pun segera mengambil handphone itu dan memastikan siapa pemiliknya. Dilayarnya terlihat foto Lay hyung, da bisa kupastikan bahwa pemilik handphone ini adalah fansnya Lay. Aku pun melihat galerinya dan menemukan banyak foto cewek yang kutabrak tadi.

“Oh jadi ini miliknya.. kita lihat siapa namanya.” Aku melihat daftar pesannya dan menemukan sms dari Ji Yeon, ya nama yang tertera didaftar pengirimnya.

From : Tasya

Number : 08017766xxxx

 

Ya Choi Min Young kau dimana?

Aku sudah menunggu mu diluar venue..

“Namanya Choi Min Young ya. Tidak buruk juga.” Aku pun tersenyum ketika kembali ke galerinya dan melihat foto fotonya. Aku pun teringat akan anggota EXO yang masih menungguku di dalam venue. Aku pun berlari masuk kedalam venue. Handdphone cewek itu pun kumasukkan kedalam saku celanaku. Aku berniat akan mengembalikan padanya.

“Hyung..” Ujarku sambil membuka pintu ruang tunggu EXO.

“Ya! Kenapa kau lama sekali. Kami hampir saja meninggalkanmu. Ada apa kau keluar disaat fans sedang ramai diluar?” Tanya Su Ho hyung .

“aku mencari udara segar. Ya sudah ayo kita pulang.” Ajak ku kepada yang lain.

“Ya sudah kajja..” Ujar Manajer Hyung. Kami pun segera berjalan menuju Mobil Van EXO yang terparkir dibelakang venue, tepatnya diparkir khusus staff.

“Hyung.. bagaimana kalau kita pergi makan. Sekaligus merayakan kepindahan Mak Nae kita kesekolah yang baru.” Usul Chan Yeol. Anak ini kalau urusan seperti ini dialah jagonya.

“Viva Polo masih buka, Yeol? Aku tidak ingin makan ditempat lain. Jam segini masih ramai. Kita makan direstoran ibu mu saja.” Ujar Manajer hyung.

“jam segini sih masih. Walaupun sudah mau tutup, aku yakin ibuku akan membukakannya untuk kita. Yasudah kutelpon ibuku dulu ya.” Ujar Chan Yeol. Seluruh dari kami pun sampai di parkir van. Van EXO yang disediakan memang 2. Jumlah 12 anggota itu tergolong banyak hanya untuk 1 van, jadi agensi kami pun menyediakan 2 van.

“Ya hyung, aku ingin duduk di depan!” ujar Se Hun merengek kepada Su Ho hyung.

“Ya sudah kau saja yang didepan. Biar hyung yang dibelakang.” Ujar Su Ho hyung kepada Se Hun.

“Waa! Makasih hyung.” Ujar Se Hun sambil menunjukkan wajah bahagianya. Melihat tingkah laku maknae yang stau ini, aku hanya bisa tersenyum. Bagaimana mungkin sifat dewasa dia diatas panggung berbeda dengan kesehariannnya. Contohnya pada saat fans yang kupanggil ke atas panggung tadi. Fans itu pingsan karena mendapat perlakuan istimewa dari Se Hun yang mengatakan bahwa dia mencintai fans itu sembari mencium tangan fans tadi.

Ngomong ngomong soal fans, aku penasaran kenapa cewek yang kutabrak tadi sangat marah padaku.

“Hyung, aku sangat terkejut ketika ada fans yang mengata ngataimu tadi saat fan meeting.” Ujar Kai memecahkan lamunanku.

“Yang mana?” tanya ku bingung.

“itu saat kau salah memanggil fans. Kau awalnya memanggil fans yang mengenakan baju warna biru merah itu kan? Tapi sesudah itu kau meralat bahwa yang kau panggil adalah fans yang mengenakan baju warna biru pink. Sampai sekarang aku masih mengingat wajah cewek itu. Hahaha.” Jelas Kai.

“Tunggu cewek mengenakan baju warna Biru Merah? Jangan jangan..” Aku pun segera mengambil Handphone fans yang bernama Min Young itu dan segera membuka galerinya.

“ya! Hyung kau beli Handphone baru?” Tanya Se Hun.

“nah yang ini?” ujar ku memastikan wajahnya ke Kai.

“Ya yang itu.. bagaimana bisa hyung punya fotonya? Atau jangan jangan dia adalah..”

“tadi aku bertabrakan dengannya saat keluar. Pantas saja dia sangat marah dengan ku.” Ujar ku sambil melihat keluar jendela.

“Lalu handphone itu miliknya? Bagaimana kau bisa mendapatkannya?” Tanya Su Ho.

“Dia cewek ceroboh, dia menjatuhkannya saat bertabrakan denganku. Saat aku menemukan Handphone ini dan ingin mengembalikan kepadanya, dia sudah menghilang dari pandanganku.” Jelas ku.

“Mwo? Maksudmu dia punya kekuatan super?” tanya Se Hun polos.

“Bukan, maksudnya dia sudah pergi pulang.” Ujar ku melihat kesal ke arah Se Hun.

“Ooo.”

“Nampaknya kau harus segera mengembalikan handphone itu kepada fans itu.” Ujar Su Ho.

“Sayangnya aku tidak tau dia tinggal dimana.” Ujar ku.

“Bodoh, sini ku check.. mana Handphonenya?” sahut Chan Yeol. Aku pun memberikan Handphone itu ke Chan Yeol. Chan Yeol pun membuka beberapa aplikasi di handphone itu.

“Sepertinya tidak akan butuh waktu lama untuk mengembalikannya…” Ujar Chan Yeol.

“Waeyo?”

“Dia bersekolah di Seoul Art and Music School.”

“Mwo?! Berarti disekolah Se Hun yang baru?” Su Ho mengambil alih handphone itu dari tanga Chan Yeol.

“Ne!” Seru Sehun.

“Dia punya banyak bakat, lihat Videonya diisi oleh berbagai hal tentang bakatnya.” Ujar Su Ho.

“Sini handphonenya!” Ujar ku. Su Ho pun memberikan Handphone itu kepada ku. Aku pun melihat Videonya.

“Yah, banyak video dancenya.” Aku pun segera mengambil earphone ku dan memasangnya ke handphone Min Young itu. Setelah itu aku memilih salah satu videonya.

‘Annyeong Haseyo. Perkenalkan aku Choi Min Young. Aku akan membawakan salah satu karya tari ku yang diiringi dengan aransemen lagu yang kubuat sendiri. Selamat menyaksikan!”

Seorang cewek tampak berdiri diri ditengah ruamngan, beberap saat setelah itumengalunlah lagu dari Two Moons. Ya itu lagu itu berisikan Rap antara Chan Yeol dan Kris. Dan pada performancenya diisi oleh Kai dan Lay hyung.Cewek tersebut meliuk meliuk dengan gerakan yang amat sangat berbeda dengan yang dibawakan Kai dan Lay Hyung. Beberapa saat setelah itu, lagu didalam video itu pun berubah menjadi lagu Angel salah satu lagu pengisi mini album debut EXO, MAMA.

“Wah itukah Min Young?” tanya Kai yang duduk disampingku.

“Ya, dia punya bakat dibidang ini.” Ujar ku.

“Dia malah terlihat lebih bagus membawakannya ketimbang aku, hyung.” Ujar Kai.

“Coba putar video yang lain.” Ujar D.O yang duduk disamping Kai. Aku pun melihat video yang lain dan memutar salah satu video yang diberi nama Cover Song of Miracle in December by Min Young. Sebelum itu aku mencabut kabel earphone ku dari handphone ini.

‘Annyeong Haseyo. Perkenalkan aku Choi Min Young. Aku akan mengcover salah satu lagu EXO yang berjudul Miracle In December. Selamat menyaksikan!”

Terlihat Min Young duduk didepan piano yang diletakkan ditengah tengah sebuah ruangan. Setelah itu Min Young pun segera memulai memainkan piano dan bernyanyi. Alunan piano dan suara Min Young seakan menjadi suatu harmoni. Min Young pun membuat tercengang anggota EXO yang melihat video itu. Beberapa anggota EXO pun ikut bernyanyi dan mengahayati lagu mereka yang dicover oleh Min Young.

“Wah! Dia punya pembawaan sifat yang berbeda ketika kutabrak tadi dengan cara dia membawakan lagu ini.” Ujar ku. Setelah itu, aku pun mengambil selca dengan menggunakan handphone Min Young. Lalau mengirim beberapa Video bakat Min Young ke handphoneku. Aku pun memasukkan beberapa nomor anggota EXO di handphone Min Young. Setelah itu meninggalkan memo dihandphone itu.

Hei, Min Young! Kau ternyata mempunyai banyak bakat. Maafkan aku karena melihat kumpulan videomu, tapi aku tidak melihatnya sendiri. Aku melihatnya bersama anggota EXO yang lain termasuk, Lay. Handphone ini mungkin terjatuh ketika aku menabrakmu. Sekali lagi mianhaeyo! Aku yakin Se Hun lah yang mengembalikan handphone ini. Dan aku minta maaf atas kesalahanku saat fan meeting itu. Sebagai permintaan maaf aku akan memberikanmu nomor handphone seluruh anggota EXO, dengan syarat jangan kau sebarkan. Terus sama video Permintaan maaf dari ku. Sekali lagi Mianhae.

                                                From

                                EXO Byun Baekhyun and EXO

*Min Young’s House* 09.47 PM KST

# Author POV #

 

“gomawoyo, Syassi-ah untuk antarannya. Mau mampir bentar? Aku bakal buatkan coklat panas untukmu.” Ujar Min Young.

“Ah cheonma. Lagian ini sudah larut. Aku yakin Amma sama Appa udah nunggu dirumah. Ya sudah cepat masuk. Diluar dingin.” Ujar Tasya.

“Ah, gomawo ya Ji Yeon.” Seru Min Young sekali lagi.

“Ah, Cheonma! Aku pulang ya.”

“ne, hati hati dijalan.”

Mobil Tasya pun segera melaju ditengah malam musim gugur di Seoul. Musim gugur tahun ini datang lebih cepat dari biasanya.dan bisa langsung ditebak, bahwa musim dingin pun bakal datang lebih cepat juga. Min Young pun segera masuk kedalam gang. Setelah sampai didepan pagar sebuah rumah, Min Young pun membuka pagar rumah tersebut. Terdengar dari dalam rumah suara seseorang membukakan pintu rumah.

“Min Young,kau sudah pulang? Appa kira kau bakal tidur dirumah Tasya.” Ujar laki laki itu yang ternyata adalah appa Min Young. Min Young pun tidak menjawab apa yang dikatakan appa-nya itu. Sepertinya Min Young ini tidak begitu akrab dengan appanya.

“Kau tahu? appa dari tadi menelpon tapi tidak kau angkat. Bagaimana fan meetingnya? Apakah menyenangkan?” tanya Appa Min Young. Lagi lagi tidak ada jawaban dari Min Young terhadap pertanyaan Appanya ini. Dia hanya berlalu didepan appa-nya.

“Min Young..” panggil Appa-nya.

“Min Young..” Appa-nya pun segera mendekat kearah Min Young dan memegang lengan Min Young.

“Jangan sentuh aku.” Ujar Min Young tanpa membalikkan badan ke arah appa-nya. Tepat setelah itu Min Young pun masuk kedalam kamarnya dan membantin pintu kamarnya itu.

Appa Min Young hanya terdiam melihat tingkah anaknya itu. Sepertinya ia terbiasa dengan sifat anaknya itu. Setelah itu dia berjalan menuju sebuah foto. Didalam foto itu terlihat ia dengan istrinya serta seorang anak laki laki dan anak perempuan yang tersenyum menghadap kamera. Air mata Geun Han pun menitik ketika mengingat masa lalunya.

# Flash Back #

“kau bisa diam tidak! Jika bukan karena dirimu, kita tidak akan diusir dari rumah itu. Kau tahu kau adalah istri yang boros. Kau buat hutang ku bertambah besar disaat perusahaan ini sedang pailit. Dasar istri tak tahu diuntung!” Ucap seorang laki laki yang sedang membawa mobil itu kepada istrinya.

“Maaf kan aku. Tapi aku berani bersumpah kalau aku tidak pernah memakai uang perusahaan demi keuntunganku sendiri.” Ujar istrinya itu. Laki laki itu pun bertambah emosi ketika mendengar perkataan istrinya yang tidak mengakui kesalahannya itu. Karena terlalu emosi dia menaikkan kecepatan mobilnya. Dia tidak peduli bahwa jalan yang mereka lewati disamping ada jurang.

“Oppa, aku takut. Apakah ayah akan membawa kita ke neraka?” tanya seorang gadis berkepang dua kepada oppa-nya, yang merupakan kembarannya.

“Tidak mungkin, jika ayah membawa kita ke neraka. Oppa akan selalu melindungimu.” Ujar anak laki laki, lalu ia pun segera memeluk adeknya itu.

“Kenapa baru kau sebut, young-a. Itu ide yang cemerlang, aku akan segera membawa kalian semua ke surga. Biarkan appa dan ibu mu ini pergi menanggung dosa di neraka.” Ucap appa mereka sambil membawa mobil. Tepat didepan mereka ada jurang. Appa mereka pun menambah kecepatan mobilnya. Semakin laju mobil itu, semakin kuat pula teriakan istri sang lelaki. Dia berusaha memutar arah stir dan berusaha untuk memberhentikan mobil. Tapi disaat rem tangan ia pegan, Mobil tersebut sudah melayang dan akhirnya terguling dijurang.

# End Flash Back #

Geun Han hanya bisa menangisi seluruh masa lalunya itu. Setelah itu dia pun berbaring sembari memeluk bingkai foto kenangan itu. Di dalam kamar Min Young hanya menggerutu terhadap sikap ayahnya itu. Dia pun teringat akan perkataan ayahnya yang mengtakan kalau sedari tadi ia menelpon Min Young. Dia pun segera menyadari bahawa dari tadi dia tidak ada memegang Handphone sama sekali. Segera dia memeriksa saku celananya, saku jaketnya, dan tas nya.

“Shit! Dimana kuletak handphone ku tadi?” tanya Min Young pada dirinya sendiri. Dia pun berusaha mengingat kapan terakhir dia memegang handphone. Setelah itu dia teringat kalau dia venue fan meeting tadi dia sempat bertabrakan dengan Baek Hyun.

“Apa jangan jangan terjatuh saat aku bertabrakan dengan, namja sialan itu?” tanya Min Young pada dirinya sendiri.

“Ah! Bagaimana ini? Bagaimana kalau namja itu melihat lihat isi handphoneku, lalu menemukan video video dance serta cover lagu yang kubuat? Ah! Jjinjayo?” ujar Min Young. Akhirnya karena stress memikirkan nasib handphonenya itu, Min Young pun terlelap dalam buaian mimpi.

 

“Oppa!! Kamu dimana?” tanya seorang aak perempuan berambut kepang itu. Anak perempuan itu berdiri dan mencoba berjalan walaupun kakinya penuh luka. Ia pun sesekali terjatuh. Dan pada akhirnya, dia menemukan sebuah Mobil yang tidak terbentuk lagi. Dan ia pun menemukan jasad ibunya yang sudah tak berbentuk lagi serta tubuh seorang laki laki yang terduduk di bawah sebuah pohon yang tak jauh dari mobil itu.

“Eomma! Waeyo? Waeyo?” teriak anak perempuan itu didepan jasad ibunya.

“Mianhaeyo, Min Ah. Aku telah lebih dulu mengantarkan mu ke neraka dan tak sempat menemanimu.” Ujar laki laki itu.

“Appa, Jahat! Kenapa appa hanya mengirim eomma saja? Kenapa Appa tidak sekalian mengirimku juga ke neraka. Walaupun itu neraka aku akan tetap tersenyum bersama eomma. Lalu sekarang dimana Han Young oppa? Apa Appa juga mengirimnya ke neraka bersama eomma? Appa jahat!” teriak anak perempuan itu sembari menangisi kepergian Eomma dan oppanya. Lelaki yang dipanggilnya appa itu hanya bisa terdiam.

“Kenapa appa tidak menjawabku? Apa Appa benar benar juga mengirimnya bersama eomma?” anak perempuan itu pun segera berdiri dan mencari keberadaan oppanya itu. Dia pun melihat ke dalam mobil yang tidak berbentuk itu lagi dan tidak menemukan oppa nya. Dia pun mencari dibawah batang pohon yang tumbang akibat kecelakaan mobil itu. Tapi ia tetap tidak menemukan oppanya.

“Oppa.. eodima? Bukannya oppa janji bakal melindungi aku. Oppa janji kita bakal pergi ke neraka bersamaku. Tapi kenapa oppa lebih dulu pergi?” akhirnya anak perempuan itu pu terduduk sambil menangis.

“Oppa.. Oppa..” Min Young pun bergumam didalam mimpinya, akhirnya dia pun terjaga dari tidurnya. Dia pun menangis akibat kenangan akan masa lalunya itu menghampiri mimpinya lagi. Akhirnya dia pun menangis semalaman sembari memegang foto yang sama dengan yang dipeluk ayahnya.

Pagi itu, seperti biasa Min Young duduk didepan rumahnya sambil memasang sepatunya. Bedanya kali ini matanya agak sembab akibat menangis semalaman. Disaat ia memasang sepatunya, Appanya pun keluar sambil membawakan segelas susu dan sekotak bekal. Min Young pun tidak memperdulikan kedatangan Appanya. Setelah selesai memasang sepatu dia pun berdiri da pergi meninggalkan appanya.

“Min Young kau tidak bawa bekal?” tanya appanya. Min Young pun hanya berbalik untuk mengambil bekal lau pergi tanpa berpamitan dengan ayahnya.

“dimana ya kuletak handphone ku itu? Atau jangan jangan namja sialan itu mengambil handphone ku yang terjatuh? Ah! Jjinjayo? Bagaiman jika dia melihat video video itu?” ujar Min Young pada dirinya sendiri. Tepat saaat dia sampai di halte datang pula Tasya menghampirinya.

“kau itu sudah berkali kali kukatakan, kau itu orang kaya. Jangan ikut ikut miskin seperti aku. Kau punya mobil, tapi mengapa tidak kau pakai kesekolah. Dikasih fasilitas tidak dimanfaatkan.” Ujar Min Young kepada Tasya.

“bagaimana pun kau itu sahabat ku. Bukannya aku janji bakal selalu disampingmu?” ucap Tasya.

“terakhir kali aku mendengar kata kata seperti itu 10 tahun yang lewat. Tapi ternyata orang yang mengatakan itu pergi tanpa kabar dan pamit. Jangan pernah selalu mengumbar janji, Yeonnie ah.” Ujar Min Young. Tasya pun hanya terdiam ketika Min Young mulai mengungkit tentang oppanya yang pergi meninggalkannya.

“Hei! Busnya sudah datang. Kajja kita berangkat nanti kita telat.” Ucap Tasya mengalihkan pembicaraan.

* Seoul Art and Music School* 07.30 AM KST

Halaman sekolah dipenuhi dengan wartawan korea atau yang lebih sering dikenal dengan Chaoz. Entah apa yang terjadi, tetapi para murid siswi sekolah sepertinya kelihatan gembira pagi ini. Apakah bakal ada Audisi dari agensi dikorea disekolah ini, Min Young dan Tasya tidak tahu. Yang jelas mereka berjalan dengan santai menuju kelas mereka.

“Youngie-ah..” Panggil Tasya seperti tercengang dan terkejut.

“Ne, Waeyo?” Jawab Mi Young.

“Tolong cubit pipi aku.” Ujar Tasya masih dengan wajah absurdnya.

“Mwo? Kau tahu kalau aku nyubit tu kaya mana kan? Takutnya nanti bekas baru hilang dua hari.” Ujar Min Young protes atas permintaan sahabatnya itu.

“Cepat aja cubit!” Ujar Tasya masih dengan wajah absurdnya.

“Okay, 1..2..3..”

“AAAWWWW!!” teriak Tasya.

“Kan sakit.. udah kubilang.” Ucap Min Young.

“Ini gak mimpi, Youngie. Barusan aku ngelihat Se Hun jalan ke ruang guru sama manajer EXO plus Eommanya.” Ujar Tasya masih dengan wajah absurdnya.

“Kau tahu darimana itu eommanya?” Bukannya menjawab pertanyaan Min Young, Tasya hanya melongo . Sepertinya dia tak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan.

“Huh, Kau ini. Jika itu memang Se Hun, kemungkinan kita sekelas dengan dia besar dong. Soalnya kelas kita kelas unggulan, tidak mungkin pihak sekolah mau memasukkan Se Hun yang notabene artis gitu dikelas reguler. Apalagi menurut berita disekolah lamanya, dia juga berada dikelas unggulan. Lagian umur dia kan sama dengan kita.” Ujar Min Young sambil berjalan yang meninggalkan Tasya yang masih dengan wajah absurdnya membayangkan apa yang terjadi jika dia satu kelas dengan Se Hun dan Se Hun jatuh cinta kepadanya.

“Heh! Tasya kau harus ingat satu, artis SM yang masih muda itu dilarang keras untuk berpacaran terlebih dahulu.” Ujar Min Young yangmlangsung menghancurkan khayalannya tentang Se Hun.

“Biarkan lah sahabat mu ini berkhayal dan senang sejenak, Youngie.” Ujar Tasya.

“Aku gak bakal biarin sahabat aku mengkhayal terlalu tinggi, nanti kalau dia jatuh. Aku juga yang bakal nangkap dia.” Ujar Min Young dengan wajah datar.

“Apa kau tidak berpikir tentang Lay Oppa?” Tanya Tasya.

“Aku hanya mengidolakannya sampai pada batas tertentu saja, Tasya. Kau tahu aku suka dengan suaranya dan cara dia dance. Hanya itu.” Jelas Min Young.

“Kajja kita kekelas.” Ujar Min Young sambi menarik lengan Tasya.

Sesampainya mereka dikelas, murid siswi dikelas mereka pun sibuk mempercantik diri. Mulai dari menyisir rambut, bedakan, sampai memasang lip gloss. Yang anak cowok hanya bisa cengo melihat mereka yang sibuk begitu. Min Young pun segera mengambil tempat duduk yang berhadapan langsung dengan danau dibelakang sekolah, yang sering ia jadikan untuk latihan dance.

“Hei, Babu Club Dance!” Seru Se Ra kepada Min Young. Min young pun hanya menatap Se Ra dengan wajah datarnya.

“Heh! Jangan sok polos gitu. Kemarin ngapain kamu ngata ngatain Baek Hyun oppa. Udah kegeeran lagi. tau gak? Dia ni kemarin kegeeran dipanggil sama Baek Hyun oppa waktu fan meeting. Hahah! Lagian babu kaya dia tuh gak pantas tau datang ke fan meeting kemarin.” Olok Se Ra.

“Aku kok yang ngajak dia nonton fan meeting itu kemarin.” Bela Tasya.

“Oh! Jadi manfaatin sahabat gitu buat nonton fan meeting. Syassi-a, kamu tu harus pandai milih teman. Jangan milih teman parasit kaya dia!” Ucap Se Ra. Min Young yang diolok olok hanya bisa tertunduk mendengar olokan Se Ra.

“Gak pantas tau gak kamu ngomong kaya gitu!” Seru Tasya kepada Se Ra. Ia hampir saja meninju Se Ra, jika bukan karena Min Young menahannya.

“Yah.. aku cuman ngingatin kamu aja sih. Kalau udah ngerasain efek samping temenan sama anak mafia kaya dia. Oh iya, Min Young. Appa kamu tuh pernah jadi Mafia Perusahaannya sendiri, kan? Apa kamu belum tahu, Syassi-a?” Ujar Se Ra.

“Jaga mulut kamu Se Ra!” seru Tasya. Setelah itu dia berusaha menenangkan Min Young yang sudah dibanjiri air mata.

“Min Young..” Panggil Tasya.

“Tasya, kalau kamu cari aku, aku mau ke danau belakan sekolah. sendiri.” Ujar Min Young lalu berlari meninggalkan kelas. Tasya hanya bisa menatap kepergian Min Young dengan air mata. Se Ra pun hanya bisa tersenyum miris menyadari apa yang ia katakan barusan. Ini sudah diluar rencananya.

Min Young berlari dan terus berlari, lalu tanpa sengaja dia menabrak seseorang. Dia tidak bisa melihat orang tersebut, karena air matanya sudah menutupi pandangan matanya, sehingga dia hanya melanjutkan larinya saja.

“Choi Min Young..” Ucap seseorang yang ditabrak Min Young. Seseorang itu pun hanya tersenyum. Min Youn tidak memperdulikan orang yang dia tabrak, dia hanya berlari dan terus berlari.

“Oppa! Eodima? Kau pernah janji kan buat ngelindungin aku. Tapi oppa sekarang dimana? Tolong oppa, lindungi aku.” Ujar Min Young setelah sampai di danau balakang sekolah. Setelah itu dia terduduk dan menangis karena ia menyesal kenapa ayahnya membiarkannya hidup pada kejadian itu.

“Choi Min Young..” Panggil seseorang dari belakang Min Young.

“Oppa? Neorago?” Min Young pun segera melihat ke belakang dan mendapati bahwa Se Hun EXO lah yang berdiri dibelakangnya.

“Oppa? Kamu memanggil Oppa kepadaku?” ujar Se Hun.

“Ah.. Jeosonghamnida.” Min Young pun membungkuk tanda maaf kepada Se Hun.

“Ah.. tidak apa apa. Aku hanya ingin memberikan sesuatu sama kamu, Min Young-ssi.” Min Young pun terheran ketika Se Hun mengetahui namanya.

“Kau tau namaku dari mana?”

“Name tag yang kau pakai.”

“Oh.” Min Young pun menyadari kebodohannya hanya bisa salah tingkah.

“Selain itu aku tahu nama kamu dari ini..” Se Hun pun mengeluarkan sebuah Handphone.

“Mwo? Itu handphone ku kan? Kau mendapatkannya dimana?” tanya Min Young.

“Tanyakan pada Baek Hyun oppa. Kau tahu dia mengambil handphone mu yang terjatuh. Pada saat dia ingin mengembalikannya, kamu udah duluan pergi.” Jelas Se Hun.

‘betul saja dugaan ku. Namja sialan itu yang membawanya.’ Batin Min Young.

“Ah, Kamsahamnida. Se Hun-ssi.” Sekali lagi Min Young pun membungkuk kepada Se Hun.

“Jangan lupa buka memonya!” Seru Se Hun.

“Ne!” Min Young pun membalasnya dengan seruan juga.

To Be Continued

Sorry guys ini ff pertama dan yang paling pertama jadi memang agak absurd dikit. Hehehe. Tapi aku jamin deh, kalau FF aku ni gk sama dengan FF yang lain. Aku berusaha untuk buat jalan ceritanya sulit ditebak dan agak menegangkan. FF ni udah pernah ku post di blog aku menegertasya.blogspot.com sama menegertasya.wordpress.com

Hehe sorry aku agak maruk, karena kalau untuk blogger sendiri aku jarang makainya.. Stay waiting ya for next chapternya.. jangan lupa dont be silent readers pliss RCL.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles