Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Always [Chapter 1]

$
0
0

JUDUL           : Always

MAIN CAST   : Kim Jongin

                       : Jung Soojung

                       : Do Kyungsoo

                       : Other cast

Genre           : drama, tragedy

Length         : Multichapter

Rated           : pg – 15

Disclaimer   : I’m sorry to use your own Bias in My imagination, kkk those cast belong To GOD and Their Agency, Semua alur milik saya, Tolong jangan mengCOPY dalam bentuk apapun. TERIMAKASIH

Author         : Sexygeek95 (@winnietrii)

AUTHOR’s NOTE : WARNING YA, MAAF BUAT TYPO YANG MASIH ADA, EYD ACAK – ACAKAN, FEEL GA DAPET. ALUR AMBURADUL. MAAFKAN SAYA, sekedar meningatkan jangan jadi sidersnyaJ

ALWAYS..

Hadirnya seorang kim Jongin dihidup Soojung seolah sumber air ditengah panasnya gurun pasir. Disaat semuanya hilang dan lenyap, sebut saja seperti uang milik orang tuanya yang habis karena ayahnya sering bermain dengan wanita malam dan terlilit hutang sehingga membuat ayahnya bunh diri dan ibunya yang kabur dengan lelaki kaya lainnya membuat seorang gadi berusia 18 tahun ingin sekali mengakhiri hidupnya.

Dia selalu berdoa kepada tuhannya agar mencabut saja nyawanya, kenapa kehidupan begitu kejam dengannya, apa salah dia selama ini, bahkan ibu kandungnya pun pernah berkata “Seharusnya aku tidak pernah melahirkanmu JUNG SOOJUNG!” setiap saat ketika ayahnya mengamuk karena kalah judi atau mabuk berat.

Soojung tidak pernah menangisi kepergian ayahnya, untuknya itu mengurangi bebannya tidak ada lagi orang yang akan memukulinya dengan kejam, tidak adalagi kata – kata kasar ibunya, dia bersyukur karena ibunya mendapatkan kelurga barunya yang membuatnya bisa hidup dengan tentram, Soojung masih bisa bernapas tanpa kedua orang tuanya, dia masih bisa makan dengan baik dengan penghasilan kerja part timenya.

Soojung tidak pernah mengenal cinta, dia membenci semua orang didunia ini, dia tidak pernah percaya lagi tentang cinta, baginya cinta itu hanya sesuatu yang semu, yang akan hilang termakan masa.

Contohnya cinta kedua orang tuanya yang hilang seiring hilangnya uang dalam keluarganya, cinta persahabatannya dengan teman – temannya yang hilang ketika perusahaan ayahnya bangkrut.

Tetapi Jongin datang menjanjikan cinta, cinta yang perlahan mengubah gunung es Soojung menjadi lautan hangat, Jongin memang tidak pernah mengatakan janji – janji tentang apa yang akan dia lakukan untuk hidup Soojung tetapi dia melakukannya dengan berbagai cara yang membuat Soojung percaya bahwa cinta itu masih ada didunia fana seperti ini.

Didalam ribuan hinaan yang Soojung dapatkan mulai dari dia masuk ke Seoul High School, sebuah SMA terelit dikorea selatan dia selalu mendapatkan perlakuan semena – mena karena latar belakang orang tuanya.

Dia sempat ingin mengambil jalan pintas untuk tidak melanjutkan sekolahnya, bukan karena dia tidak mampu membiayai sekolahnya karena mari kita bersyukur karena JUNG yonshin pernah menyumbangkan beberapa hartanya ke sekolah ini membuat Soojung bisa bersekolah dengan tanpa mengeluarkan biaya.

Namun apalah artinya kebaikan jung yonshin ketika masyarakat luas mengetahui keburukannya, ada pepatah yang mengatakan 100 kebaikan akan terhapus hanya dengan satu kesalahan, itulah yang terjadi, seseorang akan selalu mengingat satu keburukanmu tak perduli bagaimana baiknya dirimu.

Tetapi lagi – lagi Jongin menjadi penyemangat hidupnya, melukiskan kisah indah dalam harinya perlahan namun pasti Jongin membuat senyuman Soojung terukir dalam wajah cantiknya, meskipun Jongin bukanlah type superhero yang menyelamatkannya ditengah kerumunan ramai namun Jongin akan menghapus air mata Soojung diam – diam, kembali menyemangati hidup Soojung yang sama sekali tidak menarik, versi hidupnya.

Mereka memang telah menjalin hubungan semenjak 2 tahun yang lalu,tetapi sejauh ini hanya Soojung dan Jongin juga Kyungsoo yang tahu, karena bagaimanapun Jongin masih harus menjaga namanya disekolah ini, entahlah mungkin pantas bila Jongin disebut pengecut karena dia tidak berani mengakui bahwa Soojung adalah miliknya, dia takut sangat takut terbully layaknya Soojung, karena siapapun yang berada didekat Soojung akan menjadi korban bully-an teman – teman kayanya itu, kecuali Kyungsoo, Kyungsoo adalah satu – satunya manusia disekolah Soojung yang berani terang – terangan berteman dengannya.

Karena Kyungsoo anak pemilik saham terbesar disekolah itu, bisa tamat riwayat orang yang berani menyentuhnya, dan Kyungsoo juga Soojung berteman sejak mereka kecil.

—— ===== ——

“jangan menangis lagi soji” ucap Jongin sambil membersihkan rambut Soojung yang engket karena siraman susu dari sulli,

“Apa salahku, apa terlahir sebagai anak pengusaha yang bangkrut dan bunuh diri itu menjadi hal keji didunia ini sampai aku harus setiap harinya mendapatkan hal seperti ini Jongin?”

“mereka hanya iri denganmu, karena kau cantik tanpa perawatan kulit sperti yang mereka lakukan, karena kau pintar dengan caramu sendiri tanpa melakukan tes tambahan seperti aku dan lainnya, mereka hanya iri, jangan menangis” kini Jongin menangkup wajah Soojung dengan kedua tangannya.

Chup

Jongin mengecup air mata yang lolos diwajah Soojung “jangan menangis,” dan dia memberikan Soojung coklat, “aku tidak tahu bagaimana cara menghentikan mereka, tetapi aku berjanji akan selalu bersamamu dibelakangmu, kau tidak sendiri ada aku sebagai bayanganmu”

Soojung tersenyum, kalimat sederhana itu dapat membuat hatinya membaik 100 persen.

“nah, begitukan cantik”

“terimakasih Jongin”

Soojung memasuki kelasnya setelah Jongin masuk sekitar 15 menit yang lalu, dia terlihat sedikit bingung karena tasnya tidak ada dikursinya.

“kemana tasku?” dia sedang beranalog ria dengan dirinya, karena pasti teman – teman kelasnya tidak ada yang ingin berbicara dengannya.

Dia mengedarkan pandangannya dan dia mendapati tasnya yang tergeletak didalam bak sampah

“Oh itu tas? Aku kira sampah, jadi aku membuangnya” ucap sulli, perlu diketahui sulli adalah mantan sahabat sSoojung, namun entah mengapa sulli emnjadi monster dalam kehidupan Soojung saat kondisi keluarganya memburuk.

Dan Soojung sangat malas meladeni kicauan dari sulli, dia memilih mengambil tasnya karena percuma dia melawan sulli dan satu kelas akan menyerangnya.

Saat songsaenim datang, seperti murid lainnya dia ingin menyiapkan bukunya dalam pelajaran sejarah itu, namun saat ia membuka tasnya hanya ada sampah bekas kotak susu.

Dia sibuk mencari buku – bukunya, dan sukses membuat ryeowook songsaenim memperhatikannya.

“Dimana bukumu Nona Jung?” ucapnya datar.

“aku tidak tahu saem, aku tadi membawanya dan—“

“alasan saja, kau sudah pintar? Lalu jelaskan bagaimana terbentuknya republik korea didepan CEPAT! Atau kau keluar dari kelasku”

Dia terkejut tetapi dia berjalan maju menghampiri gurunya, berdiri didepan kelas, tanpa mengetahui bahwa bukunya kini berada ditangan luna.

“Cepat!”

Dan Soojung mulai membuka suaranya, dia berbicara seolah dia mencopy semua isi bab 3 buku sejarah itu, tidak ada kalimat yang salah atau pernyataan yang salah dalam setiap kata yang dia katakan, mari berterimakasih kepada Iqnya yang tinggi dan semangat belajarnya yang membuatnya begitu mudah mempelajari apapun yang gurunya ajarkan.

Setelah ia menyelesaikan kalimatnya ryeowook songsaenim hanya mengangguk ringan, dia tahu kemampuan Soojung, “Kau memang cerdas noona” ucapnya dan membuat luna geram karena dia gagal membuat Soojung kehilangan bintangnya didepan gurunya.

“sial” umpatnya, sementara Jongin memberikan tatapan kagum kepada kekasih gelapnya itu.

—–

Kekasih gelap? Haruskah aku menjelaskan mengapa aku, Jung Soojung adalah kekasih gelap seorang KIM JONGIN? Tentu saja karena Jongin telah dijodohkan leh seseorang bernama Suzy, sang gadis cantik juga kaya.

Aku memang terkadang sakit melihat Suzy yang selalu bergantung kepada kai, dimanapun dia berada. Namun perasaan lega seketika menyelimutinya ketika Suzy yang mencoba menarik perhatian kai mendapat respons tatapan sinis dari pemilik mata yang Soojung kagumi itu.

Bagi Soojung Jongin hanya terlihat seperti bebek yang dicucur oleh pemiliknya yang mengikuti perintah pemiliknya tanpa bisa menolak, tetapi bagai Jongin Suzy adalah sebuah manekin yang tidak bernyawa, tubuhnya terpahat sempurna dengan apapun yang dipakainya, namun percuma saja manekin hanya benda mati tidak bernyawa, mebuat Jongin sama sekali tidak tertarik dengan yeoja cantik disekolahnya ini.

Selalu seperti ini hidup seorang Soojung, istirahat didalam kelas atau duduk diatas balkon sekolah dengan bekal seadanya, sisa makanan kemarin dari restaurant tempatnya bekerja hanya perlu dipanaskan saja, dan Soojung isa menghemat beberapa won yang ia tabung untuk membiayai kehidupan lainnya.

Lagi pula, selalu sama saja setiap harinya akan ada ejekan atau timpukan dari kotak susu bekas, atau tumpahan berbagai jus berbagai rasa seolah dirinya adalah tempat sampah berjalan, entah dimana letak hati manusia – manusia gila harta itu, entah dimana diletakannya setiap pengajaran kemanusiaan yang leeteuk selalu ajarkan dikelasnya.

“Selamat makan siang”

Tertulis memo diatas tempat makannya yang terletak dilokernya itu, dan dia mengedarkan pandangannya seketika ia melihat Jongin tersenyum kearahnya, ini yang dimaksud dengan bayangan, Jongin akan selalu setia membantu Soojung dari belakang, Jongin terbiasa memberikan kotak makanan setiap harinya untuk Soojung dan selama 2 tahun perjalanan cinta mereka untunglah tidak ada yang mencium tentang hubungan mereka. Mereke menyembunyikannya dengan sempurna.

Sangat sempurna karena Soojung sihati baja akan selalu dengan tulus menerima apapun yang Suzy lakukan dengan kekasihnya.

Sangat sempurna karena Jongin dapat menekan semua emosinya ketika ia melihat seorang yang sangat ia cintai dekerjai dengan tindakan brutal didepannya.

Jongin masih memenangkan martabatnya diatas semua cinta yang ia punya.

Karena Jongin ingin melengkapi kesempurnaannya dengan ketenaran masa SMAnya, karena Jongin membutuhkan teman – teman kayanya untuk bersenang – senang, karena Jongin adalah pecundang kecil yang tidak berani mengakui keberadaan Soojung yang kadang menyabotase psikisnya.

Karena Jongin adalah seorang pecundang.

P – e – c – u –n –d – a – n – g.

Ketika dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Soojung diperlakukan dengan biadab, sepeda Soojung harta yang ia miliki kini bannya telah hilang, entah siapa yang dengan kreatifnya membuat roda sepedanya itu sampai diatas pohon seperti itu, membuatnya kesulitan untuk mengambilnya, membuat baju putihnya kotor karena terkena getah pohon tersebut.

Dan lihatlah kepada sang pangeran muda Jongin, dia hanya bisa mengepalkan tangannya tanpa bisa melakukan apapun, atau setidaknya mengentikan tawa mereka, sungguh Soojung bukan badut yang melakukan atraksi lucu didepan mereka, ini Soojung seorang wanita yang sedang membahayakan dirinya memanjat pohon besar dengan rantai rapuh hanya ingin mengambil roda sepedanya.

Keterlaluan mereka.

Dan juga betapa pengecutnya Jongin yang hanya bisa berdoa supaya gadisnya itu selamat.

KREKK

Nasib sial memang seolah menjadi sahabat terbaik disepanjang hidup Soojung, lihatlah ranting yang ia naiki kini patah, membuat tubuhnya terhuyung dan terjatuh, beruntunglah Kyungsoo yang tanggap berlari dan menangkap Soojung.

“Soojung, kau baik – baik saja?” ucapnya khawatir melihat sahabatnya ini.

Soojung yang masih sangat Shock dengan kejadian barusan hanya mengangguk lemah dalam dekapan tubuh Kyungsoo.

“kalian benar – benar bukan manusia ya?! Kenapa kalian tega sekali, siapapun yang melakukan ini aku pastikan akan segera mengucapkan SELAMAT TINGGAL PADA SEKOLAH INI!! AKU BERSUMPAH!!!!”

Penuh penekanan disetiap kata – kata Kyungsoo, mereka hanya menatap Kyungsoo dengan tatapan bengis, menurut mereka Kyungsoo adalah salah satu perusak kebahagian mereka.

Dan sifat pecundang sepertinya sudah mendarah daging dalm hidup Jongin, lihat saja dia hanya bisa menatap cemas kepada Soojung, menatap cemburu ketika tangan – tangan Kyungsoo tetap memapah tubuh ramping kekasihnya itu, tanpa bisa beragumen layaknya pria sejati yang cemburu, yang Jongin lakukan hanya diam.

Tidak akan lebih dari diam.

Dan sedikit berdoa——, seperti halnya kejadian bully – membully Soojung terekam jelas diotaknya ketika gadisnya itu harus terus duduk dibangkunya, tanpa dapat bergerak hanya untuk kekamar mandi, karena lagi – lagi seseorang telah merekatkan lem pada kursinya.

Seolah tidak pernah kehabisan akal, mereka terus menerus menyakiti psikis dan mental Soojung, seolah mereka tidak pernah puas sebelum Soojung mati.

Dan seolah Jongin adalah hal yang sebenarnya paling tidak berguna, ia tahu saat minseok dan tao merekatkan lem pada kursi Soojung, seolah nama besar adalah hal terpenting sepanjang hidupnya, ia sama sekali tidak berani mengetikan pesan hanya untuk membuat Soojung terhindar dari jebakan itu, dia selalu berfikir bagaimana bila ada yang mengiintip pesannya? Bagaimana bila teman – temannya menjauhinya? Bagaimana dengan ketenarannya yang ia pertahankan selama ini?

Karena pikiran Jongin tak pernah seluas pikiran Soojung yang selalu mengedepankan Jongin, mengutamakan Jongin. Sampai kapanpun Jongin akan selalu menjadi yang pertama dan terpenting dalam hidupnya.

Soojung meringis memegangi perutnya, ia begitu ingin buang air kecil tetapi bila ia bangkit maka konsekuensinya adalah roknya akan robek, tetapi bila ia hanya berdiam diri ditempat maka ia akan kencing disana, dan ia tahu ini yang teman – temannya inginkan.

Dan Soojung tidak ingin hal itu terjadi, konsentrasinya terpecah dia tidak dapat memperhatikan penjelasan gurunya karena kini ia sibuk mengelap keringat dinginnya, karena ia terus menahan kencingnya disana.

Jongin terus menerus memperhatikan Soojung dari kejauhan, hatinya begitu hawatir berbeda dengan raganya yang terus diam ditempatnya tanpa berani untuk memberikan jaket mahalnya untuk menutupi bagian rok Soojung yang robek jika ia berdiri nanti.

Sampai seseorang dengan hati malaikat datang menyelamatkan Soojung, yeah lagi – lagi Kyungsoo datang membuka pakaian sekolahnya memperlihatkan kaos dalamnya karena ia mengikatkan pakaian sekolahnya dipinggang ramping milik Soojung.

Lagi – lagi Kyungsoo datang untuk menyelamatkan pacar Jongin.

Tetapi meskipun banyak kata – kata motivasi yang menyerukan “KEASABARAN ITU TIDAK BOLEH BERBATAS”

Tapi sebagai manusia biasa Soojung bisa apa? Dia hanya jiwa yang tinggal dalam raga sempurna dan kehidupan kejam. Dia telah lelah menahan semua rasanya, dia sesekali ingin didengarkan, dianggap bahwa dia juga manusia layaknya teman – teman kayanya itu.

Soojung juga manusia, dia punya hati yang bisa hancur ketika ia terus – meneurs mendapat hujatan yang tidak pantas ia terima.

Dia ingin menuntut balas apa yang telah mereka lakukan kepada hidupnya saat ini, dia tidak berharap lebih ia diperlakukan dengan sama seperti teman – temannya yang bermatabat itu, jika ia tidak dapat diperlakukan sama bisakah mereka hanya menganggapnya tidak ada? Acuhkan saja Soojung toh kehadirannya tidak menyulitkan siapapun kan?

Tetapi berbeda dengan pola pemikiran luna yang selalu iri karena Soojung selalu mendapat peringkat pertama dikelasnya, berbeda dengan sulli yang selalu iri dengan kecantikan Soojung.

Dan malam ini batas kesabarannya sudah benar – benar diujung, ketika ia tidak sengaja menjatuhkan ponselnya dan Suzy melihatnya, dengan tidak sopannya ia mengecek ponsel Soojung dan terdapat beberapa foto Jongin, Suzy tidak terima tentu saja, mengapa siburuk rupa ini menyimpan foto – foto Jongin dengan pose yang unik.

Jongin yang susah tersenyum tetapi didalam ponsel milik Soojung ia mendapati ebberapa senyum Jongin yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Aegyo Jongin yang ayah kandung Jonginpun belum pernah melihatnya, dan Suzy seketika mengamuk saat itu juga.

“AKU TIDAK TAHU TERNYATA KAU LEBIH HINA DARI YANG KAMI KETAHUI SELAMA INI SOOJUNG!” ucap Suzy berteriak direstaurant tempat Soojung bekerja.

“Apa maksudmu?” kini seluruh tamu restaurant melihat kearah mereka berdua.

“DASAR KAU JALANG, PENGUNTIT KEKASIHKU! PELACUR KECIL TIDAK TAHU DIRI!!” sambung Suzy lagi.

“JAGA BICARAMU NONA BAE!” baru kali in Soojung berani berteriak dalam sejarah hidupnya didepan Suzy, membuat Suzy luna juga sulli tertegun.

“BERANINYA KAU!” ucapnya mengankat kerah baju Soojung

“APA?! “

“TIDAK TAHU DIRI, KAU MENYIMPAN BEBERAPA FOTO PACARKU SOOJUNG, KAU INI BENAR – BENAR RENDAHAN YA, DASAR MISKIN TIDAK TAHU DIRI! KAU PASTI MENGAMBIL FOTO KAI DIAM – DIAM KAN, MENGUNTITNYA JUGA IA KAN?!!! AKAN KU LAPORKAN KAU KEPADA POLISI, DASAR PENGUNTIT!”

“penguntit?” kini Soojung memelankan suaranya, namun dengan smirk yang tetap berada disetiap lekuk bibir tipisnya.

“aku kira kau hanya bodoh soal pelajaran, ternyata kau bodoh dalam segala hal nona bae, tidak bisakah kau perhatikan angle foto Jongin yang selalu melihat kameraku? Apa itu disebut penguntit? Kenapa KAU IRI? IYAKAN?” Soojung neyeringai lagi. “Kau pasti iri karena kau tidak pernah melihat senyuman indah itu dari yang kau sebut dirinya sebagi pacarmu? Kau yang terlhat mengenaskan Noona, pernahkah kau dianggap sebagai yeojanya? Pernahkah melebihi perjanjian bisnis daintara orang tua kalian yang kaya itu?” kini Soojung meninggalkan Suzy dengan ribuan kemarahan, skakmat. Bahkan pertanyaan ringan Soojung pun tidak bisa ia jawab.

——   ——   ————–

Dan kejadian kemarin ternyata sangat berdampak pada hidup Jongin disekolahnya, tatapan sinis kini ia dapatkan dari beberapa pasang mata, ternyata berita semalam begitu cepat tersebar didalam sekolah elit ini.

“Jongin, kedudukanmu akan terancam dalam anggota kami” ucap tao menatap Jongin dingin.

“Apa maksudmu?”

“Cih, kau tidak tahu? Bukankah selama ini kau mempunyai hubungan khusus dengannya?”

“hah?”

“Soojung yang mengatakan sendiri kepada Suzy, sudahlah aku malas berbicara denganmu” tao emninggalkan Jongin dengan ribuan pertanyaan dalam pikirannya.

Dan ia mendapati kerumunan orang – orang dilapangan, kini ia mendapatkan perhatian sempurna dari mereka, dia melihat Soojung yang duduk dilapangan dengan mengenaskan; rambut penuh telur busuk dan badannya begitu amat bau.

“hai, ternyata kekasih Soojung telah datang” kini Suzy berjalan mendekati Jongin.

“Apa yang kau bicarakan?”

“mengaku saja Jongin!” kini Jongin mendapat tatapan bengis dari Suzy dan tatapan memohon dari Soojung, Jongin harusnya membantu Soojung menjelaskan bagaimana hubungannya, seandainya tuhan memberikannya keberanian lebih saat menciptakannya, tidak akan seperti ini. Karena kata – kata yang terlontar dari bibir tebalnya membuat Soojung semakin menjadi objek yang hina disana.

“Dia mempunyai banyak fotomu Jongin!” ucap Suzy lagi.

Diam sejenak, Jongin menatap harapan mata Soojung, harapan Soojung tentang bagaimana Jongin yang seharusnya mengakuinya.

“Dia menguntitku, mungkin saja dia mentrasfer foto – foto dari ponselku? Oh ayolah kalian tau kan selama ini dia selalu licik, bisa saja ia ingin menjatuhkan martabatku, dan pacarnya? Tidak mungkin aku mau dengan sampah semacamnya, aku hanya mencintai Suzy…. yeah mencintai Suzy” kini Jongin menarik lengan Suzy dan menciumnya tepat dibibirnya disaksisan puluhan mata yang berada disana.

Mengabaikan betapa hancurnya perasaan Soojung saat itu.

Seseorang yang sangat ia cintai saja ikut – ikutan menghinanya, menganggapnya aib dihidupnya.

“Kalian percaya padaku kan?” ucap Jongin lagi.

“Tentu saja, mana mungkin kau tertarik dengan gadis seperti dia” kini Suzy kembali bermanja ria kepada Jongin setelah Jongin menciumnya.

“kalian benar, aku adalah fans setia Jongin yang mencintai Jongin diam – diam, menyayangi dengan tulus, mengucapkan ribuan doa ketika aku terbangun, menyelipkan segala macam pujian disetiap helaan napasku untuknya, Jongin benar ia tidak mungkin tertarik oleh sampah sepertiku, kalian benar aku hanya penguntit, sampah yang tidak akan pernah bisa bersanding dengan berlian sepertinya, maaf telah mengaku menjadi kekasihmu Jongin, tetapi soal cinta aku tidak bohogn, aku benar – benar mencintaimu” ucap Jongin menatap manik mata milik Jongin. Berlalu dari hadapan mereka.

“Hey kau jalang!” ucap Suzy, Soojung pun menengok sebntar

Dan PLAK.

Tamparan keras diterima dari Suzy yang membuat Soojung tersungkur jatuh, bibir Soojung berdarah dan naas ketika kepalanya membentur batu disana, untung saja hanya sedikit berdarah.

Soojung hanya meringis, ia tidak lagi punya kekuatan yang selama ini menahannya untuk mengeluarkan airmatanya, satu – satunya orang tempatnya bersandar kini menjatuhkannya ketepi jurang curam.

Dia hanya bisa menangis sebisa – bisanya ditemani cemoohan yang ia dengar. Sambil berdoa,

“berikan saja kesempatan hidupku kepada orang lainyang beruntung didunia ini tuhan, aku lelah”

TBC

Bagaimana? Suka / tidak? Kasih komentar kalian yahJ



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles