Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

When Love Is Hiding (Chapter 1)

$
0
0

When Love Is Hiding

jadi

Title                    : When Love is Hiding

Author               : @Amalianuraini

Rating                : T

Length               : Twoshot

Cast                   :

  • Park Chanyeol (EXO)
  • Oh Nara (OC)
  • Choi Min Ho (SHINEE)
  • Ahn Jae Hyun (Aktor)

Genre                 : Schoolife, Comedy and Romance

Desclaimer         : Semua cerita fiksi belaka, Author cuma numpang ngayal doang, kalo ada kesamaan cerita itu hanya kebetulan semata. Maap kalo banyak typo, maklum aothornya masih amatir. Ouseul Oeseyo….

 

 

Manik matanya terus saja terfokus pada secarik kertas yang ada di di tangannya. Sesekali dia menggertakkan giginya sambil meremas kertas itu.

“Aigooo omma dan appa tega sekali membiarkan anaknya mencari alamat yang sama sekali tidak ku ketahui” gerutu Nara sambil meremas kertas yang dipegangnya itu. Tibalah ia di kota Myeongdong.

 

Sebelumnya seminggu yang lalu sebelum orang tuanya pergi ke London untuk urusan perusahaan mereka, orangtuanya menyarankan untuk tinggal sementara di rumah teman ayahnya, ayahnya juga sudah mengurus sekolah Nara yang akan dipindahkan ke daerah Myeongdong tempat teman ayahnya tinggal. Hal ini dilakukan karena orang tuanya akan pergi cukup lama. Namun Nara tidak mau meninggalkan rumahnya dan dia terus menyalahkan ayahnya karena tidak meminta izin memindahkannya kesekolah lain. “Appa tidak bisa memaksamu lagi, sekarang terserah padamu, tapi kami akan tetap pergi, appa akan menuliskan alamat teman appa. Appa yakin kamu tidak akan bisa tinggal sendirian dirumah ini. Lagi pula eomma sudah meliburkan pembantu kita” tegas appanya.

“Arasseo aku akan tetap tinggal disini sampai kalian pulang. aku bisa mengurus diriku sendiri.” pekik Nara sambil membanting pintu kamarnya.

Nara merasa tidak adil karena ayahnya lebih percaya kakaknya yang diizinkan tinggal di apertemen di Jepang. Walaupun dia masih SMA dan kakaknya sudah kuliah ini tidak adil baginya.

 

Pada akhirnya perkataan ayahnya benar, Nara bertahan selama 1 minggu sendirian dirumahnya. Kebetulan saat itu liburan musim panas. Nara kewalahan mengurus dirinya sendiri mulai dari membuat kimchi sampai membeli 2 kotak ramen instan. Kegiatan yang dilakukannya hanya menonton tv, membaca komik, makan ramen dan sesekali kaluar rumah untuk sekedar menghirup udara segar. Akhirnya dia menyerah dan mengikuti saran appanya hingga membuat ia tiba dirumah besar ini.

 

“Ting tong ting tong”. Suara bel menggema diseluruh ruangan rumah itu.

Tak beberapa lama pintu rumah itu dibuka oleh seorang namja tampan nan tinggi dengan setelan kaus biru garis garis lengan panjang dan  kacamata besarnya hingga hampir menutupi seluruh wajahnya (?). Nara terperangah melihat namja itu sampai tak sempat mengedipkan matanya seolah dia baru saja melihat cheonsa yang nyasar kebumi. *muncul efek cahaya malaikat.

“Duguseyo?” Tanya namja itu,

*PRAANG lamunan Nara langsung buyar.

“A ..annyeonghaseyo” sapa Nara dengan ramah.

Namja itu memperhatikan Nara dengan heran sambil memiringkan bibirnya dengan tatapan aneh.

Kemudian

“Eommaaa ada teman eomma datang” teriak namja itu sambil membalikkan badannya. (MWO!)

 

Nara POV

MWORAGU? Apa aku tidak salah dengar, apa wajahku seperti ahjumma? Apa dia tidak bisa menilai style rambut panjang berponiku beserta pita berwarna pitch yang menghiasi rambutku. Ditambah lagi dengan mataku yang masih bulat sempurna tanpa ada sedikit pun lipatan dan lingkaran katarak di pupil ku ini, butuh kejelasan apa lagi kalau aku ini seorang remaja berumur 16 tahun. Apa dia katarak? Bagaimana dia bisa mengira aku ini teman ibunya? Hishh menyebalkan.

Tak beberapa lama ibunya datang dengan wajah sumringah

“ahhh… Nara-ssi kau sudah datang?” ucap ibunya.

“De ahjumma, annyonghaseyo” sapaku sambil membungkukkan badan memberi hormat.

“Khajja masuklah”. Namja itu masih terheran-heran melihatku. Dia hanya memperhatikanku bukannya membantuku membawakan barangku yang berat ini. Dasar payah.

“Nara-ssi silahkan duduk dulu, ahjumma buatkan minum dulu ya” ujar ahjumma itu mempersilahkan.

“Yeolli temani Nara dulu eoh”

Namja yang hendak menaiki tangga itu pun duduk diruang tamu bersamaku.

Dia sama sekali tidak mengajakku bicara.

Tak menunggu lama ahjumma datang dan duduk bersama kami. Dia menceritakan semuanya mengenai appa dan ommaku yang sudah dianggapnya sebagai keluarga. Mereka berterima kasih karena sebelumnya keluargaku sudah membantu mereka membuat sebuah bisnis restoran yang sekarang menjadi sukses. Dia juga menjelaskan mengenai sekolahku yang memang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya, dan aku akan satu sekolah dengan anaknya ini.

Setelah selesai mengangkat barang-barangku ke dalam kamar, dengan lelah aku merebahkan badanku ke tempat tidur dikasur bermotif matahari berwarna kuning terang. Kamarnya tertata sangat feminin. Mereka pasti sudah mempersiapkannya untukku.

POV End

 

Musim panas berakhir. Artinya Nara mulai masuk di sekolah barunya. Nara sudah berpakaian rapi dengan blazzer berwarna hitam dan garis merah di bagian pergelangan tangan dan kemeja berwarna putih dan  dasi pita merah menghiasi lehernya beserta rok pendek berwarna hitam. Dia mengepang rambutnya hingga terlihat rapi dan manis.

 

Nara menikmati sarapan bersama keluarga barunya itu. keluarga ini baik sekali padanya bahkan ahjumma itu menyiapkan bekal untuknya. Mereka bertiga makan di meja makan. Ahjussi yang sedang keluar kota 2 hari yang lalu akan pulang hari ini sehingga ahjumma membuat banyak masakan untuk menyambut kedatangan suaminya. Dan sebenarnya ahjumma ini memiliki 2 orang anak, satu lagi kakak Yeolli yang sedang kuliah di Jepang.

 

“Yeolli-ya temani Nara melihat-lihat sekolah ya, dan jangan lupa pulang bareng Nara juga. Arasseo?” Nasihat ibunya pada Yeolli.

“De eomma” jawabnya.

Mereka berdua pun pergi bersama.

“Chooogio hmmm” Nara hendak membuka pembicaraan namun dia bingung harus berkata apa.

“Yeol-ssi, hmm nama lengkapmu siapa?”

“Chanyeol, panggil aku Chanyeol saja” jawabnya cuek.

 

Nara POV

“Ahh arasseo. Hey jamkkanman, jalanmu cepat sekali ” teriakku sambil menyusulnya.

“Kau saja yang seperti siput. Cukup hari ini saja kita pergi bersama. Mulai besok aku tidak ingin pergi denganmu. Aku tidak bisa dekat-dekat dengan yeoja yang belum aku kenal, apalagi kita tinggal bersama.” Jelasnya dengan sombong.

“Aisshhh apa masih kurang jelas apa yang dikatakan ibumu tadi hoo?” pekikku kesal.

Dia tidak menanggapi perkataanku dan malah mempercepat jalannya.

Aku menyusulnya di belakang.

“Kyaaaaa Chanyeol oppaa” tiba-tiba suara jeritan itu keluar dari sekumpulan yeoja ketika melihat namja disebelahku ini tiba di sekolah. Seketika mereka mengerumuni namja ini hingga aku tersisihkan. Apa dia punya semacam fansclub? Kurasa para fansnya tidak ada yang waras.

“Aigooo  pantas saja dia tidak mau dekat-dekat denganku, pasti karena yeoja-yeoja ini. Apa mereka tidak tahu kalau dia namja yang sangat kasar, wajah tampannya memang bisa membohongi semua orang, kecuali aku tentunya”

POV End

 

Nara malas menunggu Chanyeol yang masih sibuk dikerumuni para fans yang tidak waras itu. Dia pun memutuskan untuk mencari kelasnya sendiri sambil celingak celinguk dia berjalan menelusuri lorong sekolah.

“Brrruuk” tiba-tiba dia menabrak seseorang.

“Ah appo” teriak Nara sambil memegangi pergelangan kakinya.

“Mmianhe gwaenchanayo?” Tanya orang yang menabrak Nara dan mengadahkan tangannya untuk membantu Nara berdiri.

Dia mendongak keatas melihat asal suara itu. Ia langsung tertegun melihat namja yang berdiri di depannya ini. Seolah ada efek bunga sakura yang bertebaran disekitarnya dan seolah  ada pancaran cahaya disekitar tubuhnya.

*Doeng~~~ Nara kembali tersadar dengan imajinasi tingkat tingginya itu.

Namja itu pun meminta maaf lagi dan memungut peta yang jatuh dilantai.

“Ghamsahamnida” sahut Nara sambil membungkukkan badannya.

Namja itu kemudian berlalu pergi. Nara menatap punggungnya dari belakang.  “eoh chogio apakah kamu tau kelas XI?” Tanya Nara.

~EXO~

Nara senyum-senyum sendiri di dalam kamarnya sambil menyisir-nyisir rambut dengan jari tangannya seperti orang gila. Wajah namja itu masih terbayang dibenaknya. Sepertinya dia jatuh cinta pada pandangan pertama.

“Hey sedang apa kau?” Seketika lamunan Nara lenyap saat Chanyeol menimbulkan kepalanya di pintu kamar Nara yang terbuka.

“kamjjag” kaget Nara.

“YA! tidak bisakah kau mengetuk pintu dulu?” kesalnya.

“Kau saja yang tidak menutup pintumu dengan benar. Khajja eomma dan appa menyuruhmu segera turun untuk makan malam”

“Ndee… aku akan segera turun”.

 

~EXO~

Seperti yang sudah disepakati kemarin Chanyeol pergi sekolah lebih dulu setelah selesai menghabiskan sarapannya, namun ibu Chanyeol menghentikannya.

“yeolli-ya kenapa tidak menunggu Nara?”

Chanyeol menjawab dengan cuek. “dia lama sekali seperti siput”.

Nara pura-pura tidak mendengar dan melahap makanannya dengan cepat.

“YAA… yeolli kau tidak boleh meninggalkan Nara, lingkungan disini baru untuknya kau harus menjaganya. Kalau terjadi apa-apa bagaimana?” ujar Ibu Chanyeol khawatir.

“Nara-ya, ppalli pergilah bersama Chanyeol, eoh…”

“De ahjumma” jawab Nara sambil melap bibirnya dan segera merangkul ranselnya.

“Aku tau kau sebenarnya tidak senang seperti ini kan, kau pasti takut penggemar yeoja-yeoja genit itu akan menghindarimu jika tau aku tinggal serumah denganmu. Oke kita sepakati saja kalau kita akan pergi bersama saat keluar dari rumah dan pisah di tengah jalan. Kau setuju?”. Usul Nara.

“Arasso. Kalau begitu aku jalan lebih dulu” ucap Chanyeol egois.

 

~EXO~

Nara semangat sekali hari ini, dia berharap bisa bertemu lagi dengan namja yang berkharisma seperti Kim Tan di drama The Heirs itu.

Kelas Nara bermain voli di ruang olah raga. Saat dalam permainan Nara melihat namja berkharisma itu sedang bermain basket. Nara semakin terhanyut saat melihat rambut namja itu basah karena keringat, dan baju tanpa lengannya itu menampakkan ototnya yang kuat membuat Nara mulai menghayal lagi. Dia terus melamun sampai “bruk” bola voli menghantam wajah Nara. tepatnya di bagian hidung.

Nara terbelalak dan langsung memegang hidungnya.

“Aaaah appo….” Ucap Nara sambil memegang hidungnya yang terkena sasaran bola.

“yaa ige mwoya?” rengeknya ketika melihat jarinya penuh darah.

Teman-temannya segera mengerumuninya. Tiba-tiba pandangan Nara gelap.

~EXO~

Nara sudah berada di UKS bersama dua orang temannya. dia pun sadar dan hidungnya sudah ditempel plester.

“Ada apa dengan hidungmu?” Tanya Chanyeol ketika bertemu di lorong sekolah.

Beberapa yeoja melihat curiga kepada mereka berdua.

“Aku tadi terjatuh” jawab Nara datar.

“Aissh dasar ceroboh, lain kali kau harus hati-hati nanti  dikira ibuku aku tidak menjagamu dengan benar” ucap Chanyeol sambil mengetuk kepala Nara.

“YA… berani sekali kau mengetuk kepala ku,memang benar kau tidak menjagaku dengan benar, apa kau takut aku melaporkannya pada ibumu?” teriak Nara. Kontan membuat orang disekeliling mereka melirik curiga.

“Hisssh pelankan suaramu. Nanti semua akan tahu. Paboya!” Chanyeol segera membekap mulut Nara dengan tangannya.

 

~EXO~

Ibu Chanyeol sengaja tidak membangunkan Nara karena hari wekkend. Namun Nara punya kebiasaan aneh, suka bangun pagi-pagi hanya untuk meneguk segelas air. Dengan keadaan setengah sadar ia berjalan terhuyung-huyung menuju dapur.

“Pagi ahjumma” sapa Nara. Nara yang masih setengah sadar itu, ia tidak begitu memperhatikan orang yang sedang asyik memotong-motong sayuran itu. Orang itu berbalik. “Byuuurr” kontan Nara menyemburkan air yang diminumnya karena orang yang dikira ahjumma itu ternyata adalah Chanyeol yang mengenakan celemek bermotif bunga-bunga. Chanyeol keliatan kaget dan langsung melepaskan celemeknya. Chanyeol kira Nara akan bangun siang, makannya dia masak lebih pagi. “Huahahahaha” tawa itu lepas dari kerongkongan Nara.

“Jadi kau pandai memasak, eoh? Hahahaha kenapa kau lepas celemeknya. Kau tampak manis memakai itu mhahaha” tawa Nara semakin keras.

Chanyeol sudah terlanjur malu. Belum sempat Chanyeol melepaskan celemeknya appa dan eommanya pulang jogging. “Yeolli-ya apa kau sudah siap memasak?”  Jerit ibunya saat masuk kedalam rumah.

Chanyeol segera memasang celemeknya lagi. Nara langsung berpura-pura membantu Chanyeol mengiris bawang. “Eoh… Nara ternyata sudah bangun. Wah kalian terlihat akrab sekali. Tumben Chanyeol mau dibantu saat memasak, biasanya dia suka memasak sendiri” ujar ibunya ketika melihat mereka berdua sibuk didapur.

Nara melirik aneh pada Chanyeol dengan menyipitkan kedua matanya.

“mwo? YA awas kalau sampai sekolah tau tentang ini. Hidupmu tidak akan selamat” peras Chanyeol dengan wajah seolah ingin membunuh Nara.

Nara mengiyakan sambil memperagakan seolah-olah mengunci mulutnya sambil menahan tawanya.

Ketika Nara hendak mengambil pisau, tangan Chanyeol juga meraih pisau itu hingga tangan mereka bersentuhan. Chanyeol terlihat kikuk, dia mengalah dan Nara pun mengambil pisau itu.

“Deg deg deg” tiba-tiba detak jantung Chanyeol tak karuan, dia menjadi semakin kikuk.

“YAA k-kau memotong lobaknya terlalu besar. aish sudahlah aku saja yang mengerjakannya, kau malah menghancurkan semuanya” ujar Chanyeol memarahi Nara. Nara mempousekan mulutnya sambil meninggalkan dapur dengan wajah kesal. Setelah Nara pergi  Chanyeol memegang jantungnya lagi “deg deg deg” jantung itu masih berdetak dengan cepat. “Huuh apa aku mengidap penyakit jantung?” ucap Chanyeol khawatir.

 

Setelah selesai mandi Nara segera menuju dapur, keluarga Park sudah berkumpul di meja makan. hampir semua sarapan pagi ini dicampur dengan lobak. “Uwaa daebak, kau benar-benar hebat Chanyeol-ssi” ujar Nara memberi pujian.

“Hmmm mashitta, masakanmu benar-benar jjang” puji Nara setelah menyeruput kuah sup buatan Chanyeol.

 

~EXO~

 

Chanyeol  mengetuk pintun kamar Nara untuk mengajaknya makan malam. Namun pintu kamar tidak juga dibuka. Chanyeol pun memberanikan diri membuka pintunya dan melihat Nara tertidur pulas diatas meja beralaskan buku. Keliatannya Nara tertidur saat belajar, padahal jam masih menunjukkan pukul 8 malam. Chanyeol mendekati Nara dan memeriksa buku tulis Nara. “Aisshh paboya, pantas saja dia tidak bisa masuk kelas unggulan” gerutu Chanyeol saat membaca buku tulisnya.

“OMMOYA” Kaget Nara ketika melihat Chanyeol didalam kamarnya.

“Mwoheyo?” Tanya Nara heran.

“YAA apa ini semua kau yang mengerjakannya. Hwe neo jongmal paboya?” Chanyeol langsung memarahi Nara layaknya seongsangnim.

“Mworagu? YA! kembalikan bukuku, memang kau tau cara mengerjakannya?”

“Mwo? Kau tidak tau apa kalau aku siswa unggulan? “

“dasar sombong. Kalau begitu ajari aku, eoh?”

“arasseo tapi tidak gratis”.

“Hah jongmalyo? Kau mau membantuku? Gumawo ^^”

“ne, tapi aku bilang tidak gratis”

“Hish dasar. Aracchi aku akan melakukan apa saja untukmu, tetapi hasil ujianku bulan depan harus meningkat. Arra?”

Chanyeol mendeal kan.

Sesuai perjanjian setelah makan malam Chanyeol mengajari Nara belajar. Mereka terlihat  sangat  focus. Terlebih-lebih Nara yang memasang wajah  serius. Chanyeol diam-diam memperhatikan Nara dari samping. “Deg…deg…deg” jantung Chanyeol berdentum cepat lagi.

“Apa ini benar? Coba kau lihat” kata Nara sambil menyodorkan bukunya.

Chanyeol mencoba menormalkan dirinya dan melihat hasil pekerjaan Nara.

“YA! kau tidak baca soalnya? Ini kan cara mencari jarak kenapa kau memakai rumus mencari kecepatan?” Chanyeol lagi-lagi berlagak seperti seongsangnim.

“hehehe salah ya?” Nara nyengir-nyengir sambil menggaruh tengkuknya yang tidak gatal itu.

Dia segera memperbaiki catatannya lagi. Saat hendak mendekatkan buku bacaannya lagi-lagi tangan Chanyeol merih buku yang sama, *TAP mata mereka saling bertemu. Keduanya saling memandang.  “hissh lama sekali kau mengerjakannya. Aku sudah ngantuk. Besok saja kita sambung lagi” ujar Chanyeol sambil bangkit dari duduknya.

 

~EXO~

Karena merasa dirinya tidak normal ketika berada di dekat Nara, Chanyeol menjauhi Nara dan selalu membentak Nara setiap kali dia bertanya. Namun Nara tidak mempermasalahkan itu, karena Nara sudah kenal dengan sifat Chanyeol sejak hari pertama mereka bertemu, lagi pula Nara tidak merasa tertekan.

 

Nara sibuk mencari buku bahasa inggris di rak buku perpustakaan. “bruuk” tidak sengaja Nara menjatuhkan buku-buku di rak. Semua mata memandang kesal kearah Nara karena telah membuat keributan di dalam perpustakaan “mian” kata Nara pelan sambil membungkukkan badannya. Dia pun memungut buku-buku tersebut, tiba-tiba ada sepasang tangan yang ikut membantunya. Nara mengangkat kepalanya, efek bunga sakura dan cahaya syurga kembali muncul. Sudah ditebak siapa yang ada di depannya sekarang.  Dia memperlihatkan senyumannya kepada Nara, membuat Nara klepek-klepek kayak ikan. “G-ghamsahamnida” kata Nara agak malu. Dia melihatkan senyumannya lagi. “Chogi, apa kau tidak ingat denganku?” Tanya Nara ragu-ragu.

“Eoh neo? hmmm aku sepertinya memang pernah melihatmu, tapi dimana y? ” Minho mencoba mengingatnya.

“Aaa aku ingat, kau yang jatuh kemaren itu kan” tambahnya lagi.

Nara mengiyakan, dia kelihatan senang mendengar hal itu.

“Naneun Oh Nara imnida” salam Nara memperkenalkan diri.

“Naneun Choi Min Ho imnida”.

“Min Ho sunbaenim”

 

~EXO~

Wajah namja itu terus terbayang-bayang di benak Nara. Sampai dia hampir jatuh saat menuruni tangga karena terus memikirkan namja itu.

“hwegeureyo? Kau seperti orang gila berjalan seperti itu” tanya Chanyeol yang kebetulan lewat.

Nara nyengir lebar kepadanya membuat Chanyeol bergidik ngeri melihat senyuman anehnya itu.. “Kau mau tau? Hmm?” goda Nara.

“Ah tidak perlu, kau tampak menakutkan dengan tampang begitu” ujar Chanyeol sambil melirik ngeri melihat Nara. “Benar kau tidak mau tau? Besok aku akan diantar sekolah oleh Min Ho sunbae looh” pamer Nara.

“mwoo?? Jarak rumah dan sekolah kan tidak jauh, kenapa minta antar segala, dasar pemalas.”

“Aisshh…. bukan aku yang minta tapi aku diajak olehnya. Itu artinya dia pasti ingin mendekatiku, Ahh sudahlah kau masih kecil jadi kau masih belum mengerti.” ejek Nara, Nara mendahului Chanyeol sambil berjalan dengan riangnya.

“YAA… kau, apa kau baru saja mengataiku anak kecil? Kau yang anak kecil tidak tau apa-apa, dasar bodoh” Chanyeol balik mengejek Nara dan menjambak rambut kuncir kuda Nara.

“YAA kau membuat rambut ku rusak tau”.

 

~EXO~

Nara sudah berpakaian rapi dan sengaja menata rambutnya semanis mungkin dengan mengepang samping rambutnya dihiasi pita biru berbentuk kepala kelinci. Butuh waktu 1 jam untuk menata rambutnya itu. Dia sudah bersiap lebih awal dari biasanya. Ayah dan ibu Chanyeol juga heran melihat Nara sudah bersiap-siap. “Apa kamu ada kegiatan pagi ini?” Tanya ibu Chanyeol yang sedang menata meja makan. Nara mengiyakan. “Kau pandai sekali berbohong” bisik Chanyeol menimpali. Nara melihatnya sinis.

Nara kesibukan mencari buku paket fisika di atas meja belajarnya “aigooo kenapa bisa hilang, padahal aku sudah menyusunnya tadi malam” Nara menggerutu sendiri sambil sibuk membongkar rak bukunya. Tak lama kemudian akhirnya Nara menemukannya di dalam kulkas. Iya kulkas. “Hoo? Apa aku lupa meletakkanya? Kenapa bisa didalam sini? Aigooo, paboya” ujar Nara sambil memukul-mukul kepalanya sendiri. “Hwegeureyo? Mwo? Kau meletakkan bukumu didalam kulkas? Kau benar pabo Nara-ya, paboya. Hahaha ” ejek Chanyeol diikuti dengan tawa besarnya. Ketika hendak memukul kepala Nara kancing lengan almamater Chanyeol tersangkut di rambut Nara yang sudah ditata rapi itu, alhasil rambutnya berantakan.

“Ah appoYAA! hati-hati dong” kesal Nara.

“Eoh mianhe aku tidak sengaja” jawab Chanyeol dengan lagak sok tenang.

“Haissh YAA! kau baru saja merusak rambutku. “

Alhasil Nara yang bermaksud pergi cepat dari biasanya malah terlambat karena dia sibuk mencari sepatu  sekolahnya yang akhirnya di temukan dihalaman belakang. Kejadian tak terduga datang mengganggu Nara pagi ini. Nara berlari kencang menuju halte tempat dimana dia dan Min Ho sunbae janjian, namun benar dugaannya dia tidak mendapati Min Ho disana.”hosh…hosh” napas Nara tersengal-sengal. Keinginannya untuk pergi bersama Min Ho sunbae gagal total. -_-

 

Chanyeol yang berjalan sendiri dilorong sekolah senyum-senyum sendiri memikirkan hal lucu yang menimpa Nara. Ternyata dibalik kesialan Nara pagi ini adalah rencana Chanyeol. Dia yang melakukan kejailan itu semua pada Nara. Dia tersenyum devil sambil terus tertawa sendirian. Aah dia benar-benar jahat.

Namun dibalik itu sebenarnya Chanyeol hanya tidak ingin dia pergi dengan namja lain selain dia, walau mereka tidak pernah kelihatan pergi bersama kesekolah, namun ntah kenapa dia harus mencegah Nara bersama namja lain.

 

Untung Kim Dong Wok seongsangnim belum sempat masuk kekelasnya. Nara masuk ke kelas dengen selamat. Pada jam istirahat Nara segera bertemu Min Ho di kelasnya. “sunbaenim, mian hari ini aku terlambat. Jeongmal mianhe” ucap Nara dengan wajah memelas.

“Gwaenchanna…” balas Minho sambil tersenyum.

~EXO~

Saat pulang sekolah tiba-tiba hujan turun. Nara yang selalu membawa payung didalam tasnya tidak merasa khawatir. dia pun membuka payungnya dan menerobos hujan yang deras. Tiba-tiba ada yang memegang pundaknya.

“Chankamman, boleh aku menumpang?” tanya Min Ho.

“Eoh, tentu saja sunbae” jawab Nara. Pasti dia sangat senang.

 

Mereka berdua pun menerobos hujan dengan payung berwarna kuning cerah milik Nara. ini merupakan keberuntungan bagi Nara bisa berjalan bersama dengan pangerannya itu. mungkin inilah hikmah dibalik kesialan tadi pagi yang dialaminya. Nara berjalan menunduk menahan malu dan senang. Karena badan Min Ho yang begitu tinggi Nara kesusahan memegang payungnya. “sini biar aku saja yang pegang” ujar Min Ho.

 

Diseberang sana Chanyeol melihat Nara bersama seorang namja. Dia merasa dilupakan, karena biasanya mereka pulang bersama, tapi ketika bersama Min Ho Nara langsung melupakan orang yang telah memberikan tumpangan hidup padanya itu.

“hissh…, beraninya dia meninggalkanku” kesal Chanyeol.

“eoh oppa masih disini? Apa oppa menunggu hujan reda?” Tanya seorang yeoja yang berdiri disebelahnya.

“ah ye, aku akan menunggunya sebentar lagi” jawab Chanyeol sambil terus memperhatikan Nara yang berjalan bersama seorang namja itu.

“kebetulan aku membawa payung oppa, ayo…”ajak yeoja cantik itu sambil membuka payungnya.

Chanyeol menolak dan beralih pergi. Dia berlari melewati Nara dan Min Ho, “byuuuurrr” Chanyeol sengaja menginjak  genangan air sehingga mengenai celana panjang Min Ho.

“aiissh YA dasar tidak sopaaan” teriak Nara.

“gwaenchana Sunbaenim? aah celanamu basah. hissh dasar dia itu”

“gwaenchana, khajja. Hujannya semakin deras.”

Chanyeol berteduh dihalte karena hujannya semakin deras, tak lama kemudian dia melihat kedua pasangan ini lagi, membuatnya bad mood.

Berhubung hari hujan Chanyeol memilih naik bis dari pada menunggu hujan turun atau berjalan dengan menginjak genangan air dimana-mana.

Bis pun datang, dia segera naik. Diikuti oleh Nara dan Min Ho.

Nara dan Min Ho duduk bersebelahan sedangkan Chanyeol duduk dua baris dibelakang mereka.

“lenganmu kelihata basah sekali, apa kau tidak kedinginan?” Tanya Min Ho khawatir.

“ah ye, gwaenchana rumahku tidak jauh kok” balas Nara.

Chanyeol membuka blazzernya dan menyelimuti Nara, membuat Nara menjadi salah tingkah.

“cchh… apa-apaan itu” gerutu Chanyeol yang sedari tadi tidak lepas memperhatikan mereka.

“gomawoo” balas Nara.

Bis pun sampai dipemberhentian selanjutnya, Chanyeol segera turun. Tapi dia melihat Nara tidak sedikit pun bergerak untuk turun.

“dia ini bodoh atau apa?” gerutu Chanyeol.

“YA! Nara-ya kau tidak turun, rumahmu disekitar sini kan?” teriak Chanyeol dari belakang.

“Nara yang tidak mengetahui Chanyeol  satu bis dengannya agak terkejut melihat dia berteriak di belakangnya.

“Hisshhh dia mengganggu saja”

“hmmm… gomawo sunbae, to mannayo” pamit Nara.

 

Hujan masih belum reda, Nara membuka payungnya lagi, dia tidak memperdulikan Chanyeol yang kehujanan. Chanyeol asal menerobos masuk kedalam payung Nara. Nara sedikit kelihatan kesal.

“tidak kusangka, kau sejahat ini pada orang yang memberikan tumpangan hidup padamu” sindir Chanyeol.

“hweee?”Tanya Nara.

“YA, kau masih tanya kenapa? Kenapa kau meninggalkanku dan malah pergi dengan namja itu?” protes Jung Chanyeol.

“kau seperti anak kecil saja, rumahmu kan dekat. Lagian salah sendiri kenapa tidak membawa payung” pekik Nara.

“jadi sekarang kau menyalahkanku? Dia juga tidak membawa payung tapi kenapa kau tidak menyalahkanya ? Eoh?” sungut Chanyeol.

“i…itu tidak ada urusannya denganmu” Ujar Nara sambil mempercepat jalannya.

 

~EXO~

“Huachiiim.” Nara bersin-bersin setelah hujan kemarin.

“Aigo apa kau sakit Nara-ya?” Tanya ibu Chanyeol panic ketika melihat Nara menyelimuti badannya.

“sepertinya begitu ahjumma, tapi aku tidak apa-apa.” Jawab Nara pelan.

Ibu Chanyeol mengecek kening Nara. “aigoo badanmu panas sekali, ayo kita kedokter sekarang ya”

“aniii… ini hanya sebentar saja ahjumma, besok juga sembuh.”

“Nara kehujanan semalam ya?”

Nara mengangguk pelan.

“kalau begitu ahjumma buatkan bubur saja ya”

“ne ahjumma, ghamsahamnida”

 

“Chanyeol-aaah.” jerit ibunya.

“ne eomma” sahut Chanyeol yang sedang melahap makannya di meja makan.

“tidak usah menunggu Nara, dia sedang sakit sekarang” ujar Ibunya.

“Dia sakit? Eoooh baiklah aku pergi dulu” pamit Chanyeol setelah selesai makan.

 

Diperjalanan Chanyeol merasa gelisah, dia jadi ingin segera cepat pulang.

“drrrt…drrrt” ponsel Chanyeol bergetar dikantong celananya.

“ne eomma?” jawab Chanyeol ditelepon.

“…..”

“ahh de…de” Sahut Chanyeol.

Chanyeol segera pulang dan langsung kekamar Nara yang sedang tertidur pulas. Ibunya tadi berpesan agar dia langsung pulang dan menjaga Nara, karena ibunya sedang ada urusan bersama ayahnya. Nara memegang kening Nara. panasnya belum juga turun. Chanyeol memperhatikan wajah Nara yang tertidur pulas.

Tak beberapa lama Nara terbangun dan melihat Chnayeol disebelahnya masih memakai seragam sekolah.

“kau sudah pulang?” Tanya Nara pelan.

“kau sudah bangun? Kenapa kau begitu lemah begini? Kena hujan sedikit saja sudah sakit, dasar lemah.”

“ini semua gara-gara kau” uajr Nara sinis.

“hwee? Yang salah itu namja yang bersamamu kemarin. Sudahlah. Kau sudah makan?”

“eoh… aku hampir lupa mengembalikan blazzernya, apa kau melihat dia hari ini?”

“YA! aku tanya apa kau sudah makan? Kau malah bertanya yang lain.”

“hmm anni, tadi pagi ahjumma sudah membuatkanku bubur, sekarang aku masih kenyang”

“orang sakit tidak boleh telat makan, aku akan buatkan bubur lagi untukmu. Tunggulah sebentar” ujar Chanyeo sambil turun menuju dapur.

Nara tidak bisa menolak, kondisi badannya memang lagi tidak fit sekarang, bahkan tulangnya terasa ngilu.

 

~EXO~

Chanyeol membawakan nampan berisi bubur panas dan air putih. Nara hendak mendudukkan badannya, namun badannya terlalu lemah, Chanyeol pun menopang badan Nara dengan tangannya.

“Bisa makan sendiri tidak?” Tanya Chanyeol.

Nara mengangguk pelan dan mengambil sendok, butuh waktu 5 tahun untuk menunggu Nara dapat menggapai sendok itu, mungkin karena badannya terlalu lemah.

“hiisshh dasar siput, sini biar aku saja” ucap Chanyeol mengambil alih.

Dia pun menyuapi Nara, walau sebenarnya Chanyeol agak kikuk tapi Nara biasa saja, dia hanya salut pada Chanyeol yang masih punya sifat baik seperti ini dibalik kelakuannya yang begitu cuek dan angkuh.

“drrrrt…drrrrtt “ ponsel Nara bergetar diatas meja.

Chanyeol mengambilnya dan memberikannya pada Nara, dia melirik sebentar pada ponsel itu dan melihat sebuah pesan line dari Min Ho Sunbae.

Chanyeol mulai pasang muka kesal.

Nara membuka pesan line itu

“annyong Nara-ya, apa kau tidak sekolah hari ini?apa kau sakit?”

Nara tersenyum senang mendapat pesan itu, dia pun membalas

“ne sunbae, hanya sedikit demam. Tapi aku tidak apa-apa, mian belum sempat mengembalikan blazzernya”.

“Tidak boleh makan sambil bermain ponsel” Sungut Chanyeol langsung merampas ponsel Nara.

 

“drrrt…drrrt” ponsel Nara bergetar lagi.

Nara mengambil ponselnya dan mendapatkan balasan dari Min  Ho

“de gwaenchana cepat sembuh ya”

Nara tak percaya isi pesan ini benar untuknya, Nara begitu senang sampai tidak sadar kalau namja disampingnya itu sedang kesal setengah mati.

“YA! sudah kubilang tidak boleh memegang ponsel saat makan, hissh ini makanlah sendiri”. Dia menghempaskan mangkuk bubur  itu. Untungnya tidak berantakan.

Nara langsung kaget melihat tingkah Chanyeol yang tiba-tiba berubah.

“YA  kenapa kau marah?” Nara jadi ikutan kesal.

 

~EXO~

Chanyeol merasa kesepian karena tidak ada orang dirumah selain Nara yang sedang tertidur dikamarnya. Chanyeol mendatangi kamar Nara. Dia membenarkan selimut Nara. Panasnya masih belum juga turun.

Chanyeol melamun sambil melihat Nana yang masih tertidur.

“gomawo Chanyeol-ah” tiba-tiba Nara mengingau.

Chanyeol tertawa kecil mendengarnya.

“krunyuuuk” tak beberapa lama suara perut Nara bunyi.

Chanyeol tertawa dan segera menyiapkan bubur untuk Nara.

“hei bangun yeoja lemah” ujar Chanyeol sambil menggoyang-goyangkan badan Nara. Dia pun bangun.

“hweee??” Nara membuka matanya sedikit.

“makanlah dulu, kau belum makan malam kan?”.

“aku tidak lapar” jawab Nara dan kembali memejamkan matanya.

“apanya yang tidak lapar, sudah jelas perutmu bunyi terus, ppalli!” paksa Chanyeol sambil menarik tangan Nara untuk bangun. Mau tak mau dia bangun.

Chanyeol hendak mengambil sendok dan menyuapi Nara lagi, namun kali ini Nara tidak mau.

“aku bisa sendiri” kata Nara datar dan merebut mangkuk buburnya.

“aiissh biar aku saja, kau itu lemah” paksa Chanyeol sambil kembali mengambil mangkuknya.

Nara sedang tidak ingin memperbesar masalah dan menerima perlakuan baik Chanyeol yang jarang muncul ini.

“sehabis makan, cuci mukamu dan sikat gigimu eoh” saran Chanyeol.

Nara mengangguk. Nara memang masih merasa aneh melihat tingkah keibuan yang tiba-tiba muncul pada diri Chanyeol. Tapi dia benar-benar merasa senang diperlakukan begini.

“hmm gomawo Chanyeol” ucap Nara setelah menghabiskan buburnya.

Chanyeol hanya tersenyum kecil.

“apa kau mau kekamar mandi? Sini aku bantu” ujar Chanyeol.

Chanyeol pun menopang badan Nara. Dia menunggu Nara didepan kamar mandi.

Saat hendak membantunya naik ke tempat tidur, tidak sengaja kaki Nara menginjak selimut hingga membuatnya tergelincir dan jatuh menindih Chanyeol . dan CHU~~

Tapa sengaja bibir mereka bersentuhan. Sangat tepat sasaran. J

 

~EXO~

“Huachiiim”Kini malah gantian Chanyeol yang demam, mungkin akibat kejadian kemarin. Ibu Chanyeol sudah menyiapkan bubur dan sup untuknya.

Nara mengantarnya kekamar Chanyeol.

“Chanyeol-ah ini makan dulu” ujar Nara sambil meletakkan buburnya di atas meja.

Chanyeol menatap Nara sinis.”ini semua gara-gara kau, kau sengaja melakukannya kan” kesal Chanyeol.

“mworaguyo? YA… haish tidak usah ungkit-ungkit masalah kemarin, sudah makan sajalah” Nara sedang tidak ingin mengingat kejadian itu lagi. Sejujurnya dia juga malu.

Nara memberikan mangkuk bubur pada Chanyeol.

“bisa makan sendiri tidak? Apa perlu kusuapi juga?” Tanya Nara

“tidak perlu, aku tidak lemah sepertimu” jawab Chanyeol sambil mengambil mangkuk buburnya.

“prraaang” Chanyeol menjatuhkan sendok buburnya.

“haissh kau ini” kesal Nara sambil memungut sendok yang jatuh dilantai. Dia pun mengambil sendok baru dan menyuapi Chanyeol.

“buka mulutmu yang lebar” kata Nara.

“Aaaaa… hap” bubur itu pun masuk dengan indahnya kedalam mulut Chanyeol.

 

Nara agak canggung melakukan hal ini, karena sebelumnya dia tidak pernah menyuapi seseorang apalagi seorang namja.

“ting…tong” bel rumah berbunyi.

“dugu? Apa ibu sudah pulang?” Tanya Chanyeol.

Nara segera turun membuka pintu.

Seorang namja bertubuh jangkung berstyle keren dengan memakai jaket kulit berwarna hitam telah berdiri tepat didepan pintu yang baru saja Nara buka.

Lagi-lagi imajinasi Nara mulai muncul. Kali ini bukan efek sakura dan cahaya putih yang muncul melainkan terdengar lagu I Got A boy-SNSD di telinga Nara dan sepasang sayap malaikat muncul dibalik badan namja itu.

“DOEENG~~” lamunan Nara kembali pecah.

“dug…duguseyo?” Tanya namja itu. Namja ini keliatan kaget melihat Nara.

“mwo? Naneun? Neo dugu?” Tanya Nara bingung.

“apa tuan Park sudah pindah?”

“anni, ini rumah tuan Park” jawab Nara.

“ahhh jongmal?” namja itu langsung menerobos masuk.

“YA, duguseyo? Kenapa seenaknya saja masuk?”.

“apa tidak ada orang dirumah, dimana mereka semua?” namja itu bertanya-tanya sendiri.

“Nara-ya siapa yang datang?” teriak Chanyeol dari lantai dua sambil menuruni tangga.

“oohh hyung” ucap Chanyeol  ketika melihat namja itu.

Namja itu pun tersenyum.

 

~EXO~

“hyung kenapa tidak menelepon dulu kalau mau pulang?” Tanya Chanyeol.

“aku ingin memberi kejutan pada kalian, tapi malah tidak ada orang dirumah. Dan dia itu siapa? Eohh jangan-jangan dia pacarmu ya? ckckck namdongsaengku sudah besar sekarang ya”Ujarnya.

Nara dan Chanyeol saling menatap.

“annniiiya… dia ini anak teman appa, untuk sementara dia tinggal disini” jelas Chanyeol.

“Ne. Naneun Oh Nara imnida” sapa Nara sambil membungkukkan badannya.

“ahh arassseo aissh baegoppayo, apa ada makanan?” Tanya hyungnya.

“Ting Tong” Bel rumah berbunyi lagi.

“Mungkin itu ibu hyung” ujar Chanyeol.

“Biar aku yang buka” kata Hyungnya sambil berjalan menuju pintu.

“cekrek” pintu terbuka.

“Ommo Jae Hyun-ya” teriak ibunya dan langsung memeluk anak kesayangannya ini.

“annyong eomma bogoshipoyo”Jae Hyun langsung memeluk eommanya.

“aigooo emma jongmal bogoshippo.” Kata eommanya sambil menepuk-nepuk punggung Jae Hyun.

“kenapa kau terlihat kurus sekali eoh? Apa kau sakit?”

“Anni eomma, aku baik-baik saja”

“Kenapa tidak menelepon dulu?”.

“Aku ingin memberikan kejutan. Hehehe”

“Dasar kau ini. Apa kau akan lama tinggal disini?”

“Anni… minggu depan aku sudah harus kembali ke Jepang” jawab Jae Hyun.

~EXO~

Hari ini keluarga Park akan liburan ke Jeju Island. Nara tentu saja diajak. Padahal Nara sudah menolaknya tapi Ibu Chanyeol terus memaksa. Karena lusa Jae Hyun akan kembali ke Jepang jadi mereka sempatkan untuk berlibur bersama.

Mereka begitu menikmati keindahan pulau Jeju. Ayah, Jae Hyun dan Chanyeol bermain bola pantai, Nara dan Ibu Chanyeol menyiapkan makanan.

“Nara-ya apa kau tidak mengganggap ahjussi dan ahjumma ini sebagai orangtuamu?” Tanya Ibu Chanyeol.

“Tentu saja ahjuma, aku sudah mengganggap kalian seperti keluargaku sendiri” jawab Nara jujur.

“Kalau begitu, mulai sekarang kamu bisa memanggil kami Appa dan Eomma, Arasseo?”

“de ahjumma. Eh eomma”

~EXO~

Jae Hyun mengajak Nara pergi ke toko sufenir untuk membeli oleh-oleh. Nara mengiyakan.

“Hyung kalian mau kemana?” Tanya Chanyeol dari jendela tempat penginapan mereka.

“kami mau berkencan” jawab hyungnya bercanda.

“Mwo?” kaget Chanyeol.

Nara melirik kakaknya. “Tidak apa juga berkencan dengan kakaknya yang tampan dari pada adiknya yang kasar”. Batin Nara

“Tunggu aku ikut” jerit Chanyeol sambil lari menghampiri mereka.

“YAA kau mau mengganggu kencan kami eoh? sana pergi” usir hyungnya.

“Molla… aku bosan didalam. Khajja” Chanyeol malah memandu mereka.

“Heh yang mengajak siapa? Dasar kau ini” kata hyungnya sambil mengacak-acak rambut Chanyeol.

 

Nara dan Jae Hyun tampak menikmati jalan-jalan mereka. Malah mereka berdua yang kelihatan kakak adik dibanding Chanyeol yang pasang muka masam dibelakang mereka. Mereka memasuki toko sufenir.“Nara-ya cocok tidak?” Tanya Jae Hyun saat mencoba sebuat topi berwarna hitam. “uwaa… daebak, sunbae terlihat seperti Lee Min Ho.jjang ” Puji Nara sambil mengangkat kedua jempolnya.

“jongmal?” tanggap Jae Hyun. Chanyeol seolah-olah tidak dianggap oleh mereka berdua.

“YAYA  kalian tidak ingat ada aku disini, eoh?” protes Chanyeol.

“Ahhh apa kau cemburu? Atau kau minta dibelikan ice cream eo?” goda Hyungnya.

Chanyeol merengut saja.

Setelah selesai berbelanja ketiganya pergi bermain sepeda. Nara dan Jae Hyun bersama, dan Chanyeol sendirian. Dia mengikutinya dari belakang. Sedari tadi Chanyeol memperhatikan Nara dan Hyungnya mengobrol dan bercanda bersama. Itu membuatnya muak dan kesal. “hishhh kenapa dia mereka begitu cepat akrab, ch senyum yeoja bodoh itu membuatku muntah” gerutu Chanyeol.

“ah appo…” ujar Jae Hyun tiba-tiba sambil memegang perutnya.

“wegeureyona?” Tanya Nara panic.

“Tiba-tiba perut oppa sakit, mungkin karena kebanyakan makan kerang tadi” jawab Jae Hyun.

“eottokhe? Apa sangat sakit? Khajja kita pulang saja. Tapi aku tidak bisa membawa sepeda ottokhe apa oppa bisa menahannya sedikit?” Nara makin panic.

“gwaenchana, Nara pergilah bersama Chanyeol eoh? oppa akan pulang sendirian, dari sini tidak terlalu jauh kok, aracchi?” saran Jae Hyun.

“Anni kita pulang saja”tolak Nara.

“philyo eobsoyo.  Ini kesempatanmu untuk refreshing diri, pasti kau lelah belajar terus.” Kata Jae Hyun.

“Chanyeol-ah” Panggil Jae Hyun.

~EXO~

Akhirnya Nara dan Chanyeol bersepeda bersama. Berbeda sebelumnya Nara tampak bersemangat saat bersama Jae Hyun dan banyak hal ang dibicaran dengannya, tetapi ketika bersama Chanyeol dia diam saja. Keduanya terlihat kaku.

“kita sampai” ujar Chanyeol sambil memberhentikan sepedanya. Tepat depan ladang bunga bukschon.

“Uwaaa… indah sekali, bunganya banyak sekali” Kata Nara terkagum-kagum.

Nara begitu menikmatinya, mereka memasuki ladang bunga itu.

“Aku belum sempat mendatangi tempat ini ketika bersama kedua orang tuaku, dan sekarang akhirnya kesampaian juga” ujar Nara jujur.

“Tempat terkenal ini kau belum pernah mengunjunginya? Payah” ejek Chanyeol.

Nara meliriknya sinis.

Keduanya masuk kedalam ladang bunga itu. sesekali Nara berselfie ria dengan berpose manis sambil memegang bunga.

“Chanyeol-ah, yeogija. Ppallii” panggil Nara pada Chanyeol.

“hwe?” ucap Chanyeol setelah mendekati Nara.

“ayo kita foto bersama, smile…” Nara langsung merangkul Chanyeol, sambil sedikit menjinjitkan kakinya.

“jepret” hasil foto telah jadi.

“huahaha wajahmu lucu sekali” ejek Nara ketika melihat hasil fotonya.

“YA, hapus foto itu sekarang” ujar Chanyeol sambil mencoba merebut camera itu.

“shireo, aku akan menyimpannya. Araa..” Nara langsung lari keluar dari ladang bunga itu. diikuti Chanyeol yang berteriak kesal kepadanya.

Hari hampir petang. Keduanya pulang disertai dengan turun hujan.

“Aigooo kenapa tiba-tiba hujan, padahal tadi cuacanya cerah” Gerutu Nara.

Mereka berdua berteduh di depan rumah tua.

“Chanyeol-ah apakah tidak ada tempat teduh yang lebih nyaman lagi. Rumah ini tampak mengerikan” ujar Nara sambil mendekat kepada Chanyeol.

“isshh dasar penakut, tidak ada apa-apa disana.”

Pakaian keduanya sudah basah kuyup akibat diguyur hujan deras. Chanyeol memperhatikan Nara yang bersender di dinding sambil menggigil kedinginan.

“ini” Chanyeol memberikan jaketnya yang agak basah.

“tidak usah” tolak Nara.

“Nanti kau sakit, pakailah” Chanyeol segera menyelimuti Nara dengan jaketnya.

“gumawo” ucapnya sambil membenarkan jaket Chanyeol.

“sini… kau kedinginan juga kan” ajak Nara sambil memberikan sedikit tempat pada Chanyeol.

Dengan agak kikuk Chanyeol mulai mendekat dan berselimut bersama sambil menunggu hujan reda.

Nara mencoba memejamkan matanya, karena merasa lelah dan tidak kuat menahan dingin. Tak beberapa lama Nara pun tertidur dan kepalanya bersender di pundak Chanyeol.

Chanyeol tersentak ketika kepala Nara bersender di pundaknya. dia memperhatikan wajah Nara yang kelihatan lelah.

Tiba-tiba dia mendekatkan wajahnya ke wajah Nara, semakin dekat. Dan “blank” dia pun tersadar.

“apa yang ku lakukan” katanya pelan.

Hujan pun berhenti, mereka pulang ke penginapan dan langsung disambut keluarga Park dengan cemas.

~EXO~

Besok ulang tahun Min Ho sunbae. Nara tentu saja sudah tau mengenai hal ini. sebelum kenal dekat dengan Min Ho sunbae Nara mencari informasi tentangnya. Sudah pasti Nara menyiapkan hadiah special untuknya.

“Apa besok waktu yang pas untuk menyatakannya?” ujar Nara berbicara ditelepon.

“….”

“Apa benar tidak apa-apa? Aku takut ditolak”

“….”

“Bagaimana aku mengatakannya Eun Sang-ah aku takut” Nara begitu panic.

Dibalik pintu Chanyeol tak sengaja menguping pembicaraan mereka. Chanyeol berfikir bahwa Nara menyatakan cinta pada seseorang, dia yakin itu pasti Min Ho sunbae.

“Ehm…” Chanyeol berdehem.

“Makan malam sudah siap, cepatlah turun” ajak Chanyeol dengan sinis. Diam-diam dia memperhatikan kamar Nara dan mendapati sebuah kotak hadiah berwarna orange dengan pita putih diatasnya.

~EXO~

Nara sudah menyiapkan kata-kata untuk Min Ho sunbae. Tak lupa dia membawa hadiahnya.

“huuhh…huuh” Nara mengatur napasnya karena canggung. Jantungnya terus berdegup kencang. Dia berjalan menuju kelas Min Ho sunbae. Kebetulan orang yang ingin ditemuinya itu menampakkan dirinya di depan kelas.

Nara pun merapikan rambutnya dan berdehem sekali untuk menyiapkan suaranya.

Dibelakang Chanyeol melihat Nara membawa hadiah yang disembunyikan dibalik badannya.

Chanyeol sudah memperkirakan apa yang akan dilakukan Nara, sebelum hal itu terjadi Chanyeol segera menarik tangan Nara.

“OMMO! eoh Chanyeol-ah hwee?” brontak Nara sambil mencoba melepas genggaman tangan Chanyeol.

“Ada yang ingin kubicarakan. Ikutlah denganku” ujar Chanyeol sambil terus menarik tangan Nara.

Min Ho melihat Nara dibawa oleh Chanyeol, namun ia tidak mencegahnya.

~EXO~

Chanyeol membawa Nara ke atap sekolah.

“YAA hwee?” berontak Nara sambil melepaskan genggaman Chanyeol  yang kuat.

“Apa yang akan kau lakukan?” selidik Chanyeol.

“Apa maksudmu?”

“Apa kau akan memberikan hadiah itu pada Min Ho Sunbae?”

“Apa urusanmu?”

“jawab saja pertanyaanku”bentak Chanyeol.

“iya, aku akan memberikan ini padanya. Kenapa kau tanyakan itu?”

Chanyeol menarik nafasnya.

“Dengar, aku tidak suka kau bersamanya, kau mendekatinya, kau senyum di depannya, dan kau tertawa di depannya” jelas Chanyeol.

“mwo? kenapa kau mengaturku. Ini hidupku tidak ada hubungannya denganmu, kau aneh Chanyeol-ah”

Nara segera pergi meninggalkan Chanyeol yang mematung dengan mata kosongnya.

“apa yang barusan aku katakan”batin Chanyeol, seolah ia baru saja terhipnotis.

Nara kembali ke kelas Min Ho, kejadian tadi tidak menghalanginya menemui Min Ho.

Ketika sampai di depan kelas Min Ho, sekerumunan yeoja mengelilinginya dan memberikan begitu banyak hadiah padanya. Nara jadi sungkan memberikan hadiah yang sudah dipersiapkannya ini. “Ini semua gara-gara namja gila itu, Aisshhh…” Kesal Nara sambil menghentak-hentakkan kakinya.

~EXO~

Kali ini yang mengajak Nara makan malam bukanlah Chanyeol tetapi kakaknya, Nara sudah mengira kalau dia tidak akan berani menemuinya setelah kejadian tadi siang. Saat di meja makan pun Chanyeol tidak ada sedikit pun mengangkat kepalanya dan memilih konsentrasi pada makanannya. Begitu juga dengan Nara.

“Ada apa dengan kalian berdua? Kalian marahan ya” tebak Jae Hyun Hyungnya.

Keduanya diam saja.

~EXO~

Min Ho dan Nara mengerjakan tugas bersama di perpustakaan. Nara kelihatan senang karena Min Ho membantunya mengerjakan tugas.

Sepertinya Chanyeol selalu tahu dimana Nara berara. Dia  melihat mereka berdua di dari jendela perpustakaan, tatapannya begitu tajam sampai menggertakkan giginya yang rapi dan putih itu.

Saat pulang sekolah Nara dan Min Ho tampak berjalan bersama, lagi-lagi Chanyeol melihatnya. “hisshh apa dia tidak ingat perkataanku hari itu?” gerutunya kesal.

Akhirnya  berselang waktu 3 hari dari hari ultah Min Ho, Nara memberikan hadiah itu padanya saat jam makan siang. Nara memberanikan diri mengajak Min Ho sunbae untuk makan siang bersamanya.

“Chogi… ini” Nara menyerahkan sebuah hadiah pada Min Ho.

“Maaf telat” tambahnya lagi.

“Apa ini?”

“hadiah untukmu” Jelas Nara.

“ah jongmal, gomawo boleh aku buka sekarang?”

“Andwee” cegah Nara.

“hmm arasseo. Ghamsahamnida nadongsaeng ^^”

“drrt…drrr” ponsel Nara bergetar.

Temui aku di atap sekolah” itulah isi pesan Chanyeol.

“hiiisshhh mau apa lagi dia?”gerutu Nara pelan.

Nara tidak memenuhi permintaan Chanyeol, dia lebih memilih bersama Min Ho.

Tapi Chanyeol terus saja menelepon Nara hingga membuat Nara muak dan akhirnya pergi menjumpai Chanyeol.

“Hweee?” teriak Nara ketika melihat Chanyeol sudah menunggunya.

“YAA… kenapa kau kasar sekali padaku, eoh?” protes Chanyeol.

“Hwee?” tanya Nara ulang.

Chanyeol diam kemudian dia berkata “Apa kau tidak ingat perkataanku kemarin?”

“Perkataan apa?” Tanyanya tidak mengerti.

“Sudah kukatakan jangan dekat-dekat dengan sunbae, kau tidak mengerti juga?” jelas Chanyeol.

“Huh… Chanyeol-ah, kau ini kenapa? Kenapa kau selalu mengganggu hidupku.” pekik Nara dengan keras.

“an…aniya. A..aku hanya?”

-TBC-



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles