Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Complicated (Chapter 1)

$
0
0

Author : xoxo_fairy

Tittle : Complicated ‘First Step’ ( Chapter 1 )

Genre : School life, sad romance, friendship

Cast : Oh Se Hun (EXO), Kim Dahee  (GLAM), Park Chanyeol (EXO), Xi Luhan (EXO), Shin Yeojung (OC), Ahn Il Seok (OC)

Rating : T

Length : Chapter

Annyeong, ini project pertama xoxo, mmm xoxo terinspirasi sama curhatan temen xoxo waktu itu. Ini baru chapter 1 nya, apa yang kalian pikirkan, belum tentu sesuai sama FF ini, FFnya bener-bener ‘complicated’ kok xD, udahlah HAPPY READING!! WARNING TYPO!!

 

Untitled

 

Sehun POV

“Wae?!”

Bentak seorang yeoja berambut panjang dan lurus didepanku. Dahee begitulah orang memanggilnya.

Wae? Aku sudah lelah, kumohon jangan permainkan aku.”  Tangisnya terisak isak didepanku.

“Aku tidak mempermainkanmu. Kau saja yang terlalu menganggap serius semua ini.” Jawabku dengan santai dan sedikit menunjukan seringaiku. Aku tahu aku salah, tapi kalau tidak kulakukan ini, pada akhirnya pun, dia akan lebih tersiksa.

“Kalau begitu, untuk apa waktu itu kau menciumku? Untuk apa kau memelukku, dan untuk apa kau berkata ‘saranghae’ waktu itu? Sehun-ah kau sangat menyebalkan, dasar namja tidak berperasaan!” Lagi-Lagi ia membentakku. Entah kenapa aku tidak berani menatapnnya. Aku hanya ingin berjalan keluar, dan menyembunyikan air mataku darinya.

Memang aku yang salah, aku tidak berani mengungkapkan yang sebenarnya. Tapi, kulakukan semua ini karena aku mencintainnya. Tapi pasti itu tidak akan mungkin. Aku tidak bisa memilikinnya, sekarang aku hanya bisa merenung di taman sekolah dan meneteskan beberapa butiran air mataku.

“Sehun oppa.” Sapa seorang yeoja berambut panjang lurus.

Aku hanya bisa melihatnnya tanpa membalas sapaannya. Mana mungkin aku membalasnnya, sepertinnya pun aku tidak mengenalnnya.

Annyeonghaseyo, Sehun oppa.” Sapannya yang kedua kalinnya, seraya tersenyum lebar padaku.

“Nuguya? “ Tanyaku.

Entah kurasa pertannyaanku yang satu ini membuat hati yeoja itu tertusuk paku. Terlihat dari wajahnnya yang langsung berubah drastis.

“Yakk, oppa. Apa kau benar-benar tidak mengenaliku eoh? Aku Shin Yeojung murid kelas B.” Jelasnnya sambil melipat kedua tanggannya di dadannya.

Aku berfikir sejenak.

“Ahh, kau bukannya yang dulu pernah memintaku untuk mengajarimu bahasa inggris bukan?” Tanyaku kepadannya seraya berdiri dan memegang bahu yeoja itu.

“Akhirnnya kau mengenaliku oppa. Mmm, apa hari ini kau sibuk? Kalau tidak, aku akan datang kerumahmu lagi dan belajar bahasa inggris. Nilai bahasa inggrisku turun lagi, ah pasti karena aku jarang belajar.” Yeojung menunjukan wajah imutnya dengan bibir cemberutnnya. Tapi bagiku, Dahee-lah yang paling imut.

“Aku ti—“

Belum sempat aku membalas pertanyaannya. Ku melihat sosok Dahee yang mengintip dari jendela kelas. Yahh memang, kelas A berhadapan dengan taman sekolah. Dan aku pikir kesempatan ini cocok, cocok untuk menjauhkanku dari Dahee.

“Ne, aku bisa. Nanti jam 4sore datanglah kerumahku.” Jawabku sambil mengacak acak pelan rambut Yeojung.

Dan bisa kulihat senyum senang yang terpancar dari Yeora.

CHUP~

Apa ini? Kenapa? Kenapa Yeojung mencium pipiku? Dan entah kenapa, aku enggan untuk melihat ke jendela kelas, aku tidak ingin melihat raut wajah Dahee saat melihat kejadian itu. Aku hanya bisa menunduk dan tidak berbicara apapun.

Dahee POV

Kenapa? Kenapa rasannya hatiku ditusuk oleh kapak berkali kali? Ini sangat sakit. Aku tahu, mungkin Sehun sudah memutuskanku. Tapi entah kenapa, melihat yeoja itu menciumnnya, serasa sakit sekali. Apa salahku yang sebenarnya? Aku mencintainnya. Dia hanya miliku.

Dan sekarang entah, aku akan berbuat apa. Ingin datang kesana dan menampar yeoja itu? Tidak mungkin, yang benar saja dia mantan sahabatku. Tapi biarpun cuma mantan aku tak akan berani menamparnya. Lagi pula Sehun mungkin malah akan membela dia.

Tapi entahlah, rasannya aku ingin menangis sekencang kencangnya. Tapi, alhasil aku hanya bisa meneteskan beberapa air mataku dan berteriak didalam hati. Aku tidak ingin semua orang mengalihkan perhatiannya padaku hanya karena hal ini.

Dahee-ya.” Sapa seorang namja dengan tubuh menjulang dari belakangku. Chanyeol, bigutalah orang memanggilnnya, dan gosip yang beredar dia menyukaiku.

Ne?” Tanyaku sambil cepat-cepat menghapus air mataku yang ada dipipi.

Waeyo?” Tanyanya balik seraya mencoba mencari apa yang dari tadi kulihat.

Aniya, nan gwechannayo.” Jawabku.

“Pasti karena dia kan.” Chanyeol langsung menunujuk dua orang yang sedang berbicara dibangku taman.

Ya, mungkin seharusnya aku menjawab iya. Tapi aku tidak mungkin melakukan itu.

Aniya, aku benar-benar tidak apa-apa.”

“Jangan berbohong padaku. Aku tahu, kau baru diputuskan bukan?” Tanyanya sambil memegang kedua pundakku.

“Iya, tapi aku benar benar tidak papa. Dan aku tidak berbohong.” Jawabku dengan menunjukan sedikit fake smile diwajahku.

“Baiklah kalau memang begitu.”

CHU~

Dia menciumku. Dia mencium bibirku. Aku berharap tidak ada yang melihatnya. Apalai sehun kumohon jangan sampai dia melihatnya.

Perlahan lahan, aku mendorongnya. Dan aku mulai menunduk. Aku tidak ingin berkata apa-apa. Aku memilih untuk meninggalkannya sendirian didalam kelas.

Dan sekarang aku hanya bisa berlari, dan entah ingin pergi kemana. Air mataku terus berjatuhan. Kenapa ini? Aku tidak ingin, aku tidak mencintainnya, dan kuharap sehun tidak menyaksikan hal itu. Kumohon tuhan bantu aku.

BRUUKK

Ahh, kenapa lagi ini?

Mianhae, aku sedang terburu buru. Aku tidak melihatmu.” Terdengar suara lirih itu dari seorang namja yang barusan menabrakku.

Aku tidak sempat membalas perkataannya. Dan aku hanya bisa berkata dalam hati ‘Oh My God, namja ini tampan sekali’

Yakk, gwechannayo? Maaf aku menabrakmu.” Tanyanya memastikan keadaanku sambil menyodorkan tangannya untuk membantuku.

Tanpa pikir panjang. Aku langsung memegang tangan namja itu, dan berusaha untuk berdiri. Dan yapp, aku sudah berdiri.

Nan gwechanna.” Jawabku singkat.

“Ahh ne, mainhaeyo. Hmm, Annyeong Xi Luhan imnida.”

Namja itu memperkenalkan namannya dan tersenyum lebar dihadapanku. Tapi mungkin dia lebih tampan dari sehun, tapi yakinlah cintaku hanya untuk sehun seorang.

“Gwechanna. Nado Annyeong Kim Dahee imnida.” Jawabku sambil membungkukkan badanku.

“Mmm, aku murid pindahan dari china. Aku baru datang har ini, aku belum terlalu mengenal sekolah ini. Apa kau mau menemaniku berkeliling?” Tanyanya sampil menggaruk-garuk lehernnya. Entah kenapa, aku rasa namja ini benar-benar canggung didepanku.

“Boleh, tapi nanti saja saat jam istirahat. Jam pelajaran pertama akan segera dimulai.” Jawabku.

“Ahh ne, kamsha.” Jawabnnya.

“Jangan terlalu formal, biasa saja.” Jawabku sambil membalikkan badanku dan meninggalkannya.

Author POV

SKIP ~

Sesampainnya dikelas Dahee duduk dikursinya dan mulai mengeluarkan buku-buku pelajarannya yang ada di tasnya.

Beberapa menit kemudian, sehun pun datang duduk disampingnya. Dahee terlihat tampak cuek dan tak ingin peduli pada sehun terlebih dahulu.

“Dasar yeoja. Baru diputusin, udah berani beraninnya mencium bibir namja lain.” Sindir sehun pada Dahee. Dan terlihat dari perilaku Dahee ia sama sekali tidak mau ambil pusing dalam hal itu, biarpun sebenarnnya hatinnya sudah tercabik cabik.

Bagaimana tidak, sedari tadi, ia beharap agar sehun tidak melihat kejadiaan itu, tapi kenapa ia melihatnnya.

“Haha, udah gitu berani-beraninnya mendekati murid pindahan. Cihh.”

Amarah Dahee sudah tidak bisa ditahan lagi, api sudah mulai berkobar kobar di dadannya.

“Lalu? Apa kau merasa kau benar? Mendekati mantan sahabat mantannya. Sok cari perhatian, kau yang memulainnya sehun-ah.”

Bentak Dahee pada sehun sambil berdiri dan mengebrak meja dengan kuat. Entah apa yang sedang dipikirn Dahee, dia mungkin sudah tak ingin memekirkan tentang ‘rasa malu’ mungkin ia tak sadar lagi kalau sebenarnnya dia sedari tadi diperhatikan oleh teman sekelasnnya.

“Yakk Sehun-ah!” Bentak seorang namja dari arah belakang, yang sedang berjalan ke arah sehun dan Dahee.

Namja itu Chanyeol, namja yang dari pertama kali sudah mencintai Dahee dari pandangan pertama. Namja yang selalu ada saat Dahee membutuhkannya.

“Apa? Kenapa kau ikut campur?” Tanya sehun kesal pada chanyeol.

Tampa pikir panjang, Chanyeol langsung merangkul Dahee yang dari tadi sudah meneteskan beberapa butir air matannya.

“Tentu saja aku ikut campur. Karena ini menyangkut Dahee. Aku tahu dia tidak mencintaiku, aku tahu dia mencintaimu. Tapi kenapa? Kenapa kau membalasnnya dengan seperti ini hah?” Bentak Chanyeol.

“Ini bukan urusanmu!” Bentak Sehun sambil menggengam kerah baju Chanyeol.

“CUKUP!”

Daheepun angkat bicara. Ia tak habis pikir kenapa kelakuan mereka berdua seperti ini. Entah kenapa, ia tak bisa berhenti menangis.

Daheepun berlari meninggalkan kelas dan mungkin ia berencana untuk tidak mengikuti jam pelajaran pertama. Ia berjalan menuju atap. Namun ditengah perjalannya—

“Dahee-ya” Sapa seorang namja dari arah belakan Dahee.

“Hmm? Ah Luhan.” Sapa Dahee balikk sambil cepat-cepat menghapus air matanya yang masi tersisa dipipi chubbynya.

“Ehh. Waeyo Dahee-ah?” Tanya Luhan saat ia melihat Dahee menghapus air matanya.

“Gwechannayo. Tadi hanya ada masalah kecil.” Jawab Dahee dan menunjukan wajak fake smilenya.

“Ahh, kau mau kemana?” Tanya luhan dengan suara lembutnya bahkan hampir meluluhkan hati Dahee.

“Mau ke atap sekolah. Aku ingin menenangkan diri.” Jawab Dahee.

“Bolehkan aku ikut? Aku tidak ingin mengikuti pelajaran pertam hari ini, aku sangat membenci bahasa Jepang.” Pinta Luhan dengan menunjukan sedikit kilauan dimatanya.

“Ne, kajja.” Daheepun langsung menarik tangan luhan.

Mereka berdua berjalan menyusuri lorong dan berjalan kearah atap. Dahee tidak menyadarinya, bahwa sebenarnnya sedari tadi Chanyeol dan Sehun memperhatikan mereka berdua, biarpun dari arah yang berbeda.

SKIP~

Luhan POV

Entahlah apa yang kupikirkan. Pertama kali aku bertemu dirinnya, aku rasa aku sudah menyukainya. Dia yeoja idamanku. Dia yeoja yang sangat kuat dan berani, biarpun sebetulnnya aku tidak tahu apa masalahnnya. Tapi, aku tahu dia sudah berusaha untuk tegar. Ia bukan tipe yeoja yang suka berbagi kesedihan dengan orang lain, tapi itulah yang membuatku penasaran dan ingin mengenalnnya lebih dalam.

“Luhan-ah, kau kenapa? Kenapa dari tadi kau melamun?” Tanya seorang yeoja yang baru saja aku katakan tadi.

“Aniya, nan gwechanna,” Balasku.

“Ahh,” Jawabnnya sambil mengangguk ngangguk dan duduk dipingir atap sekolah.

“Yakk, Dahee-ya. Apa kau tidak takut jatuh eoh? Hati-hati.” Pintaku padannya, dengan nada sedikit membentak.

Yapp inilah aku. Aku phobia terhadap ketinggian. Hal itu dimulai saat aku masih kecil, saat kecelakaan itu.

“Ani. Wae? Kau takut ketinggian?” Tanyanya

“Ne.” Jawabku singkat sambil menundukkan kepala.

“Hmm, cobalah kemari pelan-pelan.” Ajaknya.

Ia langsung berdiri dan menuntunku pelan-pelan, dan aku benar-benar tidak ingin membuka mataku saat ini.

“Bukalah matamu. Aku yakin tidak ada yang perlu ditakutkan disini.” Pintannya.

Perlahan lahan aku mulai membuka mataku. Aku berhasil. Aku melihat semuannya. Semua begitu indah jika dilihat dari sini.

“Bagaimana?” Tanyanya sambil duduk dipinggir atap.

“Perfect!” Jawabku dengan girang.

“Hahaha, duduklah.” Pintanya.

Aku benar-benar sangat menyukai yeoja ini, dialah satu satunnya yeoja yang mau mendekatiku dan membuatku sadar jika tidak ada yang perlu ditakutkan dari ketinggian. Dan entah, aku sangat merasa nyaman saat berada didekatnnya

“Yakk, Dahee-ya. Apa aku boleh menanyakan sesuatu?” Tanyaku padannya dengan sangat berhati hati.

“Ne, silahkan.” Jawabnya.

“Kenapa kau menangis?” Tanyaku lagi.

“Apa kau benar-benar ingin tahu?” Dia balik bertannya padaku.

“Ne, tapi kalau kau tidak ingin memberitahunnya juga tak apa.” Jawabku sambil menundukkan kepala.

“Ceritannya panjang, tapi mungkin aku akan meringkasnya. Hari ini aku baru putus oleh sehun. Namja yang dari dulu sudah kucintai. Aku memang sadar akhir-akhir ini ia memang sering menjauhiku dan itu dimulai saat ia menemukan fotoku saat bayi bersama 2 orang namja. Kata ibu tiriku mereka berdua adalah kakak kandungku. Dan mulai saat itulah ia mulai menjauhi dan entah kenapa ia tak pernah mengatakan apa apa. Dan, ada teman satu kelasku yang menyukaiku, namanya Chanyeol. Entah sejak kapan ia menyukaiku. Tadi gara-gara aku Sehun dan Chanyeol bertengkar. Aku benar-benar berfikir kalau hidupku hanya bisa menyusahkan orang lain. Dan satu lagi, sahabat dekatku, yeojung, dulu hampir pernah mati gara-gara aku.” Tangisnya terisak isak dihadapanku.

Aku kasihan, tapi hatiku juga sakit. Ia mencintai namja lain, dan ada namja satu lagi yang mencintainnya. Aku benar-benar terlambat.

“Hmm, sabar Dahee-ya. Aku bisa jadi sahabatmu. Akan kupinjamkan pundakku untukkmu saat kau membutuhkan. Dan aku akan mencari tahu, sebenarnya apa yang terjadi.” Kataku menenangkannya.

Kali ini aku hanya bisa melihat Dahee menangis terisak isak dan memeluknya. Entah apa yang harus kulakukan. Aku tidak tahu.

“Lepaskan tanganmu dari dia!!”

Dahee POV

“Lepaskan tanganmu dari dia!!”

Teriakan itu terdengerkan dari arah belakangku. Apakah itu sehun? Apakah benar?

Sontak aku dan luhan bersamaan menoleh kebelakang.

“Yakk, apa apaan kau?! Kau siapa main teriak seenakmu saja!” Bentak luhan kepada Yeojung

Ya, benar, itu yeojung. Yeoja yang pernah hampir mati gara gara aku.

“Ya oppa, jangan dekat  dekat dengan yeoja itu, kau bisa mati nanti” Kata Yeojung sampil menyilangkan tangannya di dada.

Entah apa yang sedang ada dipikiran luhan, ia langsung berdiri dan menghampiri yeojung. Dan, akupun mengikuti luhan dan berjalan menghampiri yeojung, yahh namun aku tidak tauingin berbuat apa, berbicara apa, aku hanya bisa menunduk, karena aku tidak bisa menyangkal hal itu.

“Ahh, kau pasti yeojung.” Kata luhan seraya memperhatikan yeojung dari ujung rambut, sampai ujung sepatunya.

“Ne, hmm oppa mengenalku kah? Apa benar aku terkenal? Ahh, aku benar benar menjadi princess sekolah ini.”

Aishh, yeojung mulai bertingkah.

“Huftt, yak dahee-ah, yeoja seperti ini kau anggap sahabat? Ishh, apa kau tidak salah?” Tanya luhan seraya merangkulku.

“A..an—“

“Yakk oppa, bukannya seharusnya pertanyaan itu dilontarkan padaku eoh? Hmm, oppa aku peringatkan kau sekali lagi, jangan dekat dekat dengannya. She is a Monster” Sangkal Yeojung sebelum aku selesai bicara dengan menunjukan evil smilenya.

PROK PROK PROK

Tiba tiba datang suara tepuk tangan dari belakang yeojung.

“Yeojung-sshi, kau benar. She is a mosnter.”

Il Seok, tiba tiba datang dan menghinaku, entahlah semuanya menjauhi, semuanya menghinaku, sebenarnya apa salahku? Kenapa nasibku seperti ini? Tuhan, tolong aku, aku tidak mau hidup seperti ini.

“Yakk!!” Tiba tiba luhan berteriak dengan keras dan menggengam kerah baju il seok.

“Aihh jinjja,”

BRUKK

“Luhan-sshi!”

Dia jatuh, dia berlumuran darah, Il Seok-sshi aku benar benar tidak akan memaafkanmu.

“Yaakk, Il seok-sshi, neo paboya”

PLAAK

Lega rasanya bisa melepaskan tangaku dan menampar il seok, tapi itu belum seberapa.

“YAKK IL SEOK” Bentak seorang namja dari belakang.

Chanyeol, itu chanyeol, entah aku senang dia bisa datang, tapi aku mengharapkan itu sehun.

“Lepaskan Dahee, jika kau mau bertarung denganku saja.”

Chanyeol langsung melepaskan tangan il seok yang sedang memegang kerah bajuku. Dan melihatku dan luhan bergantian. Dia mengisyaratkan agar aku membantu luhan yang sedang tersungkur itu, yang benar saja, dia terluka parah.

“Il Seok, apa kau benar benar ingin bertarung?” Tanya chanyeol

“Aniya, aku tidak mungkin melawanmu yeol-ah.” Jawab il seok seraya menundukan kepalanya.

“Aihh, Il Seok oppa ayo kita pergi.” Yeojung menyela pembicaraan il seok dan chanyeol, dan langsung menarik tangan il seok pergi.

Memang, sedari tadi yeojung hanya melihat saat luhan, aku, dan il seok bertarung.

Chanyeol datang menghampiriku dan luhan, dan melihat keadaan luhan.

“Aihh, Kajja dahee-ya kita bawa dia ke ruang kesehatan.”

Aku dan Chanyeol pun membawa luhan keruang kesehatan.

Sehun POV

Aku terlambat, harusnya aku yang menyelamatkannya tadi. Tapi entah mungkin aku tidak bisa berharap lebih, Dahee-ah Mianhaeyo.

“Yakk Sehun-ah, aku bisa membantumu.”

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles