Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

The Red Tear Gun And The Doll’s Eye (Chapter 6)

$
0
0

TRTGATDE Poster

The Red Tear Gun And The Doll’s Eye (Chapter 6)

Title: The Red Tear Gun And The Doll’s Eye (Chapter 6)

Author: tigeryongguk

Co-author: rapperdobi

Genre: Angst, Fantasy, Romance, School-life

Rating: PG-17

Length: Multichapter

Cast: Kai, Mina, EXO’s members etc.

***

Flashback On

“Mina!” Kai kecil berlari dari belakang pintu dan memeluk sahabatnya yang berdiri di belakang strawberry cake. Dia melihat ke arah orang yang memanggilnya dan senyuman lebar segera terbentuk di bibir pinknya.

“Kai!” Mina melambai semangat ke arahnya. Mina memakai gaun pink barunya yang dibeli oleh Ibunya dari Manila seminggu yang lalu. Dan Kai hanya memakai jas kecil yang selalu dia pakai di pesta bisnis Ayahnya.

“Kau terlihat cantik, benarkan Bu?” Kai menarik-narik ujung gaun Ibunya. Ibunya hanya menganggukan kepalanya dengan senyuman hangat,

“Selamat ulang tahun, Mina!” Kai mengeluarkan tongkat hitam dan tersenyum kepadanya.

“Huh?” Mina sedikit memiringkan kepalanya melihat tongkat hitam itu. Kai menggerakan tangannya dari bawah tongkat itu ke atas membuat tongkat itu berubah menjadi bunga. Sebuah bunga yang indah. Mina terkejut dan memegang bunga itu.

“Bunga ini indah.”

“Kai mempelajari trik sulap selama seminggu untuk ini, Mina.” Ibu Kai menggoda anaknya membuat anaknya merengek kepadanya.

Mummy~ Itu memalukan.” kata Kai menyembunyikan wajahnya di balik gaun Ibunya. Ibu Mina yang melihat hal itu, tersenyum dan melihat bunga yang Kai berikan pada Mina.

“Ah~ Ini bunga Akasia yang indah, Kai.” kata Ibu Mina tertawa kecil. Ibu Mina mengetahio apa arti dari bunga semenjak dia mempelajari tentang florist juga selain medical.

Cake time!” Ayah Mina yang sedang memotong kue memberikan kue ke semua undangan di rumahnya. Dan yang terakhir, untuk Kai dan Mina. Kai melihat kue yang penuh dengan krim dan diam-diam mengambil krim itu dengan jari telunjuknya dan mengoleskannya ke pipi Mina. Mina kaget dan melihat ke arah Kai. Dia mengambil krim dan mengoleskannya ke wajah Kai juga. Membuat orang tua mereka tertawa kecil melihat tingkah laku lucu mereka.

“Okay anak-anak. Hentikan itu.” Ibu Mina menghentikan perang kue sebelum anak-anak yang lain melihatnya dan mulai melempari kue itu daripada memakannya.

“Waktunya berfoto!” Ibu Kai segera mengambil kamera polaroid nya dan memfoto Kai dan Mina. Kai segera mengalungkan tangannya di bahu Mina dan Mina mendapat ide. Saat Ibu Kai memencet tombol nya Mina segera mencium pipi Kai.

Flashback Off

“Kai!” suara jeritan seorang gadis memanggil laki-laki yang sedang duduk nyaman di mejanya sambil melihat ke luar jendela.

Geez, woman. Pelankan suaramu.” Kris melangkah masuk ke kelasnya dan Kai, lalu menyenggol bahu gadis itu.

“Ouch, itu sakit.” Gadis itu pura-pura menggembungkan pipinya dan mengelus bahunya yang sakit.

“Apa maumu sekarang, Minjung?” Kai menghela nafasnya dan melihat ke arah gadis dengan make-up yang tebal di wajahnya.

“Ayahku menjodohkanku!” kata Minjung berlari ke arah Kai dengan senyuman lebar di wajahnya. Kris tertawa keras dan memukul tangannya ke meja. Poor desk.

“Siapa laki-laki yang tidak beruntung itu?” Lay yang baru sampai duduk di sebelah Kai.

“Dia.” Minjung menunjuk Kai. Semua mata di kelas 3-C melebarkan matanya dan menatap ke arah gadis yang dengan tenang menunjuk Kai.

“Ayah Kai tidak akan setuju.” seorang laki-laki menyeletuk. Minjung melihat ke arah laki-laki yang tadi mengatakan kalimat itu.

Shut up, Ruby. Kau tidak akan bisa mendaftar disini jika ibu jalangmu tidak memikat Ayahnya Poolip.” ejek Minjung, ujung jarinya memainkan rambut keritingnya. Seorang gadis berjalan ke arah Minjung.

“Keluar, Hwang Minjung. Ayahmu tidak akan menjadi sekaya ini jika Oh Financial Group tidak membantunya.” dengan itu, tawa meledak di seisi kelas. Bahkan Kai mendengus dan Lay hanya menyeringai menikmati pemandangan Hwang Minjung dipermalukan. Tiba-tiba, seorang guru dengan kacamata bulat dan tatapan tajam berjalan masuk ke kelas dengan penggarisnya.

Silence.” suaranya menggema di kelas membuat semua murid di kelas sadar dengan kedatangannya, buru-buru duduk kembali dan menutup mulut mereka,

“Ms. Hwang, aku tahu kau tidak seharusnya ada di kelasku.” kata guru itu melihat ke arah Minjung yang berdiri di sebelah Lay.

“Aku akan keluar, geez.” kata Minjung melewati guru itu dan membanting pintu geser kelas.

So class, aku punya informasi untuk kalian. Karena ada beberapa perubahan di sekolah, kelas akan dibagi lagi sesuai dengan nilai kalian.” murid di kelas bersorak, kemudian segera kembali tenang saat kapur di tangan guru itu tersebut menyentuh papan tulis.

***

“Mina!” Soojin muncul entah darimana saat Mina sedang berjalan di koridor kelas tiga menuju gedung utama SMA.

“Kuharap kita di kelas yang sama.” Soojin bergandengan tangan dengannya dan Mina hanya menganggukan kepalanya lalu berjalan ke bawah ke gedung utama.

“Wow, disini sangat penuh.” mereka sudah ada di gedung utama, gerombolan manusia berada di sekitar papan pengumuman. Beberapa dari mereka ada yang kecewa, menangis dan bersorak di sisi lainnya.

“Kenapa mereka menangis? Ini hanya pertukaran kelas.” Mina melihat ke arah Soojin yang terlihat kasihan kepada gadis yang sedang menangis di sisi aula.

Well, sekolah akan punya perubahan. Disitu akan ada empat kelas. A sampai D. Kelas A memberikan teknologi terbaik dunia dan tempat duduk yang nyaman. Dan banyak lagi. Semakin rendah ‘kelas’ yang kau dapat, semakin rendah fasilitas yang kau dapatkan. Kelas D adalah yang paling buruk. Disana hanya memberikan fasilitas sekolah yang normal, seperti perlengkapan dan tempat duduk dari kayu. Itu sebabnya kelas kita di bubarkan dalam dua bulan, mereka membuat perubahan ini. Pertukaran kelas akan diadakan setiap sebulan sekali, siswa yang berada di peringkat 30 besar dari 150 siswa akan masuk ke kelas A, dan sisanya….. Well, kita sebut saja itu tidak terlalu bagus.” jelas Soojin, Mina hanya menganggukan kepalanya melihat ke arah gadis yang kecewa dan menangis. Lalu, EXO datang ke aula. Semua orang memberi mereka jalan dan mereka melihat ke arah papan pengumuman.

Kelas A:

  1. Kim Jongin
  2. Kim Joonmyeon
  3. Kim Minseok
  4. Lu Han
  5. Jeon Mina

“Tampaknya kita berada di kelas yang sama lagi, huh?” Luhan berjalan kearahnya dan memberikan seringai sexy andalannya. Mina hanya melipat tangannya di depan dadanya dan memberinya seringai juga.

“Kuharap kita sebangku, lagi.”

Luhan hanya tertawa kecil dan berjalan bersama teman-temannya ke kantin. Mereka ingin menghabiskan waktu mereka disana. Mereka tampaknya tidak terganggu dengan pembagian kelas seperti yang lain.

Man, aku mendapat kelas D bersama Baekhyun dan Lay.” Chanyeol duduk di sebelah Baekhyun dan menghela nafas,

“Kelas itu menyebalkan, dude.” kata Baekhyun mengacak rambutnya dan memakai topinya kembali.

“Well, tingkatkan nilaimu kalau begitu.” kata Suho, dia baru saja datang setelah membeli minuman untuk mereka.

Yeah, thank God there’s two months break ahead.

“Aye, ini kejadian langka melihatmu membolos, Prez.” Sehun menyeletuk dan menepuk punggung Suho. Suho hanya menganggukan kepalanya dan melempar dasinya ke meja.

“Lagipula jam pelajaran selanjutnya tidak akan penting.” kata Suho memperlihatkan gigi putihnya, diikuti anggukan dari sebelas laki-laki lainnya. Kai melihat ke Lay, dan Lay melihat juga ke arahnya.

“Hey, kau tahu Mina yang lain yang kau bawa ke pesta kemarin? Itu dia.” Kai berkata ke mereka.

“Benarkah?” Kris terlihat bersemangat dan mendekatkan posisi duduknya ke Kai.

“Yeah, itu dia! Dan dia mengetahuiku, tetapi dia.. pergi.” kata Kai, melihat kebawah ke arah meja merasa sedih atas segala kejadian itu.

“Benarkah? Dia hanya memintaku untuk menurunkannya di suatu jalan dan berjalan pergi..” kata Lay bodoh. Well, itu tidak terlalu bodoh, karena jika dia mengatakan bahwa dia menurunkan Mina di rumahnya, Kai akan bertanya padanya dimana alamatnya.

‘Jika.. Kai bilang itu Mina.. Lalu.. mereka saling mencari satu sama lain selama ini.’ pikir Lay, dia bingung oleh semua kejadian di sekitarnya.

‘Aku perlu melihat komputer Ayah sekali lagi.’

***

“Shh, Mina!” sebuah suara berbisik mengalihkan perhatiannya dari papan tulis dikelas. Dia melihat ke belakangnya, Chanyeol memanggilnya dari bawah meja.

“Apa yang kau lakukan?” Mina melihat ke arahnya dan mendesis ke arah laki-laki yang berlaku bodoh di depannya.

“Ayo membolos.” kata Chanyeol, membuat Mina membulatkan matanya. Dia melihat ke arah laki-laki keturunan China di sebelahnya memasukkan barang-barangnya di tasnya dengan segera.

“Ayolah, hanya sekali.” D.O yang dikenal dengan murid paling disiplin di sekolah memakai tasnya di punggungnya.

“Satu syarat, jika kita tertangkap kalian yang menanggung konsekuensinya!” Mina mendesis memasukkan barang-barangnya ke tasnya dan menutup tasnya. Beruntungnya, mereka duduk di barisan belakang hari ini. Chanyeol dan D.O menyelinap pertama, mereka merangkak di belakang kursi siswa. Lalu diikuti Luhan, Mina mengikuti gerakan Luhan dengan cepat merangkak di belakang kursi siswa tanpa membuat suara. Chanyeol membuka pintu geser sedikit hanya untuk ukuran badannya untuk keluar dan keluar kelas diikuti D.O, Luhan dan Mina membuntuti di belakang. Mereka keluar dengan selamat saat Luhan menutup pintunya tanpa membuat suara dan dengan cepat berlari ke lapangan parkir karena suara dari high heels dan lantai terdengar di koridor.

“Kalian berhasil keluar juga?” Luhan berteriak ke Baekhyun, Suho, Xiumin dan Chen yang menunggu mereka di lapangan parkir. Mereka berhasil keluar dari gedung dengan bantuan wanita yang sangat baik membantu siswa membolos.

“Suho hampir tertangkap!” Chen berkata dengan keras ke sahabatnya, membuat pipi Suho menjadi merah.

“Whoaa, lihat siapa yang ada disini. Hey, Heiress!” Baekhyun mengalihkan matanya dan melihat ke arah gadis yang berjalan di belakang Luhan dengan senyuman lebar di wajahnya.

“Kenapa Suho-ssi hampir tertangkap? Kupikir kalian sudah ahli melakukan ini.” tanya Mina setelah menginjakan kakinya di tanah, di sebelah Baekhyun.

“Kita memang ahli, tetapi dia tidak.” kata Xiumin, menggaruk kepala belakangnya dengan senyuman nakal.

“Yep, he’s a newbie.” kata Chanyeol, menyenggol tangan Mina dengan sikunya, menunjuk Suho dengan alisnya.

Talk about never ditching class.” kata Luhan dengan senyuman lebar membuat enam laki-laki lainnya terkekeh pelan kecuali Suho.

“Shut up.” Suho memukul tangan Chen yang paling dekat dengannya.

“Itu mereka datang.” kata D.O senang, melihat ke arah laki-laki lainnya yang berjalan ke arah mereka.

“Hey.” sebuah suara gentle menyapa mereka dengan jalan lain dari jalan mereka melarikan diri.

“Kris? Bagaimana kau bisa disini?” Baekhyun melihat ke arahnya, karena dia datang dari arah yang berbeda dari yang lain.

Well, saat kita diusir dari kantin oleh Ms. Yu, dia menyuruhku untuk menangkap beberapa orang yang mencoba untuk melompati gerbang sekolah saat kalian kembali ke kelas.”

“Urus mereka dengan baik.” kata Suho terlihat bangga, memakai kancing jas nya dengan kepercayaan diri berlebihan membuat teman-temannya mengejeknya.

“Hey, Mister. Kau membolos juga. I could kick your ass if I’m not your best friend.” kata Kris melepas kancing jas nya membiarkannya jas nya berterbangan ke belakang oleh tiupan angin.

“Karena Mina ada disini… Ayo kita bawa mobilnya juga.” Lay melihat ke arah Mina dengan mata nakal. Mina melihat sekilas ke arah matanya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya.

“Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu mengemudi lagi. Aku tidak mau orang membaca berita di koran ‘Anak dari Keluarga Jeon tewas saat sedang mencoba membolos sekolah karena temannya.’ Tidak. Tidak akan terjadi.”

“Okay.. Okay… Tenanglah.” Baekhyun menggerakan tangannya keatas dan kebawah di dadanya dan menghirup dan membuang nafas dari mulutnya.

“Chen, Xiumin, Suho memakai mobil Kris. Chanyeol D.O , Tao memakan mobil Chanyeol. Dan aku, Kai, Lay, Sehun memakan mobil Mina. Semua setuju?” kata Baekhyun lagi. Semua orang menganggukan kepalanya dan segera masuk ke mobil sebelum seorang guru menangkap mereka.

“Kai, kemudikan.” kata Mina pelan lalu melemparkan kunci mobil hitam ke arahnya saat mereka berjalan ke mobil sport hitamnya.

“Mobil baru?” Baekhyun bertanya saat mereka di dalam mobil dan Kai menyalakan mesinnya. Mina menganggukan kepalanya dan memasang AC dan duduk disebelah Kai.

“Siapkan dirimu, kawan.” Sehun menyeletuk keras sambil berpegangan dengan erat saat Kai mulai mengemudi.

“Apa? Kenapa?” tanya Mina panik berpegangan erat pada sabuk pengamannya.

“Kita akan melompati dindingnya.” Kai menggertakan giginya, dan menginjak gas dengan keras membuat mereka berjalan dengan kecepatan penuh melewati papan trik dan melompati dinding. Mendarat dengan selamat di bawah.

“Mmhmm. Pendaratan yang sempurna.” Lay berteriak kepada Kai. Kai hanya menyeringai sebelum kembali mengemudi mengikuti dua mobil sport di depannya.

“K- Kita akan pergi kemana?” Mina bertanya pada mereka dengan rambut berantakan dan raut panik masih berada di wajahnya.

Heaven.” kata Baekhyun, menurunkan kaca jendela dan menghirup angin sejuk dari musim semi.

Heaven?”

***

“Ah.. Hongdae.” Mina hanya menganggukan kepalanya melihat ke arah dua belas laki-laki yang berdiri di depan Jalanan Hongdae melihat ke arah sana seperti mereka berada di surga.

“Tempat paling aman untuk anak-anak seperti kita.” Baekhyun mengerlingkan matanya ke arah Mina dan berlari masuk ke dalam toko bersama Chanyeol. Semua orang mulai berlari pergi bersama-sama atau dengan dirinya sendiri.

“Mereka meninggalkan kita.” kata Kai, kedua tangannya berada di dalam kantung celananya. Dia mengganti jas nya menjadi jaket kulit hitam yang dia bawa di tas sekolahnya.

“Bisakah kita berjalan bersama? Aku tidak terlalu mengetahui Hongdae.” Mina bertanya padanya sopan dan hati-hati, mengingat Kai adalah orang berhati dingin dan tidak terlalu terbuka seperti yang lainnya.

“Jangan terlalu sopan. Aku sama seperti mereka, kawan. Aku menggunakan bahasa informal juga.” kata Kai dengan senyuman hangat dan mengacak rambut Mina sebelum berjalan beriringan dengannya. Mereka memasuki toko-toko yang Kai tahu. Kedai Ddukboki, Restoran Jjangmyun, dan toko lainnya di Hongdae. Mereka bahkan bercanda bersama seperti kakak dan adik. Seperti Mina dan Kai kembali saat mereka kecil dulu. Kai membelikan dia Kue Beras.

“Ini makanan favorit gadisku.” kata Kai tiba-tiba saat mereka duduk di bangku. Mina hanya melihat ke arahnya dengan mata heran.

“Benarkah? Ini makanan favoritku juga!” katanya dengan senang sambil memakan suapan terakhir dari Kue Beras itu.

“Yeah, kalian berdua memiliki nama yang sama juga. Tetapi, jelas kau bukan dia.” Kai hanya menyandarkan bahunya dan melihat ke langit yang penuh dengan bintang.

“Ini sudah malam.” Mina bergumam, cukup keras untuk Kai dengar. Kai hanya menganggukan kepalanya, membayangkan Mina nya adalah orang yang duduk di sebelahnya sekarang.

Hey, lovebirds. Kita akan pulang sekarang, kalian akan ikut atau tidak?” semua anak-anak EXO tiba-tiba muncul entah darimana di depan mereka dan tangan mereka menyilang di depan dada mereka.

Lovebirds?!” Mina berteriak pada nama panggilan yang mereka berikan kepadanya dan Kai. Kai berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah sahabatnya.

“Ayo.” kata Lay memberikan tangannya pada Mina untuk digandeng olehnya. Mina memegang tangan Lay dan mereka berjalan sendirian ke mobil Mina. Dia melihat sekali lagi ke arah Kai dibelakangnya yang sedang tertawa senang bersama teman-temannya.

***

“Kim Jongin.” Lay mencari namanya. Dia sedang membuka data Pemerintahan Korea, lagi. Dia tetap mencari tentang hubungan Kai dan Mina. Data Kai penuh dengan data yang tersegel sama seperti Mina. Tetapi, punya Mina lebih banyak. Beruntungnya, Lay mengatur untuk membuka segel dan men-print semua informasi Mina. Dia membuka semua konten tersegel dengan passwords dan kode. Setelah semua terbuka, dia segera men-print nya. Dia mematikan komputernya dan melihat ke kertas informasi itu. Dia mengecek satu per satu, kata per kata, kalimat per kalimat. Setelah semua itu, dia mengambil kesimpulan. Dia menaruh kertas-kertas itu di amplop besar sampai sehelai kertas jatuh terselip di bawah tempat tidurnya. Dia membaca kertas itu.

Kim Jongin dikejar oleh FBI dengan tuduhan yang menyembunyikan ‘Red Tear Gun’ sejak tahun 20XX. Jeon Mina dikejar oleh CIA dengan tuduhan mencuri ‘Blue Dolls Eye’ mata boneka terlarang yang terkenal di dunia sejak tahun 20XX.

Lay segera menyalakan laptopnya, memasuki site dan mencari Red Tear Gun. Tumpukan informasi terlihat. Dia membacanya dengan hati-hati.

Red Tear Gun, sebulah pistol milik pendiri pertama Mafia. Organisasi Hitam di seluruh dunia. Pistol itu sudah dikutuk oleh penyihir abad-18, sampai sekarang pistol itu masih ada. Pistol yang memiliki kemampuan untuk membakar kulit yang terserempet oleh peluru untuk hidup dan membuat orang yang kulitnya terserempet menjadi tersiksa dengan rasa sakit yang besar. Jika peluru tertanam dalam tubuh korban, dapat menyebabkan kematian seketika. Pistol ini telah hilang di tangan Bos Mafia Korea.

Lay segera menutup laptopnya, raut wajah shock tergambar di wajahnya. Dia menggelengkan kepalanya dan melemparkan dirinya ke matras yang empuk dan tertidur.

***

MORNING FUCKTARDS.” suara Chanyeol menggema di udara markas EXO. Dia sedang memakai celemek pink dan wajan di tangan kirinya dan tangan satunya memegang spatula. Baekhyun yang melihat dia pertama setelah membuka matanya mengerjapkan matanya beberapa kali.

“Apakah kau sedang mencoba menjadi Kyungsoo?” tanya nya mendapat ganjaran pukulan dengan kekuatan penuh di kepala oleh D.O yang baru bangun dari tidurnya yang berbagi tempat tidur dengan Kai. Kai yang tidur diatas meregangkan tangannya dan menutup matanya.

You minx, don’t you dare go back to dreamland!” Chanyeol memukul kakinya yang berada di atas tempat tidur dengan wajan. Kai berteriak kesakitan dan duduk di atas kasurnya menatap tajam ke arah Chanyeol.

“Aku sedang mengumpulkan nyawaku, dumbass.

“Kenapa kau memanggil kami? Ini masih jam 6 pagi Chanyeol.” Suho yang dulu terlihat dengan sisi gentle dan rapinya kini menggosok matanya marah dengan rambut bangun tidurnya.

“Yixing menelepon. Dia bilang mereka akan datang.” kata Chanyeol memutar badannya dari kamar mereka.

“Mereka?” tanya Sehun, dia menyender pada dinding di belakangnya. Rambut bangun tidur sexynya terlihat sangan keren dengan celana kotornya dan kaus.

“Tentu saja Mina dan Yixing.”

“AKU AKAN MANDI DULUAN, FUCKTRARDS.” Luhan segera melompat dari atas tempat tidurnya dan Sehun yang berbagi tempat tidur. Laki-laki lainnya segera bangun dan mengantri di depan pintu kamar mandi. D.O yang melihat ke arah sahabat-sahabat bodohnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

***

“Hey, Mina!” Chanyeol menyapanya saat dia mengetuk pintunya. Wajah nya yang tersenyum lebar sangat lucu membuat Mina tertawa kecil. Chanyeol menarik tangan Mina dan membawanya masuk ke dalam rumah yang disebut markas.

Lay hanya mengikuti dibelakang, menutup pintu dengan kakinya. Dia melihat sekeliling, mencari seseorang. Dia berkata ‘ah’ dan segera melepas sepatunya, memakai sandal nya dan berjalan ke sosok tinggi. Dia membawa sosok tinggi itu dengan menarik kerahnya ke dalam kamar.

“Ouch! Ada apa?” Kris berteriak kepadanya. Dia mengusap lehernya yang tercekik karena Lay.

“Shh! Aku menemukan gadis Kai. Dan informasi tentang Mina.” Lay menaruh jari telunjuknya di bibirnya.

“Kau yakin?” Kris bertanya dengan suara pelan kepada laki-laki di depannya.

“Semuanya. Lihat, ini rumit okay. Gadis Kai itu Mina. Ya, Mina yang itu. Dan aku akan menjelaskannya. So seat your butt down.” kata Lay dan Kris segera menuruti perintahnya.

Sementara di luar kamar. Mina dibawa ke halaman belakang oleh mereka. Kai hanya berdiri dia di belakang mereka dengan kedua tangannya di dalam saku celananya. Dia terlihat murung.

“Hey, Mina. Apa yang membawamu kesini?” Xiumin bertanya kepadanya saat Mina sedang duduk di ayunan di halaman belakang mereka. Baekhyun duduk di ayunan lainnya di sebelahnya sementara yang lainnya duduk di bawah.

“Kata Lay, aku bisa merayakan ulang tahunku dengan kalian.”

“Huh.” Xiumin dan semua anak EXO hanya menganggukan kepala mereka. Sebelum akal sehat mereka menyentak pikiran mereka.

“HARI INI ULANG TAHUNMU?!” mereka berteriak kepadanya. Mina hanya tersenyum canggung dan menganggukan kepalanya.

“Chanyeol, telpon toko kue, Kyungsoo cepat! Masak beberapa makanan. Sehun dan Baekhyun hias ruang tengah!” Xiumin menyuruh mereka dan mereka segera menurut membuat Mina tertawa kecil.

“Kaliam tidak perlu melakukan itu terlalu jauh! Sampai kalian membelikanku kue..” Mina menghela nafas kepada mereka.

“Ulang tahun apa jika tidak ada kue?” Suho memperlihatkan senyumannya.

“Terima kasih, sangat.” kata Mina merasa tersentuh melihat ke arah mereka.

Kai sedang duduk di ruang tengah lantai dua sendirian. Tangannya memegang selembar kertas dengan sebuah foto. Dia melihat ke foto itu sebelum dia tersenyum sendiri. Itu adalah foto Kai dan Mina di pesta ulang tahun Mina yang ke tujuh di rumahnya. Di foto itu Mina mencium pipi Kai yang penuh dengan krim kue. Mereka terlihat serasi di foto itu.

“Selamat ulang tahun, Mina.” Kai menghela nafas dan menaruh kembali foto itu di sakunya.

Kris dan Lay sekarang keluar dari kamar. Kris terlihat shock atas apa yang Lay ceritakan padanya. Tetapi sekarang, Lay tidak peduli. Kris segera berteriak mengumpulkan mereka.

“Guys, aku ingin kalian ke halaman belakang. SEKARANG.” semua laki-laki yang sedang bekerja melakukan sesuatu segera menurut pada Kris. Lay hanya menganggukan kepalanya seperti rencananya berjalan dengan baik. Sangat baik. Bahkan Kyungsoo berhenti memasak. Kai berjalan ke lantai bawah dan ke halaman belakang. Kris dan Lay hanya berjalan tenang di belakang mereka

“Hey, ada apa dengan kalian? Kita harus merayakan ulang tahun Mina sekarang juga.” Xiumin menggembungkan pipinya. Sayangnya, Kris memberikan glare padanya. Mina melihat ke arah Lay, Lay hanya menggerakan tangannya memberi isyarat agar Mina berjalan ke arahnya dan berdiri di sampingnya seperti yang dia lakukan. Dia menaruh telapak tangannya di bahu Mina dan berbisik padanya, “Maafkan aku.” Lay membuka ikatan eye-patchnya dan membiarkannya jatuh ke tanah membuat doll eyes nya terlihat. Blue doll eyes yang bersinar.

“Lay!” Mina berteriak kepadanya, Lay hanya memberinya tatapan menyesal.

“Kai, apakah gadis ini yang selalu kau cari?” Kris segera to the point melihat ke arah Kai yang berdiri, bingung atas kejadian yang tadi terjadi. Sahabatnya juga melihat ke arah Kai dengan shock. Kai menarik sesuatu dari kulitnya dan membiarkan kulit palsu yang menyembunyikan bekas luka dibawah matanya bisa terlihat oleh semua orang.

“Mina?”

“Jongin… A- Apakah benar itu dirimu?”

TBC



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles