Forgot?
Tittle/judul fanfic : Forgot?
Author : Han Eun Ra
Length : Short Story ( 4 or 5 Chapter/Shot)
Genre : Criminal, Romance, Drama, Family, Angst
Rating : T
Main cast :
- Jung Soo Jung / Krystal Jung
- Kim Jong In / Kai
- Park Chan Yeol
- Kang Min Woo (Original Cast)
Additional Cast :
- Jung Tae Hyuk (OC)
- Yoo Mi Hwa (OC)
- Park Byun Tae (OC)
- Other Cast
Desclaimer : Ini asli pemikiran saya dibantu sma Tuhan yaah ^^ (Thanks God) Ini baru di post disini. Ini dapet pemikiranya digabungin dari beberapa drama Cuma saya gubah jadi 50% agak beda hehehe. Jadi kalo ada yang agak agak mirip sama drama maklumin aja. Tapi bener deh gak persis. Kalian boleh terinspirasi dari cerita ini tapi bukan berarti ngeplagiatin yaa J ^^
Author’s note : Maaf ya agak pendek ^-^ saya baru disini dan saya akan mencoba buat lebih panjang lagi J mohon supportnya yaa buat chapter slanjutnya J Slamat Membaca Readers! ^^ FF ini juga di post di exofanfictionindonesia.wordpress.com J
Author POV
“MWO?!”
Teriak seorang gadis berumur 17 tahun saat mendengar eommanya akan menikah lagi dengan seorang namja.
“Soo Jung-ah.. Tenanglah.. Ini tidak akan menjadi masalah besar.”
Eommanya sudah berkali-kali menangkan Soo Jung tapi hasilnya nihil. Ya, ini memang masalah besar bagi Soo Jung. Tak mudah untuknya untuk menerima appa baru, terlebih lagi dia akan memiliki oppa tiri. Ini semua bagai mimpi buruk bagi Soo Jung.
~~~~~~
Teng Teng Teng
Bunyi bel pernikahan itu membuat semua bertepuk tangan dan merasakan sukacita karena para mempelai akan segera menikah. Tetapi tidak dengan Soo Jung. Ia hanya merasakan tekanan yang semakin dalam yang merasuk dalam dirinya. Rasanya Soo Jung ingin berteriak dan mengahancurkan acara pernikahan itu.
Puk.
Soo Jung merasakan sebuah tangan yang hangat menyentuh pundaknya.
“Annyeong. Bukankah itu eomma-mu?”
“Ne..kau benar. Kau tau dari mana?”
“Hahaha. Yang disamping eomma-mu adalah appa-ku.”
MWORAGO?! Yang benar saja aku memiliki oppa seperti ini. ANDWAE! Teriak Soo Jung dalam hati.
“Oh. Apakah aku benar-benar harus memanggilmu op.. oppa?”
Namja itu tertawa setelah mendengar pertanyaan dari Soo Jung.
“Ya tentu saja! Kau ini akan jadi adikku! Kau harus hormat kepadaku! Dan sebentar lagi nama belakangmu akan menjadi Park! Hahaha!”
Apa?! Jadi seperti ini oppa-ku nanti?! Sombong, suka ngejek, nyebelin lagi! Aigoo. WAEYO WAE?! Soo Jung berteriak dalam hati lagi. Kekesalan dia semakin bertambah sejak namja itu mengganggunya.
“Arrasseo. Namamu siapa?”
“Chanyeol. Park Chanyeol.”
~~~~~~~~~~
“Yeobo. Kapan kita mau mengganti nama Jung Soo Jung menjadi Park Soo Jung?”
DEG.
Jantung Soo Jung seakan mau copot saat mendengar itu. Soo Jung agak sedikit menyesal menguping pembicaraan eommanya dengan appa barunya itu di ruang tamu.
Soo Jung POV
MWORAGO?! Apa mereka benar-benar gila mau mengganti namaku menjadi Park Soo Jung?! Yaa.. memang sih itu sebuah keharusan. TAPI AKU MASIH TIDAK SUDI. Ingin sekali aku lempar vas bunga didekatku ini agar eomma tidak akan membahas itu lagi. Lagi pula aku juga tidak menganggapnya sebagai appaku.
“Hey kau,”
Sial! Namja itu lagi. Mau apa dia? Mau mengejekku lagi karena aku harus ganti nama? Aku tidak akan kalah kali ini.
“Mwo?”
“Park Soo Jung. HAHAHAHAHAHAHA!”
Mwo?! Dia tau namaku? Dari mana? Sial.
“Dari mana kau tahu namaku? Dan tolong, namaku bukan Park Soo Jung. Tapi Jung Soo Jung! Arrasseo?!”
Amarahku agak sedikit meledak setelah dia menyebut nama Park Soo Jung itu. Argh! Menyebalkan.
“Babo-ya. Dari Eomma. Siapa lagi? Yak(hey), kau! Bisa tidak sopan sedikit dengan oppa mu?!”
“YAK! Aku bahkan belum menganggapmu sebagai oppa, kenapa aku harus sopan kepadamu hah? Chan.. Chan.. Chanteol? Chanbeol? Ah.. Moolla.”
Aku benar-benar lupa dengan namanya saking kesalnya aku! Huh!
“Chanyeol. Chanyeol. YEOL!!!!”
Argh kupingku sakit! Namja ini meneriakkan namanya di kupingku. Hish. Menyebalkan. Bagaimana aku bisa akur dengan namja ini?! Dan kurasa aku tidak akan pernah mengakuinya sebagai oppa-ku.
~~~~~~
Krriingg!
YES! Akhirnya aku mendengar bunyi bel itu. Itu rasanya kebahagiaan bagi kita smua anak-anak Senior High School ini, bukan hanya aku. Huh, seperti biasa, saat aku membuka lokerku, pasti ada saja surat, coklat, ataupun bunga. Ganggu saja. Maklum saja sih. Yaaa… bisa dibilang aku ini cukup populer dan kalau ada lomba foto modeling di skolah, pasti aku pemenangnya dan nilainya beda jauh dari yang juara 2, bahkan aku pun sudah pernah juara 3 lomba international. Hahaha. Hanya saja, tak ada satupun namja yang ku suka disini. Kecuali… Yaa, namja itu. Namja yang sudah kukenal sejak aku berumur 4 tahun. Sayangnya sejak kejadian itu, aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Terakhir aku bertemu dengannya, aku masih berumur 8 tahun, tapi entahlah. Umur segitu aku sudah bisa merasakan sesuatu di hatiku.
BRUK!!
Suara itu memecahkan lamunanku. Sepertinya suara itu berasal dari lobby. Tunggu. Itukan…
“YAK! Cepat kembalikan uangmu! Kau ini bisanya hutang saja!”
Siapa namja itu?! Kenapa dia meneriaki si manusia Chan itu?
“Young Jae-ah… Aku tidak pernah hutang kepadamu. Itu Chan Hyuk bukan aku. Aku Chanyeol.”
Apakah ini sebuah drama?! Masa ada orang salah mengenali orang? Jelas jelas sudah melihat mukanya. Atau ini hanya kibulan manusia Chan itu agar kabur dari hutangnya? Argh. Aku begitu malu untuk mendekati keramaian itu.
“Sama saja! Tidak ada bedanya! Kau juga Chan! Pokoknya bayar, atau..”
Tunggu, dia mengeluarkan cutter?!
“TUNGGU!!!!!”
“Soo Jung-ah..”
“Ya. Kau benar. Aku Soo Jung. Tunggu. Darimana kau mengenalku?”
“Aku.. aku.. benar-benar menyukaimu.”
“Ergh. Baiklah walaupun aku tidak mengenalmu, tapi akan kuberitahu ya. Jangan ganggu namja itu! Arra?!”
“Kenapa? Apa dia mengancammu?! AKAN KUBUNUH DIA!”
“TIDAKKK BUKAN ITUUUU!!”
“Dia itu… opp.. opp.. oppaku.”
Huh.. aku tau ini akan terjadi. Semua orang pasti akan kaget dan melongo. ARGH! Jung Soo Jung! Apa yang baru saja kau lakukan! Argh babo-ya. Yasudah apa boleh buat. Sekarang aku harus membawa manusia Chan itu ke Health Center karena dia sudah memar. Kenapa model sekolah ini harus gabung dengan kampus?! Kalau sekolah ini terpisah dengan kampus itu, aku tidak akan bertemu dengan manusia Chan ini!
“Wahh. Sekarang kau sudah menjadi Park Soo Jung?”
*PLAK!*
“Argh! Appo! Wae?? Kenapa kau menamparku?!”
“Yak! Kau ini tidak tahu berterima kasih ya. Sudah aku tolong masih saja menindasku.”
“Aku hanya menyebut Park Soo Jung. Masa itu menindas?!”
*PLAK*
“Sekali lagi kau sebut nama itu…….”
“Park Soo Jung”
*……..*
“ARGHHHH!!! APPOOO!!! ARRASSEO!! MIANHAE MIANHAE!!!”
Hah.. berani saja kau melawan Jung Soo Jung! Kau tidak tahu kalau aku juga jago taekwondo. Mati saja kau kalau macam-macam. Huh… Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan hidup dengan manusia Chan ini sebagai oppaku. Huhh..
Chanyeol POV
Aku tak menyangka bahwa gadis mungil ini bisa memutar tanganku ini sampai hampir terbalik. Teganya dia. Padahal tanganku habis terkilir tadi. Musowo. Aku jadi takut kalau bermacam-macam dengannya. Tunggu. Aku ini kan oppanya. Kenapa harus takut?! Dia harusnya tidak melakukan itu pada oppanya! Huh.. sayangnya aku agak sedikit lembek. Melihat lebah saja bagaikan melihat peri bagiku. Tak apalah. Aku mengerti kenapa dia begitu sensi saat aku menyebut nama Park Soo Jung. Ia pasti belum sudi untuk pindah ke keluarga Park. Jujur saja aku masih cukup kaget kalau dia mengakuiku sebagai oppanya didepan umum tadi. Okay, sekarang aku tidak tahu cara menggerakkan tangan kiriku yang sangat amat sakit sekali.
“Soo Jung-ah. Boleh bantu aku bawakan tas itu? Tangan kiriku tak berdaya.”
“Lemah kau. Siro!”
“Jebal Soo Jung-ah. Aku serius kali ini.”
“Hhh.. Arrasseo. Tapi berjanjilah kau tidak menyebut PARK Soo Jung.”
“Gomawo. Ne, arrasseo.”
Tadinya, kupikir aku akan membenci gadis ini. Tetapi entahlah. Aku melihatnya dari sisi lain. Aku seperti melihat bidadari yang siap dan selalu ada di sampingku. Buktinya saja tadi aku diselamatkan dia saat aku dihajar oleh manusia berpenyakit itu. Dan tadinya, kupikir hal itu hanya kewajiban sebagai adik. Tapi ternyata aku melihatnya dalam sisi lain juga. Aku rasa bidadari ini bukan lagi bidadari sebagai adik. Tapi….. ARGH! Chanyeol-ah! Sadarlah! Dia itu sudah menjadi adik tirimu. Dia hanya sekedar adik. Tidak lebih. Itulah yang harus kupikirkan.
“Apa kau sudah membayar utangmu?”
MWO?! UTANG?! Huh. Gadis ini memecahkan lamunanku saja.
“Yak, baboya. Aku tidak pernah berhutang. Dia itu berpenyakit. Penyakitnya adalah susah mengingat dan membedakan orang. Kalau kau lihat Chan Hyuk, dia memang cukup mirip denganku, hanya aku lebih tampan.”
“Penyakit yang unik. Yayayayaya. Aku tidak mau mendengar penjelasan apapun darimu dengan Chan Hyuk.”
Aigoo. Kenapa dia begitu imut kalo lagi sinis atau marah? Inilah yang membuatku senang kalau mengganggunya. Aigoo. CHANYEOL-AH SADARLAH. SADARLAH.
Author POV
Keheningan melanda mereka hingga sampai dirumah. Tidak hanya saat perjalanan, saat dirumah pun tak ada yang berbicara sama sekali.
“Aigoo! Tidak bisakah mereka berhenti mengirim surat?!”
Suara Soo Jung memecahkan keheningan.
“Salah sendiri menjadi populer. Makanya sepertiku saja. Aku ini tampan, banyak yang suka, tapi tidak sampai banyak sasaeng kayak gitu.”
“YAK! Diam saja kau! Aku hanya ingin bergumam sendiri. ARRA?!”
Teng Tong
“Nuguseyo?”
Seorang pria berdiri di depan pintu untuk memberi sebuah surat.
“Surat apa ini? Apakah ini untuk Soo Jung?”
“Ne.”
“Arrasseo. Tenang saja, dia adikku. Gomashimnida”
Soo Jung melihat pengirim surat itu. Rasanya ia pernah mengenali sang pengirim itu. Secara visual, pengirim surat itu memang menarik. Dan sepertinya ia bukan tukang pos. Ia memakai jas hitam dan berdasi.
“Tunggu! Manusia Chan! Jangan biarkan pengirim itu pulang!”
“Wae?”
“SUDAH CEPAT PANGGIL DIA!”
Untungnya sang pengirim belum jauh, jadi dia kembali walaupun dengan alasan yang tidak jelas.
“Emm.. maaf aku bertanya, tetapi boleh tahu namamu?”
“Chaegayo? Kai.”
“Kai? Apakah itu nama aslimu?”
“Anni. Waeyo?”
“Ah. Anni. Aku hanya ingin tau saja nama koreamu”
“Kim Jong In.”
“M.. M.. Mwo?”
-TBC-
