Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

When I Meet 12 Werewolves (Chapter 2)

$
0
0

When I Meet 12 Werewolves (Chapter 2)

ffcover2-1
Cast                       : [OC] Haera as You & All Member EXO
Genre                   : Romance, Adventure, Fantasy, Little Humor
Author                 : felycia & nagi| @felycia1a | fellfelycia.wordpress.com
Length                  : Chapter
Rating                   : PG-15
Disclaimer           : Ini   FF bkn plagiat, ini murni imajinasi author.. oh iya ini ff pertama author :v jadi maaf kalo ceritanya KURANG MENARIK dan GAJE ‘-‘)
NOTE                     : JANGAN JADI SILENT READER PLEASE, SEENGGAKNYA KALIAN MENINGGALKAN JEJAK.. ini fanfic dibantu sama temen author, namanya Nagi.
.

.

.

.

.

Last Chapter

“Sudah kubilang jangan pergi ataupun takut melihat kami.” Haera berpikir. Siapa sebenarnya 12 serigala ini?
.

.

.

.

.

Haera terduduk lemas karena kaget dan takut. Bagaimana tidak takut, 12 serigala kini tengah di depan matanya. Saking takutnya , Haera mencengkram rok gaunnya.

“Haera tenang jangan takut. Ini kami.” Kata serigala berbulu cokelat. Suaranya mirip dengan Suho.

“Ini aku, Suho.” Haera pun kberlari kearah kamarnya.

“Haera!!” Suho berteriak memanggil Haera. Sedangkan Haera gemetar didalam kamar, dan dia pun tidur setelah lebih tenang.

Paginya, Haera terbangun dan mengira kejadian semalam itu hanya mimpi. Saat dia mencoba memutar tubuhnya, dia terkejut melihat Kai tertidur menghadapnya dan dalam keadaan topless. Saat Haera menghadap kearah lain dan melihat Suho yang sama toplelss dan di belakangnya ada Tao yang tertidur lelap. Haera segera bangun dan berlari menuju ke pojokan ruangan, dia memeluk tubuhnya..

“Sudah bangun?” Tanya Sehun sambil mendekati Haera.

“Kenapa kau me-merah?”Sehun menyentuh tangan Haera.

“A..Aku tak apa. Emm.. Kenapa kalian ada di kamar ini?” Tanya Haera mencoba melepaskan lengannya yang dipegang Sehun dengan erat.

“Ah, kami semalam mengejarmu dan ketika melihat mu tidur, kami ketiduran di sini.” Sehun masih menggenggam tangan Haera .

“Kau melihatnya semalam.” Haera terdiam, bingung, dan gugup.

“Kau melihat kami semalam.” Haera menggeleng takut.

“Kau melihat kami dalam wujud lain.” Sehun menghimpit Haera di pojok ruangan.

“A..Aku tidak melihat apapun, sungguh.” Kata Haera ketakutan. Dia mencoba mendorong dada bidang Sehun. “Lepaskan aku.”

“Kau melihat 12 serigala, kan? Mengaku saja!” Sehun mencengkram erat pundak Haera.

“Kau tak akan ku izinkan pergi dari sini.” Kemudian Sehun pergi meninggalkan Haera. Tiba-tiba Kyungsoo muncul dari balik pintu.

“Haera kau kenapa?” Tanya Kyungsoo mendekati Haera.

“Ayo ba.. *bunyi orang laper/?*” Haera menatap Kyungsoo yang memeluk perutnya.

“Kau lapar?” Tanya Haera, Kyungsoo mengangguk.

“Aku akan memasak sendiri saja.” Kata Kyungsoo. Kyungsoo berjalan ke dapur. Haera berdiri dan mengikuti Kyungsoo.

“Kau juga lapar?” Haera menggeleng.

“Terus kenapa kau mengikutiku?” Tanya Kyungsoomenatap polos kearah Haera. Haera menggeleng lembut dan tersenyum.

“Aku juga mau memasak.” Kyungsoo terdiam bingung.

“Tak apa kan?” Tanya Haera menatap Kyungsoo.

“Tak apa kok.” Haera berjalan bersama menuju dapur. Haera memakai apron putih yang ia temukan dan mulai memasak.

SKIP

Haera menaruh piring terakhir yang berisi daging sapi panggang. Di meja terdapat banyak piring berisi makanan dan ada beberapa botol berisi minuman. Kyungsoo duduk dan menyuruh Haera untuk duduk didepannya. Haera menatap 11 orang yang memasuki ruang meja makan. Mereka terpukau melihat makanan yang masih hangat dan banyak.

“Terlihat enak.” Puji Tao menatap makanan di hadapannya.

“Selamat makan!” Mereka semua makan dengan lahap. Namun Haera hanya memakan daging sapi dan ayam.

“Kau hanya makan itu, Haera?” Haera mengangguk.

“Kau harus makan yang banyak! Makan yang ini dan yang ini juga.” Sehun menaruh sosis dan telur setengah matang ke piring Haera.

“Te..Terima kasih.” Sehun menatap Haera makan perlahan. Kuning telur yang cair tampak mengenai pinggir bibir Haera dan membuat Sehun menjilat pinggir bibir Haera. Pipi Haera pasti sudah merah seperti tomat.

“Enak.” Sehun kembali makan dan mendapat tatapan tajam dai yang lain.

“Haera , masakanmu memang sangat enak!” Puji Baekhyun dan Chanyeol yang makan sedikit berantakan. Haera tertawa kecil melihat Baekhyun dan Chanyeol.

“Setelah ini kami ingin berbicara denganmu.” Ujar Kai serius. Haera mengangguk dan makan kembali dengan tenang.

SKIP

“Kami mau kau benar benar jujur.” Kai menatap Haera dengan tajam.

“Kau melihat kami dalam wujud serigala kan?” Lanjutnya. Kai menatap Haera yang tersentak kaget dengan pertanyaan yang baru ia lontarkan.

“A..aku.. ngg..Ya” Haera menunduk.

“Jangan bunuh aku.” Haera menutup matanya dan mencengkram roknya dengan tangan yang gemetar.

“Hahaha tenang saja! Kami tidak akan memakanmu kok. Mungkin kami hanya akan menahanmu disini agar tidak memmbocorkan rahasia apapun.” Jelas Xiumin.

“Selamat menjadi anggota keluarga kami, Haera!” Baekhyun dan Chanyeol tersenyum ceria namun Haera hanya memasang ekspresi bingung.

“Maaf, tapi disini aku bekerja menjadi apa?” Haera membuat mereka hampir tertawa.

“Kamu bisa saja membantu kami dengan memasak.” Jawab Suho dengan memasang senyuman ‘angelic’ di wajah tampannya.

“Dan kau dilarang berteriak selama disini karena dapat menimbulkan masalah.” Sambung Kai dengan dingin.

“Jika kau ingin berbelanja maka kau harus ditmani oleh beberapa anggota kami, mengerti?” Sehun berkata demikian sambil berbaring dan menjadikan paha Haera sebagai bantal membuat yang lain menatap tajam Sehun.

SKIP

Haera mencuci sprai yang awalnya kusam kini menjadi putih bersih. Ia menatap kea rah belakang dan melihat para anggota EXO yang sedang memperbaiki kastil dengan suka rela (di paksa) Haera segera mengambil sapu dan kain.

“Haera, aku sudah selesai dengan atap. Ada yang bisa aku bantu lagi?” Tanya Suho sambil menyeka keringat.

“Ah, bahaimana kalau kau membantu Sehun dan Kris?” Suho mengangguk dan berjalan mendekati Sehun dan Kris. Haera menyapu lantai dasar kastil tua itu dan membuang debu-debu yang ada disana dan segera membersihkan sarang laba-laba dan merapikan semua ruangan. Dia mengamnil ember dan berjalan ke sumper air, memompanya dan perlahan mengisi ember dengan air itu hingga penuh. Ia mencelupkan kain dan sikat ke air dan sabun pembersih. Ia menyikat lantai hingga mengkilap. Ketika selesai, ia tersenyum puas dengan kerjanya. Tiba-tiba 2 lengan kekar melingkar di pinggang rampingnya.

“Kamu sedikit bau keringat, tapi seksi.” Bisik Luhan ditelinga Haera dan menghirup pundak sang gadis. Haera hampir berteriak karena kaget.

“Luhan ;epas! Malu kalau ada yang lihat.” Rona merah menjalar di pipi putihnya. Ia sedikit memberontak karena malu dan gerah. Kulit di tubuhnya dipenuhi keringat membuat efek seksi di tubuhnya(?). Bajunya juga sedikit basah. Luhan menghirup wangi tubuh Haera hingga tubuhnya ditarik dan dia melihat ke belakang. Sehun menariknya.

“Ia punyaku.” Haera mengambil langkah untuk kabur dan berlari ke kamar mandi.

“HAERA!!” Haera jatuh terduduk dengan napas tersengal.

“Hhh, kenapa aku seperti terkena sial?” Gumamnya.

“Lebih baik aku mandi saja.” Haera membuka pakaiannya dan duduk di dalam bathtub sambil menghela napas, ia melepas bebannya dengan memakai sabun aroma lavender.

“Sekarang aku memiliki keluarga baru .. Tapi aku masih takut.” Haera menunduk dan memandang air yang memantulkan dirinya di sela busa putih itu. Kemudian Haera berdiri membersihkan tubuhnya dan memakai kemeja putih dan rok hitam yang diberikan Kyungsoo. Saat ia keluar, ia melihat EXO yang duduk di sofa sambil mendumel. Ini juga salah Haera karena memaksa mereka.

“Haera, kami tidak mau lagi membenarkan kastil!” Ucap Kyungsoo. Haera kedapur membuatkan coklat hangat dan menghidangkan coklat itu kepada mereka.

“MInumlah.”

“Gamsahabnida.”

“Aku akan membersihkan halaman, kalian istirahat saja.” Haera pun berjalan menuju halaman.

“Hari yang sangat melelahkan!”

“Emm.. Sehun, apa menurutmu Haera tidak akan membocorkan rahasia kita?” Tanya Suho.

“Tidak lah, ia kan sudah berjanji pada kita.” Jawab Sehun.

“Tao, kau senang sepertinya.” Kata Kai yang berada di belakang Tao.

“Eh? I..iya” Tao menunduk.

“Aku mau Haera menjadi milikku.” Ucap Chanyeol dengan cerianya.

“Tidak, ia milikku.” Kata Kyungsoo.

“Bukan! Punyaku!” Baekhyun menggeleng.

“Punyaku!” Ucap anggota EXO serempak kecuali Kai.

“Tidak.. kalian tidak mungkin memiliki Haera.”Kai mengatakan itu dengan santai.

“Karena ia akan menjadi milikku.” Sambungnya

“Pokoknya Haera milikku!”

“Grrrr..” Mereka semua geram dan berujung pada pertengkaran karena merebutkan Haera. Sementara Haera diluar menyapu sambil bersenandung riang.

“Senangnya, tempat ini menjadi amat bersih.” Haera menyapu sampah dan membuangnya.

“Dan hari yang tenang.” Kata Haera sampai ia mendengar suara pecahan dari alam kastil.

Ia berlari masuk dan diam dengan melihat apa yang terjadi dihadapannya. EXO bertengkar dengan hebat membuat beberapa lantai keramik retak dan membuat Haera kesal.

“Kalian membuat kerjaku sia-sia!” Teriak Haera membuat mereka diam seketika.

“Rapikan lagi… Jika tidak, aku tidak akan berbicara pada kalian lagi.” Haera keluar dengan wajah yang memerah kesal.

“B..baik” EXO pun mulai merapikan kembali ruangan itu. Mereka tidak mau Haera yang mereka inginkan akan membenci mereka. Sementara Haera diluar melanjutkan aktivitas membersihkan halaman sambil berbicara yang menunjukan rasa kesal di pikiran dan di hatinya.

“Mereka tidak tau apa kalau tidak rapi, mereka bisa sakit. Nanti kalau mereka lupa taruh barang gimana? Pfft.” Haera tak sadar ada 2 orang berpakaian hitam sedang mengawasi gerak geriknya.

“Sudahlah.” Haera baru akan masuk sampai mulutnya dibekap dan ia ditarik paksa. Haera sudah melawan tapi ia tidak terlalu kuat. Saat bekapan itu sedikit mengendur, ia berteriak.

Apa yang akan terjadi pada Haera? Apa EXO akan menolongnya?

TBC

Yeyy finally chapter kedua wkwk setelah menunggu beberapa abad akhirnya selse juga chapter 2
Jangan lupa komennya ya :3

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles