Author: awskylien.
Genre: Fantasy,Romance,Horror.
Rating: PG-15
Cast:
Kim Jin Ah (OC)
Kim Jongin a.k.a Kai EXO
Kim Seokjin a.k.a Jin BTS
Other cast:
All member exo and bts.
***
“apa dia benar – benar menghawatirkan ku?” Tanya taehyung, dia membolak balikkan frame yang entah sejak kapan ada di tangannya.
“aku selalu membawa ini kemana pun” lanjut taehyung, dia masih tetap sama memandangi fira dan jina yang ada di dalam frame itu.
Jina tersenyum simpul, taehyung memang tidak akan pernah berubah pikirnya.
“apa kau tidak ingin menemuinya?” Tanya Jina.
“menemui, Fira?” Jina mengangguk kearah taehyung.
“ini sudah terlalu malam.. tidur lah aku di sini” lanjut laki –laki itu.
“aku takut untuk tidur di kamarku” taehyung mengacak acak rambut pirang –Nya ketika Jina mem-pout kan bibir –nya itu sangat lucu pikir taehyung.
Jina melangkah untuk tidur di ranjang “king”-size yang ada di kamar taehyung, dia mulai menarik selimut dan segera memejamkan matanya. Tetapi bau maskulin seperti saat itu datang lagi memaksa Jina untuk menyunggingkan senyumnya.
***
Jina terbangun dari tidurnya, dia mulai beranjak dan segera turun untuk memastikan si “alien” itu ada disana.
“good morning”ucap taehyung,
“kau memasak apa?” Tanya Jina yang langsung berfikir masakan-Nya pasti sama “hambar”-Nya seperti saat dia membuat makanan untuk-nya dulu.
“aku membuat sandwich”
“benarkah? Aku harap tidak seburuk apa yang aku kira” Jina menahan tawanya, dan segera memasukkan sandwich ke dalam mulut-Nya. Ini enak pikirnya.
“bagaimana?” Taehyung mencondongkan sedikit badannya, memaksa Jina untuk memberi komentar tentang makanan-nya itu.
“cukup baik” Taehyung tersenyum simpul dan melanjutkan makannya. Setelah selesai Jina segera mandi dan mengganti baju nya. Kali ini dia hanya memakai kemeja dan jins, lain dengan sebelumnya.
“aku akan pergi kuliah”ujar Jina
“ya jaga dirimu baik baik”Jawab taehyung, yang masih memfokuskan mata –nya ke depan tv.
***
Beberapa selang waktu kemudian, Jina turun dari bis -Nya . Jina memilih untuk masuk kedalam kelas pertamanya, sekaligus kelas yang sangat sukai “mr.hanford”. Tetapi Jina berhenti, saat dia melihat ada seseorang yang menempati tempat duduk di samping –Nya.
“Good Morning.” Kai tersenyum miring, saat wanita yang ada di hadapannya membulatkan matanya benar –benar tak berkedip.
“duduk lah”Ujar –nya lagi, Jina membuang nafas –nya kasar dan duduk di samping kai.
“apa yang kau lakukan?” dia sudah berkeringat dingin, susah untuk mendeskripsikan perasaannya saat ini. Wanita ini terlalu senang saat kai ada bersama nya. dia pikir dia terlalu bodoh untuk jatuh cinta dengan yang satu ini.
Jina mulai memukuli kepala –nya sendiri, dan berusaha untuk tak berfikir yang “tidak-tidak”.
“apa aku salah, duduk tepat di samping mu?”Ujar Kai, yang mulai menoleh ke arah –nya dan tersenyum.
“ya” Jina langsung membenarkan posisi duduk nya, dia yakin sekarang pipi nya akan seperti kepiting rebus.
Kai yang tahu itu tetap diam, namun di dalam sana ada yang memaksa –nya untuk tidak bersikap dingin pada wanita ini. Dia belum bisa ini bukan saat –nya pikir nya.
Semenit kemudian, mr.hanford masuk, dan menjelaskan tentang teori –teori seperti biasa. Aneh, tidak seperti biasa –nya kelas yang jina sukai ini mulai sedikit membosankan. Atau memang karena dia yang terlalu sering untuk masuk ke kelas ini.
Jina mulai risih ketika kai terus menuliskan kata –kata di buku nya, oh ayolah bahkan mr.hanford tidak menulis apapun di papan tulis itu.
Setelah beberapa jam kemudian, kelas ini selesai dan Jina langsung keluar untuk menemui fira. Dia harus memberitahukan tentang taehyung.
“JINA!” teriak fira dari lorong tepat di sebrang kanan –nya. dia tersenyum dan mulai berlari –lari kecil ke arah fira.
“kau kemana semalam? Eomma mencari mu ta-“ jina langsung memotong pembicaraan fira yang pasti akan panjang menurutnya.
“aku menemukan taehyung” Dia langsung memberikan tatapan nya, tatapan teduh –nya.
“k..kau? apa yang terjadi pada nya”Tanya fira.
“dia terlalu berantakan,”jawab Jina.
“dia tak mengkhatirkan aku?” dia mulai mem-pout kan bibirnya dan berjalan menghiraukan sahabat –nya yang sedang berbicara dengannya saat ini.
“hei tunggu, kau bisa ke rumah ku nanti. Dia ada di sana” Jina langsung merangkul sahabat nya yang lebih tua dari nya itu, terlalu sulit memang karena ukuran tubuh fira lebih kecil darinya.
“kurasa aku tidak bisa jina”ucap fira.
“wae –yo ?”
“aku harus mengerjakan tugas ku.” Entah kenapa, jina tertawa karena kelakuan wanita ini. Dia memang lebih tua tapi sifat nya benar –benar seperti anak kecil yang masih berumur empat tahun.
“kau ini, tugas itu bi-“ mulut jina terkunci,saat reenan datang sama seperti kemarin membawa dasom dan bora.
“aku belum selesai dengan mu nona kim” reenan menaikkan satu alis nya membuat nya benar -benar mirip dengan “iblis”.
“ada apa? Apa kau tidak punya urusan lain, selain dengannya?”ujar fira sedikit membentak wanita yang jauh lebih tinggi dari –nya itu,
“apa aku juga punya masalah dengan mu?”reenan mendorong sedikit tubuh fira agar menjauh dari jina, dia memerhatikan jina lekat. Wanita ini tersenyum lagi saat jina benar benar terkunci dengannya.
“aku harus akui kau memang banyak mendapat senyuman tulus dari orang terdekatmu, tapi lihat saja. aku tidak akan membiarkan satu dari mereka hidup Kim Jin ah” bisik reenan, rasanya dia sangat sulit untuk menelan saliva –nya saat ini.
“gwanchanha?” dia tak menggubris apa yang di katakan fira, perkataan reenan tadi masih menari –nari di atas kepala nya saat ini. Pandangannya lurus, tapi tetap dengan tatapan kosong.
Dia takut, itu terjadi pada Fira.
“JINAAA!!” fira berteriak membuat semua lamunan jina hilang begitu saja.
“ck, kau ini mengganggu saja” Jina malah meninggalkannya, dan menghiraukan fira yang terus memandanginya. Tapi beberapa detik kemudian Jina mengangkat kepalanya, dan menoleh kearah wanita yang sudah di acuhkannya untuk beberapa menit.
“pulang lah, aku ada siaran radio malam ini” ujar jina,
“baiklah, aku akan pulang. Hati hati”dia meninggalkannya sendiri yang masih tetap ada di koridor kampus ini.
***
Malam ini dia tak bersama jimin untuk menyiarkan radio –nya, mungkin memang jimin sedang sibuk dengan urusannya. Jina sedang tidak bersemangat untuk memainkan biola –nya begitu juga dengan menyiarkan radio milik –nya .
Jina keluar dan menutup studio –nya yang belum sempat ia nyalakan, dia fikir sungai han adalah tempat yang cocok untuk menghilangkan semua pikiran ini. Seperti biasanya pemandangan sungai han tak jauh berbeda dari kemarin, entah tempat ini lebih indah dari apa yang di ceritakan eomma nya pada saat itu.
Sepasang kaki menghadang jina untuk melangkah,
“kau melupakan ini”ia segera mengangkat kepala –nya, kai “lagi”. Dia memberi suatu tas kecil berwarna putih dengan pita hitam di tengah nya membuat terlihat lebih cantik.
“apa ini?” dia memberi pandangan pada jina ‘sudah-lihat-saja’ dia rasa itu yang kai maksud. Jina mengambil tas itu dan melihat apa isi di dalam –nya. ia menaikkan alis –nya dan memandang kai yang juga sedang melihat apa yang ia buka sekarang.
sweater.
“apa ini?” jina membolak –balikkan sweater putih dengan corak triball hanya di bagian bawah –nya. ini tak secantik apa yang ia pikir sekarang.
“kau bilang aku harus mengembalikan jaket mu” oh ayolah, laki laki ini datang secara tiba –tiba hanya untuk memberi sweater ini.
“aku meminjamkan mu jaket, bukan sweater”ucap jina kesal,
Kai memberi satu tas kecil lagi, yang ini tak memiliki pita hanya warna biru yang sedikit mencolok. Jina membuka nya, ini baru benar benar jaketnya pikir –nya.
“aku pikir, kau akan senang jika aku membelikanmu sweater ini” jina berhenti tersenyum ketika laki laki yang ada di hadapannya ini mengatakan hal itu. Dia memberi cubitan kecil di lengan kai membuat kai mengelus lengan nya beberapa kali.
“ini pemberian ibu ku, aku harus terus menyimpannya. Gomawo –ya” wanita ini tersenyum sesekali memandangi jaket pemberian orangtua nya itu.
Setelah beberapa menit, dia merasa risih dengan kai yang terus menerus memerhatikan kalung yang dipakai nya saat ini.
“ada apa?”ujar Jina yang terus memegang kalung nya.
“ani, apa kau bertemu reenan tadi?” kai mulai melepas pandangan nya tentang kalung itu, dia mulai berfikir tentang fira sekarang. Kalung yang dipakai Jina berpengaruh dengan keadaan reenan itu sebabnya ia ada di sini.
Jina menggelengkan kepala –nya, dan tersenyum kea rah kai.
“ani, reenan berbicara sesuatu kepada mu”ujar kai lagi.
Dan ya jina memang sudah memikirkan ini akan terjadi, kai akan mulai membaca pikirannya seperti saat ini. Kai mulai memeluk nya memecah sedikit ketegangan di sana, membuat jina sedikit lebih nyaman.
Di sisi lain dia merasa terlindung karena ada laki –laki ini di samping nya, tapi di sisi lain dia masih bingung siapa kai sebenarnya.
“aku di sini, jangan terlalu takut”
____
TBC.
