Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Maybe You The One (Chapter 4)

$
0
0

wpid-picsart_1411629977021_1

Tittle : Maybe You the One (Chapter 4)

Cast :

– Bae Suzy (Miss A)

– Park Chanyeol (EXO)

– Kim Jong In (EXO)

– Park Hyo Rin (OC)

– Byun Baekhyun (EXO)

– Do Kyungsoo (EXO)

Etc.

Genre : romance, drama, friendship

Author : Yuna21

Rating : G

Disclaimer : karya ini murni hasil pemikiran saya. Terinspirasi oleh beberapa drama korea yang pernah sy tonton, cerita teman dan ff yang pernah saya baca. Sumber inspirasi utama saya sudah tentu EXO. Bila terjadi banyak kesalahan seperti penulisan, typo dan lain – lain, saya minta maaf. Terimakasi bagi yang sudah menghargai karya saya dan memaklumi kesalahan saya.

Suzy’s POV

“Mwo ?!” Kata – kata itu langsung keluar dari mulutku mendengar apa yang dikatakan Jong In barusan. “Ke-kenapa harus aku ?” Tanyaku sedikit gugup.

“Kenapa kau ? Aku juga tidak tau.” Katanya dengan polos. “Tapi kalau kau tidak mau aku bisa mengembalikanmu pada rentenir tadi.” Mataku langsung tajam menatapnya. Hanya sebuah cengiran yang di berikannya.

“Baiklah, katakan apa yang harus ku lakukan.” Jawabku pasrah.

“Kau hanya perlu ikut denganku ke pesta pernikahan kakak ku dan kau harus berpura – pura menjadi pacarku di depan keluargaku. Kau mengerti ?” Tanyanya. Aku hanya mengangguk.

Sebuah kantong belanja berwarna cokelat di berikannya padaku. Ku tatap benda ini sejenak. Lalu mataku melihat ke arahnya meminta penjelasan. “Aku sudah membelikan semua yang kau butuhkan. Aku akan menjemputmu pukul tujuh, sekarang kau boleh turun dari mobilku.” Aku hanya menuruti kata – katanya.

Ku tatap kepergian mobilnya yang melaju dengan cepat. Aku berbalik dan bersiap masuk ke dalam rumah. Aigoo ! Kenapa semua ini harus terjadi padaku ?!

Tanganku hendak membuka pintu rumahku. Aku teringat akan satu hal. Tadi siang Chanyeol memberiku sesuatu. Tiba – tiba perasaanku berubah senang. Dengan cepatnya ku masuki rumahku.

Di dalam kamar ku lemparkan tas ku dan barang – barang yang diberikan Jong In. Ku ambil sebuah tas belanja kecil di dalam sakuku. Dengan segera ku buka.

Sebuah kalung berlian yang sangat cantik. Tanganku langsung bergerak untuk memakainya. Ku lihat diriku di kaca. Ujung bibirku tertarik dengan sendirinya menghasilkan senyumku.

DRT! Senyumku menghilang mendengar bunyi ponselku. Satu pesan masuk.

From : Jong In

‘Cepatlah bersiap – siap, jangan hanya berdiri di depan kaca. Sebentar lagi aku akan menjemputmu.’

Lagi – lagi dia. Tapi, dari mana dia tau apa yang sedang kulakukan ?

DRT! Sekali lagi ponselku bergetar. Orang yang sama mengirimiku sebuah pesan.

From : Jong In

‘Tidak penting aku tau darimana.’

Pesan terakhirnya membuatku waswas. Ku putar kepalaku ke kiri dan ke kanan. Tidak ada orang di ruangan ini. Begitu juga di dalam rumah ini. Bukankah aku tinggal sendirian ?

OooO

Pukul 7.30 malam (KST)

Kini aku berada di depan pintu masuk pesta pernikahan kakak laki – laki Jong In. Ku lihat tamu – tamu yang berdatangan rata – rata orang – orang kaya. Jujur aku merasa sedikit minder berada di sini.

Para tamu yang masuk bersama pasangannya. Tidak heran Jong In mengajakku. “Kai !!” Seru seorang pria.

Pria itu menghampiri kami. “Kai, apa kabar ? Rasanya sudah lama kita tidak bertemu.” Sapa pria ini pada Jong In. Jadi nama Jong In adalah Kai. Nama macam apa itu ?

“Gwaechanhayo. Mana pacarmu ?” Jawab Kai alias Jong In dengan singkat.

“Dia berada di dalam. Apa ini pacar mu ?” Jeda. “Ku kira kau akan datang sendirian, yang ku tau kau dari dulu tidak pernah punya pacar.” Orang ini benar – benar jujur. Kemudian ku perhatikan wajah Kai hang sedikit menahan malu. Ingin rasanya aku tertawa untuk saat ini.

“Sudah lupakan masa lalu. Kenalkan ini Suzy dan suzy ini Sehun.” Aku tersenyum dan menjabat tangan pria ini.

“Kalau begitu aku ke dalam lebih dulu.” Pria ini tersenyum dan pergi meninggalkan kami. Aku terdiam mengikuti Jong In yang tidak mengajakku masuk.

TAP! Tangannya memegang tanganku. Kemudian menggandengku. Bola mataku langsung tertuju pada tangan kami yang bergandengan.

OooO

Chanyeol’s POV

Di tengah keramaian aku berdiri bersama Hyo Rin. Hanya ada satu orang yang ku tunggu. Rasa penasaran akan kekasih Jong In terus menghantuiku. Antara percaya atau tidak aku padanya.

“Chagiya, bisa kau tolong ambilkan aku minum ?” Suara Hyo Rin membuat kepalaku berpaling dari pintu masuk.

“Ne,” dengan segera aku pergi mengambilkannya segelas minuman.

DRT! Ponselku yang bergetar membuat kepalaku tertunduk untuk menjawab pesan masuk.

BRUK! Bahu terasa sakit. Sepertinya aku sedang menabrak sesuatu. Ku dongakkan kepalaku. Seorang yeoja yang tak ku sangka muncul di hadapanku.

“Suzy ?” Mataku tidak percaya dengan apa yang ku lihat. Sebuah senyum manisnya terlihat seketika.

“Oppa ? Kebetulan sekali kita bisa bertemu di sini.” Entah mengapa perasaanku berubah senang melihat kemunculannya.

“Ngomong – ngomong, dengan siapa kau ke sini ?” Ku lihat dia terdiam sejenak. Mulutnya terlihat ragu untuk menjawab.

DRT! Ponselku bergetar. Sebuah nama yang ku tunggu tertera di layar ponselku. Ku berikan tanda pada Suzy untuk menunggu. Dengan segara ku angkat telepon dari adik kesayanganku.

“Yakk ! Kau di mana ?”

“Cepat ke sini, aku berada di tempat minuman.”

Ku tutp teleponku. Rasa penasaranku kini sudah pada puncaknya.

“Mian, tadi kau mau bilang apa ?” Tanyaku pada Suzy. Dia tersenyum. Kini mulutnya terbuka untuk menjawab.

“A-aku ber-”

“Hyung !” Sebuah panggilan memotong kata – katanya. Ku lihat Jong In datang sendirian dari balik Suzy. Sudah ku duga, anak itu pasti akan datang sendirian. “Suzy ? Hyung ? Apa yang kalian lakukan ?” Tanyanya menatap kami heran.

“Kau mengenalnya ?” Tanya ku heran.

“Tentu saja, dia adalah yeojachinguku.”

DEG! Rasanya jantungku berhenti berdetak. Aku tak percaya dengan apa yang diucapkannya. Ku tatap Suzy dan Jong In bergiliran.

OooO

Suzy’s POV

“Hyung !” Aku baru ingin menyelesaikan kalimatku. Sebuah panggilan lebih dulu memotongnya. Kepalaku tidak berputar ke asal suara. Ku lihat Chanyeol menatap seseorang dengan wajah berseri – seri.

Ku rasakan seseorang berdiri di sebelahku. Kepalaku melirik Jong In yang telah berdiri di sebelahku.

“Suzy ? Hyung ? Apa yang kalian lakukan ?” Tanyanya heran. Tunggu dulu, kenapa dia memanggil Chanyeol denga sebutan ‘hyung’ ? Apa Jong In adik sepupu yang dikatakan Chanyeol ? Tidak mungkin.

“Kau mengenalnya ?” Kurasakan rasa heran di rasakan Chanyeol saat ini.

“Tentu saja, dia adalah yeojachinguku.” Mataku ingin menatap tajam ke arahnya. Namun itu tidak bisa. Aku sangat takut dengan reaksi Chanyeol. Dia menatapku sejenak.

“Tunggu dulu, oppa apa dia adik sepupumu ?” Ku keluarkan sebuah kalimat. Chanyeol hanya mengangguk.

“Oppa yang kau maksud itu hyung ?” Tanya Jong In penasaran. Aku hanya bisa tersenyum menahan maluku mengingat kejadian itu.

“Chanyeol, aku mencarimu dari tadi.” Seorang yeoja datang dengan gaun putih yang pernah ku lihat. Bukankah gaun itu yang dibeli Chanyeol waktu itu ?

“Jong In ? Bersama siapa kau ke sini ? Apa dia pacarmu ?” Ku lihat Jong In hanya mengangguk. Tangan gadis ini langsung terulur padaku. Sebuah senyum diberikannya. “Park Hyo Rin, aku kekasih Chanyeol.”

DEG! Rasanya saat ini aku ingin pingsan. Jantungku terasa sakit mendengar kalimat yang diucapkannya barusan. Ini benar – benar mimpi buruk bagiku.

Dengan terpaksa ku sambut uluran tangannya dengan sedikit senyuman. “Bae Suzy,” ku rasakan Chanyeol menatapku.

“Oh ya, bukankah besok libur natal ? Bagaimana kalau kita berlibur. Kalian berdua harus ikut.”

Ku tatap Jong In sejenak. Sepertinya dia tau maksudku. “Ide yang bagus, bagaimana kalau kita berlibur ke Indonesia ?” Kata – kata Jong In membuatku terkejut. Ku pikir dia akan menolak ajakannya. Aigoo!!

“Baiklah kalau semua setuju kita akan ke Bali besok.”

OooO

Author’s POV

“Baiklah kalau semua setuju kita akan ke Bali besok.” Kata Hyo Rin dengan polosnya.

“Mwo ?!” Suzy dan Chanyeol merespon serempak. Mereka terlihat sangat terkejut dengan apa yang diucapkan Hyo Rin.

“Kenapa ? Apa kalian tidak setuju ?” Tanyanya.

“A-aniyo.” Jawab Chanyeol dengan senyum yang dibuat – buat.

OooO

Selepas pembicaraan tadi, Chanyeol berusaha menenangkan dirinya sejenak. Sebuah meja berisi minuman dihampirinya. Penenangannya hanya sia – sia, karena orang yang berada dipikirannya kini berada di tempat yang sama.

Ia merasa sedikit canggung untuk berbicara. Namun, perasaannya terus menyuruhnya untuk berbicara dengan Suzy.

“Apa kau mau minum ?” Tangannya menunjukkan minuman yang dipegangnya. Suzy hanya menatapnya dengan sebuah senyum.

“Ani. Aku sudah ada.” Suzy menunjukkan minuman yang minumnya. Chanyeol hanya bisa mengangguk sebagai responnya.

Saat ini mereka sepertinya ingin saling berbicara seperti sebelumnya, tapi keadaan yang masih membuat mereka malu – malu untuk bertanya.

“Apa kau-” tanpa sengaja mereka berbicara bersamaan. Sebuah senyum malu di tampilkan keduanya.

“Kau ingin berbicara apa ?” Tanya Chanyeol.

“A-ani oppa saja.” Jawab Suzy dengan terbata.

“Apa kau besok akan ikut ?” Chanyeol bertanya dengan hati – hati.

“Ne, oppa sendiri ?” Suzy menatapnya dengan penuh harapan.

“Aku juga. Selain itu Kyungsoo dan Baekhyun akan ikut.” Mata Chanyeol meriliknya sejenak. Menunggu respon darinya.

OooO

Chanyeol’s POV

Sepulangku dari pesta itu. Ku rebahkan badanku di atas kasur. Pikiranku masih melayang mengingat kenyataan yang tak ku sangka.

Sebuah mimpi yang menjadi buruk. “Dunia ini begitu sempit.” Gerutuku.

Mataku menatap jendela kamarku. Terbayang wajah Suzy di kepalaku. Hanya itu yang ku pikirkan saat ini. Aku tidak tau kenapa saat pertama aku bertemu dengannya rasa penasaranku tentangnya terus menghantui hingga membuatku semakin dekat dengannya.

Mimpi indah yang menjadi buruk. Jika aku bisa memilih, aku ingin tertidur sekarang agar aku bisa tetap berada di dalam mimpi indahku.

OooO

Author’s POV

Dari tempat yang berbeda mereka memikirkan hal yang sama. Sesuatu yang membuat pikiran mereka terbayang oleh rasa tidak percaya.

Tak dapat dipungkiri, mereka sepertinya memiliki perasaan yang sama hari ini. Dari tempat yang berbeda mereka terlihat saling melihat satu sama lain.

Awal dari mimpi yang menjadi kenyataan. Hanya ada sebuah pertanyaan di kepala keduanya. “Apakah mimpi ini akan berlanjut ? Atau akan berakhir sampai di sini ?”

TBC



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles