Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Destiny #1 – Replaceable

$
0
0

1428245332866

  • Tittle :

Destiny #1 – Replaceable

  • Author :

@qtoohuns

  • Main Cast :

Jung Soo Jung

Oh Se Hoon

Byun Baek Hyun

  • Other Cast :

Find by Urself

  • Genre :

Sad, Marriage-life

  • Rating :

Teenegers

  • Length :

Chapteted

  • Disclaimer :

FF ini murni imajinasi author!

Kesamaan tokoh, genre dan alur mungkin hanya kebetulan saja. Tokoh milik orangtua masing-masing dan tuhan. Author hanya meminjam!

NO PLAGIARISM!

DON’T BE SIDERS!

Biasakan tinggalkan jejak(comment) setelah membaca!

  • Notes :

Hello readers!

Sebenarnya ff ini adalah versi baru dari Destiny (Prolog) , baru ada niat lanjutin sekarang. Hehe..

maaf kalau ceritanya jelek, banyak typo, alur ga jelas dan feelnya ga dapet.

Hope y’ll like it guys!!

Happy reading!

 

 

 

 

 

AUTHOR‘S POV

Matahari mulai bersinar menembus kaca jendala kamar Soojung. Ya, sudah hampir sebulan  Soojung hanya berdiam diri di kamar dan menangis. Bahkan Soojung keluar hanya untuk makan atau minum. Soojung juga jarang berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarganya. Soojung sangat terpukul dengan kepergian suaminya, Byun Baek Hyun.

Flashback.

Setelah mengucapkan janji suci dan bertukar cincin di altar, Baekhyun dan Soojung diperbolehkan untuk berciuman seperti acara pernikahan pada umumnya.

Baekhyun mendekatkan wajahnya pada Soojung. Soojung merasakan hembusan nafas Baekhyun yang menyapu wajah cantik Soojung. Lalu, bibir mereka menyatu. Baekhyun mulai melumatnya pelan dan Soojung pun begitu.

Saat Soojung merasa pelukan Baekhyun di pinggangnya mulai melonggar, Soojung melepas tautan bibir mereka. “oppa.. gwechanha?” Tanya Soojung sambil menatap wajah Baekhyun yang pucat. “g-gwechan..” BRUUK! Baekhyun jatuh pingsan tepat dipangkuan Soojung. “BAEKHYUN IREONAA… BAEKHYUN!!!” teriak Soojung sambil memeluk Baekhyun erat.

Flashback End.

SOOJUNG‘S POV

“Soojung-ah” panggil seseorang dari balik pintu kamarku. Pasti itu eomma mau menyuruhku makan lagi. “Eomma.. aku sedang tidak berselera untuk makan”  teriakku menjawab panggilan eomma. “Soojung-ah ini aku Baekhee”. Ha? Baekhee eonnie? Sudah kuduga past dia akan menemuiku, karna sudah lama aku tidak masuk kerja. “masuklah eon” ucapku menyambut Baekhee  sambil membuka pintu.

“sudah sebulan ini kau tidak masuk kerja, keadaan perusahaan semakin kacau saja” ucap Baekhee sambil duduk ditepi ranjangku dengan nada kecewa. “aku tau itu eon” jawabku lirih sambil ikut duduk disebelahnya. Baekhee menghembuskan nafasnya kasar. “jika kau terus seperti ini, Baekhyun pasti akan sedih melihatnya” ucap Baekhee.

Tak terasa cairan itu mulai mengalir dari mataku. “eon.. aku merindukannya” ucapku sambil terisak. Lalu Baekhee memelukku dan mengelus punggungku lembut. Jujur usapan ini hampir sama dengan usapan Baekhyun. “aku tau kau merindukannya, tapi tolong jangan seperti ini terus, Baekhyun bisa sedih jika melihatmu terus seperti ini” ucap Baekhee menenangkanku.

“tapi eon aku tidak bisa menerima kepergiannya” jawabku terisak. “Soojung-ah, kau harus bisa menerima itu. Jangan terus seperti ini, kembalilah seperti dulu. Mana Soojung yang kukenal? Soojung yang selalu ceria. Jika kau mau Baekhyun bahagia di sana, kau juga harus bahagia walau tak ada Baekhyun di sisimu” ucap Baekhee sambil menahan tangisnya. Dan aku semakin terisak, Baekhyun oppa… aku merindukanmu.

OTHER SIDE (BAEKHYUN‘S POV)

Apakah sebegitu terpuruknya Soojung tanpaku? Sungguh, aku sangat tidak tenang di atas sini jika melihat Soojung begitu terpuruk dan hancur. Jika saja aku bisa mengulur waktu, aku akan mencoba bertahan dengan penyakit sialan yang ku derita. Ya aku meninggal karna kanker otak stadium 4. Tapi aku tidak pernah memberi tau Soojung, karna aku takut dia khawatir. Soojung baru mengetahui penyakitku setelah aku pingsan di acara pernikahanku dan Soojung.

“Baekhyun” panggil seorang malaikat disini yang bernama Suho. “wae hyung?” jawabku lirih. Lalu dia duduk di sebelahku dan merangkulku. “aku akan memberikamu kesempatan menjaga Soojung sampai dia mendapatkan penggatimu” ucap Suho. Ha? Apa ini tidak salah? Suho yang terkenal sangat tegas menjadi lembut seperti ini?

“apa kau tidak salah bicara?” jawabku terkejut. “aku tidak sedang bercanda Baekhyun. Aku kasihan melihatmu begitu gelisah dengan keadaan Soojung yang begitu terpuruk. Aku akan memberikanmu waktu untuk turun ke bumi dan menjaga Soojung sampai dia menemukan penggantimu. Jika sudah, kau harus segera kembali dan tidak akan pernah bisa menemui Soojung untuk selamaya” jelas Suho.

“tapi bagaimana caranya? Aku sudah tidak ada, wujudku hanya roh jika aku turun ke bumi” ucap Baekhyun dengan nada kecewa. Suho tampak berpikir mendengar jawaban Baekhyun. “bagaimana kau mencari namja yang bisa kau percayai untuk menjaga Soojung dan kau pinjam tubuhnya, lalu dekati Soojung sampai dia mau menerima namja penggantimu” jelas Suho. Iya juga ya?… “okay.. aku terima tawaranmu” jawabku mantap. Walalupun sebenarnya aku belum rela jika Soojung memiliki penggantiku. Tapi ini semua demi kebahagiaan Soojung.

“kapan aku bisa turun ke bumi?” tanyaku pada Suho. Suho memutar bola matanya kesal, “ sekarang, mau kapan lagi? Ingat! jika Soojung sudah menemukan penggantimu dan dia bisa mencintainya, kau harus segera kembali” tegas Suho padaku. “siap kapten!” jawabku semangat.

. . . . . . . . . . . . . . .

SOOJUNG‘S POV

Hari ini adalah hari pertamaku kembali bekerja setelah sekian lama aku tidak bekerja karna kepergian Baekhyun.

“Soojung-ah!” teriak seseorang. Saat aku menoleh ternyata dia Chanyeol. Ya, dia Park Chanyeol adalah teman dekat Baekhyun dan temanku juga sejak kami SMA.

“Hey oppa” jawabku sambil menghampirinya. Saat aku mendekat, Chanyeol berlari dan memelukku sangat erat sampai aku kesulitan bernafas. “Soojung-ah apa kau baik-baik saja? apa kau makan dengan baik? apa kau tidur teratur?” tanya Chanyeol bertubi-tubi. Anak ini.. tidak bisakah dia lebih bersabar ketika bertanya?

“Aku baik-baik saja, aku makan dengan baik dan aku tidur teratur PARK CHANYEOL” ucapku dengan menekankan namanya. Lalu Chanyeol menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Hehehe syukurlah.. oh ya Soojung-ah ada pegawai baru yang akan menjadi sekretarismu.” ucap Chanyeol sambil menepuk pundakku. “Mwo? Bagaimana dengan Sekretaris Lee? apa dia dipecat oleh Baekhee eonnie?” jawabku agak sedikit bingung. “Sekretaris Lee dipindah tugaskan ke perusahaan cabang di Amerika karna disana kekurangan pegawai, jadi Baekhee noona merekrut pegawai baru.” jelas Chanyeol.

“Ooh.. kapan sekretaris baruku mulai bekerja?” tanyaku pada Chanyeol. “Dia sudah mulai bekerja sejak kemarin. Mungkin dia sudah datang dan bekerja di ruangannya. Mungkin kau bisa mendatanginya untuk sekedar berkenalan.” jawab Chanyeol. Ya ampun, hampir saja aku lupa menyakan nama sekretaris baruku.

“Oh ya, siapa nama sekretaris baruku itu oppa?” tanyaku antusias. “Sehun. Oh Sehun namanya. Oh ya sejak kedatangannya kemarin, dia jadi digilai hampir semua pegawai yeoja disini” ucap Chanyeol heboh. “Tetap saja aku lebih tergila-gila dengan direktur sebelumku disini” jawabku datar. Yang ku maksud ‘direktur sebelumku’ adalah Baekhyun. Ya, dia adalah direktur utama perusahaan Byun Corp yang termasuk perusahaan terbesar di Korea Selatan. Tapi semenjak kepergian Baekhyun, akulah yang menjadi direktur perusahaan ini karna Baekhee eonnie sibuk mengurus cabang di Amerika dan Jepang.

Setelah aku mengatakan ‘direktur sebelumku’, seketika aku melihat perubahan ekspresi Chanyeol yang menjadi sedih. “Soojung-ah” panggil Chanyeol lirih. Lalu aku menoleh dan menatapnya. “Tenang lah oppa.. aku tidak apa-apa” ucapku sambil menepuk pundaknya. Lalu Chanyeol memeluk sebentar. Entah lah aku seperti merasa dipeluk oleh Baekhyun saat ini.

BAEKHYUN‘S POV

Saat ini aku sedang mengunjungi kantor untuk sekedar memantau Soojung, walaupun aku tidak akan terlihat oleh siapapun. Saat aku memasuki gedung, aku melihat Chanyeol sedang berbicara dengan Soojung. Tak sengaja aku mendengar ucapan Soojung.

“Tetap saja aku lebih tergila-gila dengan direktur sebelumku disini” ucap Soojung. Aku tau yang Soojung maksud adalah aku. Ingin sekali aku memeluknya saat ini, tapi aku tak tau caranya.

“bagaimana kau mencari namja yang bisa kau percayai untuk menjaga Soojung dan kau pinjam tubuhnya”

Aku jadi teringat perkataan Suho hyung. Kenapa aku tidak pinjam saja tubuh Chanyeol untuk aku memeluk Soojung. Lalu, aku memasuki(?) tubuh Chanyeol dan memeluk Soojung.

Ku rasakan Soojung terisak dipelukannku atau lebih tepatnya pelukan Chanyeol. Sungguh, aku tak kuat jika melihatnya menangis.

. . . . . . . . . .

SOOJUNG‘S POV

Rasanya kepalaku pusing sekali setelah menangis tadi. Ditambah dengan banyaknya dokumen yang harus kuperiksa dan ditanda tangani.

Tok.. Tok.. Tok.. Ketuk seseorang diluar.

Apa itu pegawai yang ingin menambah tugasku yang banyak ini? Aisssh apa mereka tidak kasihan padaku? Lalu, aku melihat pintu terbuka dengan perlahan.

“Annyeong sajangnim, saya kira sajangnim sedang tidur.. ternyata tidak” ucap seorang namja sambil tersenyum hangat padaku. Sepertinya, aku baru melihat wajahnya disini. Apa namja itu sekretaris baruku?

“Ooh.. apa kau sekretaris baru disini?” tanyaku. Lalu dia tampak bingung harus mulai darimana untuk memperkenalkan dirinya. “santai saja, tak perlu gugup. perkenalkanlah dirimu” ucapku dengan nada sesantai mungkin agar dia(read: Sehun) tidak tegang.

“Oh ne.. jeoneun Oh Se Hoon imnida” jawabnya sambil menunduk. “Oh.. ada apa kau kemari? apa agendaku hari ini?” tanyaku. “Oh ya.. sebentar lagi meeting dengan perusahaan Park Corporation akan dimulai sajangnim” ucapnya sopan. “kalau begitu tolong siapkan dokumen-dokumen untuk meeting nanti, maaf jika aku membebanimu dengan banyak tugas kemarin” ucapku. “tak apa, ini memang tugasku” jawab Sehun sambil tersenyum … kaku.

Entahlah lucu sekali melihat tingkahnya yang seperti ketakutan saat bertatapan denganku. “Kau tidak perlu seformal itu padaku Sehun-ssi.. panggil saja aku Soojung” ucapku sambil tersenyum. “Oh ne sajangnim.. eh.. Soojung-ssi” jawab Sehun sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Euuh.. Soojung-ssi aku keluar dulu.. masih banyak yang harus kukerjakan” ucap Sehun sopan. Lalu aku tersenyum sebagai tanda aku memperbolehkannya keluar dari ruanganku. Lalu aku mulai mempersiapkan data untuk meeting nanti.

Saat Sehun keluar dari ruanganku, aku hendak keluar untuk sekedar mencari angin sambil menunggu waktu meeting tiba. Tanpa sengaja aku melirik fotoku dan Baekhyun saat masa pacaran dulu.

Flashback.

Aku dan Baekhyun sedang bermain di Lotte World. Kami sudah bermain banyak sekali permainan disini. Rasanya sekarang aku sudah sangat lelah. Akhirnya kami mampir ke sebuah coffee shop di dekat sini.

“Kau ingin pesan apa?” Tanya Baekhyun sambil membuka buku menu. “Hmmm.. mocha frappucino!” Seruku. Lalu Baekhyun tersenyum hangat padaku. Kulihat dia memanggil  seorang pelayan dan memesan pesananku dan Baekhyun .

“Oppa… sudah berapa lama kita berpacaran?”

“Sudah… 2tahun”

“Kapan kau akan menikahiku?”

“Hmmmm aku tidak tau”

“Yak oppa! kau ini tidak niat sekali”

“Ne..ne.. aku siap kapan saja untuk menikahimu, besokpun aku siap chagiya”

“Oppa.. kau tau? Aku ingin segera memiliki banyak anak yang lucu-lucu, lalu kita pergi liburan bersama ke Jeju. Aku sangat ingin melakukan itu oppa….”

“Itu pasti Soojung-ah.. pasti akan kita lakukan”

Flashback End.

Seharusnya saat ini aku sedang menikmati indahnya sebagai pasangan pengantin baru, pergi honeymoon dan melakukan hal-hal menyenagkan dengan Baekhyun. Tapi takdir berkata lain. Aku tidak boleh terus bersedih.

tok..tok..tok.. terdengar suara ketukan pintu dari luar.

“masuklah” teriakku sambil merapikan pakaianku. Lalu, kulihat Sehun masuk sambil membawa beberapa map. “maaf jika aku mengganggu. Dokumen untuk meeting sudah siap dan perwakilan dari Park Corporation sudah menunggu di ruang meeting Soojung-ssi” ucap Sehun.

Akupun menepuk jidatku. Bagaimana aku bisa lupa jika akan ada meeting?

Akupun segera pergi ke ruang meeting bersama sekretaris baruku. Sehun.

. . . . . . . . . . . . . . .

Meetingpun akhirnya selesai. Tak terasa sekarang sudah memasuki jam makan siang. Perutku sejak tadi pagi sudah minta diisi karna tadi aku tidak sarapan. Sebaiknya aku mampir ke kedai milik Kim ahjumma, sudah lama sekali aku tidak mengunjunginya dan makan disana.

. . . . . . . . . .

SEHUN‘S POV

Akhirnya jam istirahat tiba. Rasanya aku ingin segera mengisi perutku dengan makanan. Untung saja dekat sini ada kedai makanan favoritku, kedai Kim ahjumma. Lalu aku berjalan kaki ke kedai tersebut karna tidak jauh dari kantor.

Setelah sampai aku langsung memesan makanan. “Kim ahjumma…” teriakku. “Sehunaaa.. kau ingin makan apa? Jajangmyeon? Kimbap? Ramen? atau yang lain?” tanya Kim ahjumma. Ya Kim Ahjumma adalah pemilik kedai ini dan masakannya lezat sekali. Bagiku dia sudah seperti ibuku sendiri. “Seperti biasa ahjumma.. ” ucapku sambil mengedipkan sebelah mata. Lalu Kim ahjumma kembali ke dapur untuk membuatkan pesananku.

Tak lama kemudian, terdengar suara lonceng tanda ada pelanggan datang. Aku sedikit terkejut karna ternyata pelanggan tersebut adalah Soojung.

“Eh.. Sehun-ssi kau makan disini juga?” tanya Soojung sambil duduk disebelahku. “N..ne sajangnim.. eh maksudku Soojung-ssi” jawabku gelagapan. Entahlah jantungku selalu berdetak tak karuan ketika berada didekat Soojung.

Tak lama kemudian Kim ahjumma datang membawa pesananku dan memasang wajah terkejut saat melihat Soojung yang berada di sisiku. “Ini kimbap spesial untuk Sehunaaa.. eh kau Soojung-ah kemana saja kau? Sudah lama kau tidak datang kemari.. dan dimana Baekhyun? Aku sudah sangat merindukan anak itu” ucap ahjumma sambil memberi pesananku. Lalu, aku melihat perubahan ekspresi dari Soojung yang menjadi sedih. Lalu Kim ahjumma menghampiri Soojung dan mengajaknya berbicara di dapur. Ada apa ya dengan Soojung? dan siapa Baekhyun?

. . . . . . . . . .

Saat aku melewati lorong menuju ruanganku, kulihat Soojung keluar dari ruangannya dengan mata yang sembab. Sebenarnya aku ingin bertanya apa yang sedang terjadi padanya, tapi sepertinya Soojung sedang membutuhkan ketenangan. Dan tidak mungkin aku menanyakan privasi seseorang yang baru kukenal. Rasanya tidak sopan sekali. Akupunbhanya memilih memperhatikannya(read: Soojung) saja.

. . . . . . . . . .

Rasanya tubuhku seperti akan remuk saja. Pekerjaan di kantor tadi emang sangat banyak sekali. Akupun segera pergi kamar mandi dan mebersihkan tubuhku. Setelah ritual(?) mandiku selesai, aku merebahkan tubuhku ke ranjangku yang empuk. Sekilas aku melihat seseorang duduk di tepi ranjangku. Dia seorang namja berpakaian serba putih. Siapa dia? Apa jangan-jangan dia………….. HANTUUUU!!!

“EH SSS.. SIAPA KAU??!! PERGI DARI SINI!!” teriakku sambil melemparkan guling. Jujur saja aku sangat takut dengan hantu. “Galak sekali kau..” ucapnya sambil melempar balik gulingku. Aku melihat dia mengelilingi kamarku. Tatapannya seperti menyelidik.

“Apa benar kau sekretaris baru dari Jung Soo Jung di Byun Corporation?” tanya si namja itu sambil melipat kedua tangannya depan dada. Sangat mengerikan. Tapi dari raut wajahnya, seperti orang yang sedang sangat membutuhkan bantuan.

“KALAU IYA APA MAU MU? SIAPA KAU??!!” teriakku sambil menunjuknya. Lalu dia berjalan ke arah jendela kamarku dan menatap ke arah bulan. Si namja menolehkan wajahnya padaku sambil menyunggingkan sebuah smirk yang menurutku sangat mengerikan.

“Aku Byun Baek Hyun”

 

 

To Be Continued . . .



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles