Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Halo (Part 1)

$
0
0

halo

Hasta La Vista’s Present

Halo

Romance, School Life.

PG-15

Chaptered

Staring:

Byun Baekhyun

Kim Nari (OC)

Kim Junmyun

O
O
O

Disclaimer: Cerita ini hanya fiksi belaka. Jika ada kesamaan cerita sungguh bukan disengaja.Para Cast bukan milik saya.

Part 1

+++

Pagi yang cerah seperti biasanya. Ya, seperti hari-hari biasa yang dilewati oleh gadis cantik yang sedang membereskan kamarnya itu.

“Nona, kau tak perlu membereskan kamarmu, itu adalah tugas kami.”Gadis yang dipanggil nona itu hanya menyunggingkan sudut bibirnya dan berlalu begitu saja.Para pelayan pun sudah mengerti tabiat anak majikan mereka itu.

Gadis itu-Nari- menuruni tangganya dengan bersemangat.Tidak seperti hari-hari yang lalu.Karena hari ini adalah tahun ajaran baru.Ia menginginkan semuanya berjalan dengan baik hari ini.

Dan disini lah Nari berdiri mematung di depan ruang makan. Apakah ia harus makan bersama keluarganya? Ini akan canggung bukan? Lagipula bukankah selama ini ia selalu melewatkan sarapan pagi? Tapi mengapa hari ini ia ingin sarapan dengan keluarganya? Ralat, bukan benar-benar keluarganya.

“Ekhem.”Nari terkejut dan langsung membalikkan tubuhnya dan ia dapati tubuh seorang pria berumur yang ia kenal sebagai Appanya.

“Annyeonghaseyo.”Nari membungkuk dan berdiri lagi. Ini adalah kali pertama ia melihat Appanya sedekat ini. Selama ini ia hanya bisa melihat Appanya dari jendela kamarya. Cukup canggung dengan situasi ini Nari hanya menggigit bibir bawahnya.

“Jadi, sedang apa kau disini nona manis?” Tanya Tuan Kim-Appa Nari- Nari hanya menggigit lidahnya. Jujur saja ia tidak tahu apa tujuannya datang kemari.

“Aku…” Nari hanya bisa mengeluarkan satu kata.Ini terlalu canggung. 3 tahun tinggal bersama Appanya benar-benar tidak ada waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Appanya terlalu sibuk dengan perusahaannya.Sedangkan Nari menyibukkan diri di sekolah.

“Baiklah, sepertinya kita belum pernah sarapan bersama, hari ini kau harus sarapan bersama kami.”Titah Tuan Kim dan langsung berlalu dari hadapan Nari.Nari yang tak tahu harus berbuat apa hanya mengikuti Appanya ke meja makan.

Pemuda itu sudah siap dengan setelan seragam yang ia kenakan. Blazer berwarna abu-abu dengan tas selempang khas anak SMA dan kacamata trendinya manis menghiasi wajahnya yang terbilang sangat tampan.

Aura kecerdasannya benar-benar terpancar disetiap langkahnya. Tentu saja dari sekolah dasar ia selalu mendapatkan rangking 1 dan bisa dibilang ia adalah golongan manusia yang ambisius. Apapun yang ia inginkan harus ia dapatkan saat itu juga.

Pemuda itu-Junmyun atau sering disebut Suho- menuruni tangganya dengan langkah yang ringan.Hari ini adalah tahun ajaran baru baginya dan ini adalah penting. Karena ia harus mengejar target sebagai juara 1 di kelasnya, atau juara umum di sekolahya.

Deggg… Junmyun melihat pemandangan yang tidak biasa di ruang makannya. Gadis itu, Nari untuk pertama kalinya ia melihat gadis itu duduk di sana. Dan pertama kalinya Nari menampakkan dirinya di depan Junmyun. Walaupun mereka berada disatu sekolah bahkan rumah.Nari dan Junmyun tak pernah sekalipun berkomunikasi sebelumnya.

“Junmyun.” Panggil sang Appa disela-sela perbincangannya dengan Seolji.

“Ne, Appa.” Jawab Junmyun lalu melangkahkan kakinya mendekati sang Appa.

“Mari kita sarapan.”Ajak Tuan Kim. Junmyun dan seolji hanya mematung satu sama lain. Dan benar saja, ini adalah hari pertama Seolji melihat kakak tirinya di depannya langsung.

“Selamat pag-“ Seluruh mata melihat dari mana asal suara tersebut dan ternyata berasal dari Eomma Seoji.

“N-Nari?”Nari hanya menundukkan kepalanya. Bukan karena malu, tapi ia membenci ibunya yang sedang berlakon itu.

“Mari makan semua.Yeobo cepatlah momen ini sangat jarang bagi keluarga kita.”Ajak Tuan Kim yang bersemangat.Junmyun yang daritadi berdiri langsung duduk.Ia duduk disamping kanan Appanya.

Suara dentingan peralatan makan menggema di ruangan tersebut tak ada satupun suara yang terdengar.Ya karena mereka diajarkan makan sambil diam.

“Junmyun.” Panggil tuan kim, Junmyun langsung berhenti dari aktivitasnya dan menoleh ke Appanya,”Ne, Appa?”

“Kau kan satu sekolah dengan Nari, jadi apakah kau keberatan jika pergi ke sekolah bersama Nari?”Tanya Tuan Kim. Junmyun mencuri-curi pandang ke arah Nari dan ternyata Nari melakukan hal yang sama.

“Ah tak usah Appa. Aku sudah biasa pergi ke sekolah dengan berjalan kaki, cukup menyehatkan.” Bagus! Ini adalah kalimat terpanjang yang Nari ucapkan kepada Appanya. Selama ini Nari hanya mengeluarkan kata seperti ‘Ne, tak apa, tidak,ya, dan Annyeonghaseyo.’ Seukir senyum terlihat menghiasi wajah Tuan Kim.

“Jika ini perintah apakah kau akan menolaknya?”Nari membulatkan matanya.Ia bukanlah anak yang melanggar perintah begitu juga dengan Junmyun. Junmyunpun mengambil tasnya dan membungkuk ke arah Tuan dan Nyonya Kim.

“Kami berangkat terlebih dahulu.Annyeonghaseyo.”Junmyun langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut dan memberi aba-aba ke Nari untuk mengikutinya.

“Kami berangkat terlebih dahulu Annyeonghaseyo.”Setelah itu Nari berlari mengejar Junmyun.

+++

Lelaki itu berjalan terseok-seok tak dipedulikannya orang-orang yang menatapnya degan aneh. Tentu saja aneh karena baju sekolah yang dari sekolah terkenal yang ia pakai sudah robek seperti habis berkelahi. Mungkin peraturan dilarang memakai seragam sekolah di luar area sekolah benar-benar tidak di indahkan oleh pemuda yang satu ini.

Pemuda itu-Baekhyun-berhenti di sebuah gang dan membuka blazer dan seragam sekolahnya. Lalu ia masukkan kedalam tasnya dan meninggalkan kaos putih dengan bercak keringat dipunggungnya.

Baekhyun mencari-cari sesuatu di gang tersebut dan mendapati keran air yang sepertinya sudah lama tak terpakai.Iapun membuka keran tersebut dan mencuci mukanya.Menyeka darah yang ada di sudut bibirnya dan dihidungnya juga membersihkan matanya dan lehernya.

Setelah dirasa cukup menyegarkan, Baekhyun bergegas menuju sekolahnya.Dengan mengambil roti selai kacang yang dirasa cukup untuk dijadikan sarapan paginya.

“Hey ByunBaek.” Baekhyun menghela napasnya saat melihat segerombolan orang yang sudah ia kenal. Terlalu malas beradu kekuatan dengan kelima orang didepannya iapun hanya berjalan santai dengan menggigit roti selai kacangnya.

Pria yang diduga ketua segerombolan orang tersebut menahan bahu Baekhyun dan meremasnya,“Hey apakah kau tuli atau buta kami memanggilmu dan berada tepat di depanmu.”

Tentu saja Baekhyun tak tuli bahkan buta, ia hanya ingin ke sekolah ia cukup lelah dengan pertarungan semalam ia ingin tidur di atap sekolah.

“Aku ingin ke sekolah jadi lepaskan sebelum aku marah.”Kelima orang itu hanya tertawa terbahak mendengar penuturan Baekhyun itu.Terdengar seperti anak kecil merajuk bagi mereka tapi sesaat kemudian mereka meredakan tawa mereka.

“Sejak kapan kau peduli tentang sekolah Byunbaek? Ha? Apakah kau ingin seperti Appamu si pengedar nar-UGHH!”Baekhyun meninju perut ketua tadi dengan keras dan langsung berlari sekuat tenaga menghindari mereka.

“Kejar bodoh! Kejar!” perintah si ketua, tapi baekhyun sudah menghilang dan ia hanya bisa memukul aspal, “Sial!”

Sebenarnya Baekhyun tidak berlari sekencang itu.Ia hanya bersembunyi di dalam gerbang sebuah rumah dan bisa ia pastiikan itu adalah rumah orang kaya.

“Siapa kau?”

+++

Nari berusaha mengejar Junmyun, rumah keluarga yang bertingkat 3 ini memang membuat Nari lelah. Sejujurnya ia belum mengelilingi seluruh sudut rumah ini. Tapi yasudahlah kapan-kapan juga bisa.

Junmyun berdiri di depan pintu utama rumah keluarga Kim. Ia tahu Nari akan mengejarnya jadi ia akan menunggu disini.

Junmyun bukanlah orang yang mudah memulai pembicaraan. Walaupun disekolah ia memiliki banyak teman dan penggemar-pastinya-ia bisa disebut dengan manusia dingin.

“Junmyuunn!” Teriak Nari. Junmyun mengangkat salah satu alisnya, melihat Nari berlari seperti itu.

“Aku pikir kau akan meninggalkanku.” Oh, jadi seperti ini suara Nari selain teriak cemprengnya. Cukup berat untuk ukuran gadis.

“Dan kau pikir aku akan bersedia mengantarmu?”Nari mengangkat alisnya dan mengeluarkan ekspresi bingungnya.Sedangkan Junmyun menahan diri untuk tidak tertawa melihat Nari saat ini.

5 detik kemudian Nari merubah ekspresinya menjadi dingin.Dan tentu saja Junmyun terkejut melihatnya.Ia baru tahu gadis didepannya mempunyai perubahan ekspresi yang tiba-tiba. Pertama terlihat gugup didepan Appa, kedua terlihat senang saat berlarian, ketiga terlihat kecewa saat berbicara dengan Junmyun, dan keempat menjadi dingin seperti sekarang.Dan itu cukup mengerikan bagi Junmyun.

“Aku hanya bercanda.” Dan lagi Ekspresi ceria datang dari Nari,”Benarkah?”

“Ya tentu saja, ini perintah dari Appa.”Junmyunpun beranjak dari tempatnya menuju gerbang utama untuk mengambil mobilnya.Nari mengeluarkan senyum pahitnya, “Jadi ini karena disuruh Appa ya?”Dan Nari berjalan dengan lemas menuju gerbang depan.

“Siapa kau?” Junmyun melihat seorang pemuda berusia sama sepertinya seang berjongkok didepan gerbang rumahnya. Bisa saja Junmyun berpikir bahwa orang ini adalah penjahat atau apa. Tetapi setelah melihat celananya, bisa dipastikan orang didepannya adalah murid di sekolah yang sama dengan Junmyun dan Nari.

Pemuda didepannya-Baekhyun- langsung berdiri dan merapikan pakaiannya,”Tadi aku bersembunyi.”

“Junmyun ayo per-Siapa kau?” Tanya Nari saat melihat Baekhyun dan Junmyun berhadap-hadapan.Junmyun langsung saja menuju mobilnya dan meninggalkan Nari dan Baekhyun disana.

Dan 10 detik setelah Junmyun pergi Baekhyun juga beranjak dari sana.”Tunggu, apakah kita satu sekolah?”Tanya Nari sambil mengamit lengan Baekhyun.Dan Baekhyun menghempaskan lengannya kasar dan berlalu begitu saja.

“Nari!”Panggil Junmyun dari kejauhan yang membuat Nari berlari kecil menuju mobil Junmyun.

+++

Disekolah, Baekhyun langsung pergi ke mading dan melihat dimana kelasnya.Selama perjalanan kesana semua pandangan tertuju padanya.Tentu saja karena parasnya yang tampan membuat semua makhluk hawa disana luluh dengannya.Tetapi satu hal lagi yang menjadi daya tarik dimata sekumpulan orang-orang tersebut yaitu Baekhyun yang tidak memakai seragam sekolahnya.Bukankah memakai seragam sekolah adalah peraturan. Hey! Tapi lihatlah siapa Baekhyun! Ia bebas dengan dunianya! Tidak ada yang bisa mengaturnya! Gurunya sekalipun!

Saat Baekhyun mendekat kearah mading otomatis para siswa dan siswi disana memberikan jalan untuknya seakan ada pangeran, tetapi Baekhyun hanyalah anak orang kaya-dalam tanda kutip-yang bahkan Baekhyun sendiri membenci takdir tersebut.

“Oppa!” Baekhyun menghela napasnya saaat mendengar suara cempreng yang sangat-tak mau ia akui-akrab dengannya. Gadis itu langsung mengamit lengan Baekhyun dan bergelayut manja di lengannya, “Jadi kau masuk di kelas mana Oppa?”Tanya gadis yang bernama Yunji itu manja.

“Bukan urusanmu.”Jawab Baekhyun datar.Jika saja gadis disampingnya bukanlah kerabat salah satu teman karibnya. Mungkin sudah ia musnahkan sejak dulu-dulu.

“iihh itu urusanku, walaupun kau tak memberi tahuku cepat atau lambat aku akan mengetahunya juga Oppa.” Baekhyun hanya memutar bola matanya malas dan langsung mengenyahkan tangan Yunji dan membuat Yunji terdorong ke belakang,”Oppa!”Teriak Yunji keras.Namun sayang, Baekhyun sudah berlari kencang meninggalkan Yunji.

Baekhyun yang merasa sudah mulai menjauh dari Yunji mulai berjalan kebelakang dan ia baru menyadari bahwa ia melewati bangunan tua sekolahnya.

Sekolahnya mempunyai 2 gedung, dan gedung dimana Baekhyun berada adalah bangunan tua. Rencananya bangunan itu akan dijadikan aula tetapi pengerjaannya belum selesai. Dan para murid dilarang mendatangi kawasan tersebut.

“ARGGHHH TOLONG JANGAN SAKITI AKU!”Baekhyun mengangkat salah satu alisnya dan memakai tasnya dengan benar.Ia seperti mendengar suara rintihan gadis didalam gedung ini. Tapi siapa peduli?Ia pun berlalu meninggalkan gedung itu.

“Jangan teriak bodoh!”

+++

Didalam mobil, Nari dan Junmyun tidak mengeluarkan satu kata pun, mereka hanya terdiam dan tak terasa mereka sudah sampai disekolah.

Tentu saja mereka menjadi sorotan public karena baru kali ini Junmyun menggaet wanita lagi setelah putus dari pacarnya.Nari hanya menundukan kepalanya. Ini bukan apa yang ia rencanakan sama sekali.

Junmyun sudah berjalan jauh darinya dan Nari terpaksa berlari-lari kecil untuk mengejarnya. Dan Nari lupa bahwa kelasnya sudah baru ia harus berjalan menuruni tangga lagi untuk melihat mading.

“ARGGHhhhh!”Tangan Nari serasa ditarik kuat oleh seseorang dan sebelumnya matanya sudah ditutup oleh kain hitam.

“Diam atau ku bunuh kau!”Ancam seseorang yang Nari ketahui siapa orangnya.

“Kumohon jangan lakukan apapun kepadaku.”Mohon Nari yang hanya dibalas gelakkan tawa dari sekumpulan orang yang berjumlah kurang lebih 3 orang itu.

“Kau pikir kami akan membunuhmu?”Tanya seorang dari mereka. Nari terdiam dan tak terasa ia sudah berada di tempat yang ia tak ketahui. Masih banyak bahan bangunan dimana-mana dan berdebu, “Apakah ini gudang?Tapi tak mungkin seluas ini.”

“Sejak kapan kau dekat dengan Suho!? Jawab Aku!” Tanya gadis yang Nari ketahui bernama Bitna.Nari mengangkat salah satu alisnya, Suho? Siapa Suho? Ia tak pernah mengenal siapa itu Suho.

“Siapa itu Suho?”Tanya Nari yang hanya dibalas kekehan oleh ketiga orang disana.“Arghhh!” Yeonji-salah satu dari geng itu- menarik rambut Nari dengan kuat dan membisikkan sesuatu di telinga Nari

“Kau ini makhluk apa dan darimana?Suho itu orang yang menumpangimu tadi pagi!”Suho?orang yang ia tumpangi? Apakah itu Junmyun?

“di-dia kakakku-ARGHHHHH!” Nari memejamkan matanya sekuat mungkin untuk menahan sakit kakinya yang sepertinya tertimpah sesuatu. Matanya masih ditutup jadi ia tak tahu apa yang menimpah kakinya tapi ia tahu itu sangat-sangat sakit!

“ARGGHHH TOLONG JANGAN SAKITI AKU” Nari berteriak sekencang-kencangnya dan langsung diberi tamparan oleh Sungchan-Ketua geng itu-.

“Jangan teriak bodoh!”Teriak Sungchan yang terdengar seperti bisikkan yang mengerikan.

“Kau pikir Junmyun Oppamu itu akan menolongmu? Sejak kapan kalian berkakak –adik!? Ha? Apakah kau mengarang cerita?”Tanya Sungchan. Nari hanya bisa menggigit sekencang-kencanya dan mengepalkan tangannya.Apakah ini pantas diterima olehnya?!

“Kau tak pantas menjadi adiknya, oh iya aku lupa jika ibumu adalah wanita penggoda HAHAHAHA” Gelak tawa menggema dimana-mana membuat kain hitam yang menjadi penutup mata Nari basah. Gelak tawa mereka berhenti dengan tiba-tiba, Nari penasaran apa yang membuat Sungchan dan kawan-kawan menghentikan tawanya.

“Annyeonghaseyo Baekhyun Sunbaenim.” Ucap Bitna dan Yeonji.Ya, Bitna dan Yeonji adalah 2 dari 200 anak yang gagal naik kelas, jadi mereka masih di tingkat 11 sekarang.Sementara Sungchan yang setingkat dengan Baekhyun hanya membelalakkan matanya.

“Cepat pergi atau akan ku bunuh kalian semua.”Nari yang mendengar ucapan Baekhyun meneguk salivanya kasar.Para kentang murahan-Sungchan dkk-segera berlari dari hadapan Baekhyun dan tinggalah Baekhyun dan Nari berdua.

Baekhyun mengambil benda persegi panjang di kantongnya dan mulai mendial nomor seseorang yang mungkin bisa ia mintai tolong.

“Halo Sehun?”

TBC

+++

A/N: Hai kalian hehe ini ff pertamaku dan aku minta maaf banget-banget kalo ff ini masih kurang menarik atau apalah apalah hehe. Aku ga tau mau ninggalin A/N apa soalnya masih baru juga sih… semoga kalian suka J. H A S T A LA VISTA!



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles