TITLE : IMPOSSIBLE
AUTHOR/TWITTER : Adyah (@ayukdiah18)
CAST : Park Chanyeol (EXO)
Jeon Jung In (OC) and other cast
GENRE : Romance,sad,comedy (little bit),Marriage Life and other
RATING : Teen
Length : Chapter
Disclaimer : ini adalah fanfic kedua yang aku tulis dan fanfic ini adalah hasil dari karyaku sendiri, jadi aku minta maaf kalau ceritanya agak aneh J dan aku minta maaf juga bila ada kesamaan pada penokohan,judul dll. Oke,kalau gitu selamat membaca semoga suka dengan fanfic ini J
PREVIEW
Setelah sampai pada pintu depan,Tuan Jeon menyambut Park Chanyeol dengan senang.
“wah,ternyata kau menepati janjimu park Chanyeol” ujar Tuan Jeon senang.
“maaf aku datang terlambat karena tadi bosku menyuruhku berjualan koran di daerah yang agak jauh dari tempat biasanya” sahut Chanyeol yang seketika itu membuat Jung In mendelik tak percaya.
“A..apa ?apa kau bilang ? Kau be..berjualan ko..ran?”tanya Jung In kaget.
“iya,aku seorang pedagang koran. Waeyo ?tanya Chanyeol pada Jung In dan jawaban dari Chanyeol membuat Jun In langsung menatap sang appa marah,
“APPA”
NEXT
Sekarang semua orang tengah menikmati hidangan makan malam yang telah disiapkan oleh Ny.Jeon. Semua sibuk menyantap makanannya masing -masing tak terkecuali si kembar-keponakan Jungkook dan Jung In. Si kembar itu saling berebut makanan. Lihatlah, tempat makan mereka berdua bahkan menjadi berantakan karena ulah mereka .Hyunrae -Ibu si kembar yang melihat itu hanya dapat geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anaknya. Ia segera melerainya sebelum salah satu dari mereka ada yang menangis dan membuat keributan.
“Nara-yah,Nari-yah jangan berebut makanan seperti itu. Lihat,semua jadi berantakan karna ulah kalian. Disana masih banyak makanan tapi kenapa kalian malah berebut makanan? “Omel Hyunrae pada si kembar. Sedangkan mereka-si kembar yang mendapat omelan dari sang ibu hanya menatap sinis dan mengerucutkan bibirnya.
“Nari tidak mau yang itu oemma,Nari ingin makanan yang seperti Nara eonnie. Eonnie,ayo berikan padaku ,aku mau yang itu”rengek Nari pada sang eomma dan kakak.
“Tidak. Ini makananku. Aku tidak akan memberikannya padamu”
“EONNIE”
Benarkan,mereka akan membuat keributan. Mereka tidak akan berhenti jika salah satu dari mereka ada yang mengalah. Hyunrae menatap si kembar sebal lalu menatap Jinhwan-sang suami yang kini tengah tersenyum melihat kedua anaknya.
“Jinhwan-yah, kenapa kau malah tersenyum? Cepat lerai mereka. Lihat,mereka membuat keributan dan kau hanya tersenyum? Dasar”bisik Hyunrae pada sang suami.
“Sayang,mereka sangat lucu. Lihatlah,Nari sangat lucu ketika ia marah dan Nara,ia juga sangat lucu ketika memasang ekspresi seperti itu. Anak-anakku memang lucu sekali”
“Iya lucu,tapi tidak dengan membuat keributan seperti itu”
Bahkan orang tua si kembarpun juga ikut ribut . Bukankah keluarga yang unik.Semua orang yang melihat kejadian itu hanya tersenyum senang. Mereka ikut merasakan kebahagian keluarga itu. Chanyeolpun demikian . Ia senang bisa berkumpul bersama keluarga Jeon.keluarga Jeon sungguh baik padanya.
Chanyeol menatap si kembar-Nara dan Nari yang masih berebut makanan. lalu ia mengambil sebagian makanannya yang belum ia makan dan menaruh makanan itu ke tempat makan Nari.
“ini,makanlah. Aku memberikan ini untukmu karena kau cantik dan sangaaat lucu”ujar Chanyeol sambil mengelus-elus lembut kepala Nari. Nari yang mendapat perlakuan manis dari Chanyeol tersenyum senang ,lalu
“Gomawo oppa. kau sangat baik dan kau juga tampan. Aku menyukaimu. Saranghae”ucap Nari tiba-tiba dan membuat semua orang yang ada disana tertawa renyah.
“Hmm,aku juga menyukaimu. Kau cantik sekali”jawab Chanyeol dengan menirukan suara Nari.
“Ya! Nari-yah,siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu ? Kau seperti anak kecil yang murahan”timpal Jungkook yang membuat Jinhwan langsung memukul kepala Jungkook.
PLAAK
“Jaga bicara mu Kookie, apa kau ingin mati?”
Jinhwan menatap sinis Jungkook sedang Jungkook hanya mengelus-elus kepalanya yang terkena pukulan Jinhwan.
Semua orang yang ada disana terlihat bahagia,kecuali satu orang-Jeon Jung In. Jung In menatap Chanyeol sinis.I a benar-benar tidak habis pikir dengan kedua orang tuanya. Bagaimana bisa ia dijodohkan dengan lelaki yang seperti….arggh,bahkan dia saja tidak mau membayangkannya. Apa jangan jangan orang tuanya diperalat oleh Chanyeol supaya orang tuanya mau menjodohkannya dengan Chanyeol? Tapi jika dipikir-pikir itu tidak mungkin. Ia tau sekali bahwa appanya itu tidak mudah diperalat oleh orang apalagi orangnya adalah Park Chanyeol. Tidak…tidak mungkin. Lalu,apa yang membuat orang tuanya menjodohkannya dengan seorang penjual koran seperti Chanyeol. Itulah yang dipikirkannya saat ini.
Jung In terus menatap Chanyeol yang kini tengah bercanda dengan si kembar. Jungkook tidak sengaja melihat nunnanya yang menatap Chanyeol terus-menerus. Seketika sekelabat ide jahil muncul diotaknya.
“Appa,sepertinya Jung In Nunna memang setuju dengan perjodohan ini. Buktinya ia terus menatap Chanyeol hyung tanpa henti. Mungkin Nunna sekarang sedang mengalami Cinta pada pandangan pertama” ujar Jungkook sambil menahan tawa. Mendengar ucapan Jungkook barusan membuat semua orang kini menatap Jung In, termasuk Chanyeol tentunya. Jung In yang kini mendapat tatapan dari semua orang termasuk Chanyeol,hanya bisa meghela napas dan mengumpat sumpah serapah pada sang adik. Ia menatap Jungkook dengan tatapan membunuh,sedang yang ditatap hanya menjulurkan lidah dan melanjutkan makannya.
“Benarkah Jung In yang dikatakan oleh adikmu ?”tanya Ny. Jeon senang. Ia berharap sekali yang dikatakan Jungkook itu memang benar.
“Eomma,apa eomma benar-benar percaya dengan ucapan nya si Kookie itu? Yang Benar saja dan lagi,aku tidak akan menyetujui perjodohan ini. Mana mungkin aku menikah dengan orang sepertinya”ujar Jung In lantang sambil menunjuk Chanyeol.lalu,
“Nari-yah,kau bilang kau menyukai lelaki ini? Aku sarankan jangan. Masa kau menyukai sampah sepertinya”sambungnya dengan nada pelan diakhir ucapannya.
Mendengar ucapan Jung In barusan membuat Tuan Jeon naik pitam.
BRAAAK
“Jung In ,jaga ucapanmu. siapa yang mengajarimu bicara seperti itu? Apa appa pernah mengajarimu berperilaku seperti itu ?apa kau benar-benar ingin dihukum? Apa kau ingin mulutmu itu appa pukul ? Appa benar-benar kecewa denganmu kali ini Jung-ahh”
“Appa,tapi itu memang benar. appa,apa appa memang benar-benar menjodohkanku dengan sampah ini? Jinja”
PLAK
suara tamparan yang berasal dari Tuan Jeon membuat semua orang yang berada disitu tampak kaget. Seumur-umur baru kali ini Tuan Jeon menampar anaknya. walau anaknya berbuat nakal sekalipun,ia tidak akan pernah bermain tangan seperti ini. Mungkin kelakuan Jung In kali ini benar-benar keterlaluan dan membuat Tuan Jeon harus menamparnya. Sementara Chanyeol yang melihat kejadian itu seketika melangkah mendekat kearah Jung In.
“Jung In-sii,gwenchana ? Tuan Jeon,sudahlah aku tidak apa-apa ini sudah terbiasa untukku. Jangan lagi memarahi Jung In seperti ini. Maaf aku berbuat lancang” ujar Chanyeol yang membuat Tuan Jeon menghela napas.
“jangan membelanya Park Chanyeol. Ini memang kesalahannya” jawab Tuan Jeon, menatap sinis Jung In.
Jung In Hanya diam mendengar ucapan sang appa. Ia benar-benar takut kali ini.
“ap..appa..aku ti..dak ber..mak..sud seperti i..tu,tapi__”
“Appa benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuanmu ini .selama ini kau tidak pernah membanggakan appa dan eomma. Kau selalu bersikap semena-mena,kau selalu pamer kekayaan dimana pun dan kapanpun. Kau lihat,Jungkook walaupun ia nakal,selalu membuat ulah disekolah tapi ia selalu menuruti keinginan appa,ia tidak pernah pamer kekayaan yang kita miliki. Ia bahkan ingin bekerja tapi appa melarangnya karna ia harus fokus dengan sekolahnya.lihat bagaimana oppamu Jinhwan,ia sudah tinggal sendiri sejak SMA,ia bahkan menghidupi hidupnya sendiri.sedangkan kau? Liatlah bagaimana sifatmu, kelakuanmu,sangat buruk sekali untuk keluarga Jeon. Appa jadi meragukan apa kau memang benar anak appa eomma atau bukan”
Ucapan appanya itu membuat Jung In shock.ia benar-benar kaget dengan ucapan appanya barusan. Ucapan appanya membuat hatinya sakit. Ia merasakan air matanya jatuh. Yah,Jung In menangis diam.
Chanyeol melirik kearah Jung In,ia sedikit kaget melihat Jung In yang menangis. Jujur, ia sedikit sakit hati mendengar perkataan Jung In tadi,tapi ia segera menepis rasa sakit itu.
“Astaga yeobo,jangan pernah berkata seperti itu. Aku tidak suka mendengarnya. Sudahlah sebaiknya kau istirahat saja”ucap Ny. Jeon pada sang suami. Ia melirik Chanyeol lalu,
“Chanyeol-ah,tolong kau bawa Jung In kekamarnya yah? Sepertinya ia sangat shok mendengar ucapan appanya tadi” sambungnya yang sekarang berbicara pada Chanyeol. Chanyeol yang disuruh oleh Ny. Jeon segera melaksankannya.ia menatap ke arah Jung In,walau ia sedikit canggung tapi ia harus melakukannya .
“Jung In-sii, sebaiknya kau___”
Belum sempat melanjutkan ucapannya,Jung In sudah pergi dari hadapannya. Chanyoel diam. Yah,Chanyeol hanya diam mendapat perlakuan seperti itu.
“Kejar hyung”pekikan Jungkook membuat ia sadar dari diamnya dan segera mengejar Jung In.
.
.
.
Didalam kamarnya,Jung In menangis. Ia benar-benar merasakan sakit yang luar biasa mendengar ucapan appanya tadi. Sementara Chanyeol,ia sekarang tengah berdiri didepan kamar Jung In. Ia sedang berpikir dan menimang-nimang apakah ia harus masuk atau hanya diam saja disini.Jika ia masuk ia takut Jung In akan marah padanya karena telah lancang masuk kamarnya dengan se enaknya. Tapi,jika ia tidak masuk,masalah ini tidak akan selesai. Setelah berpikir selama beberapa detik, akhirnya dengan terpaksa ia memutuskan untuk masuk.
Jung In mendengar ketukan pintu dari dalam kamarnya. Ia segera menghentikan tangisnya dan menatap siapa yang akan masuk kekamarnya. Ia melihat pintu kamarnya terbuka dan seketika emosinya tiba-tiba memuncak. Ia melihat Chanyeol yang melangkah masuk. Jung In segera berdiri dari duduknya lalu menatap sengit Chanyeol.
“Mengapa kau kemari? “Tanya Jung In ketus. sedang Chanyeol menatap sekeliling kamar Jung In.
“Ternyata kamarmu nyaman juga”
Ucapan Chanyeol membuat Jung In menatap Chanyeol heran.
“YA! Aku bertanya padamu,mengapa kau kemari ?”Jung In mengulang pertanyaannya karena tadi Chanyeol tidak menjawab pertanyaannya malah mengucapkan kalimat yang tidak penting menurut Jung In.
“Aku hanya ingin tau keadaanmu apa kau baik-baik saja atau tidak”jawab Chanyeol santai.
“Ck,jangan sok baik dan peduli padaku. Aku tidak butuh itu Park Chanyeol-sii.kau tau,ini semua gara-gara dirimu.kenapa kau menerima perjodohan ini? Oh ,apa kau ingin mer__”
“Merebut harta appamu? Kau berpikir seperti itukan? Kau pikir aku orang yang gila harta sepertimu? Maaf ya Jung In-sii,tapi aku bukan orang yang seperti itu. Sedikitpun aku tidak pernah berniat untuk mengambil semua yang keluarga Jeon miliki. Aku bahkan berpikir ketika kita sudah menikah nanti aku akan membawamu kerumahku,tinggal bersamaku,hidup bersama tanpa ada bantuan dari keluarga Jeon”
Ucapan Chanyeol membuat Jung In menganga tak percaya dan setelah itu ia tertawa renyah.
“Hahaha,Chanyeol-sii kau membuatku tertawa dengan ucapanmu barusan,sungguh. Menikah? Hidup berdua dan tinggal bersamamu? Kau sungguh bermimpi Tuan Park,hahaha ”
Chanyeol diam mendengar ucapan Jung In. Ia melihat Jung In yang masih menertawainya. Jung In yang ditatap Chanyeol segera meredakan tawanya.lalu,
“dengarkan aku baik-baik ya Tuan Park Chanyeol,aku tidak akan mau menikah denganmu. Aku akan bilang pada appa bahwa aku menolak perjodohan ini. Kalau perlu aku akan bersujud padanya”ujar Jung In serius.
“Dengarkan aku baik-baik ya Ny. Jeon Jung In,aku akan menyetujui perjodohan ini. Aku akan bilang pada Tuan Jeon bahwa aku menyetujui ini. Kalau perlu aku akan sujud dihadapannya. Oh,tidak perlu bersujud,Tuan Jeon pasti menuruti semua ucapanku”
Setelah mengucapkan kalimat itu Chanyeol segera melangkah keluar. Mendengar ucapan Chanyeol,Jung In menganga tak percaya.
“A..apa yang di..dia ka..takan?”
tiba-tiba Jung In mengejar Chanyeol.
“YA! CHANYEOL BERHENTI”
Chanyeol yang mendengar teriakan Jung In segera berhenti berjalan,lalu menoleh kebelakang.
“Waeyo?”tanya Chanyeol heran.
“Apa motifmu dibalik semua ini? ”
“Motif?”
“Iya,motif. Kenapa kau menyetujui perjodohan ini?”.Chanyeol diam sejenak mendengar pertanyaan Jung In. Lalu,
“Oh,hmm,Awalnya aku menerima ini karena aku kasihan pada appamu yang memohon agar aku menyetujui perjodohan ini. Tetapi setelah bertemu denganmu, motif itu berubah”
“Apa itu?”
“Berubah bahwa aku menyetujui perjodohan ini karena aku mulai menyukaimu. Seperti yang dikatakan adikmu tadi,Cinta pada pandangan pertama.bukankah itu menyenangkan”
“A..apa?”
“Aku menyukaimu” ucap Chanyeol lantang. Sedang Jung In diam,menatap Chanyeol tak percaya
“Tidurlah,ini sudah larut. Aku akan pulang sekarang Selamat malam dan sampai ketemu besok”sambung Chanyeol lalu mendekat kearah Jung In.ia mengusap -usap lembut kepala Jung In.
“Jaljayo,Jung In-ah” setelah itu Chanyeol pergi dari hadapan Jung In.
“Semoga ini berhasil”batin Chayeol.
“A..apa yang dia kat..ta..kan ? a..pa yang di..a laku..kan? A..pa dia be..nar….ANDWE” pekik Jung In dalam hati.
.
.
.
Jung In melangkah memasuki area kampusnya. Ketika sampai didepan pintu kelasnya ,ia bertemu Kim Jongin dan Oh Sehun-sahabat baiknya. Biasanya Jung In akan menyapa keedua sahabatnya itu dengan gaya khasnya. Namun kali ini,ia hanya melewati mereka tanpa menyapanya dan itu membuat kedua sahabatnya-Jongin dan Sehun bingung.
“Ya!hitam, Kenapa Jung In tidak menyapa kita? Apa kita berbuat salah padanya ?”tanya Sehun pada Jongin,sedang Jongin yang ditanya hanya mencibir Sehun. Bukan,ia bukan mencibir pertanyaan Sehun melainkan panggilan Sehun padanya. Ia sangat sebal jika mendapat panggilan seperti yang disebutkan Sehun tadi.
“Entahlah,mungkin dia sedang ada masalah. Buktinya ketika ia berjalan kemari wajahnya terus ditekuk dan lihatlah,ia mempunyai mata panda sekarang”jawab Jongin sambil sedikit memonyongkan bibirnya.
“YA!Sehun,bisakah kau berhenti memanggilku hitam? Jangan kau mentang-mentang lebih putih dariku kau bisa seenaknya mengataiku yah.asal kau tau,jika kau tidak berteman denganku mungkin kau tidak akan seterkenal ini dikampus,jadi jangan macam-macam padaku “sambungnya dengan nada marah . Sehun yang mendapat omelan dari Jongin hanya menatap dan mencibir balik Jongin. ia malah melangkah masuk ke dalam kelas meninggalkan Jongin yang menatapnya menganga tak percaya. Tak percaya bahwa ucapannya barusan diacuhkan begitu saja oleh Sehun.
“Awas kau Oh Sehun”ucap Jongin dalam hati.
.
.
.
Park Jimin tengah mengendap-ngendap mengikuti seseorang yang sedang menggandeng kekasihnya-Lee Sumin. Ia tidak tau siapa lelaki itu tapi ia melihat jelas bahwa lelaki itu sedang memaksa kekasihnya untuk mengikutinya.
Sekarang Jimin tengah berdiri didepan pintu gudang. Ia melihat Sumin sedang disekap sana. Sumin menangis,yeah,Jimin tau Sumin menangis karena ketakutan.Jimin masih diam didepan pintu,ia mengepalkan tangannya. Sungguh ia tidak terima kekasihnya disekap seperti itu. Jimin lalu mendekatkan telinganya kearah pintu bermaksud untuk menguping.
“Bagaimana Sumin Sunbae,apa kau sudah memutuskan kekasihmu ?”tanya lelaki itu pada Sumin. Jimin dapat mendengarnya dengan jelas.
“Memutuskan kekasihmu? Aku maksudnya ?”tanya Jimin dalam hati.
lalu Jimin mencoba mengintip,apa yang tengah dilakukan lelaki itu pada Sumin. ia sangat kaget ketika tiba-tiba Sebuah tamparan mendarat tepat di pipi Sumin. Jimin tidak bisa tinggal diam. Ia harus masuk,yeah,harus.
Ketika akan masuk kedalam,sebuah teriakan yang keluar dari mulut sang kekasih membuatnya menegang seketika.
“JANGAN SAKITI JIMIN,JEON JUNGKOOK”
.
.
.
Chanyeol melangkah memasuki khyunghee University-kampus Jung In. Tujuan ia kesana adalah untuk mendaftar menjadi mahasiswa di Kyunghee University. Sebenarnya yang menyuruhnya untuk berkuliah di Khyunghee adalah Tuan Jeon. Tuan Jeon ingin Chanyeol meneruskan sekolahnya. Awalnya Chanyeol menolak keras permintaan Tuan Jeon,namun bukan Tuan Jeon namanya jika ia tidak memaksa. Semua kemauannya harus terpenuhi,itulah Tuan Jeon dan dengan berat hati akhirnya ia menerima permintaan Tuan Jeon dengan terpaksa. Ingat “TERPAKSA”.
Chanyeol berjalan dengan gugup karena sebagian mahasiswa dan mahasiswi yang berada disitu tengah memperhatikannya saat ini. Yeah,Chanyeol menjadi pusat perhatian mahasiswa dan mahasiswi Kyunghee. Chanyeol bingung,Ia berpikir apakah ada yang salah dengan dirinya? Pakaian yang ia kenakan mungkin? Namun mahasiswa dan mahasiswi terutamanya melihat bukan karena ada yang salah dengan pakaiannya,mereka melihat Chanyeol dengan tatapan kagum. Walaupun hanya mengenakan kaos putih polos dipadu dengan jaket baseball berwarna hitam putih dan celana jeans membuat semua yang ada disitu menatapnya kagum. Tampan,itulah yang ada dipikiran semua orang. Namun si Chanyeol tidak menyadari hal itu. Ketika tengah memasuki koridor kampus,Chanyeol dikagetkan dengan suara seorang wanita yang memanggilnya lantang
“PARK CHANYEOL”
TO BE CONTINUE
Hello gyus,
Sebelumnya aku mau ngucapin terima kasih yang koment diChapter 1. Jujur, aku ketawa liat koment kalian karena sebagian dari kalian ada yang kaget atau shock bahwa karakter Chanyeol disini itu jadi penjual koran. Aku juga gatau tiba-tiba pengen buat fanfic dengan karakter si yeol jadi penjual koran. Dan berharap dichapter 2 ini yang koment makin banyak.
Jangan lupa koment yah guys. Terima kasih.
