Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Time

$
0
0

large

Sexygeek95 Proudly Present A Fanfiction

TIME

Teenager // Pg 13

ONESHOOT

Angst, Romance, AU

KIM HYUNA // OH SEHUN // WUFAN

 

@winnietrii // Http://Winniesulastri.wordpress.com/

© do not plagiarism my story, Copy paste not allowed, please respect.

I own this story, and Cast belong their parent and agency.

Sorry For Typos and I’m not using EYD gays..

SOUNDTRACK – LYN – THEY DON’T KNOW

Do you ever just… want to let go of someone because you feel like they’ll be happier without you? like they’ll be more happier with someone else? because you feel like you can’t make then happy? the effort you put in, you feel like its not enough? 
But….. 
At the same time you don’t want to let go because of the passionate and unconditional love you have for that person…. 
Do you feel me? 

Listen to : Lyn – They Don’t Know

If you can feel me, so what should i do right now? Let him go? Or stay for my love?

I don’t know

It was bit a fool…

Aku benci perasaan bodoh ini, kelelahan hatiku untuk terus mengejarnya atau keyakinan hatiku yang mengatakan bahwa dia memang untukku, bukan hal yang baru untukku tersakiti oleh cinta, karena setiap insannya yang berani jatuh cinta, harus siap dengan segala konsekuensinya termasuk patah hati.

Namun aku merasakan lebih sekedar dari patah hati, percayalah bahkan airmataku pun tak dapat menetes mulutku hanya membukam karena rasa ini benar – benar membuatku mati, hanya untuk setetes air mata saja rasanya sulit, seberapa hebatkah dia? Seberapa berartinya dia?

Oh Sehun, dia melamarku tepat 7bulan yang lalu disaat baru saja dirinya memulai karirnya sebagai seorang model dan aktor, aku mengenalnya dari teman baikku Wufan, dan kami dekat tidak terlalu lama tetapi dia meyakinkanku bahwa dia begitu mencintaiku sampai dia melamarku dan meminangku 2 bulan setelahnya.

Awalnya aku merasa ini terlalu cepat, tetapi dia selalu berkata “Aku begitu mencintaimu, percayalah ini bukan hanya perasaan sesaat saja dan Aku ingin menikahimu karena aku ingin bersamamu selamanya,” terakhir kali dia memintanya malam itu ketika dia menjemputku didepan kantorku sambil menekuk lututnya, disaksikan beberapa karyawan disana namun dia tidak gentar, dia tidak malu padahal jelas terlihat fangirlnya menatapku seperti ingin membunuhku saat itu juga, tetapi aku mencintai Sehun dan aku tidak peduli bila nantinya aku akan mati karena cintaku, dan aku menerimanya.

Waktu…..

Times changes everything…

Semakin lama Sehun semakin naik dalam popularitasnya, tentu saja mudah baginya karena dia memiliki bakat dan juga dia tampan tetapi semua ini menyulitkanku, aku harus melihatnya melakukan beberapa scene skinship difilm juga dramanya, belum lagi ancaman yang kadang aku dapatkan belum lagi gosip yang mengatakan bahwa Sehun mempunyai scandal dengan lawan mainnya didrama terbarunya.

Semua itu baru aku pikirkan setelah aku menjalaninya, membuatku sering marah dan bersikap menyebalkan kepadanya, jujur saja aku takut. Aku takut Sehun menemukan kenyamannya bukan hanya saat dia bersamaku, tapi dengan oranglain juga dan aku tidak ingin terjadi sungguh aku terlalu mencintainya.

“Percayalah kepadaku, aku hanya mencintaimu Hyuna” dia selalu berkata seperti itu sebelum aku menutup mataku dan jatuh dalam pelukannya setiap malam, tapu apa daya kata hanya menjadi sebuah kenangan yang terekam indah diotakku karena pada kenyataannya Sehunku berpaling

Aku semakin meredup dimatanya karena dia dikelilingi belasan bintang Disana, sinarku semakin tertutup oleh bintang – bintang baru disekelilingnya membuat Sehun semakin berkilau sampai aku tidak sanggup lagi hanya untuk sekedar melihatnya.

Sehunku berubah, ingin aku berteriak kepadanya untuk kembali seperti Sehunku yang dulu, tetapi aku tidak setega itu, aku tahu bagaimana perjuangannya untuk mendapatkan posisi itu saat ini tetapi disisi lainnya keegoisanku tidak ingin dirinya terbagi, hey dia itu milikku.

Dan karena itu, kami sering bertengkar tidak adalagi Sehunku yang dulu, Sehun yang sekarang mungkin mengganggapku hanya sebagai penunggu rumahnya, yang ia sambut seadanya, ia anggap bila aku memang disampingnya, dia berubah sangat berubah.
No matter how much I think about it
After I heard you breaking up with me
I hated you so much………
Dan puncaknya 3 hari yang lalu dia memutuskan untuk pergi dari hidupku

“Kita akhiri saja semua ini Hyuna, aku tau kau lelah dengan semua ini, aku pun lelah entah apa yang membuatku lelah jadi lebih baik aku melepaskanmu sepertinya lebih baik kita berpisah karena aku akan berhenti membuatmu menangis entah karena sikapku atau ulah fansku”

Dua tiga empat, sepertinya napasku tertahan mendengarnya berkata seperti itu, berakhir karena lelah? Dia merasa lelah bersamaku? Apa aku membuatnya tidak nyaman? Apa aku terlalu posesif? Apa cemburuku membuatnya muak? Dan apa dia berkata dengan melepaskanku dia akan menghentikan tangisku? Sadarkah dirinya itu hanya membuat tangisan baru dan menambah deretan luka dihati ini?
Dimana janjinya dulu? Oh sudah hilang karena banyak cinta yang ia terima?

Ingin sekali aku menggenggam tangannya malam itu, mengatakan bahwa aku ingin dia tetap bersamaku, tetapi saat menatapnya keinginan itu hilang, entah aku kehilangan kata karema mata indah itu atau…. merasa bahwa memang seharusnya aku tidak pernah bersamanya, aku bukan sesuatu yang berharga untuk berada disampingnya apalagi dia perjuangkan.

Percayalah mungkin aku hanya penyemangatnya dulu, dan saat ini tentu saja dia punya ribuan semangat dari mereka semua yang mencintainya, jadi ku putuskan untuk mengiyakan kemamuannya apalagi memang yang harus aku lakukan malam itu? Menangis supaya dia kasihan? Aku tidak yakin dia masih punya rasa itu, dia pasti sibuk dengan karirnya atau mungkin cinta barunya?

Malam itu ku putuskan pergi, dia sempat menahanku karena khawatir atau sekedar formalitas mantan suami entahlah, yang jelas aku hanya ingin menjauh saat itu juga, aku tidak ingin dia tahu seberapa dalamnya hatiku terluka, tidak ingin. Jadi Rumah Wufanlah yang ku tuju, awalnya Wufan terkejut tetapi dia tetap diam menerimaku, dia tidak bertanya apa yang terjadi dia hanya memelukku, dan aku menangis sejadi-jadinya didalam pelukannya.

3Hari aku mengurung diriku dikamar yang aku tempati, aku seperti kehilangan semangat hidupku, tetapi seorang dalam tubuhku perlu hidup, dia harus hidup dengan baik setidaknya aku harus mmperjuangkan hidupnya, kalian bertanya siapa dia?

Dia anakku dan Sehun, seingatku baru dua minggu yang lalu aku memberi tahunya bahwa aku hamil dan diapun berbahagia Hanya sebagai formalitas mungkin karena pada akhirnya dia melepasku juga, dia tak butuh aku apalagi anak dalam rahimku, tetapi aku membutuhkan anakku mungkin nantinya dialah semangatku untuk melanjutkan hidupku.

Setelah aku membaik, aku berusaha menjalani hidup dengan kenormalan yang aku lakukan biasanya, Wufan tidak mengijinkan aku bekerja meskipun aku bersikukuh ingin kembali bekerja dikantorku, tetapi dia tetap tidak mengijinkannya karena Wufan tau aku sedang hamil, sedikit bosan hanya berdiam diri saja, karena setiap aku berbaring dan ingin menutup mataku ingatan tentang kebersamaan bersama Sehun selalu twrputar ulang seolah mengejekku.

I know, I loved you too much

So I maybe gave you a hard time ..

Sore ini aku memutuskan untuk pergi mencari beberapa helai baju di pusat perbelanjaan kota seoul, sekedar menghilangkan rasa jenuhku tetapi kenyataannya yang aku lakukan adalah kesalahan besar, dengan sengajanya aku menjauhkan diri dari internet / televisi agar aku tidak melihat atau mengetahui tentang hubungan Sehun dengan kekasih barunya tetapi yang terjadi adalah aku melihatnya bersama gadis itu.

Sehun menggenggam tangannya seperti yang dia lakukan dulu kepadaku, dia melihatku lalu melihat kearah lain, secepat itukah dia tidak mengenaliku? Bahkan jika ia menganggap aku sebagai perawatnya selama ini tidak sudikah dia sekedar mengingatku? Airmata ini kembali menetes, aku mengambil langkah pergi dan menjauh dari keramaian itu sambil menutupi wajahku.

Ini masih begitu sulit untukku, terlalu sulit ternyata. Dan entah mengapa rasa penasaranku membuatku mencari tahu tentangnya, dan malam ini aku membacanya beberapa artikel tentangnya beberapa netizen berkomentar buruk tentang hubungannya dengan kekasihnya itu, mereka terlihat seperti membelaku, dan menjatuhkan Sehun, aku takut. Aku takut Sehun terluka.

Tanpa berfikir dua kali, aku menulis sebuah pernyataan diakun media sosialku.

“Hallo, apa kabar semua? Ini Kim Hyuna mantan istri Oh Sehun. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu disini, kami berpisah bukan karena orang ketiga kami memang sudah tidak lagi bisa bersama dengan alasan yang kami punya, jadi aku mohon untuk tidak menghakimi dia karena dia bebas untuk dekat atau hidup selayak yang dia mau, aku baik – baik saja disini, dan aku harap kalianpun baik – baik saja, karena pihak yang akan terluka nantinya adalah aku, seolah rasa kasihan kalian terhadapku itu menyakiti kebahagiaan Sehun, sekali lagi aku baik – baik saja dan terimakasih telah perhatian kepadaku! Saranghae” 

—–

Setelah aku menuliskan pernyataan seperti itu aku bersyukur beberapa dari mereka berhenti menyalahkan Sehun, tetapi saat ini Wufanlah yang sepertinya begitu penasaran tentang aku dan Sehun.

“Baiklah Noona Kim, kau harus menjelaskan semuanya kepadaku oke?”

“Apa yang harus aku jelaskan?” Tanyaku

“Jadi untuk apa kau tetap melindungi dia, aku ingat waktu yang lalu kau menangisinya dan mengatakan bahwa dia itu jahat dan saat ini biarlah orang tau bagaimana sikap aslinya” Wufan menatapku lekat, sangat kentara jelas bahwa dia sedang ingin mencari kebenarannya dan aku tersenyum.

“Dia memang menyakitiku Wufan, tapi percayalah nelihat dia tersakiti akan membuat robekan lukaku makin membesar, sulit bagiku untuk menjauhinya tetapi lebih sulit untukku untuk tidak menjaganya, aku pun berusaha melepaskannya dan tidak ingin lagi mengingatnya, aku seharusnya berdoa untuk kebahagiaanku nanti tetapi setiap kali aku berdoa yang aku pinta adalah supaya tuhan dapat membahagiakannya dan menjaganya, seolah hatiku menuntun bibir ini dan logika tidak lagi berarti atas semua kesakitan yang aku terima wu, aku begitu mencintainya sampai ribuan kesakitanpun tidak dapat membuat hatiku berhenti mencintainya, entah ini keegoisanku atau kebodohanku…..” ucapku

“Jika memang kau masih mencintainya berusahalah mengejarnya kembali, Sehun hanya sedang dilanda kebingungan dia masih terlalu muda, kau pasti bisa….” sambungnya lagi

Aku mengangguk “ya mungkin aku bisa mengejarnya dan mendapatkannya kembali, tapi.untuk apa? sungguh ini benar – benar membuatku gila Wufan”

“Lalu bagaimana dengan perasaanmu sebenarnya? Sudah merelakannya begitu maksudmu?”

Aku menggelengkan kepalaku “tentu saja belum, atau mungkin tidak pernah rela”

“Lalu?”

Airmataku menetes, ya mungkin aku harus mengungkapkannya kepada Wufan yang notabenenya berpredikat sebagai sahabat baikku selama 16tahun, aku memeluknya sebentar lalu menarik napas dalam..

“Pernahkah kau merasa bahwa kau bukanlah sesuatu yang cukup untuk bersanding dengan orang yang kau cinta? Tidak peduli seberat apapun yang kau usahakan, tidak peduli besarnya cintamu kepadanya kau tetap merasa tidak cukup?”

Wufan diam dan menatapku

“Atau pernahkan kau merasakan bahwa orang yang kau cintai lebih bahagia tanpamu dan lebih bahagia dengan oranglain? Tak peduli keyakinanmu yang berkata bahwa tidak ada satupun yang akan melebihi rasa cintamu kepadanya? Tapi apa guna rasa cintamu jika dia tidak membutuhkannya? Sementara kau begitu mencintainya dengan segala macam kekurangannya tanpa syarat atau malah rela meti untuknya, tetapi tetap saja kau bukanlah sesuatu yang berhak berada disana menggenggam dan bahagia bersamanya, pernahkah?”

Tangisanku semakin menjadi “Hyunaaaa….” ucap Wufan sambil mengelus pelan punggungku,

i do, im selfish too. Aku juga pernah begitu egois ingin sekali aku melenyapkannya saat itu juga, tetapi apadaya bahkan sulit untukku hidup tanpa melihatnya, jadi aku putuskan membiarkan dia bahagia dengan oranglain dan menatapnya juga mendoakannya dari kejauhan, apalagi wu yang bisa ku lakukan selain berdoa dan menjaganya? Karena wanita itulah yang dapat memeluknya, menciumnya saat ini dan tertawa bersamanya, aku ? Siapa aku…… dia? Dia adalah sesuatu berharga yang pernah ku miliki….”

Author Pov

Siang itu Sehun dan Wufan berada dilokasi syuting yang sama karena mereka memang sedang dalam project film baru, dan mereka berdualah sebagai pemain utamanya. Wufan melihat Sehun sedang duduk disalah satu kursi disana sambil beristirahat, Wufan menghampirinya dan tersenyum, sementara berbeda dengan sikap Sehun yang sedikit terkejut, mungkin Sehun menyangka Wufan akan akan memarahinya mengingat Wufanlah sahabat Hyuna.

Wufan menyingkirkan coffe milik Sehun dan menggantinya dengan minum vitamin yang ia bawa “Bukankah kau tidak lagi boleh mengkonsumsi coffe berlebihan?”

“Hyung,,,,?”

“aku mengetahuinya dari Hyuna Sehun, jika lelah ambilan waktu tidur beberapa menit jangan memakasakan diri seperti ini, kau akan sakit dan membuatnya semakin sakit” ucap Wufan dan Sehun saat ini menatapnya

“Dia yang kau maksud adalah Hyuna?”

Wufan mengangguk, “Bagaimana kabarnya?” Tanya Sehun “Baik, dia membaik”

“Oh syukurlah,”

“Dan kau juga harus baik – baik saja supaya aku tidak repot – repot harus menjagamu son”
“Aku beri tahu sesuatu oh Sehun” Sehun menatap Wufan dengan seksama seolah dia memang benar – benar butuh pendapat seorang.yang lebih tua darinya “jika niatmu menjalin kasih dengan oranglain hanya untuk melupakan Hyuna, sebaiknya jangan bila kau mmang harus melupakannya carilah cara lain, jika kau memang harus melupakannya lupakanlah, aku hanya takut setelah bersama orang lain kau juga tetap tidak bisa melupakannya lalu kau tersakiti, ingat Sehun jika kau sakit maka ada seseorang disana yang merasakan lebih daripada sakitmu, ingat Sehun mulai detik ini kau harus bahagia, karena seseorang disana telah berusaha mati – matian menjauh demi kebahagiaannya, kau boleh menyia – nyiakannya dengan cara menyakitinya dan membiarkannya pergi, tapi tolong Sehun jangan sia – siakam usahanya kali ini, dia hanya ingin membuatmu bahagia dengan cara menjauh darimu dan merelakanmu dengan yang lain, kau harus tahu bahkan dia mencintaimu lebih dari dirinya sendiri”

Sehun diam kala itu, entah dia meresapi perkataan Wufan atau dia bingung yang jelas Wufan tidak melihat respon Sehun dan Wufan memutuskan untuk pergi, Wufan berpamitan kepada staff disana karena ini adalah terakhir kalinya mereka bertemu, film yang mereka garap telah selesai pembuatannya.

Wufan menengok sebentar kearah Sehun dan tersenyum, entah apa arti senyumnya.

Satu minggu berlalu semenjak kejadian itu, Sehun memang sedang diberikan istirahat hanya untuk menjaga kondisi badannya, tetapi selama dirinya menenangkan diri, ingatan tentang Hyuna selalu memenuhi kerja otaknya, saat mereka bertemu, saat mereka tertawa dan saat ia melakukan kesalahan, teringat tawa, senyum dan marahnya seorang Hyuna.

Sehun masih merindukan Hyuna, meskipun Irene dalam pelukannya saat ini, meskipun dia bisa juga berbagi tawa tetapi tidak pada cintanya, mungkin dia bisa mencium dan memeluk Irene, tapi tidak.bisa memberikan hatinya kepada Hyuna.

Dia sadar, saat itu dia hanya sibuk dan bukan melupakan Hyuna, dia hanya sibuk dengan popularitasnya, dia sibuk sampai dia lupa bahwa ada seseorang disana yang menunggunya, Sehun menyia-nyiakan Hyuna?

inikah yang dia inginkan? Sudahkah dia terbebas dari statusnya? jawabannya ia, Sehun terlepas dari statusnya namun terpenjara dalam hati Hyuna, bahkan dia belum bisa mengatakan bahwa dia telah melupakan Hyuna, belum.

Dia masih merindukan gadis itu, masih sangat merindukannya meskipun Irene berada bersamanya.

“Hyun-aaaah…..” airmatanya menetes meskipun hanya satu titik kecil dia menyesal, seharusnya dia mengusap airmata Hyuna kala itu jika ia ingin melindunginya, seharusnya dia memeluk.gadis itu, seharusnya dia menyakinkan Hyuna dan bukan melepasnya.

Oh Sehun bodoh
Hatinya nyeri ketika melihat tatapan yang dulunya hangat untuknya menjadi tatapan ketakutan seperti itu, sekejam itukah dirinya sampai membuat gadis lugu itu berubah?

Sehun masih mematung disana, seperti daya pikirnya melemah, dia hanya duduk disana dan memejamkan matanya erat erat, sambil mengurut keningnya. Setelah dirasa membaik akhirnya Sehun memutuskan untuk pulang.

Tetapi diluar dugaannya dia melihat Hyuna berada di toko beberapa meter dari tempatnya bersama Wufan yang melingkarkan lengannya dipinggang Hyuna.

Sakit.

Itulah yang Sehun rasakan, seharusnya lengan kurusnya yang memeluk pinggang itu, tidak peduli meskipun Hyuna dan Wufan bersahabat sejak lama tetapi tetap saja dia cemburu,

Jadi ini rasanya menjadi Hyuna? Namun jelas berbeda Hyuna cemburu karena Sehun memang miliknya dulu, sementara siapa.Sehun untuk.Hyuna? Meskipun Sehun tidak mengetahui seberapa berartinya dirinya untuk Hyuna tetapi Sehun bukanlah siapa – siapa Hyuna karena Sehun telah melepaskan gadis itu.

Sehun memutuskan pergi darisana lalu pulang dengan segala macam perasaan yang dia punya, dia sakit hati. Hatinya nyeri, ternyata tidak semudah yang ia bayangkan melepaskan Hyuna, ternyata tindakannya itu salah besar, ternyata bagaimanapun dia mencoba mencari pengganti posisi Hyuna seberapapun ia mencoba mengabaikan Hyuna, gadis itu tetap saja tidak bisa ia enyahkan dalam pikiran dan hatinya dan Sehun menyesal.
I’ll just go back to the times

When we didn’t know each other

Dia terlambat….

Pagi – pagi sekali Sehun sudah berada didepan rumah Wufan, dia harus menyelesaikan masalah hatinya dia tidak ingin mati karena hal ini, sungguh.

Setelah menunggu beberapa lama akhirnya Sehun dan Hyuna dapat duduk bersama dirumah Wufan, tentunya hanya berdua karena Wufanpun mengerti.

“Maaf……..” ucap Sehun sambil menunduk

“Iya Sehun”

Hati Sehun teriris entah kenapa ia ingin sekali mendengar Hyuna memanggilnya sayang sperti yang gadis itu lakukan sebelumnya.

“Aku benar – benar minta maaf Hyuna, tolonglah maafkan aku.. dan kembalilah”

Hyuna dan juga Sehun sama sama diam, mereka larut dalam pikirannya masing – masing.

“Maaf Sehun, aku tidak bisa….” ucap Hyuna, namun ia mengatakannya sambil menangis

Sehun terperanjat saat Hyuna mengatakan tidak bisa, dia tahu dia yakin Hyuna masih mencintainya “k-kenapa?” Tanyanya

“Karena aku bukanlah seorang yang pantas untukmu, kau hanya merindukanku bukan membutuhkanku Sehun….”

“Hyuna…… aku benar – benar—-”

“kau hanya butuh istirahat dan pergi bersama kekasihmu itu Sehun, bukan kembali Kepadaku, karena jika kau membutuhkanku kau tidak akan membuatku berlama – lama menangis dan sakit sendiri, iya aku masih begitu mencintaimu, tetapi aku rasa biarlah aku merasakan cinta seperti ini… aku harus menjaga sisa sisa hatiku Sehun, a-aku takut kau bosan dan meninggalkanku lagi……..”

“Hyun……” Sehun menggenggam tangan Hyuna, dan Hyuna langsung memeluk Sehun erat “Aku begitu mencintaimu Sehun, sangat amat mencintaimu sehingga akhirnya aku takut begitu takut untuk.tidak dapat membahagiakanmu seperti kau berbahagia dengan yang lain, sungguh Sehun jadi biarlah seperti ini, pergilah… bahagialah bersama yang lain Sehun….”
I bite my lips and hold back my tears..

Hyuna mengigit bibir bawahnya, perlahan dia meninggalkan Sehun yang mematung, sadar hyuna semakin jauh dari sisinya sehun ingin mngejarnya namun Wufan melarangnya “Kau pernah mengatakan bahwa cinta tidak harus memiliki kan? Teorimu benar – benar dipelajari oleh hyuna, dan belajarlah mempelajari teorimu sendiri nak, biarkan dia tenang sehun biarkan dulu..”

———-

 

My heart is twisting and I can’t breathe….

 

 

 
Waktu berlalu, banyak yang mengatakan bahwa waktu akan menyembuhkan luka tetapi tidak terjadi kepada Sehun, waktu ke waktu hidupnya makin mewah popularitas seaakan berteman baik dengannya tetapi hatinya sepi dan kosong.

Malam itu Sehun sedang ingin menenangkan dirinya, hari ini tepat satu tahun pernikahannya dengan Hyuna, pernikahan yang ia akhiri dengan segala alasan yang ia punya, ia tersenyum kecut seharusnya ia bersama Hyuna dan calon bayinya, tetapi apa daya Hyuna telah pergi meninggalkannya, meninggalkan seoul.

Sehun menatap langit “hey, sampaikan kepada Oh Hyuna, bahwa aku mencintainya, dan begitu merindukannya” ucapnya

 

I can’t live as I forget you

 
Semenjak dimana Hyuna menolaknya, Sehun juga Hyuna sama – sama mati-matian menahan rasa rindu yang bisa kapanpun meledak, mereka berdua berfikir bahwa tidak pantas berada disisi pasangan masing-masing, tetapi Sehun tetap berharap Hyuna menghubunginya, dia tidak pernah mengganti nomornya, dia tidak pernah pergi dari rumahnya dia berharap suatu pagi akan teebangun dengan Hyuna berada didapur sedang membuatkannya sarapan dan mengecup lembut bibirnya, dia masih berharap itu.

Bahkan Sehun masih sering mengikuti Hyuna, katakana dia gila, katakana dia penguntit, dia tidak peduli, bahkan sehun yakin dirinya akan mati kesepian daripada harus melupakan gadis itu.

Gadis yang ia cintai lalu ia sakiti.

Gadis yang ia genggam lalu ia lepas.

Gadis yang tidak pernah bias sehun gantikan posisinya dengan siapapun.
Sehun meneteskan airmatanya, hatinya sesak karena rindu, dia mengigit bibir bawahnya sama persis seperti yang hyuna lakukan dulu saat menahan airmatanya didepan sehun supaya hubungan mereka baik – baik saja, hubungan yang ia hancurkan hanya karena kebodohannya…

Perlahan sehun membuka matanya, sekalipun buram untuk melihat sekeliling, pupilnya mengecil seperti penglihatannya menangkap sesuatu…
Sehun mengerjapkan matanya berkali – kali, iya yakin saat ini Hyunalah yang berada disalah satu kursi disana dengan perut gendutnya, sendiri menatap langit yang sama sepertinya.

Sehun mencoba untuk memandangnya, sedikit menghilangkan rasa rindu yang menghimpitnya, dia terlalu takut menghampiri gadis itu, “Hyuna…..” panggilnya lirih, dan dia tau ketakutan terbesar dalam hidupnya adalah kehilangan Hyuna selamanya, dan akhirnya dia berlari.

Berlari dan memeluk.Hyuna, membuat Hyuna terkejut namun Hyuna tidak melepasnya dia malah menepuk pelan punggung Sehun dan membiarkan Sehun terisak dibahunya “Bagaimana hidupmu Sehun?” Tanyanya melembut namun Sehun seakan tuli, dia masih sibuk untuk mencium aroma tubuh Hyuna yang ia rindukan itu,

setelah membaik, Sehunpun terus menggenggam Hyuna dari kilatan matanya lelaki itu begitu takut jika Hyuna pergi darisana, “apa kau baik – baik saja? Apa anak kita juga baik – baik saja?” Tanyanya dengan suara berat,

Hyuna mengangguk “Kami berdua baik – baik saja” Sehun
Memeluk Hyuna lagi “kali ini biarkan aku memohonmu Hyuna, biarkan aku memintamu kembali untuk terakhir kalinya, Hyuna…… hidupku tidak pernah bahagia seperti saat kita masih bersama, aku mohon Hyuna kembalilah” bisik Sehun dalam pelukannya

“Aku harus kembali? Kembali kemana maksudmu?”

Sehun menatap dalam mata Hyuna “kembali bersamaku lagi tentunya” dan Hyuna tersenyum lalu mengusap pelan wajah Sehun “Bahkan aku tidak pernah pergi dari hatimu Sehun, tidak pernah…… hatiku tetap bersamamu meskipun jarak kita berjauhan, maaf membuatmu menunggu Sehun, hanya saja aku ingin waktu mengajarkanmu akan arti hadirku sesungguhnya”

“Jika kau memang masih mencintaiku kenapa dulu tidak langsung menerimaku?”

“Karena aku percaya Sehun, jika yang memisahkan kita adalah keegoisan masing – masing maka keegoisan kitalah yang kembali menyatukan kita, aku…. merindukanmu Sehun”

“Jangan pergi lagi Hyuna” pinta Sehun, “jangan pernah membiarkan aku pergi lagi Sehun” jawab Hyuna dan Sehun memeluk Hyuna malam itu, tepat disatu tahun pernikahan mereka, meskipun mereka telah berpisah bukan berarti mereka tidak bisa memulainya lagikan? Waktu kadang mempertemukan meskipun dia sempat memisahkan percayalah, jika kau mencintai seseorang biarkanlah dia pergi, berdoalah jagalah dia dengan doamu, karena perlahan waktu akan mmbawanya kembali ketempatnya seharusnta berada. yaitu disisimu.

PS : WINNI GA NGERTI KENAPA NULIS BEGINIAN WWWKWK MAAFKAN WINNI OUO



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles