Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Idiotical – Monster #13 {Romance} 『Baekhyuncupcakes』

$
0
0

idiotical3

Idiotical

 

 

Baekhyuncupcakes

 

 

Sehun x OC // Hurt

Idiotical – Monster #1 {Evil} |  Idiotical – Monster #2 {Trouble} | Idiotical – Monster #3 {Fear} | Idiotical – Monster #4 {Dangerous} | Idiotical – Monster #5 {Force-NC} | Idiotical – Monster #6 {Truth} | Idiotical – Monster #7 {Concern} | Idiotical – Monster #8 {Surprise-Teaser} | Idiotical – Monster #8 {Surprise} | Idiotical – Monster #9 {Mean} | Idiotical – Monster #10 {Confess} | Idiotical – Monster #11 {Mine} | Idiotical – Monster #12 {Feelings}

Summary:

Jika saja Hyemi tidak pernah di lahirkan menjadi terbelakang 

 

“Because i’m nothing special. Not beautiful, not talented, not funny, not smart 

 

and that scares me

 

 

 

 

A lot” 

.

.

.

.

.

.

YOUTUBE VIDEO TRAILER IDIOTICAL – MONSTER

==

Tampak aura pancaran kebahagiaan yang samar diwajah manis Hyemi. Ia merasakan kerinduan yang cukup dalam kepada Sora yang tidak bertemu dengannya hampir satu bulan itu.

Pelukkan hangat segera diberikan dari Hyemi untuk Sora.

Sora unnie! Hyemi merindukan unnie! Dimana Jongin oppa?” Tukas Hyemi dengan nada antusias

“Aku juga Hyemi, Jongin memiliki urusan lain, ia ingin aku menyampaikan salamnya padamu. Dan Hyemi, aku membawa bayiku sekarang, kau tidak masalah?” Hyemi yang baru menyadari bayi kecil yang berada dalam dekapan Sora segera menunjukkan senyum sumringah miliknya.

“Wah! Bayi Sora unnie sangatlah menggemaskan dan cantik seperti unnie!” dengan lembut Hyemi mengusap pipi bayi Sora yang sekarang tertidur itu

“Benarkah? Terima kasih Hyemi, aku memberinya nama Park Sohyun.” Jawab Sora

“Nama yang benar – benar cantik! Sora unnie sangat beruntung. Hyemi rasa Sehun oppa harus melihat Sohyun! Benar – benar bayi yang manis.”

Hyemi benar, unnie sangat beruntung memilikinya. Berbicara tentang Sehun, dimana pria itu sekarang?” Sora bertanya bingung. Hari – hari sebelumnya Sehun lah yang membuka pintu rumah dan selalu mencegahnya dengan berbagai alasan agar tidak bertemu dengan Hyemi, tetapi Sora tidak melihat Sehun hari ini, bahkan untuk pertama kali nya Hyemi lah yang membukakan ia pintu untuknya.

Sehun oppa sedang pergi untuk membeli makanan,” Sora mengangguk mengerti, tidak heran mengapa Sehun tidak terlihat sejak tadi

HyemiSehun tidak lagi menyakitimu, bukan?” Tanya Sora ragu – ragu

Terdapat jeda di dalam perbincangan Hyemi dan Sora.

“Tidak,” setelah beberapa saat Hyemi akhirnya menjawab Sora dengan jawaban yang ia inginkan

Sehun juga tidak memerintahmu untuk menggugurkan kandungan, bukan?”

“Tidak, Sora unnie.” Sora mengela nafas lega, setidaknya lelaki itu masih memiliki kewarasannya. Jika tidak, ia bersumpah akan membawa Hyemi pergi saat ini juga

“Aku lega mendengarnya. Kau harus menjaga kesehatan dirimu dan kesehatan bayimu dengan baik, Hyemi,” Sora mengusap pelan lengan Hyemi yang dibalas dengan anggukan patuh

Sora unnie…” Pangil Hyemi

“Wae?” Sora yang sedari tadi menaruh perhatian pada bayinya segera menoleh ke arah Hyemi

“Apakah Hyemi juga akan memiliki bayi seperti unnie sekarang?” Hyemi bertanya penasaran

Sora terdiam untuk sesaat, tidak menyangka jika Hyemi akan bertanya pertanyaan semacam ini

“Ya! Hyemi akan memilikinya segera,” Sora mencoba tersenyum

“Apakah Hyemi akan berhasil?” Hyemi memandang ke lain arah, kemanapun itu selain mata Sora. Tubuh Sora tersentak dengan pertanyaan yang Hyemi ajukkan

Hyemi, Apa yang kau bicarakan huh? Tentu saja kau akan berhasil! Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, kau adalah perempuan terkuat yang pernah aku temui.” dengan sigap Sora menyingkirkan semua pikiran negatif yang menjelajahi pikiran Hyemi maupun pikirannya

Hyemi rasa Hyemi akan ga-”

“Apa yang kau lakukan disini?” Kalimat Hyemi terputus saat suara berat Sehun muncul dari arah berlawanan

Sora dan Hyemi yang tadinya berbincang bersama segera menoleh ke arah sang sumber suara

“Ah Sehun! Kau sudah kembali rupanya, aku hanya ingin menemui Hyemi sebentar karena aku merindukannya, dan tampaknya kerinduanku pada Hyemisudah cukup terobati,” Sora menjelaskan

“Aku masih mempunyai urusan lain. Aku rasa aku akan pergi sekarang, sampai jumpa Hyemi! Aku berjanji aku akan berkunjung kesini dalam waktu dekat,” Sora berpamitan pada Hyemi yang masih terduduk diam di tempatnya

“Ah, baiklah. Berhati – hatilah Sora unnie. Unnie harus sering menemui Hyemi disini dan jangan lupa untuk membawa Sohyun bersama Sora unnie,” Sora tersenyum kepada Hyemi lalu menganggukan kepalanya.

Hyemi membalas kembali senyuman Sora. Ia mengucapkan salam perpisahan yang di balas dengan lambaian tangan dari Sora.

Hyemi,” kegiatan Hyemi terhenti saat Sehun memanggil namanya, ia berbalik dan berjalan mendekat ke tempat Sehun berdiri

“Oppa memanggil Hyemi?” Hyemi bertanya

Sora….. tidak berkata apapun ke padamu bukan? Seperti mengajakmu pergi ataupun hal lainnya?” Sehun membalas bertanya dengan nada ragu – ragu

Hyemi menggeleng. “Tidak, Sehun oppa,”

Sehun menghela nafas lega saat mendengar hal tersebut, setidaknya Sora tidak seburuk seperti apa yang ia pikirkan.

“Baiklah. Aku sudah membelikan mu makan, kau harus segera makan sebelum makanan ini mendingin,” Sehun menyodorkan Hyemi makanan yang sebelumnya ia beli

Hyemi meraih makanan tersebut dari genggaman Sehun, setelah itu matanya mengikuti gerak gerik Sehun yang menjauh pergi meninggalkannya. Kedua kaki Sehun bergantian menaiki satu persatu anak tangga yang menuntun pria itu ke arah kamarnya.

Hyemi menghela nafas berat. Sekali lagi ia harus makan di dalam keheningan, tidak ada seorang pun yang menemaninya. Ia berharap jika Sehun bersedia untuk setidaknya bersamanya walau hanya dalam beberapa menit saja, tetapi bagi Hyemi membuat Sehun melakukan hal itu adalah hal yang terlampau mustahil.

Langkah kaki Hyemi berjalan ke dapur, membuka mini freezer yang letaknya terdapat tak jauh dari microwave, lalu ia meletakkan makanan beserta bingkisan pembungkus yang Sehun khusus belikan untuknya ke dalam sana dengan lemparan asal.

Selera makannya sudah sepenuhnya kandas sekarang, sama sekali tidak berminat untuk memakan apapun itu bahkan ice cream vanilla favoritnya sekalipun.

Ia memutuskan untuk memasukki kamarnya dan juga Sehun. Setelah kepulangan Hyemi dari kediaman Jongin dan Sora. Sehun memaksa Hyemi untuk menetap di kamar yang sama dengannya, tetapi Sehun tidak pernah sekalipun berniat untuk melakukan hal yang senonoh pada Hyemi. Keprihatinannya adalah jika Hyemi mempunyai niat untuk kabur di kala dirinya tidak ada.

Saat Hyemi memasukki ruangan kamarnya beserta Sehun, suara gemercik air shower dari dalam kamar mandi terdengar memenuhi penjuru ruangan. Sehun sedang mandi tampaknya.

Musim dingin sudah dimulai sejak beberapa minggu yang lalu. Angin malam terasa lebih dingin dibandingkan dari malam – malam sebelumnya. Hampir tak ada seorang pun yang mempunyai nyali untuk melangkah keluar di saat seperti ini. Jangankan keluar, membuka jendela pun mereka enggan. Tetapi tidak untuk seseorang berkebutuhan khusus layaknya Kim Hyemi.

Sang perempuan melangkahkan kakinya menuju balkon yang ada di kamar mewah itu, udara malam yang menggelitik tengkuknya segera menerpa tubuh mungil Hyemi yang hanya dibalut dengan piyama kebesaran. Tak lupa sesekali ia mengusap perut besarnya yang tak lama lagi akan segera membawa seseorang ke dalam dunia.

Semilir angin malam terkadang membuat tirai tirai berwarna pastel penutup pintu balkon tersebut terbawa arus angin. Udara yang dingin, tetap tidak menyurutkan niat Hyemi untuk beranjak dari balkon kamarnya, ia tidak terlalu mementingkan cuaca yang sejujurnya bisa di katakan memprihatinkan untuk dirinya.

Hyemi terlalu hanyut dalam indahnya sinar bulan dan juga bintang – bintang yang tampak bersinar terang jika dilihat di tempat bebas seperti ini sehingga ia tidak menyadari jika diam – diam Sehun yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya berdiri tepat di belakang Hyemi, ikut menikmati indahnya pemandangan dari balkon kamar mereka saat malam hari.

“Kau tidak seharusnya berada disini,” Hyemi tercekat oleh suara Sehun dan segera berbalik menghadap belakang hanya untuk disambut dengan wajah tampan Sehun. Wajah mereka berdua hanya berjarak beberapa inci, Sehun dan Hyemi bahkan dapat merasakan hembusan nafas masing – masing dengan jarak yang amat teramat dekat ini.

Hyemi lebih dulu memutuskan untuk menghapus kontak antara dirinya bersama Sehun, berbalik ke posisi sebelumnya, menghindari adanya eyecontactdengan suaminya itu.

Indahnya langit malam kembali berhasil menarik perhatian Hyemi. Mengacuhkan Sehun yang jelas – jelas masih berpijak kaku tepat di belakang tubuhnya,

“Ah!” wanita bernama Hyemi itu tersentak kaget saat ada sepasang tangan yang dengan tiba – tiba memeluk tubuh mungilnya dari arah belakang. Tangan Sehun melingkar lembut di sekitar perutnya. Dagu laki – laki itu ditumpukan pada bahu Hyemi sehingga ia bisa merasakan nafas hangat Sehun menyapu bersih permukan kulit lehernya yang sensitif.

Tangan kekar itu mengusap perut besar Hyemi dengan lembut. Sementara Sehun melakukan kegiatannya tanpa berminat untuk berhenti, Hyemi masih terdiam kaku sambil sesekali mencuri pandang wajah tampan Sehun.
Maaf” suara baritone Sehun terdengar lirih, mata onyx miliknya menatap lurus manik Hyemi saat kata maaf terucap dari bibir merahnya lalu pemuda dengan rambut yang belum sepenuhnya kering itu menghamburkan kepalanya dalam ke arah bahu kanan Hyemi. Merasa bersalah.

Hyemi menunjukkan ekspresi bingung khasnya saat kata maaf terucap langsung dari mulut Sehun. Sehun menarik nafas saat menyadari jika Hyemi masih berada di ambang kebingungan dengan perkataannya beberapa detik yang lalu

“Untuk memperlakukanmu seperti binatang, untuk menyiksamu, untuk memperkosamu, untuk membuatmu mengandung bayiku, untuk memerintahmu menggugurkan kandungan, untuk semua yang aku lakukan, maafkan aku. Kau boleh melakukan apapun padaku sesuka hatimu jika hal itu bisa membayar semua perilaku yang aku lakukan dulu, tetapi aku mohon jangan tinggalkan aku sendirian lagi untuk yang kedua kalinya,” Sehun memberi jeda sebentar

“Aku sungguh tidak mempunyai niat untuk menyingkirkan bayimu, Hyemi. Tetapi saat itu aku sangat khawatir dengan kondisi tubuhmu yang sepertinya tidak memungkinkan. Bagaimana jika tubuhmu belum siap dengan bayi itu? Bagaimana jika terjadi hal buruk padamu dan bayimu? Aku lebih memilih untuk setidaknya melepaskan bayiku dibanding melepas dirimu, tetapi aku sadar, kau tidak selemah yang aku pikirkan, kau mampu menjalaninya dengan atau tanpa kehadiranku. Tetapi aku rasa aku tidak akan mampu hidup jika kau tidak ada di sisiku. Maafkan keegoisanku, Hyemi,”

Hyemi sedikit tersentak mendengar ucapan suaminya itu. Ia tidak menyangka jika seorang Oh Sehun yang sedari dulu selalu ia anggap sebagai lelaki kejam tak berperasaan mengatakan sesuatu yang tidak pernah sekalipun terbesit di pikirannya

Hyemi tidak menjawab, tanda – tanda akan menjawab pun bahkan tidak dapat Sehun temukan. Ekspresi Hyemi yang tak dapat terbaca oleh Sehun berhasil membuatnya terserang rasa cemas yang amat sangat.

“Katakan sesua-”

Sehun oppa tidak perlu khawatir. Hyemi tidak pernah kecewa dengan apa yang oppa lakukan, Hyemi menyayangi Sehun oppa layaknya Hyemi menyayangi eomma dan appa. Tidak perduli sebanyak apapun Hyemi di sakiti, Hyemi tetap tidak ingin membenci orang yang Hyemi sayangi karena eomma, appa danSehun oppa adalah satu – satunya keluarga yang Hyemi miliki.” Siapa yang menyangka jika perempuan yang bahkan mempunyai keterbelakangan mental mampu membuat seorang Oh Sehun berdecak kagum.

Kemampuan otak Hyemi memang tertinggal jauh di belakang orang – orang normal lainnya tetapi tidak dengan hati Hyemi yang cantik dan murni. Sehun bahkan merubah pikirannya yang dulu sempat berpikir jika ia lelaki dengan keberuntungan yang paling buruk menjadi lelaki yang paling beruntung karena mempunyai Hyemi berstatus sebagai milikinya

“Aku belum membalas kalimatmu saat itu.” Ucap Sehun

Lagi dan lagi Sehun memberikan sebuah teka – teki untuk Hyemi. Apakah terlepas dari sifat kejam, Sehun juga menyukai permainan teka – teki?

Saranghae Hyemi.” Terlalu banyak kejutan yang Hyemi terima hari ini sehingga Hyemi tidak dapat berkata apa – apa lagi.

H-Hyemi? Eoh. N-ne. Na-nado sarang-” Kalimat itu terpotong. Sebelum selesai menyelesaikan kalimatnya, Sehun menghapus jarak antara dirinya dengan Hyemi. Mulut Hyemi sudah terkunci dan terkatup rapat. Terkunci oleh ciuman lembut yang Sehun berikan pada Hyemi. Ciuman tulus, lembut dan hangat yang selama hidupnya baru pertama kali ia berikan oleh perempuan bermata emerald yang bertemu dengannya satu tahun lalu karena perjodohan konyol. Ciuman ini bahkan berkali – kali lipat lebih lembut dibandingkan dengan ciuman Sehun sebelumnya yang terlewat kasar.

Ciuman tulus itu kemudian digantikan oleh pelukan erat Sehun

“Jangan tinggalkan aku,” Sehun berbisik

Sampai kapanpun 

==

So sweet ya Sehun. Mau juga dong jadi Hyemi hahaha

Chapter ini uda selesai dari minggu lalu, tapi maaf karena aku dari minggu kemarin di luar kota jadi aku ga bisa publish lebih awal seperti yang kalian minta.

Ceritanya ga sampai disini aja oke. Bahkan ini baru permulaannya hehe. Nanti ada kejutan kok di chapter 14. Kira – kira baik atau buruk ya? Hanya author and Tuhan yang tau hohoho *ketawa jahat*

Oh iya tolong kasih aku saran, aku mau lanjutin ff ini tapi dengan konflik baru lainnya. Menurut kalian aku start new beginning dengan judul baru atau tetap dengan judul ‘Idiotical – Monster’? Tolong kasih saran ya. Terima kasih



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles