Idiotical
Baekhyuncupcakes
Sehun x OC // Hurt
Idiotical – Monster #1 {Evil} | Idiotical – Monster #2 {Trouble} | Idiotical – Monster #3 {Fear} | Idiotical – Monster #4 {Dangerous} | Idiotical – Monster #5 {Force-NC} | Idiotical – Monster #6 {Truth} | Idiotical – Monster #7 {Concern} | Idiotical – Monster #8 {Surprise-Teaser} | Idiotical – Monster #8 {Surprise} | Idiotical – Monster #9 {Mean} | Idiotical – Monster #10 {Confess} | Idiotical – Monster #11 {Mine} | Idiotical – Monster #12 {Feelings} | Idiotical – Monster #13 {Romance} | Idiotical – Monster #14 {Mistake}
Summary:
Jika saja Hyemi tidak pernah di lahirkan menjadi terbelakang
“Because i’m nothing special. Not beautiful, not talented, not funny, not smart
and that scares me
A lot”
.
.
.
.
.
.
YOUTUBE VIDEO TRAILER IDIOTICAL – MONSTER
VERSION 1
VERSION 2
==
Seorang pria kini tengah menatap sendu seseorang yang duduk di sebuah bangku taman bercat putih sambil menatap tanah dengan tatapan kosong.
Melihat tatapan kosong Hyemi yang hanya meneteskan liquid kesedihan. Sehun perlahan – lahan mendekati perempuan itu
“Hey, kau ingin aku ambilkan sesuatu?” Sehun bertanya lembut
Hyemi dengan jelas mendengar perkataaan Sehun, tetapi ia lebih memilih mengabaikannya dan beranjak pergi dari sana, meninggalkan Sehun yang menatap dirinya dengan pandangan nanar dan menyesal
Apakah ini yang namanya dicampakkan? Mengapa rasanya begitu sakit?
Sudah tak terhitung berapa banyak kali Sehun mencampakkan Hyemi dahulu, mungkin yang terjadi sekarang ini adalah karma dari Tuhan untuknya, tetapi seberapa banyak pun Sehun merasa sakit, ia tidak akan menyerah untuk membuat Hyemi kembali menjadi Hyemi yang sebelumnya.
Sehun menganggap hal yang terjadi sekarang adalah kesempatan sekali seumur hidupnya, jika ia menyakiti Hyemi barang sesenti pun mungkin hidupnya sudah tak akan lagi dapat berjalan sesuai alur yang ia inginkan,
Lelaki dengan kulit berwarna pucat pasi itu tidak akan pernah melupakan bagaimana perjuangannya untuk mendapatkan Hyemi kembali di sisinya. Persetan dengan harga diri, kali ini ia akan menyerahkan semua yang ia miliki bahkan nyawanya sekalipun untuk dapat kembali bersama dengan Kim Hyemi.
**
Dengan wajah yang penuh lebam dan memar, Sehun masih mencoba untuk kembali berdiri, mengacuhkan pria yang baru saja melampiaskan semua amarahnya kepada dirinya.
“Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau, brengsek. Sekarang waktunya untuk menyelesaikan permainan konyolmu padanya, lepaskan Hyemi,” rahang Sehun mengeras mendengar ucapan Jongin
“Tidak,” kata ini adalah kata pertama yang Sehun keluarkan dari mulutnya sejak ia berhadapan dengan Jongin
“Jangan berlaku egois, Oh Sehun! Hyemi sudah kehilangan bayinya, tidak ada lagi yang pantas kau pertahankan di rumah kotormu,” tukas Jongin, ia mengepalkan tangannya mencoba mengontrol emosinya yang kembali sampai di puncak
“Jika kau bersikeras tidak ingin melepaskan Hyemi, maka terpaksa aku yang akan membuatmu melepaskannya,” ancam Jongin, raut wajahnya menunjukkan jika ia tidak bermain – main dalam hal ini
“Aku tidak akan pernah membiarkanmu!” Sehun berteriak dengan suara lemahnya
“Kita lihat saja nanti, kau sendiri yang memaksaku, Sehun,” tukas Jongin setelahnya
Sehun mendekati Jongin, merasa terancam olehnya, Jongin dengan sigap menunggu Sehun yang dapat menyerang wajah atau tubuhnya kapan saja, jika Sehun memang menginginkan perkelahian, maka Jongin akan memberikan kepadanya dengan senang hati
Alih – alih melihat kepalan tangan Sehun yang siap mendarat di depan wajahnya, justru Jongin melihat hal diluar dugaan, nafasnya tercekat saat melihat Sehun dengan lemah menjatuhkan tubuhnya putus asa
“Aku bersalah, hyung. Aku adalah bajingan. Aku sama sekali tidak pantas mendapatkan kebahagiaan dari siapapun, tetapi hanya kali ini saja, berikan aku satu kesempatan terakhir untuk membuat Hyemi bahagia, aku mohon. Aku sungguh tidak keberatan jika Hyemi ingin melakukan hal yang aku lakukan kepadanya dahulu, lakukan apa yang ia mau. Dan jika aku gagal, aku benar – benar akan pergi selamanya dari hidup Hyemi. Kau memegang perkataanku,” Sehun bertekuk lutut tepat di hadapan Jongin, bahunya bergetar menandakan jika Sehun sedang terisak,
Sekali ini saja, jika untuk mempertahankan Hyemi berarti ia harus membuang harga dirinya, maka Sehun akan melakukannya. Sehun akan bersimpuh di depan Jongin, apapun akan dilakukannya agar dirinya dapat bersama dengan Hyemi lagi.
Hal itu berhasil membuat Jongin terkejut sekaligus merasa iba melihat saudara lelakinya itu terlihat begitu rapuh dan putus asa.
Meskipun Jongin tidak mempunyai ikatan yang berarti dengan Hyemi, Sehun tahu jelas jika ia tetaplah ancaman yang terbesar, jauh dibandingkan dengan orang tua Hyemi. Mereka bahkan terlalu mudah untuk menerima kebohongan Sehun yang berkata jika kandungan Hyemi tidak dapat beradaptasi dengan tubuh gadisnya maka dengan berat hati harus segera di keluarkan dalam kata lain membunuhnya.
Setelah jeda beberapa saat Jongin mengacak rambutnya frustasi kemudian ia menendang tempat duduk yang berada di lorong rumah sakit tersebut, dengan lesu ia menjawab,”satu kesempatan terakhir, kau bajingan,”
“Terima kasih, hyung.” Sehun memeluk Jongin dengan erat.
Percayalah, Sehun bersungguh – sungguh saat ia mengatakan kesempatan ini sangat berharga, kesempatan yang mungkin hanya datang satu kali dalam seumur hidup.
**
“Hyemi…” Sehun mengetuk pelan kamar Hyemi sembari memanggil namanya. Ia juga membawa sebuah nampan tempat meletakkan satu mangkuk sup ayam dan satu air mineral.
“Hyemi… Kau belum memakan apapun hari ini, bukalah pintunya. Aku berjanji tidak akan menganggumu lagi hari ini hanya jika kau memakannya,”
Hyemi menolak untuk makan. Hyemi menolak untuk tidur. Hyemi menolak melakukan apapun selain berdiam diri. Gadis dengan surai hitam panjang itu hanya duduk memeluk lutut dengan pandangan kosong.
Masih tidak ada jawaban dari kamar Hyemi. “Hyemi. Buka pintunya,”
Tetap tidak ada jawaban. Merasa ganjal, Sehun membuka kamarnya perlahan. Ia mulai memasuki kamar Hyemi. Tetapi, pemuda itu kaget karena tidak ada kehadiran gadis yang ia cari.
“Hyemi? Kim Hyemi? Hyemi, dimana dirimu?” Sehun mencari perempuan yang masih berstatus istrinya itu di sekeliling kamar, tapi hasilnya nihil.
Perasaan khawatir menghantui diri Sehun. “Hyemi, kau di mana?” Sehun benar-benar takut. Apakah perempuan itu melarikan diri tanpa sepengetahuannya? Jika benar terjadi, apakah Sora dan Jongin ikut serta dan merencanakannya bersama – sama dengan Hyemi?
Sehun terus mencari Hyemi. Ia berlari ke arah jendela kamar, tetapi tidak ada petunjuk yang membuktikan bahwa Hyemi sempat melewatinya. Lalu perhatian Sehun tertuju pada sebuah suara. Suara gemericik air. Lelaki itu menutup mata serta menajamkan pendengarannya dan ternyata suara itu berasal dari kamar mandi Hyemi.
Sehun menatap kamar mandi, tanpa menunggu lebih lama ia segera berjalan ke arah kamar mandi berharap dapat menemukan keberadaan Hyemi. Jemarinya beralih mengetuk pintu kamar mandi,
“Hyemi, Kau berada di dalam?” tanya Sehun, tetapi ia tidak kunjung mendapat respon dari dalam. Sehun meraih handle pintu, perlahan ia membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak di kunci. Sehun menggerakan kedua kakinya berjalan masuk ke dalam.
Betapa kagetnya Sehun di saat ia melihat pemandangan di depannya. Hyemi tergeletak lemas di dalam bathtub, istrinya terhujani air shower dalam keadaan pingsan di genangan air yang terus mengalir dengan masih menggunakan piyama. “Hyemi!!”
Dengan keadaan panik, Sehun menghampiri Hyemi dan mematikan guyuran deras air shower. Ia memeluk Hyemi yang suhu tubuhnya terasa sangat dingin, wajahnya yang pucat dan tidak lupa bibir yang membiru. Mata Sehun membulat kaget.
“Hyemi-ah..,” air mata mulai menetes dari mata hazel Sehun.
Hati Sehun terasa diremas saat melihat istrinya tergeletak tak berdaya dipelukannya. Ini semua salah Sehun, sejak awal.
“Hyemi. Sadarlah sayang. Kumohon,” kata Sehun sembari menangis pilu, ia menepuk pelan pipi tirus Hyemi berharap agar kesadaran istrinya kembali. Tangannya tak lepas menggenggam jari jemari Hyemi, sungguh dingin.
Mengapa Hyemi berlaku seperti ini?
Apakah ia berencana untuk mengakhiri hidupnya?
Berbagai macam pertanyaan muncul di dalam pikiran Sehun, tetapi seberapa inginpun ia ingin mendengar alasan Hyemi, Hyemi tidak akan mungkin mengeluarkan semua isi pikirannya pada seseorang lelaki yang sudah membunuh bayinya, Sehun yakin akan hal itu.
Tidak ingin berpikir lebih lama, akhirnya Sehun memutuskan untuk membopong tubuh ringkuh Hyemi dari dalam bathtub kemudian menidurkannya di atas kasur. Piyama tidur Hyemi basah kuyup dan Sehun tidak mungkin membiarkan benda itu melekat pada Hyemi semalaman penuh. Persetan dengan hormon dan hal berhubungan lainnya! Ia hanya ingin memakaikan gadisnya pakaian kering yang hangat agar Hyemi segera sadar
Mungkin memilih jalur rumah sakit adalah jalan terbaik saat ini melihat Sehun yang sedang terserang panik sekarang, tetapi tidak. Sehun tidak lagi ingin mendengar tuduhan Jongin tentang dirinya yang menyakiti Hyemi, walaupun hal itu tidak sepenuhnya salah ataupun benar.
Sehun mengambil ponselnya lalu menekan nomor panggilan langsung di dalam ponsel itu,
Nada sambung mulai terdengar, Sehun melekatkan ponsel mahalnya pada telinga dan menunggu jawaban, ia segera berbicara saat nada sambung tak lagi berdengung
“Sewon-ssi! Segera kirim seorang dokter berstatus professional ke dalam rumahku dalam 10 menit! Jika dokter yang ku minta tidak kunjung tiba dalam waktu yang aku tentukan, aku pastikan kau akan kehilangan pekerjaanmu! Dan dengarlah baik – baik. Aku tidak ingin seorangpun mengetahui kehadiran dokter itu, catat dengan baik, seorangpun!” Sehun berbicara tanpa jeda tanpa memberikan kesempatan lawan bicaranya untuk mengatakan sesuatu. Lalu kata – katanya diakhiri dengan menekankan kata seorangpun.
Sehun menghubungi sekretarisnya yang sudah ia percayai. Well, sebenarnya belum sepenuhnya, paling tidak perempuan itu sudah mengabdi pada Oh Corp bahkan sebelum Sehun resmi menjadi CEO perusahaan. Sulit menemukan seseorang yang setia di jaman serba sulit ini.
Tujuan Sehun merahasiakan semua ini adalah ia tidak ingin orang lain berprasangka buruk pada dirinya. Media, semua kerabat dan rival belum mengetahui adanya keberadaan Hyemi karena Sehun tidak pernah secara resmi menunjukkannya pada media. Justru sebaliknya, ia menyembunyikan keberadaan Hyemi.
Setiap detil sangatlah penting bagi Oh Sehun, bahkan seorang dokter sekalipun. Tidak peduli seberapa ringan sakit itu, ia akan mencari dokter yang alih di bidangnya, dalam kata lain professional.
Sejujurnya, Sehun tidak pernah mencari seorang dokter lain karena dokter yang selalu menjadi andalan dan favoritnya tak lain dan tak bukan adalah dokter Park. Tetapi seperti yang ia katakan sebelumnya, tidak seorangpun yang boleh mengetahui hal ini, mungkin Sehun mempercayai dokter Park dengan rahasianya, tetapi mulut diciptakan untuk suatu alasan, alasan itu adalah berbicara, dan selama dokter Park masih dapat berbicara, kapan saja ia dapat mengeluarkannya, entah disaat frustasi, mabuk ataupun marah.
Saat Sehun masih terombang – ambing dalam pikirannya, bunyi mesin mobil terdengar dan bel rumahnya berbunyi. Sesuai perkiraan, Sewon mengerjakan tugasnya dengan baik dan tangkas. Bahkan belum sampai lima menit Sehun menunggu, ia sudah mendapatkan apa yang ia inginkan. Uang memang mampu menyelesaikan segala urusan dengan mudah dan bersih.
Sehun tidak menunda lama untuk membukakan pintu untuk pria yang ia percayai berasal dari negeri seberang itu. Awalnya Sehun sedikit ragu karena ia tidak terlihat seperti seorang dokter pada umumnya yang biasanya berambut putih dan memiliki keriput di beberapa bagian wajahnya. Tetapi keraguan yang ia miliki menghilang dalam sekejap mata saat melihat stetoskop yang melingkar di leher pria asing itu dan juga beberapa peralatan medis lainnya.
“Hello. You must be Mr. Oh, my name is Dr. James and recently a woman named Jung Sewon called me to come here for something urgent,” pria yang memperkenalkan dirinya sebagai James itu tersenyum ramah yang hanya di balas anggukan singkat Sehun. Ayolah, Sehun tidak punya waktu untuk menghabiskan sepanjang malam dengan memperkenalkan dirinya pada lelaki asing yang terdaftar sebagai dokter professional itu.
Sehun memberi dokter itu isyarat untuk mengikutinya ke dalam rumah. Ia menunjukkan dimana Hyemi berada dan bersama – sama memasuki ruangan kamar istrinya itu.
Dokter James segera memeriksa kondisi Hyemi secara keseluruhan, perempuan itu masih belum terbangun dari pingsannya. Setelah dirasa selesai, dokter James membenahi peralatan medisnya dan berjalan ke arah Sehun yang sedari tadi mengawasi Hyemi dengan perasaan bercampur aduk.
Dengan khawatir, Sehun menunggu dan menunggu apa yang akan lelaki itu katakan setelah ini.
“So, is she okay? Is something bad happen?” Sehun membuka suara dengan khawatir. Dokter itu hanya tersenyum kecil dan menggeleng
“Your wife is perfectly fine. There’s nothing to worry about, i can assure you that she will be as usual by tomorrow. Give her this antibiotics and problem will be solved.” Sehun menerima antibiotik yang dokter itu beri lalu bernafas lega, hal yang ia tunggu – tunggu untuk keluar dari mulut dokter itu adalah Hyemi yang dalam kondisi baik dan dokter James baru saja mengatakannya dengan keyakinan maksimal.
“I will take my leave now. I hope your wife get well soon. Say hello to your wife from me, Mr. Oh,” Sehun mengangguk dan menggumam kata terima kasih dengan suara kecil, hampir seperti berbisik.
Pria dengan kulit pucat itu kembali ke dalam ruangan yang sama dengan Hyemi. Kemudian Sehun menatap lekat wajah tentram perempuan di depannya, jemari lentiknya menyingkirkan rambut gelap
Hyemi yang menutupi sebagian wajahnya lalu menyelipkan rambut itu di balik daun telinga.
Sebelum sepenuhnya tertidur, Sehun sempat mencium kening Hyemi dengan lembut.
“Beri aku satu kesempatan terakhir, Hyemi. Dan jika kau masih tidak menginginkanku, aku berjanji akan pergi dari hidupmu.”
“Selamanya.”
***
Ouchhhh, Sehunnnieeeee oppaaaa. Masih ada aku yang dengan setia menunggumu disini/? Wkwk. Keep support SeMi couple ya para readers dan siders!
Bagian yang di italic (tulisan yang miring) itu flashback antara Sehun sama Jongin di rumah sakit ya
Ga banyak yang bisa aku bilang, cuma mau makasih sama yang masih setia, aku tau cerita ini makin lama makin ngebosenin buat kalian :’) tapi aku juga lagi berusaha semampu aku okay,
