⌠MOONLIGHT⌡
Author: SugarChandies
Rating : PG-15 [T]
Length : Chaptered
Genre : romance, school life, little bit fantasy
Main Cast : EXO’s Park Chanyeol, Lee Hye Ri [OC] and find by yourself
All belongs to Allah and his parents except the story, the poster and the OCs.
∽
Setiap orang memiliki mimpi mereka, tetapi tidak semua orang sadar akan mimpi mereka.
Aku menghela nafas seperti biasanya. Melewati kompleks perumahan yang jalannya tidak begitu ramai seperti biasanya. Berangkat saat hari masih sangat pagi seperti biasanya. Berjalan melewati jalan yang sama sambil mengenakan headphone seperti biasanya. Dan hari-hari seperti biasanya itu telah berlangsung selama hampir 5 tahun. Tahun ini aku berada di tahun ke-2 sekolah menengah atas. 3 bulan lagi akan dilaksanakan ujian kenaikan kelas. Yang menandakan bahwa aku akan segera menjadi murid kelas 3 lalu pergi ke Universitas, meninggalkan masa SMAku tanpa satupun kenangan bahagia. Tapi….. terserahlah aku tidak peduli.
Aku Lee Hye Ri. Siswi kelas 2 SMA. Anak tunggal ngomong-ngomong. Jika kau menjumpai yeoja berambut sebahu dengan sneaker, backpack, headphone, sweater atau cardigan yang terkadang sedang sibuk memainkan ponsel bercase pastelnya yang juga dihinggapi plug-in berbentuk awan diatasnya yang terlalu banyak kata ‘yang’ dalam kalimat ini itu mungkin adalah aku.
Hidupku sangat membosankan (kurasa). Tapi sungguh, kau mungkin akan menemukan banyak kata ‘seperti biasanya’ di dalamnya.
Tanpa terasa setelah 10 menit kakiku melaksanakan tugasnya, akupun sampai disebuah bangunan yang setiap 6 hari dalam seminggu selalu aku datangi. Seperti biasanya, aku berjalan menaiki beberapa paket tangga untuk bisa sampai di rooftop sekolah. Bangunan bertingkat 5 yang bisa dibilang terlampau besar ini sebenarnya punya lift yang dapat mengakses setiap lantai di dalam gedung, tetapi bukankah berjalan lebih sehat? Hanya 5 lantai! Lift itu pemborosan! Kau harus tahu!
Satu-satunya hal yang tidak membosankan dalam hidupku adalah mengamati seseorang. Tapi tunggu! Aku bukan penguntit atau sejenisnya.
Lihatlah! Namja yang sedang bermain basket dilapangan itu adalah mimpiku.
Bukan! Bukan mimpi seperti ah.. dia sempurna! Aku bermimpi untuk menjadi pacarnya.
Tetapi ini….
Baiklah biar aku ceritakan. Selama hampir 2 tahun ini aku telah meletakan mimpiku padanya. Jika kau beruntung kau mungkin bisa melihatnya bermain basket sendirian dilapangan luar.
Dia adalah seorang atlet bagiku. Walaupun sebenarnya bukan seorang atlet karena dia tidak suka disebut seperti itu. Karena dia akan dengan mudah mengatakan, “aku hanya seseorang yang sangat menyukai olahraga” dan entah mengapa aku akan selalu menambahkan dalam hati pastinya, “dan tidak suka untuk benar-benar menjadi pusat perhatian padahal nama dan nomer punggungnya tidak akan pernah luput dari lapangan pada setiap turnamen basket.”
Dan jangan pernah bertanya tentang olahraga apa yang tidak bisa dilakukannya. Aku rasa, aku telah melihatnya melakukan hampir semua cabang olahraga. Tapi yang paling menakjubkan adalah permainan BAS-KET-NYA! Sungguh!
Sebenarnya sejak kecil aku selalu bermimpi untuk menjadi seorang pemain basket. Mendribble bola dan memasukannya kedalam ring. Mengenakan seragam basket dan menguncir kuda rambutku serta membiarkannya berkibas seirama dengan permainan basketku. Mengenakan sepatu basket yang berdecit saat bergesekan dengan lantai lapangan. Tidakah itu mengagumkan? Itu mimpiku. Aku bermimpi lewat dirinya (note: coret semua hal yang berbau keyeojaan), Park Chanyeol.
∽
“Tidak datang ya?” helaku saat sampai di tempat favoritku.
Masih dirooftop. Tepatnya pada bangku taman yang terletak di samping pintu masuk green house. Tempat ini selalu menjadi tempat favoritku untuk mengamatinya. Iya.. mimpiku. Karena dari sini aku tidak akan terlihat dari sisi manapun jika dilihat dari lapangan dibawah sana.
Setelah selesai menyiram rumput hias yang berada di sebuah pot mungil kesukaanku yang berada ditembok pembatas pinggir rooftop, akupun akhirnya membuka halaman sebuah novel yang terbatasi oleh pembatas buku dan mulai membacanya. Setelah memasang headphoneku pastinya. Menunggu sampai jam kelas pertama berbunyi.
Sama.. seperti biasanya.. ketika dia tidak sedang bermain basket pagi.
Aku baru saja larut dalam novelku ketika Took took seseorang tiba-tiba mengetuk kepalaku. Saat aku menoleh untuk melihatnya. Sosok itu diluar dugaan. Aku langsung berdiri dan melepas headphoneku.
“Asal kau tahu dan mungkin sebaiknya harus tahu, aku mencoba memanggilmu dari tadi. Kau tidak dengar?” gerutunya.
Oh tunggu! Apakah dia sedang menggerutu kepadaku seperti kepada seseorang yang telah lama saling mengenal.
Sedangkan aku hanya bisa mematung…
Karena mungkin aku terlalu lama mematung, akhirnya dia yang bersuara lagi.
“Aku Park Chanyeol. Ehm.. kau tahu? Aku biasanya yang bermain basket dibawah sana.” kataya sambil mengulurkan tangannya padaku, sedangkan matanya berusaha menunjuk lapangan yang berada di bawah sana.
Lamaaa.. aku masih dalam posisi mematung sebelum sadar bahwa ia berkata lagi. “Permisi, tidak adakah seseorang disini?” katanya sambil memiringkan kepala masih melihatku.
“Ah ma.. maaf. A.. aku Lee Hye Ri.” jawabku sambil membalas uluran tangannya.
“Heol.. apakah wajahku semenakutkan itu sampai-sampai kau tidak berkedip sama sekali tadi. Howl’s Moving Castle? Oh.. kau penyuka novel-novel fantasi ya?” katanya sambil mengambil novel yang jatuh didepanku lalu memberikannya kepadaku. Aku bahkan tidak tahu bahwa novel itu tadi jatuh.
“Eo..Eoh.”
Aku mengambil novel itu dari tangannya. Berusaha menutupi kegugupanku, akhirnya aku memilih untuk melanjutkan kegiatanku yang tadi. Hanya saja kali ini aku tak memakai headphoneku. Walaupun itu artinya akan ada sesuatu yang harusnya-tidak-seharusnya-ada-karena-sangat-menganggu.
Aku terus membaca dalam artian ‘hanya membaca tanpa benar-benar mengerti apa yang aku baca’ karena kini disampingku sedang duduk seorang Park Chanyeol. Park Chanyeol!!
Kurasa karena hawa dingin yang membungkus kami berdua juga karena situasi ‘dingin’ yang membentengi kami. Dia akhirnya memulai sebuah percakapan diantara kami. “Jadi? Apakah kau sering berada disini? Sepanjang jam kosong? Istirahat? Dengan situasi dingin seperti ini?” ia memeluk dirinya sendiri lalu menggosok-gosokan kedua telapak tangan dibahunya.
Aku menjawabnya tanpa mengalihkan tatapanku dari novel, ” Tidak.”
“Tidak?”
“Iya. Tidak.”
“Iya? Dan tidak? Tadi tidak dan sekarang iya dan tidak?”
“Apa?” entalah mungkin karena efek udara yang sangat dingin, otakku jadi membeku dan sulit untuk berfikir. juga sel-sel tubuhku yang terasa seperti bergerak begitu lamban
“Ah sudahlah.” dia menjawab dengan kesal sambil menghentakan kedua kakinya. Lalu hening kembali.
Aku tebak. Tidak sampai hitungan ke lima, dia pasti akan bersuara lagi. 1.. 2.. 3..
“Wow! Dari si..”
dang dang dang
Oh tidak! Jangan kali ini kumohon. Aku langsung menutup telingaku dengan headphone kemudian berlari menuju pintu dan menuruni anak tangga dengan tergesa.
“YA! Aku sedang berbicara denganmu! Hei tungguu!!” teriaknya sambil kurasa sedang menyusulku menuruni tangga.
Bagus! Kali ini dia pasti akan mengira aku aneh. Batinku sambil terus berlali menuruni tangga dan menuju kelasku.
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
Haiii. SugarChandies heree >.< Kenal? Kga! Oke jadi sebenernya itu ff pertama aku yang aku publish ke wp. Sebenernya udah lama sih bikin ff. Tapi mereka semua selalu berakhir terpenjara di folder laptop tanpa tahu apa salah mereka *plak. Maklumi kalau terlalu banyak typo atau cerita yang nggak jelas kaya Kainya Monggu *eh.
That’s all. Oops satu lagi. Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Komentar kalian sangat berarti buat aku yang saat ini masih piyik dalam urusan ff kk~
