Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Read Your Mind (Chapter 1)

$
0
0

Read Your Mind (Chapter 1)

Author : 21KM (@suhosh)

Genre : Romance, Angst, Sad (mungkin)

Rating : T

Length : maybe 2shoot.

Main Cast :

-          Oh Sehun (EXO)

-          Jung Ahra (OC/You)

-          Park Chanyeol (EXO)

Note : Annyeong!!! Aku nulis ff ini gara-gara ketemu sama adek kelas ku yang mirip banget sama Sehun di supermarket. Katanya dia bisa baca pikiran. Tapi aku gatau juga sih. Ga begitu update(?) intinya dia mirip sehun dan terkenal di sekolah gara-gara itu. tapi gatau kenapa jadi terinspirasi bikin FF aneh kayak gini-_-

Happy Reading! Be good readers ^^

read your mind png

-

“Ya aku dapat membaca pikiran! Aku dapat membaca pikiran mu! aku dapat membaca pikiran orang yang hanya lewat di hadapan ku! puas?”

-

“Jung Ahra! Oh Sehun! Sudah berapakali kalian terlambat?! Kenapa setiap harinya aku hanya melihat wajah kalian yang terlambat huh?”

“Aku tidak setiap hari Saenim!” bantah Ahra saat Jokwon Seongsaenim menuduhnya terlambat setiap hari.

“Tapi kau yang sering terlambat! Kau dan Sehun! Aku sampai hafal dengan kalian!”

“T-tapi,”

“Kalian berdua! Bersihkan kamar mandi belakang!” kata Jokwon Seongsaenim memberi hukuman ke Sehun dan Ahra.

Sehun langsung berbalik dan pergi menuju kamar mandi belakang. Sedangkan Ahra berjalan di belakangnya dengan takut-takut. Katanya, kamar mandi belakang sangat jarang di gunakan karena angker.

Di perjalanan menuju kamar mandi belakang sekolah, Sehun dan Ahra hanya saling diam. Membuat suasana semakin mengerikan –menurut Ahra.

Saat memasuki kamar mandi belakang sekolah, Ahra merasakan ada sesuatu yang aneh. Keadaan di kamar mandi itu cukup membuatnya berkeringat dingin dan panas. Untung saja kamar mandi belakang hanya memiliki dua toilet dalam satu tempat. Toilet namja dan yeoja. Jadi ia secara bersamaan membersihkan kamar mandi belakang bersama Sehun dalam satu tempat. Tidak sendirian.

“Sehun,” Ahra memberanikan diri memanggil Sehun.

“hm?”

“Apa kau merasa ada yang aneh?” tanya Ahra sambil mengepel lantai kamar mandi. Sedangkan Sehun membersihkan kaca.

“Tidak.” Jawab Sehun singkat.

“T-tapi kenapa aku merasa a– AAA SEHUN APA YANG KAU LAKUKAN!!!”

Ahra refleks berteriak saat secara tiba-tiba sehun menutup matanya dengan kedua tangan Sehun.

“Ssssttt,” bisik Sehun membuat Ahra semakin ketakutan. “Kau tak boleh melihat ini,” bisik Sehun (lagi) membuat nafas Ahra tercekat. Di waktu yang bersamaan badan Ahra menegang dan bulu kuduknya meremang.

“Aku takut,” balas Ahra berbisik sambil menahan tangisannya. Ia tak tau apa yang sehun lakukan. Tapi ia dapat merasakan ada yang aneh.

“Kau diam saja,”

Beberapa menit kemudian, Sehun melepaskan tangannya dari mata Ahra. Ahra mulai dapat melihat kembali.

“T-tadi k-kenapa?” tanya Ahra dengan bergetar.

Sehun menggelengkan kepalanya, “kau tak perlu tau. Tapi seharusnya kita tak ada disini. Lebih baik kita membersihkan kamar mandi ini dengan cepat dan langsung pergi”

“Apakah yang tadi cukup mengerikan?” tanya Ahra lagi yang ingin tau.

Sehun menghembuskan nafasnya, mulai merasa terganggu dengan keingintahuan Ahra. “Untuk ku tidak. Tapi untuk mu pasti sangat mengerikan,”

Ahra mengangguk mengerti.

“Sehun?”

“Apa lagi?” balas Sehun sedikit kasar.

“ehm, terimakasih…”

-

“Hai! Kita bertemu lagi,” sapa Ahra saat melihat Sehun berdiri di ujung halte bis.

Sehun hanya mengangguk dengan wajah datarnya.

“Katanya kau dapat membaca pikiran orang? Emangnya beneran?” tanya Ahra kepo. Membuat Sehun menghembuskan napasnya secara kasar karena ia tau Ahra pasti akan meng-kepo-in nya lagi.

“Menurut mu?” jawab Sehun balik bertanya dengan sangat cuek.

Ahra menggeleng, “Tidak. Aku tak percaya. Mana ada orang yang dapat membaca pikiran orang lain”

Sehun mengangguk tak peduli, “Iya saja.”

“Tapi, melihat mu yang mistis begitu. Aku tiba-tiba jadi percaya” lanjut Ahra membuat Sehun sedikit kesal karena terlihat sangat plin-plan.

“Aku tidak bisa membaca pikiran,” ujar Sehun acuh tak acuh.

“Benarkah?”

“Ya,”

“Kenapa aku tak percaya?”

“Terserah,”

“Ayolah Sehun! Aku tau kau bisa membaca pikiran!”

“Tidak,”

“Kau bohong!”

“Arrghh!!!” Sehun menggeram kesal. “Pikiran mu sungguh menyebalkan Ahra! Ya aku dapat membaca pikiran! Aku dapat membaca pikiran mu! aku dapat membaca pikiran orang yang hanya lewat di hadapan ku! puas?”

Ahra tertawa melihat ekspresi wajah Sehun yang lain (marah). Biasanya Sehun hanya akan menunjukan tiga ekspresi wajah. Pertama, dingin. Kedua, sombong. Ketiga, cuek.

“Ayo beritahu aku apa yang dapat kau baca dari pikiran ku?” ucap Ahra yang terlihat sangat ingin tahu.

Sehun mengacak-acak rambutnya kesal. Lalu ia berjalan mendekati Ahra dan duduk di sebelah yeoja –menyebalkan –itu.

“Kau?  pertama kau tak suka dengan ku karena aku sombong, dingin, dan cuek,” ucap Sehun membuat Ahra terpana tak percaya.

“Kau tau! Wah hebat!”

“Kedua, kau pernah berpikiran mesum tentang ku saat teman-teman sekelas mu sedang bergossip dengan tema mesum!”

Wajah Ahra memerah saat mendengar perkataan Sehun.

“Dan yang ketiga,” Sehun menggantungkan perkataannya. “Kau menyukai namja itu…” lanjut Sehun sambil menunjuk seorang namja yang baru saja lewat menaiki motor sport bewarna merah.

Ahra membelalakkna matanya tak percaya.

“Kau tau aku menyukai Chanyeol?” tanya Ahra tak percaya.

“Tentu saja. ada saat dimana pikiran mu selalu penuh dengan nama namja itu. Aku tak sengaja membacanya saat kau lewat di depan ku” jawab Sehun yang wajahnya kembali menjadi datar.

“Wah… daebak!” Ahra bertepuk tangan untuk Sehun. “Yang tau aku menyukai Chanyeol hanya aku dan Tuhan. Tapi ternyata kau pun juga tau”

“Tenang saja. aku bukan tipe orang yang suka membeberkan rahasia orang lain. Diam itu emas,” ujar Sehun yang terlihat sangat tegas. Ahra mengangguk mengerti.

Secara tiba-tiba Ahra mengguncangkan tubuh Sehun. “Kau benar-benar dapat membaca pikiran? Berarti kau dapat membaca pikiran Chanyeol?”

Sehun mengangguk malas.

“Apa dia juga menyukai ku???” tanya Ahra dengan sedikit memaksa.

Sehun menggeleng, “Aku tidak suka memberitahu rahasia pikiran orang lain. Itu tidak baik”

“Ayolah Sehun! Beritahu aku!!! jeballll????” paksa Ahra.

“Bisnya sudah datang,”

-

“Apa kau melihat Sehun?”

“Tidak…”

“Hei kau! Apa kau melihat Sehun? Oh Sehun yang sombong dan pelit itu???”

“Pelit? Kurasa aku tak melihatnya”

“Melihat Sehun? Oh Sehun?”

“Tadi aku melihatnya di kantin. Tapi kurasa ia tak ada di sana lagi”

“Kau tau dimana Sehun?”

“Cie, kau menyukai Sehun ya? Buat apa mencarinya? Aku tak melihatnya”

Ahra bertanya kepada semua orang yang lewat di sekitar kelas 12-3 –kelasnya Sehun. Ia sangat membutuhkan jawaban dari Sehun apa yang dipikirkan Chanyeol tentangnya. Apakah Chanyeol juga menyukainya?

“AAAARRGGGHHH!!! Sehun Sehun Sehun pelit!!! Kau dimana!!” teriak Ahra frustasi.

Bug!

Tak sengaja Ahra menabrak seseorang.

“Ah mianhaeyo!!” ucap Ahra sambil membungkuk berkali-kali.

“Ne, gwenchana~” jawab suara berat milik seorang namja. Ahra langsung melihat namja di hadapannya. Matanya langsung berbinar melihat namja itu.

“Chanyeol?” gumam Ahra dengan sendirinya.

“Oh, kau Ahra? Ku kira siapa! Hei, kau sedang apa disini? Bukankah kelas mu 12-7? Sedang mencari seseorang?” tanya Chanyeol sambil tersenyum.

Refleks Ahra langsung tersenyum salah tingkah dan menggelengkan kepalanya, “tidak. Aku tidak mencari siapa-siapa. Hanya jalan-jalan saja,” dustanya.

“Ahra? Kata teman-teman tadi kau mencari ku. ada apa?” ucap sebuah suara dengan nada dingin di belakang Chanyeol. Ahra langsung tersenyum gugup saat melihat Sehun sudah ada di belakang Chanyeol.

Mampus!, umpatnya dalam hati.

“Ahra? Benar kau mencari Sehun?” tanya Chanyeol masih dengan tersenyum.

Ahra memutar otaknya untuk mencari alasan agar tak gondok sendiri. “Ah! Aku baru ingat! Iya! tadi aku di suruh Jokwon Seongsaenim memanggil Sehun! Ayo Sehun cepat ikut dengan ku! nanti kita di marahin Jokwon saenim,”

Chanyeol mengangguk mengerti. Sedangkan Sehun hanya menguap bosan saat tangannya di tarik Ahra menjauh.

Setelah menjauh dari Chanyeol, Ahra dapat bernafas lega.

“Ah Sehun! Kau datang di waktu yang tak tepat! Aaaah!” Ahra mengeluh kesal mengingat kejadian tadi.

“Ada apa kau mencari ku?” tanya Sehun langsung to the point dengan wajah datar.

“Kau tak perlu bertanya pun juga sudah tau kan!” jawab Ahra kesal.

“Aku tak akan memberitahu mu,” ujar Sehun dengan tegas dan hendak pergi meninggalkan Ahra. Tapi dengan cepat Ahra menahan tangan Sehun.

“Kenapa? Kenapa begitu? Kenapa kau begitu pelit? Apa karena kau bisa membaca pikiran orang lain lalu kau menjadi pelit dan sombong?” tanya Ahra dengan wajah sedih dan kesal.

Sehun menatap Ahra dengan tatapan dingin, “Kau senang jika ku beritahu tentang apa yang ia pikirkan? Tapi bagaimana jika aku juga memberitahukan tentang apa yang ada di pikiran mu ke orang-orang?”

Ahra terdiam saat mendengar perkataan Sehun.

“Bagaimana jika kau ada di posisi ku? dapat membaca pikiran orang lain yang sebenarnya sangat tak ingin kau baca? Dapat mengetahui pikiran jahat,kotor, masalah, dan rahasia terdalam orang lain?”

“Apa yang akan kau lakukan hah? Masih akan memberitahu rahasia pemikiran pribadi seseorang ke oranglain terutama pada yeoja yang terlalu ingin tau dan pemaksa yang sedang di mabuk cinta?”

Ahra mengerutkan dahinya saat mendengar perkataan Sehun. Perasaannya jadi campur aduk. Antara marah, benci, menyesal, dan ingin menangis.

“Bagaimana jika kau ada di posisiku? Hah! Jawab Jung Ahra! Itu alasan kenapa aku menjadi sangat diam dan cuek dengan orang lain! Kau tak tau bagaimana irinya aku saat melihat orang lain dapat tertawa bersama teman-teman mereka yang terkadang munafik! Bagaimana jika aku ada di posisi mereka yang sedang bermain dengan teman-teman dan tertawa, tapi disisi lain aku dapat membaca pikiran mereka yang licik! Mesum! Menyukai ku! membenci ku! mengatai ku! apa yang akan kau lakukan?!”

“A-aku…”

“Bagaimana rasanya saat kau dapat berkomunikasi dengan sesuatu yang menurut orang sangat mengerikan?! Dapat melihat sesuatu yang tak dapat kau lihat! Apa itu tak mengerikan hah?!”

“Jawab Jung Ahra!!!”

“AKU TAK TAU!” teriak Ahra yang pikirannya mulai campur aduk.

“Bagaimana jika aku memberitahu mu bahwa Chanyeol yang kau idam-idamkan itu TAK MENYUKAI MU! DAN DIA SUDAH MEMILIKI PACAR! APA YANG AKAN KAU LAKUKAN!”

Ahra menangis mendengar perkataan Sehun.

“hiks, Sehun… cukup hiks… maafkan aku,” ucap Ahra pelan dan berlari meninggalkan Sehun sendirian.

Sedangkan Sehun mengacak-acak rambutnya frustasi.

“Bagaimana jika kau ada di posisi ku, dan tau pikiran ku yang penuh dengan mu, Ahra?”

-

TBC ?

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles