Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Hate or Love? (Chapter 7)

$
0
0

Hate or Love? (Chapter 7)

Author: gina nj
Cast: Park Mingi
Kim Jongin
Byun Baekhyun
And Other Cast
Genre: Angst, Sad, Romance

“Ahjumma, apa Mrs.Park sudah pulang dari Busan?”
“Mungkin 30 menit lagi Mrs.Park akan sampai, terimakasih telah memberitahu Mrs.Park bahwa Mingi sedang sakit” Ahjumma lalu membungkukkan badannya dan pergi
Kai pergi ke kamar Mingi, saat dia membuka pintu dengan pelan, Mingi sedang memeluk seorang pria.
Kai menutup pintu nya kembali, dan ia yakin bahwa Mingi benar-benar tidak bisa dipisahkan dengan Baekhyun. Mungkin itu yang disebut cinta sejati.
Saat Kai turun dari tangga Mrs.Park datang “Bagaimana kabar Mingi?”
“Dia sudah membaik” Kai tersenyum, keadaan Mingi membaik karna Baekhyun menemaninya kan? mungkin saja.
“Baiklah, aku akan menemuinya. Terimakasih telah menjaga Mingi, Kai” Saat Mrs.Park beranjak pergi “Eommonim, aku ingin berbicara sebenta, lagi pula Mingi sedang tertidur”
“Aku akan ke bawah terlebih dahulu Kai, kau menunggu di ruang keluarga”
Saat eomma Mingi pergi Kai mengetik pesan singkat pada Mingi ‘Ibumu sudah datang, Baekhyun hyung harus segera pergi sebelum ibumu melihat’

**********
‘Ibumu sudah datang, Baekhyun hyung harus segera pergi sebelum ibumu melihat’ Mingi melihat pesan singkat itu dan segera menyuruh Baekhyun pulang “oppa, ibuku sudah datang, sebaiknya kau pulang. Tidak apa apa kan?” Mingi tersenyum kaku, takut Baekhyun tersinggung dengan ucapannya
“Baiklah jika itu untuk kebaikanmu. Aku pulang” Baekhyun tersenyum lalu pergi.
“Oppa”
Baekhyun membalikkan badannya. “Ya?”
“Tentang yang tadi kau bicarakan, aku akan memikirkannya. Hati-hati dijalan oppa.” Baekhyun mengangguk dan tersenyum. Dia yakin bahwa Mingi akan memberikan jawaban yang terbaik untuknya.

***********

Cheonsa membawa box berwarna merah marun dan di atas nya tertulis Cheonsa and Sehun World. Memang sulit membawa box yang berukuran sedang ini dengan menaiki busway tapi dia harus melakukannya, karna semua barang yang ada dalam box ini akan dikembalikan kepada yang memberikan, Oh Sehun.

Sehun berjalan mendekati Cheonsa dan melihat box di pinggirnya.
“Kita langsung ke inti”
“aku ingin mengembalikan ini Sehun-ssi” sangat aneh bukan menggunakan bahasa formal kepada orang yang sudah Cheonsa kenal sejak lama.
Sehun tersenyum miris “kau ingin melupakanku?”
“Bukankah itu yang kau inginkan?”
“aku tidak pernah menyuruh kau untuk melupakanku” Sehun melihat Cheonsa, sudah lama Sehun tidak melihat Cheonsa sedekat ini, dia ingin sekali memeluk Cheonsa walaupun hanya sekali.
“Egois………….Aku ingin melupakanmu”
“Aku menghargai keputusanmu, untuk melupakanku”
Cheonsa pergi dari hadapan Sehun karna tidak dia tak ingin terlihat di depan Sehun, bukankah sudah keputusan Cheonsa untuk melupakan Sehun? Maka dari itu dia tidak mau terlihat lemah. Sementara Sehun dia memegang box nya dengan wajah yang sulit dibaca. Sedih? Dia tidak terlihat seperti itu. Senang? Dia juga tidak terlihat seperti itu.

*************

“Eomma?” Mingi terlihat terkejut melihat Ibunya masuk ke kamar, untung saja Baekhyun sudah pergi dan mungkin besok dia harus berterimakasih kepada Kai.
“Kau sudah membaik?” Mrs.Park duduk di pinggir kasur dan melihat keadaan Mingi.
“Kenapa eomma sudah pulang?”
“Kai yang memberitahu eomma, jadi eomma cepat pulang karena khawatir. Dia sudah menjagamu dengan baik sayang? Sepertinya dia juga memberimu makan dengan baik” Mrs.Park tersenyum sambil melirik mangkuk bubur yang sudah habis tak bersisa.
‘Baekhyun yang memberiku makan eomma bukan Kai’ Mingi mengangguk “Sekarang Kai dimana?”
“Tadi Kai ingin berbicara dengan eomma tapi, dia bilang ada urusan lain yang penting jadi dia pulang. Baiklah sekarang, kau istirahat agar besok sembuh total. Eomma akan memasak untukmu dulu”
Mingi memegang tangan eommanya “eomma, bolehkah aku pindah ke Jepang lagi?”
Mrs.Park menggeleng pelan dan memeluk putri bungsunya itu “Apa kau ada masalah, sayang?”
Mingi menggeleng pelang “Eomma tidak rela jika harus berjauhan lagi denganmu, sayang. Eomma dan appa sangat mengkhawatirkanmu. Bahkan kakakmu Chanyeol rela menemuimu sangat sering.”
“Aku mengerti eomma”
“Bicaralah jujur pada eomma, kenapa kau ingin pindah ke Jepang lagi? What’s wrong with you?”
“I’m fine mom. Aku ingin istirahat sekarang” Mingi tersenyum dan melepaskan pelukan ibunya.
Dia ingin pindah ke Jepang karena dia ingin terbebas dari masalah percintaan yang sangat rumit, menurutnya fokus dengan kuliah sudah cukup dan menggambar di taman juga cukup untuk mengisi waktu luangnya. Dan ya Mingi teringat bahwa dia sudah lama tak menggambar, dia rindu Baekhyun, ingin sekali berkencan ditaman seperti dahulu.

***************

Kai menyetir mobil nya dengan kecepatan yang tinggi. Dia sedang marah, marah karena membiarkan Baekhyun pergi tanpa sepengetahuan Ibu Mingi. Mungkin jika Kai membiarkan Baekhyun di kamar Mingi, hubungan mereka akan cepat berakhir. Dan itu sangat tidak menyenangkan, bagaimana bisa permainan yang sedang dia mainkan akan mendapatkan kata “game over” dengan cepat?. Saat dia membuka kaca mobil ada foto yang terbang ke arahnya dari dashboard mobil miliknya.
“Foto Hyeri?”
“Kenapa ada disini?”
“Ah aku belum mengunjungi makamnya, maafkan aku Hyeri”

**************

Cheonsa melihat Mingi di taman kampus. “Kau suka menggambar?”
“Oh? Cheonsa?” Mingi mengangguk, “aku suka menggambar sejak tinggal di Jepang, dan kau? Apa hobimu?”
“Aku suka hiking” Mingi melepaskan pandangan nya dan melihat Cheonsa takjub
“Wow keren! Jika kau akan pergi hiking, bolehkah aku ikut?” Cheonsa mengangguk
“Minggu depan aku, Kai, Chen, Seulmi, dan Sehun akan pergi hiking, mau ikut?”
“Apa kalian semua berteman?” Mingi terlihat bingung, ada Kai, Sehun dan Seulmi disitu, ditambah Baekhyun sepertinya formasi lengkap untuk membuat kepala Mingi pusing karna masalah percintaan.
“Tentu, kami sudah berteman sejak masuk kuliah. Kau mau ikut Mingi?”
Mingi menggeleng dan memulai menggambar lagi, “Apa karna Kai?”
“Bagaimana kau……………….” Mingi terkejut, mungkinkah Cheonsa juga tau tentang perjodohan nya dengan Kai?

“Kai itu sahabatku, dia yang paling mengerti dan memahamiku, kita berdua sering bercerita, bagaimana bisa aku tidak tau apapun tentang dia” Mingi mengangguk.
“Oke aku akan mengajakmu lagi sebagai teman, maukah kau ikut?”
Mingi terlihat bingung, dia ingin sekali ikut, tapi ada Kai disitu. “ayolah kau akan ikut kan?”
“apa yang sedang kalian bicarakan? Ikut? Kalian akan pergi kemana?”
“Oh? Baekhyun oppa?”
“Hai Cheonsa” Baekhyun tersenyum dan duduk di sebelah Mingi
“Kami akan hiking minggu depan, kau mau ikut oppa?” Cheonsa tersenyum dan melirik Mingi.
“Ide bagus. Apa kau akan ikut juga Mingi?” Baekhyun melihat Mingi yang sedang menggambar.
“Dia akan ikut. Jika Mingi ikut, kau juga pasti ikut kan oppa? Pasti kau ingin menjaga Mingi kan?”
Baekhyun mengangguk sambil tersenyum, sementara Mingi tidak bisa berbicara apa apa. Bagaimana bisa Mingi, Baekhyun, dan Kai akan pergi hiking bersama?

***************

Chanyeol menyalakan musik di mobilnya. “Kau suka lagu ini kan?”

“iya, kau tau aku itu menyukai Ariana Grande. Sepertinya tahun depan aku akan sekolah di Amerika” Mingi tersenyum bahagia. Kakaknya sangat mengerti dia karena mungkin mereka tidak terlalu berbeda umurnya.
“Ya Park Mingi apa yang kau katakan?!”
“Aku hanya bercanda oppa, tenanglah. Tapi kau tidak tertarik sekolah disana? Bukankah kau suka perempuan turunan Amerika, Inggris, dan lainnya. Bahkan mantan kekasihmu yang terakhir orang Jerman kan? lalu……..”
“Shut Up!” Chanyeol melirik Mingi sambil menyetir bahkan sekarang dia tidak bisa fokus lagi akibat adiknya itu.
“Wah, bahkan kau berbicara bahasa inggris sekarang” Mingi tertawa bahagia, dia sangat suka menggoda kakak satu satunya itu, menyenangkan.
“Tenanglah dan fokus menyetir oppa.” “Arah rumah kita bukan kesini oppa, apa kau tidak fokus?” Mingi bingung karena jalan kerumahnya sudah terlewat.
“Eomma tidak memberi taumu? Kita akan makan malam bersama teman Eomma dan Appa karena mereka baru saja memulai bisnis baru. Ini bukan makan malam yang formal, jadi baju santai juga tidak apa apa” Mingi melihat Chanyeol, dan dia tidak mengerti, seharusnya jika ada makan malam Eomma memberitau nya terlebih dahulu.

***************

Cheonsa meminum kopinya sedikit demi sedikit, kopi ini yang selalu Sehun berikan kepadanya. Dia sangat merindukan Sehun. Andaikan rasa malu tidak ada pada dirinya, dia akan datang ke rumah Sehun dan memeluknya. Cheonsa merindukan Sehun. Apakah Sehun juga merindukan Cheonsa?
“Permisi apa kursi ini kosong?”
“iya”
“Bolehkah aku duduk disini? Kursi yang lain penuh. Aku hanya menunggu pesanan kopiku datang”
Cheonsa tersenyum “baiklah, silahkan duduk”
“Kau sendiri?” Pria tampan menggunakan jas biru dongker itu melihat Cheonsa, satu kata yang terlintas di benaknya ‘Cantik’
Cheonsa mengangguk dan tersenyum, bukankah menakutkan duduk dengan orang asing. Bagaimana jika dia macam-macam? Tapi dari penampilan nya dia orang baik-baik.
“Perkenalkan namaku Ahn Jaehyun” Pria tampan itu mengulurkan tangannya.
“Shin Cheonsa” Cheonsa tersenyum.
“Pesanan kopiku sudah datang, terimakasih telah mengizinkan aku duduk disini. mungkin lain kali kita bisa bertemu lagi, Cheonsa-ssi” Pria tampan yang menyebutkan namanya nya Ahn Jaehyun itu pergi. Dan ya dia cukup tampan. Bukankah tidak apa-apa jika Cheonsa memuji pria lain karna dia sekarang tidak mempunyai kekasih. Cheonsa hanya mengagumi pria tampan itu.

************
Chanyeol membawa Mingi ke restoran yang ada di dalam sebuah hotel mewah. Mingi tidak tahu apa yang akan mereka lakukan dan hanya mengikuti apa yang Chanyeol katakan. ‘Jangan banyak bertanya, nanti kau akan tau akan makan malam bersama siapa’
“maaf kami telat” Chanyeol dan Mingi membungkuk meminta maaf.
“Tidak apa-apa, silahkan duduk Chanyeol dan Mingi” Mr.Kim mempersilahkan mereka duduk
“Kai? Kenapa kau disini?” Mingi duduk di sebelah Kai dan meliriknya dengan tajam
“Aku hanya menuruti perintah eomma, apa aneh?” Kai melirik Mingi dan tersenyum sinis, seperti biasa Kai selalu bersikap dingin.
“Oh tidak,aku hanya bertanya. Tidak ada salahnya bertanya bukan?” Mingi menatap tajam Kai, Mingi sudah baik-baik bertanya tapi respon Kai berbeda.
“Sebaiknya jangan bertanya hal yang jawaban nya sudah pasti, kau hanya berbasa basi saja, aku tidak butuh. Oh apa kau ingin berbicara denganku? Sekarang aku mengerti, kau berbasa basi hanya untuk bisa berbicara denganku?”
Mingi menghela nafas keras dan duduk disebelah Kai, “eomma, bisa kita mulai makan malamnya? Aku ingin segera pergi dari sini. Sebelum kepalaku akan meledak” Mingi ingin segera keluar dari sini, karena Mingi tau jika Kai bersama orangtua nya, sikapnya akan berbeda 1800 dari biasanya.
“Meledak saja, dan akhirnya kau mati. Sssh-boom, seperti itu suaranya. Atau BOOM!” Kai menatap sinis Mingi.
“Kai kau ini keterlaluan sekali” Chanyeol menatap Kai tidak percaya.
“Aku tidak ingin mati menyusul kekasihmu. Aku masih punya mimpi dan harus melanjutkan hidupku” Mingi menatap Kai sangat tajam sekarang, dia tidak menyadari sudah berbicara keterlaluan, apalagi di depan keluarganya dan tentunya di depan keluarga Kai.
“Kau berani melawanku?!” Kai berdiri dan terus menatap Mingi, emosi nya sudah terpancing kali ini, lagi lagi ini tentang Hyeri.
“Kim Jongin! Duduk dan makan, hanya diam jangan berbicara. Kau tidak ingin menghancurkan makan malam lagi kan?” Mr.Kim marah dan membentak Kai. Kai duduk kembali menatap ke gelas di depannya.
“Maafkan anakku, dia sangat emosi mungkin dia sedang lelah jadi tidak bisa mengontrol emosinya sendiri.” Mr.Kim membungkukkan badannya.
“tak apa, makan malam ini kita adakan sebagai kekeluargaan. Jadi kita seharusnya santai menikmati makan malam” Mrs. Park mengusap punggung Mingi untuk menenangkannya dan tersenyum.
Semuanya makan malam dengan santai sambil menikmati pemandangan kota Seoul yang indah dari gedung lantai 15. Mungkin banyak yang menyangka jika mereka melihat dua keluarga ini mereka adalah satu keluarga besar.
Handphone Mingi berdering dan ada nama Baekhyun disana.
Kai melihat handphone itu dan tersenyum sinis, kapan Baekhyun tidak menganggu acaranya dengan Mingi?
Memang dia tadi marah kepada Mingi karena perempuan itu mengungkit tentang masalah hyeri, tapi Kai juga tidak rela jika Mingi terus berhubungan dengan Baekhyun. Dan sampai sekarang Kai tidak mengerti kenapa dia tidak suka Baekhyun mendekati Mingi lagi.

****************

Cheonsa sibuk mencari buku, dia juga harus memakai waktunya yang berharga untuk sesuatu yang berguna. Memikirkan Oh Sehun dan terus bersedih adalah hal bodoh yang dia lakukan, dan itu sangat tidak berguna. Dan sekarang dia benar-benar ingin melupakannya, melupakan seorang Oh Sehun.
“Shin Cheonsa?”
“Ya? Ahn Jae………”
“Ahn Jae Hyun. Kau masih mengingatku?”
“Ya, Pria yang memakai jas lalu duduk denganku sambil menunggu kopi pesananmu, aku benar kan?”
Jaehyun tersenyum, dia semakin tertarik dengan perempuan dihadapan nya ini. Biasanya Jaehyun tidak mudah jatuh cinta dan hanya punya obsesi terhadap pekerjaan nya, tetapi sekarang dia sepertinya menyukai perempuan dihadapannya ini.
Dan jika Jaehyun menyukai sesuatu dia harus memilikinya, tidak peduli apa yang dia harus hadapi untuk mendapatkan apa yang dia sukai.
“Mau minum kopi bersamaku?” Jaehyun tersenyum penuh harap, dia ingin sekali kenal lebih dekat dengan Cheonsa.
Cheonsa tersenyum lalu mengangguk. Tidak ada salahnya bertemu dengan orang baru kan? Untuk menjadi teman.

********************

Mingi menghubungi Baekhyun kembali saat dia ke kamar mandi.
“Oppa, ada apa?”
“Kau sedang sibuk?”
“Aku sedang makan bersama keluarga. Ada apa oppa?”
“Apa aku menganggu? aku hanya merindukanmu jadi tadi aku menghubungimu.” Baekhyun tersenyum dibalik telfon genggamnya.
“Aku menutup telfon nya ya oppa. Sampai jumpa”
Baekhyun menatap ‘gembok cinta’ yang dia dan Mingi pasang beberapa tahun lalu.
Baekhyun sedang berada di Namsan Tower sekarang, sebenarnya tadi Baekhyun ingin mengajak Mingi ke Namsan Tower, untuk meyakinkan kembali bahwa dia mencintai Mingi, bukan Seulmi. Sejak dulu dia mencintai Mingi, hanya Mingi.
*flashback
“Baekhyun oppa”
“Ya sayang?” Baekhyun menatap Mingi
“Apa kau mencintaiku?”
Baekhyun mengerutkan dahinya tanda bingung. “Tentu. Kenapa bertanya seperti itu?”
“Aku ingin mengakhiri hubungan kita oppa. Kau harus mengurus Seulmi dulu”
“Aku tidak mengerti, apa yang kau pikirkan?”
“Aku ini perempuan oppa. Sama seperti Seulmi, dia sangat mencintaimu. Aku mengerti bagaimana dia sakit hati. Dan aku dengar dia sangat sangat mencintaimu”
“Bagaimana kau tau dia mencintaiku?”
“Aku bertanya pada Chanyeol oppa” Mingi tersenyum dan memegang tangan Baekhyun. “Kau harus mengerti perasaanmu sendiri oppa”
“Aku hanya mencintaimu, aku hanya menyayangimu Park Mingi. Jika aku menyatakan perasaanku kembali, kau akan mengatakan ‘Ya’?” Mingi tak menjawab tapi dia memeluk Baekhyun dengan erat, dia merindukan hubungan nya dengan Baekhyun, tapi dia tidak boleh egois.
Selama di Jepang dia tidak tau apa apa tentang Baekhyun, maka dari itu Mingi memutuskan hubungan nya dengan Baekhyun terlebih dahulu.
‘Ibumu sudah datang, Baekhyun hyung harus segera pergi sebelum ibumu melihat’ Mingi melihat pesan singkat itu dan segera menyuruh Baekhyun pulang “oppa, ibuku sudah datang, sebaiknya kau pulang. Tidak apa apa kan?” Mingi tersenyum kaku, takut Baekhyun tersinggung dengan ucapannya
“Baiklah jika itu untuk kebaikanmu. Aku pulang” Baekhyun tersenyum lalu pergi.
“Oppa”
Baekhyun membalikkan badannya. “Ya?”
“Tentang yang tadi kau bicarakan, aku akan memikirkannya. Hati-hati dijalan oppa.” Baekhyun mengangguk dan tersenyum. Dia yakin bahwa Mingi akan memberikan jawaban yang terbaik untuknya.
*flashbackend
Satu bucket bunga mawar merah ia buang ke tempat sampah di pinggirnya dan tersenyum miris. Rencana yang ia sudah bayangkan sudah gagal, mungkin besok dia akan pergi ke rumah Mingi. Dia tidak ingin kehilangan gadis nya lagi, gadis yang ia sudah cintai bertahun-tahun.

*************

Jaehyun mempersilahkan Cheonsa duduk. Cheonsa tersipu malu dengan perlakuan pria dihadapannya ini. Walaupun Sehun bersikap romantis, tapi rasanya Jaehyun berbeda dengan Sehun. Pria yang ada dihadapannya ini sudah dewasa dari penampilannya.
“Kau mau pesan apa Cheonsa?”
“Sama denganmu” Cheonsa tersenyum dan melihat bukunya
“Baiklah” Jaehyun tersenyum lalu pergi memesan kopi. “Kopi pahit tanpa gula, apa kau suka?”
“iya aku suka ini, kopi lebih baik tanpa gula kan? agar rasa asli kopinya tidak hilang” Jaehyun mengangguk lalu meminum kopi nya sedikit demi sedikit
“Jaehyun-ssi, terimakasih bukunya kau yang membayar. Aku benar benar tidak enak. Kita baru saja kenal, tapi kau berbuat baik kepadaku.”

“Panggil aku Jaehyun saja. itu sudah biasa, aku suka berbuat baik kepada semua orang” Jaehyun tersenyum, senyum yang manis, hem tidak tapi sangat manis.
“Bagaimana aku memanggilmu Jaehyun, kau pasti lebih tua dariku. Dari pakaian yang kau pakai sepertinya kau sudah bekerja, walaupun mukamu terlihat sangat muda” Cheonsa tertawa, dan dengan bodohnya dia bersifat ‘sok akrab’ kepada orang yang baru bertemu dengannya dua kali.
“Bagaimana jika kau memanggilku oppa?” Jaehyun memandang Cheonsa, Cheonsa tersedak saat sedang meminum kopinya.
“Apakah tidak terlalu cepat memanggilmu oppa? Kita bahkan belum dekat. Lagi pula aku lebih suka berbicara formal dengan orang yang baru aku kenal” Cheonsa bingung harus menghadapi pria yang ada di depannya ini.
“Jadi kita bisa lebih dekat? Lebih dari teman?”
“Ya?” Cheonsa membulatkan matanya, terkejut. Bagaimana bisa pria mendekatinya secepat ini? padahal dia baru saja bertemu dua kali. Apa pria ini hanya mempermaikannya saja?

*******************

Sehun melihat box yang diberikan Cheonsa tadi siang. Saat membukanya dia melihat foto-foto Cheonsa dan dirinya, sudah lama mereka tidak merasakan kebahagiaan seperti di foto itu. Rasanya Sehun ingin kembali bersama Cheonsa.
Bukan hal yang tidak mungkin kan? lagipula Cheonsa juga sangat mencintai Sehun, tidak mudah bagi orang harus melupakan orang yang dicintainya.
Sehun mengambil setangkai bunga mawar merah yang sudah busuk di box, ternyata Cheonsa masih menyimpan pemberiannya walaupun bunganya sudah busuk.
“Aku akan kembali untukmu” Sehun tersenyum lalu merebahkan dirinya ke kasur.
“Aku sangat mencintaimu, Shin Cheonsa”

**************

Kai sudah sampai di rumah Mingi pagi ini, mungkin dia harus meminta maaf kepada Mingi karena telah berbicara keras kemarin saat makan malam.
“Ahjumma apa Mingi sudah bangun?”
“Belum, Mr.Kai silahkan masuk”
“Apa Mrs.Park ada?”
“Tidak ada, kemarin malam Mr dan Mrs Park pergi ke Pulau Jeju”
“Oh kalau begitu boleh aku langsung ke kamar Mingi?”
“Silahkan Tuan” Ahjumma Im membungkukkan badannya tanda hormat kepada Kai.
Saat Kai akan masuk kamar Mingi, dia mendengar percakapan Mingi ditelfon dengan seseorang.
“iya oppa, nanti malam aku akan datang”
“baiklah oppa, tapi bisakah kau menemaniku ke suatu tempat dulu?”
“nanti kau akan tau oppa”
“baiklah, aku menunggu di cafe biasa kita bertemu”
Dalam hati Kai dia tidak ingin masuk ke kamar Mingi dan mendengarnya bermesraan di telfon dengan ‘oppa’-nya itu, dan Kai tau pasti bahwa itu adalah Baekhyun
Toktoktok
“Masuk ahjumma”
“Apa aku terlihat seperti ahjumma?” Kai diam berdiri di depan pintu dan tangan nya berada di pinggangnya.
“Ada apa?” Mingi memutarkan badannya dengan malas lalu duduk di tempat tidur kembali.
“Aku…………aku……………aku” Kai sangat gugup sekarang, rasanya sulit sekali berkata maaf kepada Mingi.
“Hah? Kau mau apa Kim Jongin?” Mingi memberi sedikit penekanan saat berbicara Kim Jongin.
“Wah aku senang sekali kau memanggilku dengan sebutan Kim Jongin lagi, tidak memanggil sunbaenim” Kai tersenyum lebar dan duduk di kursi belajar Mingi.
“To the point, kau mau apa? Kau tidak salah melihat hari kan? ini hari minggu, hari libur. Aku tidak akan pergi ke kampus denganmu, jadi kau bisa pulang sekarang” Mingi duduk sambil membaca novel nya kembali, ini bukan minggu pagi yang bagus untuk Mingi karena harus bertemu Kai.
“Wah ternyata Park Mingi yang aku kenal dulu sudah kembali. Selalu saja berbicara ketus dihadapan orang-orang” Kai berdiri dan mengambil komik yang dulu ia pinjam ke Mingi.
Kai mengangkat komik nya dan menunjukkan kepada Mingi “Aku akan mengembalikan ini”
“Itu…………Komikku, bagaimana bisa ada denganmu? Kau meminjamnya tanpa berbicara denganku. Ah kesabaranku akan habis jika kau selalu menyebalkan Jongin!” Mingi melempar novel nya ke kasur lalu mendekati Kai dan mengambil komik kesayangannya.
“Aku berbicara tapi kau tidur jadi aku bawa saja”
“Kau ini sangat tidak sopan” Saat Mingi akan memukul Kai, Kai memegang tangan nya dan menatap Mingi dalam. Cantik. Itu yang ada dipikiran Kai saat dia menatap Mingi.
“Aish lepaskan aku Kim Jongin”
“Aku tidak mau”
“Lepaskan aku!”
“Aku akan melepaskanmu asalkan kau mengambulkan permintaanku.” Kai tersenyum manis. Tapi bagi Mingi itu senyuman yang sedikit menyeramkan.
“Apa?” Mingi menunduk.
“Kau harus menjadi kekasihku” Mingi membulatkan matanya bingung, Kai memintanya menjadi pacar?
Kai tidak percaya dengan apa yang dia katakan tadi. Kekasih? Apa seorang Kim Jongin sudah gila? Meminta orang yang dia benci untuk menjadi pacarnya?
Tapi yang ada dipikirannya saat ini dia ingin terus bersama Mingi dan ingin melihat hidup Baekhyun hancur, karna jika hidup Baekhyun hancur, hidup Mingi juga akan hancur.
Mingi menunggu Kai berbicara kembali dan dengan posisi yang sangat dekat ini, bahkan mereka belum menyadari posisi mereka sangat dekat.
“A…..aku hanya bercanda, lupakanlah”
Kai sangat gugup sekarang, dia bahkan tidak menyadari kenapa harus mengatakan kata-kata seperti itu.
“Hahahahahaahahahaha. Kim Jongin apa kau sedang tidur sambil berjalan sekarang? Kau sedang mimpi? Apa yang tadi kau katakan? Kekasih? Ah minggu pagiku benar benar konyol” Mingi tertawa dan melepaskan genggaman Kai yang cukup keras sehingga membuat pergelangan tangannya sedikit merah.
Kai menunduk. Dia sangat malu sekarang, mungkin kalau ada yang menawarkan nya untuk tenggelam ke dalam bumi sekarang, dia menerima penawaran itu dengan senang hati, ya mungkin itu sedikit berlebihan tapi Kai sangat ingin pergi dari hadapan Mingi sekarang juga.
“Mana mungkin kau menjadi pacarku Kim Jongin, tipe pria yang aku suka itu harus romantis, tampan, mencintaiku, perhatian, dan………….bersikap baik padaku” Mingi menundukkan kepala, bagaimana dia bisa mengatakan hal itu. Dia belum siap jika Kai memarahinya lagi untuk kesekian kalinya.
“Itu Baekhyun bukan? Dan kau sudah menjadi pacarnya” Kai menyunggingkan senyumnya, entah kenapa Kai sedikit kesal mendengar Mingi berbicara seperti itu”
Mingi diam, dan udara kamarnya menjadi sangat menjadi dingin karna mereka berdua hanya saling bertatapan tanpa arti yang pasti.
“Kau benar, Baekhyun oppa adalah tipeku, aku tidak menyangka bisa bertemu pria yang sangat baik seperti Baekhyun oppa……………….aku tidak akan melepaskannya untuk Seulmi, tidak akan” Mingi menunduk dan matanya berkaca-kaca.
Kai melihat kearah Mingi dan melihatnya “Menangis? Kekanakan sekali, kau itu satu satunya orang yang dicintainya, bukan Seulmi” Kai tersenyum sinis, kata-kata itu dengan mudahnyaa keluar dari mulut sorang Kim Jongin.
Mingi melihat Kai, ada raut wajah kecewa disana tapi Mingi tidak tau pasti Kai sedang merasakan apa.
“Aku harap kita berteman lagi Kai, agar Hyeri bahagia melihat kita akur”
“Tidak mungkin”
Kai melihat frame foto di meja Mingi, mengejutkan dia masih menyimpan foto itu. Foto Hyeri dan Mingi saat mereka masih kecil. Hyeri dengan wajah lugunya, wajah polos nya terlihat masih sama seperti terakhir Kai melihatnya, dia selalu lugu dalam segala hal, gadis pemalu yang berpacaran dengan seorang playboy bernama Kai.
“Kau merindukannya?” Mingi melihat Kai yang termenung melihat frame foto di sudut meja paling kanan.
“Sangat, aku selalu merindukannya”
“Kau masih mencintainya?”
Kai melihat Mingi dan mengerutkan keningnya dan bertanya “Kau yakin dia bahagia disana?”
“Aku yakin dia akan bahagia asalkan kau hidup dengan baik disini”
Kai memeluk Mingi erat dan penuh kasih sayang, Mingi mebulatkan matanya, tidak percaya dengan apa yang dilakukan Kai.
“Kim Jongin”
“Biarkan seperti ini, sebentar saja”

****************

Sudah satu jam Sehun duduk di bangku taman sambil memegang bunga yang sudah layu, dia menunggu seseorang yang belum kunjung datang. Tapi dia percaya, selama apapun dia menunggu, orang yang ditunggunya akan datang.
Dia memegang erat bunga yang ada di tangannya, memohon agar sang pemilik bunga ini datang menemuinya seperti balasan pesan yang dia terima.
‘Aku akan datang’
Dia ingin menjelaskan semua kesalahpahaman ini, Sehun mengerti bahwa Cheonsa sering membesarkan hal-hal kecil tapi dia tidak tau bahwa masalah sekecil ini bisa membuat Sehun dan Cheonsa memutuskan hubungan mereka dan berjauhan seperti orang yang tidak saling mengenal.
Diri mereka dipenuhi oleh emosi sampai tidak ada yang mengerti satu sama lain, tidak yang ingin menjelaskan masalah yang mereka alami, dan akhirnya kata ‘berakhir sampai disini’ diucapkan.
Sehun tau bahwa kesempatan kedua itu jarang diterima oleh orang, tapi hal ini juga dia yakin kalau dia akan mendapatkan kesempatan kedua. Karena Sehun sangat yakin.
Cheonsa masih mencintainya.

************

Botol air mineral dingin berada di pipi nya yang sudah bercucuran keringat, Cheonsa membuka matanya dan Jaehyun sudah di depan mtanya sedang menempelkan botol air mineral dingin di pipi kirinya.
“Terimakasih Jaehyun-ssi” Cheonsa tersenyum dan meminum air yang diberikan Jaehyun.
Jaehyun duduk di sebelah Cheonsa sambil memerhatikan nya sesekali, Jaehyun suka mata indah itu yang membuat hatinya tenang, dan minggu pagi ini benar-benar sangat istimewa.
“Apa ada yang salah dengan wajahku?” Cheonsa memegang wajahnya karna Jaehyun melihat kearahnya sedari tadi.
“Kau cantik” Jaehyun tersenyum, senyum yang membuat dada Cheonsa berdegup kencang. Cheonsa menunduk dan tersenyum, semburat merah di pipinya mulai terlihat.
Jaehyun yang gemas melihat Cheonsa mencubit pipinya. Mereka tertawa bersama di akhir, benar benar olahraga yang menyenangkan.
“Jaehyun-ssi, apa kau sering lari seperti ini? di hari liburmu?”
“Panggil aku oppa” Jaehyun meminum air mineralnya lagi.
“oppa, apa kau sering olahraga seperti ini?” Cheonsa mengulang pertanyaan nya lagi.
“Sebenarnya aku selalu olahraga di malam hari dan pergi ke gym di apartement tempat aku tinggaldi hari liburku.”
“Waw kau seperti pria yang sangat dewasa”
“Dan kau, apa kau suka olahraga Cheonsa?”
“Aku akan olahraga jika aku sedang sedih, aku tidak tau kenapa harus melampiaskan ke olahraga”
“Berarti hari ini kau sedang sedih?”
“Hem bisa di bilang begitu…………..”
Saat Cheonsa berkata dia seang sedih, dia teringat sesuatu yang membuatnya sedih. Cheonsa terdiam sejenak dan ingat akan satu hal…………..dia harus menemui Oh Sehun.

**********
Mingi mengaduk aduk lemon tea dihadapannya, Ibunya meminta dia dan Kai untuk sarapan diluar, mau tidak mau Mingi harus menuruti kemauan ibunya.
“Makan sarapanmu! aku tidak mau berbohong kepada ibumu kalau kau sudah makan dengan baik”
“Tutup mulutmu, aku sedang berpikir”
“Kau pikir aku tau kau sedang beripikir?! Makan dan cepat pulang! aku sudah membayar ini semua”
“Dasar pria berkepribadian ganda!”
“Apa kau bilang?!”
“Kau berkepribadian ganda! Tadi saat kau di rumah sangat baik dan tadi ketika kita keluar kau memarahiku. Apa kau bersikap baik karna ada ibuku dirumah? Cih berlagak sok baik”
“aku baik karna dirumah ada ibumu dan aku memerahimu karna kau merusak mobilku!”
“tentang hal itu, aku tidak sengaja sudah kubilang aku tidak bisa menyetir, mobilmu hanya hancur sedikit Kai” Mingi menunduk, mobil sport kesayangan Kai rusak karenanya. Toh Mingi juga sudah bilang dari awal kepada Kai bahwa dia tidak bisa menyetir tapi Kai tetap tidak percaya.
“Sedikit kau bilang? Plat nomornya saja patah, apa kau bilang itu sedikit? Kau itu memang pembuat masalah dari dulu hingga sekarang! Kau yang menyebabkan…………”
Mingi berdiri dari duduknya “Menyebabkan Hyeri meninggal? Kau mau bilang tentang hal itu lagi? Kapan kau melupakan Hyeri? Ini sudah bertahun tahun!”

“Aku tidak akan melupakannya!”
Kai pergi meninggalkan Mingi, mobil kesayangan Kai rusak karna Mingi. Memang mudah untuk service mobil nya tapi mobil itu selalu Kai rawat sampai dia yang mencuci mobilnya sendiri karena dia sangat menyayangi mobil itu, mobil pertama yang Kai gunakan saat masih berkencan dengan Hyeri.
“Jongin tunggu aku!” Kai membalikkan badannya, ternyata Mingi mengikuti nya.
“Tega sekali meninggalkan aku seperti itu, antarkan aku pulang, kau tau jarak dari cafe ini ke rumahku lumayan jauh. Tidak mungkin sekali aku harus berjalan kaki”
Kai tidak menjawab dan hanya memberikan handphone kepada Mingi
“Apa ini?”
“Telfon supirmu untuk menjemput, aku harus membawa mobilku untuk di service”
“Supir sedang mengantarkan Ibuku. Aku hanya memintamu untuk mengantarkan aku pulang karna aku tidak membawa uang sama sekali. lagipula mobilmu kan masih bisa dipakai“ Mingi memasang wajah memelasnya agar Kai mau mengantarkannya pulang. Tapi dia ingat sesuatu………………. dan dia bicara sangat pelan “Apa aku harus menelfon Baekhyun oppa?”
“APA?”

TBC

Akhirnya post chapter 7 juga, maafin nih yang nunggu udah beberapa bulan FF ini ga di update dan super lama banget karna aku tahun kemarin kelas 3 dan harus masuk kuliah juga. Pokoknya makasih reader yang udah baik comment dan selalu ngasih masukan yang baik juga. Rencananya aku mau bikin wordpress pribadi buat FF karya aku, comment kalo kalian setuju ya, comment kalian sangat aku tunggu. Makasiiiiih



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles