![cute-girl-korean-fashion-sweet-ulzzang-favim-com-910371]()
Story be : ELbyunPelvis
Cast : Kim Hyemi (oc) , Byun baekhyun, Oh Sehun.
Other cast : Kim Minji (oc) , Pak Haerin (oc) , Park Chanyeol and member EXO lainya.
Genre : Sad , Romance , Friendship.
Rating : +13
Leght : Chapter
Read
Ff murni dari pemikiran saya. Maaf jika ff saya ada alur yang sama dengan ff lain.
Mungkin jalan cerita ini sudah sering kalian temui , tapi saya mencoba untuk membuat cerita dengan ide dan alur yang saya tulis sendiri.
Dan ff ini merupakan ff kedua saya yang saya post.
Terimakasih buat staf Exo Fanfiction Indonesia yang sudah post ff saya.
Ok cekidot… happy reading.
*
In Author eyes
Dinginnya cuaca Seoul dimalam hari tidak mengurangi keramaian Negri gingseng itu. Beberapa orang terburu buru berjalan karena ingin segera pulang ke rumahnya setelah seharian penuh beraktifitas.
Tidak halnya dengan Hangan Park, disana ramai dengan pengunjung yang bersantai mencari udara segar. Beberapa gadis dengan seragam sekolahnya belum beranjak dari sana, mereka menyegarkan fikiran merekayang suntuk karena berkutat dengan buku satu hari penuh.
***
Seorang gadis yang masih menggunakan seragam SMA memasuki rumah mewahnya dengan santai , ini sudah sangat larut tapi yeoja itu sama sekali tidak ada rasa takut saat telat pulang lebih dari 6 jam. Ia melewati ruang keluarga yang terpampang kedua wanita yang sedang bercanda bersama,
“ah kau sudah pulang?”
Gadis tadi tidak menghiraukan pertanyaan yang dilontarkan oleh wanita paruh baya yang berstatus sebagai ibunya itu. ia terus berjalan sampai menemukan ayahnya yang sedang berdiri tegap di depan kamarnya.
“bagus, selarut ini kau baru pulang. Apa kaubarusaja main main hah?” ucap sang ayah dengan nada dingin , terdengar menahan amarah karena kelakuan anak gadisnya.
“apa peduli appa? aku tidak pulangpun pasti appa juga tidak peduli kan? Tidak usah berpura pura perhatian seperti itu”
“ Kim Hyemi jaga ucapanmu!” balas pria yang disebut ayah itu dengan sedikit membentak
“untuk apa aku mejaga ucapanku?. Appa saja tidak menjagaku”
Setelah mengatakan itu Hyemi memasuki kamarnya dan mengunci rapat agar appanya tidak ikut masuk. Ia bersandar pada pintu , selalu seperti ini jika ia pulang kerumah, yang ada hanya perasaan muak melihat orang orang yang sudah terasa asing untuknya, bahkan ayahnya sekalipun.
Diluar , tuan Kim memejamkan matanya, ia sangat prihatin dengan perubahan sikap putrinya sejak beberapa tahun ini. ia memang sangat marah dengan Hyemi , jika mau ia akan memukul putrinya untuk memberi pelajaran. Tapi sekali melihat wajah Hyemi pria baruh baya itu teringat dengan mendiang istrinya- eomma kandung Seulrin.
“yeobo! gwemchanayeo?” wanita yang sekarang menjadi istrinya berusaha menenangkan suaminya.
“ne , aku baik baik saja. aku ingin tidur”
“baiklah yeobo. ayo”
Sang istri menuntun suaminya untuk menuju kamar, tapi sebelumnya wanita itu memandang kamar Hyemi .
**
Malam semakin larut, tapi Hyemi masih duduk dengan pandangan kosong dibalkon kamarnya. Disampingnya berserakan beberapa kertas dan buku tabungan.
Angin dingin yang menusuk tulangnya tidak ia rasakan sama sekali kerena ia lebih merasakan luka hati yang setiap hari semakin bertambah. Walau begitu Hyemi tidak ingin meluapkan air mata berharganya, ia tidak ingin membuat eommanya yang berada disurga tuhan ikut bersedih.
“eomma , aku mrindukanmu . sangat”
ucapnya sembari memandang langit malam yang begitu indah penuh dengan bintang, dulu ia sangat suka duduk dengan eomma dan appanya untuk melihat benda langit yang bersinar itu.
“maafkan aku eomma. Aku menjadi seperti ini. aku tidak berguna eomma”
Hyemi ternyata tetap tidak bisa menahan air matanya, walau ia mencoba menahan sekuat hatinya. Gadis itu memeluk kedua kakinya dan meyelusupkan kepalanya, ia terisak disana.
Tidak ada yang peduli padanya, tidak ada yang menyayaginya sepenuh hati. Hyemi sangat kesepian,
**
Hyemi , seorang yeoja yang sangat cantik, manis, ceria dan ramah kini hilang. Ia menjadi gadis pemberontak dan selalu membuat masalah.
Kejadian itu dimulai sejak 8 tahun yang lalu, saat wanita lain datang membawa seorang gadis yang tidak jauh berbeda umur dengannya. Wanita itu mengaku jika anak yang dibawanya adalah putri appa-nya.
Saat itu terjadilah pertengkaran hebat antara Eomma dan Appanya, ia menutup rapat telinganya karena tidak tahan dengan setiap teriakan kedua orangtuanya yang saling menghakimi. Bahkan eomma Hyemi menuntut sebuah perceraian. Hyemi kecil yang tidak tau apa apa hanya menangis melihat kedua orang tuanya saling membentak.
Sampai suatu malam Hyemi diajak pergi dari rumah oleh eommanya, melihat itu sang appa berniat menahannya. Tapi eomma Hyemi bersikukuh ingin tetap pergi, ia membawa putrinya lari dan masuk ke mobil.
Dengan perasaan kacau eomma hyemi membawa mobil dengan sangat kencang. Hujan lebat pun menghalangi kepergiannya. Naas , saat menghindar kejaran sang appa , kecelakaan hebat menimpa Hyemi dan eommanya. Tapi Hyemi selamat dari kecelakaan itu karena sang eomma melamparnya keluar saat sebelum mobil hancur dan meledak. Hyemi menagis, berteriak dan ketakutan.
Setelah kejadian mengerikan dalam hidupnya , Hyemi sampai pernah tidak berbicara pada siapapun selama beberapa tahun. Orang orang yang disayanginya sudah meninggalkannya, ia merasa tidak semangat melanjutkan hidup tanpa Eomma yang sangat disayanginya.
Melihat kesepian Hyemi, Tuan Kim memutuskan untuk menikah resmi dengan Park Shinhye- seseorang yang juga sudah melahirkan darah dagingnya. Ia tidak tau jika Hyemi tidak menyutujuinya,
Dan sekarang Hyemi sangat membenci kehidupannya, ia membenci dua orang yang hadir dalam hidupnya. Oh , bahkan ia tidak sudi menyebutnya sebagai keluarganya.
Hanya teman temannya yang bisa membuatnya tertawa dan melupakan kisah hidupnya .
Skip.
Ini masih sangat pagi dan matahari belum menampakan diri , tapi Hyemi sudah rapi dengan seragam sekolahnya . Berangkat sangat pagi sudah menjadi kebiasaannya, gadis itu sengaja melakukannya untuk menghindar dari orang orang dirumahnya.
Tok tok
Pintu kamarnya diketuk , Hyemi menyuruh seseorang yang ternyata adalah pelayan keluarganya masuk.
“nona, kau sudah sangat rapi”
“hemm nde Jung ajhuma” Hyemi tersenyum tipis pada wanita paruh baya itu, ya hanya Jung ajhuma-nya yang sangat perhatian padanya. Ia cukup dekat karena sejak kecil pelayan itu sudah mengurusnya.
“oh seperti biasa, aku membuatkanmu bekal untuk sarapan” ucapnya sembari menyodorkan kotak bekal yang berisi sendwich kesukaan Hyemi.
“Gomawo ajhuma, aku berangkat ne”
“ne , hati hati nona”
“eoh”
**
Hyemi memasukan beberapa buku diloker miliknya, stelah selesai ia menguncinya dan berbalik. Ia berjalan sembari memasukan kunci kecil itu kedalam tasnya tanpa melihat jika didepannya ada seseorang yang juga tidak melihat jalan. Dan alhasil,
Brukkk , prakk.
Hyemi meringis kecil lalu ia bangkit kembali dan membungkuk minta maaf pada orang yang ditabraknya.
“jeongsohamnida”
Setelah mengataknnya Hyemi berniat pergi tapi tangan besar meraih lengannya. Seseorang yang ternyata namja itu berdiri dengan tampang kesal.
“yakk. Kau sudah menabrakku, dan lihat ! aigoo ponselku pecah karena terbanting” cecar namja itu dengan nada kesal.
“wae?” tanya Hyemi membuat namja itu melongo.
“wae? kau tanya kenapa?. Yakk kau harus meminta maaf dan ganti rugi” ucap namja itu sembari menyodorkan ponsel mahalnya yang sudah menjadi barang rongsok kepada Hyemi.
“aku sudah meminta maaf. Dan untuk ponselmu tidak ada urusannya denganku” balas Hyemi tanpa ekspresi.
“mwo? Hei kau yang membuat ponselku jadi hancur begini, jika kau tidak menabraku pasti tidak akan terjatuh”
“hah merepotkan. Apa kau terlalu miskin ?”
“mwo? Yakkk!”
“Tidak kan? Kalau begitu beli saja sendiri. Kau juga salah karena jalan sambil memainkan ponselmu”
Setelah mengatakan itu Hyemi benar benar berlalu. Ia tidak memperdulikan namja yang berteriak merutukinya .
HYEMI POV
Sial, kenapa ada saja kejadian seperti tadi. Lihat saja penampilannya itu, dia tidak terlihat seperti orang yang kekurangan uang tapi untuk membeli ponsel yang sudah hancur saja meminta ganti rugi orang lain. Hei, itu bukan sepenuhnya kesalahanku karena dia juga berjalan tidak melihat jalan.
Ah sudahlah, aku tidak tau orang itu dan semoga saja aku tidak pernah bertemu lagi dengan orang itu .
Aku masih berjalan dikoridor menuju kelasku. Huftt kenapa terasa sangat jauh?
“Hyemi-yaa!!!!”
Seseorang meneriaki namaku. Aku menoleh dan menemukan satu satunya sahabatku yang berlari kearahku.
“eoh Haerin-ah”
“ya ya kau selalu saja meninggalkanku. Sudah kukatakan tunggu aku , aku akan menjemputmu”
“sudahlah, aku tidak ingin merepotkan” jawab Hyemi yang masih terus berjalan.
“mwoya? Ya! Aku tidak merasa repot atau apapun. Apa saja akan kulakukan untuk sahabat terbaiku”
“ne arraseo. Lebih baik kau berangkat dengan kekasihmu saja”
“shireo, Kai selalu barangkat kesiangan. Aku tidak mau di skors sepertinya.”
“ya sudah. Ganti saja pacar yang selalu bangun pagi”
“yakk enak saja. colte andwe”
“hah aku bercanda nona Park”
Author POV
Keduanya masuk kedalam kelas yang masih lumayan sepi, Hyemi duduk dibangkunya yang terletak di paling pojok belakang. Ia memilih tempat itu karena terasa nyaman menurutnya. Ia bisa tertidur jika pelajaran yang diberikan seonsaengnim membosankan.
Sedangkan Haerin duduk bangku ketiga dari depan , tepat disamping namja chingunya.
“Hyemi-ya. Apa tadi malam kau tidak dimarahi oleh appa-mu?”
“orang itu tidak akan peduli padaku”
“hyemi jangan begitu, dia kan-“
‘’sudahlah, aku mengantuk. Semalam aku hanya tidur 4 jam saja”
Ucap Hyemi sembari menjatuhkan kepalanya di meja. Haerin menghela nafasnya, ia khawatir pada sahabatnya ini. Semalam sebenarnya mereka merayakan pesta kecil perayaan kaka laki laki Haerin karena masuk universitas ternama di Seoul. Bahkan Hyemin berniat tidak ingin pulang tapi Chanyeol –oppa Haerin tetap mengantar Hyemi pulang. Ia tidak mau gadis yang sudah dianggap seperti adiknya itu mendapat masalah karenanya.
“dasar Hyemi. Selalu seperti itu jika aku membahas –“
“ekhmm”
Belum sempat Haerin melanjutkan kata katanya Hyemi memotongnya dengan dehaman.
“ck arraseo arraseo”
**
Murid sudah memenuhi setiap bangku, bel masuk pun sudah berdering. Hyemi menguap kecil karena baru saja bangun dari tidur singkatnya. Teman teman disekitarnya memandangnya heran, bagaimana mungkin seorang siswa berangkat pagi hanya untuk tidur dikelas sampai bel masuk.
Tapi Hyemi mengabaikan tatapan mereka, yang terpenting ia tidak membolos atau apa.
Hyemi cukup semangat kali ini karena sekarang adalah pelajaran yang menurutnya tidak membosankan. Ia memandang kedepan , tepat kearah seonsangnim yang baru saja masuk membawa seorang siswa baru. Hyemi sempat membulatkan matanya melihat siswa itu, tapi setelahnya ia tidak peduli.
“dia lagi”
Ucapnya lalu memalingkan pandangannya ke arah jendela yang mengekpos lapangan basket. Ia lebih memilih memandang para namja latihan basket daripada melihat wajah namja yang pagi ini membuatnya jengkel.
“haksaengdeull. Mohon perhatiannya! Kalian mendapat teman baru. Silahkan perkenalkan dirimu nak”
“nde. Anyeonghaseyo, jeneun Oh Sehun Imnida. Aku murid pindahan dari China . bangapsumnida, aku harap kalian bisa berteman baik denganku” ucap namja itu sembari membungkuk sopan pada calon temannya.
Hyemi memutar malas kedua bola matanya karena mendengar treiakan para yeoja centil, dan juga pujian yang menurutnya memuakan.
“baiklah silahkan duduk di…. eoh didepan gadis itu”
“ah nde seonsaengnim . khamsahamnida”
Sehun berjalan menuju bangku yang ditunjuk oleh guru, namja itu membari salam kenal pada murid yang dilewatinya lalu mendudukan pantatnya dan sempat tertegun karena melihat gadis yang beberapa saat lalu menabraknya duduk tepat dibelakangnya.
“neo!”
Hyemi pura pura tidak mendengar dan masih memandang luar.
“yakkk. Neo!”
Tangan Hyemi disenggol oleh Kyungsoo , teman sebangkunya.
“ck wae wae? aku tidak mengenalnya Kyungsoo-ya”
“hei kita selesaikan urusan kita setelah ini” ucap sehun lalu memalingkan wajahnya ke depan untuk menyimak pelajarang yang sudah guru terangkan.
“mwo? Neo nuguya ? dasar orang gila” ucap heyemi lirih. Sementara Kyungsoo teman sebangkunya memandang hyemi dengan sedikit tersenyum. Membuat hyemi juga memandang Kyungsoo si kutu buku dengan tatapan bertanya.
Skip
Hyemi berjalan bersama Haerin di koridor sekolah, sekarang sudah saatnya para siswa pulang,
“ya Oh Sehun tadi, apa kau mengenalnya?”
“anhiyeo” jawab Hyemi singkat.
“mwo? Lalu kenapa ia mengajakmu bicara? Bahkan dia akan menahanmu saat kita ingin kekantin”
“entahlah , dia sok kenal sekali.”
“wah apa dia menyukaimu ya?” ucap haerin dengan wajah berbinarnya, berharap pertanyaannya benar. Karna ia tidak betah terus melihat Hyemi sendiri tanpa seorang kekasih.
“seolma. Jangan bicara aneh”
“araseo. Hah kau semakin sensitif saja”
Keduanya masih berjalan sampai tiba tiba Sehun memblokir jalan yang membuatnya terpaksa berhenti. Hyemi berdecak kesal, ia yakin 100% jika namja didepannya akan memaksanya.
“jangan kabur lagi nona. Emm Haerin-ssi boleh aku pinjam temanmu ini? hanya sebentar” tanya Sehun sambil membaca tag name Haerin.
Haerin tersnyum dan mengangguk, baru saja Hyemi akan protes tapi sahabatnya sudah berlari menjauh. Ia rasanya ingin menendang namja didepannya ini.
“wae?” ucap Hyerin cukup dingin.
“kenapa kau selalu tanya , Wae ? wae? . tentu saja aku mau meminta ganti rugi darimu”
“sudah kubilang kan ponselmu bukan urusanku”
“andwe. Kau tau ponsel itu sangat mahal”
“aku tidak mau tau” ucap Hyemi sembari berlalu dari Sehun. Sehun berdecak kesal dan mengekori Hyemi.
“yah terserah, jika kau tidak mau ganti rugi aku akan menjual gelangmu ini”
Kata kata Sehun membuat Hyemi berhenti dan melihat lengannya. Betapa bodohnya ia tidak merasakan jika gelangnya tidak ada. Hyemi berbalik dan melihat Sehun tersenyum sembari mengoyang goyangkan gelangnya didepan wajahnya. Gadis itu hendak meraihnya tapi Sehun meninggikannya. Tubuh Hyemi yang lebih pendek dari Sehun tentu saja membuatnya kesulitan untuk ia gapai.
“yakk kembalikan! Dari mana kau mendapatkannya?”
“ini? aku menemukannya saat kau menabrakku tadi”
Flashback
Sehun mengumpat pada gadis yang baru saja menabrak tubuhnya. Ia meringis melihat ponselnya yang sudah tidak bisa ia gunakan lagi.
Ia hendak memungut bangkai ponselnya tapi matanya menangkap gelang perak yang sangat cantik dilantai.
“eohh. apa ini milik gadis itu? wahh ini sepertinya mahal. Hah kena kau !”
Sehun memasukan gelang itu kedalam sakunya.
“yahh terpaksa aku harus mencarimu, gadis menyebalkan”
Flashback end
“geurae. Kajja ! akan kubelikan ponsel yang sama persis seperti punyamu! Tapi kembalikan gelangku!”
Sehun tersenyum puas dan memasukan gelang Hyemi kedalam sakunya lagi. Hyemi melotot dan mencoba mengambilnya. Tapi Sehun memegang kedua tangannya.
“sudah kubilang aku akan menganti ponselmu tapi kembalikan dulu itu!”
Ucap Hyemi sembari berusaha melepaskan tangan Sehun, ia tidak bisa kehilangan gelang itu karena sangat berharga.
“tidak sebelum kau menyerahkan ponsel baruku!”
“aishh merepotkan”
Hyemi pergi dan meninggalkan Sehun yang memandangnya .
“gadis yang menarik”
**
Hyemi memukul kepalanya sendiri karena lupa bertanya ponsel apa yang kira kira sama dengan siswa baru itu. Ia menggunakan uang ditabungannya yang menumpuk untuk membeli benda pipih itu. setiap bulannya ia diberi uang untuk keperluannya oleh appanya, tapi Hyemi tidak pernah menggunakannya untuk macam macam.
Gadis itu sampai di pusat toko ponsel yang cukup besar. Disana ia memilih ponsel yang paling bagus, ia menemukan ponsel yang sepertinya sama persis dengan milik Sehun.
Ia hendak mengambil ponsel itu tapi tangan lain juga mengambilnya. Hyemi menolehkan kepalanya kesamping dan menemukan namja yang juga menatapnya. Keduanya diam beberapa saat, ia seperti pernah menemukan tatapan mata itu.
“eohh ambilah” ucap namja itu .
“anhiyeo , tak apa jika kau menginginkan yang ini”
“tidak tidak. Aku akan mencari yang lain saja”
Namja itu tersenyum dan berlalu. Hyemi mengangguk dan membawanya kekasir, ia tidak tau jika namja tadi ternyata masih memandangnya. Bahkan sampai Hyemi pergi keluar dari tempat itu.
**
Seperti biasa, Hyemi sangat malas pulang kerumahnya . ini masih sore dan ia belum ingin pulang , gadis itu memilih membawa dirinya ketempat favoritnya sungai han. Ia mendudukan tubuhnya disalah satu bangku dan memandang lampu lampu cantik yang menghiasi sekitar sungai Han.
Ia mengalihkan pandangannya kesamping dan menemukan orang yang tadi ditemuainya di toko ponsel sedang berdiri tidak jauh darinya. Ia sekali lagi terdiam saat melihat namja itu, sepertinya wajah dan posturnya tidak begitu asing baginya. Tiba tiba ia mengingat seseorang.
Hyemi gelagapan saat tertangkap basah sedang memandang namja itu. ia berdehem dan bangkit berjalan pergi.
**
Hyemi memasuki rumahnya tepat jam 8 malam, ia menemukan 3 orang yang sedang tertawa bahagia diruang tamu. Bahkan kedatangannya tidak disadarinya,
Ia tertawa miris karena bahkan kehadirannya tidak dianggap. Padahal jelas jelas ia membuka pintu dengan cukup kasar.
“eoh Hyemi-ya. Kau sudah pulang?” ucap gadis yang umurnya tidak jauh berbeda darinya.
“sudah tau tidak usah bertanya”
“hyemi ! kau ditanya baik baik , setidaknya hargai saudaramu” ucap sang Appa .
“ahh terimakasih sudah mengingatkanku Appa!”
Setelah mengatakan itu Hyemi berjalan menuju kamarnya. Tuan Kim mendudukan tubuhnya kembali , ia memijat keningnya yang terasa pusing.
“aku harus bagaimana Shinhyea-ah?”
“sudahlah yeobo! ia mungkin edang lelah”
“ne appa. nan gwemchana” ucap Kim Minji.
**
Seorang namja memandang indahnya pemandangan Seoul dimalam hari dari balkon apartement mewahnya. Ia lelah karena baru saja pulang dari acara jalan jalanya mengelilingi Seoul.
Namja itu baru saja kembali ketanah kelahirannya ini setelah menyelesaikan SHS’nya di London.
“aku merindukan semuanya, ternyata tidak jauh berbeda sejak 10 tahun yang lalu”
Ia tersenyum karena sekarang rasa rindunya sudah terbayarkan. Tapi ada satu hal yang paling ia rindukan disini, cinta pertamanya.
“Kim Hyemi, aku kembali.”
Namja itu sangat ingin bertemu dengan yeoja kecil yang dulu sangat disayanginya. Mungin sekarang yeoja kecil manis itu sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik seperti yang dibayangkannya.
Ia ingat saat dulu ia selalu bersama yeoja kecilnya. Bermain bersama dan selalu berpegangan tangan.
“besok kita akan bertemu , hemmm aku tidak sabar bertemu denganmu, Hyemi !”
TBC
My Answer is You (Chapter 2)
Story be : ELbyunPelvis
Cast : Kim Hyemi (oc) , Byun baekhyun, Oh Sehun.
Other cast : Kim Minji (oc) , Pak Haerin (oc) , Park Chanyeol and member EXO lainya.
Genre : Sad , Romance , Friendship.
Rating : +13
Leght : Chapter
Chapter 2
Hyemi rasanya tidak ingin berangat ke sekolah pagi ini, ia hanya ingin duduk dirumah menunggu sore nanti. Karena hari ini adalah hari menyakitkan dan juga penting untuknya. Ia bisa saja membolos jika mau , tak jarang ia absen tanpa ijin . Bahkan sampai pernah mendapat surat peringatan dari gurunya. Tapi mengingat hari ini akan diadakan kuis maka ia terpaksa berangkat.
Hyemi menyeret kakinya malas menuju kelasnya, dan seperti biasa. Kelas masih sangat sepi ,
Ia menghela nafas lega saat sudah sampai dikelasnya tapi saat ia akan menuju bangkunya ia dibuat jengkel dengan adanya Sehun yang duduk dibangkunya dengan kaki diletakan diatas meja. Mata namja itu terpejam sembari mendengarkan musik dari mp3player.
Hyemi berjalan mendekat dan merogoh tasnya , ia mengambil sebuah kotak dan meletakannya kasar tepat dimeja Sehun. Namja itu agak terjengkit kaget karena suara gubrakan, saat ia membuka matanya Hyemi sudah berjalan melewatinya dan duduk ditempat duduk yeoja itu.
“haiss bisakah kau memberikannya dengan sopan?”
Hyemi tidak menjawab dan ia malah meletakan kepalanya dimeja, seperti biasa ia memilih terlelap untuk menunggu kelas masuk.
“astaga gadis ini. disaat semua gadis memujaku kau palah mengacuhkanku “
Sehun menggerutu lalu mandang kotak yang baru saja diberikan oleh Hyemi , sudah pasti itu adalah ponsel pengganti yang ia tagih kemarin.
“wah wah kau benar benar membelikannya untukku eoh? Ah gomawo. Aku tidak harus menggunakan uang jajanku untuk membeli ini”
Mendengar itu Hyemi mengangkat kepalanya ia menatap Sehun dengan tatapan dingin, tatapan yang selalu ia tunjukan pada semua orang.
“wae? “
“gelangku”
Ucap Hyemi sambil menyodorkan tangannya, sehun terdiam beberapa saat lalu menunjukan ekspresi santainya.
“ooh gelangmu ya? Maaf sepertinya tertinggal”
“mwo? Ya!! Kenapa kau tak menepati janjimu?”
“hei aku tidak sengaja meninggalkannya, tidak usah melotot begitu. Aku pasti akan mengembalikannya!”
Hyemi kesal dan berdiri dari bangkunya untuk keluar kelas. Ia sangat malas membuat perdebatan dengan namja yang baru 1 hari dikenalinya itu. Sedangkan Sehun memandang Hyemi dengan perasaan sedikit bersalah . Sesungguhnya ia memang niat meninggalkan gelang itu, entahlah tapi rasanya namja itu ingin sekali menjahili Hyemi.
“oh sehun ,ada apa dengan dirimu hu?” eluhnya pada diri sendiri.
**
Hyemi baru saja dipanggil oleh wali kelasnya untuk menghadap. Tadi ia diceramahi dikarenakan nilainya yang semakin memburuk.
Perubahan itu sangat berpengaruh pada peringkatnya yang merosot jauh dari sebelumnya.
Wali kelasnya cukup kenal dengannya karena beliau adalah teman Appanya, dengan sedikit memohon Hyemi meninta penurunan nilainya tidak ditunjukan pada appa-nya. Itu akan semakin membuat masalah dalam hidupnya.
“Hyemi-ya kau baik baik saja?”
“iya , apa kau ada masalah ? sudah ceritakan saja pada kami. “
Kedua sepasang kekasih itu bertanya pada Hyemi, ya mereka adalah Jong In dan Haerin.
“aku baik baik saja” jawab Hyemi singkat.
“ck ck percuma saja aku bertanya. Kau hanya akan menjawab ‘aku baik baik saja’ . padahal aku tau kau tidak baik baik saja” ucap Haerin dengan nada sedikit kesal. Hyerin sedikit menunjukan senyumnya dan menggenggam tangan sahabatnya.
“hah dasar, eoh bukankah itu murid baru?” ucap kai sembari menunjuk pada namja yang membawa nampan makanan dan kebingungan mencari tempat duduk, padahal banyak yeoja yang mempersilahkannya tempat kosong.
“namanya Oh Sehun” timpal Haerin. Kemudian Kai memanggil Sehun dan melambaikan tangannya untuk mengajak bergabung. Sehun menoleh dan berjalan menuju bangku mereka.
“ya. Kai mengapa kau mengajaknya kemari?” tanya Hyemi dangan nada lirih. Kai menunjukan tampang bertanya tapi terlambat, Sehun sudah duduk disamping Hyemi.
“salam kenal, Kim Jong In imnida. Tapi kau panggil saja aku Kai agar terdengar keren”
“eoh nde Oh Sehun imnida. Dan kau Haerin-ssi dan ini Hye- ee Hye-“
“Hyemi. Namanya Kim Hyemi” sambung Haerin . sedangkan Hyemi melirik malas namja disampingnya. Ia ingin sekali pindah tempat duduk tapi sialnya kantin ini sudah cukup penuh.
“ah nde , Hyemi-ssi”
**
Para siswa yang sedang serius menyimak pelajaran tidak mendengar suara bel yang menandakan pelajaran berakhir. Seonsaengnim menutup salam dan meninggalkan kelas, Hyemi mengemasi bukunya dan segera pulang. Ia pulang sendiri karena haerin sibuk kencan dengan Kai.
Sehun memandang punggung Hyemi yang semakin jauh dan menghilang saat sudah melewati pintu. Namja itu memanyunkan bibirnya , yang pasti jika ada yang melihatnya pasti akan berteriak histeris karena ke’imutannya.
Sedangkan hyemi sedang berjalan santai saat tiba tiba Minji yang berstatus sebagai saudara tirinya menghampirinya dan jalan disampingnya.
“Hyemi ayo pulang bersama, appa memitaku untuk pulang bersamamu”
“ck sudah sana pulang . aku ada urusan” Ucap Hyemi dengan nada ketusnya .
“ya Hyemi-ya tapi_”
Minji menghentikan kata katanya karena Hyemi menatapnya dengan tatapan benci, ia sudah tau dan sangat faham jika seorang Hyemi tidak bisa dipaksa.
“ah baiklah”
Minji berbalik menjauh dari Hyemi. Keduanya memang satu sekolah tapi betapa bersyukurnya Hyemi karena tidak satu kelas dengan saudara tirinya itu. Ia memang satu angkatan dengan minji tapi jika ditanyakan status umur maka Minji lah yang disebut eonni karena ia lebih tua 8 bulan dari Hyemi. Disitulah Hyemi membenci Minji, bahkan Appanya lebih dulu berhubungan dengan Park Shinhye- eomma dari Minji.
**
Langit belum berubah menjadi petang tapi Hyemi sudah berada dirumahnya. Jika tidak karena ada hal penting maka ia tidak akan pulang se-awal ini.
Hyemi sudah bersiap untuk keluar, ia cukup faminim dan cantik hari ini. Sebelumnya ia mengecek ponselnya dan mendapati 1 pesan dari haerin
From Haerin
Hyemi-ya mianhae.
Aku tidak bisa menemanimu. Aku harus mengantar Halmoniku untuk cek-up.
Ah eothokae?😦
Hyemi membalas pesan Haerin dan keluar dari kamarnya.
HYEMI POV
Aku keluar dari kamarku, saat melewati ruang tamu aku melihat ketiga orang itu sedang saling merapikan pakaiannya.
“Hyemi ganti bajumu, kita akan keacara formal”
Ucapan appa membuatku terkekeh. Aku mendekati appa dan memandang ketiga orang ini bergantian.
“sudah kubilang aku tidak ingin menghadiri acara itu” ucapku. Appa memegang bahuku
“hyemi ayolah , ini acara penting. Kita diundang makan malam oleh keluarga-“
“jadi appa mementingkan acara itu daripada ke makan eomma? “
Aku memotong ucapan Appa, aku merasa sangat marah kali ini. teganya Appa melupakan hari peringatan kematian eomma dan lebih memilih ke acara makan malam bersama teman kerjanya.
“Hyemi, mian Appa tidak bisa”
“ya, aku tau . appa selau seperti itu. apa tidak peduli lagi padaku maupun eomma. Appa lebih menyayangi meraka daripada aku dan eomma. Appa hanya peduli pada istri simpanan appa itu dan juga Minji”
#plakkk
“yeobo/appa”
Aku merasakan pipi kananku panas , aku tertawa miris mendapat tamparan dari Appa.
“ee Hyemi-ya Appa-“
“gomawo. Ini menjawab pertanyaanku padamu appa.”
Aku berlari keluar, tidak memperdulikan Minji yang mencoba menahanku. Hatiku sudah sangat sakit saat ini. jebal, kau boleh tidak peduli padaku Appa. tapi aku mohon pedulilah pada eomma. Aku hanya ingin melihatmu mengunjungi makam eomma, aku hanya ingin appa memberi bunga pada nisan eomma.
Aku menagis didalam taxi, aku sungguh tidak bisa menahannya. Beban ini terlalu berat untuk kutanggung sendiri. Maaf , maaf karena aku sudah mengingkari janjiku sendiri untuk tidak menangis.
Skip **
Aku melangkahkan kakiku melewati gundukan tanah yang terbaris rapi. Tujauanku adalah nisan dengan ukiran nama Kim Shinyeong-eommaku.
setelah menemukannya aku berjongkok dan memberikan satu buket bunga kesukaan eomma yang kubeli tadi.
“eomma nan whaseo”
Aku tersenyum memandang nisan eomma. Setidaknya aku terlihat ceria didepan makam eomma.
“mianhae eomma. Aku tidak bisa menepati janjiku untuk membawa Appa kemari. Jeongmal mian”
Air mata sudah menggenang dipelupuk mataku. Aku mengigit bibir bawahku untuk menahan isakan yang mungin akan keluar. Tidak, aku tidak boleh seperti ini didepan eomma.
“eomma. Aku, aku kesepian. Bawa kau bersamamu eomma”
Aku menutup mulutku karena isakan terdengar , dadaku sangat sesak. Aku mencengkram rumput yang ada disampingku. Aku yakin eomma juga menangis melihatku seperti ini. Tuhan, harus berapa kali aku mngucapkan kata maaf untuk eomma?
Kuatkan aku , aku mohon.
Hyemi POV End.
**
Author POV
Perbincangan hangat terdengar dari kedua sahabat lama yang baru bertemu kembali ini. Kedua orang itu sangat senang bisa bertemu setelah lama tidak berjumpa.
“Byun Seunghwa, senang sekali bisa bertemu denganmu, tidakkah ini sudah sangat lama?”
“ya , kau benar Kim Tan. 10 tahun ternyata membuatmu semakin tua”
“yakk tentu saja. masa iya aku semakin muda eoh?”
Kedua laki laki paruh baya itu tertawa, membuat kedua wanita yang berstatus sebagai istri mereka terabaikan. Tapi tidak halnya dengan Minji yang sibuk memandang sekitar.
“eoh apa ini putri-mu?” tanya nyonya Byun pada Eomma Minji.
“ah nde dia putriku”
“eoh lalu dimana Hyemi gadis kecilku? Apa dia tidak ikut?” kali ini Tuan Byun yang bertanya. Sontak saja itu membuat ketiga orang itu terdiam.
“hyemi ada urusan penting jadi tidak bisa hadir” jawab Tuan Kim .
“ah begitu, padahal aku ingin sekali melihatnya, iya kan sayang?” ucap Tuan Byun sembari memandang isrtinya.
“aku akan mengajak nya kerumahmu jika ada waktu”
“jinjjaro? Baguslah. Akan kusambut dengan senang hati. Aigo apa dia tumbuh semakin cantik?”
“tentu saja yeobo, kau tau bahkan putra kita selalu menceritakannya” sahut nyonya Byun. Hal itu membuat Park Shinhye dan juga minji merasa asing ditempat itu. Tuan Kim yang tau keadaan berniat mengalihkan topik pembicaraan.
“Byun Seunghwa, dimana putramu yang tampan itu? “
“eoh, maaf sepertinya anak itu akan datang terlambat. Dia sudah memiliki apartement sendiri jadi tidak berangkat bersama kami”
“eoh arraseo”
Kelima orang itu melanjutkan acara makannya, sampai tiba tiba terdengar suara yang menyapa.
“anyeonghaseyo. Jeongsohamnida aku telat sangat lama” ucap namja itu sembari membungkukan bandannya sopan. Melihat itu sang eomma menyruh putranya duduk disampingnya.
“gwemchana nak. Wah kau sangat mirip dengan Appa-mu , sangat tampan”
Puji Tuan Kim yang membuat orang yang dipujinya tersenyum lebar.
“Baekhyun-ah, kenapa kau sangat lama?”
“mian Appa, aku menyelesaikan pendaftaranku tadi”
Tuan Byun mengangguk dan menyuruh putranya untuk memesan makanan.
Baekhyun terus memandang gadis yang tak jauh darinya, ia sangat senang bisa bertemu lagi dengan gadis yang menjadi cinta pertamanya .
Ia segera menyelesaikan makannya dan sedikit mengobrol tentang kepindahannya ke Seoul dan juga tentang ia yang diterima di Seoul University.
“emm Kim Ajhussi. Boleh aku pinjam putrimu?”
Mendengar itu semua orang tertawa. Tuan Kim mengangukk mantap, Baekhyun berdiri dan mengajak gadis didepannya untuk berjalan jalan disekitar.
Keduanya masih terdiam walau sudah cukup jauh berjalan menyusuri taman.
“sudah lama sekali ya?” ucap Baekhyun memecah keheningan.
“nde?”
“haiss. Kenapa kau berlagak tidak mengenalku sejak tadi eoh?”
“maaf tapi aku benar benar tidak tau siapa kau”
Baekhyun memutar bola matanya malas, ia mendekatkan wajahnya pada gadis disampingnya. Membuat gadis itu memundurkan wajahnya, tapi keseimbangan tubuhnya hilang dan hampir saja jatuh jika Baekhyun tidak memeluknya.
“kkaebsong. eothae? Sekarang kau mengingatku kan pororo?”
Gadis didepannya masih mengerjapkan kedua matanya karena jaraknya dengan baekhyun cukup dekat. Gadis itu meneguk ludahnya susah karena terlalu gugup dengan wajah tampan baekhyun.
“ya Kim Hyemi” ucap baekhyun pada akhirnya. Ia tidak tahan dengan sikap gadis kecilnya yang seolah tidak mengenalnya.
“a-aku bukan Hyemi”
“mwo? Astaga kau masih saja pura pura.” Ucap baekhyun sembari melepaskan pelukannya.
“aku memang bukan Hyemi”
Baekhyun masih tertawa karena msih tidak percaya, ia tidak bodoh karena anak Tuan Kim hanya satu yaitu Kim Hyemi.
“ya jika kau bukan Hyemi lalu siapa. Memangnya appa-mu punya anak selain seorang yeoja bernama Kim Hyemi eoh”
“aku Minji, saudara tiri Hyemi”
Baekhyun menghentikan tawanya dan merubah ekspresinya kaget.
“apa?’’
###
Minji menceritakan semua tentang nya dan Hyemi, Baekhyun cukup terkejut karena gadis yang sedang bersamanya memang bukan Hyemi yang ia kira . Yang ia tau Eomma Hyemi meninggal dan Appa Hyemi menikah lagi, tapi orang tuanya tidak pernah cerita jika istri baru Tuan Kim mempunyai anak seumuran Hyemi.
Baekhyunsebenarnya memang sudah merasa asing sejak menatapnya pertama kali, mata Minji tidak seperti tatapan gadi kecilnya.
“ah jadi begitu, mianhae aku kira kau Hyemi” ucap Baekhyun sembari menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.
“gwemchanayeo. Apa kau dekat dengan Hyemi, Baekhyun-ssi? tanya Minji penasaran, ia cukup iri dengan Hyemi karena sebenarnya gadis itu lebih banyak mempunyai orang terdekat dari pada dirinya.
“emm ya. Kami berteman sejak kecil. Tapi saat 8 tahun aku pindah ke London bersama orang tuaku.”
“ah begitu”
“ne, dan selama di London aku kehilangan kontak dengan Hyemi. Eoh apa kau memiliki nomor ponselnya?’’
Pertanyaan Baekhyun membuat Minji tertegun, jujur saja ia tidak memiliki nomor Hyemi karena memang ia jarang berkomunikasi dengan saudara tirinya itu.
“emm e.. mian . aku tidak membawa ponsel”
“oh tak apa. mungkin aku bisa minta Kim Ajhussi”
“hemm ne”
“mengapa hyemi tidak ikut?”
Pertanyaan Baekhyun lagi lagi membuat Minji terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Sebenarnya Minji cukup tertarik dengan baekhyun saat pertama kali menatapnya. Ia kurang suka saat sedari tadi yang menjadi bahan pemicaraannya dengan Baekhyun adalah Hyemi.
“Hyemi? Dia .. lebih memilih keluar bersama teman temannya”
“mwo?”
**
Hyemi pulang cikup larut seperti biasanya, ia menghabiskan waktunya dengan terdiam di samping makan eommanya. Berharap jika appa-nya berubah pikiran untuk mampir sebentar tapi yang ia lihat adalah ketiga orang yang membuatnya muak sedang sibuk sendiri.
Hyemi berjalan cepat menuju kamarnya, ia lelah dan ingin segera membersihkan dirinya. Mungkin ia akan tidur lebih awal malam ini. ia tidak peduli untuk tidak belajar, padahal dirinya sudah pada tingkat kelas 3 dan seharusnya ia lebih giat lagi , tidak malas malasan .
Tak lama untuk membuatnya terlelap, setelah Hyemi selesai membersihkan dirinya dan menata buku untuk jadwal besok pagi , yeoja itu langsung membaringkan tubuhnya dikasur hangatnya.
Sekarang yeoja itu sudah berada dialam mimpi.
Pintu kamarnya terbuka pelan, memunculkan sosok pria yang sebenarnya sangat disayangi Hyemi.
tuan Kim sengaja mengendap agar tidak membangunkan tidur purinya yang sangat pulas. Pria paruh baya itu tersenyum melihat wajah polos Hyemi saat tidur. Persis seperti mendiang istrinya,
Beliau mendudukan dirinya di semping renjang putrinya.
“Hyemi, maafkan Appa sayang” ucapnya sembari membelai lembut rambut Hyemi.
“Appa memang sangat jahat. Appa tidak menjenguk eommamu seperti yang kau inginkan. Mianhae”
Ia memang terlalu tua untuk menangis, tapi Tuan Kim benar benar merasakan rasa bersalah yang sangat besar pada Hyemi dan eomma Hyemi dimasa lalu dan masa sekarang. Pria paruh baya itu menangis dalam diam.
“kau tau nak? Alasan Appa tidak ingin kesana karena Appa pasti akan merasakan penyesalan terbesar. Appa tidak sanggup Hyemi-ya”
“suatu hari kau akan menemukan kebahagiaanmu . Tanpa Appa-mu yang brengsek ini”
Tuan Kim membenarkan selimut Hyemi, dan mencium kening putrinya. Ia yakin jika Hyemi melihat ini pasti akan tidak suka. Tapi biarkan sekali saja ia melakukannya.
“mimpi indah”
Tuan Kim bangkit dan melangkahkan kakinya menuju pintu, tapi sebelumnya ia sempat memandang foto besar yang berada didinding kamar Hyemi. Foto keluarganya yang bahagia dulu,
“maafkan aku ShinYoung-ah”
Setelah itu Tuan Kim benar benar keluar dari kamar Hyemi. Beliau tidak tau jika Hyemi sedari tadi tidak benar benar tidur, ia terbangun saat merasakan seseorang membelai rambutnya. Tapi ia sengaja tetap memejamkan matanya , ia ingin tau apa yang akan Appa-nya katakan saat ia tertidur.
Hyemi menghela nafasnya berat, ia tidak tau mengapa dirinya tidak bisa dengan mudah memaafkan Appa-nya dan menerima kenyataan.
**
Baekhyun kembali ke apartementnya cukup malam, kerana sebenarnya ia mampir kerumah teman barunya ‘Park Chanyeol’ . Tubuhnya sangat lelah , hari ini aktifitasnya benar benar padat. Mulai dari mengurus kepindahannya di Seoul Universitas, melakukan sosialisasi , bertemu dengan keluarga Tuan Kim, dan juga berkunjung kerumah Chanyeol. Walaupun matanya terpejam tapi fikirannya masih saja memikirkan Hyemi ‘gadis kecilnya’. Ia sungguh ingin bertemau dengannya tapi nyatanya orang lain yang ditemuinya.
“Hyemi , kenapa sangat sulit bertemu denganmu?”
Baekhyun membuka matanya dan bangkit untuk mengambil sebuah kotak kecil yang ia simpan dengan hati hati selama ini.
Setelah mendapatkannya baekhyun duduk dimeja belajarnya dan membuka kotak itu. Didalamnya terdapat beberapa lembar surat dengan nama pengirimnya ‘Kim Hyemi. ’Juga beberapa stiker pororo kesukaan Hyemi. Ia mengambil buku catatan yang bisa disebut buku hariannya, didalam terdapat fotonya bersama Hyemi saat ia kecil dulu.
“ah yaeppo . Kau sangat imut Hyemi-ya ” ucapnya sembari tersenyum. Foto itu menunjukan baekhyun memeluk Hyemi dari samping, dengan Hyemi yang tersenyum lebar. Kemudian ia menemukan foto lainya, kali ini saat ia mencium bibir mungil Hyemi dulu. Bahkan ia ingat eommanya tertawa saat mengambil gambar itu .
“aigo, pasti wajahmu tidak jauh berbada, tetap cantik dan membuatku tertarik”
Malam itu Baekhyun melupakan rasa lelahnya dengan mengingat kenangan masa kecilnya bersama gadis kecilnya yang sangat ia rindukan. Ia janji akan segera menemui Hyemi, membuat gadis itu menjadi miliknya lagi sama seperti dulu.
TBC
My Answer is You ( Chapter 3)
Story be : ELbyunPelvis
Cast : Kim Hyemi (oc) , Byun baekhyun, Oh Sehun.
Other cast : Kim Minji (oc) , Pak Haerin (oc) , Park Chanyeol and member EXO lainya.
Genre : Sad , Romance , Friendship.
Rating : +13
Leght : Chapter
Chapter 3
Hyemi membuka matanya karena sinar matahari masuk lewat jendela yang baru saja dibuka tirainya oleh pelayannya. Ia menguap kecil dan mengusap matanya.
“nona maaf sepertinya anda telat. Saya kira nona sudah berangkat sangat pagi seperti biasanya”
“nde?”
Kemudian Hyemi beralih mengecek jam diatas nakas dekat ranjang. Betapa terkejutnya karena jarum jam sudah menunjukan puku 07.45 SKT.
“astaga aku telat”
Hyemi dengan cepat turun dari ranjangnya dan memasuki kamar mandi. Ia bangun kesiangan karena semalam ia tidak bisa tidur seteah Appa-nya keluar dari kamarnya . ia memejamkan matanya baru pukul 3 pagi.
Setelah selesai Hyemi menggunakan sepatunya, Jung Ajhuma membantu mengambil tasnya. Wanita paruh baya itu tak lupa untuk memasukan kotak bekal berisi roti untuk sarapan nona’nya itu.
“gomawo Jung ajhuma, aku berangkat dulu”
“nde , hati hati nona”
Hyemi mengangguk dan berlalu. Ia berlari menuju halte bus , tapi di persimpangan jalan ia menabrak bahu orang yang akan masuk kedalam mobil. Hyemi membungkuk meminta maaf tanpa melihat wajah orang yang ditabraknya. Hyemi kembali melanjutkan langkah lebarnya., ia merutuki dirinya sendiri karena selalu saja tidak melihat jalan dengan benar.
“aiss dia lagi? dasar tidak sopan. Sudah menabraku tidak meminta maaf dengan benar” ucap pria sembari mengambil kunci mobilnya yang jatuh.
**
Hyemi sampai kesekolahnya sangat telat. Tapi begitu beruntungnya ia karena gurunya memperbolehkannya tetap mengikuti pelajaran. Saat ini pelajaran olahraga sedang berlangsung, dan parahnya hari ini adalah pengambilan nilai lari. Hyemi tidak menyukainya ,
“Kim Hyemi , Jung Soojung , Oh sehun . sekarang giliran kalian”
Gadis itu berdiri dengan tidak semangat saat guru olahraga mereka memanggil. Hyemi bersiap di garis start dan berlari saat Jeon seonsaengnim meniup pluit. Lari Hyemi cukup cepat dan mampu menyusul Oh Sehun. Tapi dipertengahan jalan tubuhnya kehilangan keseimbangan dan jatuh menghantam lantai beraspal itu, ia sudah kehilangan energinya dikarenakan terus berlari saat berangkat sekolah tadi. Soojung masih meneruskan larinya, tapi tidak dengan Sehun yang justru berhenti menghampiri Hyemi yang sedang memegang kakinya kesakitan.
“yaa!! Gwemchana?” tanya Sehun dengan nada yang bisa dibilang khawatir. Sehun semakin terkejut karena melihat lutut Hyemi yang memar dan berdarah. Gadis itu ingin berdiri tapi kesusahan,
“kyaa Hyemi-ya!!” teriak Haerin ikut menghampiri sahabatnya itu. Gurunya menyuruh seseorang untuk membantu mengantar Hyemi ke ruang kesehatan, sedangkan teman teman yang lain hanya menonton.
“Kai ayo bantu ” ucap Haerin meminta Kai untuk membawa keruang kesehatan tapi kai menggeleng.
“Haerin-ah tapi giliranku sebentar lagi” keluh Kai pada yeojachingunya. Haerin melotot karena Kai menolak perintahnya.
“ya kau-“
“sudah biar aku saja yang membawanya” potong Sehun. Hyemi tidak menolak atau protes karena buat apalagi, dirinya sedang dalam keadaan kesakitan dikakinya.
Seonsaengnim dan Sehun membantu Hyemi jalan sampai ruang kesehatan, mendudukan gadis itu diranjang yang tidak terlalu besar.
“Sehun-ssi . aku harus memimpin yang lain , kau tunngui Hyemi-ssi disini” ucap seonsaengnim yang dibalas anggukan oleh Sehun.
“sudah sana kau keluar!” ucap Hyemi seperti mengusir .
“yakk. Kau tidak tau terima kasih. Bahkan aku rela mengorbankan kemenanganku tadi untuk menolongmu” balas Sehun dengan nada sedikit kesal.
“jadi kau tidak iklas?”
“t-tentu saja aku iklas. Setidaknya kau menghargai jasaku” ucapan Sehun membuat hyemi memutar malas kedua bola matanya. Ia menghela nafasnya menghadapi pria macam Sehun.
“tskk kau mengharap? Baiklah terima kasih!” balas Hyemi tanpa ekspresi, membuat Sehun melongo.
“kau terlihat sangat terpaksa mengucapkan itu nona. Hah baiklah , untuk apa juga aku memaksamu”
Hyemi diam tidak menyahut, ia melihat Sehun yang berjalan menuju tempat kotak obat yang berada dilemari kecil pojok ruangan. Kemudian namja itu kembali dengan membawa kapas,alkohol dan juga plaster luka.
Diangkatnya kaki kiri Hyemi yang berdarah itu, sebelum sang pemilik kaki protes Sehun sudah menyuruh Hyemi diam. Entah kenapa gadis itu menurut. Namja itu menuangkan alkohol pada kapas dan menempelkannya pada luka memar dilutut Hyemi.
“auuww sakit . pabbo-ya! Kemarikan aku akan mengobatinya sendiri”
Hyemi mencoba merebut kapas ditangan Sehun tapi namja kurus itu menjauhkannya.
“kau gadis keras kepala ternyata. Diamlah!”
“ishh kau membuat lukaku tambah parah.”
Sehun menyelesaikan tindakan pertolongannya pada Hyemi, ia memasangkan plaster luka bermotif hati pada lutut Hyemi, hal itu membuat gadis dihadapannya mengangkat sebelah alisnya.
“hanya itu yang kutemukan, hah seharusnya aku mencari plaster bermotif singa untukmu”
“mworago?”
“ah sudah ya! Aku mau kembali kelapangan. Kau gadis keras kepala, tetaplah disini!”
“ck ck siapa kau berani memerintahku?”
Sehun mengendikan bahunya cuek, membuat Hyemi ingin melemparinya dengan vas bunga yang ada disampingnya. Gadis itu memandang Sehun yang semakin hilang dibalik pintu , Ia berhutang budi pada namja yang menurutnya sangat menyebalkan itu.
**
Pelajaran selesai , semua siswa mengemasi bukunya dan beranjak meninggalkan kelas. Haerin menghampiri Hyemi yang belum selesai memasukan bukunya kedalam tasnya.
“Hyemi eothae? Jadi mampir kerumahku kan? Oppa-ku menunggumu”
“jeonmal?”
“hemm. Hei bagaimana saat Oh Sehun saat menolongmu tadi?”
Haerin mengatakannya dengan berbisik. Hyemi menunggu sampai Sehun keluar kelas, tapi nyatanya namja kurus itu belum bangkit dari duduknya. Malah mengobrol dengan Kai.
“biasa saja. yah aku berhutang budi padanya”
“ wah dia cool sekali tadi”
“hentikan Park Haerin, kalau Kai mendengar itu pasti ia akan protes” ucap Hyemi mengingatkan sahabatnya itu. Haerin hanya meringis sembari memandang hati hati namjachingunya, takut kalau Kai mendengar kata katanya barusan.
“baiklah kajja. Kita akn pulang dengan mobil Kai.”
“heemm nde”
“eoh apa kau bisa berjalan?” tanya Haerin yang terdengar sangat berlebihan ditelinga Hyemi.
“aku baik baik saja”
“ok , call”
Setelah menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah Haerin . Oppa-nya sengaja menyiapkan makanan spesial untuk Hyemi, kadang Haerin sedikit kesal dengan Chanyeol karena lebih perhatian dengan Hyemi. Tapi ia selalu tau tujuan Oppa-nya melakukan itu, karena Hyemi adalah gadis yang kurang kasih sayang selama ini. Chanyeol mencoba untuk menjadi sosok Oppa yang sayang dengan hyemi. Hyemi sudah dianggap seperti dongsaengnya sediri.
“cha masuklah” ajak Haerin pada Kai dan Hyemi.
Ketiganya berjalan menuju ruang tengah dan menemukan Chanyeol yang masih lengkap dengan kostum kokinya. Haerin menghampiri dan memeluk sayang oppa satu satunya itu.
“yakk dongsaeng oppa sangat maja eoh”
“wuahh kau masak sangat banyak Oppa” ucap Haerin memandang kagum pada makanan yang sudah tersaji rapi di meja.
“Oppa tidak memasaknya sendiri. Bibi Shin membantu tadi”
“arraseo. Ah aku membawa adik lainmu Oppa dan juga kekasih tercintaku”
Chanyeol tersenyum lebar sembari mengacak pelan rambut adiknya. Ia menyuruh kedua orang yang masih duduk diruang tengah untuk keruang makan.
“anyeong Hyung” ucap kai yang memang sudah akrab dengan Chenyeol , namja itu merangkul leher namja yang lebih tua dua tahun darinya itu dan membuatnya protes.
“yakk Kim Jong In lepaskan”
Kai mengerucutkan bibirnya mendapat respon tidak memuaskan dari orang yang dianggap sebagai calon Hyung iparnya itu.
“anyeonghaseyo Chanyeol Oppa” sapa Hyemi meberi salam sopan .
“nde Hyemi-ya , Oppa senang kau jadi datang. Ah kalian cuci tangan lalu kita makan bersama aratchi?”
“”nde/nde”” jawab ketiganya bersamaan.
Beberapa menit berlalu, saat ini keempat orang itu sedang menikmati makan bersama. Biarlah mereka masih menggunakan seragam sekolah karena malas untuk menggantinya terlebih dahulu.
“Oppa, kau tau? disekolahku ada murid baru yang tampan dan sangat cool” ucap Haerin membuka pembicaraan setelah beberapa waktu lalu hening.
“jinjja?”
“ne, dia sepertinya menyukai Hyemi , Oppa”
Ucapan Haerin membuat Hyemi yang sedang meminum air putih menjadi tersedak.
“yakk terus saja memuji Oh Sehun. Lihat, kau membuat Hyemi tersedak” ucap kai yang sebenarnya kesal karena Haerin mengatakan jika Sehun tampan dan cool. Haerin hanya memeletkan lidahnya pada namjachingunya yang cemburuan itu.
“Hyemi gwemchana?”
Tanya Chanyeol sembari memberi Hyemi tisu. Hyemi mengangguk kemudian memandang Haerin galak. Sedangkan gadis yang ditatapnya hanya tersenyum tanpa dosa sembari mengangkat tangannya membentuk huruf V (peace).
“jangan sembarangan bicara Park haerin” ucap Hyemi pada akhirnya.
“mian Hyemi-ya. Hah lagian sikap Sehun memang aneh, ya walau kalian baru kenal 3 hari”
Hyemi menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Haerin .
“tapi apa kalian percaya cinta pada pandangan pertama?” tanya Chanyeol.
“nde/tidak”
Kai dan Hyemi menjawab bersamaan. Membuat Chanyeol menatapnya dengan alis terangkat.
“aku percaya, karena itu terjadi padaku saat pertama kali bertemu Haerin, iya kan Chagiya?” tanya Kai yang membuat Haerin menganguk meng-iyakan pertanyaan namjachingunya.
“aku tidak” Hyemi ikut bicara.
“wae? kau pasti punya cinta pertama kan Hyemi-ya?” tanya Chanyeol pada Hyemi .
“nan mollaseo Oppa, bahkan aku lupa bagaimana rasanya itu”
“ah kau payah sekali hyemi-ya”
ucapan Kai membuat haerin memumukul kening namjachingunya dengan sumpit, Kai mengaduh sambil mengelus kening yang dianggapnya sexy itu. Chanyeol tertawa melihat kedua pasang kekasih yang selalu saja bertengkar kecil, begitu juaga dengan Hyemi .
**
Hyemi dan Kai memutuskan untuk pulang setalah acara mengobrol mereka selesai.
“aku pamit Chanyeol Oppa, jeongmal gomawo untuk makan malamnya. Aku sangat menikmatinya” ucap Hyemi sembari teseyum. Chanyeol membalasnya,
“cheonma, apa kau yakin tidak perlu diantar eoh?”
“nde. Aku bisa menumpang Kai sampai halte”
“baiklah, hati hatilah”
Chanyeol melambaikan tangannya pada Hyemi . Sementara Hyemi berjalan menuju mobil Kai, tapi tiba tiba saja ia menghentikan langkah kakinya saat melihat seseorang berdiri didepannya, membuatt jalannya terhalangi. Hyemi menatap kaki yang menggunakan sepatu nike itu dan mendongak untuk melihat wajah yang sepertinya namja .
Betapa terkejutnya karena ini ketiga kalinya ia menjumpai wajah itu. Di toko, di sungai Han dan sekarang didepan rumah Chanyeol.
Sedangkan namja yang ditatapnya memandang gadis didepannya dengan tatapan kurang suka, hapir saja tubuhnya tertubruk Hyemi yang berjalan sambil menunduk.
Tanpa berkata apapun Hyemi berlalu dan segera menghampiri mobil Kai.
Namja itu masih menatap mobil Kai yang perlahan menjauh sampai sebuah suara menegurnya.
“Baekhyun-ah? Kau sudah datang?”
“nde? Eohh maaf Chanyeol-ah aku telat “
“tak apa . jja masuklah!” ajak Chanyeol menyuruh Baekhyun kedalam rumahnya.
“yeoja barusan siapa?”
“yeoja? Ahh dia teman yeodongsaengku” jawab Chanyeol sembari mendudukan tubuhnya disofa ruang tengah.
“ah geure.”
“nde.ada apa?” tanya Chanyeol karena melihat baekhyun seperti memikirkan sesuatu.
“anhiyeo. Aku pernah melihatnya beberapa kali. Oh bahkan pagi ini yeoja itu menabrakku.”
“jinjja? “
“ne dan dia tidak minta maaf dengan benar. Hah kalau dia di luar negri pasti mendapat masalah” ucap baekhyun membuat Chanyeol tertawa.
“dia memang seperti itu, tapi sebenarnya dia yeoja yang manis. Ah sudahlah, kita mulai mengerjakan tugas. Aku akan mengambil file’ku dulu”
Baekhyun mengangguk , namja itu sebenarnya masih memikirkan yeoja tadi. tatapannya sangat tidak asing untuknya. Tapi ia tidak mau pusing untuk memikirkannya.
**
Hyemi duduk dimeja belajarnya saat ia barusaja selesai membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan piyama tidur.
Hari ini rumahnya cukup sepi karena Appa dan Eomma-tirinya sedang pergi keluar negri untuk urusan bisnis. Dirumah hanya ada dirinya dan Minji, tapi yeoja yang berstatus saudaranya itu sedang keluar entah kemana dan ia tidak mau tau.
“cinta pertama?”
Ucapnya pada diri sendiri, ia tertawa miris mengingat orang yang pernah disukainya pergi meninggalkannya. Dan belum kembali menemuinya sampai saat ini. ia takut mungkin saja namja yang disukainya sejak kecil itu sudah tidak ingat lagi padanya. Atau parahnya namja yang dirindukannya sudah memiliki kekasih yang berkali kali lebih cantik darinya.
“aku lelah menunggumu, – Baekhyun oppa!. kau mengingkari janjiimu untuk kembali lebih cepat . kau mengingkari janjimu untuk selalu menemaniku saat aku kesepian, oppa aku…..”
Hyemi meremas kertas yang didalamnya berisi tulisan lagu yang pernah dibuat namja yang dirindukannya saat ia masih kecil dulu.
“aku merindukanmu Baekhyun Oppa”
Hyemi menutup buku yang sebenarnya ingin ia baca tapi tidak jadi karena rasa malas menguasai dirinya . gadis itu bangkit dan terduduk lagi karena merasakan rasa perih dilututnya, ia lupa belum mengganti plaster luka yang diberikan sehun tadi. Mengapa tiba tiba saja ia mengingat namja menyebalkan yang sudah menolongnya hari ini.
“ Oh Sehun, pria macam apa kau?”
**
Sehun side
Sehun baru saja mengunjungi rumah mewah orang tuanya di daerah gangnam. Namja itu pulang ke apartementnya yang tidak terlalu mewah itu . Ia sengaja memilihnya karena selain irit ia juga kurang rutin mengurus apartement yang besar.
Sehun memasukan kode pintu apartementnya , setelah terbuka namja itu masuk. Betapa terkejutnya ia menemukan yeoja yang sedang tertidur pulas disofa .
“kau mabuk lagi noona” ucapnya lalu pergi kekamar untuk mengambil selimut. Beberapa hari ini ia menemukan yeoja yang tertidur disofanya itu di depan pintu apartementnya dengan keadaan mabuk. Sungguh ironis, tapi sekarang lebih parah karena berada didalam apartementnya.
Sehun kembali dan menyelimuti yeoja yang pernah dicintainya itu.
“ harus berapa kali lagi aku mengatakannya? Aku membencimu noona”
**
Pagi cepat sekali datang untuk mengusir gelapnya malam. Sehun sedang menghabiskan sarapannya, ia tidak masak karena cukup sarapan dengan roti panggang dan segelas susu hangat. Tidak lupa ia membuatkan teh hijau hangat untuk yeoja yang masih tertidur disofa itu.
Namja itu meletakan cangkir diatas meja dan bersiap untuk berangkat sekolah, tapi sebelum ia membuak pintu sebuah tangan memeluknya dari belakang.
“Sehunnie, bogoshipeoyo”
Sehun menghembuskan nafasnya kasar dan melepaskan tangan yang melingkar diperutnya. Namja itu berbalik dan menatap dingin yeoja dihadapannya.
“cukup noona. Harus berapa kali aku mengatakannya padamu? Ini sudah 1 tahun tapi kau selalu saja mengharapkanku”
“Sehunnie . apa kau tidak merindukanku huh?”
“cepat habiskan teh-mu lalu pergi dari apartementku. Dan jangan pernah kembali!”
Sehun hendak berbalik tapi tangannya ditahan
“Jaeri noona aku mohon. Jangan mengganggu hidupku lagi!”
Sehun menghempaskan tangan yeoja itu dan membuka pintu apartement. Namja itu berjalan cepat agar Jaeri tidak mengejarnya lagi.
Ia benci mengingat dan bertemu lagi dengan jaeri karena yeoja itu sudahmembuatnya merasakan perasaan sakit dan kecewa yang teramat dalam.
Dan bodohnya ia lupa menggunakan sandi lain untuk mengkode pindu apartementnya, Sehun menggunakan tanggal dan tahun lahirnya , pantas jika Jaeri dapat membukanya dengan mudah.
Sudah 1 tahun lamanya ia mampu dengan cepat melupakan perasaannya pada Jaeri tapi saat ia kembali ke Korea, gadis yang lebih tua 1 tahun dengannya itu selalu menemuinya. Meminta maaf dan meminta hubungannya kembali baik seperti dulu. Jaeri memohon seribu kali pun ia tidak akan pernah mau menerima gadis itu lagi, karena Sehun sudah sangat kecewa.
Flashback
Sehun melangkahkan kakinya dengan semangat untuk menemui gadis yang selama ini sangat disayanginya , ia berencana akan menyatakan cintanya hari ini . satu buket bunga kesukaan gadisnya ia beli.
Sehun sudah menunggu berjam jam ditaman tapi gadis yang ditunggunya tidak kunjung datang, didalam hatinya terbesit rasa khawatir. Ia memutuskan untuk pergi langsung ke rumah Jaeri.
Tidak cukup jauh berjalan ia sudah sampai dirumah yang sangat sederhana itu. diketuknya pintu kayu itu berkali kali tapi tidak ada sahutan dari dalam. Ia yakin jika Jaeri ada dirumah mengingat rumahnya yang sangat terang. Jaeri tinggal sendiri karena kedua orang tuanya baru saja meninggal, hanya sehun satu satunya orang yang menjadi tumpuan untuk Jaeri.
Jaeri bekerja sebagai bartender di pup kawasan gangnam , terpaksa ia tidak melanjutkan pendidikannya karena faktor keuangan yang sangat kurang, sehingga sehun selalu saja membantunya.
Sehun yang tidak sabar karena Jaeri lama membuka pada akhirnya namja itu menarik knop pintu yang kebetulan tidak dikunci, ia masuk dan melihat sepasang sepatu pria yang tergeletak dirak. Sehun semakin penasaran dan memasuki ruang tamu kecil tapi tidak menemukan jaeri. Ia menuju dapurpun tidak menemukannya. Sampai pendengarannya menangkap suara aneh, suara desahan dan tawa.
Sehun berjalan perlahan menuju kamar Jaeri, dan betapa kagetnya saat ia menemukan pemandangan paling mengejutkan saat ini. Orang yang dicintainya sedang bercinta dengan seorang pria yang cukup jauh umur dengannya.
“NOONA!!!”
Sehun yang tidak bisa menahan emosinya berteriak memanggil Jaeri. Nafasnya naik turun dan matanya memerah karena sangat marah. Sehun membanting pintu dan pergi . saat sehun memakai sepatunya jaeri memegang tangan Sehun.
“Se-Sehunnie. A a-ku …”
“ah jadi ini dirimu yang sesungguhnya? Aku menyesal Noona!” ucap sehun lalu melangkahkan kakinya, dan melempar bunga yang dibelinya lagi kelantai , tapi jaeri tidak tinggal diam dan menahan Sehun lagi.
“Sehun aku mohon. Aku bisa menjelaskannya-“
“sudahlah. labih baik kau lanjutkan acara bercintamu dengan ajhussi itu!”
“ Sehunnie aku melakukan ini karena terpakasa . aku mohon percaya padaku, aku hanya mencintaimu”
“omong kosong. Kau seperti seorang pelacur Noona.”
“kumohon Sehun, ini kulakukan karena aku dipaksa olehnya. Dia,….. dia akan melunasi semua hutang Appa jika aku-“
“hutang? Kau melakukan itu karena sebuah hutang ? lalu kau anggap apa aku selama ini hah?. aku bisa membantumu noona . Berapapun yang kau minta. Tapi kau- …. kau lebih memilih jalan bercinta dengan ajhussi itu. menjijikan! Kau sudah membuatku membencimu mulai detik ini. jangan pernah menemuiku lagi!”
Sehun pergi tanpa memperdulikan teriakan Jaeri. Hatinya benar benar hancur melihat orang yang dicintainya bercinta dengan namja lain.
**
Sehun memasuki rumahnya dengan perasaan yang masih emosi. Ia menemui appanya yang berada diruang kerja.
“appa kau benar, dia memang gadis murahan seperti apa katamu. Appa aku menerima tawaranmu untuk pindah ke China”
Sehun bisa melihat senyum lega dari bibir Appa-nya. Ia akan meninggalkan Korea besok pagi.
FLASHBACK END
Sehun tertawa miris mengingat itu semua. Ia terlalu polos dan bodoh untuk memilih gadis yang dicintainya dulu. Seharusnya ia mendengarkan apa kata appa-nya sejak awal. Seorang Jaeri , gadis miskin yang tidak sengaja dicintainya. Semua itu berawal dari rasa kasihan,
Sehun mengendarai motornya dengan kecepatan penuh , ia tidak bisa mengontrol emosinya. Dengan motor sportnya itu mampu mempercepat waktunya untuk sampai ke sekolah.
Sehun memakirkan motornya dan segera berjalan menuju kelasnya. Tapi dikoridor langkahnya terhenti karena melihat Hyemi berjalan sendirian. Entah mengapa hatinya mendadak berubah menjadi tenang saat melihat gadis yang belum lama ini dikenalnya.
Sehun mengecek penampilannya dan berlari kecil untuk menyamakan jalan Hyemi.
“ekhmm, anyeong!”
Mendengar ada yang menyapa Hyemi menolehkan kepalanya menatap Sehun. Gadis itu tidak menjawab dan terus berjalan. Sehun sedikit kesal karena sapaannya tidak dibalas.
“Anyeong Hyemi-ssi. bagaimana pagimu pagi ini?”
Sapa Sehun lagi, kali ini ia berjalan mundur didepan Hyemi. Hyemi menghela nafasnya dan berhenti berjalan, membuat Sehun juga berhenti.
“Anyeong. Minggirlah kau bisa terjatuh jika jalan mundur seperti itu pabboya”
“ wuaahh apa kau baru saja menghawatirkanku? Omona omona”
ucap Sehun dengan sangat percaya diri membuat hyemi ingin berteriak didepan wajah namja itu. tapi ia menjaga imagenya sebagai yeoja dingin.
“jangan bermimpi. Aku hanya tidak mau dikira mendorongmu jatuh.”
Kali ini Hyemi menggeser tubuh Sehun dan mempercepat jalan nya , ia bersyukur karena pintu kelas sudah berada didepan matanya.
Melihat itu Sehun tersenyum , dan ikut berjalan dibelakang Hyemi. Ia sedang menghapalkan cara Hyemi berjalan. Konyol memang.
Skip
After school….
Haerin mengucapkan kata kata menyesal karena tidak bisa pulang bersama Hyemi , hari ini Kai menagih jatah kencannya. Padahal haerin sudah merayu Kai untuk Double date dihari minggu tapi namjachingunya itu sudah ngebet sekali ingin kencan. Hyemi heran dengan sifat Kai yang menurutnya terbalik dengan sifat Haerin ‘benar benar pasangan yang aneh’ ucap Hyemi dalam hatinya.
Gadis itu berjalan menuju halte dekat sekolahnya. Sesampainya gadis itu mendudukan dirinya dibangku.
“Hyemi?”
Hyemi menoleh kesamping, saat itu juga moodnya menjadi buruk. Minj-saudara tirinya juga sedang menunggu bus saat ini .
“apa mengasyikan naik bus?’’ tanya Minji.
“kau fikir itu sebuah kereta hiburan?” jawab Hyemi tanpa memandang Minji.
Minji menghela nafasnya , ia mencoba basa basi dengan saudara yang tidak menganggapnya ini, tapi bagaimanapun ia mencoba tetap sulit.
Hyemi berdiri dan berniat pergi tapi Minji menahannya.
“eodiga? Kita tunggulah bersama!”
“na? Tiba tiba aku malas pulang” ucap Hyemi lalu membalikan tubuhnya. Minji lagi lagi menghalangi Hyemi untuk berlalu.
“Hyemi setidaknya kita pulang bersama. Aku ingin Appa senang melihat kita bersama”
“mwo? Dengar ya Kim Minji! Aku tidak suka bersandiwara. Biar saja kita tetap seperti ini. saling membenci”
“tapi aku tidak membencimu Hyemi”
“geurae? Baiklah kalau begitu biar aku yang membencimu”
Minji menahan tangisnya saat mendengar kata kata Hyemi, yeoja itu sangat berharap menjalin persaudaraan seperti yang lain.
Hyemi tersenyum lemah dan membalika badannya.
“Hye-!”
“LEPASKAN!!”
Hyemi menepis tangan Minji dan sedikit menorong.
“ya!! Kau tidak perlu kasar padanya seperti itu”
Ucap seseorang yang tiba tiba menghampiri mereka. Keduanya tidak sadar jika sedari tadi ada yang memperhatikannya dari dalam mobil. Hyemi menatap heran namja didepannya . Kenapa ia sangat sering bertemu dengan namja ini.
Minji membulatkan matanya melihat siapa yang datang.
‘Baekhyun-ssi?’
…………………………
TBC
Kkeut.
Maaf readers kalo bahasa ff’ku masih berantakan. Saya selalu membutuhkan komentar dan saran dari para readers.
Tunggu Chapter selanjutnya readers J