Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Dear Jongin

$
0
0

 

Cast: Kim Jongin (Kai) and Kim Yu Hill (OC)

 

Author: hellospringbreeze (@hellospringbree)

 

Genre: Friendship, Romance, Sad

 

Rating: G (general)

 

Length: Vignette

 

Disclimer: FF ini murni dari pikiran saya, no plagiat, no silent reader, komen kalian sangat berharga ^^

 

____________

 

            Jongin berjalan santai menuju kamar tidur yang dia tempati bersama Kyungsoo. Kyungsoo masih terlihat sibuk membereskan barang-barang miliknya. Hari ini tanggal 14 Januari, dan Jongin berulang tahun hari itu. Tepat dua hari sebelum ini, Kyungsoo juga berulang tahun. Mereka baru saja pulang ke dorm  setelah acara ulang tahun yang mereka rayakan bersama beberapa fans.

            Terlalu banyak senyuman, terlalu banyak ucapan, terlalu banyak hadiah, terlalu banyak kejutan, terlalu banyak kue ulang tahun, dan terlalu banyak lilin untuk di tiup. Jongin punya 12 kue ulang tahun, 20 flower bouquet, Jongin punya punya banyak hadiah yang tak terhitung lagi, bahkan Jongin tidak ingat berapa banyak ucapan ‘saengil chukkaehamnida’ hari ini.

Seharusnya Jongin senang, seharusnya Jongin bangga, seharusnya Jongin tertawa, seharusnya. Tapi tidak, Jongin tidak butuh hadiah sebanyak itu, yang dia butuhkan hanya satu hal.

Jongin terlihat bosan dan sedikit kecewa. Untuk kesekian kalinya dia meneliti setiap hadiah yang menggunung di ruang tengah dorm. Jongin mencari satu nama, mungkin saja nama orang yang dia cari terselip disalah satu hadiah itu. Jongin harap dia bisa menemukannya. Tapi tidak, Jongin tidak menemukannya.

Dengan raut wajah kesal Jongin duduk di sofa ruang tengah dorm. Lalu Jongin mengedarkan pandangannya ke seantero ruangan. Bagaimana aku bisa lupa? Jongin babo. Jongin mengumpat dirinya sendiri. Seketika itu juga, Jongin berjalan menuju lautan flower bouquet. Sebelah kiri milik Kyungsoo, sebelah kanan milik Jongin.

Jongin mengambil salah satu flower bouquet itu. Bukan, bukan yang paling besar, bukan juga yang mencolok, dan bukan yang terlihat mahal. Jongin memilih flower bouquet kecil dengan bunga tulip warna biru langit dan soft pink. Memang tidak terlihat mahal, tidak terlihat mencolok, dan hanya ada 6 tangkai bunga disana. Tapi jongin tahu, satu flower bouquet ini jauh lebih berharga di banding 19 flower bouquet lainnya.

Jongin meneliti flower bouquet itu, ada surat disana. Jongin tersenyum kecil, dia bahagia sekarang. Jongin tidak langsung membacanya, Jongin membawa benda kecil itu ke rooftop. Rooftop adalah satu-satunya tempat dimana Jongin bisa menenangkan pikirannya. Jongin menarik napas pelan, lalu mulai membaca.

 

Dear jongin,

 

Annyeong Jongin! SAENGIL CHUKKAEHAMNIDA! Saat kau baca surat ini, itu artinya kau masih ingat aku. Aku sengaja tidak membeli karangan bunga yang mahal, aku ingin lihat kau masih ingat atau tidak jika aku suka bunga tulip warna biru dan soft pink. Jika kau tidak menemukan karangan bunga itu, mungkin besok pagi surat ini sudah di buang ke tempat sampah bersama karangan bunga lainnya oleh managermu. Aku senang kau masih ingat bunga kesukaanku.

Aku tidak percaya kau sudah berumur 20 tahun. Aku rasa baru kemarin kita berkenalan, baru kemarin kita pergi ketaman hiburan bersama, baru kemarin aku pergi meninggalkan Korea. Kita tidak pernah bertemu lagi sejak aku meninggalkan Korea, itu artinya sudah sepuluh tahun.

Aku tahu, anak laki-laki tumbuh begitu cepat. Aku yakin kau bukan lagi Jongin yang dulu tingginya tak lebih dari telingaku. Aku yakin kau bukan lagi Jongin yang menangis sambil memeluk ibumu saat kita bertengkar. Aku yakin kau sudah jadi laki-laki sekarang, tanpa embel-embel ‘anak’ di depannya.

Jongin, boleh aku tulis ulang cerita kita? Aku harap kau tak akan bosan saat membaca surat ini.

Empat belas tahun lalu, tahun ajaran baru di sekolah dasar, aku ingat saat satu per satu murid memperkenalkan dirinya. Aku ingat kau adalah satu-satunya anak yang bercita-cita jadi penyanyi terbaik didunia, kulihat binar kebahagian dimatamu saat kau menceritakan tentang cita-citamu itu. Entah mengapa, mulai saat itu aku ingin jadi temanmu. Kau ingat? Aku yang pertama kali menyapamu.

Sejak itu, karena rumah kita satu arah, kita sering berangkat dan pulang sekolah bersama, bermain bersama, mengerjakan PR bersama, aku senang mengingatnya. Meski di tahun kedua kita punya kelas yang berbeda, aku sangat senang saat kau masih sering menjemputku untuk berangkat bersama kesekolah, menunggu kelasku selesai hanya untuk pulang bersama, aku suka itu Jongin.

Tahun demi tahun kita lalui, sudah tiga kali acara ulang tahunmu yang aku hadiri, itu artinya sudah tiga tahun kita berteman. Di ulang tahunmu yang ke 8 ibumu memberikan dua gelang keberuntungan untukmu. Dan sejak saat itu kau terus mengenakannya.

 Aku ingat, kau dan aku datang ke satu tempat kursus yang sama. Kursus menari. Kau tahu kan Jongin menari itu hobiku. Aku senang punya sahabat yang hobinya juga sama denganku. Kita semakin sering bertemu. Kita semakin sering menghabiskan waktu bersama. Kau ingat cita-citaku? Iya, aku ingin jadi penari kelas atas, dan sampai sekarang pun begitu.

Aku ingin sekali, suatu saat jika kau menyanyi diatas pangung aku yang jadi penarinya. Kita sama-sama berlatih keras di les menari, tak ku sangka, Jongin kecilku sangat berbakat dalam dunia tari. Semuanya terasa sangat hangat dan indah, hingga saat itu tiba.

Kau ingat hari jadi kita? Tanggal 14 Februari. Iya, valentine. Hahaha, banyak orang yang menyangka bahwa kita sepasang kekasih karnanya. Padahal maksud dari hari jadi kita itu adalah 14 adalah tanggal lahirmu, Febuari adalah bulan lahirku. Kau masih ingat itu Jongin?

Saat hari jadi kita yang ketiga, kita pergi ke taman hiburan. Untuk kali pertamanya aku pergi ketempat umum sebesar itu tanpa ibuku. Awalnya aku khawatir, karna terlalu banyak orang disana. Tapi aku ingat saat kau berkata padaku ‘aku akan selalu melindungimu jika ada yang berani macam-macam denganmu’. Kalau dipikir-pikir lagi, itu ucapan yang cukup berani untuk anak berumur 10 tahun.

Kita habiskan hari itu dengan bermain banyak wahana, berlari kesana kemari, makan makanan manis yang banyak. Jika saja bukan karna suatu alasan, pasti ibu akan memarahiku karna aku pulang malam hari itu. Iya, ibu mempersilahkanku untuk menghabiskan satu hari penuh dengamu, karna itu hari terakhir kita bisa bertemu.

Kau ingat saat kita naik bianglala? Petugas bianglala cukup kaget melihat kita, bagaimana tidak, saat hari valentine kan hanya ada orang dewasa yang berpasangan, sedangkan kita hanya bocah berumur 10 tahun Jongin!

Saat naik bianglala suasana hatiku berubah. Padahal sedari tadi aku bisa menahan tangisku, tapi tangisku pecah begitu saja kala ku lihat senyum lebarmu. Aku ingat kau terkejut karna aku menangis secara tiba-tiba. Lalu kau mencoba menghiburku sambil berkata, ‘jika aku tahu siapa orang yang membuat mu menangis, aku pasti akan menghajarnya’. Sekali lagi Jongin, kita hanya anak berusia 10 tahun, tapi kau bertingkah sangat dewasa saat itu.

Aku tak lagi melihat senyuman dan semangatmu saat aku jelaskan semuanya. Iya, aku harus ikut ayah pergi ke London sampai waktu yang belum dibataskan. Ayah juga melarangku untuk menari dan harus fokus pada pendidikanku, tak peduli umurku masih 10 tahun saat itu. Aku iri padamu Jongin, kau masih bisa terus menari dan meneruskan cita-citamu. Sedangkan cita-citaku terputus begitu saja.

 Dan kau juga menangis malam itu Jongin, lalu kau memelukku. Aku yakin jika saja kau mengingat kejadian itu lagi, kau pasti sangat malu dan menyesal pernah melakukannya. Itu pasti memalukan kan? Lalu kita membuat perjanjian, saat ulang tahun kedua puluhmu aku akan mengirimmu sebuah hadiah, begitu juga denganmu. Dan saat hari jadi kita yang ke empat belas aku akan kembali ke Korea. Aku janji padamu Jongin.

Ibuku cukup terkejut saat aku pulang dalam keadaan berantakan, mataku tak hentinya mengeluarkan air mata, muka ku merah. Tapi ibu membiarkanku untuk menenangkan diri di kamar malam itu, malam terakhirku di Seoul.

Aku senang kau bisa ikut mengantarku sampai bandara. Dan aku selalu ingat saat kau memberiku salah satu dari gelang keberuntunganmu sambil berkata, ‘jika kau tak lagi bisa menari, biarkan aku yang meneruskan cita-citamu, aku akan jadi penari kelas atas untukmu.’

Jongin, itu kalimat terakhir yang aku dengar darimu. Dan kau mewujudkannya sekarang. Aku benar-benar berterima kasih untuk itu. Jongin, valentine nanti, aku kan pulang ke Korea, ayahku bilang aku boleh pulang. Jongin apa kau masih ingat aku? Ingat janji kita?

Aku rasa surat ini sudah terlalu panjang. Tangaku sedikit pegal sekarang. Jongin semoga di tahun ke dua puluhmu ini kau bisa semakin dewasa. Yah, meski aku tahu kau sudah dewasa sekarang, bahkan kau sudah bisa mencium pipi anak perempaun di depan kamera ^^

Jongin semoga kau selalu sehat, semoga kau selalu bahagia, semoga semua cita-citamu tercapai di tahun ini. Sekali lagi, SAENGIL CHUKAEHAMNIDA JONGINIE! Saranghamnida <3

 

Kim Yu Hill.

 

Jongin tersenyum kecil. Tapi senyuman itu semakin melebar hingga kini Jongin sedikit tertawa. Jongin sudah menunggu moment ini bertahun-tahun lamanya. Jongin bisa saja mengirim pesan singkat lewat surat elektronik atau yang lainnya. Tapi ini berbeda, surat ini di tulis tangan oleh Yu Hill. Surat ini juga memberikan Jongin rasa nyaman, karna surat ini beraroma sama dengan Yu Hill. Aroma yang begitu manis dan khas.

Tidak, aku tidak akan menyesal jika aku ingat aku pernah memelukmu malam itu. Dan itu tidak memalukan Yu Hill, Jongin berkata dalam  hati. Jongin berjalan ke bawah, dia mendapati semua member telah mengelilingi hadiahnya. Bahkan Sehun dan Tao sudah membuka beberapa hadiahnya. Tidak, Jongin tidak akan marah pada mereka. Jongin sedang berbahagia malam ini. Jongin masuk ke kamar, menaruh surat dan flower bouquet di tempat yang tak terjamah member lain.

Valentine tahun ini Jongin harus mempersiapkan semuanya. Valentine tahun ini akan sangat spesial. Kim Yu Hill, teman masa kecilnya akan kembali ke Korea setelah 10 tahun pergi.

                                                                  _THE END_

 

mianhae ya ini absurd emang -______-

but i hope you enjoy and comment 

love you, chu~

http://hellospringbreezeyy.wordpress.com

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles