Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Yin and Yang

$
0
0

[EXOFF] – Yin and Yang (OneShoot)

 

Title                 : Yin and Yang

Author             : Nyonya Oh (@She_hun / @lilyoxyda94)

Genre              : Romance

Main Cast        :

  1. Xi Luhan a.k.a Luhan
  2. Kwon Young Im a.k.a Young Im [OC]
  3. Oh Sehun a.k.a Sehun

Length             : One Shoot

Rating             : PG 14

 

 

Maaf bila banyak typo, alur berantakan, bahasanya nggak enak, dll. Feel nya mungkin juga kurang, maklum ini ff pertamaku. Saya masih pemula dalam dunia per-ff-an, jadi mohon bantuannya…

Kritik dan saran anda sangat berarti bagi saya.. thankseu… *bow

 

 

– Yin and Yang –

 

Cinta. satu kata yang penuh makna. Begitulah anggapan semua orang. Tak terkecuali seorang namja bernama Xi Luhan.

 

Hari ini, namja tampan itu tengah terduduk di salah satu bangku taman di  pusat kota.. tepat dimana 2 tahun yg lalu dia bertemu dengan seorang yeoja yg telah mengambil hatinya. Seorang yeoja bernama Kwon Young Im, yg telah membuatnya mengerti akan arti dari cinta yg sesungguhnya…

*Flash Back*

 

Seorang yeoja anggun terlihat sedang menikmati turunnya salju di sebuah bangku taman kota. Sedangkan dari kejauhan, seorang namja imut tengah memperhatikannya.

 

“apa yg dia lakukan di tengah salju begini?” batin namja yg ternyata bernama Xi Luhan itu

 

Tanpa sadar, langkah kakinya segera menuju ke arah yeoja tadi. Dan saat dia telah menyadarinya, sekarang dia sudah terduduk manis disamping yeoja yg juga manis itu…

 

“ gwe.. “ ucapannya terhenti ketika dia melihat yeoja yg sangat cantik.. seperti malaikat yang turun dari surga. Luhan tak bisa berkata-kata sampai akhirnya tanpa sadar dia mendekatan wajahnya ke wajah yeoja tersebut sampai tidak ada jarak antara keduanya. Ketika bibir mereka saling bertemu, yeoja itu pun sontak membuka matanya dan mendapati seorang namja asing yang tengah menciumnya.

 

Karena kaget, luhan pun melepaskan ciumannya. Yeoja yg dicum pun hanya diam, tidak berkata-kata.

 

“neomu yeppo..” ucap luhan yg diikuti semburat merah di pipi yeoja itu

 

“si.. siapa kau?”

 

“Xi Luhan inmida..” ucapnya sambil menjulurkan tangannya.

 

“ehm.. Kwon Young Im inmida.. senang berkenalan denganmu..” ucap Young im tanpa ragu sambil menyambut tangan Luhan.

 

“kenapa tadi.. err.. kau menciumku?”

 

*Luhan POV*

 

“kenapa tadi.. err.. kau menciumku?”

 

Pertanyaan Young im pun sontak membuatku terkejut. Apa aku benar menciumnya? Ahh.. Apa yang telah kau lakukan Luhan. Ppabo.. Neomu ppabo.

 

“Mi.. Mianhae.. Aku tadi tidak sadar,”  ucapku sambil menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal

 

“Tapi kita baru bertemu.. Bagaimana bisa?”

 

“Ssst..” ku tempelkan jari telunjukku di bibir manisnya

 

“Karena kau sangat cantik.. Saranghae Young im-ah..” sekarang yang kulihat hanya pipi manisnya yang bersemu.

 

*Flash Back End*

 

Sejak saat itu, hubunganku  dengannya semakin dekat.  Dan kini kulihat sesosok gadis terlihat setengah berlari menghampiri ku, dan gadis itu adalah Young im.

 

“Mianhae oppa, aku terlambat lagi.. oppa pasti sudah lama menungguku kan?”

 

“Tak apa chagi, semuanya akan kulakukan untukmu..”

 

“Hihihi.. Hari ini kita mau kemana oppa?”

 

“Itu rahasia. Yang penting, sekarang ikut aku ok? Hehe” ujarku sok misterius

 

“Nde oppa..” ucap Young im sambil mengerucutkan bibir tipisnya

 

Hahaha.. kali ini aku harus bisa membuatnya takjub. Semoga rencanaku kali ini berhasil.. fighting Xi Luhan!

 

“Kita sudah sampaiii. Tutup matamu dulu ya chagi..”

 

Aku pun segera menuntunnya ke sebuah kursi di pinggir danau yang sangat indah dan belum pernah kami kunjungi. Suasana di sini sangat asri dan sejuk. Selain itu, disini juga ada taman bunga tulip, dia pasti suka !

 

“Kau boleh membuka matamu sekarang, chagiya..” ujarku selembut mungkin

 

“Wahh.. Daebakk ! ini sangat indah !” ucapnya kegirangan

 

*Luhan POV end*

 

 

*Young im POV*

 

“Wahh.. Daebakk! Ini sangat indah !” ucapku kegirangan. Luhan selalu bisa membuatku takjub. Aku bersyukur mendapatkan pria yang sempurna seperti dia.

 

Aku bingung saat Luhan tiba-tiba berjongkok dengan satu lutut yang menopang tubuhnya. Detik-detik kemudian, aku hanya bisa menerka-nerka maksud dari perbuatannya. Tiba-tiba…

 

“Young im, maukah kau menjadi ibu dari anak-anakku nanti?” ujarnya tiba-tiba dengan memegang kotak cincin perak yang sangat indah. Ketika mendengarnya, jantung terasa seperti berhenti berdetak. Berbagai perasaan telah melanda hatiku. Antara kaget, bahagia, terharu dan yang lain kini tercampur menjadi satu.

 

“O..Oppa Serius?” Ujarku terbata-bata. Aku hanya bisa menahan air mata ku yang sejak tadi mendesak ingin keluar.

 

“Ya chagi, aku serius.. Aku tidak mungkin membohongi perasaan ku. Aku ingin menjalani hidup denganmu, terus bersama sampai ajal menjemput kita. Aku berjanji akan membahagiakanmu. Maukah kau menerimaku sebagai pendamping hidupmu?” ujar Luhan panjang lebar, aku sudah tidak bisa menahan air mata ku untuk keluar. Dan kini, aku menangis.. Menangis bahagia.

 

“Xi Luhan, aku menerima lamaranmu..” ujarku sambil kembali terisak. Lalu luhan pun memasangkan cincin itu di jari manisku. Sungguh, aku sangat bahagia sekarang.

 

*Young im POV end*

 

“Tapi, kita masih muda.. aku masih berumur 21, sedangkan kau juga masih 24 tahun..” sejenak Young Im menjadi ragu akan keputusannya.

 

“Kita akan menikah ketika kita sudah lulus kuliah.. Arachi?” ucap Luhan sambil menghapus air mata Young Im yang sedari tadi terus mengalir

 

“Nde oppa.. Aku akan sabar menunggu..” Young Im pun langsung menghambur ke dalam pelukan oppanya.

 

“semua akan baik-baik saja..” ujar Luhan sambil menarik ujung bibirnya. Dan itu membuatnya seperti seorang… Malaikat!

 

+++

 

Selang 1 tahun kemudian…

 

*Young im POV*

 

Huuffftt… hari ini sangat melelahkan sekali. Sekarang sudah jam lima sore, tapi aku masih saja berada di kampusku. Ini semua hanya semata-mata karena aku harus mencari bahan skripsiku di perpustakaan. Sebenarnya kelulusan ku masih tahun depan, tapi aku lebih ingin menyelesaikan secepatnya . aku hanya tidak mau saja memperbanyak beban saat mendekati kelulusanku nanti. Sekarang, aku berjalan sendirian di koridor kampus. Aku berjalan tergesa-gesa sambil menunduk, aku sebenarnya agak takut dengan cerita-cerita horror yang belakangan ini diceritakan oleh teman sekelasku. Aku pun segera mempercepat langkahku dan tidak sempat melihat apa yang ada di depanku.

 

“Akh..”

Karena tergesa-gesa, alhasil aku menabrak seseorang dan langsung jatuh terduduk. Buku-buku dan kertas-kertasku sekarang berserakan di lantai koridor.

 

“Omo… Bahan-bahan skripsiku..”

 

Aku pun segera memunguti buku-buku dan kertas-kertasku yang berserakan. Seseorang yang yang tadi menabrakku pun ikut membantuku. Kurasa dia adalah namja, tapi aku heran mengapa dia cantik dan kulitnya seputih susu. Saat aku dan dia mengambil sebuah buku yang sama dan tangan kami bersentuhan, di menatap mataku sangat dalam sampai aku salah tingkah. Dan yang kurasakan sekarang adalah bibir lembutnya yang telah menelusuri bibir ku. Saat lidahnya mulai memasuki mulutku, segera kudorong tubuhnya agar menjauh dariku. Aku segera berlari meninggalkannya yang kini tengah mematung semakin jauh dibelakangku. Kuputuskan untuk mengajaknya berkenalan setelah ini.

 

“MIAN..! TADI AKU TIDAK SENGAJA!” ucapnya berteriak karena aku semakin berlari menjauhinya.

Aku pun tak menghiraukan kata-katanya. Dia terus berteriak memanggilku untuk kembali, tapi aku sudah terlanjur terpesona dengannya. Aku takut bila aku jatuh hati padanya, nantinya aku akan melupakan Luhan. Ini sangat membingungkan.

 

Aku melampiaskan kekesalanku pada kaleng pepsi yang tergeletak dilapangan. Aku menendangnya jauh-jauh dan naasnya, kakiku malah sakit karena itu dan kaleng yang tadi kutendang akhirnya mendarat di puncak kepala Leeteuk songsaenim. Kyaaa~ aku langsung terkejut dan memutuskan untuk berlari 1000 langkah alias kabur.

 

Setelah kabur cukup jauh, aku pun bersandar pada pohon cemara yang rimbun sambil mengatur nafasku. Kulihat namja yang tadi tengah menghampiriku sekarang. Dia semakin dekat.. dan terus mendekat.. Nafas yang tadi sudah kuatur pun sekarang kembali seperti tadi. Ahh.. apa yang harus kulakukan?

 

Sekarang dia sudah berada dihadapanku, aku tidak sedikit pun merubah posisiku.

 

“Argghh.. “ tanpa aba-aba, dia mencengkram kedua tanganku pada batang pohon. Lagi-lagi dia menciumku. Aku tak bisa melawan dengan keadaan tanganku terbelenggu oleh tangan kuatnya.

 

“Apa yang kau lakukan? Sakit..” bukannya menjawab pertanyaanku, dia malah semakin kasar melumat bibirku untuk kedua kalinya. Tuhan.. apa salahku?. Aku mendorongnya sampai dia tersungkur di tanah. Kali ini aku tidak akan kabur, aku harus memberi pelajaran orang asing ini.

 

“Apa yang kau lakukan eoh?! Kenapa kau lakukan ini padaku?!” ucapku dengan nafas terengah-engah

 

“kenapa kau tidak menjawab?”

 

“Aku.. Aku.. Hanya..”

 

“Aku hanya terpesona padamu.. Perkenalkan, Oh Sehun imnida..” lanjutnya malu-malu

 

*Young Im POV End*

 

*Sehun POV*

 

“akh..”

 

Sepertinya aku menabrak seseorang. Aku melihatnya, dan benar saja.. seorang yeoja.. Pertama kali melihat, aku langsung terpesona dengannya. Dan tanpa sadar, aku langsung menciumnya. Awalnya dia menolak, lalu lama kelamaan sepertinya dia luluh akan bibir sexy ku ini.. kekeke~

 

Beberapa saat kemudian, saat aku mulai ingin berbuat lebih, dia malah mendorongku dan segera berlari pergi dari hadapanku. Setelah dia pergi, aku baru tersadar akan tindakanku yang tergolong lancang ini. Aku mencoba meneriakinya untuk kembali, tapi sepertinya di terlanjur marah dan tidak menghiraukan perkataanku. Aku merutuki kelancanganku dalam hati.

 

Tapi sungguh, demi choco bubble tea! Di sangat menawan, pertama kali aku melihatnya berpapasan denganku, aku kira dia malaikat yang nyasar di bumi. Neomu yeppo ! itulah anggapanku saat melihatnya. Dan karena aku melamun memikirkannya, akibatnya terjadilah tabrakan diantara kami.

 

Aku menulusuri lapangan dengan gontai. Aku sangat menyesal melakukan itu saat pertemuan pertama. Aku mengedarkan pandanganku, dan aku menemukan sesosok yeoja tadi tengah bersandar pada pohon cemara. Aku tidak tau mengapa, tapi sepertinya kakiku bergerak sendiri menghampirinya. Seperti terkena sihirnya, aku semakin mendekat. Dan saat aku sudah berada didepannya, aku langsung menatap bibir ranumnya. Sepertinya aku kecanduan bibirnya, dan segera saja kucengkeram tangannya lalu mencium bibirnya lagi untuk kedua kali.

 

“Argghh.. “ sepertinya dia kesakitan karena tangannya

 

“Apa yang kau lakukan? Sakit..” Dia meronta-ronta, tapi aku biarkan.

 

Aku seperti tersihir oleh pesonanya. Semakin kasar aku melumat bibirnya, namun dia segera mendorongku sampai aku tersungkur ke tanah.

 

“Apa yang kau lakukan eoh?! Kenapa kau lakukan ini padaku?!” ucapnya dengan nafas terengah-engah

 

“Kenapa kau tidak menjawab?”

 

“Aku.. Aku.. Hanya..” aku tergagap. Untuk kesekian kalinya, aku merutuki diriku dalam hati. Tindakanku ini sudah benar-benar kelewat batas.

 

“Aku hanya terpesona padamu.. Perkenalkan, Oh Sehun inmida..” lanjutku malu-malu

 

Jujur, baru pertama ini aku jatuh cinta. Sebelumnya, aku tidak pernah menyatakan perasaanku pada seorang yeoja, justru malah banyak yeoja yang mengejar-ngejar dan mengharap cintaku.

 

“Emm, Kwon Young Im inmida.. Bangapseunmida..”

 

 

Ucapannya kini semakin menghalus. Aku rela memberikan first kiss  ku pada yeoja bernama Young Im ini.

 

“Mungkin aku gila bertindak ini padamu.. Tapi aku memang benar-benar gila.. Ehm, aku tergila-gila padamu..”

 

*Sehun POV End*

 

*Young Im POV*

“Mungkin aku gila bertindak ini padamu.. Tapi aku memang benar-benar gila.. Ehm, aku tergila-gila padamu..”

 

Apa ini berarti dia suka padaku dan menyatakan perasaanya padaku? Aniya! Aku hanya mencintai luhan oppa. Aku tidak mau menghianatinya. Mungkin, tadi aku sempat jatuh hati padanya, tapi itu hanya sesaat dan tidak lebih. Kuakui wajahnya memang mirip.. dia sangat persis seperti luhan oppa.. hanya saja luhan agak lebih pendek darinya. Walaupun begitu, aku tetap cinta pada luhan oppa.

 

Bagaimana kalau luhan oppa tau tentang kejadian ini? Mianhae oppa.. jeongmal mianhae..

Kuputuskan untuk menjauh darinya sebelum dia bertindak lebih padaku. Aku segera berlari meninggalkan area kampus dan segera pulang kerumah.

 

*Young Im POV End*

 

 

Silaunya mentari pagi membuat Young Im terbangun dan menggeliat kecil. Hari ini dia tidak ada jadwal kampus, itu sebabnya sudah jam 7 pagi dia baru bangun. Setelah merapikan diri, Young Im segera turun kebawah untuk sarapan bersama dengan keluarganya,

 

“Anyeong eomma.. appa..”

 

“Duduk lah disini Young Im, appa mau berbicara padamu”

 

“Ada apa appa?”

 

“Ehm, begini Young Im. Kami sekeluarga akan pergi sebentar ke luar negeri. Kami akan menjenguk oppamu di asrama. Jadi, tolong jaga rumahnya… Kami tidak bisa mengajakmu karena kami tahu kau masih menyiapkan skripsimu kan? Bagaimana?”

 

“Nde appa.. tidak apa-apa kok. Lagipula aku memang harus menyelesaikan bahan skripsiku dulu. Kapan kalian berangkat?”

 

“Rencana besok. Mungkin sekitar 1-2 minggu, baru kami pulang”

 

“Arraseo appa..”

 

“Sudahlah, sekarang makan dulu. Ini khimci kesukaanmu,,” ucap eomma Young Im

 

+++

 

*Young Im POV*

 

“Ehmm… jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, tapi aku masih bersantai nonton tv. Apa aku harus menghubungi Luhan oppa dan mengajaknya jalan-jalan ya?” batinku. Ku putuskan untuk menghubungi Luhan oppa

 

“Luhan oppa. Ayo jalan-jalan? Aku bosan dirumah terus..” rengekku pada Luhan oppa saaat telepon kami sudah terhubung

 

ne.. aku akan menjemputmu sekarang.. persiapkan dirimu ya chagi.. buatlah aku terpesona padamu lagi.. kkekke~” jawab namjachinguku dari seberang sana. Dasar, masih sempatnya menggodaku

 

“Hhahaha.. Aku pasti akan membuatmu berlutut dihadapanku oppa.. “ sombongku

 

“Ya ya ya…. Aku akan segera kesana”

 

BIIPP~

 

Aku segera menghambur kesana kemari untuk bersiap-siap. Aku tak mau Luhan oppa menunggu terlalu lama, biarlah aku saja yang menunggunya.

 

Kali ini aku memilih untuk memakai gaun pendek putih selutut tanpa lengan. Aku juga memakai rompi jeans dan memakai sepatu kets. Tak lama saat aku keluar rumah, Luhan oppa sudah memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumahku.

 

*Young Im POV End*

 

Ketika Luhan melihat Young Im keluar dari rumahnya, dia langsung ternganga dan freeze sejenak. Detik selanjutnya, Luhan langsung menghampiri Young Im

 

“Neomu yeppo chagiya…” puji Luhan sambil mengecup puncak kepala Young Im

 

“…” Young Im hanya menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang kini tengah merona karena pujian Luhan

 

“Gwenchanayo? Apa kau sakit?”

 

“Ani.. “ jawab Young Im sambil masih tertunduk

 

Luhan pun mengangkat dagu Young Im dan menatapnya dalam

 

“Hhahahaha.. Lihatlah, kau lucu sekali chagi.. Pipimu merah seperti tomat….” ledek Luhan sambil terkikik

 

“Aishh..jangan menggodaku oppa..” Young Im pun menjitak kepala luhan

 

“Geurae… kajja, kita berangkat”

 

“Kajja..”

 

Mereka pun menuju taman lily di dekat danau, tempat Luhan melamar Young Im. Sesampainya disana,  mereka juga menjumpai banyak pasangan-pasangan yang berpacaran bahkan berciuman. Mereka memutuskan untuk membeli es krim dan duduk bersantai di tepi danau.

 

“Chagiya.. “

 

“Ada apa oppa?”

 

Luhan menyadari bahwa sedari tadi bibir Young Im belepotan gegara makan es krim layaknya anak kecil. Luhan tersenyum kecil akan tingkah yeojachingunya yang kadang-kadang childish itu.

 

“Emm, chagi.. bibirmu. Sini aku bersihkan”

 

“Bibirku kenappa oppa? Belepotan kah? Aish jinjja..”

 

“Mendekatlah, akan aku bersihkan”

 

Young im pun mendekati luhan.

 

“Boleh aku bersihkan pakai ini?” ucap uhan sambil menunjuk bibirnya

 

“Mwo? Ehhmmm.. ne oppa.”  Jawab yongmi malu-malu. Dan akhirnya.. chu~.. Luhan pun mencium Young Im lembut tanpa nafsu sedikitpun.

 

Sementara itu.. di balik pohon ternyata ada seseorang yang memanas melihat adegan sepasang kekasih itu. tak lain dan tak bukan adalah Oh Sehun, namja yang diam-diam mempunyai rasa terhadap Young Im. Karena tak sanggup melihat sepasang kekasih yang tengah dimabuk cinta itu, akhirnya Sehun memutuskan untuk pergi meredam amarahnya.

 

Setelah cukup lama berjalan-jalan, akhirnya Luhan dan Young Im pun pulang. Sebelum mengantar Young Im pulang ke rumahnya, Luhan mengajak Young Im untuk pergi ke suatu tempat.

 

“Kita kemana oppa?”

 

“Kau akan tau apabila kita sudah sampai chagi..”

 

Luhan mengajak Young Im pergi ke sebuah tebing diatas laut yang sangat indah untuk melihat matahari terbenam.

 

“Wahh, daebakk oppa.. Sungguh, ini sangat indah.”

 

“Tidak ada yang seindah dirimu chagi.. Bagiku, kaulah yang terindah”

 

Young Im terharu mendengar perkataan Luhan, dia segera memeluk oppanya dengan erat seperti tidak mau kehilangannya.

 

“Gomawo oppa, sudah menemani hari-hariku..” tak terasa, Young Im meneteskan air mata di pundak Luhan.

“Kenapa kau menangis?”

 

“Aku berpikir bahwa betapa beruntung nya aku mempunyai namjachingu sepertimu. Aku juga tidak mau kehilangan oppa. Berjanjilah oppa akan selalu berada di sisiku”

 

“Ne Young Im.. aku janji. Bagiku, kita seperti Yin dan Yang.”

 

Apa itu oppa?” Young Im melepas pelukannya.

 

“Yin dan yang dalam filosofi cina adalah sifat kekuatan yang saling berhubungan dan berlawanan di dunia ini dan mereka saling membantu satu sama lain. Walau banyak perbedaan di antara kita, kita tidak akan bisa berpisah dan saling membutuhkan satu sama lain. Bukankah betul begitu?”

 

“Nde oppa.. Oh iya, besok orang tuaku akan pergi ke luar negeri. Oppa mau atau tidak menemaniku dirumah?

 

“Tentu chagi.. Everythings for you..”

 

 

 

#skip

 

Siang ini mereka tengah bersantai di depan TV. Young im yang tertidur di pangkuan Luhan pun terbangun karena mendengar sesuatu.

 

BBRAAAKKK *suara pintu mobil di banting*

 

“Suara apa itu chagi?” Young Im terbangun

 

“Molla.. Kajja kita cek”

 

Belum sampai di depan pintu, tiba-tiba Sehun mendobrak pintu rumah Young Im.

 

BBRRAKK

 

“Sehun, kenapa kau disini?” Young Im kaget melihat Sehun tiba-tiba dirumahnya

 

“Apa yang kau lakukan dengannya?” ucap Sehun sambil menunjuk kearah Luhan

 

“Kami tidak melakukan apa-apa.. Kenapa kau marah-marah padaku eoh?!”

 

“Siapa dia chagi?” selidik luhan

 

“Emm.. bukan siapa-siapa.. Aku tak mengenalnya” jawab young im cuek

 

“Apa kau bilang?! Kau lupa kita pernah 2 kali berciuman?!”

 

“Apa?! Apa itu benar chagi?”

 

“Tidak.. itu cuma salah paham oppa.. Dan kau, segera enyahlah dari rumahku” ucap Young Im seraya mendorong Sehun keluar rumah dan mengunci pintunya.

 

“Cihh..” dengus Sehun. Sehun akhirnya pulang dengan perasaan dongkol

 

Sementara itu, Young Im pun segera menghambur ke pelukan Luhan dan menangis pilu. Dia masih shock dengan kejadian yang baru saja ia alami.

 

“Gwenchana.. ada aku disini..”

 

“Oppa.. berjanjilah untuk selalu bersamaku..”

 

“Ne.. Aku janji chagiya..”

 

“Oppa.. “

 

“Hmm.. Ada apa ?” jawab Luhan sambil mengelus rambut Young Im lembut

 

“Bagaimana kalau kita cepat-cepat menikah?” Tanya Young Im polos

 

“Mwo?! Tidak biasanya kau seperti ini..”

 

“Bukan begitu oppa.. Aku hanya takut terjadi apa-apa diantara kita”

 

“Kau harus sabar ya chagi..? Tahun depan kita sudah lulus.. Tunggu setahun lagi ne ?

 

”ne oppa,” pasrah Young Im

 

 

#skip

 

Satu tahun kemudian…

 

“SELAMAT KEPADA PARA MAHASISWA YANG LULLUS TAHUN INI ! SEMOGA KALIAN SUKSES SELALU!” suara MC menggema di seluruh penjuru aula kampus. Diikuti oleh suara gemuruh tepuk tangan para hadirin

 

“Lihat, cepat ‘kan? sebentar lagi kita akan segera menikah chagiya..”

 

“Ne oppa. Aku tidak menyangka akan secepat ini..”

 

“Resepsi kita akan di laksanakan minggu depan, persiapkan dirimu ya chagi..”

 

Tiba-tiba Sehun datang. Melihat itu, Young Im pun segera berlindung di balik punggung Luhan.

 

“Tenang, aku tidak akan menyakitimu lagi. Aku sekarang tau apa arti cinta yang sebenarnya. Bermimpi untuk memilikimu adalah sesuatu yang mustahil. Dan sekarang aku tahu bahwa cinta itu terkadang tidak harus memiliki. Terima kasih Young Im-ah. Kau telah membuatku mengerti arti cinta yang sebenarnya sekarang. Walaupun kau bukan milikku, bolehkah aku tetap menyimpan rasa ini?”

 

“oh ya. Chukkae atas kelulusan mu, dan Luhan, tolong jaga dia baik-baik,“ lanjut Sehun. Lalu dia segera pergi meninggalkan tempat itu sambil meneteskan air mata.

 

 

#skip

 

“Sekarang, kalian telah menjadi sepasang suami istri yang sah. Kau boleh mencium mempelaimu sekarang” terang sang pendeta. Mendengar lampu hijau dari pendeta, akhirnya luhan langsung mengecup bibir Young Im lembut dan penuh kasih

 

“Saranghae Young Im ah,”

 

“Nado saranghae oppa..”

 

-end

 

maaf kalo ambigu dan monoton. maklum, ff pertama hehe

kritik dan saran nya jangan lupa yaa 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles