TITLE : Light In the Dark (CHAPTER 3)
AUTHOR : @arditialarasati
GENRE : Romance, School-life
LENGTH : MultiChapter
CAST :
Hanara (you)
Kim Jun Myeon (Suho-EXOk)
Hwang Zi Tao (Tao-EXOm)
SUPPORT CAST :
Lee Ji Min (OC)
member EXO
Kembali lagi dengan lanjutan ceritanya Exonesia!^^ aku berdoa semoga cerita ini jadi cerita yang bagus dan di nikmati oleh kalian semua chingu!^^.
[AUTHOR POV]
Biasanya di Kantin, Hana dan Ji Min duduk berdua, tapi tidak tahu ada apa, Sehun, Chanyeol, Baekhyun dan Kai memutuskan untuk bergabung dengan Hana dan Ji Min.
Bagi Hana mengobrol mereka itu menyenangkan tapi tidak bagi Ji Min, Ji Min tidak betah berada di dekat Sehun , dia takut tidak bisa menutupi kegugupannya.
“Hana, kau suka Chocolate?” Tanya Sehun.
“pastinya, aku tidak tenang tanpa Chocolate” Jawab Hana dengan ramah. ya mereka seharusnya bisa melihat, sekarang kan Hana sedang makan Chocolate.
“Kalau kau senang buku jenis Biografi tokoh, novel, atau komik?” Tanya Baekhyun.
“Novel dan Biografi” Jawab Hana sambil meminum susu kotaknya,
“Biografi? Ternyata selera kita sama.” Sahut Kai yang sedari tadi sibuk membaca bukunya.
“Novel kau suka Genre apa?” Tanya Kai sambil menutup bukunya, sepertinya dia mulai tertarik dengan perbincangan ini.
“Supernatural, Trailer, peperangan, dan Fantasy.” Jawab Hana.
“aku juga suka novel Genre seperti itu” Sahut Kai yang tersenyum.
“ah.. berarti selera kita benar-benar sama” kata Hana dan tersenyum pada Kai,
dalam sekejap Kai kembali terfokus dengan bukunya.
“Bagaimana dengan tempat yang kau sukai di korea ini?” Tanya Chanyeol,
“hei.. kalian ini seperti sedang mengintrogerasi ku.” Kata Hana bercanda,
“ah kami hanya ingin tahu” Jawab Chanyeol,
Hana menoleh ke arah Ji Min yang sedang melamun sambil mengaduk-ngaduk Jus Jeruk nya.
“bagaimana dengan Ji Min? dari tadi kalian tidak bertanya padanya.” Kata Hana yang membuyarkan lamunan Ji Min.
Sehun, Baekhyun, Chanyeol dan Kai pun menatap Ji Min,
“ah kalian tidak usah hiraukan aku!” Kata Ji Min canggung.
“Mian Ji Min, kami lupa jika ada kau.” Canda Chanyeol,
“ah Gwenchanayo, kembalilah mengobrol.” Sahut Ji Min dan kembali menatap minumannya.
“Ji Min, hari ini kau terlihat muram, ada apa?” Tanya Baekhyun
“apa kau ada masalah Ji Min, atau kau sakit?” Tanya Hana yang khawatir,
“Aniyo.. aku hanya.. emm.. hanya..” Ji Min berusaha mencari alasan,
“hanya apa Ji Min?” Tanya Chanyeol,
“ah.. tadi tidak aku mau pesan Jus strawberry tapi tidak ada.” Jelas Ji Min, ya alasan ini bukan bohong tapi memang benar Jus strawberry kesukaan Ji Min tidak ada.
“tadi barusan aku lihat ada yang mengirim stock strawberry ke bibi kantin.” Kai memberi tahu.
“benarkah?” Tanya Ji Min.
“mau ku belikan Ji Min?” Tanya Sehun.
Ji Min mengerutkan keningnya tidak percaya, Sehun mau membelikan ku Jus pikir Ji Min
“ah.. tidak usah” Jawab Ji Min malu,
“Gwenchanayo” Sahut Sehun dan segera beranjak pergi untuk membelikan Ji Min minuman.
Istirahat berakhir, Hana dan Ji Min di mengobrol di kelas sambil menunggu kedatangan seongsenim. sejak Sehun membelikannya minuman Raut Wajah berseri-seri.
“sangat senang ya?” Tanya Hana,
“ah.. Ne!” jawab Ji Min semangat.
[HANA POV]
Sepulang sekolah aku berjalan berdua dengan Ji Min, melewati koridor kelas.
“Aku ikut kau ke klinik” kataku pada Ji Min,
“hmm.. Ne” Jawab Ji Min yang masi terlalu bahagia.
“Ji Min-ah!!” panggil seorang namja, kami berdua mencari-cari sumber suara dan ternyata Tao berlari mendekat.
“apa?” Tanya Ji Min,
“kau pulang bersama ku saja naik motor, sekalian aku mau ke Klinik menjemput dom dom” kata Tao pada Ji Min,
“bagaimana dengan ku?” selip ku,
“ya jika Ji Min pulang bersama Tao, aku dengan siapa ke Klinik?” pikirku.
“kau minta pengawalmu menjemputmu saja.” Tao menunduk dan mendekatkan wajahnya ke wajah ku,
“Aiss dasar kau.” aku menjitak kepala Tao,
“Auu!” Tao menjauhkan kepalanya dari ku dan mengelusnya, aku dan Ji Min cekikikan.
“aku mendapatkanmu!” gumam Tao dan menarik pergelangan tanganku,
“huaaa.. ada Vampire memangsaku!” aku histeris dan berusaha melepaskan tangannya.
“hu.. darah mu menggiurkan” gumam Tao dengan nada menyeramkan, aku juga dapat mendengar Ji Min tertawa.
“Hana-ah!” panggil seorang namja. aku melihat Suho berjalan mendekat, sontak Tao melepaskan tanganku.
“apa kau ada waktu siang ini?” Tanya Suho dengan menatap kami bertiga satu persatu.
“ada, wae Oppa?” tanyaku,
“mengapa dia menanyakan hal itu” pikir ku.
“kau mau ikut dengan ku?” Tanya Suho kembali.
~deg ada perasaan yang tidak bisa ku cerna. Sungguh hatiku terloncat kegirangan.
“ikut kemana Oppa?” tanyaku bingung.
Dia maju selangkah mendekatiku, “ke suatu tempat.” Katanya pelan,
Suho mengenggam telapak tanganku dan menarikku “ehh..” gumamku.
[TAO POV]
Aku menggenggam pergelangan tangan Hana, dia mencoba untuk melepaskannya.
“hu.. darah mu menggiurkan.” Aku mengeluarkan suara seseram-seramnya, aku sangat senang saat-saat bercanda dengan yeoja satu ini.
“Hana-ah!” panggil seorang namja, aku menyari sumber suara dan melihat Suho berjalan mendekat.
Aku terpaksa melepas genggamanku.
“Apa kau ada waktu siang ini?” Tanya Suho pada Hana, entah mengapa dia menatapku aneh berbeda saat dia menatap Hana dan orang lain.
“ada, wae Oppa?” Tanya Hana.
“kau mau ikut dengan ku?” Tanya Suho pada Hana,
Sontak aku mengerutkan dahi,. aku menatap Hana, wajahnya melihatkan antara ekspresi terkejut tidak percaya, dan bahagia.
“Apakah dia menyukainya” pikirku.
“Ikut kemana Oppa?” Tanya Hana polos,
Suho melangkah mendekati Hana, “Ke suatu tempat” kata Suho yang terkesan berbisik.
Aku melihat Suho menggenggam telapak tangan Hana dan menariknya meninggalkan ku dan Ji Min.
Aku hanya bisa diam membeku melihat mereka berdua pergi, aku merasa semilir udara dingin merambat di tubuhku dan mencekikku.
“ah.. ada apa dengan dia? Dia terlihat aneh!” kata Ji Min,
aku tidak menghiraukannya, aku merasa suara Ji Min terhanyut oleh udara dan tak dapat terdengar. Aku masih menatap kearah jalan Hana dan Suho pergi tadi.
“Hei!!!!” Ji Min berteriak dan membuatku tersentak.
“tidak usah berteriak” kataku sambil menutup telingaku,
“semua orang aneh hari ini! Aku memanggilmu dari tadi, tapi kau hanya diam seperti patung” kata Ji Min kesal,
“ahh.. Mianhae, ayo kita pulang.” Kataku sambil nyengir pada Ji Min yang masih terlihat kesal.
[HANA POV]
Aku dan Suho sedang dalam perjalan menuju suatu tempat, sepanjang perjalanan kami hanya terdiam membisu.
“ku kira Oppa tidak masuk sekolah.” Kataku membuka obrolan,
“kenapa kau bisa berpikir begitu?” Tanya Suho yang masih fokus menyetir mobilnya,
“Soalnya istirahat tadi Oppa tidak ada di Kantin dan tidak bersama teman-teman Oppa.” Jelasku,
Suho menoleh ke arahku dan tersenyum tipis tapi dengan cepat dia kembali fokus ke jalanan,
“aku ada tugas jadi tidak bisa berkumpul, apakah kau mencariku?” Tanya Suho sambil tersenyum.
“ah.. aniyo..” Jawab ku terkejut, aku tidak mengira dia akan menanyakan hal itu, Suho tertawa kecil mendengar jawabanku.
“kita mau kemana Oppa?” tanyaku yang penasaran,
“Sungai Han, tempat favorit ku.” Jawaban Suho membuatku sangat senang bagaimana tidak, selama beberapa minggu aku tinggal di korea aku belum pernah ke Sungai Han, ya tahu lah sendiri Appa dan Eomma sangat sibuk.
Handphone ku berbunyi, telpon dari Pengawal Park, aku segera mengangkatnya
“Nona dimana? Ji Min bilang Nona pergi dengan seseorang” Pengawal park membuka perbincangan,
“Pengawal Park,bisa tidak kau menyapa dulu, jangan langsung seperti ini.” Saranku pada pengawal park,
“Mianhae.. aku sangat tidak sopan Nona” Pengawal Park mengakui kesalahannya,
“tidak usah mengkhawatirkanku, aku hanya Jalan-jalan bersama temanku, lagi pula aku tidak ada kerjaan di rumah.” Kataku panjang lebar,
“hmm.. baiklah Nona, tapi jika terjadi sesuatu segera telpon aku!” Jawab Pengawal Park,
“Ne, Arraseo!” Jawabku dan mengakhiri telpon.
Suho memarkirkan mobilnya, aku keluar dari mobil melihat Sungai Han dan sekitarnya,
“Aku belum pernah kesini, ternyata indah ya!” kataku yang berdiri di samping Suho yang bersender di mobilnya.
“kau belum pernah kesini?” Tanya Suho, aku menatapnya dia terlihat kaget,
“hmm.. belum, selama ini aku hanya diam di rumah” Jawabku santai,
“kau dirumah tidak pernah keluar?” Tanya Suho kembali,
“Sebenarnya aku, Appa, dan Eomma pernah 2 kali makan malam diluar.” Aku tersenyum menertawakan diri sendiri,
“hanya diam dirumah, Pabo!” Pikirku.
“ah arraseo, pasti Appa dan Eomma-mu sangatlah sibuk.” Suho memaklumi, aku hanya mengangguk menyetujui perkataan Suho.
“kau mau naik sepeda?” Tanya Suho dengan menatapku penuh harap,
“pasti seru.” Jawabku tersenyum.
Suho berjalan ke belakang mobil dan membuka bagasi mobil Fortuner-nya itu, dia mengeluarkan 2 koper yang lumayan besar, saat dia buka koper tersebut isinya 2 sepeda lipat.
Setelah Sepeda lipat tersebut dibentuk kesemulanya, Suho memberikan sepada yang berwarna putih padaku dan dia menaiki sepeda warna hitam.
“kajja!” serunya dan bersepeda meninggalkanku, aku segera menyusulnya.
Kami berdua berkeliling tepi sungai Han, kami juga menyempatkan untuk berlomba dan Akulah yang memenangkannya,
“Yuhu!!” Seru ku, aku memberhentikan sepeda ku , aku menunggu Suho mendekat, tapi saat di dekat dia tidak memberhentikan kayuhannya,
“Kita Lomba lagi!! Dan aku telah melaju kencang, kau pasti kalah!” teriak Suho yang sudah lumayan Jauh.
“Dasar Curang!” teriakku dan kembali mengayuh sepeda dengan sekuat tenaga, Ya biarpun dia curang akhirnya aku tetap yang memenangkannya.
“Aku menang!” seru ku, Suho berhenti di sampingku,
“hmm… baiklah lain kali kau pasti kalah.” Suho meledekku,
“Mwo? Tidak ada kata kalah di hidupku melainkan tidak beruntung.” Jawabku sambil cekikikan,
“Sudahlah, kau istirahatlah dulu, aku akan belikan minum.” Suho mengayuhkan sepedanya meninggalkanku.
aku memarkirkan sepeda ku di rerumputan dan aku duduk di rumput sambil menatap sungai Han yang bersinar terkena sinar matahari.
Setelah menunggu beberapa saat, Suho datang dengan membawa minuman Isotonik, dan memberikannya padaku.
Suho segera duduk di sebelahku dan kami sama-sama menikmati keindahan Sungai Han.
“Dulu aku tidak yakin akan senang di korea, tapi jujur disini sangat menyenangkan.” Aku membuka obrolan,
“dan aku tidak menyangka bisa bertemu dengan yeoja dari Indonesia.” Sahut Suho,
aku menatapnya dan ternyata dia juga sedang menatapku, sungguh aku terpesona melihat wajahnya yang bagai malaikat itu.
“hmm.. aku sangat senang bisa berteman dengan Oppa, dan teman-teman di sekolah.” Kataku dengan tersenyum bahagia.
“kami juga sangat senang bisa berteman denganmu, kau yeoja yang baik!” jawab Suho,
“Ah.. aku tidak sebaik itu.” Kataku malu-malu dan membuat kami berdua tertawa kecil.
“ah.. aku ingat.” Aku ingat ,aku punya Cokelat di Saku kiri ku, aku menyeluarkannya.
“Mau?” Tawarku pada Suho,
“cokelat?” Tanya Suho,
aku membagi 2 cokelat batangan tersebut dan memberikannya pada Suho, Suho menerimannya.
“Ne, saat aku lelah atau banyak pikiran, Cokelat selalu membuatku tenang!” Kataku dan tersenyum pada Suho,
“Jeongmal? Aku akan coba makan cokelat jika sedang frustasi.” Suho tertarik dan memakan cokelat pemberianku.
“Aku jamin, Oppa akan merasakan khasiatnya!” kataku Meyakinkan Suho, dia mengangguk dan tersenyum manis padaku, aku membalas senyumannya.
Handphoneku yang berada di saku rok sebelah kanan bergetar, aku segera melihatnya, Pesan dari Tao,
Hei, kau di mana?
aku hanya membacanya tidak membalasnya,
“nugu?” Tanya Suho yang mengagetkanku,
“Tao.” Jawabku singkat,
“apa katanya?” Tanyanya lagi seperti sedang menginterograsiku.
“dia hanya bertanya aku sedang berada dimana!” jawabku meyakinkan Suho.
“Seberapa dekat kau dengan Tao?” Tanya Suho yang terlihat penasaran,
“kami cukup dekat, dia sahabatku!” jawabku, dan Suho hanya mengangguk-ngangguk kecil,
“mari kita cari tempat makan dan segera pulang.” Suho berdiri dan menaiki sepedanya, aku hanya mengikutinya.
[AUTHOR POV]
Di suatu ruangan kantor, ada seorang petinggi dengan seorang asistennya sedang berbincang,
“si Kim menikah lagi kan?” Tanya pria yang duduk santai di kursi empuknya, dan ketahuilah pria tersebut adalah Konglomerat Hwang,
“Ya, tuan” jawab asistennya,
“dengan siapa dia menikah?” Tanya konglomerat Hwang,
“Dengan seorang janda beranak satu dari Indonesia.” Jawab Asistennya,
“wah.. jauh sekali dia mendapat kan Istri, kita akan serang mulai dari orang yang dicintainya.” Usul konglomerat Hwang, “kita mulai dari anaknya!” sambungnya.
“kami telah mencari dari berbagai informasi, putri Konglomerat Kim satu sekolah dengan putra anda tuan.” Asistennya memberi tahu,
“ah.. anaknya perempuan? Ini pasti sangat mudah, pantau anak tersebut dan culik dia jika ada peluang! dan Tao jangan sampai tahu” kata Konglomerat Hwang dengan senyum sinisnya,
“baiklah tuan.” Jawab Asistenya dan keluar ruangan.
“Aku kembali datang Kim, dan kali ini aku akan sungguh-sungguh menghancurkanmu!” gumam konglomerat Hwang.
TO BE CONTINUED
Coment Please Chingu^^
