What’s Wrong with You, Baek?
B y
Byun Baekhyun (EXO K), All EXO K’s Members.
Fluff, Brothership, Comedy garing.
3.866 words.
General
S ummary:
Bagaimana jika Baekhyun, salah satu sang pembuat onar dan biang keributan di pagi hari di dorm EXO, mendadak berubah menjadi manis? Tidak ada lengkingan suaranya yang memekakkan telinga di pagi hari, tidak ada tingkah konyolnya yang terkadang menjengkelkan, tidak ada tingkah usilnya dengan couple rusuhnya, Park Chanyeol.
Mengapa?
Bagaimana bisa?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Lalu, bagaimana keadaan Dorm EXO?
Dan, bagaimana juga nasib Park Chanyeol?
***
Matahari telah menampakkan dirinya di ufuk timur, selalu tepat waktu dan tak pernah terlambat. Sinarnya memaksa masuk ke celah-celah tirai jendela yang tertutup. Sehingga hanya semburat kecil cahayanya yang bisa lolos sempurna masuk ke bangunan itu. Burung-burung sudah berkicau menandakan pagi ini adalah pagi yang cerah dan indah.
Tapi, apakah ramalan burung-burung itu terjadi pada Dorm EXO K?
“Hooaaaamm.” Seorang lelaki berwajah tampan, berkulit putih susu menguap dan merentangkan tangannya pertanda ia telah terbangun dari alam tidurnya karena matanya tertimpa semburat cahaya mentari di pagi hari. Ya, tirainya selalu diberi celah dengan ukuran dan posisi yang sama. Agar setiap jam 6 pagi, cahaya sang mentari menimpa tepat di matanya. Pintar, bukan? Tentu saja. Kalau tidak, ia tidak akan menjadi Leader EXO K.
“Hunnie, ireona, ppali.”
Kriiiingggg.. Leader EXO K itu menepuk jidatnya merasa konyol dengan kelakuannya. Karena yang dibangunkan ternyata telah memasang jam weker.
“Hooooaaahhh..” Lelaki bernama Oh Sehun yang dibangunkan oleh sang leader itu pun mengucek matanya lalu melihat wekernya. 6.05, kemudian jarum panjangnya bergerak dan menandakan baru saja berganti menjadi pukul 6.06
“Hyung..” panggil Sehun. Leader yang bernama Kim Joon Myun itu hanya menoleh.“Kau tidak merasa aneh?” tanya Sehun masih dengan wajah baru bangun tidurnya.
Joon myun lagi-lagi tak menjawab. Hanya mengernyitkan kening yang seolah menyiratkan ‘Kenapa?’ sambil terduduk di pinggir tempat tidur setelah menyingkapkan tirai yang lalu disambut hangat oleh cahaya matahari pagi yang sangat ramah.
“Wekerku pukul 6.05 berbunyi, hyung.” Joon myun masih terus mendengarkan walaupun kata-kata yang barusan terdengar biasa saja. “Sekarang pukul 6.07.” suara dan raut mukanya terdengar sangat serius setelah melirik jam wekernya yang bergerak ke kanan. “Sangat aneh. Biasanya 1 menit setelah aku terbangun….”
Ya, tanpa harus dilanjutkan Sehun, Joonmyun mengerti. Joonmyun paham. Joonmyun sudah terbiasa. 1 menit setelah Sehun mengerjapkan matanya, setiap pagi selalu ada, tidak, bukan selalu ada, selalu selalu ada pekikan panjang dari kamar sebelah.
Tapi sekarang…..
“Kamar Baekhyun dan Chanyeol hyung tidak ada suara, hyung?” Sehun menatap roommate hyungnya dengan penasaran.
“Apa mungkin Kyungsoo tidak membangunkan dua bocah itu?” Suho berbicara sendiri menatap lantai kamarnya. Ya, suara pekikan yang bisa merusak gendang telinga itu terjadi jika Kyungsoo membangunkan Baekyeol pada pukul 06.06. Kyungsoo akan bangun terlebih dahulu pukul 06.01. Lalu mengambil segelas air putih. Dan menuju kamar Baekyeol pukul 06.05. Lalu 1 menit setelah mengguncangkan Baekhyun terkadang menyemburkan air yang baru Kyungsoo minum, Baekhyun akan berteriak kencang karena dibangunkan. Sementara itu, Chanyeol yang tidur di seberang tempat tidur Baekhyun, akan ikut-ikutan berteriak karena kaget mendengar teriakan Baekhyun.
“Bisa jadi, hyung. Ayo kita keluar melihatnya.” Joonmyun langsung mengangguk mengiyakan lalu berjalan di belakang Sehun keluar. Baru beberapa langkah keluar, tercium bau masakan yang sedap. Ya, pukul 06.20, Kyungsoo menyiapkan sarapan, dan selesai pukul 06.45, dan waktu santap mereka adalah pukul 07.00 setelah semua member selesai mandi.
“Selamat pagi, Joonmyun hyung dan Sehunnie. Cepat bersihkan tubuh kalian dengan air, lalu kembali ke sini pukul 7, sarapan akan terhidang di piring kalian masing-masing.” Baekhyun berseru merdu sambil mengaduk penggorengan yang entah berisi apa dengan spatulanya. Kyungsoo menghentikan sejenak potong-memotong di atas telenan, lalu melirik Joonmyun dan Sehun dengan tatapan aku-sendiri-bingung.
Joonmyun dan Sehun bertatapan seakan saling meyakinkan bahwa keduanya tidak salah lihat.
“Hyung, kuharap aku belum rabun, kan?” tanya Sehun.
“Barusan malah ku kira aku yang rabun.” Jawab Joonmyun terdiam di tempatnya, sama halnya dengan Sehun.
“Hyung, Hunnie, mandi sana. Ppali.. Ppali.” Chanyeol berbisik cukup keras dari tempat duduknya. Dia sedang duduk di meja makan dengan mata yang sedari tadi melotot menatap Baekhyun yang memunggunginya.
07.00
“Wahhh… Tumben sekali makananku sudah disendokkan di piring, tak perlu susah-susah menuju rice-cooker sekedar menyendok nasi.” Lelaki yang berkulit gelap tersenyum lebar ketika sampai di meja makan. Rambutnya masih sedikit basah yang menandakan dia baru saja selesai mandi, dan baru keluar dari kamar mandi lalu segera menuju ruang makan.
Tak ada yang menjawab. Semua senyap. Lelaki berkulit gelap tadi perlahan-lahan memudarkan senyumnya.
“Ya! Kim Jongin. Ayo lekas kemari. Kami sengaja tak makan dulu karena menunggumu. Ppali. Pasti cacing di perutmu sudah shuffle menuntut makan, kan? Hehe.” Lelaki yang penuh kontroversi hari ini berbicara lagi dengan senyum lebarnya. Memamerkan gigi putihnya walau tak sebesar Chanyeol.
“Hyung, wae gurae?” Jongin yang telah duduk lalu berbisik pada Kyungsoo yang duduk di sebelahnya. Yang ditanya hanya mengendikkan bahu seolah berkata aku-tidak-tahu. Jongin pun mengedarkan pandang ke hyungdeulnya dan 1 namdongsaengnya. Mereka semua terlihat bengong, melongo, seperti jiwa dan raga mereka terpisah. Sangat kontras dengan lelaki yang tadi mengajaknya makan, Baekhyun. Dia tersenyum memamerkan gigi-giginya yang berderet di atas gusinya.
“Ya! Ayo makan. Jongin-ah, ayo cicipi masakan buatanku. Hari ini aku membantu Kyungsoo memasak loh.” Baekhyun tersenyum bangga lalu menyendokkan makanan ke mulutnya setelah hening sebentar karena berdoa.
“Hyung, wae gurae?” kali ini Jongin berbisik pada hyung di sebelah kanannya setelah mendengar kata ‘hari ini aku membantu Kyungsoo memasak loh’ yang sukses membuatnya penasaran tingkat tinggi. Lagi-lagi, Joonmyun yang ditanya tidak menjawab. Hanya tersenyum masam yang mengartikan ‘entahlah’.
Sehun pun memejamkan matanya untuk berdoa, diikuti hyungdeulnya. Dalam doa mereka masing-masing, ada beberapa permintaan yang sama. Berterimakasih pada Tuhan atas rezeki yang telah diberikan sampai memohon pada Tuhan agar menjawab kegundahan hati mereka mengenai Baekhyun.
“Amin.” Seru mereka dalam hati, bahkan Jongin berbisik pelan mengatakan kata itu.
“Selamat makan.” Kata Baekhyun riang.
“Oh ya, nanti setelah makan, kalian langsung pergi saja bersiap-siap untuk ke SBS. Biar aku saja yang mencuci piring dan membereskan semuanya.” Baekhyun tersenyum lebar. Dampak dari kata-katanya itu, sukses membuat Chanyeol tersedak, tempe goreng yang di sendok Jongin terjatuh, Sehun menyemprotkan nasi-nasinya yang belum tertelan, Kyungsoo terpaksa menelan tahu bacemnya bulat-bulat, Joonmyun menelan garpunya, oh tentu tidak, Joonmyun belum mulai makan, ia hanya tersedak oleh ludahnya sendiri yang memaksa masuk ke kerongkongannya sebelum waktunya.
“Ka—kalian baik-baik saja?” Baekhyun panik lalu segera menuangkan air putih yang dimasak di panci –karena ceret mereka hilang, lalu menuangkan ke gelas kosong yang terletak di meja makan.
Tidak ada yang berbicara. Kerongkongan mereka terlalu sakit. Tidak, tenggorokan mereka yang sakit. Karena tersedak itu adalah proses dimana makanan masuk ke tempat yang tak seharusnya, yaitu ke tenggorokan –saluran pernapasan.
Kyungsoo berpikir ia harus segera melakukan operasi paru-paru. Karena tahu bacem itu pasti sekarang sudah bermuara di paru-paru akibat masuknya lewat saluran yang salah.
Joonmyun berpikir ia harus segera periksa ke dokter, memastikan paru-parunya tidak terkena paru-paru basah, karena ia tersedak ludahnya sendiri, dan ludahnya pasti segera menuju dari tenggorokan ke paru-paru.
Chanyeol berpikir, ia harus cepat-cepat membuat self video untuk fansnya sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya karena kinerja paru-parunya tak beres kemasukan makanan.
Jongin berpikir, perutnya akan terasa lapar nanti di SBS karena jatah makanannya terjatuh.
Sehun berpikir, ya, hanya Oh Sehun yang merasa tenang. Nasi-nasi yang ia sembur tentu akan dibersihkan oleh Baekhyun hyungnya yang telah menawarkan diri untuk membereskan bekas makanan mereka. Segurat senyum perlahan muncul dari bibir Oh Sehun. Namun, ya selalu ada kata namun, senyum Oh Sehun yang belum melengkung sempurna harus lenyap dari singgasana bibirnya. Bibirnya kembali lurus. Karena menatap hyungdeulnya yang terlihat kacau dan depresi.
8.00
“Hyung..” panggil Chanyeol pada Baekhyun yang sedang berada di kamar mereka.
“Ya! Jangan panggil aku hyung. Kita seumuran, Yeollie.” Chanyeol segera melepaskan PSP nya yang telah mendarat dengan tidak mulus di lantai. Tentu ia tak sengaja menjatuhkannya karena kaget. Bagaimana tidak? Baekhyun yang selama ini terus mengancamnya untuk memanggilnya hyung, kini seolah tak mempersoalkan hal itu.
“Suara apa itu, Yeollie? Apa yang kau jatuhkan?” Baekhyun kini berbalik menghadap Chanyeol. Tadinya ia sedang membereskan lemari Chanyeol yang berantakan.
“Ma-maaf, hyung, eh Baek. A-aku tak sengaja menjatuhkannya.” Chanyeol kini ketakutan, karena PSP yang ia jatuhkan hingga berkeping-keping itu adalah milik Baekhyun yang ia pinjam tanpa izin dari laci mejanya.
“Pa-pasti ku ganti. Ma-maaf.”
“Hmm Yeollie. Kau seharusnya berhati-hati. Ini sudah PSP ke 3 yang kau rusakkan berturut-turut. Sudahlah, tak usah kau ganti, kau kan tak sengaja.” Baekhyun tersenyum walaupun tak selebar waktu di meja makan tadi.
‘Ini sungguh bukan mimpi???!!” Chanyeol membuka mulutnya selebar yang ia bisa. Kedua tangannya memegang kedua pipinya. Ia teringat dorm mereka hampir saja ambruk, meledak bahkan musnah ketika Chanyeol merusakkan PSP Baekhyun untuk yang kedua kalinya. Dan kali ini…sangat berbeda. Ia pun segera melonjak dari kasurnya dan berlari dari kamarnya.
“Ya!! Jangan harap kau bisa mengerjai kami, Chanyeol hyung. Hantu itu tidak ada. Kalau adapun, itu pastinya trikmu dan Baekhyun hyung yang ingin mengerjai kami. Hahaha. Terbaca sudah trikmu dan Baekhyun hyung,” kata Jongin yang disambut tawa dari Sehun yang sedang main PS di ruang televisi.
Chanyeol tak menghilangkan wajah panik dari mukanya.
“Apa aku terlihat menipu kalian?” Chanyeol semakin panik yang membuat Jongin meletakkan joysticknya.
“Haha.. Aku menang.” Seru Sehun gembira. Sementara Jongin melihat sebal ke arah Sehun.
“Ya! Apa maksudmu, hyung?” Jongin mulai tertarik.
“Ya! Kim Jongin, jangan percaya trik Chanyeol hyung. Itu trik basi. Ayo kita lanjutkan permainannya.” Seru Sehun sambil mengarahkan joysticknya untuk memilih-milih game.
“Ayolah, aku serius. Aku bersumpah demi Spongebob dan keongnya, Gary, aku tidak main-main.” Kata Chanyeol.
“Awas kau bohong,” seru Sehun kemudian meletakkan joysticknya.
“Yeollie, kau di sini rupanya. Aku kira kau kenapa tiba-tiba berlarian begitu. Sungguh leganya kau tidak apa-apa,” seru Baekhyun yang tiba-tiba muncul.
“Ya! Hyungdeul, Jongin, Sehun, kalian di sini? Tumben tidak ada keributan?” Seru Kyungsoo yang entah datang darimana.
“Ayo lekas bersiap-siap untuk pergi ke SBS. JOOONMYUUUNNN HYUUUNGGG AYO LEKAS BERSIAP-SIAP.” Kyungsoo berteriak.
“Tunggu, kau belum menjelaskannya, hyung,” tuntut Jongin pada Chanyeol yang disambut anggukkan Sehun.
“Menjelaskan apa?” tanya Kyungsoo dan Baekhyun bersamaan.
“Ya! Kalian tak perlu siap-siap ke SBS.” Joonmyun tiba-tiba datang dari arah kamarnya. Semua obrolan mereka tampak terlupakan beralih ke rasa kaget mereka akan kata-kata sang leader.
“Apa?” Semuanya berteriak kaget menoleh ke Joonmyun kecuali Baekhyun yang tenang-tenang saja.
“Manajer-hyung bilang kesalahan pihak SBS. Kita baru besok diundang ke SBS nya. Aneh memang, tapi namanya manusia tidak sempurna mau bagaimana lagi?!” Joonmyun mengendikkan bahunya.
“HORREEEE itu berarti waktu luang bagi kita!!” Jongin dan Sehun langsung shuffle di tempat bergembira.
“Yah, padahal aku sudah siap-siap,” ujar Kyungsoo kecewa.
“Baek, setidaknya kita bisa keluar membeli es krim bersama atau main….” omongan Chanyeol berhenti karena melihat Baekhyun tengah mengirim pesan sambil tersenyum sendiri.
“Eum.. Kalian lanjutkan dulu. Aku mau menyiram tanaman dulu ya di balkon,” kata Baekhyun sambil memasukkan ponselnya ke saku celananya kemudian berjalan ceria menuju balkon atas. Semua hanya memandangi heran.
“Ya! Tadi kau mau bilang apa, hyung?” tuntut Jongin lagi pada Chanyeol yang disambung anggukkan lagi oleh Sehun.
“Bilang apa?”
“Memang ada apa?” tanya Joonmyun dan Kyungsoo bersahut-sahutan.
“Hmm begini. Mari kita adakan rapat singkat terbatas mengenai Baekhyun,” kata Chanyeol lagaknya seperti seorang detektif.
:::
Semua duduk di depan televisi, semua duduk di lantai. Duduk melingkar, dengan masing-masing memeluk bantalan sofa.
“Kalian tentu merasa curiga, bukan, akan perubahan Baekhyun mulai pagi ini?” Chanyeol memasang raut wajah serius. Tidak ada trik. Tidak ada seringai kejahilan. Semua member lain mengangguk mengiyakan apa yang barusan Chanyeol katakan.
“Mari kita kumpulkan bukti-bukti dulu mengenai perubahannya. Ada saksi yang ingin mengungkapkan kesaksiannya?” Chanyeol berkata layaknya hakim di pengadilan sambil mengangkat tangannya keudara.
“Aku.” Joonmyun mengangkat tangannya.
“Baiklah, silahkan uri Leader, Kim Joonmyun menyampaikan kesaksiannya,” kata Chanyeol segera mempersilahkan.
“Pagi ini, aku dan Sehun bangun seperti biasanya. Tapi, Sehun mulai menyadari ada hal yang tidak biasanya.” Joonmyun berhenti sejenak, dan Sehun lagi-lagi hanya mengangguk.
‘Apa itu?’ Jongin dan Kyungsoo tidak menyuarakan hal itu, namun nampak jelas dari raut wajah mereka agar sang leader melanjutkan kesaksiannya.
“Ehm ehm..” Joonmyun berdehem sebentar.
“Biasanya, 1 menit setelah Sehun bangun, aku dan Sehun akan mendengar teriakan dari kamar sebelah. Yaitu Baekhyun yang berteriak karena dibangunkan oleh Kyungsoo. Bukan begitu, Kyungsoo?” Joonmyun menoleh ke kiri tempat Kyungsoo sedang menyandarkan kepalanya di pundak Joonmyun yang langsung mendapat tatapan amarah dari Jongin.
“Ne, hyung. Itu benar.” Kyungsoo langsung menegakkan duduknya karena member lain melihat dengan tatapan tidak senang, terutama Sehun dan Jongin.
“Bisa kau ceritakan kronologisnya, Do Kyungsoo?” Chanyeol membuka suara beratnya.
“Ya, seperti yang kau ketahui, Chanyeol hyung, aku selalu ke kamar kalian, membangunkan kalian. Dan Baekhyun selalu berteriak, bukan, jika dibangunkan? Dan kau selalu ikut-ikutan berteriak jika mendengar Baekhyun berteriak. Benar, kan? Tapi pagi ini, Baekhyun tidak berteriak. Dia malah sudah bangun sebelum aku menuju kamar kalian.” Mata Kyungsoo semakin membulat.
“Hmm. Cukup menarik. Itu benar. Kesaksian ini jelas tidak dapat disangkal keabsahannya. Bagaimana menurutmu, Jongin? Kau belum memberi pernyataan apa-apa soal ini?” selidik Chanyeol.
“A-aku ti-tidak tau, hyung. Bahkan Baekhyun hyung suka berteriak saja aku baru tau sekarang.” Jongin sedikit ketakutan seperti dipojokkan. Chanyeol tambah memasang wajah curiga pada Jongin.
“Tenang Chanyeol hyung, Jongin itu selalu bangun terlambat. Jelas saja dia tidak tau kebiasaan berteriak Baekhyun hyung.” Kyungsoo melirik Jongin, Jongin pun tersenyum kepada hero nya itu.
“Mmm..baiklah. Bukti pertama tidak dapat disangkal kebenarannya.” Chanyeol mengangguk pasti.
“Sekarang, kita beralih ke keanehan kedua. Ada yang tau itu apa?” Chanyeol mengedarkan pandangannya ke semua pasang mata yang ada di ruangan itu, yang punya fisik jasmaniah tentunya.
“Aku tau,” sorak Sehun berteriak.
“Ssssstttt. Nanti Baekhyun dengar,” kata Joonmyun lirih.
“Ya, aku tau, hyung.” Sehun kembali mengangkat tangannya dan berkata dengan suara yang pelan.
“Baekhyun hyung tidak menggunakan ceret saat memasak air, tapi menggunakan panci. Sungguh aneh kan?” seru Sehun polos.
Gubrak. Mereka semua terjatuh dan kejang-kejang di lantai. Oh, tentu tidak seperti itu. Itu hanya majas hiperbola saja. Tapi, jika mereka semua sudah epilepsi di lantai, hanya Sehun dan Chanyeol yang tidak. Tentu Sehun tidak, karena dia yang mengatakan hal bodoh itu. Chanyeol? Bagaimana dengan dia? Mengapa dia sekarang menggaruk tengkuknya yang memang selalu gatal karena ketombe itu? Padahal seharusnya dia sudah kebal dengan rasa gatal itu.
“Hyung, kenapa kau diam?” Jongin membuka suara.
“Kau tau soal ceret itu ya, hyung?” kini giliran Sehun mempersoalkan ceret itu lagi.
“Jawabannya bukan itu, Hunnie sayang. Keanehan kedua adalah Baekhyun memasak membantu Kyungsoo.” Chanyeol sedikit lega. Tindakan kriminalnya tidak diketahui.
“Lantas, mengapa Baekhyun menggunakan panci saat merebus air?” Sehun memulai lagi.
“Oh iya, ceret kita kemana, ya? Aku tidak melihatnya pagi ini.” Kyungsoo mengusap dagunya seolah ada janggut tumbuh di atas permukaan kulitnya.
“Sudahlah, jangan bahas ceret. Ceret itu sudah aku masukkan ke koper Kim Jongdae sebelum mereka kembali ke China,” kata Chanyeol yang membuat semua member EXO terperangah takjub. Oh, bukan takjub. Heran. Aneh bin ajaib.
“Ceret? Ke koper Jongdae?” Joonmyun berkerut. Sepertinya otak cemerlangnya pun tak mampu memberi jawaban atas hubungan ceret-koper-dan Jongdae.
“Aku menghilangkan bebek karet ungunya yang kupinjam. Lalu kuganti saja dengan ceret kita,” jawab Chanyeol yang membuat member EXO K tak bosan terperangah.
“Bebek dan Ceret kan serupa. Sama-sama memiliki moncong,” katanya tersenyum lebar.
Sudah, tak ada waktu untuk mengurus keidiotan Chanyeol yang tak ada habisnya. Kembali lagi ke Baekhyun’s case.
“Kalau kita bahas begini, terlalu lama. Biar aku sajalah yang memimpin rapat ini.” Joonmyun mengambil alih rapat sedangkan Chanyeol hanya mengangguk pasrah melihat tatapan member lainnya yang sangat tajam karena keidiotannya.
.
.
Oke, kita percepat, dan inilah hasil rapat yang disimpulkan oleh Joonmyun.
“Jadi, keanahan pertama, tak ada teriakan di pagi hari dari Baekhyun. Yang kedua, Baekhyun membantu Kyungsoo memasak, hal yang sangat langka. Yang ketiga, Baekhyun membersihkan sisa kita makan. Yang keempat, Baekhyun tidak menyuruh Chanyeol memanggilnya hyung. Yang kelima, Baekhyun tidak marah PSP nya dirusakkan Chanyeol. Yang keenam, hari ini Baekhyun sama sekali belum mengusili satu memberpun. Dan yang ketujuh, Baekhyun mau dan rela menyiram bunga di balkon. Ada yang kurang?” Joonmyun sungguh keren. Dia memang benar-benar sosok leader sejati.
Beberapa menggeleng. Chanyeol masih sibuk berpikir, tapi dia tak menemukan apa itu. Sepertinya hal yang penting.
“Baekhyun merebus air dengan panci, hyung.” Tookk.. jitakan bersarang di kepala Sehun dari Jongin, Kyungsoo dan Chanyeol. Baiklah, Joonmyun ikut memberinya satu, agar kompak. Karena motto mereka, We Are One, We Are EXO.
“Jadi, apa kira-kira penyebab Baekhyun seperti ini?” tanya Joonmyun kemudian.
“Hemmm.. Mungkin saja dia diberi uang bonus oleh Soo Man sajangnim,” celoteh Jongin seperti ada lampu di atas kepalanya.
“Iya, makanya dia senang.” Sehun yang meringis karena jitakan kini mengangguk mengiyakan kata Jongin.
“Dan melakukan hal yang menyenangkan kita karena tidak membagi uang bonus itu,” ujar Kyungsoo.
“Baekhyun hyung curang.”
“Eitt.. Tunggu tunggu. itu tidak mungkin. Uang bonus dari Lee Soo Man maupun Manager-nim selalu diberikan padaku selaku leader,” kata Joonmyun.
“Lalu, mana hyung? Kenapa kau tidak pernah memberi kita?” oopss.. Joonmyun. Kau membuka kartumu nampaknya.
“Ehmm.. Selama ini kalian makan di luar dan aku terus yang membayarnya, kalian pikir itu pakai uang apa? Apalagi yang pernah sampai menghabiskan $800 sekali makan??!!” Joonmyun mulai emosi. Tidak, dia seorang Suho atau guardian angel. Dia tidak mudah emosi.
“Jadi, itu uang bonus? Bukan uang hyung?” Sehun shock mendengarnya.
“Lalu..lalu..lalu.. Aku sangat menyesal sewaktu kita diwawancarai di The Beatles Code oleh Shindong hyung cs, aku dan Chanyeol hyung bilang, kau yang membayarinya. Ternyata itu uang bonus. Huaaa..” Jongin menjadi-jadi teriakannya.
“Ya! Aku kan sudah bilang tidak waktu itu. Kalian tetap saja bersikeras itu uangku.” Ya, Joonmyun tidak salah waktu itu. Dia tidak mengatakannya. Chanyeol dan Kai yang mengatakannya. Tidak percaya? Tanya Luhan dan Jongdae saja yang waktu itu ikut diundang. Atau tonton di youtube saja jika tak percaya.
“Hyung, kenapa kau dari tadi diam saja?” tanya Kyungsoo pada Chanyeol yang asik mengetuk-ketukkan jarinya di lantai.
“Ehmm aku sedang memikirkan sesuatu yang mungkin bisa memban…… YA!!! AKU INGAT SESUATUUU!!” Sorak Chanyeol histeris.
“Sini sini.” Chanyeol menyuruh member lain merapat.
“Tadi, aku sempat melihat Baekhyun tersenyum sendiri waktu mengirim pesan ke seseorang. Di pesannya ia berkata ‘datang saja ke dorm, aku sedang free, kau bisa berikan jawabannya sekarang.” Chanyeol sumringah dapat mengingat semuanya dengan baik.
“Tapi, kepada siapa?” member lain masih tak mengerti. Chanyeol yang bahagia kini ikut bingung.
“Tunggu, aku tau namanya. Tadi aku baca. Tapi aku lupa.. ehmm.. Jung..Jung..Jung Krystal? Ah bukan. Jung Soojung? Bukan juga.”
“Gurae wolf naega wolf auuuu ah saranghaeyo nan neukdego neon minyeo.” Suara bel berbunyi. sementara Chanyeol asik komat-kamit menyebutkan nama yang tak kunjung ia ingat.
“Sehun bukakan,” perintah Joonmyun.
Sehun berdiri dengan enggan karena ia malas harus bangkit. Yah, kau Oh Sehun, kau masih muda, belum rematik, tidak varises, apalagi asam urat, dan disuruh membuka pintu saja malas.
“Ehm ne. AHH JUNG EUNJI.” Pekik Sehun melihat tamu dorm mereka. Semua kepala berusaha menoleh ke pintu melihat tamunya itu.
“Ah ya, Jung Eunji. Bingo. Kau pintar Sehun-ah. Itu dia yang Baekhyun kirimi pesan singkat.” Semua beralih ke Chanyeol dan saling berpandang-pandangan.
“Kau member Apink yang main vocal itu, kan??” tanya Chanyeol yang kini langsung berdiri tertarik.
“Um, y—ya.” Eunji hanya tersenyum kikuk.
“WAAAA AYO KITA FOTO BERSAMA,” teriak Chanyeol, Jongin, Sehun girang.
Yah, mereka pun melupakan kasus mereka dan segera foto bersama. Foto berdua, bertiga, berempat, dan ya, entahlah ber berapa lagi.
“Eumm.. Boleh aku bertanya?” tanya Eunji yang disambut anggukan semua member yang sedang melihat hasil jepretan mereka.
“Baekhyun-ssie, apakah ada?” semua mata langsung menoleh. Begitu disebut kata Baekhyun, mereka jadi teringat kontroversi yang menimpa bocah tengik itu.
“Ya! Eunji-ya. Sudah lama?” tanya Baekhyun yang tiba-tiba datang.
“Eum.. Belum.”
“Ayo naik ke atas.” Baekhyun pun berjalan ke atas balkon bersama Eunji.
“Hyung…” semua member yang ditinggalkan di ruang depan hanya saling pandang.
“Byun Baekhyun….jatuh…….c…i….n….t…..a…” kata seorang member. Yang membuat mereka beringsut meninggalkan tempat mereka lalu mengikuti Baekhyun.
.
.
“Jeosung hamnida, oppa. Maaf aku tak bisa menerimamu saat ini menjadi kekasihku. Kau tau, karirku dan karirmu masih panjang. Apalagi jika kita ketahuan menjalin hubungan. Fans perempuan mu terlalu banyak. Kau masih ingat, kan, kejadian MV Wolf yang hampir batal rilis gara-gara mereka tidak suka pemeran wanitanya. Maafkan aku oppa. Aku sebenarnya juga menyukaimu. Namun kalau jodoh, pasti kita akan bersatu. Jangan khawatir.”
Cklekkk.. Pintu balkon terbuka.
Bruuukkk semua member EXO –kecuali Baekhyun, terjatuh karena sedang menguping.
“Ah ma—maafkan aku,” ujar Eunji yang berderai air mata.
1 menit…
2 menit…
3 menit..
Eunji telah berlalu pergi. Namun, semua member masih menatap member mereka, Baekhyun, dengan sedih.
“Hyung, tak kusangka Baekhyun hyung ditolak. Kasihan dia. Huhuhuhu..” Sehun sudah mengelapkan cairan yang keluar dari hidungnya ke baju Jongin.
“Hyung.. Kasihan Baekhyun. Pasti dia remuk hatinya.” Kyungsoo bersandar ke pundak Joonmyun lagi sambil menatap Baekhyun yang tengah membelakangi mereka.
“Baek.” Chanyeol tiba-tiba telah pergi entah sejak kapan menuju ke arah Baekhyun.
“Kau jangan bersedih, kau dengar sendiri, kan, dia juga menyukaimu. Kau hanya tinggal menunggu waktu yang tepat. Kau harus fokus ke karirmu dulu.” Chanyeol tersenyum meyakinkan Baekhyun yang berdiri di sebelahnya yang sedang menatap lurus ke depan entah memandang apa. Entah sejak kapan sobat idiot Baekhyun bisa sedikit bijak.
“Baek, tenanglah. Walau kau belum bersamanya, masih ada aku di sini.” Chanyeol tersenyum tulus sambil menatap Baekhyun. Baekhyun pun akhirnya membalas tatapannya.
“YAAAAA! PARK CHANYEOL. KENAPA KAU TAK MEMANGGILKU HYUNG, HUH? BAEK, BAEK? KAU KIRA AKU BEBEK?! PANGGIL SAJA BEBEK UNGU JONGDAE YANG MENYUMBAT KLOSET DENGAN BAEKBAEK. DAN KAU,,, KAU HARUS MENGGANTI PSP KU, EOH!! AWAS KALAU TIDAK!” Baekhyun kemudian berlalu meninggalkan Chanyeol yang terpaku sambil melongo membuka mulutnya selebar-lebarnya, lalu perlahan tangannya dia angkat dan memegang kedua pipinya.
“YA! KENAPA KALIAN DI SINI? APA WAKTU LUANG MEMBUAT KALIAN LUPA UNTUK LATIHAN MENARI?!” teriak Baekhyun di ambang pintu balkon sewaktu melihat Kyungsoo sedang bemesraan dengan Joonmyun dan Sehun dengan Jongin. Mereka berempat membelalak kaget dan membulatkan matanya hingga menyaingi Kyungsoo.
.
.
.
Sore itu matahari mulai menuju ufuk barat. Meninggalkan semua yang terjadi dan bersiap untuk hari esok. Sehingga meninggalkan semburat cahaya kemerahan sebagai tanda, hari ini akan segera berakhir. Sementara, burung-burung yang sejak tadi pagi berkicau, kini pulang menuju rumahnya dengan lesu. Seperti mereka kehilangan tenaga. Sepertinya ramalan mereka pagi tadi salah. Ya, hari ini pun, sama saja dengan hari-hari sebelumnya di dorm EXO K. Baiklah, Byun Baekhyun, kerja yang bagus.
:::
Matahari telah menampakkan dirinya di ufuk timur, selalu tepat waktu dan tak pernah terlambat. Sinarnya memaksa masuk ke celah-celah tirai jendela yang tertutup. Sehingga hanya semburat kecil cahayanya yang bisa lolos sempurna masuk ke bangunan itu. Burung-burung sudah berkicau menandakan pagi ini adalah pagi yang cerah dan indah.
Tapi, apakah ramalan burung-burung itu terjadi pada Dorm EXO K, dan tidak salah lagi seperti kemarin?
“Hooaaaamm.” Seorang lelaki berwajah tampan, berkulit putih susu menguap dan merentangkan tangannya pertanda ia telah terbangun dari alam tidurnya karena matanya tertimpa semburat cahaya mentari di pagi hari. Ya, tirainya selalu diberi celah dengan ukuran dan posisi yang sama. Agar setiap jam 6 pagi, cahaya sang mentari menimpa tepat di matanya. Pintar, bukan? Tentu saja. Kalau tidak, ia tidak akan menjadi Leader EXO K.
“Hunnie, ireona, ppali.”
Kriiiingggg.. Leader EXO K itu menepuk jidatnya merasa konyol dengan kelakuannya. Karena yang dibangunkan ternyata telah memasang jam weker.
“Hooooaaahhh..” Lelaki bernama Oh Sehun yang dibangunkan oleh sang leader itu pun mengucek matanya lalu melihat wekernya. 6.05, kemudian jarum panjangnya bergerak dan menandakan baru saja berganti menjadi pukul 6.06
“Hyung..” panggil Sehun. Leader yang bernama Kim Joon Myun itu hanya menoleh.
“Kau tidak merasa aneh?” tanya Sehun masih dengan wajah baru bangun tidurnya.
Joonmyun hening. Dia tidak mengernyitkan keningnya seperti pagi kemarin.
“Biasanya, 1 menit setelah aku bangun…”
“YAAAAAA KYUNGSOOO-YAAA.. KENAPA KAU MENGGANGGU TIDURKU?”
“YAA!! BYUN BAEKHYUN! INI MASIH PAGI DAN MENGAPA KAU MENGAGETKANKU DENGAN JERITANMU??!!”
Sehun tersenyum, Joonmyun tersenyum. Mereka berpandangan penuh arti.
-end-
A/N:
Okay, maafkan saya dan FF yang pastinya absurd ini. Ini dibuat berbulan-bulan yang lalu, ketika saya masih baru banget dalam nulis FF. Yeah, I’m still learning. Untuk ngisi wordpress aja tujuannya. Oh ya, udah pernah di-publish di sini dan di personal wp, exoticpanda.wordpress.com . Um kalo ada yang baca ff ini, boleh review nya dong, hehehe…
