Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

The Leader has a Girlfriend

$
0
0

the leader has girlfriend

Title                : The Leader Has a Girlfriend?!

Author            : AnaSophie

Genre             : Romance, Cheap-Humor

Length            : Oneshot

Rating             : General

Main Cast      : Kris Wu, Han Cessa [OC], Kris’s Mom

 

 

***

 

 

Kris Wu melempar ponselnya kesembarang tempat dan menggeram kesal dengan artikel itu. Tentu saja bukan isi dari artikel itu yang membuatnya kesal, hal yang sangat mempengaruhi suasana hati laki-laki itu adalah siapa gadis yang dimaksud artikel tadi.

Seorang penggemar melihatnya sedang berjalan bersama Han Cessa dipinggir jalan kota Seoul yang bahkan Kris tak tahu kapan dan mengapa mereka berpikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Apa aneh jika dia pergi keluar bersama kekasih sahabatnya sendiri?

Itu memang aneh.

Mari ubah pertanyaannya. Apa aneh jika dia pergi berjalan bersama temannya sendiri? Kali ini, semua orang tahu bahwa itu sama sekali bukan kejadian yang aneh. Meskipun Han Cessa tidak terhitung sebagai teman biasa tentunya.

Sekali lagi, artikel tersebut. Benar, artikel tersebut. For a Godshake! Artikel tersebut membuat Kris semakin menyedihkan dimatanya sendiri.

Wu Yi Fan menatap arloji ditangannya dan memutuskan untuk segera menggunakan kacamata hitamnya serta memakai topi dari jaket hitam yang sedang digunakannya. Saat dia sudah yakin dengan penampilannya, Kris membuka pintu mobilnya dan keluar dari sana, bersiap untuk melepas rindu yang sudah sangat lama dengan Ibu-nya.

 

 

____

 

 

“Cassey?”

Gadis yang baru saja dipanggil dengan nama Cassey itu langsung membeku ditempatnya berdiri dan memutar bola matanya. Demi Tuhan, apa dia tak bisa hidup tenang sehari saja tanpa suara berat yang sangat mengesalkan itu? Sungguh, dia baru saja terbebas dari semua hal tentang perjodohannya dua hari yang lalu. Dan sekarang dia harus mendengar suara itu? Yang benar saja.

“Cassey?”

Baiklah, Han Cessa akan berpura-pura tidak mendengar panggilan itu dan berjalan menjauh sebelum suara itu menghampirinya dengan santai.

Ma Cherie, the toilet was full so I have to wait.”

“Cassey?”

Yes young man?”

Bo-doh.

Wanita berparas cantik dengan setelan putih rancangannya sendiri dan tas D&G yang menghampiri Cessa merespon panggilan dari suara berat itu dan tersenyum dengan cerah. Hilang sudah harapannya untuk kabur dari orang tersebut.

“Cassey? Im calling your name since six minutes ago.” Suara berat itu semakin dekat dan Han Cessa benar-benar mengutuk waktu pemunculan Ibu-nya yang benar-benar tidak tepat.

Young man, I have just arrived here two minutes ago.” Cassandra De Grace yang berdiri didepan Han Cessa menatap lurus kearah orang yang memiliki suara tersebut.

Im sorry Maam, but Im calling this girl.”

“Rocessa? Since when people calling your name like mine, Je Amour?”

Since this crazy man calling me that, Mom.” Cessa menyerah dan pada akhirnya membuka suara karena memang sudah waktunya menyerahkan diri kali ini. Yep, time limit. Too bad for her.

“Cassey? Wow, thought I recognized a wrong girl before.”

Yes, because Im not Cassey. Meet the real Cassey, my mother,” sahut Cessa dengan sinis memutar badannya 180 derajat dan menemukan Kris penuh dengan penyamaran.

Kris Wu berdiri dengan kaku tanpa mengatakan apapun. Wanita itu Ibu dari Han Cessa? Demi Tuhan, mata biru lautan itu berhasil menghipnotis Wu Yi Fan dalam waktu satu detik. Benarkah wanita ini telah melahirkan dua orang gadis? Wanita ini terlihat seperti wanita berumur 30 tahun.

Namun dibandingkan dengan fakta bahwa wanita bermata biru itu adalah Ibu Cessa, fakta bahwa nama wanita itu adalah Cassey yang membuat Kris hanya dapat berdiri diam dan kaku disana. Satu lagi, dia bertemu dengan Ibu Cessa? Ini artinya dia bertemu dengan orang tua Han Cessa, bukan? Apa ini artinya dia satu langkah lebih maju dibanding Luhan?

“Ya, wanita ini Ibu-ku. Dan umurnya adalah 43 tahun. Ya, dia adalah wanita yang telah melahirkanku dan Aileen. Dan, Luhan sudah bertemu dengannya dua hari yang lalu,” gumam Cessa dengan nada datar seakan dia dapat membaca pikiran Kris.

“Cassandra De Grace, Ibu-ku,” lanjut Cessa mengenalkan Ibu-nya pada Kris.

“Kris Wu, it such an honor to meet you Mrs. Han.”

It such an honor for me too, Mr. Wu. Are you a Kanadian?”

Howd you know that Mrs. Han?”

Your accent show me everything.”

Mom, your plane.”

Panggilan untuk penerbangan dari Seoul menuju Paris sudah memaksa Cassandra memotong percakapan singkatnya dengan Kris yang membuat Cessa kesal setengah mati.

So, howd you know my Rocessa?”

Mom… Your plane…

Her boyfriend is my roommate,” jawab Kris dengan senyum sopan mengabaikan Cessa dan suara kecil dengan teriakan pedih yang mendalam didalam hatinya ketika mengatakan hal tersebut.

“Luhan? You know him too? SoYou are one of the EXO’s boys?”

With a pleasure, Im the leader of EXO-M.”

The leader?”

MOM, YOUR PLANE!” teriak Cessa frustasi. Sungguh, dia muak dengan seluruh percakapan tadi, entah mengapa. Mungkin karena fakta bahwa Luhan lebih tua beberapa bulan dari Kris namun pada kenyataannya Kris-lah yang dipilih menjadi leader?

Atau dia membenci kenyataan bahwa Luhan hanya bisa diam tak berkutik ketika bertemu dengan Cassandra dikarenakan kemampuan bahasa yang sangat miris? Sungguh, kemampuan bahasa inggris Luhan sangat memperihatinkan, sedangkan bahasa korea Cassandra bukanlah sesuatu yang bisa diharapkan,

Melihat Ibu-nya akrab dengan Kris seperti itu membuat Cessa menyalahkan Luhan yang terlalu bodoh karena tak bisa berbahasa inggris. Demi Tuhan, Do Kyung-Soo saja bisa berbahasa inggris dengan lancar.

Well, maybe we have to talk again later, Mr. Wu,” sahut Cassandra.

Ibu dua anak dengan aroma parfum Estée Lauder itu tersenyum cerah kearah Kris dan segera memeluk Rocessa dengan erat. “Honey, he is a very good-looking guy for your information.”

“Yeah, good looking his teeth,” gumam Cessa dengan nada malas membuatnya mendapatkan satu cubitan dipinggang kanannya dari Cassandra karena mengatai Kris seperti itu.

Ill see you very soon, Ma Cherie,” lanjut Cassandra mengecup kedua pipi Cessa dan berjalan meninggalkan Cessa dan Kris ditengah-tengah bandara.

Hening panjang sejak peninggalan Cassandra hingga Cessa memutuskan untuk memutar badannya pergi meninggalkan Kris yang secara misterius bisa berada disampingnya saat ini. Disaat yang sama Kris menahan tangan Cessa dengan cepat, tentu saja dia tak mau kehilangan Han Cessa disaat seperti ini.

“Lepaskan,” bentak Cessa seraya menampis tangan Kris dengan kasar. Dia pikir siapa dirinya sehingga bisa menyentuh Cessa segampang itu? Enak saja.

“Eits Princess. Take it easy,” jawab Kris dengan santai.

Easy your ass.”

Wu Yi Fan tertawa mendengar kalimat yang keluar dari bibir Cessa. Entahlah, hanya saja mendengar kalimat demi kalimat yang keluar dari bibir Cessa selalu menjadi hal yang lucu baginya, sungguh.

“Sedang apa kau disini?” Tanya Han Cessa kepada Kris secara tiba-tiba, tak mengerti mengapa manusia dengan tinggi menjulang itu tiba-tiba berada disana secara misterius. Demi Tuhan, apa laki-laki itu benar-benar mengikutinya? Apa dia tak memiliki pekerjaan lain selain bertransformasi menjadi pengikut setia Han Cessa?

Wait a minute.”

Wow, untuk pertama kalinya didalam sejarah seorang Kris Wu tidak menanggapi pertanyaan dari Cessa. Baik dengan baik ataupun buruk.

Whattha…”

“Oh Mama?”

Wait

Mama?

Sesaat kemudian Cessa menyadari bahwa Kris tidak lagi berbicara menggunakan bahasa korea ataupun inggris tetapi berbicara dengan bahasa yang sama sekali tidak dimengerti oleh Cessa. Gadis itu menyerngit dengan sangat tajam.

Sungguh, dia tidak dapat mengerti satu katapun yang dikatakan oleh Kris. Dan yang dapat dilihat oleh Cessa saat ini hanya pandangan Kris yang sibuk meneliti seluruh bandara sejauh mungkin yang dapat dilihatnya seraya berbicara diponselnya dengan nada memerintah, atau menjelaskan?

Hal yang lebih mengejutkan adalah ketika seorang wanita cantik menggunakan setelan Prada dipadu dengan Jimmy Choo berwarna hitam kelam. Wanita itu memutuskan hubungannya ditelepon disaat yang sama ketika dia menemukan sosok tinggi laki-laki yang berdiri didepan Cessa.

Han Cessa menajamkan matanya dengan sangat tajam ketika dia menyadari wanita itu tersenyum lebar dan berjalan cepat kearah Kris—seraya menenteng tas perjalanan LV miliknya.

Wanita itu memeluk Kris dengan sangat erat satu detik tepat setelah dia sampai ditempat Kris berdiri, dia memeluk Kris seakan-akan dia ingin melepaskan seluruh rasa rindu miliknya sambil menggumamkan kata ‘Oh my son, my son…’

Dan pada detik itu juga Han Cessa yang benar-benar idiot ini menyadari bahwa wanita cantik itu adalah ibu kandung dari seorang Kris Wu.

Happy birthday Kevin Li. Maaf aku tak bisa datang lebih cepat,” gumam wanita itu dengan dua bahasa. Oke, Han Cessa harus mengakuinya bahwa dia sama sekali tak mengerti apa kalimat kedua yang dikatakan oleh Ibu Kris.

“Oh yes, happy birthday Kevin Li. Ive just knew about that a second ago and I expect a lot for your memory about me for still being here with you,” sela Cessa menggunakan suaranya yang dihalus-haluskan, berusaha keras untuk menghancurkan suasana super dramatic yang barusan dilihat olehnya—meski dia tak mengerti apa yang dikatakan wanita Cina didepannya ini tentu saja.

Wanita itu melepaskan Kris dan menatap Cessa dengan pandangan bingung. Bingo, she did it.

Ibu Kris menatap anak laki-lakinya dengan pandangan bingung dan kembali memandang Cessa, lalu sekali lagi menatap Kris, dan menatap Cessa lagi dan lagi.

“Siapa…. Dia?”

Bersyukurlah untuk pertanyaan yang keluar dari bibir Ibu Kris kali ini tak membuat Cessa harus membuka fasilitas Google penerjemah diponselnya agar dia mengerti maksud pertanyaan tersebut. Karena melihat dari respon dan tatapan mata wanita Cina itu, Cessa sudah mengerti bahwa dia bertanya pada Kris tentang jati diri gadis asing dengan wajah cantik ini.

Shes my friend. Mom, this is Han Cessa. Han Cessa, this is my mother.”

What a pretty girl. Nice to know you Han Cessa.”

Han Cessa tersenyum lebar memperlihatkan senyum ramah terbaiknya yang memang biasa diperlihatkannya kepada para orang tua. Ya, Han Cessa adalah tipikal gadis yang mudah disukai oleh manusia berumur jika dia bersikap ramah dan manis.

Please, Cessa. And it such an honor to meet you Mrs.Wu. Welcome to Korea, and imma lil bit wondering about your shoes. They are lovely.”

Mrs.Wu tertawa bangga mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan oleh Cessa. Wanita ini Cina sangat tertarik jika seseorang memperhatikan penampilannya dengan baik. “They are Choos. And limited,” tambah Mrs.Wu diakhir kalimatnya dengan bangga.

Wu Yi Fan hanya menyipitkan matanya dengan menyesal, sepertinya bertemu dengan Han Cessa di bandara hari ini bukanlah hal yang sangat baik.

 

 

***

 

 

Baiklah, bukan permulaan yang baik.

Tapi setidaknya saat ini Kris Wu sudah mengambil alih permainan dengan mengobrol santai bersama Ibu-nya, kembali menghiraukan Han Cessa. Kris mencoba melirik kearah gadis itu beberapa kali yang terlihat sangat bosan, mungkin memang menarik Cessa untuk makan siang bersamanya dan Ibu-nya bukanlah hal yang baik.

Dia bukan siapa-siapa, Ibu-nya bukan wanita yang akan berpengaruh dalam hidup Cessa selanjutnya.

Bagaimanapun Kris yakin bahwa Cessa belum pernah bertemu dengan Ibu Luhan. astaga, dia bisa membayangkan bagaimana idiotnya wajah Cessa jika bertemu dengan wanita mandarin cantik yang sama sekali tak bisa berbahasa inggris itu. Han Cessa benar-benar harus belajar berbahasa Mandarin.

Right, Kevin?” Kris Wu tersentak kaget mendengar suara Ibu-nya yang tiba-tiba menanyakan pendapatnya. Apa yang sedang ditanyakan Ibu-nya?

Matanya mendapati wajah Han Cessa yang sedang tertawa lepas tentang apapun yang dikatakan Ibu-nya. Pipi gadis itu merona dan bibirnya terbuka lebar memperlihatkan gigi putih yang terawat sangat rapih. Lima detik Kris tenggelam kedalam tawa itu hingga Han Cessa kembali tertawa keras-keras ketika Ibu-nya menyebutkan sesuatu seperti basket.

Apa? Basket?

Wu Yi Fan berusaha menarik dirinya keluar dari dalam pikirannya sendiri, tak seharusnya dia terlalu tenggelam kedalam pikirannya sendiri. Apalagi ketika dia sedang berada bersama Ibu-nya dan Han Cessa.

Begini, Ibu dari Wu Yi Fan adalah tipikal wanita yang senang mengumbar aib lama dari anak laki-laki kesayangannya kepada gadis-gadis cantik yang berada disekitar anaknya. Alasannya cukup sederhana, untuk mengetahui apakah gadis itu benar-benar menyukainya apa adanya atau hanya menyukai tampilan luarnya saja.

“Mama, what did you tell her?”

I tell her about your ambition to be a basketball captain when you were younger and much shorter than now. You were that cute, honey.”

You always act like you were born this cool. Gosh.” Ah, tawa itu lagi. Tawa Han Cessa adalah satu hal yang sangat langka untuk dilihat oleh Kris Wu. Bukan satu hal yang bisa dibayar dengan uang, ketenaran, ketampanan, ataupun penggemar perempuannya diluar sana.

Hal yang benar-benar tak ternilai harganya. Sungguh.

Mrs.Wu menyadari pandangan anaknya kepada Han Cessa yang benar-benar berbeda. Wanita itu berdeham sedikit untuk menyadari Kris dan menghentikan tawa Han Cessa yang semakin menjadi-jadi karena aib demi aib milik Jia Heng-nya yang disebarkan oleh dirinya sendiri.

Anyway, maybe I need the toilet now. Ill be right back.”

Wanita dengan setelan Prada itu langsung berdiri untuk pergi ke toilet. Jika perkiraannya tidak salah, maka dia akan disambut dengan kabar gembira atau satu bangku kosong dengan Kris yang tersisa ketika dia kembali nanti.

Sungguh, Mrs.Wu mengenal ekspresi anak laki-lakinya yang sedang jatuh cinta. Dan mata Kevin Li tadi mengatakan bahwa dia tak bisa lagi mengubur perasaannya dalam-dalam. Lagipula Han Cessa adalah gadis yang baik. Untuk pertama kalinya wanita yang melahirkan laki-laki dengan tinggi 188cm itu bisa dekat dengan seorang gadis muda dalam waktu beberapa menit.

 

Han Cessa masih tak bisa menghentikan tawanya, fakta bahwa Kris yang selalu merasa seluruh hidupnya adalah jadwal pemotretan, pernah menjadi anak laki-laki bodoh penuh dengan obsesi menjadi tampan dan tinggi bak top model karena anak-anak Canadian disekitarnya adalah anak-anak tampan dengan tinggi badan yang menjulang, membuatnya sangat sangat gembira.

I cant believe this. You? Walked on your mothers heels and pretend like you are a super-male model. Gosh, Kevin Li. You have to know—”

I love you.”

Excuse me?” Cessa berhenti tertawa dan menatap Kris dengan pandangan mata kosong, apa yang baru saja didengarnya? Apakah dia sudah harus kembali ke dokter THT pribadinya untuk memeriksa apakah dia sudah bermasalah dengan gendang telinganya?

Atau mungkin, semua yang terjadi dalam dua hari ini membuatnya mendengar hal gila yang tak masuk akal seperti kata I love you dari bibir Kris?

I love you. I do love you so much, Han Cessa. Since the very first time I saw your face.”

Im sorry, I gotta go now.” Tepat setelah dia mengatakan itu, gadis ini langsung menarik tas Chanel miliknya dan pergi darisana sebelum Kris bisa menghentikannya atau mengatakan hal yang lain.

Demi Tuhan, apa yang baru saja dikatakan oleh Kris?!

 

Mrs.Wu keluar dari dalam toilet dengan hati yang berdebar-debar, yakin bahwa dia akan mendapat kabar bagus ketika dia kembali ke-mejanya dan kedua anak tadi.

Wanita itu baru saja memutar badannya dan mendapati anak laki-laki kesayangannya sedang duduk terdiam, sendirian dan merenungkan entah apa yang sedang ada didalam pikirannya. Tak ada sosok seorang gadis disana, tak ada Cessa disana. Oh, tidak.

Mrs.Wu mempercepat langkahnya dan menghampiri Kevin yang benar-benar tak bisa mengatakakan apapun lagi.

Shes gone?”

“Mama, you gotta stop telling every living girls on the earth about my childhood.”

Shes gone because of your childhood? Then she—”

No. Shes gone because shes my friends girl.” Mrs.Wu terdiam memandang anaknya yang baru saja mengatakan satu fakta yang sejak tadi terlewatkan olehnya—tak diketahui olehnya. Kris hanya tersenyum kepada Ibu-nya meskipun dia tahu, hal yang dikatakannya tadi benar-benar menyakitkan.

“Oh my God, Kevin. Are you okay?”

“Tak apa-apa. Aku baik-baik saja, Mama.”

Mrs.Wu langsung memeluk anak-nya dengan sangat erat. Dia tahu, Kevin berbohong, dia tahu, Kevin-nya tidak baik-baik saja. Dia tahu itu.

 

 

***

 

 

Note   : Hello, this is Ana speaking. Bad grammar huh? Lol. Alrite.

Website; http://intoyourheaven.wordpress.com/

Twitter; @__AnaSophie



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles