Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

IF… (너만 있으면) (Chapter 5)

$
0
0

 IF… (너만 있으면) – #05 (HALF PART)

 if (2)

Title: IF… (너만있으면) – #05 (HALF PART)

Author:byubyu

Rating: PG-15

Genre: Romance & Marriage life

Length:Chapter

Cast:

Lu Han

Park Sera (You)

Minor Cast:

Jung Mina (OC)

Park Chanyeol

Other cast

Disclaimer: I dont own anything beside story and oc. This story pure my imagination, any similaries to other stories, dramas and etc. Is purely coincidental.

byubyu© 2014. All rights reserved. No plagirism. Strictly FICTIONAL . No copying, without author`s consent

 

Poster by Keyunge @ bluegreenfanfiction

 

http://bluegreenfanfiction.wordpress.com

Summary

            Park Sera hanya seorang anak broken home yang ceroboh, selalu terbayang akan masa lalu yang kelam. Hari-harinya yang datar berubah setelah kedatangan keluarga China yang kaya raya ke rumah mereka. Mereka menyatakan bahwa anak mereka telah dijodohkan dengannya sejak lama. Mampukah sera membina rumah tangganya tanpa di dasari oleh cinta. Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka atau sebaliknya?

 

 

 

Wedding Day – Half Part

Sepulang dari pemotretan Lu Han sama sekali tidak membuka mulutnya untuk berbicara satu patah kata pun dengan Sera. Ia langsung mengajak Sera pulang dengan wajah datar miliknya. Sera hanya bisa mengekor di belakangnya tanpa protes. Kim Minseok, semua kata-kat yang ia ucapkan begitu tidak masuk akal di benak Sera. Lu Han sama sekali tidak bertindak seperti apa yang Sera pikirkan. Di dalam drama korea favoritnya, sang kekasih pasti akan langsung menghajar sang teman saat itu. Namun, harapannya pupus setelah melihat Lu Han hanya berjalan dengan wajah tanpa eksperesinya. Matanya terlihat begitu serius namun, semua sikapnya menunjukkan sebaliknya. Ia begitu tenang.

Sera menatap Lu Han takut-takut, mata lelaki itu begitu serius melihat jalanan di hadapannya. Ia juga tidak mengeluarkan ejekan-ejekan maupun kata-kata yang membuat Sera terganggu. Aneh.

Disisi lain, Sera menyukai di mana Lu Han selalu menganggunya. Diamnya Lu Han membuat Sera merasa tidak nyaman. Ia tidak suka diacuhkan. Ini menyakitinya, tanpa terasa air matanya membasahi pipi gadis itu. Ia berusaha menahan isak tangisnya. Ia tidak mengerti betapa bodohnya dirinya saat ini, bagaimana bisa ia menangis tanpa alasan tertentu?

Lu Han menghentikan mobilnya, membuat gadis itu menolehkan wajahnya yang penuh air maa ke arah lelaki itu.

“Kau menangis?” tanya Lu Han masih dengan nada tidak bersahabat.

Sera hanya membuang wajahnya, ia berusaha menghapus air matanya kasar. Ia tidak ingin terlihat bodoh dimata lelaki itu.

“Jangan menangis, bodoh.” ujarnya menatap gadis itu. Sera masih tidak bergeming di tempatnya. Ia tidak memiliki keberanian untuk berbalik dan menatap Lu Han.

“Apa kau mendadak menjadi bisu seperti ini?” tanya Lu Han dengan nada kesal.

“Park Sera! Aku bicara padamu.” bentaknya tidak sabar. Sera menundukkan kepalanya. Perasaannya tidak karuan. Ia merasa senang saat Lu Han ingin bicara dengannya lagi. Tetapi, disaat yang bersamaan ia juga merasa begitu kecewa dengan Lu Han.

Lu Han menarik dagu Sera, membuat gadis itu kini menatap manik cokelat nan indah milik lelaki ini. Lelaki yang membuat jantungnya berdetak semakin cepat. Membuat hatinya perih, membuat pikirannya hanya terpusat pada wajah tampan itu.

“Berhenti menangis, aku membencinya.” bisiknya seraya menghapus air mata Sera yang terus mengalir. Sera menatapnya lekat.

“Maaf, aku tidak bermaksud mendiamkanmu. Aku hanya tengah mengatur emosiku.” jelas Lu Han.

Sera mengangguk pelan lalu menghapus air matanya pelan. Ia membuang wajahnya menatap jendela, membuat Lu Han mendengus pelan. Lelaki itu mengatur posisinya kembali kemudian melajukan kembali mobilnya.

(***)

Sera keluar dari mobil Lu Han dengan terburu, membuat lelaki itu membuang napasnya kasar. Ia mengamati siluet gadis itu menjauh dari pandangannya. Ia tidak bermaksud membuat Sera sedih. Ia hanya berusaha mengatur emosinya. Ia tidak ingin Sera semakin menjauh. Ia tidak mengerti, lebih tepatnya ia tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Ia merasa apapun yang ia lakukan sangat bertentangan dengan apa yang dipikirkannya.

Apa mungkin aku telah jatuh cinta pada Park Sera?

Lu Han mengacak rambutnya kasar, ia membuang kunci mobilnya sembarang. Ia melepaskan jas dan sepatu yang ia gunakan sembarang kemudian mendudukan tubuhnya di sofa apartementnya.

Kedua tangannya menutup wajahnya, pikirannya kacau.

Hyung? Kau sudah pulang?” tanya seseorang membuat Lu Han mendongak.

“Ah, Sehun. Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Lu Han tidak suka.

“Hei, ada apa dengan wajah itu?” ujar lelaki berambut blonde itu pada Lu Han. Ia bergabung dengan Lu Han, matanya bergerak mengamati wajah lelaki yang lebih tua darinya ini dengan seksama.

“Apa ini ada hubungannya dengan Sera noona?” tanyanya serius. Lu Han menutup wajahnya memilih mengabaikan pertanyaan dari rekannya itu.

“Hyung!” rajuk Sehun.

“What? Sejak kapan kau memanggilnya seperti itu, ia bahkan lebih muda darimu.” sahut Lu Han tidak suka.

“Hei, Lu Han. What`s wrong with you dude?” tanya Sehun dengan nada tidak suka.

Lu Han menatapnya malas, “pergilah. Aku sedang dalam mood yang menghawatirkan.” ketusnya pada rekannya itu.

Sehun mendengus kesal, ia mengambil jaket dan kuci mobilnya lalu menutup pintu apartemen Lu Han kasar.

Lu Han mendengus kasar, kemudian berjalan menuju kamar tidurnya.

(Park Sera)

Aku membereskan buku-buku untuk mata kuliah terakhir. Hari ini, entah apa yang tengah terjadi. namun, waktu berjalan begitu cepat dari biasanya. Waktu pernikahan kami tinggal 5 hari lagi. Dan, Lu Han tidak pernah mencoba menghubungiku maupun muncul di rumah.

Park Sera babo, apa yang kau pikirkan huh? Bukankah lebih baik jika rusa menyebalkan itu tidak menganggu hidupmu? “Aish!!” gerutu Sera sambil memukul kepalanya pelan.

“Hei, Missy. Ada apa dengan penampilanmu hari ini?” ledek seseorang di belakangku. Tsk, teman dekat macam apa lelaki ini. Aku membalikkan badanku lalu menatapnya sinis.

“Haha, lucu sekali. Tuan oh-genius-do-kyungsoo.” balasku membuatnya mengosok hidungnya tidak terima.

“Yah! Aku hanya bertanya, kenapa ketus sekali?” sungutnya membuatku ingin memukul kepalanya.

            Kyungsoo berjalan berdampingan denganku, mulutnya tidak ada habis-habisnya berbicara tentang kekasihnya. Apa kalian tahu jika lelaki di sampingku ini lebih cerewet daripada ibuku?

“Park Sera! Yah, Sera. Apa kau mendengarkanku?” tegurnya membuatku menoleh ke arahnya malas.

“Ya? Maaf, kau bicara apa barusan?” tanyaku berusaha terlihat tidak mengerti.

“Tsk, aku bilang ada seorang lelaki yang menjadi perhatian satu kampus apalagi wanita. Ia memakai jaket dan rambutnya berwarna cokelat, ia tidak terlihat maha-” ucapannya terpotong setelah aku berlari menuju gerbang utama. Panggilan Kyungsoo bagai angin yang berlalu, aku tidak dapat mendengar apapun. Aku berlari menuju tempat itu, seiring dengan jantungku yang berpacu cepat. Aku berlari menembus kerumunan mahasiswa.

Apa aku sangat mengharapkannya yang datang menjemputku?

Sera telah sampai di depan gerbang, mahasiswi yang berbisik-bisik serta menatap lelaki itu dengan penuh cinta membuatku ingin melepar bom ke arah mereka agar pergi menjauh.

(***)

Lelaki itu mendongak, matanya terarah pada gadis yang kini tengah mengatur napasnya. Gadis yang ia rindukan. Entahlah apa yang ada dibenaknya selama ini, butuh waktu yang lama untuk menyadari perasaannya terhadap gadis ini. Ia hanya memikirkan dirinya selama ini, tanpa menyadari orang-orang disekelilingnya. Namun, pandangan itu berubah setelah ia mengenal Sera.

Ia terlalu bodoh dalam hal cinta. Ia mengakuinya. Ia tidak ingin kebodohannya membuat dirinya lupa apa yang seharusnya ia miliki dan pertanggung jawabkan. Lu Han tersenyum dan melambaikan tangannya pada Sera, membuat bisikan dari mahasiswi semakin keras. Wajah shock dari para mahasiswi mengiringi perjalanan Sera ke arah Lu Han.

“Kau sudah pulang?” tanya Lu Han lembut. Membuat Sera terhenyak dengan perilaku Lu Han yang berubah 180 derajat.

Apa ia salah minum obat hari ini? Wajah bingung Sera terlukis jelas, membuat Lu Han tersenyum kecil.

            Lu Han membukkan pintu mobilnya kemudian menuntun Sera masuk. Lu Han dan Sera sama-sama terdiam, atmosfer di dalam mobil begitu awkward. Lu Han berkali-kali mencuru pandang ke arah Sera tetapi, gadis itu terlihat begitu fokus dengan pikirannya.

“Ehmm, kau ingin makan siang bersama?” tanya Lu Han tiba-tiba, membuat gadis itu menoleh ke arahnya.

“Eh? tentu.” jawabnya singkat. Lu Han mengangguk kemudian memutar mobilnya berlawanan arah.

(***)

Keduanya telah sampai di resturant siap saji. Sera dan Lu Han berjalan berdampingan, keduanya masuk ke dalam tempat itu. Lu Han memesan makanan sedangkan Sera hanya mengamati pemandangan jalanan dari balik kaca.

“Apa kau sedang sakit?” tanya Lu Han setelah melihat Sera yang pendiam.

“Seharusnya, aku yang menanyakan itu padamu.” tukasnya cepat. Lu Han tersenyum, Seranya telah kembali.

Sera menaikan alisnya, “apa ada yang aneh di wajahku?” tanya Sera polos. Lu Han mengeleng pelan.

“Tidak, kau terlihat semakin cantik malah.” jawab Lu Han seraya mengedipkan sebelah matanya.

Sera membuang muka, untu menyembunyikan wajahnya yang seperti kepiting rebus. Lu Han hanya tersenyum melihat reaksi gadis itu.

Pelayan datang dengan hidangan mereka, membuat Lu Han tersenyum ramah. Sera mengamati pergerakan pelayan wanita itu.

“Apa ada yang ingin anda pesan lagi, tuan?” tanyanya dengan nada malu-malu.

Lu Han menggeleng pelan lalu tersenyum kecil. Sera menatap pelayan itu tajam.

Apa ia tidak melihat jika lelaki itu tengah bersama seseorang di sini?

“Apa kau ingin memesan sesuatu babe?” tanya Lu Han pada Sera. Pelayan itu menatap Sera dengan wajah tidak suka, membuat Sera tersenyum kemenangan di dalam hati. Sera mengeleng, Lu Han tersenyum kemudian mengisyaratkan agar pelayan itu bisa pergi.

Keduanya berjalan ke arah kasir, di mana Lu Han membayar semua makanan mereka. Di saat Lu Han ingin berbalik, salah seorang pelayan di restaurant itu menabrak Lu Han dan membuat baju lelaki itu basah oleh minuman. Sera berlari ke arah Lu Han. Matanya bertemu pandang dengan pelayan wanita yang tadi mencoba mengoda Lu Han.

“Maaf, tuan. Saya tidak sengaja.” ujarnya dengan nada penuh penyesalan. Sera mengambil tissue di kasir dan memberikannya pada Lu Han. Nmun, pelayan itu lebih dulu menyerahkan sapu tangannya dan membersihkan baju Lu Han.

Sera menatapnya shock, begitu pula Lu Han yang mulai tidak nyaman.

“Biar aku yang membersihkannya, tidak apa-apa.” tolaknya halus pada pelayan wanita itu. Pelayan wanita itu mengangguk lemah kemudian memegang tangan Lu Han untuk memberikan sapu tangannya.

“Anda bisa menghubungi saya kapan pun.” bisiknya di telinga Lu Han. Lu Han menatapnya tidak percaya.

“Bagaimana bisa kau memperkerjakan pegawai sepertinya?” teriak Lu Han membuat seluruh pengujung di restaurant itu menoleh ke arah mereka.

“Maaf, tuan. Apa yang terjadi?” tanya sang manajer dengan terburu.

“Dia mencoba merayuku di hadapan calon istriku. Dengan menumpahkan juice ini di bajuku, kalian tahu betapa mahalnya baju ini. Aku ingin kalian memecat pegawai ini. Aku akan mengirimkan orang untuk melihatnya besok, jika tidak lihat saja nanti.” tandas Lu Han tajam kemudian mengamit tangan Sera untuk meninggalkan tempat itu.

Keduanya tengah berada di dalam mobil. Lu Han menghembuskan napas kasar, kemudian menoleh ke arah Sera.

“Maaf, jika kau harus melihatku marah seperti tadi.” jelas Lu Han pada Sera. Sera hanya mengangguk. Lu Han kembali membersihkan bajunya yang penuh dengan air.

Sera meraih tangan Lu Han, membuat lelaki itu menatapnya. Sera mengambil tissue di mobil dan berusaha mengeringkannya. Lu Han menatapnya lembut. Ia meraih tengkuk gadis itu lalu menyatukan kening mereka. Sera membulatkan matanya, jantungnya berpacu begitu cepat.

Lu Han mempersempit jarak mereka, ia memiringkan kepalanya hingga bibir mereka bertemu.

Sera menutup matanya menikmati setiap sentuhan lembut dari bibir Lu Han yang begitu hangat & manis di bibirnya. Keduanya terhanyut dalam gemerlap malam dan romantisme perasaan cinta yang baru saja bersemi diantara keduanya.

 

 

TBC

Author`s Note:

Teima kasih atas support dari readers sekalian. Maaf sekali karena aku hanya bisa memberikan half part saja. Semoga ini bisa membalas penantian kalian, saya harap chapter ini tidak membosankan. Typo masih bertebaran. Update saya memang ngaret, karena kesibukan saya sekarang semakin banyak.

Full chapter akan update cepat jika respon dari para readers semakin banyak.

Kritik dan sarannya masih saya tunggu.

Please check out my other stories at byurentblue96.wordpress.com :)

Love, @byurentblue96 :)

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles