Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Get Away from My Wife (Chapter 5)

$
0
0

Title                 :           GET AWAY … ! from My Wife Chapter 5

Author             :           Hyo – ya / @ohvee12

Main Cast        :           Oh Sehun ( EXO ) , Han Hyo Ra (OC / You , Xi Luhan ( EXO) , Yoon Ji Hyuk – Ji Hyun (OC)

Genre              :           Romance , Married Life

Rating             :           PG – 15

Disclaimer       :           I’m not plagiarism and I hate plagiarism

 

 

Annyeonghaseo Hyo kembali lagi membawa kelanjutan ff gaje ini . Terima Kasih Hyo ucapin buat yang udah baca dan comment , Hyo udah baca semua tapi maaf ga bisa bales =) tetep Hyo tunggu saran , kritik ,dan reviewnya. Karna wp ini bukan milik Hyo jadi update agak lama karna harus ngantri jadi maaf yaaa =) . Hyo juga minta maaf karna setiap partnya pendek itu kekurangan Hyo yang ga bisa hilang haha . Dan juga maaf lagi karna mungkin part ini akan semakin jelek, Hyo akan terima kalo readersnya berkurang =)

 

 

Oh Yaa ini WP Hyo http://ohveehunworld.wordpress.com/ kunjungi juga yaaa !!!

 

GET_AWAY_…_!_from_My_Wife_Chapter_5

 

Hari sudah malam , Sehun terus mencoba menghubungi Hyo Ra yang belum pulang . Sehun pikir Hyo Ra akan kembali jika emosinya sudah surut, tapi sampai saat ini Sehun belum melihat Hyo Ra dan kenapa juga telfonnya sama sekali tak diangkat tidak taukah Hyo Ra bahwa Sehun khawatir . Khawatir ??? bahkan Sehun tak tau benarkah dia sekarang khawatir pada istrinya ???

 

 

“ Dimana kau Hyo –ya ? “

 

 

Sehun benar – benar tidak bisa berfikir harus bagaimana , kalaupun harus mencari Hyo Ra . Dirinya harus mencari dimana , sedangkan dirinya tak tau apapun tentang istrinya . Entah itu teman dekatnya , atau sekedar teman kampus Sehun sama sekali tidak tau . Hebat Oh Sehun satu tahun tak mengetahui apapun tentang istrimu dan disaat seperti ini apa yang bisa kau lakukan ?

 

Ini sudah sangat larut hampir jam 12 malam dan lihat Sehun yang hanya bisa berjalan mondar – mandir dan masih berharap Hyo Ra mengangkat telfon darinya atau setidaknya menghubunginya kembali memberitahunya bahwa dia baik – baik saja . Sehun mengerang frustasi , rambut dark brownnya sudah acak –acakan karna menjadi pelampiasan kekesalannya .

 

Sehun menuju dapur , mungkin segelas teh hangat dapat membantunya berfikir jernih dan menghilangkan rasa frustasi dalam dirinya . Dapat dilihatnya bahan – bahan makanan yang dibeli Hyo Ra tadi pagi masih berada di pentri dapur , ia sampai lupa bahwa dari tadi pagi belum ada makanan yang masuk ke dalam perutnya . Sehun mendekat ke arah pentri dan mencoba mencari sesuatu untuk dimakan , dan detik itu juga Sehun mengetahui kenapa istrinya tak mengangkat telfon darinya  .

 

“ Dia meninggalkan ponselnya “ Sehun mengadahkan kepalanya dan menghembuskan nafasnya berat .

 

Satu – satunya usaha untuk mencari Hyo Ra kini sia – sia . Ponsel Hyo Ra tertinggal di apartemen bagaimana mungkin Sehun bisa mengetahui keberadaan Hyo Ra . Gadis itu pasti juga tidak akan bisa menghubunginya atau mungkin memang tidak mau menghubunginya . Haruskah dirinya melapor ke kantor polisi , ah tidak itu tindakan berlebihan … Hyo Ra sudah dewasa dan bukan anak kecil lagi, tidak mungkinkan dia akan ikut dengan ahjussi – ahjussi jahat yang mungkin akan menjualnya ?

 

“ Astaga … Apa yang kau pikirkan Oh Sehun “

 

Tiba – tiba ponsel Hyo Ra yang berada di genggaman Sehun berdering , menandakan seseorang menelfon Hyo Ra . Membuat Sehun penasaran siapa tengah malam seperti ini menghubungi istrinya , tidak tertera nama juga di nomor yang menghubungi Hyo Ra . Dengan lancang Sehun segera mengangkatnya ia tak mau mati penasaran hanya karna sebuah panggilan telfon bukan ?

 

“ Yeoboseyo “

 

“ Yeoboseyo . Sehun kemana Hyo Ra, kenapa kau yang mengangkat telfonnya ? “ Suara seorang wanita yang khas dengan nada lembut terdengar .

 

“ Eommanim ?“ Sehun memastikan

 

“ Hmm ini aku , kemana Hyo Ra nak ? “ tanya mertua Sehun

 

Sehun sedikit bingung harus menjawab apa , haruskah dirinya berbohong . Setidaknya itu yang harus dilakukannya … ia juga harus menjaga perasaan mertuanya agar tidak khawatir .

 

“ Eumm … Hyo Ra sudah tidur eommanim “

 

“ Ah begitu … ini juga sudah larut pantas saja dia sudah tidur “ Sehun mendesah lega , ternyata mertuanya percaya padanya .

 

“ Pasti ada sesuatu yang ingin eommanim katakan pada Hyo Ra sampai menelfonnya selarut ini ? “

 

“ Tidak nak , aku hanya merindukan peri kecilku … ingin sekali aku mendengar suaranya sebelum aku tidur tapi ternyata dia juga sudah tidur “ terdengar mertua Sehun terkekeh kecil

 

“ Aku yakin dia juga merindukanmu eommanim , aku akan memberitahunya besok bahwa kau menelfonnya “ Sehun berujar sopan

 

“ Terima Kasih Sehunna , kalau begitu eomma tutup telfonnya ne … Jaga Hyo Ra baik – baik “

 

“ Ne eommanim , Selamat Malam “

 

Sambungan keduanya terputus , kini Sehun semakin dibuat gila . Telfon dari mertuanya menandakan bahwa Hyo Ra juga tidak pulang ke Busan . Yang dapat dilakukannya sekarang adalah berharap Hyo Ra pulang dan Sehun berjanji akan menyelesaikan masalah ini secepatnya . Sehun tidak jadi membuat teh hangat ia memilih menuju kamar dan menyandarkan tubuhnya di header tempat tidur . Pandangannya kosong menatap lurus ke satu titik , yaitu foto pernikahannya yang terpajang di sebuah bingkai besar dan tergantung manis di dinding kamar .

 

Tempat tidurnya terasa luas , tak ada sosok gadis yang selama satu tahun ini selalu berbaring disampingnya . Tak ada sosok yang selalu bertanya polos padanya selama seharian ini , apakah sekarang Sehun merindukan gadis itu ? . Sehun tak mengerti apa yang dirasakannya kini , perasaan tak terbiasa dan ingin selalu bertemu …. Perasaan apa ini … ??

 

“ Kumohon pulanglah ….“

 

~^^~

 

Ji Hyun masuk ke dalam kamar tamu dimana Hyo Ra tidur , ia membawa sebuah mangkuk yang berisi salad buah . Ji Hyun hanya ingin memastikan bahwa Hyo Ra betah disini dan tertidur lelap tapi yang dilihatnya Hyo Ra masih terjaga , gadis polos itu sedang berdiri menghadap pintu kaca yang menghubungkan balkon dengan kamar .

 

“ Hyo Ra kau belum tidur ? “ Tanya Ji Hyun dengan mulut yang penuh dengan salad membuat Hyo Ra menoleh kebelakang lalu tersenyum .

 

“ Belum unni , aku belum mengantuk “ Hyo Ra menghampiri Ji Hyun dan mengajaknya duduk di tepian tempat tidur mengingat Ji Hyun sedang hamil .

 

“ Unni juga belum tidur ? “Hyo Ra bertanya balik pada Ji Hyun

 

“ Aniya , aku tadi sudah tidur tapi aku sedang ingin makan sesuatu jadi terbangun hehe , kau mau ? “ Ji Hyun menyodorkan mangkuknya kearah Hyo Ra namun dibalas gelengan kepala oleh Hyo Ra.

 

“ Kau sedang memikirkan Sehun ? “ Ji Hyun tak mau basa – basi , melihat wajah Hyo Ra yang sedang sedih seperti itu sudah pasti gadis polos ini memikirkan sesuatu . Dan bukan Ji Hyun namanya jika tahan dengan rasa penasaran .

 

Hyo Ra diam sejenak menanggapi pertanyaan Ji Hyun . Pikiran Hyo Ra memang sedang tertuju pada Sehun , namun bukan kebiasaannya menceritakan masalahnya pada orang lain . Dan gilanya lagi sekarang dia bukan saja berfikir Sekretaris Yoon seorang peramal melainkan juga istrinya . Yeoja yang sedang hamil disampingnya ini dapat menebak dengan benar apa yang ada dipikirannya .

 

“ Aniyo unni “ lirih Hyo Ra sambil menunduk

 

“ Eiyy jangan membohongiku dan dirimu sendiri Han Hyo Ra “ Ji Hyun menaruh mangkuknya lalu merangkul bahu Hyo Ra .

 

“ Aku tau kau sedang memikirkan iblis itu , dan aku yakin iblis itu juga sedang memikirkanmu “ tambah Ji Hyun

 

“ Dia tidak akan memikirkanku unni “

 

“ WAE ?? “ Oh demi apapun telinga Hyo Ra sama sekali tidak tuli , untuk apa Ji Hyun meninggikan nada suaranya seperti itu lihat juga ekspresinya, berlebihan sekali .

 

“ Sehun tak akan memikirkan seseorang yang tidak dicintainya “ Hyo Ra memandang Ji Hyun dengan tatapan yakin akan pernyataannya sedangkan Ji Hyun masih dengan ekspresi herannya .

 

“ Auhh Iblis itu , apa dia bilang jika dia tidak mencintaimu ? “

 

“ Aniyo dia tidak bilang begitu hanya saja sepertinya begitu “ nada Hyo Ra melemah di kalimat terakhirnya , dirinya kan memang belum tau apapun tentang perasaan Sehun .

 

“ Aku mengenal Sehun dia tidak akan sejahat itu , apalagi pada istrinya sendiri “

 

“ Dan kalaupun seperti itu aku siap dengan gergaji mesin untuk mencincang tubuhnya , tenang saja ! “ Ji Hyun menepuk pundak Hyo Ra sambil memasang wajah meyakinkan , sungguh berlebihan .

 

Hyo Ra hanya mengangguk tak pasti dan memandang aneh pada Ji Hyun . Ekspresi wanita itu sungguh seperti ingin sekali mencincang tubuh Sehun seakan – akan ada dendam yang membara dalam tubuhnya .

 

“ Kau beristirahatlah , Ji Hyuk bilang kau tadi sempat di bawa kerumah sakit karna pingsan apa sekarang kau sudah baikan ? “ Satu sisi lain yang kini dapat dikenal Hyo Ra dari Ji Hyun adalah perhatian , sama halnya dengan Sekretaris Yoon mereka berdua layaknya kakak bagi Hyo Ra .

 

“ Ne unni aku sudah baikan “ Hyo Ra tersenyum manis pada Ji Hyun

 

“ Baiklah kalau begitu … aku juga sudah mulai mengantuk lagi , aku kembali ke kamar dulu ne “ Ji Hyun mengambil mangkuknya lalu keluar dari kamar Hyo Ra .

 

Hyo Ra sama sekali tak berniat untuk tidur , perasaannya belum terbiasa jauh dari Sehun . Ini juga pertama kalinya Hyo Ra pergi dari apartemen hingga harus menginap . Ia tidak tau sampai kapan harus jauh dari Sehun dan juga harus merepotkan keluarga Yoon yang sudah baik mau mengizinkannya tinggal disini .

 

Hyo Ra akui ia merindukan Sehun padahal belum cukup satu hari ia berpisah dengan namja itu . Bukan sekali Hyo Ra merasakan ini , Sehun sering harus mengurusi bisnisnya di luar negri atau kota selama berhari –hari dan membuat Hyo Ra harus sendirian dan merasakan rindu yang tak dapat diungkapkan tapi  kali ini berbeda ia yang meninggalkan Sehun dan tak tau kapan akan kembali .

 

 

~^^~

 

Hari yang indah menemani para karyawan di OS Company yang sedang bekerja , terpasang wajah semangat dan juga ramah di wajah mereka . Itulah yang menjadi ciri khas dari karyawan OS Company ramah dan baik tapi sepertinya hal itu sedang tidak berlaku bagi Direktur Utama mereka , Oh Sehun .

 

Sehun mendesah berat , tatapannya kosong tak tau apa yang sedang dipikirkannya . Moodnya sangat – sangat buruk hari ini , ia tidak tidur semalaman menunggu Hyo Ra pulang atau setidaknya kabar darinya . Tapi yang didapat Sehun sekarang hanyalah kantung mata tipis dan wajah yang terlihat lelah . Dan sekali lagi dirinya mendesah berat menyesal kenapa membiarkan Hyo Ra pergi begitu saja .

 

“ Lalu bagaimana denganmu. Kau pikir aku mengenalmu dengan baik selama setahun ini ?“

 

Sehun kembali teringat dengan perkataan Hyo Ra , apa yang sudah dilakukannya selama setahun ini . Bersikap dingin pada istrinya sendiri … bahkan Hyo Ra juga tak pantas mendapat perlakuan seperti itu dari siapapun . Padahal gadis itu sudah menjadi istri yang baik, memasakannya makanan setiap pagi , mau menyiapkan air hangat untuknya ketika mandi . Dimana letak kesalahan Hyo Ra sampai hati Sehun bersikap seperti itu …. !?

 

“ Tapi sekarang aku mengenalmu . Kau , Oh Sehun yang dingin dan keterlaluan ! “

 

Ya Sehun akui dirinya memang sudah keterlaluan , hanya dengan kalimat singkat dirinya mampu membuat Hyo Ra merasakan sakit dan membuat gadis itu pergi dari apartemen . Berkat kata – katanya pula seorang ibu tak dapat mendengarkan suara putri yang dirindukannya . Dimana dirinya harus menemukan Hyo Ra ???

 

CEKLEK

 

Sekretaris Yoon membungkukan badannya sebentar pada Sehun yang sedang duduk di kursi kerjanya . Dan yang tidak biasa adalah Sehun seperti tak menghiraukannya , Sekretaris Yoon tak mempedulikan itu ia harus melakukan pekerjaannya .

 

“ Oh Sajangnim ada berkas yang harus kau tanda tangani “ Sekretaris Yoon meletakkan beberapa berkas yang sudah dibawanya diatas meja Sehun . Namun Sehun hanya menatap kearah depan dengan tatapan kosong . Sehun masih melamunkan pertengkarannya dengan Hyo Ra . Memikirkan bahwa dirinya sudah keterlaluan dan bodoh .

 

“ Oh Sajangnim “ Sekretaris Yoon memanggil Sehun sabar

 

“ ……. “

 

“ Oh Sajangnim “ mungkin sekali lagi

 

“ ……..”

 

“ Oh Sajangnim “ mungkin kali ini

 

“ ……. “

 

“ OH SEHUN … !!! “ Sekretaris Yoon kehilangan kesabaran , dia hanya butuh tanda tangan dari Sehun dan akan kembali bekerja . Tapi Sehun malah mengulur waktunya dengan mengabaikannya , membuat dirinya kesal saja . Sehun yang merasa dipanggil mulai tersadar dari lamunannya dan memandang Sekretaris Yoon juga berkas yang ada di mejanya bergantian .

 

“ Hyung , kau disini ? “ tanya Sehun dengan tampang tanpa dosa .

 

“ Yaa Oh Sehun aku sudah berada disini dari tadi dan ka… ehem… jwongseonghamnida Sajangnim aku membutuhkan tanda tanganmu di berkas itu “ Sekretaris Yoon segera mengubah bahasanya menjadi formal kembali mengingat dirinya sedang di kantor .

 

“ Ah Baiklah “ jawab Sehun lalu menandatangani berkas – berkas tersebut .

 

Ji Hyuk heran biasanya namja itu akan bertanya tentang berkas – berkas yang akan ditanda tanganinya tapi kenapa hari ini Sehun langsung menuruti permintaannya tanpa rasa ingin tau . Sehun juga terlihat tidak sedang baik – baik saja , sepertinya Ji Hyuk tau apa penyebabnya -___-

 

“ Apa kau sakit sajangnim ? “ Ji Hyuk mencoba berbasa – basi

 

“ Aniyo hyung “ Sehun menjawab lemah pertanyaan Ji Hyuk

 

“ Apa kau ada masalah ? “ tanya Ji Hyuk lagi , ia memang sengaja memancing Sehun agar mau bercerita . Hal ini juga ia lakukan agar dapat membantu mereka berdua berbaikan .

 

Sehun berfikir sejenak mungkin jika ia bercerita pada Ji Hyuk , Ji Hyuk dapat membantunya mencari petunjuk keberadaan Hyo Ra . Ia tak mungkin harus mencari Hyo Ra sendirian apalagi Seoul bukan sebuah kota kecil melainkan kota dengan berjuta – juta jiwa dan beribu – ribu tempat . Sehun membawa Ji Hyuk duduk disofa ruang kerjanya .

 

“ Hyo Ra pergi dari apartemen hyung “ ucap Sehun to the poin

 

“ Nde ? Bagaimana bisa ? Kau mengusirnya ? “ Ji Hyuk berakting seakan – akan ia baru mengetahui hal ini .

 

“ Bukan begitu , kami bertengkar kemarin “

 

“ Lalu ? “

 

“ Aku menuduhnya menyukai Luhan “

 

“ Kenapa kau menuduhnya seperti itu , tentu saja dia pergi dari apartemen “ Ji Hyuk benar – benar tak percaya dengan apa yang dilakukan Sehun . Kenapa harus Luhan juga yang menjadi bahan tuduhan Sehun .

 

“ Aku benar – benar emosi waktu itu , aku tidak berfikir kalau kata – kataku akan membuatnya pergi . Aku sudah meminta Hyo Ra untuk menjauhinya tapi sepertinya namja itu menggunakan tampang malaikatnya untuk mendekati Hyo Ra “ sesal Sehun wajahnya bertambah sedih sekarang .

 

“ Dan kau menyalahkan Hyo Ra . Apa kau sudah mencarinya ? “

 

Sehun hanya menggelengkan kepalanya “ Aku tidak tau apa – apa tentangnya bagaimana aku bisa mencarinya hyung , haruskah aku melapor ke kantor polisi ? “

 

“ Yaa itu terlalu berlebihan , mungkin saja dia pulang kerumah orang tuanya “

 

“ Tidak Hyung , ibunya menelfon kemarin dan malah menanyakan Hyo Ra padaku “

 

“ Dia pasti baik – baik saja Sehunna , aku yakin dia sedang berada di tempat yang aman dia sudah dewasa “ Dan kenyataannya memang Hyo Ra baik – baik saja berada dirumahnya dan tentu saja aman karena Ji Hyun pasti akan sangat protektif pada Hyo Ra .

 

“ Bantu aku mencarinya hyung “ Sehun berucap sedih

 

Baru kali ini Ji Hyuk melihat Sehun sesedih itu , dongsaengnya ini pasti sangat menyesal sekarang . Ji Hyuk ingin sekali mengatakan bahwa Hyo Ra berada di rumahnya tapi mau bagaimana lagi dirinya sudah berjanji pada Hyo Ra untuk tidak memberitahu Sehun .

 

“ Arraseo aku akan membantumu “ Ji Hyuk menepuk pundak Sehun mantap , berharap Sehun akan lebih baik .

 

“ Hyung aku tidak akan pergi ke pesta nanti malam “ Sehun bersandar pada sofa membuat Ji Hyuk mengerutkan keningnya .

 

“ Pesta ? “ tanya Ji Hyuk tak mengerti

 

“ Apa kau lupa ? Nanti malam ada pesta para pengusaha … bisakah kau saja yang mewakilkanku ? “ Sehun meminta dengan nada sedih

 

Sekarang Ji Hyuk ingat bahwa nanti malam ada pesta , melihat keadaan Sehun yang seperti ini Ji Hyuk mungkin akan bersedia mewakilinya . Tapi tunggu ….

 

“ Aku tidak bisa “ tolak Ji Hyuk spontan

 

“ Waeyo ? Apa kau sibuk ? “

 

“ Eoh aku sangat – sangat sibuk , kau pergi sendiri saja “

 

“ Shireo , aku tidak usah pergi saja “ ucap Sehun lemah

 

“ Yaa Oh Sehun bagaimana bisa kau tidak datang, perusahaan ini termasuk tamu utama “ Ji Hyuk mencoba meyakinkan Sehun .

 

“ Hyung … apa kau tak mengerti perasaanku sekarang ? “ Sehun memandang Ji Hyuk dengan tatapan memelas tapi Ji Hyuk berusaha tak takluk dengan tatapan Sehun dirinya harus bisa membuat Sehun hadir ke pesta .

 

“ Masalah Hyo Ra serahkan padaku , aku akan menemukannya secepat mungkin “

 

“ Secepatnya ? “

 

“ Eoh secepatnya … asal kau tidak absen dari pesta itu “

 

“ Baiklah aku datang … tapi mungkin hanya sebentar “ ucap Sehun menurut dan masih terlihat sedih

 

Ji Hyuk tersenyum penuh arti , ia sudah memiliki sebuah rencana untuk Hyo Ra dan Sehun tanpa perlu melanggar janjinya pada Hyo Ra . Mungkin dengan cara ini mereka dapat bertemu dan menyelesaikan masalah mereka secepatnya .

 

“ Aku kembali bekerja dulu “ pamit Ji Hyuk dan hanya dibalas anggukan dari Sehun .

 

~^^~

 

Luhan menatap pemandangan kota seoul di sebuah ruang kerja , namja ini begitu merindukan kota dimana ia melewati masa sekolahnya . Sedikit tersenyum mengingat niat awalnya pergi ke Korea saat ini hanyalah untuk bertemu Sehun tapi siapa tau rencana Tuhan yang ternyata mempertemukannya dengan Hyo Ra . Gadis polos , cantik dan menarik perhatiannya .

 

“ Aku harap kau tidak gila Xi Luhan “

 

Luhan memandang gadis yang berdiri disampingnya . Senyum yang tadi tercipta di bibirnya semakin mengembang .

 

“ Wae ? Apa pantas laki – laki tampan sepertiku disebut gila ? “

 

“ Tersenyum sendiri tanpa alasan yang jelas , bukankah itu gila ? “

 

Luhan tak menghiraukan kata – kata gadis itu ia lebih memilih kembali menatap keluar jendela , siapa yang peduli jika ia akan benar – benar gila hanya karna seseorang yang sudah menjadi milik orang lain . Luhan mengingat kembali wajah Hyo Ra , bagaimana yeoja itu tersenyum ramah dan bersikap baik padanya .

 

“ Apa yang akan kau lakukan Xi Luhan ? “ tanya gadis disamping Luhan sambil menggoyangkan pelan gelas berisi anggur merah ditangannya .

 

“ Merebutnya mungkin “ jawab Luhan seadanya membuat gadis itu tersenyum remeh .

 

“ Kau benar – benar akan melakukannya “

 

“ Aku tidak peduli , jika aku menginginkannya aku harus mendapatkannya “ wajah Luhan menjadi serius sekarang .

 

“ Sepertinya hanya pada Sehun kata – kata itu berlaku “

 

“ Apapun yang dimiliki Sehun selalu menarik perhatianku . Jika bukan karna dulu semua orang terus saja mengeluh – eluhkan Sehun karna prestasi dan kehebatannya mungkin aku tidak akan seperti ini padanya “

 

“ Kau iri ? “ gadis itu menatap Luhan skeptis

 

“Aku tidak suka jika orang – orang mengunggulkannya sedangkan masih banyak yang lebih baik darinya “

 

“ Dia tidak memamerkan apapun “

 

“ Aku tau , dia memang orang yang baik hanya saja aku ingin membuktikan bahwa masih ada yang lebih baik dari Sehun “

 

Bukan tanpa alasan Luhan berkata seperti itu , memang benar adanya Sehun adalah orang yang baik di balik sifat dinginnya . Luhan tak pernah lupa bagaimana dirinya dan Sehun bertemu untuk pertama kali dan disaat itu juga masa lalu Sehun yang buruk dimulai .

 

FLASHBACK ON

 

Luhan melangkahkan kakinya menyusuri koridor sebuah sekolah yang sudah sepi , maklum saja ini jam pulang sekolah , mungkin hanya ada beberapa siswa saja yang masih berada disini . Luhan segera menuju tempat pendaftaran peserta taekwondo , dirinya mengajukan diri untuk mewakili sekolahnya di pertandingan taekwondo lusa .

 

Setelah selesai mendaftar Luhan tak langsung pulang ia ingin tau dimana tempat akan berlangsungnya pertandingan nanti . Tapi Luhan yang notabennya bukan siswa disini jelas saja tidak tau dimana gedung olah raga berada , sekolah ini memang bukan sekolah Luhan ia kemari hanya untuk mendaftar menjadi peserta dan yang ia tau sekolah ini juga yang akan mejadi tempat pertandingan .

 

“ Dimana tempatnya ? “ gumam Luhan bingung

 

Sebuah dering ponsel terdengar , Luhan yang tadi kebingungan kini beralih mengangkat benda tipis itu dan menepelkannya di telinga .

 

“ Yeoboseyo “

 

“ ….. “

 

“ Eoh aku masih di tempat pendaftaran , wae ?

 

“ ….. “

 

“ Aish jjinja kenapa seongsaengnim ingin bertemu denganku sekarang ? “

 

“….. “

 

“ Arraseo , aku akan segera ke sekolah dan menemuinya“

 

Luhan memutuskan sambungan telfonnya dan bergegas ke arah dimana motor sportnya terparkir dengan berlari . Benar – benar mengesalkan pelatihnya meminta Luhan untuk segera menemuinya disaat jam sekolah sudah berakhir , kenapa tidak tadi saja saat dirinya belum datang kemari . Membuat Luhan harus terburu – buru mengingat pelatihnya begitu keras dan ia tidak mau saat sampai disana mendapat semprotan(?) dari pelatihnya itu .

 

BRAKKK

 

Luhan tersungkur di lantai , entah bagaimana ia tak melihat seseorang di depannya dan menabraknya begitu saja . Luhan segera bangun dari duduknya dan membantu seseorang yang juga terjatuh karna ia tabrak tadi yang ternyata membawa banyak matras dan sekarang matras – matras juga sedikit berantakan .

 

“ Neo gwenchana ? “ seseorang yang ditabrak Luhan tadi bertanya saat ia sudah berdiri kembali dibantu Luhan.

 

Seharusnya Luhan yang harus bertanya seperti itu , disini yang jelas bersalah adalah dirinya menabrak seseorang seenaknya .

 

“ nan gwenchana , seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu ? “

 

“ aku juga baik – baik saja “

 

“ maaf menabrakmu aku tadi sedang terburu – buru “ Luhan membantu membereskan matras – matras yang berserakan

 

“ Kau sedang buru – buru ? “

 

“ Eoh “ jawab Luhan singkat masih fokus dengan matras tadi

 

“ Kalau begitu biar aku saja yang membereskannya sendiri , kau pergi saja “ ucap namja yang ditabrak Luhan dengan senyum ramah

 

“ Eiyy bagaimana mungkin aku tidak bertanggung jawab seperti itu “

 

“ Gwenchanayo kau bilang sedang terburu – buru bukan , aku bisa membereskannya sendiri “

 

“ benarkah tidak apa – apa ? “ tanya Luhan antusias dan hanya dibalas anggukan oleh namja itu

 

“ Kalau begitu aku pergi dulu ne , maaf sekali lagi “ Luhan langsung saja berlari tapi baru beberapa meter ia berbalik dan berteriak .

 

“ YAA SIAPA NAMAMU ? “ ini karna jarak mereka bisa terbilang jauh .

 

Namja itu memandang Luhan yang berteriak jauh disana ia pun tersenyum .

 

“ SEHUN …. OH SEHUN …. !!!! “

 

“ EOH AKU XI LUHAN , BANGAPTA  …. !!! “ Luhan melambaikan tangannya dan kembali berlari menjauh dari pandangan Sehun . Sedangkan Sehun hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Luhan ia kembali membereskan matras yang tadi dibawanya .

 

 

~^^~

 

“ Seongsaengnim menyuruhku kemari hanya untuk ini “ Luhan berucap tak percaya

 

“ Bukan begitu hanya saja dia sudah menjadi pemenang berturut – turut , kita tak perlu mengikuti pertandingan taekwondo “

 

“ Tapi sekolah kita tak pernah ikut pertandingan itu sekalipun “

 

“ Itu karna sekolah ini tak ingin menanggung malu seperti sekolah lain yang sudah kalah melawan atlit taekwondo Seoul High School “

 

“  Kau meragukanku ? “ tanya Luhan dengan tatapan sinis

 

“ Aku tidak meragukan kemampuanmu , kau hebat dalam hal ini …. “

 

“ Kalau begitu biarkan aku bertanding , sebenarnya siapa lawanku yang kau sebut pemenang itu seongsaengnim ? “

 

“ Dia Sehun … Oh Sehun “

 

FLASHBACK OFF

 

“ Dan kau sudah membuktikan dengan mengalahkannya , termasuk merebutku darinya “ gadis itu menatap Luhan dari samping

 

“ Ya aku memang mengalahkannya , tapi aku tak pernah merebutmu kau sendiri yang datang padaku “ Luhan tersenyum mengejek

 

“ Itu karna kau memancingku untuk datang “

 

“ Sehun pasti menyesal pernah mencintaimu “

 

“ Tutup mulutmu Xi Luhan “

 

Gadis itu berjalan kearah meja kerja dan menaruh gelas yang sedari tadi dibawanya . Ia sama sekali tak mempermasalahkan perkataan Luhan tepatnya ia sudah terbiasa .

 

“ Tapi kau ada gunanya , sifatmu yang suka mencari keuntungan dari orang lain sangat bermanfaat bagi perusahaan “ ucap Luhan

 

“ Aku juga senang bisa menguntungkan perusahaan , lebih baik menjadi direktur pengganti disini daripada menjadi kekasihmu dan menghadapi sifatmu yang pelit “

 

“ Aku hanya tak mau melakukan apapun untuk orang yang salah “ jawab Luhan sambil berbalik memandang gadis itu dan seketika itu juga Luhan mendapat death glare .

 

Luhan memandang penasaran saat gadis itu berjalan menuju pintu keluar tanpa mengucapkan kata apapun . Luhan tak akan peduli jika dia marah hanya saja akan pergi kemana gadis itu sedangkan ini masih jam kerja .

 

“ Kau mau kemana ? “ pertanyaan Luhan membuat langkah gadis itu berhenti tepat saat akan membuka pintu .

 

“ Aku harus mengambil gaun di butik untuk pesta nanti malam , hari ini kau yang urus perusahaan . Dan aku harap kau tidak terlambat menjemputku “ setelah berucap seperti itu ia segera menghilang di balik pintu .

 

“ Tck , dia pikir dia siapa memerintahku seenaknya “

 

~^^~

Ji Hyuk mematikan mesin mobilnya saat sampai didepan rumah . Ia segera keluar dari mobil dan betapa terkejutnya Ji Hyuk saat dirinya berbalik setelah menutup pintu mobil, Ji Hyun sudah berada dihadapannya .

 

“ Kkamchagiya …. !! “

 

“ Auhh Yoon Ji Hyun kau mengagetkanku “ Ji Hyuk mengusap dadanya pelan

 

“ Kau pikir aku hantu “ ucap Ji Hyun sesungutan

 

Ji Hyuk tak menanggapi Ji Hyun yang mulai sedikit emosi maklum saja dia adalah wanita yang sedang hamil . Jika saja Ji Hyuk menanggapi seperti biasanya mungkin ia tak akan bisa tidur karna Ji Hyun akan mendumel seharian .

 

“ Apa yang kau lakukan diluar rumah ? “ tanya Ji Hyuk

 

“ Aku hanya ingin jalan – jalan disekitar sini “ jawab Ji Hyun mengelus perutnya yang sudah membuncit

 

“ Dimana Hyo Ra , kenapa kau tak mengajaknya ? “

 

Seakan teringat sesuatu Ji Hyun segera menarik suaminya kedalam rumah , ia menggandeng tangan Ji Hyuk menuju kamar dimana Hyo Ra berada . Sedikit membuka pintu kamar tersebut mengintip seseorang yang berada didalam .

 

“ Yaa apa yang kau lakukan ? “ bisik Ji Hyuk pada istrinya

 

“ Kau lihat oppa , dari tadi pagi ah ani… dari tadi malam Hyo Ra terus saja melamun “ ucap Ji Hyun prihatin melihat Hyo Ra yang memandang keluar jendela dengan tatapan kosong

 

“ Lalu kenapa ? “

 

PLETAK

 

“ Yaa appo Ji – ya “ Ji Hyuk mengelus kepalanya yang terkena jitakan Ji Hyun

 

“ Apa kau tidak punya perasaan Yoon Ji Hyuk , melihat Hyo Ra seperti itu seharusnya kau kasihan padanya “ Ji Hyun benar – benar kesal pada suaminya

 

“ Arraseo … arraseo “

 

“ Yaa bagaimana dengan Sehun ? Apa dia bekerja hari ini ? Bagaimana keadaannya ? Apa dia malah tersenyum senang sedangkan Hyo Ra bersedih seperti ini ?  “

 

Ji Hyuk memutar bola matanya malas , Ji Hyun seakan mengintrogasi dirinya . Dan lihat itu wajah penuh rasa penasaran yang berlebihan juga jangan lupakan ekspresi ingin mencincang tubuh Sehun .

 

“ Sehun lebih parah dari Hyo Ra “ Ji Hyuk menjawab sabar

 

“ Jjinjayo ? “

 

“ Hmm , terakhir aku melihatnya sebelum pulang penampilannya sangat berantakan “ Ji Hyuk mengingat saat dirinya bertemu dengan Sehun sebelum pulang . Wajah Sehun yang terlihat menyedihkan , rambut yang acak – acakan , dasi yang sudah longgar, 2 kancing teratas kemeja terbuka dan juga jas yang tersampir mengenaskan(?) di bahunya .

 

“ Oppa tidak adakah yang bisa kita lakukan untuk mereka , aku kasihan pada Hyo Ra “

 

Suami Ji Hyun itu hanya menghembuskan nafasnya berat , ia tidak tau harus bagaimana membantu menyelesaikan masalah Sehun dan Hyo Ra apalagi ia tak pernah mempunyai masalah seperti ini . Walaupun Ji Hyun sangat cerewet dan berisik tapi tak pernah sekalipun sampai menyulut pertengkaran besar .

 

“ Mereka hanya butuh bertemu sekali saja dan bicara baik – baik pasti masalahnya akan selesai “ tambah Ji Hyun dan tetap memandang Hyo Ra yang tidak menyadari duo Yoon berada di ambang pintu . Kata – kata Ji Hyun membuat Ji Hyuk mengingat sesuatu …

 

“ Ji – ya apa kau punya gaun yang cocok untuk Hyo Ra ? “ tanya Ji Hyuk

 

“ Mwo ? Untuk apa kau bertanya seperti it …. Yaa Yoon Ji Hyuk apa kau akan mengencani Hyo Ra eoh , mencuri kesempatan sekali !!! “ Ji Hyun berkacak pinggang dan menatap Ji Hyuk tajam .

 

“ Buang pikiran negatifmu itu Ji – ya “ Ji Hyuk benar – benar harus ekstra sabar menghadapi wanita di hadapannya .

 

“ Lalu kenapa kau bertanya seperti itu eoh ? “

 

Ji Hyuk menarik istrinya untuk mendekat lalu membisikan sesuatu di telinganya . Sudut bibir Ji Hyun tertarik saat Ji Hyuk mengakhiri bisikan tersebut seakan ada sebuah bola lampu yang menyala diatas kepalanya . Seketika itu juga Ji Hyun memandang suaminya dengan tatapan senang .

 

“ Apa kau memikirkan apa yang kupikirkan ? “

 

~^^~

 

Sehun menghempaskan tubuhnya disofa ruang tengah , memejamkan mata sejenak mengingat dirinya tak tidur tadi malam . Namun apa boleh dikata setiap Sehun berusaha memejamkan matanya ia selalu teringat Hyo Ra dan Hyo Ra tak ada yang lain lagi . Perasaannya tak tentu arah , saat ini yang dirinya inginkan hanyalah Hyo Ra . Sehun melihat jam yang berada dipergelangan tangannya, sebentar lagi malam akan tiba ia juga harus bersiap menghadiri pesta pengusaha dan ini mengingatkannya kembali pada Hyo Ra .

 

Biasanya Hyo Ra yang selalu menyiapkan pakaiannya untuk kepesta , dan apapun yang dipilihkan Hyo Ra Sehun menyukainya . Tapi sekarang Sehun harus menyiapkannya sendiri … Sehun tak tau berpisah dari Hyo Ra seperti ini akan sangat sulit untuknya . Ia seperti manusia yang kehilangan jiwanya , siapapun yang melihatnya sekarang pasti akan merasa sangat iba .

 

“ Mianhe Hyo – ya …. Mianhe “

 

 

TBC

 

Gimana readers jelek yaa ? Maaf yaa ? Mohon semangatnya buat chapter selanjutnya *iya kalo ada yang nunggu … dan juga yang mau ngobrol – ngobrol sama Hyo di twitter Hyo pasti bales =D

 

See u bye – bye



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles