Title : This Is My game
Author : @Amalia_nuraini
Genre : Romance dan Comedy
Rating : PG-15
Type : Oneshot
Main Cast : ~ Park Chanyeol (EXO)
~ Shin Min Ji (OC)
~ No Minwoo (Boyfriend)
Other Casts : ~Kim So Hyun
~ Member EXO
~ Jo Twins
Annyong Chingudeul…
Ini Fanfic aku yang pertama, terinspirasi dari komik berjudul Love Text.
Maaf masih banyak typo, maklum aja yak an masih amatiran, aku butuh saran dari chingudeul semua, aku harap kalian sempat memberikan saran untukku, tinggalkan comment ya. Singgah juga ke blog aku http://shinminji.blogspot.com Gumawoo…
Oseul Oeseyo…. ^^
Author POV
“YA… appa, pokoknya aku tidak mau masuk jurusan itu,Aku sudah berkali kali mengatakannya tapi appa tidak mau dengar” omel Min Ji pada appanya.
“Minji-a , turuti saja kata appamu itu” tambah eommanya
“omma…..” mohon Minji dengan muka pasrah.
Minji pun keluar meninggalkan kedua orang tuanya yang gagal membujuknya untuk masuk jurusan performing arts di sekolah Seoul School of Performing Arts (SOPA). Tentu saja ia tidak mau karena cita-citanya bukanlah menjadi seorang artis seperti appa dan noonanya. Dia tidak suka tampil di depan orang banyak dan mempunyai banyak fans, baginya itu sesuatu yang tidak hebat. Tapi ia sebenarnya senang masuk sekolah itu karena ada Minwoo yang merupakan personil boyband Boyfriend yang ia kagumi, walaupun mungkin ia bisa saja dekat denga Minwoo setelah ia menuruti kemauan kedua pumo nya itu.
Minji berjalan dengan malasnya sambil menendang-nendang kaleng minuman yang baru saja ia habiskan. Suasana hatinya sedang gelisah hingga ia menendang kaleng minuman itu dengan sangat kuat hingga mengenai seorang namja.
“Ah… Appo” kata Namja itu sambil memegang keningnya dengan kedua tangannya.
“mi mianhe… gwaenchanayo?” kata Minji mendekati namja itu.
Wajah Namja itu tertutup oleh jaket tebal sampai menutupi wajahnya, sehingga Minji tidak dapat melihat jelas wajah namja tinggi itu.
“gwaenchanssimnida” kata namja itu dan langsung pergi.
“joesong hamnidaaaa.” jerit Minji sambil membungkukkan badannya beberapa kali. Ia benar-benar merasa bersalah.
Chanyeol POV
“Aish…. Dasar gadis pabo. Seenaknya saja dia melempar kaleng padaku. Kalau tempat itu tidak ramai sudah kupotong lehernya. Haish……” omelku sambil terus saja mengusap-ngusap keningku yang terkena sasaran kaleng minumannya.
Ini benar-benar sakit. Kulihat bercak darah pada tanganku. Aku langsung tebelalak dan cepat-cepat pergi dari sini sebelum kaleng yang lain mengenaiku lagi.
POV End
Author POV
Setelah keluar selama beberapa menit Minji akhirnya mendapat pencerahan. Ia berlari masuk kerumahnya.
“Eomma… appa… aku akan masuk sekolah SOPA…” jerit minji saat membuka pintu rumahnya.
“geuraeyo??” kata omma dan appa nya serentak.
“akhirnya anakku mengikuti jejak appanya…” kata appa kegirangan.
“Ne, tapi aku masuk dijurusan fine arts. Aku tidak mau masuk di jurusan performing arts karena aku tidak mempunyai bakat tentang itu. dan aku sudah mendaftarkan diri dengan jurusan performing arts. Hehehe” kataku dengan sedikit senyuman agar omma dan appa tidak marah.
“YAA Shin Min Ji-a kenapa kau tidak bilang dulu pada appa, kan appa sudah bilang jurusan itu adalah jurusan yang terbaik buat masa depa kamu” sontak saja appa Minji marah karena tidak mau menuruti perkataannya.
“tapi aku punya bakat melukis, kenapa aku harus mengiuti yang bukan kemauanku” tambah Minji yang tidak mau disalahkan.
“sudah yeobo, yang penting dia sudah mau masuk sekolah SOPA. Keinginan appamu sudah tercapai”.
Kata eomma menenangkan yeobonya.
“bo… maksud omma haraboeji? Ada apa dengan haraboeji? Apa haraboiji berwasiat menjadikanku seorang artis…. Apa-apaan ini…”
“ya benar, haraboeji menyuruh appa untuk menyekolahkan kamu dan eonnimu untuk bersekolah disana. Kau kan tahu itu sekolah yang dibuat kakekmu walaupun bukan ayah yang sekarang mewarisi dan menjalankan sekolah itu”
Minji akhirnya paham kenapa appa begitu ingin sekali dia masuk disekolah itu.
“mi mianheo… aku tidak tahu kalau ini alasannya. Kenapa appa tidak bilang dari pertama” kata minji meminta maaf.
“ya sudahlah. Pergi tidur sana, sudah jam berapa ini…” perintah eommanya.
~~~
Minji sudah menjadi siswi di sekolah SOPA, tentu saja ia lulus. Seragam kuningnya membuat ia kelihatan sangat manis. “aigooo.. manisnya anak eomma ini” kata eomma Minji sembari merapikan almamater Minji. “tentu saja, aku kan anak eomma” kata Minji dengan senyuman manisnya.
Minji POV
Jujur saja, aku benar-benar tidak sabar ingin menginjakkan kaki di sekolah SOPA dan bertemu dengan Oppa Minwoo. Ayah tumben bangun pagi-pagi sekali demi mengantarku kesekolah dengan mobil hyundainya.
Setiba disekolah, aku dikagetkan oleh seorang yeoja yang sedang kebingungan.
“annyonghaseyo…. Apakah kau tau dimana kelas fine art?” kata yeoja manis itu.
“aku tau, kebetulan aku juga mau kesana” jawabku
“apa kau siswi baru juga?”
“Ne…”
“bisakah kita menjadi teman, aku juga siswi bari. Salam kenal naneun Soo Hyun… Kim So Hyun imnida” katanya sambil membungkukkan badan padaku layaknya memperkenalkan diri dengan seongsangnim.
“naneun Shin Min Ji imnida”
~~~
Kelasku benar-benar mewah dan bersih. Lukisan tersebar dimana-mana, sudah jelas ini kan kelas fine art. Aku dan Soo Hyun pergi menulusuri sekolah dengan peta sekolah.
“uwaaah… daebak, pantas saja sekolah ini sekolah favorit dan sekolah berkelas tinggi, bahkan kita tidak susah-sudah untuk naik tangga” kata Soo Hyun saat menaiki lift.
Kami tiba di kelas performing arts, tentu saja ini lokasi pertama yang kami kunjungi, karena aku ingin sekali melihat oppa Minwoo disini.
“uwaah… aku benar-benar bersekolah dengan artis sekarang” kata Soo Hyun bangga.
“iya, siapa artis favoritmu?” tanyaku sambil menelusuri jalan.
“ aku suka Kai EXO, aku sangat bersyukur bisa masuk sekolah ini, apakah menurutmu aku bisa berjumpa dengannya?”
“mullonimnida…” kataku, bahkan aku tidak tahu siapa artis favorit Soo Hyun, nama grupnya saja aku tidak pernah dengar.
“kalau Min Ji suka siapa?”
“aku suka Minwoo Boyfriend…”
“jinjja? Aku juga menyukainya”
Dengan teliti kami mencari kedua namja tampan itu. Sepanjang jalan Soo Hyun tak henti-hentinya berkata “daebaak”, membuatku lucu melihat reaksinya setiap melihat artis dan mengulang kata itu. Karena aku sudah pernah diajak oleh eonni Yoona untuk menemaninya pergi keacara besar, seperti MAMA Award jadi aku tidak canggung lagi bertemu denga para artis, namun ini untuk pertama kalinya aku melihat mereka dengan kehidupan sehari-sehari mereka atau lebih tepatnya saat mereka bersekolah. Ku akui mereka benar-benar keren dimanapun dan disaat apapun keadaan mereka. Daebaak… ups jadi ikut-ikutan Soo Hyun.. hehehe
Author POV
Mereka terus saja mencari kedua namja itu. bahkan mereka tak berkedip sekalipun, sampai mata mereka kering.
Seorang namja tampak bercanda dengan temannya di dalam kelas, ya itu Chanyeol. Tidak sengaja ia melihat kedua yeoja yang salah satunya tidak asing baginya. Sontak saja mata Chanyeol membulat. Ia segera berlari keluar.
“Hey kau yang disana?” kata Chanyeol dari pintu kelas.
Namun yeoja yang dia maksud tidak merasa terpanggil.
“Hey kau gadis kaleng…chankkamman” katanya lagi, kali ini dia bersuara agak lantang.
“nukayo?” tanya kata Minji tidak mengerti.
“ya, kau yang kumaksud” kata Chanyeol sambil menunjuk kea rah Min Ji.
Melihat Chanyeol mendekati Minji membuat ia takut dan mencoba untuk pergi namun Chanyeol sudah menahannya.
“Wegu…..” belum sempat Minji berkata Chanyeol langsung menarik tangannya dan membawanya ketempat yang lebih aman agar tidak ada yang mendengar percakapan mereka.
“wegure??” kata Minji kebingungan.
Chanyeol tetap saja memegang pergelangan tangan Minji
“YA. Appo… lepaskan tanganku…. YAAAAA” teriak Minji marah.
“YA… seharusnya aku yang marah padamu….” Kata Chanyeol sembari melepaskan tangan Minji.
“kau tidak ingat aku?” tambahnya.
“Nugu? do… apa kita pernah bertemu? “Minji mencoba mengingat-ingat kembali.
“Aish… dasar pelupa” Chanyeol menjitak kepala Minji.
“YA DDO, dasar tidak sopan”
Mata mereka beradu seolah ada sengatan listrik diantara kedua mata mereka.
“kau benar-benar tidak ingat? Bagaimana kalau aku perlihatkan luka yang ada di keningku ini? Kau tidak ingat juga gadis kaleng?” kata Chanyeol geram.
Min Ji mencoba mengingat-ingat kembali “Aaaaa…. Jadi kau Namja aneh itu? Minji mulai mengingatnya.
“Bo?? Aneh kau bilang, baru pertama kali ada yang menyebutku aneh”.
“namja yang memakai jaket tebal dan mentupi seluruh wajahnya tentu bisa dibilang aneh kan” jawab Minji sinis.
“beraninya kau…. Yang penting sekarang aku bisa menemukanmu, kau harus bertanggung jawab atas semua ini” tanduk setan mulai tumbuh di kepala Chanyeol.
“waeyo? Bukankah aku sudah meminta maaf, dan kau juga sudah memaafkanku pada saat kejadian itu, kenapa kau…”
“kapan aku memaafkankanmu, aku hanya berkata “gwaenchanssemnida”, itu bukan berarti memaafkanmu.”potong Chanyeol.
“jadi aku harus bagaimana?”
“kau harus membayar semua, hehehehe” kini Chanyeol benar-benar menjadi devil, devil manis dan tampan tentunya… (hehehe)
“Bo….?? Shireo…, memangnya seberapa besar salahku?”
“Kau tau aku tidak masuk sekolah selama 2 minggu gara-gara kau. Kau tidak lihat ada bekas jahitan disini” kata chanyeol sambil menunjukkan bekas lukanya.
Mata Minji membulat ketika melihat luka chanyeol yang memang lumayan parah.
“arasso…..arasso…. kau mau apa?”
“kau…. Hmmm…harus menjadi pesuruhku selama 2 minggu?”
“Bo?? YA kau kira aku pembantu…. Ah shireo….”
“oke gwnchanna… aku akan membawa kasus ini ke pengadilan”
“boraguyo?“
Akhirnya setelah debat cukup lama Minji menerima hukuman dari Chanyeol. Mulai besok Minji akan menajalankan hukumannya.
Besoknya….
Minji sembunyi-sembunyi untuk menghindari Chanyeol. Tentu saja supaya tidak jadi pesuruh Chanyeol. Minji sembunyi-sembunyi dibalik meja, orang, bahkan sampai seongsangnim. Dia pun habis dimarahi seongsangnim.
Minji sedang makan bersama Kim So Hyun dihalaman belakang sekolah. Biasanya mereka makan dikantin, namun lagi-lagi untuk menghindari Chanyeol.
Saat mereka makan, Minji melihat Minwoo bersama Jo Twins berjalan. Minji ingin sekali melihat dengan dekat wajah Minwoo.
“OMO… So Hyun-ah ada Minwoo, Eottokhe.. aku ingin sekali mendekatinya. Eottokhe So Hyun-ah…” rengek Minji.
“Hm…. Bagaimana kalau kau berikan dia bekalmu?”
“Bo??? Aniya…. Ini tidak enak. Oke besok aku akan menyiapkan bekal untuknya. Ngomong-ngomong mau kemana dia ya?”
~~~
Minji dan So Hyun memasuki kelas, Minji tidak ingat lagi kalau ia harus menghindari Chanyeol, ia masih terbayang-bayang Minwoo sampai dia lupa hal itu. Ia berjalan sambil melamun, dan
“brrruuuuk” Minji menabrak seseorang.
“ah… mianhe….” Kata Minji sambil membungkukkan badan tanpa memandang orang didepannya.
Minji pun melanjutkan jalannya. Tiba-tiba ada yang memegang pundaknya dari belakang.
“kena kau…” kata Chanyeol.
Dengan mendengarkan suaranya saja mata Minji langsung membulat. Ia mencoba melarikan diri namun kerah bajunya ditarik oleh Chanyeol.
“YA… Chanyeol hentikan. Kau tidak tahu ini sudah waktunya masuk kelas” kata Minji kesal.
“tidak masalah bagiku, ayo ikut aku. Kau belum menerima hukuman dari ku kan…” kata Chanyeol sambil menarik kerah Minji.
“Aish…. YA… Lepaskan tanganmu ini” Minji menarik tangan Chanyeol dari kerahnya.
“OMO… Lee Minho seongsangnim datang…..” kata Minji sambil menunjukkan arah belakang Chanyeol.
Chanyeol langsung melihat kebelakang. Ternyata Chanyeol dapat dibodohi oleh Minji. Minji pun berlari memasuki kelasnya.
“YA… gadis kaleng…. Awas kau” geram Chanyeol.
Minji terus berfikir bagaimana caranya menghindari dan menghentikan hukuman yang memalukan itu untuk besok dan seterusnya. Minji kehilangan akal.
~~~
Handphone Minji berdering dikamarnya, nomor baru telah muncul di layar hanphonenya.
“yoboseyo?” kata Minji malas.
“annyong gadis kaleng” kata Chanyeol di sebrang sana.
Kontan saja Minji terbangun dari tidurnya.
“dari mana kau dapat no ku?”
“itu tidak penting. Sekarang aku tidak perlu mencarimu untuk menyuruhmu. Hahahaha”
Minji benar-benar sudah pasrah
“Besok kau buatkan bekal untukku. Arasso…” suruh Chanyeol.
“shiroo….”
Minji langsung menutup telefonnya. Ia bakal mimpi buruk mulai malam ini.
~~~
Min Ji POV
Aku terpaksa membuatkan bekal untuk si dokkaebi ini. Lihat saja aku akan membuatkan bekal yang sama sekali tidak enak untuk dimakan. Membawa 3 kotak bekal ke sekolah memang merepotkan.
Kotak bekal bentuk Mickey Mouse ini untuk Minwoo, dan tanpa bentuk ini untuk Chanyeil. Tentu saja dia tidak harus special.
Author POV
Minji sudah menunggu di kantin sekolah bersama So Hyun. So hyun tertawa geli melihat Minji membawa 3 kotak bekal sekaligus.
“hahaha… Minji-a pasti kau dibuat repot oleh Chanyeol” tawa So Hyun. Minji telah menceritakan nasib buruknya ini pada So Hyun. Tapi kau beruntung bisa dekat dengan salah satu personil EXO.
Min Ji tidak peduli dia itu member apa, yang jelas Min Ji benar-benar kesal dibuatnya.
Chanyeol mendekati Minji.
“wahhh… kau baik sekali yeo-dongsaeng” kata Chanyeol dengan manisnya.
“aishhh….. apa-apaan kau” kata Minji geli dengan perlakuan Chanyeol.
Minji memberikan kotak bekal tanpa bentuk itu padanya.
“ni pesananmu. Kau sudah puas?” kata Minji dengan wajah kesal.
“shiro… tempat bekalnya jelek sekali, Aku mau yang ini” Chanyeol merampas kotak bekal bentuk Mickey Mouse dari meja Minji.
“Andweee…” dengan sigap Minji mengambil kembali kotak bekal itu dari Chanyeol.
Mereka rebutan kotak bekal. Chanyeol memang tidak pernah mau mengalah.
Minji pasrah dengan perannya sebagai si penerima hukuman, dengan berat hati ia memberikan kotak bekal yang seharusnya untuk Minwoo itu pada si dokkaebi.
“aishhh… dasar dokkaebi licik. Arrghhh” mata Minji mulai mengobarkan api. Ia benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Dan ini baru 2 hari. Masih ada 12 hari lagi. Bisa-bisa Minji mengeluarkan ekor 9 nya.
~~~
Minji POV
Haruskah setiap hari aku harus membawa 3 bekal sekaligus ini? “Ishhh dasar dokkaebi menyebalkan….” Kataku sambil menghentak-hentakkan langkahku. Kali ini aku harus berhasil memberikan kotak bekal untuk Minwoo pasti dia senang dan memuji desain bekalku yang cantik ini.
Author POV
“Bruuuk” Minji terjatuh
“au…. Appo” katanya menahan sakit sambil memegangi betisnya.
Sepeda motor telah mengenainya, membuat ia terjatuh.
“bianhe….jongmail mianhe… gwaenchanayo?” kata Minwoo si pemilik sepeda motor.
“YA… kau tidak lihat apa ad…..” mulut Minji berhenti seketika setelah melihat namja di depan matanya.
“mianhe… aku membuat kakimu terluka. Aku akan membawamu ke klinik sekolah” kata Minwoo bertanggung jawab.
“ahhh gwenchana… gwenchana” kata Minji bohong. Luka dikakinya langsung sembuh setelah melihat namja idamannya itu.
“aniya… aku akan membawamu” kata Minwoo.
Belum sempat lagi Minji berkata Minwoo mencoba mengangkat badan Minji untuk naik sepeda motornya. “mimpi apa aku tadi malam?” Batin Minji.
Chanyeol POV
Aku melihat Minji dibawa oleh seorang dongsaeng, dan aku mengenalnya. dia teman artisku. Kelihatannya Minji terluka parah sampai ditatah oleh Minwoo ke ruang klinik.
Aku mengikuti mereka, menunggu dibalik jendela dan menguping pembicaraan mereka.
Author POV
“aku akan menunggumu disini” kata Minwoo
“gomawo…” kata Minji dengan pipinya yang memerah.
“apakah kau demam?”
“aniyya…. Ini karena cuacanya sangat dingin” kata Minji menutupi rasa malunya.
“siapa namamu?” Tanya Minwoo.
“naneun Minji Imnida… Shin Minji” jawab Minji disertai senyum manisnya.
“aku…”
“aku tau… siapa yang tidak kenal denganmu” potong Minji.
“hehehehe… jadi kau sudah mengenalku…”
“lebih tepatnya aku fans mu” kata Minji jujur.
“jongmalyo?”
“ye… tapi jangan salah paham, aku bukan penguntit”
“hahahaha… kau lucu Minji-a” tawa Minwoo membuat hati Minji berbunga-bunga.
“aaa… aku hampir lupa. Aku ingin memberikan ini” kata Minji sambil memberikan bekal bentuk Minnie Mouse kepada Minwoo. Seharusnya ia memberikan bekal Mickey Mouse, tapi bekal itu masih ada pada Chanyeol.
“aku ingin sekali memberikan ini padamu, dan baru ini kesempatannya” tambah Minji
“gomawo… tapi aku baru saja membuatmu terluka, kau malah memberikan ini kepadaku” kata Minwoo sambil mengambil kotak bekal pemberian Minji.
“gwenchana… aku sudah tidak apa-apa” kata Minji.
“gomawo… apakah benar-benar kau tidak apa-apa? Aku jadi semakin merasa bersalah” kata Minwoo.
Chanyeol yang mendengarkan pembicaraan mereka merasa geram. Dia juga tidak tahu kenapa dia geram, yang pasti dia tidak suka melihat Minji bersama Namja junior itu. Chanyeol ingin sekali masuk dan merampas kotak bekal pemberian Minji itu, karena cuma dia yang boleh diberi bekal oleh Minji.
“aish… bahkan dia begitu ramah dengan junior itu. kenapa dia begitu sinis dan moodnya langsung berubah ketika bersamaku, bahkan aku baru pertama kali melihat senyumannya. Aishhh dia ini benar-benar….” Chanyeol berkomat-kamit sendirian.
~~~
Di kantin Chanyeol sudah menunggu Minji untuk menagih bekalnya. Namun Minji tidak ada disana. Chanyeol memutuskan untuk datang kekelasnya.
“heh… gadis kaleng, kenapa kau tidak di kantin?” Tanya Chanyeol.
“apa urusanmu” jawab Minji kesal.
“aishhh anak ini….. aku bertanya baik-baik” kesal Chanyeol.
“ini bekalmu…” kata Minji tanpa melihat wajah Chanyeol.
“aku tidak mau bekal yang ini, mana bekal Minnie Mouse? aku mau bekal yang itu” kata Chanyeol seperti anak kecil.
Min Ji heran kenapa Chanyeol meminta kotak bekal bentuk Minni Mouse itu?”aahh iya, pasti karena dia melihatnya dikantin kemarin” pikir Min Ji.
“tidak ada. Aku tidak membawanya. “ jawab Minji sinis.
“YA kau…. Sebagai gantinya kau harus pulang bersamaku.” Kata Chanyeol.
“Bo?? Shireo… aku sudah ada janji dengan teman. Tidak bisa” tolak Minji.
“YA… kau masih dalam tahap hukuman, jadi turuti saja apa kataku, tidak ada tolakan. Arasso??” kata Chanyeol dan langsung meninggalkan kelas dan membawa bekal Minji.
“YA Chanyeol-a… “ Minji semakin kesal.
Padahal hari ini Minji sudah buat janji dengan Minwoo untuk ke rumah sakit.
“aissshhhh… Ottokhe??” rengek minji pada So Hyun.
So Hyun hanya tertawa geli.
Bel pulang sudah berbunyi. Minji semakin kebingungan, dia tidak mungkin meninggalkan kesempatan berharga dengan Minwoo.
Minji keluar kelas sambil celingak celinguk berharap Chanyeol tidak menunggunya di luar kelas.
“So Hyun-a, kau pulang diluan oke, nanti jika kau bertemu dengan Chanyeol bilang aku sudah pulang. Arra…” perintah Min Ji pada So Hyun.
“ye Minji-a. Fighting ya…” kata So Hyun memberi semangat.
“gomawoo” kata Minji sambil berjalan dengan sembunyi-sembunyi.
Akhirnya setelah berjalan dengan sembunyi-sembunyi Minji bertemu dengan Minwoo di pagar depan sekolah, sepertinya dia berhasil menghindari Chanyeol.
“annyong Minwoo-a” sapa Minji.
“Minji-a, kakimu masih sakit?” Tanya Minwoo cemas.
“gwaenchana… aku sudah bisa menggoyang-goyangkan kakiku” kata Minji sambil menggoyang-goyangkan kakinya.
“tapi sebaiknya kita ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut” saran Minwoo.
Minji mengiyakan. Bukan karena khawatir dengan kakinya yang terluka, tapi ini kesempatan baginya bisa pergi dengan Minwoo dengan motornya pula. “khajja… naiklah” ajak Minwoo.
Belum lagi Minji menyentuh motor Minwoo dia dikagetkan dengan Chanyeol yang menarik ransel dari belakang.
“heh… mau kemana kau. Mencoba menghindar ya….” Kata Chanyeol.
“a…aa…. Aku ada urusan sebentar” kata Minji terbata-bata.
“shiro…. Kau harus ikut dengan ku” kata Chanyeol sambil menarik tangan Minji.
“YA. Chanyeol-a lepaskan tanganku, Chanyeol-aaa” teriak Minji.
Minwoo hanya bengong melihat Minji ditarik-tarik seperti karung beras oleh Chanyeol.
“ayo pulang….” Kata Chanyeol setelah sampai di parkiran mobilnya.
“shiro… kau sudah merusak semuanya, aku sudah jan,…”
“ahhh sudah masuk sannaa…” kata Chanyeol sambil mendorong Minji masuk kedalam mobilnya.
Chanyeol tersenyum licik.
Minji memasang muka kesal selama di dalam mobil Chanyeol.
“hey kenapa kau diam saja? Kau mau ke rumah sakitkan, ayo aku antar” kata Chanyeol mencoba berbaikan pada Minji.
“apa kau menguping pembicaraan orang? Bagaimana kau tau aku akan kerumah sakit?”
“i..itu tidak penting. Yang penting sekarang kita kerumah sakit”
“Shiro…. Aku sudah tidak apa-apa, ini semua gara-gara kau Chanyeolll-aaaaa”teriak Minji sambil menjambak rambut Chanyeol.
“aaa…. Appo. Kau tidak tau aku sedang menyetir?” Kata Chanyeol sambil membenarkan rambutnya.
“ishhhhh…” kesal Minji.
“YA…. Ini semua kau yang mulai, kalau kau tidak membuat luka di da.….”
“ye… ye… arasso” potong Minji. Dia tidak mau mendengar Chanyeol yang terus mengungkit masalah itu.
Chanyeol tersenyum geli.
“mulai sekarang kau panggil aku sunbae, aku lebih tua 1 tahun darimu, mana kesopananmu. Panggil aku S-U-N-B-A-E Chanyeol. Arasso?” Kata Chanyeol mengajari Minji.
Minji hanya diam saja.
“heh, panggil aku Sunbae, kau tidak dengar?” Chanyeol menjadi kesal.
Minji mencoba tidak memperdulikan perkataan Chanyeol.
“Ishh… kau ini. Atau kau mau panggil aku dengan sebutan Oppa, O-P-P-A Chanyeol. Hahahaha. Pasti lucu sekali” goda Chanyeol.
“YA…. Tidak bisakah kau diam” bentak Minji.
Sontak saja membuat Chanyeol kaget dan langsung terdiam.
Mereka tiba di rumah sakit. Mau tidak mau Minji memeriksakan lukanya itu, ternyata lukanya tidak apa-apa.
“kau lihat, aku tidak apa-apa, ini hanya membuang-buang waktu” kata Minji setelah keluar dari rumah sakit.
“bagus kalau begitu….” Jawab Chanyeol enteng.
~~~
Hari ini hari Minggu, Minji biasanya pergi ke super market untuk membeli bahan-bahan membuat bekal, dan singgah ke toko buku untuk membeli beberapa buku komik kesukaannya.
Yoona, Noona Minji memintanya menemani dan membantunya menjadwalkan kegiatannya hari ini untuk sementara, karena manajernya meminta cuti selama beberapa hari, dan hari ini ada kegiatan penting, jadi harus ada yang menemaninya. Awalnya Minji tidak mau karena dia tidak tahu sama sekali apa yang dikerjakanya, namun dengan bujukan Noonanya dia mau.
Minji pergi ke SM Entertainment bersama kakaknya setelah sebelumnya pergi ke super market dan ke toko buku. Minji tidak tahu kalau EXO ada di SM Entertainment juga. Apalagi Minji tidak tau sama sekali tentang EXO. Tentu saja ini akan menjadi pertemuan tak terduga bagi Minji dan Chanyeol.
“Minji-a, kau tunggu disini saja, Noona ada pemotretan sebentar. Arasso….” Kata Yoona.
“de…. Noona”. Jawab Minji.
Minji benar-benar baru pertama kali melihat proses pemotretan, ternyata sangat rumit pikirnya. Minji menelisik setiap benda yang ia lihat.
Setelah selesai menemani eonninya, mereka pulang. Saat berjalan di aula EXO berpapasan dengan mereka. Chanyeol tidak percaya bisa bertemu dengan Minji disini.
“annyong gadis kaleng…” sapanya sambil membungkukkan badannya dan mendekatkan wajahnya ke Minji, membuat Minji kaget.
“OMO…. Kau… Chanyeol?” kata Minji tidak percaya.
“panggil aku sunbae…..” kata Chanyeol.
“ahhh ya, Sunbae Chanyeol. Hehehe….” kata Minji, sambil sedikit melirik kearah eonninya.
Chanyeol tersenyum lebar.
“kalian sudah saling kenal?” Tanya Yoona.
“ye, kami 1 sekolah Nunna.” Jelas Chanyeol.
“aaa… jadi Chanyeol 1 kelas dengan yeo-dongsaeng ini” kata Yoona sambil memegang pundak Minji.
“Bo?? Jadi Minji yeo-dongsaeng nunna…” kata Chanyeol tidak percaya.
“Mullonimnida…” jawab Yoona.
“annyong, kami pulang dulu ya…” potong Minji.
“Nunna-a, bolehkah Minji aku pinjam dulu?” pinta Chanyeol.
“ah ye, silahkan. Kalau begitu eonni pulang dulu, arasso….” Kata Yoona sambil meninggalkan mereka di ruangan itu.
“YA… apa lagi sekarang?” teriak Minji setelah eonni nya pergi.
“hahaha… ini keberuntungan buatku” Chanyeol tertawa licik.
“khajja… ikut aku, ada banyak pekerjaan yang harus kau kerjakan.” Tambahnya.
“Booo?” Minji dibuat kaget.
“ppalli….” Kata Chanyeol.
Minji hanya pasrah, dia harus bertahan 10 hari lagi. Karena jika semakin tidak dituruti maka semakin parah kelakuan Chanyeol pada Minji.
Minji di kerjai habis-habisan oleh Chanyeol. Ia dibuat repot olehnya. Dari disuruh membeli minuman untuk para member EXO, mengipas-ngipas Chanyeol bahkan sampai merapikan baju Chanyeol saat pemotretan.
Sampai sampai…
“Chanyeol-a… apa kau baru saja mengganti manajer, sepertinya dia belum berpengalaman” Tanya Baekhyun pada Chanyeol.
“hahaha… tidak, dia bukan siapa-siapa….” Kata Chanyeol.
Minji benar-benar kelelahan dibuat Chanyeol. Rasa sabarnya hampir saja hilang. Ingin sekali rasanya dia memanah Chanyeol dengan besi panas. Semakin kesalnya si Minji.
~~~
Hari sudah malam, sesi pemotretan juga sudah selesai. Sepertinya Chanyeol selalu memperhatikan gerak-gerak Minji yang mencoba kabur.
Minji menunggu proses wawancara Chanyeol dan member EXO yang lain. Dia benar- benar sudah bosan sekarang. Dan semoga setelah ini semua akan berakhir, karena badan Minji sudah pegal-pegal karena lelah.
“chukkae Minji-a, hari ini kerjamu bagus, prok… prok…” Kata Chanyeol ntah memberi selamat atau malah mengejek.
Minji mengadahkan kepalanya yang tadi menunduk.
“OMO…. Ada apa dengan matamu, matamu seperti mata panda… hahaha lucu sekali…” tawa Chanyeol. Kalau yang ini pasti mengejek.
“kau sudah puas mengerjaiku sekarang….” Kata Minji dengan suara seperti kucing menangis. (#emang ada kucing menangis?…. hahaha).
Chanyeol masih juga tertawa.
“mianhe…. Jongmal mianhe, aku sudah membuatmu tidak tidur sampai jam 2 pagi ini.” Kata Chanyeol.
“Kajja… aku akan mengantarkanmu pulang” ajaknya.
Minji menurut saja, dia sudah tidak sanggup marah. Jalan Minji pun sampai terhuyung-huyung.
Sepanjang jalan Minji tertidur sangat pulas, tentu saja dia tidak pernah tidur sampai jam 2 pagi. Tidak seperti Chanyeol yang sudah terbiasa.
Setelah sampai di depan rumah Chanyeol mencoba membangunkan Minji namun dia sepertinya tidak ingin membangunkannya.
Chanyeol memandang wajah Minji yang manis, “ternyata kau manis juga” kata Chanyeol pelan.
Chanyeol mencoba mengusap pipi Minji, dan kemudian mendekatkan wajahnya hingga sangat dekat.
Tiba-tiba
“OMO… apakah aku tertidur? Sudah jam berapa sekarang? Apa aku telat sekolah?” Minji tiba-tiba terbangun. Mungkin ia sedang bermimpi akan pergi ke sekolah.
Tentu saja Chanyeol langsung membenarkan posisinya yang tadinya sangat dekat dengan Minji.
“heh… kau baru saja ngelindur. Ini masih jam 02.50 pagi, dan sekarang kita sudah di depan rumahmu, masuk sana. “ kata Chanyeol.
Minji kaget melihat Chanyeol di sampingnya dan berada didalam mobil berdua dengannya. Minji pun langsung membuka pintu mobil dan segera masuk kedalam rumah.
Chanyeol masih ketakutan, takut kalau Minji tau apa yang di perbuatnya tadi. Ia merasa ada sesuatu di hatinya. Mungkinkah dia mulai jatuh cinta??
~~~
“Mianhe Minwoo kemarin aku meninggalkanmu” kata Minji pada Minwoo. mereka berbincang di bangku taman sekolah.
“gwaenchana, apa kakimu sudah baik-baik saja sekarang?” Tanya Minwoo.
“Ne, gomawo Minwoo ya, ini berkat pertolongan pertamamu” Minji memuji Minwoo.
“hahaha… kau manis sekali saat berkata seperti itu,” kata Minwoo sambil mengacak-ngacak rambut Minji. Membuat Minji tersipu malu.
“Hm…. Yang menarik mu kemarin Sunbae Chanyeol kan…., apakah kalian pacaran?” Minwoo mulai membuka pembicaraan baru.
“aniya….ani…. tidak mungkin kami pacaran”. Kata Minji sambil menggoyang-goyangkan kedua tangannya.
“mana mungkin kami berpacaran, akur saja tidak pernah” Batin Minji.
“kau mengenal Chanyeol, Minwoo-a?” tambah Minji.
“Ye, dia seniorku. Dulu kami pernah ikut audisi bareng” jawab Minwoo.
“wahhh… jongmalyo” kata Minji.
“Ye. Hm… sepulang sekolah nanti apakah kau ada janji?” Tanya Minwoo.
Pertanyaan Minwoo membuat Minji berbunga-bunga. “dia pasti ingin mengajakku pergi dengan motornya, aku akan memegang pundaknya dan memeluk pinggangnya dengan erat. Wahhh….” Minji mulai berkhayal.
“Minji-a… apakah kau ada janji?” Tanya Minwoo ulang.
“An….”
“Tentu saja dia sudah punya janji”. Kata Chanyeol memotong pembicaraan mereka berdua yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka berdua.
“Bo??? Sejak kapan aku punya janji denganmu Chanyeol-a?” Mood Minji langsung berubah kesal begitu melihat Chanyeol.
“sekarang” jawab Chanyeol singkat.
“Bo? Aniya.. aniya… Minwoo-a aku tak pernah membuat janji padanya.” Kata Minji.
“sudah… aku yang sudah membuat janji padamu. Khajja….” Chanyeol mulai menarik tangan Minji.
“Shiro…. Shirooo Chanyeol-a” teriak Minji. Ia menahan tarikan Chanyeol dengan gagang bangku taman.
“Sunbae…. Apakah kau tidak lihat kalau Minji tidak mau?” tanya Minwoo mulai ikut campur.
“Bo??? Morragu?” Chanyeol merasa tidak senang.
“YA Chanyeol-a… lepaskan tanganku”.
“shiroo… khajja kita pergi” Chanyeol tetap menarik tangan Minji. Minwoo tidak bisa berbuat apa-apa. Karena Chanyeol adalah Seniornya.
“Chanyeol-a… lepaskan tanganku. Appo… Chanyeol-a. lagian sejak kapan kita membuat janji?” teriak Minji.
“Aish… sudah kubilangkan, panggil aku Sunbae Chanyeol, kau tidak punya rasa hormat apa pada orang yang lebih tua darimu”. Kini Chanyeol yang mulai kesal.
“Ne…. ne…. Sunbae Chanyeol. Apa janjinya?” Tanya Minji lagi.
“kau sudah berjanji akan menuruti semua perkataanku. Kau lupa?” kata Chanyeol.
“YA… jadi yang kau maksud janji itu, dasar….” Kesal Minji.
“kalau begitu aku akan kembali lagi menjumpai Minwoo. lepaskan tanganku” tambahnya Minji lagi.
“aniyaa… aniya… sekarang kau harus temani aku sampai malam. Aracchi? Perintah Chanyeol dengan entengnya sambil terus menarik tangan Min Ji.
“bo??? Shiro… Sunbae-a, sekali ini saja biarkan aku pergi bersama Minwoo, ini kesempatanku… Sunbae Chanyeol-a” Minji mencoba memohon pada Chanyeol dengan puppy eyesnya.
“aigooo… manis sekali kau seperti itu. tapi aku tidak akan tergoda. Khajja. Naiklah ke mobil”. Kata Chanyeol sambil menyuruhnya masuk.
“Aishhh…. Dasar dokkaebi….” Minji meneriaki Chanyeol. Mereka menjadi pusat perhatian oleh orang sekitar mereka.
“boraguyooo…” Chanyeol juga meneriaki.
“sudah masuk sana kau……” Chanyeol mendorong masuk Minji sampai Minji tergeletak di bangku mobil.
“Ishhh… YA.” Kesal Minji.
“Hehehehe” Chanyeol mengejek dengan senyuman devilnya.
“huwaaaa…… aku diculik.”teriak Minji didalam mobil sepanjang jalan. Membuat Chanyeol membungkam mulutnya.
“kenapa kau tidak bisa diam dari tadi sih…. Ishhh” kata Chanyeol yang ada di sebelahnya. Mereka bertiga didalam mobil bersama sopir Chanyeol.
Mereka berhenti disebuah restoran mewah.
“aish… jadi kau menarik-narikku cuma untuk mengajakku makan. Aku sedang tidak nafsu makan. Aku mau pulang” kata Minji.
“sudah ayo masuk…” tarik Chanyeol.
Mereka makan dengan hening. Perasaan Chanyeol semakin tidak karuan melihat Minji makan, terlihat imut sekali. Chanyeol baru pertama kali makan bersama dengan yeoja selain ommanya dan kakak perempuannya tentunya.
“ishh… kau seperti anak kecil saja. Kau makan berantakan.” Kata Chanyeol yang sedari tadi memperhatikan Minji makan.
Minji diam saja. Ia tetap melahap makanannya dengan santai. Chanyeol geram melihatnya. Ia mengambil sapu tangan dan perlahan-lahan mendekatkannya ke wajah Minji.
“mau apa kau?” kata Minji menepis tangan Chanyeol. Membuat Chanyeol kaget. Dia langsung melepaskan sapu tangannya.
“ada noda dibawah bibirmu ishh… bikin malu saja” kata Chanyeol.
Kemudian Minji mengelap mulutnya dengan tissue di meja.
~~~
Chanyeol menyuruh Minji ke atap sekolah saat pulang sekolah nanti. Waktu hukuman Minji tinggal 3 hari.
“ada apa Sunbae? Kata Minji. Sekarang Minji sudah terbiasa memanggilnya Sunbae.
“kemarilah”kata Chanyeol yang sedang duduk.
Perlakuan Chanyeol membuat Minji curiga. “apa dia ingin meminta maaf atas semua kesalahannya padaku, kalau bergitu bagus” pikir Minji.
“hwe???” kata Minji yang kemudian duduk.
“temani aku makan.” Kata Chanyeol yang kemudian memberinya sebuah roti.
“bo?? Apa-apaan ini. Apa kau tidak punya teman. Kenapa selalu aku yang harus menemaniku makan… ishhh” kata Minji.
“hmm… itu karena aku senang makan bersama orang yang aku sukai” jelas Chanyeol, namun suaranya agak gemetar.
Minji tiba-tiba terdiam. “apa-apaan ini? Apa aku salah dengar. Pasti dia sedang mempermainkanku” Pikir Minji. Jantung Minji berdetak kencang.
“Hahahaha…. Ada-ada saja kau Sunbae…” kata Minji mencairkan suasana.
“tidak, aku berkata serius. Aku menyukaimu Minji-a…” kata Chanyeol dengan wajah seriusnya.
“YA Chanyeol. Jangan coba-coba mempermainkanku ya, aku tidak suka. “kata Minji yang kemudian berdiri dan pergi meninggalkannya.
Degup jantung Minji semakin kencang membuat ia ingin segera pergi.
“Ya Minji-a… “teriak Chanyeol dari belakang. Kemudian Chanyeol menarik tangan Minji.
“aish… lepaskan tanganku”
“heh… aku baru saja menyatakan perasaanku. Beginikah tanggapanmu” kata Chanyeol.
Kemudian Chanyeol menarik tangannya sampai Minji jatuh kedalam pelukannya. Minji tidak bisa bernapas.
“aau…. Appo… aishhh” teriak Chanyeol, Minji menendang betis Chanyeol.
“kau ini….” Kata Minji dan kemudian pergi meninggalkannya
“YA, Awas kau Minji-a” Teriak Chanyeol.
~~~
Minji POV
Untung hari ini hari libur, setelah kejadian kemarin aku benar-benar tidak ingin melihat wajahnya. apa-apaan dia, mempermainkanku dengan wajah serius begitu. Aku tidak mudah tertipu Chanyeol-a. kau tau itu…. ishh. Lebih baik aku ke toko komik sekarang.
Handphoneku tiba-tiba berdering. Ini pasti pesan kakao dari si dokkaebi.
”temui aku di Rink Grand Hyatt Hotel Seoul (pernah jadi lokasi drama BBF)”
“ishh… mau apa lagi dia, sudah malam-malam begini menyuruhku kesana. Shiro. Lebih baik aku tidur” kata Minji.
Pesan Chanyeol membuat tidur Minji tidak tenang, Minji memaksa untuk tidur namun tetap tidak bisa. Jam sudah menunjukkan jam 01.00 WIB. Tapi Minji belum juga bisa tidur.
“aku yakin dia sudah pulang” batin Minji.
“Gwiyomi…Gwiyomi…”handphone Minji berdering.
“yoboseyo?” Tanya Minji pada penelepon yang tidak dikenal.
“apakah ini Minji”. Tanya orang itu lagi.
“ye, duguseyo?”
“Ini baekhyun, teman Chanyeol.”
“ne, waegeuryona?” tanya Min Ji.
“sekarang Chanyeol dirumah sakit, sepertinya dia kena serangan jantung. Seseorang menemukannya tergeletak di Rink Grand Hyatt Hotel Seoul” jelas Baekhyun
“Mwo??? Bagaimana bisa?” kaget Min Ji.
“sudahlah kau kemari saja, dia ada di rumah sakit L*****”
Tiiiit…. Percakapan langsung terhenti. Minji benar-benar tidak percaya apa yang barusan saja ia dengar. “ini semua salahku, ottokhee….” Minji kebingungan dan langsung mengambil jaketnya dan segera pergi dengan sopirnya.
“ottokhe….ottokhe…. apakah dia baik-baik saja?” Tanya Minji setelah masuk ke kamar Chanyeol.
Minji benar-benar kaget melihat keadaan Chanyeol. Wajah Chanyeol sudah ditutup dengan kain putih.
“apa yan terjadi, apakah dia sudah meninggal?” Tanya Minji yang gemetaran melihat keadaan Chanyeol.
Member EXO yang berkumpul disana hanya mengangis terisak-isak.
“bagaimana bisa nasib chinguya kita jadi seperti ini….” Kata Kai sambil terisak-isak.
“malang sekali nasibnya…hiks hiks” tambah D.O.
Minji menangis histeris di samping tubuh Chanyeol yang ditutupi kain.
“Mianheyo…. Mianhe mianhe…. Ini semua salahku, huaaaa….” Tangis Minji menjadi-jadi, dia benar-benar merasa bersalah.
“seharusnya aku datang tadi, maafkan aku…” tambahnya lagi.
“katanya dia ingin mengucapkan kata special padamu,” kata D.O pada Min Ji.
“kau pasti ingin menanyakan jawabankukan…., iya… aku menjawab iya… jadi bangunlah… aku sudah menjawab iya, aku juga suka padamu. Mianheo kalau selama ini aku menahannya. Chanyeol-a…. hiks hiks” Minji menangis terus bahkan ia tidak sadar sleeping masknya masih menempel dikepalanya.
“hihihi…”terdengar suara dari tubuh Chanyeol.
“OMO, Chanyeol-a apakah kau sudah sadar, atau kau sudah menjadi hantu?” Minji langsung histeris ketakutan. Ia langsung menjauh dari kain putih itu.
“buaahahahahaha” kini tawa Chanyeol benar-benar lepas.
“apa-apaan ini?” Minji bertanya dengan wajah yang benar-benar bingung.
“hahahaha, kau baru saja dijaili oleh Chanyeol. Chukkae….” Kata Baekhyun, dia juga ikut tertawa
“Chukkae ya… sekarang kalian sudah resmi… hahaha. Chukkae Chanyeol-a” tambahnya lagi sambil memberi salam pada Minji tanda ucapan selamat, diikuti dengan member yang lain. Kemudian para member meninggalkan mereka berdua di ruangan itu.
“JADI…. Kau baru saja mengerjaiku? Permainan apa ini. Kau benar-benar membuat aku marah” air mata Minji kini sudah kering karena terkena kobaran api yang membara dimatanya.
“huahahahaha” Chanyeol tak berhenti tertawa.
Minji memukul-mukul dan menjabak-jambak Chanyeol sampai ia benar-benar merasa puas.
“ah… appo…appo….arasso… mianhe… aku sudah keterlaluan. Hahaha” ringis Chanyeol sambil tertawa.
“kau anggap ini lucu. Ha…?” kesal Min Ji.
“tentu saja… hahaha” jawab Chanyeol.
“kau telah membuang-buang waktuku untuk tidur. Aku mau pulang” kata Minji dan pergi meninggalkan ruangan, namun lagi-lagi Chanyeol menarik tangan Minji. Namun, bukan menarik dengan keras, ia menarik dengan lembut hingga sampai kepelukannya. Kini Minji berada di atas Chanyeol.
“jadi sekarang kita pacaran, yakan…. “ kata Chanyeol. Wajah mereka benar-benar dekat.
“Bo, eonje?. Lepaskan aku, apa-apaan kau ini” kata Minji meronta-ronta. Chanyeol malah semakin melingkari tangannya di punggung Minji, membuat wajah mereka semakin dekat.
“katakana dulu, “iya” kau baru saja mengatakannya tadi. Kau pura-pura melupakannya. Katakana sekarang kalau tidak kau aku cium” kata Chanyeol menggertak dengan menarik sedikit badan Minji hingga benar-benar bibir mereka hampir bersentuhan.
“b…bo…? Kau ini?” kata Minji. Wajahnya berubah jadi malu.
“ye, aku menyukaimu. Kau puas sekarang. Sekarang lepaskan aku.” Kata Minji
“jadi aku sudah menjadi namjachingumu sekarang?”
“ish… kau ini banyak tanya sekali. Iyya, kau sudah menjadi namjachinguku, jadi lepaskan a….”
“chuuuu” Chanyeol mencium Minji dengan embut.
“YA… kau” Minji kesal karena Chanyeol mencuri ciuman pertamanya.
Chanyeol ingin menciumnya lagi, namun Minji memberontak dan mereka terjatuh dilantai. Minji segera bangun, namun kini kakinya ditarik oleh Chanyeol yang masih terbaring dilantai.
“YA kita belum menyelesaikannya. Kenapa kau buru-buru pergi…..” kata Chanyeol dengan muka yadongnya.
“OMO…. Seseorang tolong aku…” teriak Minji dari ruangan.
Para member EXO hanya mengintip dari balik pintu sambil cekikikan. Si D.O merekam moment itu.
~~~ END~~~
Mian kalo endingnya jelek. Aku bingung membuat endingnya seperti apa. Jadi aku putuskan endingnya seperti itu. Mian kalo gak nyambung ya.
