Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

False Hope

$
0
0
Tittle: False Hope
 
Author: earthlings008 (@rizqil_amni)
 
Genre: romance, sad, happy ending
 
Lenght: oneshoot
 
Cast:
 - Byun BaekHyun
- Kim Haebim
 
Support cast: Kim Jong In and other
 
Annyeonghaseyo…. ini ff sampingan author nih setelah ff MTIMH, ngga konsisten ya? Ya maaf yang namanya ide sayangkan kalau dibuang. Maaf kalau ini ff terkesan pasaran atau yang lainnya. Judul rada jauh dari ceritanya..
Dan hati-hati masih ada typo atau bahasa yang sedikit kurang mengenakan ^^
 
Happy reading~~

 
Haebim Pov
 
Semuanya dimulai saat aku menjadi kekasihmu, ya kekasihmu tapi belakangan ini ada yang berubah dari sosok dirimu tak semanis dulu, dan sikap manismu itu tergantikan oleh sikap dinginmu yang mengharuskanku bersikap ekstra sabar menghadapi dirimu untuk saat ini. Aku takut kau sudah merasa bosan denganku.
 
Sampai saat itu tiba dimana aku sedang duduk sendirian ditaman tempat kita kencan untuk pertama kalinya, aku punya janji dengan mu untuk bertemu disini. Aku terus menunggumu dengan setia meskipun hawa dingin menerpa kulitku, tanpa sengaja aku melihat kau sedang mencium pipi gadis lain, ya dugaanku sebelumnya tentang kau mulai merasa bosan denganku kini menjelma menjadi nyata. Dari awal saat aku menjadi kekasihmu aku sudah mempersiapkan diri jika suatu saat nanti kau akan meninggalkanku.
 
Esoknya aku langsung mengajaknya bertemu di atap sekolah. Ku kira dia tidak akan datang menemuiku tapi dugaanku salah orang yang sedang ku tunggu kedatangannya sudah ada dihadapanku dengan muka dinginnya.
 
“Ada apa kau memanggilku kesini? Kau itu menggangguku.” Ucapnya dengan ketus.
 
“Oh ya? maaf sebelumnya aku merepotkanmu untuk datang kesini, tenang saja aku tidak akan berlama-lama beri aku 7 menit untuk mengatakan semuanya, aku yakin kau akan menemui gadis barumu itu.” Jawabku.
 
Dia terkesiap.
 
“Apa maksudmu?” Ucapnya panik.
 
“Baiklah kita langsung ke inti saja, aku ingin bertanya padamu. Apa kau sedang mempermainkanku sekarang?” Tanyaku. Jujur saja hatiku bagai dicabik dengan kuku yang terbuat dari baja.
 
“Apa yang kau katakan?”
 
“Aku sudah lelah dan jenuh menghadapi sifatmu itu Baekhyun, kau tau aku seperti orang bodoh selama beberapa bulan ini, membiarkan kekasihnya bermain dengan wanita lain bahkan aku sendiri mengetahuinya. Aku bosan mendengar perkataan temanku yang menjelek-jelekanmu dihadapanku, aku berusaha tidak mepercayai mereka dan tetap percaya padamu, tapi setelah melihat kejadian itu aku menyesal tidak mengakhiri hubungan kita lebih awal dari sekarang. Dan keputusanku sudah bulat sekarang, aku ingin hubungan kita berakhir sampai disini.” Ucapku dengan nada kecewa.
 
“Bisa ku jelaskan Haebim.” Dia memohon.
 
“Sudahlah lupakan saja, mulai sekarang tidak ada lagi hubungan diantara kita, anggap saja kita tidak pernah saling, dan terima kasih kau sudah memberiku rasa senang dan sakit yang sangat amat dalam waktu yang bersamaan, permisi Baekhyun-ssi.” Ucapku lalu meninggalkannya begitu saja.
 
BaekHyun Pov
 
Jadi beginikah yang dirasakan Haebim selama ini? Dan bodohnya aku baru menyadari perasaanku yang sebenarnya sekarang. Sebenarnya aku sendiri pada awalnya bingung tentang perasaanku pada Haebim. Setelah dia memutuskan hubungannya denganku dia kembali menjadi Haebim yang pendiam tertutup dan dingin. Setiap kami berpapasan dia benar-benar seolah tidak mengenalku. Dan jangan pernah lupakan fakta bahwa aku dan Haebim berbeda kelas.
 
Hari berganti hari, bulanpun berganti bulan. Tanpa terasa hari kelulusan itu tiba, semua murid kelas akhir berkumpul di auditorium sekolah. Dan tiba saatnya pengumuman siswa terbaik dan Haebimlah yang disebut. Dia maju ke podium untuk memberi pidato keberhasilannya. Dan saat dia berpidato tatapan kami bertemu, ya mata itulah yang sampai saat ini membuatku selalu terhipnotis tapi dalam tatapan itu tak ada lagi sirat kehangatan yang selalu ia pancarkan padaku, kini tatapan itu berubah menjadi dingin dan terkesan menusuk.
 
Tepat setelah hari kelulusan itu dia tak pernah tampak lagi dihadapanku seolah-olah dia  melenyapkan dirinya sendiri dari kehidupanku. Aku sungguh menyesal telah menyia-nyiakan orang yang mencintaiku dengan tulus seperti dia. Aku selalu mencoba menghubungi nomor ponselnya yang aku punya tapi selalu nihil yang dapatkan hanyalah jawaban dari operator. Berulang kali aku merencanakan untuk mengunjungi kediamannya tapi selalu terhalang karena kesibukanku. Sampai akhirnya aku mendapat kesempatan untuk dapat menemuinya, tapi saat aku sampai dirumahnya orang rumah bilang dia sudah berangkat menuju bandara bersama kedua orang tuanya. Aku langsung menyusulnya, selama di bandara aku terus mencari berkeliling disana agar dapat menemukannya. Tapi aku malah bertemu dengan orang tuanya yang mengatakan kalau dia sudah berangkat ke Jerman selama 4 tahun untuk melanjutkan studynya. Aku terus merutuki kebodohanku sendiri dimasa lalu yang membiarkan dia pergi begitu saja dari hidupku. Dan aku bertekad akan terus menunggunya karena ini mungkin konsekuensi untukku dengan apa yang telah aku perbuat selama ini kepadanya.
 
Author Pov
 
4 Tahun Kemudian~~~
 
Kini Haebim telah sampai kembali ditanah kelahirannya, ya.. dimana lagi kalau bukan di Seoul, Korea. Dia mengingat kapan terakhir kali dia menginjakkan kaki di tempat ini dengan keadaannya yang dibilang kurang baik karena luka masa lalunya. Sekarang Haebim sedang menunggu sepupunya Jong In untuk menjemputnya.
 
“Aihhh jinja mana si kkamjong itu?” Gerutu Haebim kesal.
 
Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Haebim yang membuatnya menoleh.
 
“YA!! Kau dari mana saja huh? Aku sudah menunggumu disini selama setengah jam.” Ujar Haebim kesal.
 
“Mian tadi aku ada panggilan alam sebentar.” Jelas Jong In.
 
“Aihh jorok sekali kau, cepat dimana mobilnya aku ingin segera pulang.” Ucap Haebim galak.
 
“Hei, kau itu baru saja pulang dan kenapa malah marah-marah, bahkan kau belum memberi salam atau pelukan padaku, dasar yeoja aneh.” Terang Jong In.
 
“Apa katamu?” Ucap Haebim sambil berkacak pinggang dan menatap Jong In dengan galak.
 
“Aniyo, cepat jalan saja mobilnya ada didepan sana.” Ucap Jong In mengalihkan pembicaraan.
 
Selama didalam mobil Haebim hanya diam dan terus memandang keluar jendela mobil sambil menikmati pemandangan kota Seoul di sore hari yang ia rindukan.
 
“Hei, kau tau Baekhyun mantan namjachingumu itu masih suka mengunjungi rumahmu.” Ucap Jong In membuka pembicaraan sambil fokus menyetir.
 
“Ya, aku tau semuanya dari eomma.” Jawab Haebim cuek, sebenarnya ada rasa senang di hatinya.
 
“Dan kudengar juga dia dijodohkan oleh orangtuanya..”
 
Haebim merasa nafasnya tercekat seperti kehabisan oksigen untuk selamanya. Ini adalah berita lebih buruk daripada kehilangan file skripsi saat di Jerman.
 
“Tapi dia menolaknya dengan mentah-mentah demi menunggumu yang ada di Jerman.” Lanjut Jong In yang membuat Haebim bernafas lega.
 
Jong In yang melihat ekspresi Haebim hanya tersenyum.
 
“Wae kau kaget?” Tanya Jong In.
 
“Tidak sama sekali, siapa pula yang kaget lagipula bagus dia sudah mendapatkan penggantiku yang lebih baik.” Sangkal Haebim dalam hatinya ia merasa sakit.
 
“Ahh kau masih menyukainya, kan?” Goda Jong In.
 
“Tidak.” Jawab Haebim tegas.
 
“Terkadang dia suka bercerita padaku, dia suka mengirim kepadamu email, tapi kau tidak pernah membalasnya.” Ucap Jong In.
 
Haebim sadar kalau selama ini ia benar-benar mengacuhkan BaekHyun seperti mereka  benar-benar tidak saling mengenal sesuai dengan yang Haebim katakan saat terakhir kali perbincangan yang bisa dibilang kurang mengenakan diantara mereka berdua mengingat keadaannya saat itu.
 
“Sebenci itukah kau pada Baekhyun?”
 
“Kau tau rasanya dipermainkan? Aku sudah muak dengannya.” Jelas Haebim dengan tegas.
 
“Tak bisakah kau memberinya kesempatan untuk memperbaiki semuanya?” Tanya Jong In.
 
“Kurasa tidak perlu.” Ucap Haebim dengan yakin. Tapi hatinya berkata lain “Sebenarnya aku sangat ingin memberinya kesempatan.”
 
“Tapi..”
 
“Sudahlah terus fokus pada jalan jika kau berbicara lagi tentang masa laluku, tak akan segan-segan aku melompat dari sini.” Ancaman frontal Haebim langsung membuat Jong In terdiam. Maksud Jong In dia hanya ingin membantu mereka berdua, sebenarnya Jong In tahu kalau Haebim sepupunya yang keras kepala ini masih menyukai bahkan mencintai Baekhyun. Setiap Baekhyun menceritakan Haebim, Jong In melihat pancaran mata Baekhyun yang mengatakan kalau Baekhyun sangat mencintai Haebim bahkan lebih dan terkesan sangat tulus.
 
Haebim Pov
 
Ahhh akhirnya sampai juga dirumah, aku langsung naik ke lantai 2 menuju kamarku. Sesampainya dikamar aku langsung merebahkan tubuhku yang lelah di kasur king sizeku. Sesekali aku menatap ke sekeliling kamarku. Tidak ada yang berubah pikirku.
 
Sampai mataku menatap sebuah figura yang sedikit usang, ya itu adalah fotoku dengan Baekhyun saat merayakan ulang tahunnya. Perkataan Jong In terus terngiang dikepalaku. Memang tidak ada salahnya aku memberinya kesempatan untuk memperbaiki hubungan kami. Tapi saat mengingat kejadian itu aku tak mau lagi mengenalnya.
 
Tokk.. tokk.. terdengar suara ketukan pintu
 
“Nona.” Panggil Kang Ahjumma.
 
“Ya Ahjumm?.” Sahutku.
 
“Ada tamu untuk anda.”
 
“Siapa dia Ahjumma?” Tanyaku.
 
“Dia bilang tak usah memberitahu nona, sebaiknya nona turun dulu kebawah. Dia ada dihalaman belakang nona.” Jelasnya.
 
Siapa lagi ini, apa dia tidak tau kalau aku sedang lelah.
 
“Ya baiklah bilang padanya, tunggu sebentar.” Sambil mengucir rambut hitamku aku turun menuju halaman belakang.
 
Tak selang beberapa lama aku langsung meneruni tangga dan berjalan meuju halaman belakang. Aku melihat seorang laki-laki dengan setelan jas formal yang membelakangiku.
 
Dan dia adalah… BaekHyun
 
“Annyeong Haebim, lama tidak bertemu.” Sapanya.
 
Aku hanya tersenyum kecut.
 
“Ada apa kau kemari?” Tanyaku ketus.
 
“Aku hanya ingin mengunjungimu, kau tau aku sangat merindukanmu selama kau tak ada.” Ujarnya sambil tersenyum.
 
Aku juga merindukanmu BaekHyun…
 
“Kau tidak rindu padaku?” Tanyanya.
 
“Rindu? Untuk apa? Bukankah kita sudah tidak terkait apapun lagi bahkan kita sepakat untuk tidak saling mengenal lagi.” Ucapku.
 
“Ayolah Haebim, kau belum melupakan kejadian 4 tahun yang lalu?”
 
“Melupakan katamu? Kau tau menghilangkan rasa sakit yang telah kau ciptakan di hati kecilku ini sangat sulit untuk dihilangkan dan kedatanganmu kemari seolah membuka lagi luka dihatiku, ku harap kau pergi sekarang karena aku sedang lelah.” Ucapku.
 
“Tapi haebim..”
 
“Cepat keluar sebelum aku memanggil security untuk menyeretmu dari sini.”
 
Dia berjalan melewatiku dan sambil berkata tepat ditelingaku.
 
“Aku tidak peduli dengan perkataanmu, yang jelas aku masih bersedia menunggumu sampai kau memberiku kesempatan yang kedua.”
 
Aku tidak merespon perkataannya dan membiarkan dia pergi begitu saja. Aku langsung berlari menuju kamarku lalu menangis pilu. BaekHyun-a mianhada jeongmal mianhada.
 
BaekHyun Pov
 
Ku kira dia sudah melupakan masalah 4 tahun yang lalu, tapi ternyata dia masih mengingatnya dan malah membuatku semakin dibenci olehnya. Aku mengerti bagaimana perasaannya akibat perlakuanku saat itu.
 
“Dasar bodoh kau Baekhyun.” Aku terus merutuki kebodohanku.
 
Ya tuhan apa yang harus aku lakukan? Ya aku mulai putus asa sekarang. Kini orang yang aku cintai telah kembali. Meskipun dia telah kembali dia belum bisa memaafkanku atau memberiku kesempatan untuk memperbaiki semuanya.
 
Saat aku menemuinya memang ada banyak perubahan darinya, kulihat pipinya sedikit lebih chubby dari sebelumnya, dia bertambah tinggi dan tentu saja semakin cantik.
 
Aku mencoba meminta nomor kontaknya yang baru pada sepupunya Jong In, ya aku mengenalnya karena kami dulu satu universitas dan satu jurusan.
 
Setelah mendapatkan nomornya, aku mencoba menghubunginya dengan mengirimkan pesan singkat.
 
To: Haebim
Haebim bisa kah kita bertemu besok di caffe dekat sekolah dulu?
 
Ku tekan tombol send
 
Tak selang beberapa saat ada balasan darinya.
 
From: Haebim
Nuguseyo?
 
Begitulah balasan pesan darinya. Aku lupa kalau dia belum mengetahui nomor ponselku, tapi jika ku beritahu dia kalau ini adalah aku pasti dia akan menolak mentah-mentah ajakan dariku. Tapi sebaiknya ku coba beritahu dulu dia.
 
To: Haebim
Ini aku Baekhyun.
 
From: Haebim
Ternyata kau belum menyerah tuan Byun. Baiklah kapan kita akan bertemu?
 
Aku senang dia menerima ajakanku untuk bertemu di caffe
 
To: Haebim
Jam 10 pagi aku menunggumu disana.
 
Setelah aku mengirimkan pesan itu tak ada lagi balasan darinya. Aku pikir perkataannya 4 tahun yang lalu tentang t idak saling mengenal adalah hanya main-main, ternyata tidak. Oh Ya Tuhan.
 
Esoknya
 
Sial aku telat lagi, tadi ada meeting mendadak dan bodohnya clientku juga telat bertemu denganku. Aku yakin kalau Haebim akan marah padaku.
 
Aku langsung masuk ke dalam cafe dan mengedarkan pandanganku ke penjuru cafe dan menemukan Haebim sedang mengaduk minumannya bosan, aku melirik jam yang melekat dipergelangan tanganku ya ampun aku telat 30 menit. Aku langsung menghampirinya.
 
“Maaf aku terlambat.” Ucapku dengan nada menyesal sambil menarik kursi dihadapannya.
 
“Tenang saja itu sudah biasa.” Ucapnya dengan nada tidak peduli. Lihat bahkan sikapnya saja sudah berbeda sekarang. Apa yang membuat dia berubah derastis seperti ini? Apa dia salah bergaul selama dia sekolah di Jerman.
 
“Jadi apa yang ingin kau bicarakan?” Tanyanya yang membuat lamunanku buyar seketika.
 
“Aku hanya ingin minta maaf tentang masalah itu, aku baru sadar kalau aku bodoh telah melepasmu begitu saja.” Ucapku dan dapat ku lihat dia hanya diam saja tak selang beberapa detik dari ucapanku dia tersenyum sinis lalu kembali memandangku yang sedang duduk dihadapannya.
 
“kau baru menyesalinya sekarang?” Tanyanya sinis dan kalian tahu ketika wajahnya seperti itu dia terlihat seperti Jun Jihyun aktris favoritku. Oh ayolah Baekhyun lupakan tentang itu sangatlah tidak penting.
 
“Tidak bukan itu maksudku, dari setelah acara kelulusan disekolah kita aku ingin membicarakannya denganmu tapi aku tidak bertemu denganmu terus, sampai aku bisa mengunjungi rumahmu orang rumah bilang kau sudah berangkat ke bandara dengan orang tuamu, aku langsung menyusulmu ke bandara dan aku.. terlambat, aku bertemu orang tuamu, mereka bilang kau berangkat ke Jerman untuk melanjutkan studymu disana selama 4 tahun.” Jelasku.
 
“Hanya itukan yang ingin kau bicarakan? Sudahlah lagi pula sekarang aku tidak terlalu memikirkannya, anggap saja sudah selesai.” Ucapnya lalu berdiri dari kursinya.
 
“Kau memang tidak terlalu memikirkannya, tapi rasa bersalah itu terus menghantuiku.”  Ucapku yang membuatnya berhenti berjalan.
 
“Sebenarnya apa yang kau inginkan dariku?” Tanyanya tanpa ada niatan berbalik menghadap kearahku.
 
“Keinginanku hanya ingin mengulangnya dari awal dan memperbaiki semuanya.” Jawabku.
 
“Maaf aku tak bisa.” Ucapnya lalu meneruskan jalannya.
 
Aku mengusap wajahku dengan gusar. Benar-benar sulit sekarang, Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan?
 
Nayoung Pov
 
Aku langsung keluar dari caffe itu sambil menangis, saat masih didalam aku berusaha menahan air mataku agar tidak keluar, dan sekarang lah puncaknya. Aku kembali ke rumah dengan berjalan kaki mengingat jaraknya yang tidak terlalu jauh. Selama perjalanan menuju rumah aku terus menangis dan tak aneh kalau orang yang melihatku menatapku dengan aneh, dan aku tak peduli dengan itu. Sebenarnya aku bersandiwara padanya dengan menolaknya untuk kembali lagi seperti dulu, aku masih takut kejadian itu terulang lagi dan menciptakan lubang yang sama di hatiku.
 
Aku langsung masuk rumah dan melihat eomma sedang membersihkan guci kesayangannnya.
 
“Haebim-a gwenchana?” Tanya eomma khawatir lalu menghampiriku.
 
Aku hanya mengangguk.
 
“Ceritakan apa yang terjadi sayang.” Pinta eomma lalu mendudukanku di sofa.
 
“Tidak eomma, aku baik-baik saja.” Sangkalku.
 
“Lantas apa yang membuat putri eomma ini menangis?” Tanya eomma sambil mengelus rambutku, dan aku tak bergeming.
 
“Apa ini ada hubungannya dengan Baekhyun?” Tebak eomma.
 
Aku hanya diam tidak merespon.
 
“Apa ada masalah dengannya?” Tanya eomma lagi.
 
“Eomma ..” Ucapku membuka suara.
 
“hmm..” Sahut eommaku lalu memelukku.
 
“Tadi aku bertemu dengannya, dan dia mengajakku untuk kembali.” Jelasku.
 
“Lalu apa katamu?”
 
“Aku menolaknya..” Tuturku.
 
“Wae?” Tanya eomma heran lalu melepaskan pelukannya.
 
“Aku takut kejadian itu terjadi lagi padaku.” Jelasku.
 
“Kau masih memikirkan masalah itu?” Tanya eomma heran.
 
Aku hanya mengangguk, eomma hanya menghela nafas.
 
“Kau tidak memberi kesempatan pada Baekhyun untuk memperbaiki semuanya?”
 
“Bukan begitu aku masih ragu padanya.” Ujarku.
 
“Kau masih meragukannya? Aigooo.. apa lagi yang mesti diragukan? Dia sudah menunggumu dengan setia selama 4 tahun dan menolak perjodohan yang direncanakan oleh orang tuanya, sampai appa Baekhyun mendatangi appamu sambil berkata ramuan apa yang anakmu berikan padaku sampai dia jadi tidak penurut.” Terang eomma.
 
Aku sedikit kaget, sebegitukah dia.. Ya Tuhan Baekhyun maafkan aku.
 
“Dia sering meminta eomma untuk menghubungimu karena dia ingin tau keadaanmu, eomma bilang padanya kenapa tidak dia saja yang menghubungimu, dia bilang dia suka mengirimmu email tapi kau belum pernah menjawabnya, tidakkah kau kasihan padanya? Bukannya kau masih mencintainya? Eomma sarankan kau memberinya kesempatan. Tapi terserah dirimu saja, eomma tidak akan terlalu mencampuri urusanmu kau putuskan semuanya sendiri eomma yakin kau pasti bisa menyelesaikan semuanya.” Ucap eomma lalu mengusap kepalaku.
 
Setelah pembicaraan dengan eomma, aku langsung menyalakan laptopku dan mengcek email yang Baekhyun kirimkan selama aku tinggal di Jerman. Aku memang terharu mengingat dia masih perhatian padaku. Tanpa sadar aku meneteskan air mata lagi. Haruskah aku memberinya kesempatan?
 
Author Pov
 
Setelah kejadian di caffe itu Haebim benar-benar kehilangan kontak dengan Baekhyun. Sudah hampir satu bulan haebim tidak mendengar kabar Baekhyun biasanya Jong In selalu memberitahunya tanpa Haebim tanyakan sekalipun.
 
Udara Seoul saat itu sedang dingin ya meskipun langit cerah coba bayangkan suhunya saja dibawah 0 derajat. Tapi haebim pergi keluar rumahnya untuk mencari udara segar. Sekarang dia sedang berjalan-jalan di taman tempatnya dan Baekhyun pertama kali kencan dulu, tidak ada yang berubah dari taman ini hanya ada beberapa penambahan penanaman bunga dan pohon. Saat duduk di bangku kosong Haebim melihat sebuah ayunan, ya ayunan yang memberinya kenangan terindah baginya, dimana Baekhyun menyatakan perasaannya dan memberinya sebuah ciuman tepat dibibir mungilnya. Ya itu first kissnya yang diambil oleh Baekhyun, Haebim hanya tersenyum miris, tanpa sadar haebim berjalan dan menghampiri ayunan itu dan duduk disana. Tatapannya kosong kedepan sambil terus melamun, sampai Haebim sadar kalau ayunan yang ia duduki ada yang mendorong yang membuat Haebim menoleh. Dan Haebim menemukan Baekhyun sedang tersenyum hangat padanya, senyuman itu adalah senyuman yang sangat ia rindukan. Setelah itu Baekhyun duduk disamping ayunan Haebim.
 
“Kau masih mengunjungi tempat ini?” Tanya Baekhyun.
 
“Hmm..” Sahut Haebim perasaannya senang sekarang karena ia sudah bertemu dengan orang yang ia rindukan.
 
“Kau masih ingat kejadian di tempat ini?” Tanya Baekhyun lagi.
 
“Tentu saja.” Jawab Haebim.
 
“Ku kira kau sudah melupakannya.” Tebak Baekhyun.
 
“Baekhyun..”
 
“Haebim..” Ucap mereka bersamaan memanggil nama lawan bicara.
 
“Kau duluan..” Ucap mereka bersamaan lagi.
 
“Baiklah..” Ucap haebim pasrah.
 
“Baekhyun-a..” Panggil Haebim.
 
“Hmm..” Sahut Baekhyun sambil terus memandang lurus kedepan.
 
“Apa tawaran itu masih berlaku bagiku?” Tanya Haebim langsung Baekhyun langsung menoleh ke arah Haebim dan memandangnya dengan tatapan tidak percaya.
 
“Aku sudah memikirkannya selama ini, tidak ada salahnya mencoba menerimamu kembali tanpa harus memikirkan kenangan kelamku denganmu saat itu.” Ucap Haebim.
 
Baekhyun langsung berdiri dan berjongkok dihadapan haebim sambil memagang kedua tangan Haebim.
 
“Kau tau ini yang sangat aku tunggu-tunggu darimu.” Ucap Baekhyun bahagia lalu memeluk Haebim dengan erat seolah tak mau kehilangan Haebim untuk kedua kalinya.
 
“Baiklah kita ulang dari awal, dan memebuka lembaran baru.” Ucap Baekhyun sambil melepaskan pelukannya yang membuat Haebim bingung.
 
“Begini mau kah kau menjadi pacarku? Ahh.. tidak-tidak.” Tiba-tiba Baekhyun mengeluarkan kotak kecil berwarna biru tua lalu membukanya. Lalu menampakan sebuah benda bulat kecil yang sangat indah. Haebim tercengang melihatnya.
 
“Kata-kata ini lah yang lebih tepat.. will you marry me?” Tanya Baekhyun serius.
 
Haebim yang mendengar itu langsung menangis terharu. Lalu menganggukan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan yang Baekhyun ajukan. Baekhyun langsung memakaikan cincin itu ke jari Haebim. Setelah itu Baekhyun mendekatkan wajahnya ke wajah Haebim, Haebim yang mengerti apa maksud Baekhyun langsung menutup matanya. Yang Haebim rasakan adalah ciuman manis yang Baekhyun berikan padanya.
 
Setelah Baekhyun menjauhkan wajahnya.
 
“Baiklah kapan kita akan menikah?” Tanya Baekhyun dengan nada bercanda.
 
“Hey, kau ini sudah menanyakan yang seperti itu, fokus lah dulu bekerja baru kita adakan pernikahan.” Ucap Haebim yang dibalas dengan kekehan oleh Baekhyun.
 
“Aku hanya tidak mau kehilanganmu untuk ke dua kalinya.” Ujar Baekhyun.
 
“Sebegitunya kah?”Goda Haebim.
 
“Kau tak percaya?” Tanya Baekhyun dengan kesal dan terkesan dibuat-buat.
 
“Ani.. aku percaya padamu saranghaeyo oppa.” Ucap Haebim dengan manisnya.
 
“Apa aku tidak dengar?” Dan Baekhyun malah pura-pura tidak mendengarnya.
 
“Aishh sudahlah lupakan.” Ucap Haebim kesal.
 
“Aigoo kau marah.. nado saranghaeyo Nyonya Byun.” Jawab Baekhyun lalu mengecup singkat bibir mungil Haebim dan kabur dari hadapannya.
 
“YA!!! Byun BaekHyun!!” Ucap haebim lalu mengejar Baekhyun.
 
The End
Alhamdulillah ffnya kelar, ini ff oneshoot kedua author yang dipublish disini *nggaadayangnanya. Oke cerita dikit ngga apalah, sebenernya ff ini udah ada dilaptop selama setahun lamanya ngga pernah kebuka sama sekali, karena sayang ya udah disunting ulang deh ehh ternyata banyak typo dan bahasanya yang kurang enak dibaca menurut author maklumlah masih culun dulu jadi jangan aneh.
 
Oh ya mengenai ff My Teacher is My Husband sebenernya author rada ngedown karena ada orang yang ngejudge author dimedsos sama neror lewat nomer hp, author takut sekaligus ya gitulah ada yang bilang ceritanya ngga nyambunglah atau bahasanya apalah, sebenernya author minta harap dimaklumi aja, authorkan masih amatiran dan ide sama imajinasi pun ngga puguh alias ngga nentu. Author harap juga reader memberi masukannya dengan cara yang baik-baik. Okee tapi ngga apalah author maapin deh yang ngegituin author. Dan makasih ternyata lumayan juga yang ngesms ke author buat nyemangatin author selama ujian, dan maaf belum sempet ke bales karena alasan sibuk dan ngga punya pulsa.. :D
 
Dan jangan lupa tinggalkan jejak okee. Sampai ketemu di ff MTIMH atau ff yang lainnya. Jangan lupa do’ain author ya semoga terus berkarya, harus dan hukumnya wajib *okemaksadia. Annyeong~ ^^ *bow


Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles