Hello TeethRich is back!!
D.O. Kyungsoo & Joo Sohyun (OC. / You)
Angst | PG 14+ | a little bit of Violence | Drabble { 1000+ Words }
Au! ini adalah fiction pertama TR yang bernuansa sedikit kekerasan, sebenernya ini terinspirasi dari dramanya Kyungsoo, seperti cover diatas. Setelah melihat Capt tersebut entah kenapa imajinasi liarku berjalan kemana-mana(?) Hahaha maaf jika feel terlalu gak dapat dan ada beberapa kata2 kurang berkenan dibaca ^0^
Happy Reading^_^
Semua orang berhak merasakan cinta. Dan menikmati ketika alunan jantung mereka tak senada.
Siapapun itu dan juga kepada Siapapun yang dicintainya.
Semua orang juga berhak menentukan mereka akan memilih untuk menyatakan langsung atau memendamnya selama yang mereka bisa, sampai menyerah.
—Do Kyungsoo dia lebih memilih untuk memendamnya,
Dalam arti lain bukan benar-benar memendam. Ia menjadi bagian dari banyaknya ‘penggemar rahasia’ seseorang. Katakan saja dia sedang ter-obsesi oleh cinta.
Tapi sepertinya, pilihan Kyungsoo salah.
Ia penguntit. Selalu mengikuti gadis itu sejauh yang ia bisa.
Ia malaikat yang tersembunyi. Dimanapun gadis itu terancam, maka dengan kesatnya ia mengepakkan sayapnya dan mengibaskan orang yang membuat gadis tersebut terancam. Sekalinya itu juga membuatnya terlibat dan terkesan sok-pahlawan, tapi Kyungsoo merasa bahagia karena pada akhirnya..
“Akkhh..” Kyungsoo mendesis pelan.
“Ma-maaf, aku terlalu menekannya ya..” Kyungsoo mengangguk kecil, ia membenarkan mimik wajahnya yang sebelumnya mengkerut kesakitan hingga menjadi normal kembali.
Tapi ada yang salah, detak jantungnya tidak ikut normal. Kyungsoo tidak membencinya, untuk yang kesekian kali ia tetap menyukai irama ini. Kepalanya bergerak sedikit hanya untuk menoleh, melihat sebentar saja wajah itu hanya beberapa detik, ia ingin menikmati saat seluruh kinerja tubuhnya disedot habis oleh bola mata gadis itu. Yang berujung,
Kyungsoo lemas disertai dengan senyuman dan berbagai khayalan yang bergelayut dipikirannya.
“Terimakasih banyak telah menolongku..” ucapan tulus dengan suara yang lembut itu membuat pipi Kyungsoo menghangat, bahkan ia bisa merasakan otak bagian belakangnya berdenyut.
Tapi dia sadar..
Bahwa sampai kapanpun, gadis tersebut takkan pernah jadi miliknya, ia sadar banyak perbedaan sekali yang terikat pada mereka berdua dari mulai harta hingga latar belakang kehidupannya, dan itu pasti akan membuat gadis tersebut tidak merasa nyaman didekat Kyungsoo.
Kyungsoo hanya seorang penulis novel. kecil-kecilan dan harapannya dimasa yang akan datang ia akan sesukses idolanya, Jae-Yeol Hyung. Pekerjaan yang tidak diketahui orang tuanya, mereka tak perduli. Mereka hanya perduli pada pertengkaran mereka setiap harinya.
Sedangkan gadis itu, dia cukup menyebutkan nominal uang yang dibutuhkannya, tidak perlu repot dan pusing seperti jalan kehidupan Kyungsoo.
Ia menyukai gadis tersebut, ter-obsesi dengan segala pesonannya. Jika dirumah ia merasa tidak kuat untuk melerai kedua orang tuanya, karna ia juga sering kali jadi korban. Tapi Kyungsoo tidak mau ibunya dilukai oleh ayahnya setiap hari. Ia pusing, tapi untuk sejenak, melihat gadis tersebut pikirannya kembali ringan.
Ia membutuhkannya.
Sebagai penulis novel, tentu banyak imajinasi yang berkeliaran dalam dirinya, tak jarang gadis tersebut ikut terseret dalam imajinasi luasnya. Dan tak jarang juga, Kyungsoo mengerang frustasi karna ia sadar,
Itu semua hanya imajinasi liarnya. Bukan kenyataan.
—
“Apa kau gila?!” Teriak seorang lelaki didepan gadis yang baru saja melontarkan kalimat yang sangat menjijikan baginya.
“Kenapa aku harus gila? Aku memang menyukainya.” Perjelas sang gadis.
“Ia penguntit! Ia cupu! Dan coba kau pikirkan, KALIAN SAMA SEKALI TIDAK COCOK!” Kata yang terlontar tersebut, itu jelas saja membuat sang gadis sudah habis kesabaran yang sedari tadi ditahannya.
“Dia bukan Penguntit! Aku menyukainya! Karna dia manis! Lucu! Dimanapun aku terluka, ia akan datang. Dan dia sama sekali tidak seperti-mu Egois!”
“Tidak seperti-mu!!!” Ulangnya dengan kencang.
Lelaki itu terdiam. ia merasa terbakar amarah.
“Hentikan Joo Sohyun! Tarik kembali kata-katamu tadi! Atau dapat kujamin, Penguntit itu tidak-akan-pernah-dapat-kau-lihat-lagi, meski hanya batang hidungnya.”
Tanpa disangka, gadis ini menantang.
“Coba saja kalau kau be-ra-ni.” karna ia yakin Lelaki itu hanya bermain-main dengannya agar ia menjauh dari Kyungsoo dan mencoba untuk menerima lelaki egois yang sangat tidak terima jika ia dekat dengan lelaki lain, Sohyun tau semua sifat busuknya. Dan ia tahu dibalik semua adegan drama yang dimainkan lelaki tersebut didepan keluarganya ada alasan terselubung.
“KAU HANYA MILIKKU SEORANG! Dan.. aku sedang tidak main-main.” Lelaki tersebut memelankan suaranya saat yakin Sohyun sudah menghilang dari pandangannya. penuh dendam dalam semua kalimat yang begitu saja meluncur, disaat dirinya telah serius mencintai Sohyun, Sohyun malah mengatakan jika dia menyukai orang lain.
Jelas saja, ini gila!
Oh Sehun, ia mengatakan bahwa akan melenyapkan penguntit itu agar tak bisa muncul lagi dihadapan Sohyun. Dan membuktikan semuanya. Ia tahu siapa yang lelaki dimaksud Sohyun. Hanya seorang yang cupu dan wajahnya sama sekali tak memberikan kesan menarik dimatanya. Selera Sohyun yang seperti ini? Sungguh, jauh sekali dengan pesona kuat yang dimiliki Sehun.
Tanpa menjawab pertanyaan yang diberikan Kyungsoo, ia menarik, mencengkram, membanting dan mengajukan bertubi-tubi pukulan dengan berbagai hantaman benda keras, dibantu dengan dua pengawalnya. Didalam toilet laki-laki Jeritan kesakitan tak berhenti sedikitpun, terus bersuara meski telah diperingatkan. Semakin keras Kyungsoo berteriak, semakin keras juga pukulan yang diberikan untuknya, Tapi dia tidak bisa menahan rasa sakit itu! Suasana yang sepi dimanfaatkan oleh orang-orang picik dan tak tahu arti kelembutan.
Tiga lawan Satu. Dan tentu saja, Kyungsoo kalah.
Ia membutuhkan Sohyun.
Ia tak mempersiapkan perlawanan apapun sebelumnya, dan ia tidak mengerti mengapa fisiknya disiksa berat seperti ini. Ia sangat tak mengerti, dan air mata berlomba turun dari pelupuk matanya yang bulat, Sampai Kyungsoo merasa berat untuk bernafas,
Ia terbatuk-batuk karna merasa sesak.
Sehun menendang Kyungsoo, dan berakhir dengan ketiga orang tersebut meninggalkannya begitu saja dipojok ruangan. Membiarkan darah segar dengan deras mengalir dari pelipisnya dan percikan noda darah dilantai. Sebelum benar-benar pergi dan sebelum Kyungsoo tidak sanggup bertahan, ia mendapatkan jawaban atas segala pertanyaan yang ia simpan,
“Kau pantas mendapatkannya. Sohyun.. DIA HANYA MILIKKU! Dan karna kau- kau! ia melupakanku! brengsek.”
Dan Kyungsoo,
Aku mencintaimu.. Joo Sohyun, umma.. appa… menutup matanya sempurna tubuhnya menggelinjang sebentar hingga akhirnya denyut nadi tak terasa lagi. Harapannya tentang Sohyun datang untuk menolongnya saat ini.. Musnah..
Untuk esok hari, Kyungsoo berharap jasadnya tidak ditemukan siapapun… Biarkan dia hidup tenang selamanya. Meskipun mustahil karna Toilet adalah tempat yang sangat umum disekolah.
Jika Kyungsoo dapat menolongnya tanpa menghitung keberapa kali, kenapa gadis itu, sama sekali tak menolongnya meskipun hanya untuk kali ini saja?? Dan ini menyangkut tentangnya!
Kemana seseorang yang membuatnya ter-obsesi itu??
Kemana DIAA??!
“Aku ingin selalu mengenangnya sebagai Cinta pertama, Aku juga tak mempermasalahkan melihatnya dari Jauh, jika Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.. Aku yakin suatu saat nanti dia pasti akan menjadi milikku” – (kutipan) D.O. Kyungsoo (di Novel karya-nya yang telah terjual.)
FIN
Bagaimana? Punya kritik dan saran mengenai fiction diatas??^^ Jangan lupa tinggalkan jejaaaak ^o^) See u at next post by meee ^ ^